LAPORAN PEDAHULUAN ABDOMINAL PAIN
A. PENG PENGER ERTI TIA AN
Nyeri abdomen merupakan sensasi subjektif tidak menyenanngkan yang terasa disetiap regio abdomen (Pierce A. Grace &Neil R.Borley, !!"#. Nyeri abdomen ada dua yaitu, nyeri abdomen akut dan nyeri abdomen kronis. Nyeri Abdomen Akut
Nyeri Nyeri abdomen abdomen akut biasany biasanya a digunak digunakan an untuk untuk menggamb menggambark arkan an nyeri nyeri dengan onset mendadak, dan$durasi pendek. Nyeri ali% (referred pain# adala% persepsi nyeri pada suatu daera% yang letaknya jau% dari tempat asal nyeri. elu%an yang menonjol dari pasien dengan abdomen akut adala% nyeri perut. Rasa nyeri perut dapat disebabkan ole% kelainan'kelainan di abdomen atau atau di luar abdomen abdomen seperti seperti organ'o organ'orga rgan n di rongga rongga toraks. toraks. Nyeri abdomen abdomen dibedakan menjadi dua yaitu nyeri isceral dan nyeri somatik. ). Nyeri *iseral
+
Nyeri isceral terjadi karena rangsangan pada peritoneum yang meliputi organ intraperitoneal yang dipersarafi ole% susunan saraf otonom. Peritoneum iseral iseral tidak tidak sensiti sensitiff ter%ada ter%adap p rabaan, rabaan, pemotongan pemotongan atau radang. radang. ita dapat dapat melakukan sayatan atau ja%itan pada usus tanpa dirasakan ole% pasien, akan tetapi bila dilakukan tarikan, regangan atau kontraksi yang berlebi%an dari otot (spasme# akan member rasa nyeri yang tumpul disertai rasa sakit. Pasien biasanya tidak dapat menunjukkan secara tepat lokalisasi nyeri, digambarkan pada daera% yang luas dengan memakai seluru% telapak tangan. arena nyeri ini tidak pengaru%i ole% gerakan, pasien biasanya bergerak aktif tanpa menyebabkan bertamba%nya rasa nyeri.
. Nyer Nyerii soma somati tik k+ erjadi rjadi karena karena rangsan rangsangan gan pada pada peritone peritoneum um parietal parietale e yang yang dipersar dipersarafi afi ole% saraf tepi diteruskan ke susunan saraf pusat. Rasa nyeri seperti ditusuk' tusuk atau disayat dengan pisau yang dapat ditunjukkan secara tepat ole% pasien dengan dengan menunju menunjukkan kkannya nya memakai memakai jari. jari. Rangsa Rangsanag nagn n dapat dapat berupa berupa rabaan, rabaan, tekanan, peruba%an su%u, kimia-i atau proses peradangan. Pergese Pergeseran ran antara antara organ organ iseral iseral yang yang meradan meradang g dengan dengan peritone peritoneum um parieta parietall akan akan menimbul menimbulkan kan rangsa rangsangan ngan yang yang menyebab menyebabkan kan rasa nyeri. nyeri. Baik Baik akibat peradangannya sendiri maupun gesekan antara kedua peritoneum dapat menyebabkan rasa nyeri atau peruba%an intensitas rasa nyeri. eadaan inila% yang yang menjela menjelaskan skan nyeri nyeri kontral kontralater ateral al pasien pasien dengan dengan apendis apendisitis itis akut. akut. etiap etiap gerakan dari pasien juga akan menamba% rasa nyeri, baik itu berupa gerakan
tubu% maupun gerakan pernafasan yang dalam atau batuk. /al inila% yng menerangkan mengapa pasien dengan abdomen akut biasanya berusa%a untuk tidak bergerak, bernafas dangkal dan mena%an batuk. 0okalisasi nyeri, sifat nyeri serta %ubungannya dengan gejala lain memungkinkan kita dapat lebi% mendekati diagnosis kemungkinan. Nyeri Abdomen Kronis
Nyeri abdomen kronis biasanya digunakan untuk menggambarkan nyeri berlanjut, baik yang berjalan dalam -aktu lama atau berulang$%ilang timbul. Nyeri kronis dapat be%ubungan dengan ekserbasi akut.
