REFLEKSI KASUS IDENTIFIKASI TULANG PADA ABORSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Tugas Dan Melengkapi Salah Satu Syarat Dalam Menempuh Program Pendidikan Profesi Dokter Bagian Ilmu Kedokteran Forensik RS Bhayangkara
Disusun Oleh :
Fahrial !di P
" #$%$%#$&'#'
(entyka )aesarinanda" #$%$%*$+,$* Kartini Ri Ritasari
" #$ #$%$%*$+,%'
-ita .ulandari .ulandari
" #$%$%*$+$,/
Rhea Rialdy
" #$%$%*$+#
%$FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM ISL AM SUL SU LTAN AGUNG SEMARANG 2018
BAB I PENDAULUAN Pada pemeriksaan medik0 dilakukan pemeriksaan fisik jenaah se1ara keseluruhan yang meliputi 2entuk tu2uh0 tinggi 2adan0 1a1at tu2uh0 kelainan 2a3aan0 luka dan se2againya4 Dalam pemeriksaan forensik0 penentuan tinggi 2adan seseorang indi5idu merupakan hal yang penting terutama apa2ila hanya sepotong 2agian tu2uh jenaah yang ditemukan4 6leh karena itu0 2anyak metode7formula pemeriksaan yang dirumuskan untuk mengukur dan memperkirakan tinggi 2adan seseorang4 Tulang kerangka merupakan 2agian tu2uh manusia yang 1ukup keras dan tidak mengalami pem2usukan4 8aringan lunak pem2ungkus tulang akan mulai mengalami pem2usukan dan menghilang pada sekitar empat minggu setelah kematian4 Pada masa ini0 tulang masih menunjukkan adanya ligamentum yang melekat disertai 2au 2usuk4 Setelah tiga 2ulan0 tulang akan terlihat 2e3arna kuning4 Setelah enam 2ulan0 tulang tidak lagi mempunyai kesan ligamen dan 2e3arna kuning keputihan serta tidak lagi mempunyai 2au 2usuk0 dengan demikian0 tulang7kerangka merupakan salah satu organ yang 1ukup 2aik untuk identifikasi manusia karena selain 1ukup lama mengalami pem2usukan0 tulang juga mempunyai karakteristik yang sangat menonjol untuk identifikasi4 Dalam
pemeriksaan
tulang0
adalah Sex0 Age0 Race dan Stature 9S!RS:4
identifikasi Terdapat
2egitu
penting 2anyak
yang hal
yang
didapat dapat
diungkapkan dari pemeriksaan tulang7kerangka dan kenyataannya 2ah3a tinggi 2adan memiliki peranan penting dalam se2uah proses identifikasi4 Pengetahuan identifikasi tehadap tulang sangat 2erperan tidak hanya pada saat organ tu2uh hanya tinggal tulang;2erulang saja0 tetapi 2anyak hal yang dapat diungkap dari tulang7kerangka terse2ut pada saat masih di2aluti oleh jaringan otot0 tendon dan kulit4 Diantara hal yang dapat diungkapkan pada saat tulang ter2alut jaringan lunak adalah pengukuran panjang dari tulang;tulang panjang untuk mengukur tinggi 2adan0 perkiraan usia kor2an juga dapat dilakukan dengan melihat gam2aran garis epifise4 (al terse2ut tentunya dapat dilakukan dengan mengukur tulang se1ara langsung pada organ terse2ut ataupun dengan mengukur panjangnya organ dan melihat garis epifise melalui pemeriksaan radiologi4 Identifikasi tulang atau 2agian potongan tulang maupun 2agian tulang 2elulang yang masih di2aluti se2agian atau seluruh jaringan kulit yang diaki2atkan oleh kasus mutilasi0 gigitan 2inatang 2uas0 maupun aki2at lainnya se2aiknya tidak menggunakan satu prosedur
