SMF/Lab Obstetri dan Ginekologi
Tutorial Klinik
Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman
MIOMA UTEI
!isusun Ole" #aken Tenni$ar Toena %&'(()*&'%%))*'%* Sri +a",uni %-%-%.(%)&
embimbing dr' #and, +irad"arma0 S1' OG
!ibawakan !alam angka Tugas Ke1aniteraan Klinik ada SMF/Laboratorium Obstetri dan Ginekologi rogram Studi ro2esi !okter Fakultas Kedokteran 3 Universitas Mulawarman 4%.)
1
5A5 I E6!A#ULUA6 .'.
Latar 5e 5elakang Mioma Mioma uteri uteri dikena dikenall juga juga dengan dengan sebutan sebutan fibrom fibromiom ioma, a, fibroi fibroid d
ataupun leiomioma. 1 Mioma uteri adalah neoplasma jinak otot polos yang terdi terdiri ri dari dari sel-s sel-sel el jarin jaringa gan n otot otot polo polos, s, jarin jaringa gan n peng pengik ikat at fibroi fibroid d dan dan kolagen.5,6 Mioma uteri merupakan tumor pelvis yang terbanyak pada organ reproduksi reproduksi wanita, sering ditemukan ditemukan pada wanita wanita usia reproduksi (!"5"#, di mana prevalensi mioma uteri meningkat lebih dari $!" dengan pemeriksaan patologi anatomi uterus, ini membuktikan banyak wanita yang menderita mioma uteri asimptomatik. %alaupun jarang terjadi mioma uteri bisa berubah menjadi malignansi (&1"#.1, 'ejadian mioma uteri sebesar !"!"-! !" " pada pada wani wanita ta yang ang beru berusi siaa lebi lebih h dari dari )5 tahu tahun n dan dan seri sering ng meni menimb mbul ulka kan n
gejal gejalaa
klini kliniss
beru berupa pa
meno menorr rrhag hagia ia
dan dan
dism dismen enor orrh rhea. ea.
*ingg *ingginy inyaa kejadi kejadian an mioma mioma uteri uteri antara antara usia usia )5-5! )5-5! tahun, tahun, menunj menunjukk ukkan an adanya adanya hubungan hubungan mioma uteri dengan estrogen. estrogen. Mioma uteri dilaporkan dilaporkan belum pernah terjadi sebelum menar+he dan menopause. elain itu mioma uteri juga dapat menimbulkan kompresi pada traktus urinarius, sehingga dapat dapat menimb menimbulk ulkan an ganggu gangguan an berkem berkemih ih maupun maupun tidak tidak dapat dapat menahan menahan kemi kemih. h. al al ini ini se+ara se+ara medi mediss dan dan sosia sosiall +uku +ukup p meni mening ngka katk tkan an ting tingkat kat morbiditas penyakit ini. i /ndonesia angka kejadian mioma uteri ditemukan ,)0"-11,$" dari semua penderita ginekologi yang dirawat. i 23, kulit hitam )-0 kali lebih tinggi menderita mioma uteri dibandingkan dengan kulit putih.), 4enatalaksanaan mioma uteri dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan (medisinalis# maupun se+ara operatif. 4emberian n analog meru merupa paka kan n terap terapii medi medisin sinal al yang yang bertu bertuju juan an untu untuk k meng mengura urang ngii gejal gejalaa perdarahan
yang
terjadi
dan
mengurangi
ukuran
mioma
uteri. 6
4enatalaksana 4enatalaksanaan an operatif operatif terhadap terhadap gejala-gejala gejala-gejala yang timbul timbul atau adanya adanya pembesaran massa mioma adalah histerektomi. i 3merika erikat, dipe diperk rkira iraka kan n 6!!. 6!!.!! !!! ! histe histerek rektom tomii dila dilaku kuka kan n tiap tiap tahun tahunny nya. a. eng engan an 2
5A5 I E6!A#ULUA6 .'.
Latar 5e 5elakang Mioma Mioma uteri uteri dikena dikenall juga juga dengan dengan sebutan sebutan fibrom fibromiom ioma, a, fibroi fibroid d
ataupun leiomioma. 1 Mioma uteri adalah neoplasma jinak otot polos yang terdi terdiri ri dari dari sel-s sel-sel el jarin jaringa gan n otot otot polo polos, s, jarin jaringa gan n peng pengik ikat at fibroi fibroid d dan dan kolagen.5,6 Mioma uteri merupakan tumor pelvis yang terbanyak pada organ reproduksi reproduksi wanita, sering ditemukan ditemukan pada wanita wanita usia reproduksi (!"5"#, di mana prevalensi mioma uteri meningkat lebih dari $!" dengan pemeriksaan patologi anatomi uterus, ini membuktikan banyak wanita yang menderita mioma uteri asimptomatik. %alaupun jarang terjadi mioma uteri bisa berubah menjadi malignansi (&1"#.1, 'ejadian mioma uteri sebesar !"!"-! !" " pada pada wani wanita ta yang ang beru berusi siaa lebi lebih h dari dari )5 tahu tahun n dan dan seri sering ng meni menimb mbul ulka kan n
gejal gejalaa
klini kliniss
beru berupa pa
meno menorr rrhag hagia ia
dan dan
dism dismen enor orrh rhea. ea.