B. ETIOLOGI Nyeri abdomen dapat disebabkan ole% masala% disepanjang saluran pencernaan atau diberbagai bagian abdomen, yang bisa berupa + a. ulkus yang mengalami perforasi b. irritable bo-el syndrome c. apendisitis d. pankreasitis e. batu empedu. Beberapa kelainan tersebut bersifat relatie ringan 1 yang lain mungkin bisa berakibat fatal. . PATO!I"IOLOGI
Rasa nyeri pada abdominal baik mendadak maupun berulang, biasanya selalu bersumber pada+ isera abdomen, organ lain di luar abdomen, lesi pada susunan saraf spinal, gangguan metabolik, dan psikosomatik. Rasa nyeri pada abdomen somatik berasal dari suatu proses penyakit yang menyebar ke seluru% peritoneum dan melibatkan isera mesentrium yang beisi banyak ujung saraf somatik, yang lebi% dapat meneruskan rasa nyerinya dan lebi% dapat melokalisasi rasa nyeri daripada saraf otonom. ela% diketa%ui pula ba%-a gangguan pada isera pada mulanya akan menyebabkan rasa nyeri isera, tetapi kemudian akan diikuti ole% rasa nyeri somatik pula, setela% peritoneum terlibat. Rasa nyeri somatik yang dalam akan disertai ole% tegangan otot dan rasa mual yang merupakan gejala k%as peritonitis. Reflek rasa nyeri abdomen dapat timbul karena adanya rangsangan nerus frenikus, misalnya pada pneumonia. Rasa nyeri yang berasal dari usus %alus akan timbul didaera% abdomen bagian atas epigastrium, sedangkan rasa nyeri dari usus besar akan timbul dibagian ba-a% abdomen. Reseptor rasa nyeri didalam traktus digestius terletak pada saraf yang tidak bermielin yang berasal dari sistem saraf otonom pada mukosa usus. 2aras sasaraf ini disebut sebagai serabut saraf 3 yang dapat meneruskan rasa nyeri lebi% menyebar dan lebi% lama dari rasa nyeri yang di%antarkan dari kulit ole% serabut saraf A. reseptor nyeri pada abdomen terbatas di submukosa, lapisan muskularis, dan serosa dari organ abdomen. erabut 3 ini akan
bersamaan dengan saraf simpatis menuju ke ganglia pre dan paraertebra dan memasuki akar dorsa ganglia. 4mpuls aferen akan mele-ati medula spinalis pada traktus spinotalamikus lateralis menuju talamus, kemudian ke korteks serebri. 4mpuls aferen dari isera biasanya dimulai ole% regangan atau akibat penurunan ambang nyeri pada jaringan yang meradang. Nyeri ini k%as bersifat tumpul, pegal, dan berbatas tak jelas serta sulit dilokalisasi. 4mpuls nyeri dari isera abdomen atas ( lambung, duodenum, pankreas, %ati, dan sistem empedu #, mencapai medula spinalis pada segmen torakalis ",5,6 serta dirasakan didaera% epigastrium. 4mpuls nyeri yang timbul dari segmen usus yang meluas dari ligamentum reit7 sampai fleksura %epatika memasuki segmen torakalis 8 dan )!, dirasakan di sekitar umbilikus. 9ari kolon distalis, ureter, kandung kemi%, dan traktus gnetalia perempuan, impuls nyeri mencapai segmen torakal )) dan ) serta segmen lumbalis pertama. Nyeri dirasakan pada daera% suprapubik dan kadang'kadang menjalr ke labium atau skrotum. 2ka proses penyakit meluas ke peritorium maka impuls nyeri di%antarkan ole% serabut aferen somatis ke radiks spinal segmentalis ),:. nyei yang disebabkan ole% kelainan metabolik seperti pada keracunan tima%, dan porfirin belum jelas patofisiologi dan patogenesisnya.