pemeriksaan identifikasi0 disarankan agar semaksimal mungkin menggunakan 2er2agai metode identifikasi yang ada sehingga dapat diperoleh kesimpulan yang maksimal4 Penentuan tinggi 2adan se2aiknya demikian agar hasilnya maksimal0 maka disarankan untuk menggunakan seluruh 2agian sisa jaringan yang ada dan menggunakan 2er2agai metode7formula pengukuran yang ada 4444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444
BAB II TIN!AUAN PUSTAKA A" IDENTIFIKASI !ENIS KELAMIN
Se1ara umum tulang dari sampel laki;laki memiliki tulang yang le2ih 2esar dan kuat daripada tulang dari sampel perempuan4 Selain itu tulang laki;laki memiliki tempat perlekatan otot yang le2ih menonjol di2andingkan dengan perempuan4 Tingkat keakuratan paling tinggi didapatkan dengan memeriksa pel5is dan tulang tengkorak4 Menurut Krogman 9,$%#: per2edaan pel5is dan tulang tengkorak laki;laki dan perempuan adalah se2agai 2erikut " 1" Pel#is
Se1ara umum pel5is pada perempuan memiliki 2entuk yang le2ih indah0 le2ih indah0 dan memiliki 2entuk le2ih melingkar di2andingkan dengan pel5is pada laki; laki4 Pel5is pada laki;laki le2ih 2erat0 le2ih 2esar0 dan memiliki tempat perlekatan otot yang le2ih menonjol di2andingkan pel5is pada perempuan4 Pintu atas panggul dan rongga pel5is pada perempuan memiliki 2entuk le2ih melingkar dan le2ih luas0 sedangkan pintu atas panggul pada laki;laki memiliki 2entuk seperti jantung dan rongga pel5is yang le2ih sempit4 In1isura is1hiadi1a major dan angulus su2pu2i1us pada pel5is perempuan memiliki sudut yang le2ih 2esar di2andingkan dengan pel5is laki;laki4 Biasanya in1isura is1hiadi1a major pada perempuan memiliki sudut <&= $ dan angulus su2pu2i1us pada perempuan memiliki sudut <'$$4 Selain itu subpubic concavity pada perempuan le2ih 2esar di2andingkan dengan laki;laki4 (al ini dise2a2kan os4 pu2is pada 3anita le2ih panjang 9sekitar *$ mm: di2andingkan dengan os4 pu2is pada laki;laki 9sekitar ,/;#$ mm:4 !spek medial ramus ishiopu2i1us pada perempuan memiliki rigi dan permukaan yang le2ih sempit0 sementara ramus is1hipu2i1us laki;laki memiliki aspek medial yang le2ih luas4 Foramen o2turatorius pada perempuan memiliki 2entuk menyerupai segitiga sementara pada laki;laki memiliki 2entuk o5al4 Pada pel5is perempuan0 ventral arc dapat ditemukan di permukaan depan 1orpus ossis pu2is4 Sa1rum pada perempuan le2ih pendek tetapi le2ih le2ar di2andingkan dengan sa1rum pada laki;laki0 selain itu sa1rum laki;laki le2ih melengkung ke depan di2andingkan dengan sa1rum pada perempuan4 ,4 Tulang tengkorak Se1ara umum tulang tengkorak pada laki;laki memiliki tempat perlekatan otot yang le2ih menonjol di2andingkan pada perempuan4 Margo supraor2italis pada laki;