*ingg *ingginy inyaa kejadi kejadian an mioma mioma uteri uteri antara antara usia usia )5-5! )5-5! tahun, tahun, menunj menunjukk ukkan an adanya adanya hubungan hubungan mioma uteri dengan estrogen. estrogen. Mioma uteri dilaporkan dilaporkan belum pernah terjadi sebelum menar+he dan menopause. elain itu mioma uteri juga dapat menimbulkan kompresi pada traktus urinarius, sehingga dapat dapat menimb menimbulk ulkan an ganggu gangguan an berkem berkemih ih maupun maupun tidak tidak dapat dapat menahan menahan kemi kemih. h. al al ini ini se+ara se+ara medi mediss dan dan sosia sosiall +uku +ukup p meni mening ngka katk tkan an ting tingkat kat morbiditas penyakit ini. i /ndonesia angka kejadian mioma uteri ditemukan ,)0"-11,$" dari semua penderita ginekologi yang dirawat. i 23, kulit hitam )-0 kali lebih tinggi menderita mioma uteri dibandingkan dengan kulit putih.), 4enatalaksanaan mioma uteri dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan (medisinalis# maupun se+ara operatif. 4emberian n analog meru merupa paka kan n terap terapii medi medisin sinal al yang yang bertu bertuju juan an untu untuk k meng mengura urang ngii gejal gejalaa perdarahan
yang
terjadi
dan
mengurangi
ukuran
mioma
uteri. 6
4enatalaksana 4enatalaksanaan an operatif operatif terhadap terhadap gejala-gejala gejala-gejala yang timbul timbul atau adanya adanya pembesaran massa mioma adalah histerektomi. i 3merika erikat, dipe diperk rkira iraka kan n 6!!. 6!!.!! !!! ! histe histerek rektom tomii dila dilaku kuka kan n tiap tiap tahun tahunny nya. a. eng engan an 2
semakin semakin berkem berkemban bangny gnyaa teknol teknologi ogi kedokt kedokteran eran,, tindak tindakan an operati operatiff pada pada mioma mioma uteri uteri dapat dapat dilaku dilakukan kan dengan dengan bantua bantuan n alat laparo laparosko skopi pi maupun maupun histeroskopi.$ Mioma uteri merupakan indikasi yang paling sering untuk dilakukan histerektomi di 23 (sepertiga dari seluruh angka histerektomi#. Massa Massa di ovariu ovarium m yang yang paling paling umum umum ditemu ditemukan kan adalah adalah kista kista ovarium fisiologis. 'ista ini disebabkan oleh karena kegagalan folikel untuk pe+ah atau regresi. e+ara e+ar a umum kista ovarium fisiologis ukurannya kurang dari 6 +m, permukaan rata, mobile dan konsistensi kistik. 'eluhan yang dapat dapat
terjadi terjadi selain selain adanya adanya massa massa di daerah daerah pelvik pelvik dapat juga juga terjadi
ketidakteraturan menstruasi.0 2ntuk 2ntuk menget mengetahu ahuii asal massa massa tersebu tersebutt maka maka harus harus dilaku dilakukan kan pemeriksaan menyeluruh. 4emeriksaan palpasi bimanual merupakan suatu metode praktis untuk mendiagnosa massa di adneksa. 7ila dijumpai massa di adneksa, maka karakteristik dari massa harus dievaluasi dengan sebaik baiknya, sehingga asal massa tersebut dapat diketahui dengan pasti untuk penanganan lebih lanjut. 'arakteristik massa yang harus dievaluasi meliputi8 lokasi, ukuran, konsistensi, bentuk, mobilitas, massa unilateral atau bilateral dan temuan-temuan lain yang bermakna, seperti demam, asites, dan lainlain. etiap massa di adneksa memerlukan pemeriksaan dan penanganan yang berbeda pada setiap kasusnya, namun se+ara umum dapat dikatakan bahwa penanganan konservatif terhadap massa di adneksa bila massa tersebu tersebutt bersifa bersifatt asimpto asimptomat matik ik dan hanya hanya berupa berupa kista kista fungsi fungsiona onal. l. 7ila 7ila ukuran kista lebih besar dari 6 +m biasanya dibutuhkan penanganan se+ara operati operatif. f. 4rosed 4rosedur ur pembed pembedaha ahan n perlu perlu dilaku dilakukan kan untuk untuk menget mengetahu ahuii asal massa massa bila bila dari dari pemerik pemeriksaan saan klinis klinis dan pemerik pemeriksaan saan penun penunjan jang, g, seperti seperti sonografi, 9* s+an atau M/ sulit menetukan asal massa. 0,1! :leh karena itu, pada laporan kasus kali ini akan dibahas mengenai miom miomaa uter uterii baik baik dari dari segi segi pros prosed edur ur anam anamne nesi sis, s, peme pemeri riks ksaa aan n fisi fisik, k, pemeriksaan penunjang, penegakan diagnosis dan juga juga penatalaksanaannya. .'4 .'4
Tu7uan 7uan enu enuli lisa san n
3
Mengetahui prosedur anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, penegakan diagnosis dan penatalaksanaan kasus mioma uteri Mengkaji ketepatan penegakan diagnosis dan penatalakasanaan mioma uteri
5A5 II LAOA6 KASUS
I'
Identitas asien
;ama
8 ;y. ;r
8 4erempuan
2sia
8 ! tahun
3gama
8 /slam
4
4endidikan
8 M3
4ekerjaan
8 /*
uku
8 'utai
3lamat
8
*anggal pemeriksaan 8 1 Maret !1)
II'
Anamnesis 8Sub7ekti29
Kelu"an Utama
:
'eluar darah berwarna merah segar disertai gumpalan darah dari jalan lahir iwa,at en,akit Sekarang :
'eluhan perdarahan dialami pasien sejak seminggu yang lalu, namun perdarahan semakin banyak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. 4erdarahan tersebut disertai gumpalan darah dan darahnya berwarna merah segar. 4erdarahan terutama saat haid, haid pasien biasanya sekitar 0 hari. 4asien juga mengeluh pusing dan lemas. 4asien juga merasakan kesulitan 737 dan 73' sejak 1 minggu.
iwa,at en,akit !a"ulu :
1.
ejak pertengahan tahun yang lalu telah didiagnosis Mioma 2teri dan telah dilakukan :perasi namun pengangkatan rahim tidak dapat
.
dilakukan karena terlilit usus 'ista :varium inistra, dilakukan alpingoovarektomi inistra pada
). .
pertengahan tahun !1 *idak ada riwayat hipertensi *idak ada riwayat iabetes melilitus
iwa,at en,akit Keluarga .' ipertensi
8 tidak didapatkan riwayat hipertensi pada keluarga baik pada ayah maupun ibu
4' iabetes mellitus
8 tidak didapatkan riwayat iabetes mellitus pada keluarga baik pada ayah maupun ibu
5
). *umor kandungan
8 tidak didapatkan riwayat tumor kandungan pada keluarga
iwa,at #aid
Menar+he sejak usia 15 tahun, siklus haid teratur )! hari, lama haid =$ hari. ;amun sejak tahun !!, haid menjadi sekitar 0-1! hari. anti pembalut 5> dalam sehari
iwa,at Kontrase1si
*idak pernah '7
iwa,at ernika"an
Menikah pada usia )) tahun, pernikahan pertama dan sudah menikah selama $ tahun.