P#t$%#y tilogi
Penyumbatan
Massa keras dari feses
tilogi
Tumor atau benda asing
Tekanan intraluminal
dema
!iapedesis bakteri Ulserasi mukosa Appendikst is akut fokal
Nyeri abdomen pada kuadran kanan bawah
Penghambatan aliran limfe
Appendiks berisi pus "ekresi mukus meningkat Peningkatan tekanan
Infark dinding appendiks ganggrenosa
Massa lokal #infiltrat appendikularis$ Peningkatan produksi HCL Nyeri hebat appendiksitis Mual muntah "pasme abdomen Nafsu makan berkurang !istensi abdomen
Resiko perubahan Menekan gaster nutrisi kurang dari kebutuhan
Peningkatan produksi HCL
appendiktomy
Insisi bedah
Nyeri post op
Pembatasan intake %airan Resiko kurang vol
&elemahan fisik
Intoleransi aktivitas
D. MANI!E"TA"I KLINI" ). Nyeri abdomen . ;ual, munta% :. idak nafsu makan <. 0ida% dan mukosa bibir kering =. urgor kulit tidak elastis ". >rine sedikit dan pekat 5. 0ema% dan kelela%an E. KOMPLIKA"I a. Perporasi gastrointestinal b. ?bstruksi gastrointestinal !. PEMERIK"AAN PENUN&ANG a' Pemeriksaan fisik b' Pemeriksaan 90 %' Amilase +adar serum @: batas atas kisaran normal merupakan diagnostik pankreatitis. d' '/3G(serum# + e%amilan ektopik (kadar '/3G dalam serum lebi% akurat daripada dalam urine# e' Gas dara% arteri +Asidosis metabolik(iskemia usus, peritonitis, pankreatitis# f' >rin porsi tenga% (;>#+infeksi saluran kemi% g' CG+4nfark miokard h' Rotgen t%orak+*iskus perforasi(udara bebas#,Pneumonia edema dan i' Rotgen Abdomen +>sus iskemik(dilatasi,usus yang menebal#,Pankreatitis(pelebaran jejunum bagian atas Dsentimel#,olangitis(udara dalam cababg bilier#,olitis akut(olon mengalami dilatasi,edema dan gambaran meng%ilang#,obstruksi akut(>sus mengalami dilatasi,tanda Dstring of pearlD# Batu Ginjal (Radioopak dalam saluran ginjal # (' >ltrasonografi 3 scan + merupakan pemeriksaan penunjang pili%an untuk inflamasi k' peritonium yang tidak terdiagnosis (terutama pada orang tua yang didiagnosis bandingnya luas,pada pasien yang dipertimbangkan untuk dilakukan laparotomi dan diagnosis belum pasti,,pankreatitis,trauma %ati$limpa$mesenterium,diertikulitis,aneurisma 4*> (urografi intraena# + batu ginjal,obtruksi saluran ginjal l'
G. PENATALAK"ANAAN MEDI" a. Pemberian analgetik b. Pembeda%an H. PENATALAK"ANAAN KEPERA'ATAN a' aji nyeri dengan te%nik PER b' Ajarkan te%nik distraksi dan relaksasi %' Berikan posisi yang nyaman pada klien d' Berikan /C tentang nyeri
A"UHAN KEPERA'ATAN PADA PA"IEN DENGAN ABDOMINAL PAIN 1.
