PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA (HSKK – 324)
BAB II PERCOBAAN ALIRAN MELALUI LUBANG KECIL 2.1
Pendahuluan
Lubang adalah bukaan pada dinding atau dasar tangki di mana zat cair mengalir melaluinya. Lubang tersebut bisa berbentuk segi empat, segitiga, ataupun lingkaran. Sisi hulu lubang tersebut bisa tajam atau dibulatkan. Karena kemudahan dalam pembuatan, lubang lingkaran dengan sisi tajam adalah yang paling banyak digunakan untuk pengukuran zat cair. Menurut ukurannya lubang dapat dibedakan menjadi lubang kecil dan besar. (Bambang Triatmodjo, 1996). Pada lubang besar, apabila sisi atas dari lubang tersebut berada di atas permukaan air di dalam tangki, maka bukaan tersebut dikenal dengan peluap. Peluap ini juga berfungsi sebagai alat ukur debit aliran, dan banyak digunakan pada jaringan irigasi. Peluap dengan ukuran yang besar disebut bendung, yang yan g selain sebagai pengukur debit, dalam jaringan irigasi juga berfungsi untuk menaikkan elevasi muka air. Tinjauan hidraulis bendung sama dengan peluap. Peluap biasanya dibuat dari plat, sedang bendung dibuat dari beton atau pasangan batu. Kedalaman zat cair di sebelah hulu diukur dari sumbu lubang tersebut dengan tinggi energi (head) H. Pada aliran melalui lubang atau peluap, tinggi energi bisa bisa
konstan atau berubah karena adanya aliran keluar.
(Bambang Triatmodjo, 1996). 2.2
Maksud Dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari percobaan ini adalah karakteristik dari aliran air melalui lubang kecil, yaitu : 1. Menentukan koefisien debit aliran ( Cd) 2. Menentukan koefisien kecepatan aliran (Cv), dan 3. Menentukan koefisien kontraksi (Cc ). 2.3
Alat Dan Bahan
1. 2. 3. 4. 5.
Unit Orifice dan Orifice dan Jet Jet Apparatus Stop watch Jangka Sorong Kertas milimeter blok A3 Gelas ukur
PERCOBAAN ALIRAN MELALUI LUBANG KECIL KELOMPOK VIII
PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA (HSKK – 324)
2.4
Prosedur Percobaan
1. Hubungkan alat ke Hydraulic Bench. 2. Ratakan alat dengan mengatur posisi kaki. 3. Atur jarum pengukur. 4. Pasang kertas milimeter pada papan yang tersedia. 5. Pipa pembuangan yang ada di Head Tank dinaikkan, isi Head Tank dengan membuka kran debit. Atur bukaan kran sedemikian sehingga air sedikit melimpah melalui pipa pembuang. 6. Catat tinggi dari h pada skala, taksir jarak vena kontrakta secara visual dan catat jaraknya dari lubang. 7. Atur kedudukan jarum penunjuk untuk menggambarkan lintasan pancaran. Tandai posisi jarum pada kertas milimeter yang tersedia. 8. Ukur volume air yang keluar dengan gelas ukur dengan waktu yang ditentukan oleh instruktur. 9. Catat jumlah volume air yang keluar pada gelas ukur. 10. Ulangi langkah-langkah di atas untuk harga h yang lain dengan merubah kedudukan pipa pelimpah. 11. Hitung x2/h dan gambarkan x 2/h versus y. 12. Cari harga Cv berdasarkan kemiringan garis singgung dari grafik yang dihasilkan.
2.5
Dasar Teori
Jika pada dinding tangki dibuat suatu lubang kecil yang dalamnya dari permukaan air = h, maka menurut hukum Torricelli pada lubang itu akan keluar air dengan kecepatan yang sama dengan kecepatan jatuh sebuah benda yang jatuh bebas dari ketinggian h. Maka energi potensial fluida yang ada oleh karena kedudukannya diketinggian tertentu berubah menjadi energi kinetik gerakan fluida dengan kecepatan tertentu. Maka secara teoritis, aliran fluida itu dapat dicari dengan kecepatan tertentu dengan menggunakan prinsip hukum kekekalan energi. Kecepatan jatuhnya aliran fluida kebawah dapat diangap sebagai gerak jatuh bebas. Dengan menggunakan persamaan
PERCOBAAN ALIRAN MELALUI LUBANG KECIL KELOMPOK VIII
PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA (HSKK – 324)
bernoulli pada permukaan zat cair di kolam dan vena kontrakta, kecepatan zat cair ada titik tersebut dapat dihitung. (Bambang Triatmodjo, 1996).
