BAB I PENDAHULUAN
1.1. Tujuan Percobaan
Mengetahui serta memahami cara pembuatan sediaan kosmetika perona mata (eye shadow).
1.2. Dasar Teori 1.2.1.Eye Shadow
Eye Shadow merupakan jenis make up untuk mata. Eye Shadow dapat dibuat dalam bentuk sediaan krim, stik, cairan, bubuk, atau pressed cake. Sediaannya dapat digunakan kering atau basah dan diformulasikan sesuai tipe yang diinginkan. Eye Shadow adalah kosmetik yang diterapkan pada kelopak mata dan dibawah alis. Eye Shadow adalah kosmetik yang digunakan untuk memberikan warna dan permukaaan yang halus pada kelopak mata. Kes eluruhan warna tersedia dari putih bersih sampai pink, biru, kuning, violet, dan ungu serta hijau dan hitam. Corak-corak yang popular dapat divariasikan divari asikan dengan musim musi m atau masa dan pakaian yang merupakan mode saat ini. Kosmetik telah digunakan selama ada orang untuk menggunakannya. Sejarah eye shadow diawali dengan lukisan wajah yang disebutkan pada perjanjian lama (Yehezkiel 23:40) dan eye shadow digunakan dalam penguburan mesir sampai 10.000 SM. Kata “cosmetae” pertama kali digunakan untuk digunakan untuk menggambarkan budak romawi yang tugasnya tu gasnya adalah untuk mandi laki-laki dan perempuan dalam parfum. Pada awal sekitar 10.000 SM, pria dan wanita menggunakan minyak wangi dan salepp untuk membersihkan dan melembutkan kulit mereka dan masker bau badan. Pewarna dan cat digunakan pada bibir dan pipi mereka, kuku mereka diwarnai dengan pacar, dan alis mata dihitamkan dengan celak. Kohl adalah bubuk berwarna gelap terbuat dari antimon yang hancur, almond yang dibakar, tembaga, oker, abu, perunggu dan chrysocolla (biru hijau bijih tembaga) atau kombinasi dari semuanya. Hal itu diaplikasikan dengan menempelkan. Atas dan bawah kelopak mata dicat dalam sebuah baris yang meluas ke sisi wajah untuk efek almond. Setiap orang, tanpa memandang usia atau jenis kelamin memakai make-up. Di Yunani, minyak yang berharga, parfum, kosmetik bedak, bayangan mata (eye shadow),cat dan pewarna rambut digunakan universal. Ekspor dan penjualan barang-
barang tersebut membentuk bagian penting dari perdagangan di sekitar laut tengah. Selama abad ke-8 dan ke-7 SM, Korintus, Yunani Rhodian dan timur didominasi pedagang pasar botol parfum dan wadah kosmetik. Wadah termasuk aryballoi, alabastra, pyxides dan bentuk khusus kecil lainnya. Warna-warna tersebut merupakan kebutuhan yang sesuai selama formulasi akhir untuk setiap bentuk eye shadow. Semua warna menjadi muadah dioleskan pada area kulit mata, sama dengan semua kosmetik dekoratif lainnya, dan pemakaiannya lama. Warna merupakan hal yang penting dalam ketepatan pemakaian eye shadow. Pemilihan warna inilah yang menjadi dasar dalam hal penampilan. Pemilihan warna-warna yang kontras membuat penampilan lebih mencolok. Eye shadow yang ada di pasaran kini banyak ragamnya tidak hanya warna dan jenis, bentuknya pun sudah sangat bervariasi. Bentuk bentuk eye shadow antara lain powder eye shadow, cream eye shadow,
stick eye
shadow, eye shadow cair, mono eye shadow dan duo eye shadow. Ketiganya mempunyai fungsi yang sama, perbedaanya adalah pada cara pemakaian dan selera dari masingmasing individu. 1. Powder eye shadow (eye shadow padat) Jenis eye shadow ini adalah bentuk yang paling banyak digunakan, biasanya digunakan secara basah ataupun kering. Untuk pemakaian secara basah, dapat digunakan dengan membasahi kuas yang akan digunakan. Keuntungan dari pemakaian cair ini adalah bisa mendapatkan warna yang lebih tajam. Bahan utama yang digunakan dalam eye shadow padat sama dengan bahan yang digunakan pada bedak padat. 2. Cream eye shadow Cream eye shadow memiliki kekentalan yang sesuai, dimana dapat disemprotkan di kulit tetapi tidak licin selama digunakan pada pigmen-pigmen atau pengkilat yang terdapat dalam satu wadah harus dapat disuspensikan. Aliran eye shadow (thikostropik) dalam sistrem ini tidak baik. Produk ini memiliki viskositas yang tinggi, jadi pigmen-pigmen dan pengkilat tidak memilki aliran atau tidak tersebar. Eye shadow jenis ini bisa diterapkan sebagai warna tunggal ataupun bersamaan dengan powder eye shadow. Jika digunakan dengan powder eye shadow, cream eye shadow ini bisa dijadikan sebagai warna dasar. 3. Stick eye shadow Pembuatan eye shadow stick ini menggunakan bahan-bahan dan metode yang sama dalam pembuatan lipstik atau produk lainnya. Eye shadow stick ini berbentuk seperti