iwa,at Obstetri
7elum mempunyai anak hingga usia pernikahan $ tahun
III'
emeriksaan Fisik Status Generalis •
'eadaan umum
8 akit edang
•
'esadaran
8 9ompos mentis, 9 ?@5M6
Tanda vital •
Arekuensi nadi
8 1!! >Bmenit, reguler, kuat angkat, isi +ukup
•
*ekanan darah
8 1!B6!mmg posisi berbaring pada lengan
kanan
6
•
4ernafasan
8 >Bmenit, reguler
•
uhu
8 )6.$ o9 (per a>iller#
Status Gi$i •
7erat badan
8 5! kg
•
*inggi badan
8 15 +m
Ke1ala dan Le"er Mata •
'elopak
8 ?dema (-B-#
•
'onjungtiva
8 3nemis (CBC#
•
klera
8 /kterik (-B-#
•
4upil
8 7ulat, isokor )mmB)mm, refleks +ahaya (CBC#
Telinga •
4endengaran normal
#idung •
4ernafasan +uping hidung (-#
Mulut •
7ibir pu+at (-#, sianosis (-#
Le"er •
4embesaran '7 (-#, pembesaran tiroid (-#, <@4 normal
aru
/nspeksi
8 7entuk dan pergerakan dada simetris, retraksi /9 (-B-#
4alpasi
8 fremitus raba (D#, nyeri (-B-#
4erkusi
8 uara ketok sonor (CBC#, nyeri ketok (-B-#
3uskultasi
8 uara nafas vesikuler, rhonki (-B-#, wheeEing (-B-#
;antung
/nspeksi
8 /+tus +ordis tidak tampak
4alpasi
8 /+tus +ordis tidak teraba
4erkusi
8 7atas kanan8 parasternal line e>tra
7
7atas kiri8 /9 @ ) jari lateral M9F inistra 3uskultasi
8 1 tunggal, regular, bising jantung (-#, isi +ukup
Abdomen
/nspeksi
8 9embung
4alpasi
8 oepel, nyeri tekan (-#
4erkusi
8*impani
3uskultasi
8 72 (C# normal
Ekstremitas Atas
3kral dingin, edema (-B-#
•
Ekstremitas 5awa"
3kral dingin, edema (-B-#, varises (-B-#, refleks patella normal
•
I<'
Status Ginekologi
3bdomen 8 -
/nspeksi 8 Alat, tampak bekas luka operasi pada daerah midline 4alpasi 8 teraba massa di daerah suprapubik, massa padat, tidak berbatas tegas, terfiksir, ukuran = 1! +m > 0 +m +m, nyeri tekan (-#.
4emeriksaan alam @agina -
vulvaBvagina normal, portio arah ke posterior, uterus antefle>i, terdapat massa tumor (padat, berbatas tegas, terfiksir#, pelepasan 8 darah (C#, lender (-# 4emeriksaan alam ektum
-
teraba massa kistik pada adneksa, sfingter ani menjepit kuat
8
<'
emeriksaan enun7ang
4emeriksaan Faboratorium Tanggal .4 Maret 4%.) emeriksaan !ara" #b
: )0( g/dl
Leukosit : .)'%%%/mm)
#ematokrit: .40=>
Trombosit:?&='%%%/mm )
G!S : .)(
Ur : 4)0%
@r : %0-
6a : .?%
K : ?0.
@l : .%&
!iagnosis
Mioma uteri C 3nemia
Lembar Observasi Tanggal .4 Maret 4%.)
11.!!
Menerima pasien dari / dengan keluhan keluar darah berwarna merah segar disertai gumpalan darah. iagnosis 8 Mioma uteri C 3nemia b ),5 grBdl *ekanan arah8 1!B6! mmg Arekuensi ;adi8 1!! kali per menit, reguler, isi +ukup Arekuensi nafas8 kali per menit, reguler suhu8)6,$! 9 (per a>iller#
9
lab darah 8 b8 ),5 grBdl Fapor dr. p.:8 -
49 kantongBhari sampai b G 1! grBdl *ivila> 1>1 tab
ilakukan 4emeriksaan @ital ign 8
1).!!
*ekanan darah 8 1!B! mmg Arekuensi ;adi8 5 kali per menit, reguler, isi +ukup Arekuensi nafas8 kali per menit, reguler suhu8)6,$! 9 (per a>iller# 7ising 2sus 8 menurun Fapor dr.
!6.!!
*ekanan darah 8 11!B$! mmg Arekuensi ;adi 8 $! kali per menit, reguler, isi +ukup Arekuensi ;afas8 ! kali per menit, reguler uhu 8 )6,5 ! 9 (per a>iller#
5A5 III TI6;AUA6 USTAKA ?'. ?'.'.
MIOMA UTEI !e2inisi Mioma uteri adalah tumor jinak otot polos yang terdiri dari sel-sel
jaringan otot polos, jaringan fibroid dan kolagen. 5,6 7eberapa istilah untuk mioma uteri antara lain fibromioma, miofibroma, leiomiofibroma, fibroleiomioma, fibroma dan fibroid. 1 e+ara umum, uterus mempunyai ) lapisan jaringan yaitu lapisan terluar perimetrium, lapisan tengah miometrium dan yang paling dalam adalah endometrium.11 Miometrium adalah yang paling tebal dan merupakan otot polos berlapis tigaH yang sebelah luar longitudinal, yang sebelah
dalam
sirkuler,
yang
antara
kedua
lapisan
ini
10
beranyaman.Miometrium dalam keseluruhannya dapat berkontraksi dan berelaksasi.1 *umor jinak yang berasal dari sel otot polos dari myometrium dipanggil leiomioma. *etapi kerana tumor ini berbatas tegas maka ianya sering dipanggil sebagai fibroid.1) Mioma uteri juga adalah berasingan, bulat, berbatas tegas, warna putih hingga merah jambu pu+at, bersifat jinak dan terdiri dari otot polos dengan kuantiti jaringan penghubung fibrosa yang berbeda-beda. ebanyak 05" mioma uteri berasal dari +orpus uteri dan lagi 5" berasal dari serviks. Mioma uteri juga adalah tumor pelvis yang sering terjadi dan diperkirakan sebanyak 1!" kasus ginekologi umumnya. 1 ?'.'4
E1idemiologi 7erdasarkan otopsi, ;ovak menemukan $" wanita berumur 5
tahun mempunyai sarang mioma, pada wanita yang berkulit hitam ditemukan lebih banyak.
