Pemberian cairan, elektrolit atau obat-obatan melalui rute pembuluh darah vena.
Pemberian cairan, elektrolit atau obat-obatan melalui rute pembuluh darah vena.
▼
Mengatur keseimbangan air dan elektrolit tubuh ▼
Dukungan nutrisi ▼
Akses intravena
PEMBERIAN INFUS
TERAPI CAIRAN
RESUSITASI
KRISTALOID
Asering ® Otsu - RL ® Otsu - NS ®
Otsu – D5 ® 500 ml Otsu – NS ® 500 ml
KOREKSI
RUMATAN
Otsu Salin-3 ® Otsu-MgSO4 20 ® Otsu-KCl 7.46 ® Meylon 8.4%
KOLOID
Otsutran- 40 ® Otsutran- 70 ®
Mengganti kehilangan akut
IV LINE
ELEKTROL IT
AA + KH
Seri KA EN
AMINOFLUID®
Memenuhi kebutuhan harian homeostasis
Menjaga agar jalur vena tetap terbuka
•
• • • •
• • •
Kebanyakan sudah berada dalam dehidrasi moderat, namun hemodinamik tidak terlalu buruk, Cemas, depresi atau takut Lesu atau letih Tidak terbiasa dengan makanan rumah sakit Asupan oral kurang (terlalu lemah untuk mengunyah atau lidah pahit karena kering) Jam makan yang kaku Anoreksia, mual, atau nyeri Kesadaran menurun
Memerlukan dukungan maintenance
•
Memenuhi kebutuhan fisiologis harian untuk homeostasis
•
Mencegah gangguan elektrolit dan asam-basa
•
Mendukung terapi primer untuk penyakit pasien
•
Proses enzimatik & sintesis protein
•
Mem fasilitasi penyembuhan
AMINOFLUID
®
Electrolytes, 7.5% Glucose, 3% Amino acids
Practical and Complete maintenance solution for better clinical outcome
Ogawa‟s Estimate
Furuya‟s Estimate
Aminofluid
(mL)
1750 - 2000
1500 - 2000
2000
Na+
(mEq)
70 - 100
60 - 80
70
K+
(mEq)
40 - 60
25 / 1000 kcal
40
Cl-
(mEq)
70 - 100
60 - 80
70
Mg2+
(mEq)
6 - 10
7
10
Ca2+
(mEq)
8
7 - 10
10
P
(mmol)
13 -15
20
20
Water
Ogawa R. Rinsho-Mizu-Denkaishitsu 1985;3:235 Furuya K. In: Geka-Taisha-Eiyogaku. Tokyo: Bunkodo; 1984, p46 Furuya K. JJPEN 1982;4:3
Zinc 1. Berfungsi sebagai co-factor dalam metabolisme > 70 macam enzim
∑Eksresi Urine harian pada orang sehat *
Kandungan pada AMINOFLUID
2. Berperan dalam metabolisme Nutrien (karbohidrat , protein, dan lemak)
Rata2. 500 µg
660 µg
( 7.6 µmol)
(10 µmol)
3. Berperan dalam pembelahan sel dan mempertahankan membran sel 4. Berperan dalam penyembuhan sel dan Imunitas Seluler
(bila diberikan 2000 mL)
Zinc pada Aminofluid sebagai supplemen utk menggantikan kehilangan karena ekskresi urin. Arakawa Y, et al. In: Trace elements and gastrointestinal diseases. Tokyo: Shinko Igaku Shuppan; 1990. p119
AMINOFLUID® Electrolytes, 7.5% Glucose, 3% Amino acids
Petunjuk mempersiapkan Aminofluid untuk pasien Open Checker
“Open Checker” akan otomatis terbuka jika sekat pemisah 2 kantong dipecahkan
Open checker terbuka setelah kantong bawah ditekan
Gambar tangan untuk ditekan Terlihat lubang penggantung jika jepitan open checker terbuka
Buka plastik pelindung Aminofluid lalu keluarkan Aminofluid
Letakkan Aminofluid di tempat datar. Perhatikan Jepitan Merah (open checker). Jangan melepas Open Checker secara paksa dengan tanagn.
Tekan kantong bagian bawah pada gambar tangan sampai sekat pemisah kedua kantong terbuka, maka tutup open checker akan terbuka secara otomatis
Lepaskan jepit open checker sehingga lubang hanger terlihat
Lepaskan jepitan open checker kemudian tempelkan sticker Aminofluid pada kantong bagian atas
Tekan kantong atas & bawah perlahan-lahan untuk menyempurnakan pencampuran kedua cairan.