pensil atau crayon. Penggunaanya cukup dioleskan pada kelopak mata secara langsung dengan menggunakan jari atau kuas aplikator. Kelebihan eye shadow ini yaitu jika jatuh tidak akan mudha hancur seperti eye shadow padat biasa. Stick eye shadow atau cream eye shadow adalah jenis eye shadow yang umumnya digunakan pada lipatan mata cara pemakaiannya adalah dengan dibubuhkan pada lipatan mata secara penuh ataupun hanya saru garis stepat pada bagian atas bulu mata. 4. Eye shadow cair Eye shadow ini kemasanya terlihat seperti lipgloss. Pada saat digunakan kelopak mata akan terasa dingin. 5. Mono eye shadow Eye shadow yang terdiri dari satu warna. Cara penggunanaya dengan dioleskan pada kelopak mata bawah. 6. Duo eye shadow Eye shadow yang terdiri dari dua warna. Biasanya terdiri dari warna gelap dan warna terang. Dapat digunakan pada kelopak mata bagian atsa dan bawah. Fungsi dari eye shadow adalah sebagai berikut : 1. Memberikan warna dan karakter tertentu pada wajah 2. Mempertajam dan melembutkan daerah sekitar bola mata 3. Menciptakan kesan tajam pada mata 4. Menciptakan kesan cerah dan gelap untuk perubahan karakter Eye shadow dapat digunakan yang bersifat basah atau kering untuk menunjukan karakter yang berbeda. Hal ini biasanya digunakan untuk membuat mata pemakainya terlihat menonjol dan terlihat lebih menarik. Eye shadow menambah kedalaman dan dimensi satu mata, melengkapi warna mata atau sekedar menarik perhatian mata. Banyak orang menggunakan eye shadow cukup untuk meningkatkan penampilan, dapat pula digunakan saat pementasan teater dan drama. Berminyak merupakan karakteristik yang tidak diinginkan pada eye shadow. Sau area yang berhubungan khusus pada produk yang digunakan pada daerah mata yaitu tidak boleh adanya digunakan.
mikroba pada bahan yang
1.2.2.Evaluasi Eye Shadow
A. Dispersi Warna Metode pembuatan yang digunakan untuk memproduksi eyeshadow sama dengan yang digunakan pada produk wajah yang mirip. Dispersi pewarna sangat penting karena sering digunakan dalam jumlah yang banyak dibandingkan produk wajah yang lainnya. Sehingga pewarna yang tidak terdispersi akan terlihat sebagai garis pada wajah konsumen. Pigmen pearlescent juga digunakan dalam jumlah yang banyak pada produk ini, sehingga dibutuhkan pengikat yang lebih banyak pula. Hal ini dapat mengurangi karakteristik aliran dan kesulitan pada saat pencetakan. B. Kesesuaian Bayangan Juga penting untuk memeriksa bahwa spesifik bayangan pada setiap batch sama dengan batch yang sebelumnya. Hal ini dilakukan pada setiap tahap produksi dengan membandingkan produk yang telah diproduksi dengan batch sebelumnya yang telah diterima sebagai standar bayangan partikular yang diproduksi. Ini adalah alasan lain untuk menjamin dispersi pewarna dan minyak ketika bayangan menjadi lebih gelap pada proses selanjutnya, yang mempengaruhi bayangan akhir. Biasanya sebagian kecil dari produk diambil sebelum minyak dan pewarna didispersikan, tetapi sebelum penambahan pearl, sejumlah bagian pearl ditambahkan setelah dicampur dengan sampel menghasilkan campuran sebagai standar. Penambahan pigmen yang diperlukan dapat kemudian digiling tanpa merusak pearl pada produk akhir. Ketika membandingkan warna dari batch yang telah diproduksi dengan standar, penting untuk mengecek bahwa warna sesuiai dengan corak warna pada kulit. Juga seharusnya tidak metamerism, sehingga dapat diperiksa dibawah cahaya yang berbeda. C. Stabilitas Powder-Cake Aspek lain yang dapat disesuaikan pada saat pembuatan adalah stabilitas powder cake. Dengan menekan produk pada tekanaan yang telah disesuaikan dan kemudian menjatuhkan godet yang telah ditekan dari ketinggian yang telah diatur ke permukaan standar (biasanya atas bangku), stabilitas cake dapat ditentukan dan jika perlu ditambahkan pengikat dapat terlihat dengan menguji pressed cake menggunakan aplikator atau jari jika memberi hasil yang benar dan tidak terjadi pengolesan. Jika perlu basis dapat ditambahkan untuk mengkompensasi kelebihan minyak warna serbuk disesuaikan ulang.
