1
TUTORIAL SINGKAT VOXLER: MODEL 3 DIMENSI BERDASARKAN DATA INVERSI RESISTIVITAS Selamat datang di Voxler, program visualisasi ilmiah secara tiga dimensi (3D) visualisasi yang berorientasi terutama terhadap Volumetric Rendering dan menampilkan data 3D. Selain penekanannya pada volume 3D, Voxler juga dapat memanfaatkan kegunaan grid dua dimensi (2D) termasuk file Digital Elevation Models (DEM), image (gambar), dan data titik yang tersebar (scatter point data). Voxler dapat menampilkan streamlines, vector plots, contour maps, isosurfaces, image slices, three-dimensional scatter plots, direct volume rendering dan masih banyak lagi. Modul komputasi termasuk three-dimensional gridding, resampling, numerous lattice operations, dan image processing. Voxler dirancang untuk menampilkan data XYZC, di mana C adalah variabel pada setiap X, Y, dan Z lokasi. Misal jika diterapkan dalam bidang geofisika dalam membuat data model geolistrik, X, Y dan Z adalah koordinat (bujur, lintang dan elevasi/kedalaman) dan C adalah resistivity (Rho). Dan jika diterapkan pada data geomagnet maka variabel C ini dapat berupa kemagnetan batuan atau juga Suseptibilitas. Dengan Voxler Anda dapat membuat output grafis yang menakjubkan untuk model 3D Anda. Model dapat berupa irisan (slice), ditampilkan pada setiap sudut dan bahkan dalam bentuk animasi dengan digerakan dengan mouse secara sederhana. Pewarnaan standar ataupun kostum dapat diterapkan pada model Anda.
Membuat grafis 3D yang menakjubkan seperti ini dengan menggabungkan beberapa jenis peta. Contoh ini menunjukkan vector plot, stream lines, dan bounding box.
Orang-orang dari berbagai disiplin ilmu yang berbeda dapat menggunakan Voxler. Para geosains menghasilkan sejumlah besar data volumetrik dari core drill, studi seismik, Ground Penetrating Radar, pemetaan bawah permukaan, dan penginderaan jauh. Sumber lain data dari pencitraan medis yang dihasilkan oleh CT scan dan MRI. Data meteorologi, mikroskop resolusi tinggi, medan aliran, dan pemodelan air tanah juga merupakan sumber data volumetrik. Pengguna Voxler termasuk arkeolog, ahli iklim, pendidik, insinyur, dokter, Hydrogeologists, ahli geologi, ahli geofisika, peneliti medis, mahasiswa, dan banyak lagi. Siapa saja yang ingin memvisualisasikan hubungan data tiga-dimensi dengan output grafis yang menakjubkan akan mendapatkan keuntungan dari fitur hebat Voxler!
Aryadi Nurfalaq, S.Si., MT
2
Sebagai contoh dalam tutorial ini, Kita akan mengambil data resistivitas yang diperoleh dari survey geolistrik sebagai contoh. Untuk membuat model 3 dimensi diperlukan beberapa lintasan pengukuran geolistrik. Pengukuran geolistrik ini harus diinversi terlebih dahulu menggunakan Res2dinv, kemudian hasil inverse tersebut diekstrak (langkah – langkahnya telah dipaparkan sebelumnya) sehingga diperoleh data seperti dibawah ini. Dalam membuat model ini kita gunakan Software Voxler Ver. 2 X-location Z-location 15 0 25 0 35 0 45 0 55 0 65 0 75 0 85 0 15 -1.25 25 -1.25 35 -1.25 45 -1.25 55 -1.25 65 -1.25 75 -1.25 85 -1.25 15 -2.5 25 -2.5 35 -2.5 45 -2.5 55 -2.5 65 -2.5 75 -2.5 85 -2.5 15 -7.5 25 -7.5 35 -7.5 45 -7.5 55 -7.5 65 -7.5 75 -7.5 85 -7.5 15 -12.75 25 -12.75 35 -12.75 45 -12.75 55 -12.75 65 -12.75 75 -12.75 85 -12.75 15 -18.525 40 -18.525 60 -18.525 85 -18.525