laki le2ih menonjol di2andingkan pada perempuan0 sehingga gla2ella pada laki;laki le2ih terlihat4 6s4 Frontal pada laki;laki le2ih luas dan le2ih miring di2andingkan dengan os4 Frontal perempuan4 6r2ita pada laki;laki memiliki 2entuk menyerupai persegi dengan tepi tumpul sementara perempuan memiliki or2ita 2er2entuk menyerupai lingkaran dengan tepi tajam4 !r1us ygomati1us pada laki;laki le2ih le2ar di2andingkan dengan perempuan dan ter2entang ke arah posterior mele2ihi meatus a1usti1us e>ternus4 Pro1essus mastoideus pada laki;laki le2ih 2esar dan le2ih tumpul di2andingkan dengan perempuan4 Protu2erantia o11ipitalis e>terna pada laki;laki le2ih menonjol dan terkadang memiliki 2entuk seperti kait4 Mandi2ula pada laki;laki memiliki 2entuk le2ih persegi sementara pada perempuan memiliki ujung dagu yang le2ih tajam4 Selain itu pada mandi2ula laki;laki0 sudut antara 1orpus mandi2ula dan ramus mandi2ula memiliki sudut '$ $0 sedangkan pada perempuan memiliki sudut <'$$4 Palatum pada pria le2ih 2esar0 luas dan le2ar di2andingkan dengan perempuan4
B" IDENTIFIKASI USIA !ENA$A
Os%e&l&'i
Pemeriksaan dari os pu2is0 sakroilia1 joint0 1ranium0 artritis pada spinal dan pemeriksaan mikroskopis dari tulang dan gigi4 ;
Bagian yang 2er2eda dari rangka le2ih 2erguna untuk menentukan perkiraan usia pada range usia yang 2er2eda4
;
Range usia meliputi usia perinatal0 neonatus0 2ayi dan anak ke1il0 usia kanak; kanak lanjut0 usia remaja0 de3asa muda dan de3asa tua4
;
Pemeriksaan terhadap penutupan sutura pada tulang;tulang atap tengkorak guna perkiraan umur sudah lama diteliti 1ara ini tidak akurat dan hanya dipakai dalam lingkup dekade 9umur ,$;#$;*$ tahun: atau mid;dekade 9umur ,/;#/;*/ tahun: saja4 Untuk mengetahui umur 2iasanya didasarkan atas perkiraan yang didapatkan dari
2anyak sarana4 Pada 2ayi dan anak;anak0 dengan penilaian ukuran panjang tu2uh dan panjang tulang panjang0 maturitas tulang dengan melihat pusat penulangannya0 serta erupsi gigi susu dapat mem2erikan hasil yang 2aik4 Pada periode de3asa a3al0 2ersatunya epifisis tulang merupakan sarana yang le2ih 2erguna disamping gigi tetap4 Pada periode de3asa sampai /$ tahun dilihat peru2ahan;peru2ahan pada simfisis pu2is0 pertautan sutura 1al5aria dan keausan gigi0 juga dilihat tulang;tulang yang lain4
U(u) D*l*( Ti'* T*h*+*n
a4 Bayi 2aru dilahirkan4 24 !nak dan de3asa sampai umur #$ tahun4 14 De3asa < #$ tahun4
B*,i B *)u Dil*hi)-*n
;
Be2erapa proses penulangan mulai ter2entuk pada usia ini 2erarti 2agian;2agian yang lunak dari tulang mulai menjadi keras4
;
Pengukuran tinggi 2adan diukur " Streeter " tinggi 2adan dari pun1ak kepala sampai tulang ekor (aase " Tinggi 2adan diukur dari pun1ak kepala4
An*- D*n De.*s* S *(+*i U (u) /0 T *hun
Masa remaja menunjukkan pertum2uhan tulang panjang dan penyatuan pada ujungnya4 Masing;masing epifisis akan menyatu pada diafisis pada usia;usia tertentu4 ;
Persam2ungan speno;oksipital terjadi pada umur %+ ? ,/ tahun4
;
Tulang selangka merupakan tulang panjang terakhir unifikasi4
;
Unifikasi dimulai umur %= ? ,/ tahun4
;
Unifikasi lengkap ,/ ? #$ tahun0 usia le2ih dari #% tahun sudah lengkap
;
Tulang 2elakang se2elum #$ tahun menunjukkan alur yang dalam dan radier pada permukaan atas dan 2a3ah4
;
Pada pertemuan dari tulang ra3an pada ephypisis dengan diaphysis pada 3anita le2ih dahulu terjadi dari laki;laki4
;
Sedangkan sutura pada 1ranium hilang le2ih dahulu pada laki;laki4
;
