1. UJI UJI INDIK INDIKAN AN (OB (OBER ERME MEYE YER) R) a. Pen Pendahu dahulu lua an
Indikan Indikan berasal berasal dari pertumbuhan pertumbuhan bakteri, sering di usus keci l.Indican merupakan indole diproduksi diproduksi oleh bakteri pada suatu asam amino tryptophan tryptophan dalam usus .Kebanyakan .Kebanyakan indol dibuang dalam kotoran. Sisanya akan diserap dan dimetabolisme serta diekskresi sebagai indicant dalam urin. Urine normal, jumlah indicant tersekresinya tersekresinya kecil. Hal ini meningkat meningkat dengan diet protein tinggi atau kurang efisiennya pencernaan pencernaan protein. protein. Jika tidak benar dicerna, dicerna, atau jika salah jenis protein yang dikosumsi, dikosumsi, pembusukan pembusukan usus dapat terjadi. Masalah dengan pencernaan protein dapat disebabkan oleh bakteri anaerobic dari penumbuhan yang terlalu cepat, gangguan usus, kanker perut, asam lambung rendah, infeksi parasit, malabsorptive syndromes (seriawan, (seriawan, dan lain-lain), infeksi fungal, kurangnya pencernaan enzim-enzim, atau masalah hati. Dalam kondisi yang langka, langka, penyakit penyakit Hartnup, Hartnup, karena
penyerapan penyerapan asam amino yang buruk dalam usus. Hal ini memungkink memungkinkan an dekomposisi dekomposisi bakteri untuk mengambil tempat. Ketidakmampuan untuk mencernakan protein dapat mempengaruhi Adverse pada glycemic kontrol, hormone keseimbangan air dan seimbang. Bahan makan anakan diserap dari usus halus dan sisa makanan yang tidak diserapakan terus keusus besar. Dalam usus besar terjadi penyerapan air sehingga secara gradual isi usus akan menjadi lebih padat. Dalam usus besar terjadi proses fermentasi dan pembusukan. pembusukan. Terhadap sisa bahan makanan oleh pengaruh enzim-enzim bakteri usus. Pada proses ini akan dihasilkan gas seperti C0 2r metan, hidrogen, nitrogen dan H 2S serta asam asetat, asam laktat dan asam butirat. Dalam usus besar, asam amino akan mengalami dekarboksilasi oleh enzim bakteri usus menghasilkan amintoksik (=ptomain). Asam amino triptofan akan membentuk indol dan skatol. Indol dan skatol akan diserap diserap dari usus, selanjutnya dalam hati akan dioksidasi dioksidasi menjadi indoksil. Indoksil akan berkombinasi dengan sulfat (proses konjugasi) membentuk
indikan (=indoksilsulfat). Indikan akan dieksresi dieksresi kedalam urin dan merupakan merupakan salah satu sulfat etereal dalam urin. Indikan dalam urin berasal dari proses pembusukan asam amino triptofan dalam
Ekskresi indikan indikan kedalam urin usus, bukan berasal dari katabolisme protein dalam tubuh. Ekskresi member member gambaran gambaran proses proses pembusukan pembusukan dalam usus. Pada keadaan keadaan normal, normal, dalam sehari diekskresi 10-20 mg. Variasi ekskresi terutama ditentukan oleh jenis makanan. Makanan tinggi protein akan meningkatkan meningkatkan ekskresi ekskresi indikan indikan dalam urin dan sebalikny a pada makanan tinggi karbohidrat. Bila terjadi peningkatan proses pembusukan dalam dalam usus atau bila ada stagnasi isi
usus juga akan terjadi peningkatan ekskreslin dikanurin. Peningkatan indikan daiam urin juga dapat ditemukan bila ada dekomposisi protein dalam tubuh oieh bakteri, seperti gangren. Indikan dalam urin dapat ditetapkan dengan uji Obermeyer.