Pen(k#)i#n Pasien mengelu% nyeri perut. 1. Nadi meningkat 2. ekanan dara% meningkat 3. RR meningkat 4. Pasien tampak meringis. 5. Pasien mengatakan nyeri ringan F sedang 6. 7. Pasien mengatakan nyerinya bersifat tumpul, pegal, dan berbatas tak jelas serta sulit dilokalisasi . Pasien %anya minum 6 gelas se%ari !. Pasien munta%'munta% 1". Pasien tampak lema%. 11. 0ida% dan mukosa bibir pasien kering. 12. urgor kulit tidak elastis. 13. >rine sedikit dan pekat. 14. Pasien mengatakan mual dan tidak nafsu makan. 15. Pasien %anya makan sedikit dari porsi yang diberikan. 16. Berat badan pasien turun 17. Pasien tampak lema% dan kelela%an 1. ekuatan otot <<<< <<<< <<<< <<<< 1!. Pasien tidak bisa melakukan aktiitas. •
•
Pemeriks##n *isik 9ilaksanakan dengan memeriksa dulu keadaan umum penderita (status generalis# untuk ealuasi keadaan sistim pemafasan, sistim kardioaskuler dan sistim saraf yang merupakan sistim ital untuk kelangsungan ke%idupan. Pemeriksaan keadaan lokal (status lokalis abdomen# pada penderita dilaksapakan secara sistematis dengan inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi. anda'tanda k%usus pada akut abdomen tergantung pada penyebabnya seperti trauma, peradangan, perforasi atau obstruksi. Ins+eksi anda'tanda k%usus pada trauma daera% abdomen adala% + ) Penderita kesakitan. Pernafasan dangkal karena nyeri didaera% ) abdomen. Penderita pucat, keringat dingin. ) Bekas'bekas trauma pads dinding abdomen, memar, luka,prolaps omentum atau usus. adang'kadang pada trauma tumpul abdomen sukar ditemukan tanda'tanda k%usus, maka %arus dilakukan pemeriksaan berulang ole% dokter yang sama untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya peruba%an pada pemeriksaan fisik. ) Pada ileus obstruksi terli%at distensi abdomen bila obstruksinya letak renda%, dan bila orangnya kurus kadang'kadang terli%at peristalsis usus (Darm-steifung).
•
•
•
•
P#,+#si a# Akut abdomen memberikan rangsangan pads peritoneum melalui peradangan atau iritasi peritoneum secara lokal atau umum tergantung dari luasnya daera% yang terkena iritasi. b# Palpasi akan menunjukkan gejala + ). Perasaan nyeri Perasaan nyeri yang memang suda% ada terus menerus akan bertamba% pads -aktu palpasi se%ingga dikenal gejala nyeri tekan dan nyeri lepas. Pada peitonitis lokal akan timbul rasa nyeri di daera% peradangan pads penekanan dinding abdomen di daera% lain. 2. ejang otot (defense musculaire, muscular rigidity) ejang otot ditimbulkan karena rasa nyeri pads peritonitis diffusa yang karena rangsangan palpasi bertamba% se%ingga secara refleks terjadi kejang otot.
Perkusi Perkusi pads akut abdomen dapat menunjukkan %al. )# Perasaan nyeri ole% ketokan pads jari. 4ni disebut sebagai nyeri ketok. # Bunyi timpani karena meteorismus disebabkan distensi usus yang berisikan gas pads ileus obstruksi renda%. Ausku,t#si Auskultasi tidak memberikan gejala karena pada akut abdomen terjadi perangsangan peritoneum yang secara refleks akan mengakibatkan ileus paralitik. Pemeriks##n re-t#, ouc%er atau perabaan rektum dengan jari telunjuk juga merupakan pemeriksaan rutin untuk mendeteksi adanya trauma pads rektum atau keadaan ampulla recti apaka% berisi faeces atau teraba tumor.
. Di#(nos# Ke+er#%#t#n / *' Nyeri akut ber%ubungan dengan post operasi ditandai dengan Pasien mengelu% nyeri perut, nadi meningkat, tekanan dara% meningkat, RR meningkat, Pasien tampak meringis dan pasien mengatakan slaka nyeri ringan ' sedang. +' ekurangan olume cairan ber%ubungan dengan pembatasan intake cairan insisi beda% beda% ditandai dengan pasien tampak lema%, lida% dan mukosa bibir pasien kering, turgor kulit tidak elastis, urine sedikit dan pekat, minum 6 gelas. ,' 4ntoleransi Aktiitas ber%ubungan dengan kelema%an akibat nyeri insisi beda% ditandai dengan pasien lema%, tampak kelela%an. -' Resiko peruba%an nutrisi kurang dari kebutu%an tubu% ber%ubungan dengan mual munta% ditandai dengan Pasien mengatakan mual dan tidak nafsu makan, pasien %anya makan sedikit dari porsi yang diberikan, dan berat badan pasien turun 3.