1
2 Gambar 1.1 Lubang kecil a. Koefisien Debit (Cd) Didefinisikan sebagai perbandingan antara debit aliran dan debit teoritis. Menentukan Cd (Koefisien Debit)
Menentukan Cd secara grafis (Steady Flow/Constan Head) Qt =
= (aktual) ………………..……………………………..(2.1)
Q = Ao.
2 ..ℎ (teori)………………………………………………..(2.2)
…………………………...……………………………..(2.3) ………..…………………………...…………………….(2.4) Cd = Ao. . (∗000)/ ……………………………………..…………………(2.5) Cd = .. Cd =
Menentukan Cd Secara Grafis ( Varying Head)
(√ ℎ1−√ ℎ2) ……………………………………...…….(2.6) . S, Ar = 1,832x10 m ………………………………...…(2.7) Cd = t=
-2
2
(Bambang Triatmodjo, 1996).
b.
Koefisien Kecepatan (Cv) Didefinisikan sebagai perbandingan kecepatan nyata pada vena kontrakta
dan kecepatan teoritis .
PERCOBAAN ALIRAN MELALUI LUBANG KECIL KELOMPOK VIII
PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA (HSKK – 324)
Menentukan Cv (Koefisien Kecepatan) Untuk menentukan Cv secara grafis dapat digunakan rumus Cv = Cv =
4.. = . . …………………………………………………..(2.8)
…………………………………………………………….(2.9)
(Bambang Triatmodjo, 1996). c. Koefisien Kontraksi (Cc) Didefinisikan sebagai perbandingan antara luas tampang aliran pada vena kontraksi dan luas lubang yang sama dengan tampang aliran zat cair ideal. Menentukan Cc (Koefisisen Kontraksi) Cc =
……………………………………………………………...(2.10)
(Bambang Triatmodjo, 1996).
2.6
Data Hasil Percobaan
2.6.1 Tabel Hasil Percobaan Data I untuk diameter 3 mm Tabel 2.1 Percobaan Perhitungan Debit Diameter 3 mm
Head (mm) 390 375 350 330 295 290
Volume (ml) 146 138 126 124 121 120
Waktu (detik) 9,2 9,3 9,2 9,2 9,2 9,4
PERCOBAAN ALIRAN MELALUI LUBANG KECIL KELOMPOK VIII
Q (ml/det) 15,870 14,839 13,696 13,478 13,152 12,766
PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA (HSKK – 324)
Data II untuk diameter 3 mm Tabel 2.2 Percobaan diameter 3 mm, dengan head 0,39 m
Head h (mm)
390
Tinggi Y (mm) 1 6 15 25 41 57 80 107
Jarak X (mm) 50 100 150 200 250 300 350 400
X2
X2/h
Cv
Cd
Cc
2.500 10.000 22.500 40.000 62.500 90.000 122.500 160.000
6,410 25,641 57,692 102,564 160,256 230,769 314,103 410,256
1,266 1,034 0,981 1,013 0,989 1,006 0,991 0,979
0,812 0,812 0,812 0,812 0,812 0,812 0,812 0,812
0,641 0,786 0,828 0,802 0,821 0,807 0,820 0,829
Tabel 2.3 Percobaan diameter 3 mm, dengan head 0,375 m Head h (mm)
375
Tinggi Y (mm) 1 7 16 28 44 62 85 112
Jarak X (mm) 50 100 150 200 250 300 350 400
X2
X2/h
Cv
Cd
Cc
2.500 10.000 22.500 40.000 62.500 90.000 122.500 160.000
6,667 26,667 60,000 106,667 166,667 240,000 326,667 426,667
1,291 0,976 0,968 0,976 0,973 0,984 0,980 0,976
0,774 0,774 0,774 0,774 0,774 0,774 0,774 0,774
0,600 0,793 0,800 0,793 0,796 0,787 0,790 0,793
Tabel 2.3 Percobaan diameter 3 mm, dengan head 0,350 m Head h (mm)
350
Tinggi Y (mm) 1 7 17 30 46 65 90 120
Jarak X (mm) 50 100 150 200 250 300 350 400
X2
X2/h
Cv
Cd
Cc
2.500 10.000 22.500 40.000 62.500 90.000 122.500 160.000
7,143 28,571 64,286 114,286 178,571 257,143 350,000 457,143
1,336 1,010 0,972 0,976 0,985 0,994 0,986 0,976
0,740 0,740 0,740 0,740 0,740 0,740 0,740 0,740