11
didapatkan pada usia )5 tahun, di mana insidensi terjadinya mioma uteri adalah sebanyak 6!" untuk wanita 3frika-3merikaH insidensi ini meningkat hingga !" pada usia 5! tahun. %anita ras kaukasoid mempunyai insidensi setinggi !" pada usia )5 tahun dan meningkat hingga $!" pada usia 5! tahun. 15 ari penelitian dilakukan oleh an :k et-al di 4usan t. 7enedi+t ospital 'orea yang dilakukan terhadap 15 kasus mioma uteri diketahui bahwa kasus mioma uteri tebanyak terjadi pada kelompok usia !-0 tahun dengan usia rata-rata ,0$ tahun. 'eluhan utama terbanyak pada penderita mioma uteri adalah perdarahan pervaginam abnormal (,1"#. Mioma uteri tipe intramural adalah yang terbanyak dari tipe mioma uteri se+ara patologi anatomi (51,)"#. 'adar haemoglobin (b# rata-rata penderita mioma uteri adalah 1!,0 gr" dan )$,6" diantaranya dilakukan transfusi darah. isterektomi total ditemukan sebagai tindakan penatalaksanaan terbanyak pada kasus-kasus mioma uteri (01,5"#.16 ?'.') Etiologi dan atogenesis Mioma uteri yang berasal dari sel otot polos miometrium, menurut teori onkogenik maka patogenesisnya dibagi menjadi dua faktor yaitu inisiator dan promotor. Aaktor-faktor yang menginisiasi pertumbuhan mioma uteri masih belum diketahui dengan pasti. ari penelitian menggunakan
glu+ose-6-phosphatase dihidrogenase
diketahui bahwa
mioma berasal dari jaringan yang uniseluler. *ransformasi neoplastik dari miometrium menjadi mioma melibatkan mutasi somati dari miometrium normal dan interaksi kompleks dari hormon steroid seks dan faktor pertumbuhan lokal.6,1$ *idak didapatkan bukti bahwa hormon estrogen berperan sebagai penyebab
mioma,
namun
diketahui
estrogen
berpengaruh
dalam
pertumbuhan mioma. Mioma terdiri dari reseptor estrogen dengan konsentrasi yang lebih tinggi dibanding dari miometrium sekitarnya namun konsentrasinya lebih rendah dibanding endometrium. ormon progesteron meningkatkan aktifitas miotik dari mioma pada wanita muda, namun mekanisme dan faktor pertumbuhan yang terlibat tidak diketahui se+ara
12
pasti. 4rogesteron memungkinkan pembesaran tumor dengan +ara downregulation apoptosis dari tumor. ?strogen berperan dalam pembesaran tumor dengan meningkatkan produksi matriks ekstraseluler. 6,1 Meyer dan e noo mengajukan teori cell nest atau teori genitoblast. 4er+obaan Fips+hutE yang memberikan estrogen kepada kelin+i per+obaan ternyata menimbulkan tumor fibromatosa baik pada permukaan maupun pada tempat lain dalam abdomen. ?fek fibromatosa ini dapat di+egah dengan pemberian preparat progesterone atau testosterone. 4uukka dan kawan-kawan menyatakan bahwa reseptor estrogen pada mioma lebih banyak didapati dari pada miometrium normal. Menurut Meyer asal mioma adalah sel imatur, bukan dari selaput otot yang matur.1
?'.'?
a#
Faktor isiko
2sia penderita %anita kebanyakannya didiagnosa dengan mioma uteri dalam usia !-anH tetapi, masih tidak diketahui pasti apakah mioma uteri yang terjadi adalah disebabkan peningkatan formasi atau peningkatan pembesaran se+ara sekunder terhadap perubahan hormon pada rentang usia tersebut. Aaktor lain yang bisa mengganggu insidensi kasus mioma uteri adalah kerana dokter merekomendasi dan pasien menerima rekomendasi tersebut untuk menjalani
histerektomi
hanya
setelah mereka sudah tidak
melahirkan anak.15 7erdasarkan otopsi, ;ovak menemukan $" wanita berumur 5 tahun mempunyai sarang mioma. Mioma belum pernah dilaporkan terjadi sebelum menar+he dan setelah menopause hanya 1!" mioma yang masih bertumbuh.1 b# ormon endogen ( Endogenous Hormonal # Mioma uteri sangat sedikit ditemukan pada spesimen yang diambil dari hasil histerektomi wanita yang telah menopause, diterangkan bahwa hormon esterogen endogen pada wanita-wanita menopause pada kadar yang rendah atau sedikit.15 3wal menar+he (usia di bawah 1! tahun# 13
dijumpai peningkatan resiko ( 1,# dan menar+he lewat (usia setelah 16 tahun# menurunkan resiko ( !,6# untuk menderita mioma uteri. +#
iwayat 'eluarga %anita dengan garis keturunan tingkat pertama dengan penderita mioma uteri mempunyai peningkatan ,5 kali kemungkinan risiko untuk menderita mioma uteri dibanding dengan wanita tanpa garis keturunan penderita mioma uteri. 4enderita mioma yang mempunyai riwayat keluarga penderita mioma uteri mempunyai kali lipat kekuatan ekspresi dari @?A-I (a myoma-related growth factor) dibandingkan dengan penderita mioma yang tidak mempunyai riwayat keluarga penderita mioma uteri.15
d# ?tnik ari studi yang dijalankan melibatkan laporan sendiri oleh pasien mengenai mioma uteri, rekam medis, dan pemeriksaan sonografi menunjukkan golongan etnik 3frika-3merika mempunyai kemungkinan risiko menderita mioma uteri setinggi ,0 kali berbanding wanita etnik +au+asia, dan risiko ini tidak mempunyai kaitan dengan faktor risiko yang lain. idapati juga wanita golongan 3frika-3merika menderita mioma uteri dalam usia yang lebih muda dan mempunyai mioma yang banyak dan lebih besar serta menunjukkan gejala klinis. ;amun masih belum diketahui jelas apakah perbedaan ini adalah kerana masalah genetik atau perbedaan pada kadar sirkulasi estrogen, metabolisme estrogen, diet, atau peran faktor lingkungan. %alau bagaimanapun, pada penelitian terbaru menunjukkan @alB@al genotype untuk enEim essensial kepada metabolisme estrogen,catechol-O-methyltransferase (9:M*# ditemui sebanyak $" pada wanita 3frika-3merika berbanding hanya 10" pada wanita kulit putih. %anita dengan genotype ini lebih rentan untuk menderita mioma uteri. /ni menjelaskan mioma uteri dikalangan wanita 3frika-3merika lebih tinggi.15 e# 7erat 7adan
14