Inter0ensi
1.
Nyeri akut ber%ubungan dengan post operasi ujuan +
etela% diberikan asu%an kepera-atan < jam di %arapkan nyeri dapat berkurang atau terkontrol dengan kriteria %asil + ). Nyeri pasien dapat berkurang . kala intensitas nyeri berkurang ': :. Pasien tampak tenang <. * tampak normal ( dalam batas normal # Inter0ensi R#sion#, *' 2elaskan kepada klien tindakan ). klien mengeta%ui dan dapat mengikuti yang akan di lakukan . tindakan yang akan di lakukan +' ;anajemen lingkungan+ lingkungan tenang, batasi . lingkungan tenang akan pengunjung, dan istira%atkan menurunkan stimulus klien nyeri eksternal dan pembatasan pengunjung akan membantu meningkatkan kondisi okisigen (?# ruangan ,' Ajarkan dan dorong pasien te%nik relaksasi napas dalam
-' Bantu pasien untuk mendapatkan posisi yang nyaman, dan gunakan bantal untuk membebat atau menyokong daera% yang sakit bila diperlukan .
:.
9engan te%nik relaksasi nyeri dapat mengurangi nyeri .
<.
untuk menurunkan ketegangan atau spasme otot dan untuk mendistribusikan kembali tekanan pada bagian tubu%
=.
olaborasi dengan pemberian analgetik sesuai indikasi dapat memblok lintasan nyeri, se%ingga nyeri dapat berkurang.
.' olaborasi pemberian analgetik
/' ?bserasi * 0' ?bserasi skala nyeri
". Peningkatan nadi menunjukkan adanya nyeri. 5. >ntuk mengeta%ui interensi selanjutnya dan untuk meli%at skala nyeri.
ekurangan olume cairan ber%ubungan dengan pembatasan intake cairan insisi beda% ujuan + etela% diberikan asu%an kepera-atan < jam di %arapkan olume cairan tetap adekuat dengan kriteria %asil + ). anda'tanda ital tetap stabil . Harna kulit dan su%u normal :. adar elektrolit tetap dalam rentang normal <. Pasien mempunyai turgor kulit normal dan membran mukosa lembab 2.
Inter0ensi *' Pantau dan catat tanda'tanda ital setiap jam atau sesering mungkin sesuai keperluan sampai stabil. emudian pantau dan catat tanda'tanda ital setiap < jam.
R#sion#, ). akikardia, dispnea, atau %ipotensi dapat mengindikasikan kekurangan olume cairan atau ketidakseimbangan elektrolit.
+' elimuti pasien %anya dengan kain yang tipis. /indari terlalu panas
. >ntuk mencega% asodilatasi, terkumpulnya dara% di ektremitas, dan berkurangnya olume dara% sirkulasi.
,' >kur asupan dan %aluaran setiap ) sampai < jam. 3atat dan laporkan peruba%an yang signitifikan termasuk urine, feses, munta%an, drainase luka. -' Berikan cairan, dara% atau produk dara%, atau ekspander plasma
3.
:.
/aluaran urine yang renda% dan berat jenis urine yang tinggi mengindikasikan %opoolemia.
<. >ntuk mengganti cairan dan ke%ilangan dara% serta mempermuda% pergerakan cairan ke dalam ruang intraaskular, pantau dan catat keefektifan dan semua efek yang tidak di%arapkan.