Gantungkan Aminofluid pada hanger. Aminofluid siap untuk digunakan
Masuk (intake)
= Keluar (output)
Air (makan + minum = ……. cc Cairan infus = ……. cc Air metabolisme = ……. cc
Urine IWL Feses Muntah Perdarahan Cairan drain Cairan NGT
= …… cc = …… cc = …… cc = …... cc
Urine
Diukur Nilai normal : > 0,5 – 1 cc/kgBB/jam 100 cc/hari
IWL (Insensible Water Loss)
Dewasa : 15 cc/kgBB/hari Anak : (30-usia(th))cc/kgBB/hari jika ada kenaikan suhu : IWL + 200 (suhu badan sekarang – 36,80C)
Air metabolisme
Dewasa : 5 cc/kgBB/hari Anak 12 – 14 th : 5 – 6 cc/kgBB/hari 7 – 11 th : 6 – 7 cc/kgBB/hari 5 – 7 th : 8 – 8,5 cc/kgBB/hari Balita : 8 cc/kgBB/hari
Sistemik :
Lokal :
► Flebitis Kelebihan cairan tubuh ► Kekurangan cairan tubuh ► Infeksi ► Kelainan elektrolit : > Hiper/hiponatremia > Hiper/hipokalemia > Ketidakseimbangan asam basa ► Kelainan gula darah ► Emboli udara ► Kebocoran cairan pada tubuh/jaringan ►
Flebitis : radang dinding vena
Komplikasi yang paling populer pada waktu pemberian terapi cairan. Penyebab flebitis : ► Kimiawi ► Mekanis ► Bakterial
Flebitis
Penyebab : pH ► ►
Normal ….. 7,35 - 7,45 Pemakaian obat bersifat asam atau alkali mempermudah terjadinya flebitis
Obat Antibiotik KCl Primperan Lasix Morfin
pH 2,5 - 4,5 4,0 - 8,0 2,5 - 4,5 8,6 - 9,6 3,0 - 6,0
Flebitis Kimiawi (pH)
Pencegahan Salah satu cara untuk mengurangi risiko flebitis karena pH obat, berikan obat dengan cara intermittent IV drip, dengan mengencerkan dalam Otsu 100 ml (u/ obat obat yang dianjurkan) Secondary Container
Primary Container
Primary Container
Secondary Administration Set
Primary Administration Set
Primary Administration Set
Piggyback
Direct line
Flebitis
Penyebab : Osmolaritas ►
Normal : 285
5 mOsm/L
Cairan Isotonik: Otsu NS, Otsu RL, Asering Cairan Hipotonik Cairan Hipertonik
►
: KA-EN 3B, Otsu D5 : Aminovel-600, Triparen
Osmolaritas cairan yang bisa diterima oleh vena perifer, max. 900 mOsm/L
Flebitis Kimiawi (Osmolaritas)
Pencegahan Salah satu cara untuk mengurangi risiko flebitis karena osmolaritas tinggi, pada penggunaan perifer ialah dengan menggunakan kemasan „Jumbo Solumix‟ *) Contoh : Amiparen + KAEN MG3 1L (Jumbo Solumix) --- masukkan/ pindahkan Amiparen ke dalam botol KAEN MG 3 1L melalui connecting set yang tersedia, setelah tercampur, berikan kepada pasien dengan tetesan sesuai kebutuhan Amonivel 600 + Martos 10 1L (Jumbo Solumix) ---- cara sama dengan di atas Pan Amin G + KAEN MG 3 1L (Jumbo Solumix) ----- cara sama dengan di atas *) Manfaat „Jumbo Solumix‟ yang lain adalah : Untuk memberikan support nutrisi lengkap
Flebitis
►
Paling sering terjadi diantara 3 macam flebitis
►
Biasanya gejala muncul < 72 jam setelah jarum dipasang
Flebitis
Pemilihan tempat penusukan jarum Hindari daerah sendi, vena keras, vena extremitas bawah, vena di bawah area komplikasi, area edema, area terinfeksi
Pemilihan vena Pilih vena besar (dan lurus), dari distal ke arah proximal Untuk KA-EN MG 3, Asam Amino dan Aminofluid di mulai dari vena mediana atau vena cephalica (lengan bawah)
Pemilihan jarum
Ukuran : 14 G – 18 G Resusitasi, transfusi 20 G – 24 G Maintenance/Akses IV Bahan - Polyurethane
Pelaksanaan fiksasi Baik dan benar
Flebitis Mekanis
Flebitis
Penyebab ►
Cairan infus terkontaminasi karena :
Teknik memasukkan obat ke botol
►
Teknik penggantian botol Set infus terlepas dari sambungan Teknik injeksi obat Penggantian infus set