0,554 0,732 0,761 0,758 0,751 0,744 0,750 0,758
PERCOBAAN ALIRAN MELALUI LUBANG KECIL KELOMPOK VIII
PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA (HSKK – 324)
Tabel 2.5 Percobaan diameter 3 mm, dengan head 0,330 m Head h (mm)
330
Tinggi Y (mm) 1 8 19 31 49 71 96 128
Jarak X (mm) 50 100 150 200 250 300 350 400
X2
X2/h
Cv
Cd
Cc
2.500 10.000 22.500 40.000 62.500 90.000 122.500 160.000
7,576 30,303 68,182 121,212 189,394 272,727 371,212 484,848
1,376 0,973 0,947 0,989 0,983 0,980 0,983 0,973
0,750 0,750 0,750 0,750 0,750 0,750 0,750 0,750
0,545 0,770 0,792 0,758 0,763 0,765 0,763 0,770
Tabel 2.6 Percobaan diameter 3 mm, dengan head 0,295 m Head h (mm)
295
Tinggi Y (mm) 1
Jarak X (mm) 50
X2
X2/h
Cv
Cd
Cc
2.500
8,621
1,456
0,774
0,532
9 20 35 57 79 107 144
100 150 200 250 300 350 400
10.000 22.500 40.000 62.500 90.000 122.500 160.000
34,483 77,586 137,931 215,517 310,345 422,414 551,724
0,970 0,976 0,984 0,964 0,983 0,985 0,970
0,774 0,774 0,774 0,774 0,774 0,774 0,774
0,797 0,792 0,786 0,803 0,788 0,786 0,797
Tabel 2.7 Percobaan diameter 3 mm, dengan head 0,290 m Head h (mm)
290
Tinggi Y (mm) 1 9 21 36 59 80 111 145
Jarak X (mm) 50 100 150 200 250 300 350 400
X2
X2/h
Cv
Cd
Cc
2.500 10.000 22.500 40.000 62.500 90.000 122.500 160.000
8,621 34,483 77,586 137,931 215,517 310,345 422,414 551,724
1,468 0,979 0,961 0,979 0,956 0,985 0,975 0,975
0,780 0,780 0,780 0,780 0,780 0,780 0,780 0,780
0,532 0,797 0,812 0,797 0,817 0,792 0,800 0,800
PERCOBAAN ALIRAN MELALUI LUBANG KECIL KELOMPOK VIII
PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA (HSKK – 324)
Data III untuk diameter 3 mm Tabel 2.8 Percobaan diameter 3 mm, mengetahui pengaruh tinggi terhadap waktu
h1 0,39 0,38 0,37 0,36 0,35 0,34 0,33 0,32 0,31 0,30
h2 0,38 0,37 0,36 0,35 0,34 0,33 0,32 0,31 0,30 0,29
√h1-√h2
h1-h2 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01
t (detik) 13,60 13,60 14,20 14,30 13,10 13,40 14,00 14,80 14,80 13,90
-3
8,1x10 8,2x10 -3 8,3 x10 -3 8,4 x10 -3 8,5 x10 -3 8,6 x10 -3 8,8 x10 -3 8,9 x10 -3 9,1 x10 -3 9,2 x10 -3
Data I untuk diameter 6 mm Tabel 2.9 Percobaan Perhitungan Debit Diameter 6 mm
Head (mm) 390 375 350 330 295 290
Volume (ml) 518 475 445 420 400 384
Waktu (detik) 9,4 9,0 9,2 9,1 9,3 9,4
Q (ml/det) 55,106 52,778 48,370 46,154 43,011 40,851
Data II untuk diameter 6 mm Tabel 2.10 Percobaan diameter 6 mm, dengan head 0,390 m
Head h (mm)
390
Tinggi Y (mm) 2
Jarak X (mm) 50
X2
X2/h
Cv
Cd
Cc
2.500
6,410
0,895
0,705
0,788
8
100
10.000
25,641
0,895
0,705
0,788
16
150
22.500
57,692
0,949
0,705
0,742
26
200
40.000
102,564
0,993
0,705
0,710
42
250
62.500
160,256
0,977
0,705
0,722
60
300
90.000
230,769
0,981
0,705
0,719
82
350
122.500
314,103
0,979
0,705
0,720
106
400
160.000
410,256
0,984
0,705
0,717
PERCOBAAN ALIRAN MELALUI LUBANG KECIL KELOMPOK VIII
PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA (HSKK – 324)
Tabel 2.11 Percobaan diameter 6 mm, dengan head 0,375 m Head h (mm)
375
Tinggi Y (mm) 2
Jarak X (mm) 50
X2
X2/h
Cv
Cd
Cc
2.500
6,667