atu studi prospektif dijalankan dan dijumpai kemungkinan risiko menderita mioma uteri adalah setinggi 1" untuk setiap kenaikan 1! kg berat badan dan dengan peningkatan indeks massa tubuh. *emuan yang sama juga turut dilaporkan untuk wanita dengan )!" kelebihan lemak tubuh. /ni terjadi kerana obesitas menyebabkan pemingkatan konversi androgen adrenal kepada estrone dan menurunkan hormon sex-binding globulin. asilnya menyebabkan peningkatan estrogen se+ara biologikal yang bisa menerangkan mengapa terjadi peningkatan prevalensi mioma uteri dan pertumbuhannya. 15 7eberapa penelitian menemukan hubungan antara obesitas dan peningkatan insiden mioma uteri. uatu studi di arvard yang dilakukan oleh r. Fynn Marshall menemukan bahwa wanita yang mempunyai /ndeks Massa *ubuh (/M*# di atas normal, berkemungkinan )!,)" lebih sering menderita mioma uteri. os dkk, (106# mendapatkan risiko mioma uteri meningkat hingga 1" untuk setiap 1! 'g kenaikan berat badan dan hal ini sejalan dengan kenaikan /M*.16 f# iet 3da studi yang mengaitkan dengan peningkatan terjadinya mioma uteri dengan konsumsi daging sapi atau daging merah atau ham bisa meningkatkan
insidensi
mioma
uteri
dan
sayuran
hijau
bisa
menurunkannya. tudi ini sangat sukar untuk diintepretasikan kerana studi ini tidak menghitung nilai kalori dan pengambilan lemak tetapi sekadar informasi saja dan juga tidak diketahui dengan pasti apakah vitamin, serat atau phytoestrogen berhubungan dengan mioma uteri.15 g# 'ehamilan dan paritas 4eningkatan paritas menurunkan insidensi terjadinya mioma uteri. Mioma uteri menunjukkan karakteristik yang sama dengan miometrium yang
normal
ketika
kehamilan
termasuk
peningkatan
produksi
extracellular matrix dan peningkatan ekspresi reseptor untuk peptida dan hormon steroid. Miometrium postpartum kembali kepada berat asal, aliran darah dan ukuran asal melalui proses apoptosis dan diferensiasi. 4roses
15
remodeling ini berkemungkinan bertanggungjawab dalam penurunan ukuran mioma uteri. *eori yang lain pula mengatakan pembuluh darah di uterus kembali kepada keadaan atau ukuran asal pada postpartum dan ini menyebabkan mioma uteri kekurangan suplai darah dan kurangnya nutrisi untuk
terus
membesar.
idapati
juga
kehamilan
ketika
usia
midreproductive (5-0 tahun# memberikan perlindungan terhadap pembesaran mioma.15 h# 'ebiasaan merokok Merokok dapat mengurangi insidensi mioma uteri. 7anyak faktor yang bisa menurunkan bioavalibiltas hormon estrogen pada jaringan seperti8
penurunan
konversi
androgen
kepada
estrone
dengan
penghambatan enEim aromatase oleh nikotin.15
?'.'(
Klasi2ikasi berdasarkan atologi Anatomi Mioma uteri umumnya bersifat multipel, berlobus yang tidak
teratur
maupun berbentuk
sferis,
biasanya
berbatas
jelas
dengan
miometrium sekitarnya, sehingga pada tindakan enukleasi mioma dapat dilepaskan dengan mudah dari jaringan miometrium disekitarnya. 6,1 arang mioma di uterus dapat berasal dari serviks uterus hanya 1)", sisanya adalah dari korpus uterus. Menurut letaknya, mioma dapat kita dapati sebagai81 a# Mioma submuosum8 berada di bawah endometrium dan menonjol ke dalam rongga uterus. b# Mioma intramural 8 terdapat di dinding uterus di antara serabut miometrium. +# Mioma subserosum8 apabila tumbuh keluar dinding uterus sehingga menonjol pada permukaan uterus, diliputi oleh serosa.
16
ambar ).1.5.1 7erbagai jenis mioma uteri berdasarkan letaknya.
Mioma submukosum dapat tumbuh bertangkai menjadi polip, kemudian dilahirkan melalui saluran serviks (myomgeburt # . Mioma subserosum dapat tumbuh di antara kedua lapisan ligamentum latum menjadi mioma intra ligamenter. Mioma subserosum dapat pula tumbuh menempel pada jaringan lain misalnya ke ligamentum atau omentum dan kemudian
membebaskan
diri
dari
uterus,
sehingga
disebut
wandering!parasitic fibroid .
17
ambar ).1.5. ambaran myomgeburt pada mioma sumukosum ( pedunculated submucosal fibroid # dan wandering!parasitic fibroid pada mioma subserosum ( pedunculated subserosum fibroid #.
4ernah ditemukan !! sarang mioma dalam satu uterus, namun biasanya hanya 5-! sarang saja. engan pertumbuhan mioma dapat men+apai berat lebih dari 5 kg. 4ertumbuhan mioma diperkirakan memerlukan waktu ) tahun agar dapat men+apai ukuran sebesar tinju, akan tetapi beberapa kasus ternyata tumbuh +epat. etelah menopause mioma menjadi lisut, hanya 1!" saja yang masih dapat tumbuh lebih lanjut. 1 Mioma uteri ini lebih sering didapati pada wanita nulipara atau yang kurang subur. Aaktor keturunan juga memegang peran. 4erubahan sekunder pada mioma uteri yang terjadi sebagian besar bersifat degenerasi. al ini terjadi karena berkurangnya pemberian darah pada sarang mioma. 1 ?'.'&
eruba"an Sekunder 1ada Mioma Uteri a# 3trofi esudah menopause ataupun sesudah kehamilan, mioma uteri
menjadi ke+il. b# egenerasi hialin
18
4erubahan ini sering terjadi terutama pada penderita berusia lanjut.
*umor kehilangan struktur aslinya menjadi homogen. apat meliputi sebagian
besar
atau
sebagian
ke+il
daripadanya
seolah-olah
memisahkan satu kelompok serabut otot dari kelompok lainnya +# egenerasi kistik apat meliputi daerah ke+il maupun luas, di mana sebagian dari
mioma menjadi +air, sehingga terbentuk ruangan yang tidak teratur berisi agar-agar, dapat juga terjadi pembengkakan yang luas dan bendungan
limfe
sehingga
menyerupai
limfangioma.
engan
konsistensi yang lunak ini tumor sukar dibedakan dengan kista ovarium atau suatu kehamilan. d# egenerasi membatu (calcareous degeneration# *erutama terjadi pada wanita berusia lanjut oleh kerana adanya
gangguan dalam sirkulasi. engan adanya pengendapan garam kapur pada sarang mioma maka mioma menjadi keras dan memberikan bayangan pada foto rontgen. e# egenerasi merah (carneous degeneration# 4erubahan ini biasanya terjadi pada kehamilan dan nifas.