Pada umur %= tahun ephypisis dari phalan>0 meta1arpal dan ujung 2a3ah dari ulna dan radius mulai menutupi pusat penulangan4
;
Pada umur %' tahun 2agian terse2ut sudah tertutup rapat4 Pada daerah tropis0 pusat penulangan dan pertemuan 9persatuan: dari ephypisis pada tulang panjang le2ih 1epat , tahun pada laki;laki0 sedangkan pada 3anita # tahun le2ih dahulu4
De.*s* /0 %*hun
Morfologi pada ujung 1osta 2eru2ah sesuai dengan umur4 )osta 2erhu2ungan dengan sternum melalui tulang ra3an4 Ujung 1osta saat mulai ter2entuk tulang ra3an a3alnya 2er2entuk datar0 namun selama proses penuaan ujung 1osta mulai menjadi kasar dan tulang ra3an menjadi 2er2intik;2intik4 Iregularitas dari ujung 1osta mulai ditemukan saat usia menua4
Pe)-e(*n'*n Ten'-&)*- Be)*s*) U(u)
Pemeriksaan tengkorak " a4 Pemeriksaan sutura0 penutupan ta2ula interna mendahului eksterna 24 Sutura sagitalis0 koronarius dan sutura lam2doideus mulai menutup umur ,$ ? #$ tahun 14 Sutura parieto;mastoid dan s@uamaeus ,/ ? #/ tahun tetapi dapat tetap ter2uka se2agian pada umur &$ tahun4 d4 Sutura spheno;parietal umumnya tidak akan menutup sampai umur +$ tahun4
Be)*s*)-*n R*h*n' B*.*h
;
Rahang 2ayi 1orpusnya dangkal dan rasmusnya sangat pendek dan mem2entuk sudut %*$A dengan 1orpus dari rahang terse2ut4
;
Pada rahang de3asa 1orpus menjadi te2al dan panjang dan susut antara rasmus dan 1orpus mengarah '$A4
;
Pada orang tua 2atas dari prosessus al5eolaris mulai hilang dan 1orpus akan menjadi tumpul4
Be)*s*)-*n F&)*(en Men%*lis
;
Pada anak ke1il foramen mentalis terletak pada pinggir 2a3ahnya4 Prossesus 1ondyloideus hampir segaris dengan 1orpus dan prosesus 1oronoideus proje1t di atas 1ondylus4
;
Pada orang de3asa foramen mentalis terletak di pertengahan 2atas atas dan 2a3ah dari 1orpus 1ondylus panjang dan menonjol di atas prosessus 1oronoideus4
;
Pada usia tua foramen mentalis terletak dekat 2atas al5eolus4
3" IDENTIFIKASI RAS !ENA$A DAN PELAKU
Penentuan ras akan sangat 2erguna apa2ila susunan dalam masyarakat sudah heterogen0 artinya 2aik ras Mongoloid 9)ina0 8epang0 Indian !merika:0 -egroid 9orang kulit hitam0 !frika dan Indian !merika:0 dan )au1asoid 9orang 2erkulit putih: sudah ada di dalam daerah terse2ut ataupun dalam 2en1ana massal0 ke1elakaan udara dan laut yang penumpangnya mungkin 2erasal dari 2anyak negara 9DI:4 Per2edaan dari ketiga ras terse2ut dapat kita lihat melalui tengkorak0 dahi0 3ajah0 or2it0 hidung serta ekstremitas4 Ras Mongoloid ditandai dengan tengkorak persegi0 dahi menonjol0 3ajah 2esar dan datar0 or2it ke1il0 dan ekstremitas ke1il4 Ras -egroid ditandai dengan tengkorak sempit dan memanjang0 dahi ke1il0 or2it persegi0 dan ekstremitas 2esar dan le2ar4 Ras )au1asoid ditandai dengan tengkorak 2ulat0 dahi 1em2ung menonjol0 3ajah ke1il0 dan or2it triangular4 Be2erapa rin1ian anatomis0 terutama di 3ajah sering menunjukkan ras indi5idual4 Pada ras kulit putih memiliki 3ajah yang menyempit dengan hidung yang agak meninggi dan dagu yang menonjol4 Ras kulit hitam memiliki hidung yang le2ar dan su2nasal yang 2erlekuk4 Indian !merika dan !sia memiliki 2entuk tulang pipi yang menonjol dan tekstur gigi yang khas4 Seorang antropologis memiliki 2anyak metode yang rumit untuk dapat menentukan ras atau nenek moyang suatu populasi melalui tulang4 Ras dari pemilik tulang dapat diidentifikasi menjadi " %4 Ras Kaukasoid 9semua yang 2erkulit putih: Morfologi kranium pada ras ini yaitu " ;
