SERBUK
YANG DIMAKSUD SERBUK DALAM HAL INI ADALAH SERBUK-SERBUK DARI BAHAN OBAT ATAUPUN DARI BAHAN PEMBANTU YANG DIGUNAKAN DALAM PROSES PENYEDIAAN SEDIAAN-SEDIAAN FARMASI.
DALAM TEKNOLOGI TABLET,
SERBUK INI
SANGAT PENTING KARENA UMUMNYA BAHANBAHAN DALAM FORMULASI TABLET BERBENTUK SERBUK.
Menurut F ar m a k o p e In d o n es i a edisi II, 1972 : “Tablet adalah sediaan berbentuk rata atau cembung rangkap, umumnya bulat, dibuat dengan mencetak obat atau campuran obat dengan atau tanpa zat tambahan.” Atau definisi lain : “Tablet adalah sediaan padat yang stabil, hasil dari pencetakan serbuk yang irreversible.” Definisi tablet : Farmakope Indonesia edisi IV
F AKTOR-FAKTOR DARI SERBUK YANG MEMPENGARUHI FORMULASI MUTU TABLET, YAITU :
Kerapatan serbuk Adhesi dan kohesi serbuk
Daya mengalir serbuk
Muatan elektrostatik serbuk
Polimorfisma serbuk
Kerapatan ini tergantung pada ukuran dan bentuk partikel serbuk tersebut. Ukuran partikel yang isodiametrik dan berbentuk speris → porositasnya tetap ± 37 – 40 %. Partikel berbentuk kubus, porositasnya lebih tinggi. Makin besar nilai porositas dari kerapatan serbuk/granul, maka jumlah obat per tablet berkurang → turunnya mutu farmakologis obat tersebut. Kerapatan serbuk/granul dalam pencetakan dapat diperbaiki dengan adanya vibrator dalam mesin cetak yang membantu penyusunan partikel serbuk dalam noptur dan ruang cetak tablet. Juga diperbaiki dengan adanya sejumlah partikel halus/fines dalam mesin cetak.
2. ADHESI DAN KOHESI SERBUK Adhesi adalah gaya tarik menarik antara partikel yang tidak sejenis.
Kohesi adalah gaya tarik menarik antara partikel yang sejenis.
Pengaruh gaya adhesi dan kohesi dalam suatu kumpulan serbuk adalah menyebabkan penghambatan aliran partikel serbuk
G AYA ADHESI DAN KOHESI AKAN BERTAMBAH BILA ukuran partikel bertambah kecil Makin kecil ukuran partikel, luas permukaan bertambah, titik kontak antar partikel besar. Untuk itu dilakukan proses granulasi dari serbuk menjadi granul → luas permukaan berkurang → titik kontak antar granul berkurang → memperkecil gaya adhesi kohesi. kadar lembab yang tinggi dalam serbuk Lembab berfungsi sebagai jembatan penghubung antar partikel → gaya kohesi bertambah → serbuk tidak dapat mengalir. Ini dapat dikurangi dengan mengeringkan granul untuk mendapatkan kadar air tertentu dimana proses pencetakan dapat berlangsung.
MENGUKUR BERAGAM GAYA ADHESI KOHESI SERBUK : pengukuran besarnya gaya rentang
a.
Besarnya gaya rentang yang diperlukan, dimana serbuk mulai jatuh, merupakan besarnya gaya adhesi kohesi dari kumpulan serbuk tersebut.
pengukuran angle of repose (α)
b.
angle of repose adalah besarnya sudut yang dihitung dari lereng timbunan serbuk terhadap bidang datar. Makin besar timbunan serbuk, makin besar gaya adhesi kohesi serbuk, makin besar α → aliran makin jelek
HUBUNGAN ANTARA Α DENGAN KEMAMPUAN MENGALIR SERBUK
:
Besarnya α 250 250 – 400 250 – 450 > 500
Kemampuan Mengalir serbuk Mudah mengalir Mudah mengalir Mudah mengalir Sulit / tidak mengalir
Umumnya untuk hasil optimal, dibutuhkan serbuk/granul dengan angle of repose (α) = 250 – 400
. AYA
ERBUK
a. Pengukuran angle of repose (α)
ENGALIR
seperti telah dijelaskan di atas.
b. Fenomena/profil aliran serbuk melalui lubang.
Alat : wadah kaca berbentuk silinder, bagian bawah berlubang yang mempengaruhi aliran : gaya gravitasi dan daya adhesi kohesi. Dalam praktek dihindari terbentuknya daerah mati ini, yaitu dengan menggunakan hoppler yang bagian bawahnya runcing/kerucut (bentuk V).
: memperbesar ukuran partikel ukuran partikel besar → gaya adhesi kohesi lemah → daya mengalir lebih baik. Ex : g r a n u l a s i membentuk partikel berbentuk sferis. Ex : granulasi, spray dried → bentuk partikel sferis dan isodiametris → aliran baik. menambahkan glidan glidan berupa partikel halus/fines yang dapat teradsorpsi pada permukaan partikel/granul, membentuk perintang tipis yang mengurangi interaksi antar partikel, sehingga gaya adhesi kohesi berkurang dan sifat aliran baik.
Muatan elektrostatik timbul akibat terjadinya gesekangesekan antar partikel antar granul atau antar partikel dengan dinding wadah. Adanya muatan elektrostatik menyebabkan terjadinya gumpalan partikel/serbuk yang akan mempengaruhi alirannya. Bila partikel-partikel yang tadinya simetris dalam pergerakannya mengalami gesekan/benturan sesamanya, maka akan terjadi perubahan ukuran dan muatan dari partikel tersebut sehingga tidak simetris lagi → akibatnya timbul muatan elektristatik. Untuk mengetahuinya perlu penambahan slipping agent ke dalam kumpulan serbuk tersebut misalnya : Talk akan terardsorpsi pada permukaan partikel, sehingga mengurangi gesekan. Berlaku sebagai konduktor yang meniadakan muatan elektrostatik. Mencegah kontak antar partikel → mengurangi gaya adhesi kohesi.
Walaupun bentuk amorf ini umumnya lebih mudah larut sehingga bioavailabilitasnya lebih besar dibandingkan dengan bentuk kristal. Tetapi karena bisa mengalami perubahan bentuk menjadi bentuk yang stabil, maka bentuk sediaan farmasi disarankan untuk tidak menggunakan bentuk amorf ini. Perbedaan yang nyata dari bentuk stabil dan metastabil ini adalah dalam hal; titik leleh, pola difrikasi sinar x, dll. Contoh senyawa : Kortison acelat, Khlorimfenicol palmitat, Noxobiotin, dll.