0,913
0,719
0,788
8
100
10.000
26,667
0,913
0,719
0,788
17
150
22.500
60,000
0,939
0,719
0,765
30
200
40.000
106,667
0,943
0,719
0,763
45
250
62.500
166,667
0,962
0,719
0,747
63
300
90.000
240,000
0,976
0,719
0,737
87
350
122.500
326,667
0,969
0,719
0,742
116
400
160.000
426,667
0,959
0,719
0,750
Tabel 2.12 Percobaan diameter 6 mm, dengan head 0,350 m Head h (mm)
350
Tinggi Y (mm) 2
Jarak X (mm) 50
X2
X2/h
Cv
Cd
Cc
2.500
7,143
0,945
0,744
0,788
9
100
10.000
28,571
0,891
0,744
0,835
19
150
22.500
64,286
0,920
0,744
0,809
31
200
40.000
114,286
0,960
0,744
0,775
48
250
62.500
178,571
0,964
0,744
0,772
67
300
90.000
257,143
0,980
0,744
0,760
93
350
122.500
350,000
0,970
0,744
0,767
120
400
160.000
457,143
0,976
0,744
0,763
Tabel 2.13 Percobaan diameter 6 mm, dengan head 0,330 m Head h (mm)
330
Tinggi Y (mm) 2
Jarak X (mm) 50
X2
X2/h
Cv
Cd
Cc
2.500
7,576
0,973
0,766
0,788
10
100
10.000
30,303
0,870
0,766
0,880
20
150
22.500
68,182
0,923
0,766
0,830
32
200
40.000
121,212
0,973
0,766
0,788
49
250
62.500
189,394
0,983
0,766
0,780
71
300
90.000
272,727
0,980
0,766
0,782
97
350
122.500
371,212
0,978
0,766
0,783
125
400
160.000
484,848
0,985
0,766
0,778
PERCOBAAN ALIRAN MELALUI LUBANG KECIL KELOMPOK VIII
PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA (HSKK – 324)
Tabel 2.14 Percobaan diameter 6 mm, dengan head 0,295 m Head h (mm)
295
Tinggi Y (mm) 2
Jarak X (mm) 50
X2
X2/h
Cv
Cd
Cc
2.500
8,475
1,029
0,811
0,788
11
100
10.000
33,898
0,878
0,811
0,923
21
150
22.500
76,271
0,953
0,811
0,851
35
200
40.000
135,593
0,984
0,811
0,824
54
250
62.500
211,864
0,990
0,811
0,818
77
300
90.000
305,085
0,995
0,811
0,814
106
350
122.500
415,254
0,990
0,811
0,819
137
400
160.000
542,373
0,995
0,811
0,815
Tabel 2.15 Percobaan diameter 6 mm, dengan head 0,290 m Head h (mm)
290
Tinggi Y (mm) 2
Jarak X (mm) 50
X2
X2/h
Cv
Cd
Cc
2.500
8,621
1,038
0,817
0,788
11
100
10.000
34,483
0,885
0,817
0,923
22
150
22.500
77,586
0,939
0,817
0,871
36
200
40.000
137,931
0,979
0,817
0,835
55
250
62.500
215,517
0,990
0,817
0,826
80
300
90.000
310,345
0,985
0,817
0,830
115
350
122.500
422,414
0,958
0,817
0,853
142
400
160.000
551,724
0,986
0,817
0,829
Data III untuk diameter 6 mm Tabel 2.16 Percobaan diameter 6 mm, mengetahui pengaruh tinggi terhadap waktu
h1 0,39 0,38 0,37 0,36 0,35 0,34 0,33 0,32 0,31 0,30
h2 0,38 0,37 0,36 0,35 0,34 0,33 0,32 0,31 0,30 0,29
h1-h2 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01
√h1-√h2 -3
8,1 x10 8,2 x10 -3 8,3 x10 -3 8,4 x10 -3 8,5 x10 -3 8,6 x10 -3 8,8 x10 -3 8,9 x10 -3 9,1 x10 -3 9,2 x10 -3
PERCOBAAN ALIRAN MELALUI LUBANG KECIL KELOMPOK VIII
t (detik) 3,50 3,50 3,30 3,40 3,70 3,70 3,90 3,50 3,90 3,80
PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA (HSKK – 324)
2.6.2 Hasil dan Pembahasan a. Grafik Grafik Hubungan X dan Y pada diameter 3 mm Grafik 2.1 Hubungan X dan Y pada diameter 3 mm, pada head 0,390 m Grafik Hubungan antara Tinggi dan Jarak Jarak 0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
0.35
0.4
0.45