Resistivity 21.19 12.83 12.65 19.57 23.26 28.95 16.63 18.9 21.19 12.83 12.65 19.57 23.26 28.95 16.63 18.9 21.19 12.83 12.65 19.57 23.26 28.95 16.63 18.9 18.87 26.29 29.14 12.86 6.85 34.23 9.854 10.17 33.45 33.45 43.72 20.39 8.191 19.46 9.519 9.519 48.67 48.67 13.53 13.53
Lintasan 1
Aryadi Nurfalaq, S.Si., MT
X-location Z-location 15 0 25 0 35 0 45 0 55 0 65 0 75 0 85 0 15 -1.25 25 -1.25 35 -1.25 45 -1.25 55 -1.25 65 -1.25 75 -1.25 85 -1.25 15 -2.5 25 -2.5 35 -2.5 45 -2.5 55 -2.5 65 -2.5 75 -2.5 85 -2.5 15 -7.5 25 -7.5 35 -7.5 45 -7.5 55 -7.5 65 -7.5 75 -7.5 85 -7.5 15 -12.75 25 -12.75 35 -12.75 45 -12.75 55 -12.75 65 -12.75 75 -12.75 85 -12.75 15 -18.525 40 -18.525 60 -18.525 85 -18.525
Resistivity 11.19 11.88 15.06 12.23 11.46 13.24 12.47 12.72 11.19 11.88 15.06 12.23 11.46 13.24 12.47 12.72 11.19 11.88 15.06 12.23 11.46 13.24 12.47 12.72 16.5 10.32 21.89 24.31 11.52 18.1 13.5 24.5 21.6 21.6 36.8 43.93 22.23 24.69 26.25 26.25 67.37 67.37 39.75 39.75
Lintasan 2
X-location Z-location 15 0 25 0 35 0 45 0 55 0 65 0 75 0 85 0 15 -1.25 25 -1.25 35 -1.25 45 -1.25 55 -1.25 65 -1.25 75 -1.25 85 -1.25 15 -2.5 25 -2.5 35 -2.5 45 -2.5 55 -2.5 65 -2.5 75 -2.5 85 -2.5 15 -7.5 25 -7.5 35 -7.5 45 -7.5 55 -7.5 65 -7.5 75 -7.5 85 -7.5 15 -12.75 25 -12.75 35 -12.75 45 -12.75 55 -12.75 65 -12.75 75 -12.75 85 -12.75 15 -18.525 40 -18.525 60 -18.525 85 -18.525
Resistivity 17.38 4.907 10.65 19.28 33.34 139.07 319.91 29.17 17.38 4.907 10.65 19.28 33.34 139.07 319.91 29.17 17.38 4.907 10.65 19.28 33.34 139.07 319.91 29.17 64.18 7.627 14.24 17.22 43.42 49.74 718.52 32.95 42.52 42.52 35.05 34.42 20.68 20.74 86.56 86.56 82.09 82.09 16.42 16.42
Lintasan 3
3
Membuat Format Data Input Seperti yang terlihat dalam kotak di bawah, data input terdiri dari kolom, yakni X (lokasiX), Y (lokasi-Y), Z (lokasi-Z/kedalaman), resistivity, dan kolom ID. Untuk kolom X dan kolom Y dapat kita masukkan data koordinat dengan format UTM. Tapi dalam latihan ini, kita menggunakan koordinat lokal. Untuk contoh data input dapat dilihat dalam file (Data For model.dat)
X-location 15 25 35 45 55 65 75 85 15 25 35 45 55 65 75 85 15 25 35 45 55 65 75 85 15 25 35 45 55 65 75 85 15 25 35 45 55 65 75 85 15 40 60 85
Y-location 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
Aryadi Nurfalaq, S.Si., MT
Z-location 0 0 0 0 0 0 0 0 -1.25 -1.25 -1.25 -1.25 -1.25 -1.25 -1.25 -1.25 -2.5 -2.5 -2.5 -2.5 -2.5 -2.5 -2.5 -2.5 -7.5 -7.5 -7.5 -7.5 -7.5 -7.5 -7.5 -7.5 -12.75 -12.75 -12.75 -12.75 -12.75 -12.75 -12.75 -12.75 -18.525 -18.525 -18.525 -18.525
Resistivity ID 21.19 LINE1 12.83 12.65 19.57 23.26 28.95 16.63 18.9 21.19 12.83 12.65 19.57 23.26 28.95 16.63 18.9 21.19 12.83 12.65 19.57 23.26 28.95 16.63 18.9 18.87 26.29 29.14 12.86 6.85 34.23 9.854 10.17 33.45 33.45 43.72 20.39 8.191 19.46 9.519 9.519 48.67 48.67 13.53 13.53
4
Memasukkan Data Langkah – langkahnya sebagai berikut BukaVoxlerklikFile PilihLoad Datakemudian akan muncul jendela Load Data.