Aplikasiklinis
Seperti sebagian besar endogenous indoles memiliki sisi rantai yang mencegah perpecahan dan bukan dimetabolisme keskatole, produksiin dicans (indoxyl kalium sulfat dan indoxyl glucoronate) mencerminkan aktivitas bakteri dalam usus besar dan usus halus. Daftar tabel di bawah kondisi yang meningkat di tingkat ditemukan. Ditinggikan tingkat dianggap sebagai indicator dari usus toxemia dan penumbuhan yg terlalu cepat dari anaerobic bakteri.
Kondisi tingginya tingkat indicant dalam urin : •
Penyakitusus
•
Hypochlorhydria
•
Achlorhydria
•
Diverticulosis jejunum
•
Scleroderma
•
Postgastrectomy
•
Pancreatic ketidak cukupan
•
Hypermotilitas dari usus kecil
DasarTeori :
Pereaksi Obermeyer yang mengandung FeCl3 dalam HCI pekat mengoksidasi gugus indoksil membentuk biru indigo yang larutdalam kloroform
Reaksipembentukanindikan :
b. TujuanPraktikum
Untuk mengetahui adanya indikan dalam urin.
c. Alat&Bahan
1. Urin 2. Pereaksi Obermeyer 3. Larutkan 6,7 g feriklorida (FeCl 3.6H20) dalam asam klorida pekat 1,19) dan encerkan
sampai volume 1000 mL dengan asam yang sarna. 4. Kloroform
d. Cara Kerja
Pipetkan kedalam tabung reaksi LARUTAN TABUNG Urin 8 Ml Pereaksi obermeyer 8 Ml Diamkan beberapa menit Kloroform 3 Ml Campur dengan membalik-balik tabung kira-kira 10 kali (jangan dikocok).
Kloroform akan mengekstraksi biru indigo. e. Hasil dan Pembahasan
Hasil : Pada urin yang telah dicampur pereaksi ober mayer dan kloroform kemudian dikocok hasilnya tidak terbentuk endapan warna biru. Hanya ada endapan berwarna putih. Hal ini menandakan orang yang memiliki urin tersebut lebih banyak memakan karbohidrat dari pada protein.
Terbentuk endapan putih
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa asam amino Triptofan banyak terdapat di hewan terutama pada daging sapi dan susu, dimana asam amino triptofan akan mengalami dekarboksilasi di dalam usus besar oleh enzim bakteri usus menghasilkan amin toksik (ptomain). Triptofan merupakan salah satu asam amino penyusun protein yang bersifat esensial bagi manusia. Bentuk umum asam amino ini adalah L-triptofan. Meskipun demikian bentuk Dtriptofan juga dapat ditemukan di alam. Triptofan memiliki gugus fungsional yang tidak dimiliki asam-asam amino dasar lainnya. Gugus fungsional ini disebut indol. Akibatnya, triptofan menjadi prekursor banyak senyawa biologis penting yang tersusun dalam kerangka indol. Triptofan adalah prekursor melatonin, serotonin, dan niasin.
TRIPTOFAN
Nama Sistemik
Asam S -2-amino-3-(1H-indol-3-il)Propanoat
Rumus Kimia
C11H12 N2O2
Massa Molekul
204,23 g mol -1
Titik Lebur
289°C
Asam amino triptofan akan membentuk indol dan skatol yang akan diserap usus, selanjutnya di dalam hati akan dioksidasi menjadi indoksil yang akan berkombinasi dengan sulfat melalui proses konjugasi membentuk indikan (indoksil sulfat), yang kemudian akan dieksresikan dalam urin. Makanan tinggi protein akan meningkatkan eksresi indikan dalam urin, dan terbentuk biru indigo pada uji obermeyer. Maka pada praktikum kali ini yang tidak terbentuk warna biru indigo karena OP yang dipakai urinnya kurang asupan protein (diet rendah protein). Dan dapat disimpulkan bahwa uji obermeyer sangat bergantung dengan asupan makanan, semakin tinggi diet protein terutama daging sapi maka semakin banyak indikan yang dieksresikan dalam urin dan akan membentuk warna biru indigo pada uji obermeyer.
Kesimpulan
Terbentuknya endapan putih pada praktikum obermeyer kali ini karena kurangnya asupan protein terutama daging sapi pada OP sehingga indikan yang terbentuk dan yang dieksresikan dalam urin sedikit/tidakada.