4atogenesis terjadinya diperkirakan kerana suatu nekrosis subakut sebagai gangguan vaskularisasi. 4ada pembelahan dapat dilihat sarang mioma seperti daging mentah bewarna merah disebabkan oleh pigmen hemosiderin dan hemofusin. egenerasi merah tampak khas apabila pada kehamilan muda disertai emesis, haus, sedikit demam, kesakitan, tumor pada uterus membesar dan nyeri pada perabaan. f# egenerasi lemak.
?'.'=
Ge7ala Klinis *anda dan gejala dari mioma uteri hanya terjadi pada )5-5!"
pasien. ejala yang disebabkan oleh mioma uteri tergantung pada lokasi, ukuran dan jumlah mioma. ejala dan tanda yang paling sering adalah8 a# 4erdarahan uterus yang abnormal 4erdarahan uterus yang abnormal merupakan gejala klinis yang paling sering terjadi dan paling penting. ejala ini terjadi pada )!" pasien dengan mioma uteri. %anita dengan mioma uteri mungkin akan
19
mengalami siklus perdarahan haid yang teratur dan tidak teratur. Menorrhagia dan atau metrorrhagia sering terjadi pada penderita mioma uteri. 4erdarahan abnormal ini dapat menyebabkan anemia defisiensi besi. 4ada suatu penelitian yang mengevaluasi wanita dengan mioma uteri dengan atau tanpa perdarahan abnormal, didapat data bahwa wanita dengan perdarahan abnormal se+ara bermakna menderita mioma intramural (5" banding 1)"# dan mioma submukosum (1" banding 1"#
dibanding
dengan
wanita
penderita
mioma
uteri
yang
asimptomatik. 4atofisiologi perdarahan uterus yang abnormal yang berhubungan dengan mioma uteri masih belum diketahui dengan pasti. 7eberapa penelitian menerangkan bahwa adanya disregulasi dari beberapa faktor pertumbuhan dan reseptor-reseptor yang mempunyai efek langsung pada fungsi vaskuler dan angiogenesis. 4erubahan perubahan ini menyebabkan kelainan vaskularisasi akibat disregulasi struktur vaskuler di dalam uterus. 6,10 Mekanisme perdarahan abnormal pada mioma uteri8 ! 4eningkatan ukuran permukaan endometriumH 4eningkatan vaskularisasi aliran vaskuler ke uterusH angguan kontraktilitas uterusH 2lserasi endometrium pada mioma submukosumH 'ompresi pada pleksus venosus di dalam miometrium.
b# ;yeri panggul asa nyeri bukanlah gejala yang khas tetapi dapat timbul kerana gangguan sirkulasi darah pada sarang mioma, yang disertai nekrosis setempat dan peradangan.1 ;yeri panggul yang disebabkan mioma uteri bisa juga disebabkan degenerasi akibat oklusi vaskuler,infeksi,torsi dari mioma yang bertangkai maupun akibat kontraksi miometrium yang disebabkan mioma subserosum.*umor yang besar dapat mengisi rongga pelvik dan menekan bagian tulang pelvik yang dapat menekan saraf sehingga menyebabkan rasa nyeri yang menyebar ke bagian punggung dan ekstremitas posterior.1
20
+# 4enekanan angguan ini tergantung pada tempat dan ukuran mioma uteri. 4ada mioma uteri yang berukuran besar dapat menimbulkan penekanan terhadap organ-organ di sekitarnya. 4enekanan pada kandung kemih akan menyebabkan gangguan berkemih seperti, poliuri, pada uretra dapat menyebabkan retensio urin, pada ureter dapat menyebabkan hidroureter dan hidronefrosis, pada rektum dapat menyebabkan obstipasi dan tenesmia, pada pembuluh darah vena pada pelvik akan menyebabkan kongesti dan penekanan pada pembuluh limfe di panggul dapat menyebabkan edema tungkai dan nyeri panggul. 1,1 d# isfungsi reproduksi ubungan antara mioma uteri sebagai penyebab infertilitas masih belum jelas. ilaporkan sebesar $-!" wanita dengan mioma uteri mengalami infertilitas. Mioma yang terletak di daerah kornu dapat menyebabkan sumbatan dan gangguan transportasi gamet dan embrio akibat terjadinya oklusi tuba bilateral. ! Mioma uteri dapat menyebabkan gangguan kontraksi ritmik uterus yang sebenarnya diperlukan untuk motilitas sperma di dalam uterus. 4erubahan
bentuk
kavum
uteri
karena
adanya
mioma
dapat
menyebabkan disfungsi reproduksi. angguan implantasi embrio dapat terjadi
pada
keberadaan
mioma
akibat
perubahan
histologi
endometrium di mana terjadi atrofi karena kompressi massa tumor.! Mekanisme gangguan fungsi reproduksi dengan mioma uteri8 ! angguan transportasi gamet dan embrioH 4engurangan kemampuan bagi pertumbuhan uterusH 4erubahan aliran darah vaskulerH 4erubahan histologi endometrium.
?'.'-
!iagnosis
apat ditegakkan dengan8 a# 3namnesis
21
ari proses tanya jawab dokter dan pasien dapat ditemukan penderita seringkali mengeluh rasa berat dan adanya benjolan pada perut bagian bawah, kadang mempunyai gangguan haid dan ada nyeri. b# 4emeriksaan fisik 4emeriksaan bimanual akan mengungkap tumor pada uterus, yang umumnya terletak di garis tengah atau pun agak ke samping, seringkali teraba terbenjol-benjol. Mioma subserosum dapat mempunyai tangkai yang berhubung dengan uterus. 1 +#
4emeriksaan 4enunjang
2ltra onografi (2#8 mioma uteri yang besar paling bagus didiagnosis dengan kombinasi transabdominal dan transvaginal sonografi.
ambaran
sonografi
mioma
simetrikal, berbatas tegas, hypoechoic
kebiasaanya
adalah
dan degenerasi kistik
menunjukkan anechoic.