Aryadi Nurfalaq, S.Si., MT
5
Setelah Jendela Load Data muncul, pilih file data input (Data For Model.dat)Klik Open klik OK pada jendela Data Import Option klik OK pada jendela Select Data Column
Aryadi Nurfalaq, S.Si., MT
6
MenampilkanSumbu XYZ, Kotal Batas, dan Scatter Plot Setelah proses di atas selesai maka file (Data For Model.dat) akan muncul pada jendela Viewer Window (dalam tanda elips hitam). Untuk Menampilkan Sumbu XYZ: Klik Data For Model.dat pada jendela Viewer Window Klik Axes pada jendela Module Library (Kotak Hitam) maka akan muncul sumbu XYZ pada jendela Utama. Untuk Menampilkan kotak batas: Klik Data For Model.dat pada jendela Viewer Window Klik Bonding Box pada jendela Module Library (Kotak Hitam) maka muncul kotak batas berwarna kuning pada jendela utama. Untuk Menampilkan Scatter plot: Klik Data For Model.dat pada jendela Viewer Window Klik Scatter plot pada jendela Module Library (Kotak Hitam) maka muncul titik – titik data pada jendela utama. Untuk melihat ketiga proses di atas, dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Aryadi Nurfalaq, S.Si., MT
7
Aryadi Nurfalaq, S.Si., MT
8
Proses Gridding Fungsi gridding ini hampir sama dengan fungsi gridding pada aplikasi lain yang dikeluarkan oleh golden software seperti Surfer. Untuk memulai proses gridding langkah – langkahnya sebagai berikut: Klik “Data For Model.dat” pada jendela Viewer Window Klik jendela Module Library pilih Computational gridder Klik Jendela Properties Klik Begin gridding kemudian tunggu hingga proses gridding selesai. Setelah itu file hasil griddin akan muncul di jendela Viewer Windows seperti yang terlihat pada gambar dibawah.
Untuk menampilkan model blok diagram secara 3D, dapat memanfaatkan tools yang ada pada jendela module library graphic output seperti Axis, Boundingbox, Contour, Heighfield, Obliqueimage, Orthoimage, ScatterPlot, Strreamlines, VectorPlot, VolRender. Sebagai contoh, gambar dibawah ini menampilkan blok diagram dengan menggunakan fasilitas Orthoimage. Langkah – langkahnya sebagai berikut:
Aryadi Nurfalaq, S.Si., MT
9
Klik Gridder pada jendela Viewer Windows Klik Orthoimage pada jendela module library (graphic Output). Untuk mnegubah tampilan dari orthoimage, dapat melakukannya dengan cara klik jendela Properties maka akan muncul tampilan sebagai berikut.
Demikian panduan singkat ini, semoga dapat membantu dan bermanfaat
Penulis Aryadi Nurfalaq, S.Si., MT. Praktisi dalam Ilmu Kebumian
Aryadi Nurfalaq, S.Si., MT