0 0.01 0.02 0.03 0.04 i 0.05 g 0.06 g 0.07 n 0.08 i T 0.09 0.1 0.11 0.12 0.13 0.14 0.15 Diameter 3 mm Head 390
Grafik 2.2 Hubungan X dan Y pada diameter 3 mm, pada head 0,375 m Grafik Hubungan antara Tinggi dan Jarak Jarak 0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
0.35
0.4
0.45
0 0.01 0.02 0.03 0.04 i 0.05 g 0.06 g 0.07 n 0.08 i T 0.09 0.1 0.11 0.12 0.13 0.14 0.15 Diameter 3 mm Head 375
Grafik 2.3 Hubungan X dan Y pada diameter 3 mm, pada head 0,350 m Grafik Hubungan antara Tinggi dan Jarak Jarak 0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
0 0.01 0.02 0.03 0.04 i 0.05 g 0.06 g 0.07 n 0.08 i T 0.09 0.1 0.11 0.12 0.13 0.14 0.15 Diameter 3 mm Head 350
PERCOBAAN ALIRAN MELALUI LUBANG KECIL KELOMPOK VIII
0.35
0.4
0.45
PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA (HSKK – 324)
Grafik 2.4 Hubungan X dan Y pada diameter 3 mm, pada head 0,330 m Grafik Hubungan antara Tinggi dan Jarak Jarak 0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
0.35
0.4
0.45
0 0.01 0.02 0.03 0.04 i 0.05 g 0.06 g 0.07 n 0.08 i T 0.09 0.1 0.11 0.12 0.13 0.14 0.15 Diameter 3 mm Head 330
Grafik 2.5 Hubungan X dan Y pada diameter 3 mm, pada head 0,295 m Grafik Hubungan antara Tinggi dan Jarak Jarak 0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
0.35
0.4
0.45
0 0.01 0.02 0.03 0.04 i 0.05 g 0.06 g 0.07 n 0.08 i T 0.09 0.1 0.11 0.12 0.13 0.14 0.15 Diameter 3 mm Head 295
Grafik 2.6 Hubungan X dan Y pada diameter 3 mm, pada head 0,290 m Grafik Hubungan antara Tinggi dan Jarak Jarak 0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
0 0.01 0.02 0.03 0.04 i 0.05 g 0.06 g 0.07 n 0.08 i T 0.09 0.1 0.11 0.12 0.13 0.14 0.15 Diameter 3 mm Head 290
PERCOBAAN ALIRAN MELALUI LUBANG KECIL KELOMPOK VIII
0.35
0.4
0.45
PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA (HSKK – 324)
Grafik Hubungan X dan Y pada diameter 6 mm Grafik 2.7 Hubungan X dan Y pada diameter 3 mm, pada head 0,390 m Grafik Hubungan antara Tinggi dan Jarak Jarak 0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
0.35
0.4
0.45
0 0.01 0.02 0.03 0.04 i 0.05 g 0.06 g 0.07 n i 0.08 T 0.09 0.1 0.11 0.12 0.13 0.14 0.15 Diameter 6 mm Head 390
Grafik 2.8 Hubungan X dan Y pada diameter 3 mm, pada head 0,375 m Grafik Hubungan antara Tinggi dan Jarak Jarak 0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
0.35
0.4
0.45
0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 i 0.06 g g 0.07 n 0.08 i T 0.09 0.1 0.11 0.12 0.13 0.14 0.15 Diameter 6 mm Head 375
Grafik 2.9 Hubungan X dan Y pada diameter 3 mm, pada head 0,350 m Grafik Hubungan antara Tinggi dan Jarak Jarak 0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
0.000 0.010 0.020 0.030 0.040 i 0.050 g 0.060 g 0.070 n 0.080 i T 0.090 0.100 0.110 0.120 0.130 0.140 0.150 Diameter 6 mm Head 350
PERCOBAAN ALIRAN MELALUI LUBANG KECIL KELOMPOK VIII
0.35
0.4
0.45
PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA (HSKK – 324)
Grafik 2.10 Hubungan X dan Y pada diameter 3 mm, pada head 0,330 m Grafik Hubungan antara Tinggi dan Jarak Jarak 0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