D. Densitas Bulk Densitas bulk pada semua serbuk penting. Ini dapat secara signifikan mempengaruhi pengisian dari paket akhir atau godet dan seharusnya selalu diperiksa setiap kali produk selesai. E. Pengujian Mikroba Satu pemeriksaan akhir harus selalu dilakukan pada serbuk yang telah selesai sebelum dapat diijinkan untuk melanjutkan proses pengisian atau pencetakan, ini adalah tes mikroba untuk memastikan tidak terdapat kontaminasi sepanjang proses produksi. Persyaratan cemaran mikroba pada kosmetik untuk sediaan rias mata seperti pinsil alis, bayangan mata, maskara, eye foundation, eye mousturizer, eye cream, eye makeup remover menurut BPOM harus mempunyai angka lempeng total (ALT) yaitu 5x102 dan harus bebas dari mikroba patogen seperti Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, dan Candida albicans yang dipersyaratkan dalam 0,01 g cuplikan contoh kosmetika. Angka lempeng total adalah jumlah bakteri aerob mesofil dalam 1 gram atau 1 ml contoh kosmetika.
1.2.3. Bahan yang digunakan
Bentuk yang paling umum dari eye shadow adalah bubuk padat tersedia dalam bentuk compact kecil dengan berbagai warna. Bahan dasar yang digunakan dalam eye shadow padat hampir sama yang digunakan pada face powder. Seperti talk yang merupakan bahan utama dengan zinc stearat yang berperan sebagai bahan pengikat dan juga sifat adhesi pada kulit. Pengikat cair secara luas digunakan untuk menyatukan bahan-bahan tambahan dalam formulasi. Moisturizing agents dapat ditambahkan untuk memperoleh nilai lebih dari suatu eye shadow. Parfum tidak pernah ditambahkan ke dalam eye shadow. Bahan pengikat juga merupakan bahan utama pada eye shadow dimana kilaunya menjadi salah satu kebutuhan. Pembatasan penggunaan dari pewarna organik pada daerah mata diterapkan pada bahan pengkilat sehingga setiap bahan mengandung bahan anorganik. Teknologi kosmetika eye shadow sama dengan produk padat lainnya tetapi memilki persyaratan bahan pewarna tertentu. Misalnya di USA hanya menggunakan pigmen sintetik organik yang biasa digunakan untuk produk mata antara lain FD&C Red No. 40, FD&C blue#1, FD&C yellow #5, FD&C green #5. Carmine sebagai bahan tambahan alami yang diizinkan dan semua pigmen inorganik, dan beberapa pengkilat (pearl) yang dapat digunakan. Pengawet sangat penting dalam produk make
up mata. Beberapa masalah yang penting yaitu gaya adherent ke kulit, ketidaksesuaian warna, dan hal yang umum terjadi adalah penumpukan pada daerah kelopak mata ketika pengikat yang digunakan tidak efektif dengan tipe pengkilap yang digunakan. Beberapa warna yang sering digunakan dalam make up mata: 1. Hitam : Karbon hitam dan besi oksid hitam 2. Biru : Ultramarine biru atau prussian biru 3. Hijau : Kromium oksida 4. Coklat : Besi oksida, corak sienna 5. Kuning : Besi oksida, kuning tua 6. Merah : Karmin N.F Untuk memperoleh hasil yang lebih terang atau warna pastel, digunakan titanium oksid dan zink oksid. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan eye shadow : a. Pemilihan warna adalah hal yang penting. Warna yang terang akan membuat mata lebih lebar sedangkan warna gelap memberikan kesan lebih kecil pada mata. b. Sebelum menggunakan eye shadow, sebaiknya gunakan foundation pad kelopak mata agar eye shadow terkesan lebih menyatu. c. Penyesuaian warna eye shadow dengan penggunaan lipstik sangat penting.
BAB II .METODE KERJA
2.1. Formula
Sediaan Serbuk Perona Mata (Powder Eye Shadow)
Calcium carbonat
1,25 g
Talk
6,25 g
Magnesium stearat
12,5 g
Titanium dioxide
2,5 g
Colour powder
1,25 g
Metil paraben
0,25 g
2.2. Alat dan Bahan
Alat
Bahan
Ayakan Mesh 100
Calcium carbonat
Mortir
Colour powder
Perkamen
Magnesium stearat
Spatel
Metil paraben
Stamper
Talk
Sudip
Titanium dioxide
Timbangan Wadah
2.3. Prosedur Kerja
1. Dicampurkan dan dihaluskan bahan B (titanium dioxsida dan bahan pewarna) dalam mortar. 2. Ditambahkan bahan A (calcium carbonat, talk dan magnesium stearat), digerus hingga halus. 3. Ditambahkan bahan C (metil paraben), diaduk dan digerus hingga halus.
4. Diayak dengan saringan mesh 100. 5. Dilakukan pengujian : a. Kerataan b. Kehalusan c. Kesesuaian warna
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Data Pengamatan 3.2. Pembahasan
BAB IV KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
http://mardiantitandiarrang.blogspot.com/2011/03/eye-shadow http://mardiantitandiarrang.blogspot.com/2011/03/evaluasi-dan-aplikasi-eye-shadow