Tipe kranium doli1ho1ephali1 9panjang:
;
Tulang ygomati1us 1enderung mundur terhadap tulang fasial
;
!pertura nasalis sangat sempit dan tajam tepi 2a3ahnya
;
Dasar tulang or2ita 1enderung miring ke 2a3ah
;
Palatum relatif sempit dan 1enderung 2er2entuk segitiga
;
Sutura ygomati1oma>illaris 1enderung mem2elok
;
Persentase sutura metopika 1enderung le2ih tinggi di2anding , ras lainnya4
,4 Ras Mongoloid 9)ina0 8epang0 Indian !merika: ;
Tipe kranium 1enderung memiliki tulang ygomati1us yang menonjol
;
Ce2ar apertura nasalis sedang dan tepi 2a3ah nasal agak run1ing
;
Tulang or2ita 1enderung sirkulair
;
Tulang palatum le2arnya sedang
;
Sutura ygomati1oma>illaris 1enderung lurus
#4 Ras -egroid 9semua kulit hitam7-egro !frika0 !merika dan Indian Barat: ;
Tipe kranium meso1ephali1 9sedang:
;
Tulang ygomati1us tidak 2egitu menjorok ke depan relatif terhadap tulang fasial
;
!pertura nasalis sangat le2ar dan tepi 2a3ah tulang nasalis tumpul
;
Tulang or2ita 1enderung persegi empat dan jarak interor2ital le2ar
;
Tulang palatum 1enderung sangat le2ar dan agak persegi empat
;
!l5eolus anterior pada ma>illa dan mandi2ula 1enderung sangat prognathis
;
Sering didapati depresi 1oronal posterior pada sutura 1oronaria
;
Sutura ygomati1oma>illaris 1enderung mem2entuk huruf S
Penetuan ras dapat dilakukan melalui pemeriksaan terhadap tengkorak0 sudut
inter1ondylus dan tulang panjang " ;
Tengkorak " tengkorak dapat mem2erikan gam2aran yang dapat diandalkan mengenai karakteristik tertentu dari nenek moyang suatu populasi4
;
Sudut inter1ondylus " menetukan ras dari sudut inter1ondylus dapat digunakan 2ila yang tersisa hanya kerangka saja4 Metode ini memerlukan penempatan distal femur pada posisi lateral4
;
Tulang panjang " pada ras kulit hitam0 ti2ia relatif le2ih panjang daripada femur dan radius relatif le2ih panjang daripada ulna4 Pada populasi kulit putih dan mongoloid0 femur le2ih melengkung ke anterior 2ila di2andingkan dengan populasi kulit hitam4 Femur ras kulit hitam 1enderung le2ih lurus4
Ien%i4i-*si -&)*n *%*u +el*-u *+*% i%in5*u *)i 'i'i (e)e-*6 *i- insisi#6 +)e(&l*)6 (&l*)"
igi insisi5 lihat dari 1ingulum igi premolar lihat dari jarak mesiodistal dengan 2u1opalatal atau relasi
– –
–
jarak mesiodistal dengan 2u1olingual igi molar lihat dari fissurenya0 jumlah pitnya0 dan adanya 1ara2ali
Ien%i4i-*si )*s il*-u-*n en'*n 7*)* se*'*i e)i-u%: Ien%i4i-*si )*s *%*u -&)*n *)i 7i)i7i)i 'i'i
)iri;1iri ras )au1asoid ;
Permukaan lingual rata 9Kiern2ergerE// dan PedersonE*': pada gigi insisi5e %%0 %,0 ,%0 ,,4
;
igi;geligi 1ro3ded4
;
igi M% 2a3ah 9#&0 *&:0 le2ih panjang0 tapered4
;
Bu11opalatal P, 9%/0,/: mesiodistalnya
;