0.35
0.4
0.45
0.000 0.010 0.020 0.030 0.040 i 0.050 g 0.060 g 0.070 n 0.080 i T 0.090 0.100 0.110 0.120 0.130 0.140 0.150 Diameter 6 mm Head 330
Grafik 2.11 Hubungan X dan Y pada diameter 3 mm, pada head 0,295 m Grafik Hubungan antara Tinggi dan Jarak Jarak 0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
0.35
0.4
0.45
0.000 0.010 0.020 0.030 0.040 i 0.050 g 0.060 g 0.070 n 0.080 i T 0.090 0.100 0.110 0.120 0.130 0.140 0.150 Diameter 6 mm Head 295
Grafik 2.12 Hubungan X dan Y pada diameter 3 mm, pada head 0,290 m Grafik Hubungan antara Tinggi dan Jarak Jarak 0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
0.000 0.010 0.020 0.030 0.040 i 0.050 g 0.060 g 0.070 n 0.080 i T 0.090 0.100 0.110 0.120 0.130 0.140 0.150 Diameter 6 mm Head 290
PERCOBAAN ALIRAN MELALUI LUBANG KECIL KELOMPOK VIII
0.35
0.4
0.45
PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA (HSKK – 324)
a. Contoh Perhitungan
Menentukan Cv (Koefisien Kecepatan) Diketahui :
Cv = Cv =
x
= 50 mm
y
= 1 mm
h
= 390 mm
V
= 146 mm3
t
= 9,2 detik
A
= 7,065 mm 2
g
= 9810 mm/s2
4.. = . . ………………………………………….(pers.2.8) = 50 = 1,266 . . .√ 390.
Menentukan Cd (Koefisien Debit)
(∗000)/ ……………………………………..…………(pers.2.5) .. (46∗000)/9, = 0,812 = 7,065√ .980.390
Cd =
Menentukan Cc (Koefisisen Kontraksi)
………………………………………………………...(pers.2.10) 0,8 = 0,641 Cc = ,66 Cc =
PERCOBAAN ALIRAN MELALUI LUBANG KECIL KELOMPOK VIII
PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA (HSKK – 324)
2.7 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan : 1. Berdasarkan pengamatan di atas maka di dapat
koefisien debit (Cd)
diengaruhi oleh diameter dan debit, yaitu semakin besar diameter (D) dan debit (Q) maka kontraksi debit yang terjadi akan semakin besar. Nilai Cd sendiri tidak dipengaruhi oleh ketinggian (Y) dan jarak (X) sehingga dapat dikatakan nilainya adalah konstan. 2. Berdasarkan pengamatan di atas maka di dapat koefisien kecepatan (Cv) dimana semakin tinggi ketinggian air (Y) maka akan berpengaruh terhadap perubahan koefisien kecepatan, yaitu semakin cepat air yang mengalir maka nilai Cv akan semakin besar. Namun, jika Jarak (X) dan diameter (D) semakin besar, maka Cv yang di dapat akan semakin kecil. Nilai Cv sendiri tidak dipengaruhi oeh besarnya debit (Q). 3.
Berdasarkan pengamatan di atas maka di dapat koefisien kontraksi ( Cc ) yang didapat dari Cv dan Cd yaitu semakin besar jarak (X), diameter (D) dan debit (Q) maka koefisien kontraksi yang terjadi akan semakin besar. Namun jika Ketinggian (Y) bertambah maka nilai Cc akan semakin kecil.
PERCOBAAN ALIRAN MELALUI LUBANG KECIL KELOMPOK VIII
PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA (HSKK – 324)
2.8 Foto Alat dan Kegiatan Praktium
Gambar 2.8.1 Unit Orifice dan Jet Apparatus pada Hydraulic Bench
Gambar 2.8.2 Foto Praktikum
Gambar 2.8.3 Milimeter Blok
Gambar 2.8.4 Gelas Ukur
Gambar 2.8.5 Jangka Sorong
Gambar 2.8.6 Stopwatch
PERCOBAAN ALIRAN MELALUI LUBANG KECIL KELOMPOK VIII