BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Hak asasi manusia adalah hak – hak – hak hak dasar yang dimiliki oleh semua manusia. Hak untuk hidup serta mempertahankan hidupdan kehidupan adalah salah satunya. Bahkan hak asasi manusia juga tercantum dalam UUD 1945. Sejak dalam kandungan bayi tersebut juga sudah memiliki hak asasi karena itu seorang ibu yang menggugurkan anak semakin banyak proses aborsi yang dilakukan, entah dengan alasan yang bermacam – bermacam – macam. Ironisnya pelaku aborsi adalah perempuan yang belum menikah dan masih berstatus pelajar atau mahasiswi yang tentu saja dapat ditebak dikarenakan pergaulan yang terlalu bebas. Jadi untuk menekan jumlah aborsi diperlukan kerja sama dari orang tua, masyarakat dan generasi muda. Pembekalan pengetahuan reproduksi dan pembekalan agama turut ambil bagian dalam hal ini. Kontrol masyarakat juga turut membantu apabila ada warga di lingkungannya yang melakukan tindakan asusila.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang mendorong para remaja untuk melakukan pergaulan bebas ? 2. Apakah saat ini pembekalan agama kurang diperhatikan untuk membangun karakter yang berbudi luhur ? 3. Apakah era globalisasi turut berpengaruh dalam pemikiran generasi muda ? 4. Bagaimana hukum di Indonesia mengenai aborsi ?
BAB II PEMBAHASAN A. ABORSI
Aborsi atau menggugurkan kandungan, dalam istilah kedokterannya dikenal dengan abortus yang berarti pengeluaran hasil konsepsi (pertemuan sel telur dan sperma) sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. Aborsi merupakan proses mengakhiri hidup janin sebelum diberi kesempatan untuk tumbuh. Indonesia merupakan negara hukum, maka ciri khas pertama adalah dalam negara hukum harus ada jaminan dan perlindungan terhadap hak-hak asai manusia yang didasarkan pada ketentuan-ketentuan hukum. Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri setiap manusia sejak awal dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat siapa pun.Hak Asasi Manusia juga tertera dalamUndang-Undang Dasar dan di dalam Pancasila khususnya sila pertama dan kedua. Hak Asasi Manusia meliputi hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan, hak untuk berpendapat dan berorganisasi, hak untuk memperoleh pendidikan, hak untuk mendapat pekerjaan, dll. Menurut Cabot dan Kahl (1967). Ditinjau dari perspektif HAM, seorang wanita mempunyai hak untuk memperoleh pelayanan aborsi karena merupakan bagian dari hak kesehatan reproduksi yang sangat mendasar. Di dalam Undang-undang No 36 Tahun 2009 tentang kesehatan Pasal 72 juga memuat ketentuan mengenai jaminan setiap orang untuk melakukan reproduksi. Namum dalam hal ini Aborsi merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat dihindari bagi wanita yang tidak menginginkan kehamilannya karena adanya beberapa alasan tertentu. Reproduksi merupakan fungsi dari makhluk hidup untuk menurunkan generasi penerusnya, dengan secara alamiah dilengkapi dengan organ-organ yang secara biologis. Oleh karena itu, kesehatan reproduksi berarti bahwa orang dapat mempunyai kehidupan seks yang memuaskan dan aman, dan mereka memiliki kemampuan untuk bereproduksi dan kebebasan untuk menentukan keinginannya, kapan dan frekuensinya. Dalam hal terakhir termasuk, hak pria dan wanita untuk memperoleh informasi dan mengakses terhadap cara-cara KB yang aman, efektif, terjangkau, dan dapat diterima sebagai pilihannya, serta metoda-metoda
lain yang dipilih
yang tidak melawan hukum, dan hak untuk memperoleh pelayanan
pemeliharaan kesehatan yang tepat, yang memungkinkan para wanita
mengandung dan
melahirkan anak dengan selamat, serta kesempatan memiliki bayi yang sehat (ICPDKairo,1994). Dalam istilah kedokteran, istilah-istilah ini digunakan untuk membedakan aborsi: 1. Spontaneous abortion: gugur kandungan yang disebabkan oleh trauma kecelakaan atau sebab- sebab alami 2. Induced abortion atau procured abortion: pengguguran kandungan yang disengaja. Termasuk di dalamnya adalah:
Therapeutic abortion: pengguguran yang dilakukan karena kehamilan tersebut mengancam kesehatan jasmani atau rohani sang ibu, terkadang dilakukan sesudah pemerkosaan.
Eugenic abortion: pengguguran yang dilakukan terhadap janin yang cacat.
Elective abortion: pengguguran yang dilakukan untuk alasan-alasan lain.
Dalam bahasa sehari-hari, istilah “keguguran” biasanya digunakan untuk spontaneous abortion, sementara “aborsi” digunakan untuk induced abortion. Beberapa jenis aborsi dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Abortus spontanea Abortus spontanea merupakan abortus yang berlangsung tanpa tindakan, dalam hal ini dibedakan sebagai berikut: a. Abortus imminens, Peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu, dimana hasil konsepsi masih dalam uterus, dan tanpa adanya dilatasi serviks b. Abortus insipiens, Peristiwa perdarahan uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan adanya dilatasi serviks uteri yang meningkat, tetapi hasil konsepsi masih dalam uterus c. Abortus inkompletus, Pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa tertinggal dalam uterus d. Abortus kompletus, semua hasil konsepsi sudah dikeluarkan.