)usp 1ara2elli pada gigi %&0 ,& 2erada di palatal
;
Cengkung rahang sempit
)iri;1iri ras Mongoloid ;
igi Insisi5e memiliki perkem2angan sempurna pada permukaan palatal 2ahkan lingula dengan terlihatnya 1ingulum
;
Fissure;fissure gigi molar
;
Bentuk dari gigi M yang dominan segiempat
•
)iri;1iri ras -egroid e4 !kar premolar 1enderung mem2elah atau terdapat # akar 9trifurkasi: f4 )enderung 2ima>illary protrusion g4 Sering ditemukkanya gigi M* h4 igi P% atas 9%*0 ,*: terdapat , atau # 1usp i4 igi M 2er2entuk segiempat
)iri;1iri ras !ustraloid Gang termasuk dalam ras ini merupakan suku a2origin dan suku;suku kepulauan ke1il pasifik4
)iri;1iri ras Khusus ;
Bushman" suku yang 2ermukiman di negara Spanyol
;
edoid" suku yang 2ermukim di !frika Tengah
;
Polynesian" suku yang 2ermukim di pulau;pulau ke1il di lautan (india dan lautan !frika
;
!inu" suku yang 2ermukim di kepulauan ke1il di 8epang
Ien%i4i-*si )*s -&)*n *)i len'-un' 'i'i
D" IDENTIFIKASI TINGGI BADAN !ENA$A
Pada 8enaah dalam keadaan tu2uh tak lagi utuh0 pengukuran tinggi 2adan se1ara kasar dapat diperoleh melalui 2e2erapa perhitungan di2a3ah ini " a4 Mengukur jarak kedua ujung jari tengah kiri dan kanan pada saat direntangkan se1ara maksimum0 akan sama dengan ukuran tinggi 2adan4 24 Mengukur panjang dari pun1ak kepala 9erte>: sampai simfisis pu2is dikali ,0 ataupun ukuran panjang dari simfisis pu2is sampai ke salah satu tumit0 dengan posisi pinggang dan kaki diregang serta tumit dijinjitkan4 14 Mengukur panjang salah satu lengan 9diukur dari salah satu ujung jari tengah sampai ke a1romion di kla5i1ula pada sisi yang sama: dikali dua 91m:0 lalu ditam2ah lagi #* 1m 9terdiri dari #$ 1m panjang , 2uah kla5ikula dan * 1m le2ar dari manu2rium sterni:4 d4 Mengukur panjang dari lekuk di atas sternum 9sternal not1h: sampai simfisis pu2is lalu dikali #0#4 e4 Mengukur panjang ujung jari tengah sampai ujung olekranon pada satu sisi yang sama0 lalu dikali #0+4 f4 Panjang femur dikali *4 g4 Panjang humerus dikali &4 Bila pengukuran dilakukan pada tulang saja0 maka dilakukan penam2ahan ,0/ sampai * 1m untuk mengganti jarak sam2ungan dari sendi4 Ketika sendi tidak lagi didapat0 maka perhitungan sendi 2adan dapat dilakukan dengan mengukur tulang;tulang panjang dengan menggunakan 2e2erapa formula yang ada4 Bila yang diukur adalah tulang dalam keadaan kering0 maka umumnya telah tejadi pemendekan sepanjang , mm di2andingkan dengan tulang yang segar0 tentunya hal terse2ut harus diperhatikan dalam melakukan perhitungan tinggi 2adan4 Se1ara spesifik0 linka menye2utkan 2ah3a 2ila ingin merekonstruksi tinggi 2adan manusia ketika hidup0 namun rekonstruksi dilakukan dari tulang;tulang saja0 karena tulang menjadi kering0
sehingga harus diperhitungkan penyusutan yang terjadi untuk setiap tulang4 Pada 2e2erapa tulang dise2utkan penyusutan yang terjadi untuk tiap;tiap tulang4 Pada 2e2erapa tulang dise2utkan 2ah3a penyusutan masing;masing tulang dari femur se2esar ,0#;,0& mm0 humerus se2esar %0# mm ti2ia sekitar %0+ mm dan radius sekitar $0+ mm4 Dalam men1ari tinggi 2adan se2enarnya0 perlu diketahui 2ah3a rata;rata tinggi 2adan pria le2ih 2esar dari perempuan0 maka perlu ada rumus yang terpisah antara laki;laki dan perempuan4 !pa2ila tidak di2edakan0 maka perhitungan ratio laki;laki"perempuan adalah %$$ " '$4 F&)(ul* Pen'u-u)*n Tin''i B**n