4ntoleransi Aktiitas ber%ubungan dengan kelema%an akibat nyeri insisi beda%+ etela% diberikan asu%an kepera-atan pasien akan menunjukkan tingkat peningkatan aktiitas optimal dengan kriteria %asil + ). Pasien menyatakan keinginannya untuk meningkatkan aktiitas . Pasien mengindentifikasi faktor'faktor terkontrol yang menyebabkan kelema%an
:. ekanan dara%, kecepatan nadi dan respirasi, tetap dalam batas yang ditetapkan selama aktiitas <. Pasien menyatakan rasa puas dengan setiap tingkat aktiitas baru yang dapat dicapai Inter0ensi ). 9iskusikan dengan pasien tentang perlunya beraktifitas
R#sion#, ). >ntuk mengkomunikasikan kepada pasien ba%-a aktiitas akan meningkatkan keseja%teraan fisik dan psikososial
. 4dentifikasi aktiitas'aktiitas pasien yang diinginkan dan sangat berarti baginya :. 9orong pasien untuk membantu merencanakan kemajuan aktiitas yang mencakup aktiitas yang diyakini sangat penting ole% pasien
. >ntuk mrningkatkan motiasinya agar lebi% aktif
<. 4ntruksikan dan bantu pasien untuk beraktiitas diselingi istira%at
4.
:. Partisipasi pasien dalam perencanaan dapat membantu memperkuat keyakinan pasien <. >ntuk menurunkan kebutu%an oksigen tubu% dan mencega% keleti%an
=. 4dentifikasi dan minimalkan faktor'faktor yang dapat menurunkan toleransi lati%an pasien
=. >ntuk membantu meningkatkan aktiitas pasien
". Pantau dan respons fisiologis ter%adap peningkatan aktiitas (termasuk respirasi, denyut dan iramma jantung, tekanan dara%#
". >ntuk ba%-a kembali
meyakinkan frekuensinya
Resiko peruba%an nutrisi kurang dari kebutu%an tubu% ber%ubungan dengan mual munta% ujuan + kebutu%an nutrisi tubu% dapat tercukupi secara optimal dengan kriteria %asil + ). Pasien makan secara mandiri tanpa di dorong . Berat badan pasien bertamba% (kg# setiap minggu :. Pasien dan anggota keluarga mengomunikasikan pema%aman kebutu%an diet k%usus Inter0ensi
R#sion#,
*' 2elaskan kepada klien tindakan yang akan di lakukan .
). klien mengeta%ui dan dapat mengikuti tindakan yang akan di lakukan
+' Beri kesempatan pasien mendiskusikan alasan untuk tidak makan ,' entukan makanan kesukaan pasien dan usa%akan untuk mendapatkan makan tersebut, ta-arkan makanan yang merangsang indra penciuman, pengli%atan dan taktil
. untuk membantu mengkaji penyebab gangguan makan
-' ?bserasi dan catat asupan pasien
<. untuk mengkaji 7at gi7i yang di konsumsi dan suplemen yang diperlukan
.' imbang berat badan pasien pada jam yang sama setiap %ari. Beri penguatan penamba%an berat badan dengan pujian atau peng%argaan
:. untuk meningkatkan nafsu makan pasien
=. indakan ini memberikan data akurat dan memberikan pengendalian pada pasien tentang makanan yang akan dimakan dan pujian atau peng%argaan yang di dapatkan
Im+,ement#si Adala% pengelolaan dan per-ujudan dari rencana kepera-atan yang tela% disusun pada ta%ap perencanaan (Cffendi, )88=#. 5.
1.
Nyeri #kut ber$ubun(#n den(#n s+#sme #bdomen IMPLEMENTA"I *' ;enjelaskan kepada klien tindakan yang akan di lakukan . +' ;anajemen lingkungan+ lingkungan tenang, batasi pengunjung, dan istira%atkan klien ,' ;engajarkan dan dorong pasien te%nik relaksasi napas dalam -' ;embantu pasien untuk mendapatkan posisi yang nyaman, dan gunakan bantal untuk membebat atau menyokong daera% yang sakit bila diperlukan . .' Berkolaborasi pemberian analgetik
/' ;engobserasi * 0' ;engobserasi skala nyeri
2.