Tempat penusukan terkontaminasi karena :
Teknik penusukan jarum Perawatan tempat penusukan Penggantian jarum Alat tidak steril
►
Tempat tidak bersih
Flebitis
Pencegahan
Pertahankan kebersihan lingkungan dan alat
Cuci tangan sebelum dan setelah tindakan
Pahami teknik dengan benar/baik
Infus set & jarum diganti tiap < 72 jam
Tempat penusukan didesinfektan (ganti balutan) setiap hari
Flebitis
Flebitis Intravena Skala Flebitis
00 = tanpa komplikasi/tanda flebitis 10 = merah dan/atau sakit bila ditekan 20 = merah, sakit bila ditekan dan edema 30 = merah, sakit, edema dan vena mengeras 40 = merah, sakit, edema, vena mengeras dan timbul pus
Flebitis 00
Flebitis 10
Flebitis 20
Flebitis 30
Struktur Vena
Flebitis 00
Flebitis10
Flebitis20
Tujuan & tipe cairan ► Lokasi & kondisi vena ► Durasi terapi ► Ukuran kanula ► Umur pasien ► Aktivitas pasien - Gunakan sisi non dominan ► Kerjasama pasien ►
1.
Penilaian rutin setiap hari a. Cek cairan infus b. Jumlah infus IV yang masuk c. Lamanya infus yang digantung d. Cek obat tambahan e. Cek drip chamber f. Cek selang infus g. Cek tanda flebitis 2. Jaga sistem IV tetap tertutup 3. Perawatan pada daerah insersi 4. Dokumentasi perawatan
1. Pilih vena yang akan diinsersi
2. Lakukan desinfekta n, memutar ke arah keluar
3. Pasang torniquet di atas daerah insersi
4. Masukka n IV cath dng sudut spt di atas
Contoh IV cath
5. Jarum metal tarik keluar sedikit sampai darah keluar
6. Dorong Iv cath masuk sedikit
7. Jarum tarik lagi keluar sedikit
8. Buka ikatan torniquet
9. Dorong IV cath ke depan, tekan jarum plastik, tarik jarum metal keluar
10. Sambung adaptor infus set ke IV cath
11. Letakkan plester di bawah adaptor
12. Lakukan fiksasi dengan baik dan benar
1. 2. 3.
Kontaminasi pada botol infus Koneksi dengan infus set Kulit area insersi
Intravenous Infusions Sites of Possible Contamination
Contamination of infusions fluid
Port for additives
Insertion Site Injection port
Administration set Connection with …
4. Port injeksi 5. Pangkal IV Cath (Hub) 6. Tangan Ns
Cara menusuk botol infus yang benar yaitu dengan meletakkan botol diatas bidang datar dgn posisi miring, akan memudahkan penusukan dan risiko patahnya spike dapat dihindari
Gravity = (F)
P=F:A Gravity Set-up Ideal bag position Approx 36 Inches above heart
Tubing Bore = (A)
36 inchi di atas jantung
Approximate level of patient’s heart
Resulting I.V. line pressure = (P) Image modified by J. Williams, Baxter Healthcare Corporation. Original image 1994 by Techpool Studios Corp., USA
Rekomendasi
CDC (Center for Disease Control)
Edukasi & training kepada perawat
Kebersihan tangan - cuci dengan sabun antiseptik Teknik cuci tangan yang benar
Pemilihan tipe kateter, tempat insersi dan teknik disesuaikan
dengan risiko infeksi dan komplikasi paling rendah Perhatikan teknik asepsis area insersi, akses sistem ke botol infus Perhatikan lamanya pemakaian balutan area insersi Periksa infeksi area insersi Perhatikan lamanya pemakaian kateter, infus set & botol infus Ganti kateter tiap 72 jam, ganti infus set tiap 72 jam (tranfusi atau lipid tiap 24 jam), ganti cairan infus tiap 24 jam (lipid - 12 jam)
Cegah kontaminasi botol infus kondisi btl infus, teknik penusukan btl, memasukkan obat ke btl
Jangan gunakan topical antimicrobial oinment, kateter jangan kena air
Lepaskan kateter saat pertama ditemukan tanda flebitis
=