Magnetic Resonance "magine (M/#8 lebih baik daripada 2 tetapi mahal. M/ mampu menentukan ukuran, lokasi dan bilangan mioma uteri serta bisa mengevaluasi jarak penembusan mioma submukosa di dalam dinding miometrium. 15
?'.'*
!iagnosis 5anding iagnosa banding yang perlu dipikirkan adalah tumor abdomen di
bagian bawah atau panggul ialah mioma subserosum dan kehamilanH mioma submukosum yang dilahirkan harus dibedakan dengan inversio uteriH mioma intramural harus dibedakan dengan suatu adenomiosis, khoriokarsinoma, karsinoma korporis uteri atau suatu sarkoma uteri. 1 ?'.'.% Abortus dan In2ertilitas /nfertilitas dapat terjadi apabila sarang mioma menutup atau
menekan pars interstisialis tuba, sedangakn mioma submukosum juga memudahkan terjadinya abortus oleh kerana distorsi rongga uterus. 1 ?'.'.. Mioma Uteri dalam Ke"amilan
22
elain dari potensi mioma untuk menyebabkan infertilitas dan abortus, kehamilan itu sendiri dapat menimbulkan perubahan pada mioma uteri seperti8 a# *umor membesar terutama pada bulan-bulan pertama karena pengaruh estrogen yang kadarnya meningkat. b# apat terjadi degenerasi merah pada waktu hamil maupun masa nifas. 9 Meskipun jarang mioma uteri bertangkai tetapi dapat juga mengalami
torsi dengan gejala dan tanda sindrom abdomen akut. 1 ?'.'.4
Kom1likasi
a# egenerasi ganas Mioma uteri yang menjadi leimiosarkoma ditemukan hanya !,)!,6" dari seluruh mioma, serta merupakan 5!-$5" dari semua sarkoma uterus. 'eganasan umumnya baru ditemukan pada pemeriksaan histologi uterus yang telah diangkat. 'e+urigaan akan keganasan uterus apabila mioma uteri +epat membesar dan apabila terjadi pembesaran sarang mioma dalam menopause.1 b# *orsi (4utaran *angkai# arang mioma yang bertangkai dapat mengalami torsi, timbul gangguan sirkulasi akut sehingga mengalami nekrosis. engan demikian terjadilah sindrom abdomen akut.
23
ambar ).1.1.1 Fokasi mioma uteri yang menimbulkan komplikasi
ambar ).1.1. ingkasan komplikasi Mioma 2teri
?'.'.) enatalaksanaan
*idak semua mioma uteri memerlukan tindakan bedah, 55" dari semua mioma uteri tidak membutuhkan suatu pengobatan dalam bentuk apa pun, terutama apabila mioma itu masih ke+il dan tidak menimbulakan gangguan. %alaupun demikian mioma uteri memerlukan pengamatan setiap )-6 bulan. 1
24
4enanganan mioma uteri menurut usia,paritas,lokasi dan ukuran tumor terbagi kepada8 a# *erapi medisinal (hormonal# aat ini pemakaian #onadotropin-releasing hormone (n# agonis memberikan hasil yang baik memperbaiki gejala klinis mioma uteri. *ujuan pemberian n agonis adalah mengurangi ukuran mioma dengan jalan mengurangi produksi estrogen dari ovarium. 4emberian n agonis sebelum dilakukan tindakan pembedahan akan mengurangi vaskularisasi pada tumor sehingga akan memudahkan tindakan pembedahan. *erapi hormonal yang lainnya seperti kontrasepsi oral dan preparat progesteron akan mengurangi gejala pendarahan tetapi tidak mengurangi ukuran mioma uteri. 1
b# *erapi pembedahan /ndikasi terapi bedah untuk mioma uteri menurut $merican %ollege of obstetricians and #yneclogist (39:# dan $merican &ociety of Reproductive Medicine (3M# adalah a. 4erdarahan uterus yang tidak respon terhadap terapi konservatif b. angkaan adanya keganasan +. 4ertumbuhan mioma pada masa menopause d. /nfertilitas kerana gangguan pada +avum uteri maupun karena oklusi tuba e. ;yeri dan penekanan yang sangat menganggu f. angguan berkemih maupun obstruksi traktus urinarius g. 3nemia akibat perdarahan 1
*indakan pembedahan yang dilakukan adalah miomektomi atau histerektomi. 1. Miomektomi Miomektomi adalah pengambilan sarang mioma saja tanpa pengangkatan uterus. Miomektomi ini dilakukan pada wanita yang ingin mempertahankan fungsi reproduksinya dan tidak ingin dilakukan histerektomi. *indakan ini dapat dikerjakan misalnya pada mioma submukosum dengan +ara ekstirpasi lewat
25
vagina. 3pabila miomektomi ini dikerjakan kerana keinginan memperoleh anak, maka kemungkinan akan terjadi kehamilan adalah )!-5!". 1 *indakan miomektomi dapat dilakukan dengan laparotomi, histeroskopi maupun dengan laparoskopi. 4ada laparotomi, dilakukan insisi pada dinding abdomen untuk mengangkat mioma dari uterus. 'eunggulan melakukan miomektomi adalah lapangan pandang operasi yang lebih luas sehingga penanganan terhadap perdarahan yang mungkin timbul pada pembedahan miomektomi dapat ditangani dengan segera. ;amun pada miomektomi se+ara laparotomi resiko terjadi perlengketan lebih besar, sehingga akan mempengaruhi faktor fertilitas pada pasien, disamping masa penyembuhan paska operasi lebih lama, sekitar -6 minggu. 4ada miomektomi
se+ara histeroskopi
dilakukan terhadap mioma
submukosum yang terletak pada kavum uteri.'eunggulan tehnik ini adalah masa penyembuhan paska operasi sekitar hari. 'omplikasi yang serius jarang terjadi namun dapat timbul perlukaan pada dinding uterus, ketidakseimbangan elektrolit dan perdarahan. Miomamektomi juga dapat dilakukan dengan menggunakan laparoskopi. Mioma yang bertangkai diluar kavum uteri dapat diangkat dengan mudah se+ara laparoskopi. Mioma subserosum yang terletak didaerah permukaan uterus juga dapat diangkat dengan tehnik ini. 'eunggulan laparoskopi adalah masa penyembuhan paska operasi sekitar -$ hari. esiko yang terjadi pada pembedahan ini termasuk perlengketan, trauma terhadap organ sekitar seperti usus, ovarium,rektum serta perdarahan. ampai saat ini miomektomi dengan laparoskopi merupakan prosedur standar bagi wanita dengan mioma uteri yang masih ingin mempertahankan fungsi reproduksinya. 1
. isterektomi isterektomi adalah pengangkatan uterus, yang umumnya adalah tindakan terpilih.1 *indakan histerektomi pada mioma uteri sebesar )!" dari seluruh kasus.