2. Abortus provokatus Abortus provokatus merupakan jenis abortus yang sengaja dibuat/dilakukan, yaitu dengan cara menghentikan kehamilan sebelum janin dapat hidup di luar tubuh ibu. Pada umumnya bayi dianggap belum dapat hidup diluar kandungan apabila usia kehamilan belum mencapai 28 minggu, atau berat badan bayi kurang dari 1000 gram, walaupun terdapat beberapa kasus bayi dengan berat dibawah 1000 gram dapat terus hidup. Pengelompokan Abortus provokatus secara lebih sp esifik : a. Abortus Provokatus Medisinalis/Artificialis/Therapeuticus, abortus yang dilakukan dengan disertai indikasi medik. Di Indonesia yang dimaksud dengan indikasi medik adalah demi menyelamatkan nyawa ibu. Abortus provokatus medisinalis dapat dilakukan dengan cara berikut ini : 1). Dilatation dan Curettage Jenis ini dilakukan dengan cara memasukkan semacam pacul kecil ke dalam rahim, kemudian janin yang hidup itu dipotong kecil-kecil, dilepaskan dari dinding rahim dan dibuang keluar. Umumnya akan terjadi banyak pendarahan, cara ini dilakukan terhadap kehamilan yang berusia 12-13 minggu. 2). Suction (Sedot) Dilakukan dengan cara memperbesar leher rahim, lalu dimasukkan sebuah tabung ke dalam rahim dan dihubungkan dengan alat penyedot yang kuat, sehinggi bayi dalam rahim tercabikcabik menjadi kepingan-kepingan kecil, lalu disedot masuk ke dalam sebuah sebuah botol. 3). Peracunan dengan garam Jenis ini dilakukan pada janin yang berusia lebih dari 16 minggu, ketika sudah cukup banyak cairan yang terkumpul di sekitar bayi dalam kantung anak dan larutan garam yang pekat dimasukkan ke dalam kandungan itu. 4). Histeromi atau bedah Caesar Jenis ini dilakukan untuk janin yang berusia 3 bulan terakhir dengan cara operasi terhadap kandungan.
5). Prostaglandin Jenis ini dilakukan dengan cara memakai bahan-bahan kimia yang dikembangkan Upjohn Pharmaccutical . Contoh : Bahan-bahan kimia ini mengakibatkan rahim ibu mengerut, sehingga bayi yang hidup itu mati dan terdorong keluar. b. Abortus Provokatus Kriminalis, aborsi yang sengaja dilakukan tanpa adanya indikasi medik (ilegal).. 3. Abortus Habitualis Abortus habitualis adalah abortus spontan yang terjadi berturut-turut tiga kali atau lebih. Pada umumnya penderita tidak sukar menjadi hamil, namun kehamilannya berakhir sebelum 28 minggu, dan umumnya disebabkan karena kelainan anatomic uterus, atau kelainan factor imunologi. 4. Missed Abortion Kematian janin janin dan nekrosis jaringan konsepsi tanpa ada pengeluaran selama lebih dari 4 minggu atau lebih (beberapa buku 8 minggu) 5. Abortus Septik Tindakan pengakhiran kehamilan dikarenakan sepsis akibat tindakan abortus yang terinfeksi (misalnya dilakukan oleh dukun, atau awam). Bahaya terbesar adalah kematian ibu Tindakan aborsi dapat mengakibatkan hal-hal negatif pada tubuh kita baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, diantaranya diantaran ya adalah :
Tindakan kuret pada Aborsi bisa menimbulkan efek-efek pendarahan atau infeksi, dan apabila dikerjakan bukan oleh dokter ahlinya maka alat-alat kuret yang dipakai mungkin tembus sampai ke perut dan dapat mendatangkan kematian.
Infeksi di rahim dapat menutup saluran tuba dan menyebabkan kemandulan
Penyumbatan pembuluh darah yang terbuka oleh gelembung udara, karena banyak pembuluh darah yang terbuka pada luka selaput lendir rahim dan gelembung udara bisa masuk ikut beredar bersama aliran darah dan apabila tiba pada pembuluh darah yang lebih kecil, yaitu pada jantung, paru-paru, otak atau ginjal, maka bisa mengakibatkan kematian.
Perobekan dinding rahim oleh alat-alat yang dimasukkan ke dalamnya akan mengakibatkan penumpukan darah dalam rongga perut yang makin lama makin banyak yang menyebabkan kematian.