Kekur#n(#n 0o,ume Kekur#n(#n 0o,ume -#ir#n ber$ubun(#n den(#n mu#, munt#$ IMPLEMENTA"I *' ;emantau dan mencatat tanda'tanda ital setiap jam atau sesering mungkin sesuai keperluan sampai stabil. emudian pantau dan catat tanda'tanda ital setiap < jam. +' ;enyelimuti pasien %anya dengan kain yang tipis. ;eng%indari kain yang terlalu panas ,' ;engukur asupan dan %aluaran setiap ) sampai < jam. 3atat dan laporkan peruba%an yang signitifikan termasuk urine, feses, munta%an, drainase luka. -' ;emberikan cairan, dara% atau produk dara%, atau ekspander plasma
3.
Into,er#nsi Akti0it#s ber$ubun(#n den(#n ke,em#$#n #kib#t nyeri IMPLEMENTA"I
). ;endiskusikan dengan pasien tentang perlunya beraktifitas . mengidentifikasi aktiitas'aktiitas pasien yang diinginkan dan sangat berarti baginya :. ;endorong pasien untuk membantu merencanakan kemajuan aktiitas yang mencakup aktiitas yang diyakini sangat penting ole% pasien <. ;engintruksikan dan membantu pasien untuk beraktiitas diselingi istira%at =. ;engidentifikasi dan meminimalkan faktor'faktor yang dapat menurunkan toleransi lati%an pasien ". ;emantau dan merespons fisiologis ter%adap peningkatan aktiitas (termasuk respirasi, denyut dan iramma jantung, tekanan dara%# 4.
Resiko +erub#$#n nutrisi kur#n( d#ri kebutu$#n tubu$ IMPLEMENTA"I
*' ;enjelaskan kepada klien tindakan yang akan di lakukan . +' ;emberi kesempatan pasien mendiskusikan alasan untuk tidak makan ,' menentukan makanan kesukaan pasien dan usa%akan untuk mendapatkan makan tersebut, ta-arkan makanan yang merangsang indra penciuman, pengli%atan dan taktil -' ;engobserasi dan catat asupan pasien .' ;enimbang berat badan pasien pada jam yang sama setiap %ari. Beri penguatan penamba%an berat badan dengan pujian atau peng%argaan
6.
E0#,u#si ). Nyeri pasien berkurang atau %ilang setela% dilakukan tindakan kepera-atan. . *olume cairan seimbang. :. Pasien dapat melakukan aktiitasnya kembali setela% dilakukan tindakan kepera-atan <. idak terjadi kekurangan nutrisi
D#*t#r +ust#k# ). ---.scribd.com$doc$:5""6!6)$58!<<:'0P'Abdominal'Pain'doc . ---.scribd.com$doc$)6=888:"<$Abdominal'Pain :. Arief ;ansjoer, A., upro%aita, Hard%ani, H.4., dkk. !!!. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2 Edisi Ketiga . 2akarta + Balai Penerbit I>4. <. 3ordellH/, eene, GilesB, etal+ Te!ig"re#alenceof"ain in Emergency $edicalcare. Am 2 Cmerg ;ed !+)"=')"8, !!. =. Iauci, Antoni, dkk. !!6. !arrison%s "rinciples of &nternal $edicine. Edisi ' . NeJork. ;cgra-%ill companies. ". Graff 0G, Robinson 9+ *dominal "ain and Emergency Department E#aluation . Cmerg ;ed3lin Nort% Am )8+):'):", !!). 5. Pierce A. Grace & Neil R. Borley, !!5. t a +lance &lmu eda. Edisi . 2akarta+ C; 6. R,jamsu%idajat, Him de jong.!)!. uku ar &lmu eda .2akarta+ CG3. 8. udoyo, Aru H, dkk. !!8. uku ar &lmu "enyakit Dalam Jilid & Edisi /. 2akarta + Balai Penerbit I>4.