Formula Karl Pearson
Formula ini telah dipakai luas diseluruh dunia sejak tahun %='=4 Formula ini mem2edakan formula untuk laki;laki dan perempuan untuk su2jek penelitian kelompok orang;orang Hropa dengan melakukan pengukuran pada tulang;tulang panjang yang kering seperti tulang femur0 humerus0 ti2ia dan radius4
Keterangan "
F% " Panjang maksimal tulang paha 9femur:
R% " Panjang maksimal tulang lengan atas 9humerus:
(% " Panjang maksimal tulang pengumpil 9radius:
T% " Panjang maksimal tulang kering 9ti2ia:4
E" IDENTIFIKASI DNA !ENA$A Sii- DNA
aris;garis yang mirip seperti bar-code pada kemasan makanan atau minuman4 a4 D-! Mitokondria ; Diturunkan dari seorang i2u sel telur ; Tidak harus ada akar ; Sampe yang sudah 2erumur tua 9ram2ut0tulang0gigi: 24 D-! Inti Sel ; Diturunkan dari kedua orang tua ; Menetukan paternitas ; (arus ada akar RFLP 9Res%)i7%i&n F)*'(en% Len'%h P&li(&)+his(s !plikasi analisis D-! asli ; 2aru dan efisien ; sampel relati5e 2anyak ; Tidak 2isa saat terdegradasi
P3R 9P&l,(e)*se 3h*in Re*7%i&n ; Sedikit sampel ; Dapat diperoleh dari sampel yang halus ; Bisa saat terdegradasi ; Se2agai sarana identifikasi spesifik dari seseorang
; ; ;
Seperti sidik jari yang 2isa di2a1a Tidak dapat diru2ah D-! di ekstrak dan lihat daerah khusus 9marker: men1ari dan 2erikatan dengan sekuen pasang 4 D-! memiliki 2agian pengulangan 9sekuen: 2er5ariasi P6C6M6RFISMH
Di7&7&--*n s*(+el %e)s*n'-* 7&7&- en'*n *)*n' u-%i Di*nin'-*n en'*n DNA *(''&%* -elu*)'* %e)e-*%
BAB III DAFTAR PUSTAKA
%4 linka 80 !rtaria M4D40 Koes2ardiati4 Metode Pengukuran Manusia4 !irlangga Uni5ersity Press4 Sura2aya4 ,$$=" %;&& ,4 Parker S4 Seri Hye3itness4 Kerangka4 Hdisi Bahasa Indonesia4 Terjemahan !ndreas Manalu4 PT4 Bentara !ntar !sia4 8akarta4 %'',4 %; #4 -andy !4 Identif1ation of !n indi5idual4 Prin1iples of Forensi1 Medi1ine4 -e3 )entral Book !gen1y4 )al1utta4%''& " *+;%$'4 *4 Knight B4 The Hsta2lishment of Identity of (uman remains4 Forensi1 Pathology4 Se1ond Hdition4 6>ford Uni5ersity Press4 -e3 Gork4 %''&"'/;%#, /4 Parikh )4K Personal Identity0 Identifi1ation in Mass disasters4 Te>t2ook of Medi1al 8urispruden1e and To>i1ology4 Bom2ay4 %'='",';=, &4 )urran .80 M1arry !4C0 Petty )4S4 Identifi1ation Prosedures in Death In5entigation4 Modern Crgal Medi1ine0 Psy1hiatriy and Forensi1 S1ien1e4 Philadelpia4 Da5is )ompany4 %'=$" %,$&;%,,$ +4 Darmojo RB0 Mariono0 (( 9,$$*:4 eriatri 9Ilmu Kesehatan Usia Canjut:4 Hdisi ke;#4 8akarta" Balai Pener2it FKUI .ahid S4!4 Identifikasi4 Dalam " Patologi Forensik4 %''# " %#;*=0 /&;+= =4 (aglund .4D4 Forensi1 Taphonomy ? The Postmortem Fate of (uman Remains4 )R) Press4 Florida4 %''+ " #&+;#=%4 '4 Idries !4M4 Identifikasi4 Pedoman ilmu Kedokteran Forensik4 Binarupa !ksara4%''," #%; /,