Penanganan Aborsi yang tidak steril bisa mengakibatkan keracunan yang membawa kepada kematian
Menstruasi menjadi tidak teratur
Tubuh menjadi lemah dan sering keguguran
Dalam perkembangannya di Indonesia aborsi telah dilarang. Dan hukum tentang aborsi ini tercantum dalam pasal 299, 346, 347, 348, 349 dan pasal 535. Pada intinya pasal-pasal tersebut memberi sanksi terhadap pelaku aborsi, org yang membantu praktek aborsi ( dokter, bidan, dukun beranak ), dan orang-orang yang mendukung dalam proses aborsi. Selain penegakan hukum, pencegahan remaja putri untuk melakukan praktek aborsi sangatlah penting. Mempertebal iman dan pengetahuan agama merupakan modal dasar untuk membentengi diri terhadap pergaulan bebas. Peran serta orang tua yang memantau perkembangan mental dan psikilogis anak-anaknya. Kontrol masyarakat juga ambil bagian dalam mengontrol warganya untuk selalu berada dalam batas norma-norma yang berlaku. Dan pemerintah juga harus mengambil tindakan atas masuknya kebudayaan-kebudayaan asing yang masuk agar disaring terlebih dahulu sehingga dala m arus globalisasi saat ini generasi muda Indonesia tidak terjebak di dalamnya. Dalam Undang – Undang Dasar 1945 pasal 28A tertulis “untuk hidup serta mempertahankan hidup dan kehidupan” dengan ini jelas bahwa janin yang masih dalam kandungan berhak untuk hidup. Menurut hukum – hukum yang berlaku di Indonesia, aborsi atau pengguguran janin termasuk kejahatan. Berikut ini pasal – pasal yang terdapat dalam Kitab Undang – Undang Hukum Pidana ( KUHP ) antara lain : 1. PASAL 299 1) Barang siapa dengan sengaja mengobati seorang wanita atau menyuruh supaya diobati, dengan diberitahukan atau ditimbulkan harapan, bahwa karena pengobatan itu hamilnya dapat digugurkan, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun atau denda paling banyak empat pulu ribu rupiah
2) Jika yang bersalah, berbuat demikian untuk mencari keuntungan, atau menjadikan perbuatan tersebut sebagai pencaharian atau kebiasaan atau jika dia seorang tabib, bidan atau juru obat, pidananya dapat ditambah sepertiga 3) Jika yang bersalah melakukan kejahatan tersebut dalam menjalankan pencaharian, maka dapat dicabut haknya untuk melakukan pencaharian 2. PASAL 346 Seorang wanita yang sengaja menggugurkan atau mematikan kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun 3. PASAL 347 1) Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita tanpa persetujuan, diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun 2) Jika perbuatan itu menyebabkan matinya wanita tersebut, dikenakan pidana penjara paling lama lima belas tahun. 4. PASAL 348 1) Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seseorang wanita dengan persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun enam bulan 2) Jika perbuatan tersebut mengakibatkan matinya wanita tersebut, dikarenakan pidana penjara paling lama tujuh tahun 5.
PASAL 349
Jika seorang dokter, bidan atau juru obat membantu melakukan kejahatan yang tersebut pasal 346, ataupun melakukan atau membantu melakukan salah satu kejahatan yang diterangkan dalam pasal 347 dan 348, maka pidana yang ditentukan dalam pasal itu dapat ditambah dengn sepertiga dan dapat dicabut hak untuk menjalankan pencaharian dalam mana kejahatan dilakukan 6. PASAL 535 Barang siapa secara terang-terangan mempertunjukkan suatu sarana untuk menggugurkan kandungan, maupun secara terang-terangan atau tanpa diminta menawarkan, ataupun secara terang-terangn atau dengan menyiarkan tulisan tanpa diminta, menunjuk sebagai bisa didapat,
sarana atau perantaraan yang demikian itu, diancam dengan kurungan paling lama tiga bulan atau denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah
BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN
Hak Asasi Manusia adalah hak yang paling hakiki dan tercantum dalam sila ke dua yaitu “Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab”. Pancasila adalah pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik Indonesia. Maka hendaknya setiap warga negara mengamalkan pancasila dalam kehidupannya sehari-hari. Aborsi adalah tindakan yang melanggar sila kedua dalam pancasila dan dapat membahayakan jiwa ibu yang mengandungnya. “Hak Asasi Manusia tercantum dalam sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab. Setiap individu memiliki hak asasi yang sama dengan yang lainnya, oleh karena itu semua bayi yang belum dilahirkan ke dunia juga mempunyai hak yang sama.
B. SARAN
Hak asasi manusia sangat dijunjung tinggi di Indonesia karena itu tindakan aborsi dapat dikenakn sanksi selain itu praktek aborsi sangat b erbahaya.dan beresiko jadi hendaknya remaja putri selalu berhati-hati dalam bergaul. Memperdalam pengetahuan agama, perhatian dari orang tua dan kontrol masyarakat hendaknya dapat menurunkan angka aborsi di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
http://murtini-tini.blog.ugm.ac.id/2011/10/26/aborsi-dan-ham/ http://www.kompasiana.com/riskadian/aborsi-melanggar-ham_54f98812a33311106a8b48cc http://muhsinhar.staff.umy.ac.id/wacana-hak-asasi-manusia-dalam-perdebatan-aborsi/