isterektomi
dijalankan
apabila
didapati
keluhan
menorrhagia,
metrorrhagia, keluhan obstruksi pada traktus urinarius dan ukuran uterus sebesar
26
usia kehamilan 1-1 minggu. 1 *indakan histerektomi dapat dilakukan se+ara abdominal (laparotomi#, vaginal dan pada beberapa kasus dilakukan laparoskopi. isterektomi perabdominal dapat dilakukan dengan +ara yaitu total abdominal hysterectomy (*3# dan subtotal abdominal histerectomy (*3#. Masing-masing prosedur ini memiliki kelebihan dan kekurangan. *3 dilakukan untuk menghindari resiko operasi yang lebih besar seperti perdarahan yang banyak, trauma operasi pada ureter, kandung kemih dan rektum. ;amun dengan melakukan *3 kita meninggalkan serviks, di mana kemungkinan timbulnya karsinoma serviks dapat terjadi. 4ada *3, jaringan granulasi yang timbul pada tungkul vagina dapat menjadi sumber timbulnya sekret vagina dan perdaraahn paska operasi di mana keadaan ini tidak terjadi pada pasien yang menjalani *3. isterektomi juga dapat dilakukan pervaginanm, dimana tindakan operasi tidak melalui insisi pada abdomen. e+ara umum histerektomi vaginal hampir seluruhnya merupakan prosedur operasi ekstraperitoneal, dimana peritoneum yang dibuka sangat minimal sehingga trauma yang mungkin timbul pada usus dapat diminimalisasi. Maka histerektomi pervaginam tidak terlihat parut bekas operasi sehingga memuaskan pasien dari segi kosmetik. elain itu kemungkinan terjadinya perlengketan paska operasi lebih minimal dan masa penyembuhan lebih +epat dibandng histerektomi abdominal. isterektomi laparoskopi ada berma+am-ma+am tehnik. *etapi yang dijelaskan hanya iaituH histerektomi vaginal dengan bantuan laparoskopi ( 'aparoscopically assisted vaginal histerectomy B F3@# dan classic intrafascial serrated edged macromorcellated hysterectomy (9/# tanpa +olpotomy. 4ada F3@ dilakukan dengan +ara memisahkan adneksa dari dinding pelvik dengan memotong mesosalfing kearah ligamentum kardinale dibagian bawah, pemisahan pembuluh darah uterina dilakukan dari vagina. 9/ pula merupakan modifikasi dari *3, di mana lapisan dalam dari serviks dan uterus direseksi menggunakan morselator. engan prosedur ini diharapkan dapat mempertahankan integritas lantai pelvik dan mempertahankan aliran darah pada pelvik untuk men+egah terjadinya
prolapsus. 'eunggulan 9/ adalah
27
mengurangi resiko trauma pada ureter dan kandung kemih, perdarahan yang lebih minimal,waktu operasi yang lebih +epat, resiko infeksi yang lebih minimal dan masa penyembuhan yang +epat.
rogonosis isterektomi total dengan mengangkat seluruh mioma merupakan
tindakan kuratif. Miomektomi yang ekstensif dan se+ara signifikan melibatkan miometrium atau menembus endometrium, maka diharuskan untuk seksio sesarea pada persalinan berikutnya. Mioma yang kambuh kembali (rekurens# setelah miomektomi terjadi pada 15-!" pasien dan dua per tiga dari keseluruhannya memerlukan tindakan lebih lanjut.1
5A5 I< EM5A#ASA6
4ada laporan kasus ini, pasien datang dengan diagnosis mioma uteri. *elah dilakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk menegakkan diagnosis. ?'. Analisis enegakan !iagnosis
28
ari anamsesis didapatkan ;y.;r berusia ! tahun datang dengan keluhan keluar darah berwarna merah segar disertai gumpalan darah. 'eluhan perdarahan dialami pasien sejak seminggu yang lalu, namun perdarahan semakin banyak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. 4erdarahan tersebut disertai gumpalan darah dan darahnya berwarna merah segar. 4asien juga mengeluh pusing dan lemas. 4asien merasa kesulitan 737 dan 73' sejak 1 minggu. 4asien mengaku memiliki siklus menstruasi yang normal hingga sekarang. 4asien ini belum memiliki anak selama masa perkawinan $ tahun. 4asien telah didiagnosis dengan mioma uteri sebelumnya dan telah dilakukan operasi, namun pengangkatan uterus tidak dapat dilakukan karena uterus terlilit oleh usus. 7iasanya pasien akan datang dengan benjolan pada bagian bawah perut dan disertai dengan adanya beberapa gejala klinis, berupa nyeri panggul, perdarahan uterus abnormal, penekanan pada organ sekitar, yang ditandai dengan gangguan miksi dan defekasi, dan juga disfungsi reproduksi. ari literatur didapatkan beberapa faktor risiko mioma uteri yang didapatkan pada pasien ini, seperti usia pasien, dikatakan bahwa mioma uteri jarang sekali ditemukan pada wanita berumur di bawah ! tahun, paling banyak pada umur )5-5 tahun (kurang lebih 5"#. 4asien tidak memiliki keluarga dengan riwayat mioma uteri. 4eningkatan paritas menurunkan insidensi terjadinya mioma uteri, sedangkan pada pasien ini didapatkan paritas yang rendah, dengan tidak memiliki anak. ari pemeriksaan fisik status ginekologi yaitu pada regio abdomen teraba massa di daerah suprapubik, padat, berbatas tidak tegas, terfiksir, berukuran = 15 +m, dan tidak didapatkan nyeri tekan pada massa tersebut. 4emeriksaan bimanual akan mengungkap adanya tumor pada uterus, yang umumnya terletak di garis tengah ataupun agak ke samping, seringkali teraba berbenjol-benjol. ?'4 Analisis enatalaksanaan ari anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang telah
dilakukan didapatkan diagnosis berupa mioma uteri.
29
4ada pasien tersebut telah dilakukan operasi laparatomi pada bulan ;ovember, namun dalam pelaksanaan operasi terdapat kesulitan dalam pengangkatan mioma karena uterus terlilit oleh usus. :leh karena itu, pada penatalaksanaan diren+anakan perbaikan kondisi umum terutama pemberian transfusi darah karena pasien mengalami anemia. *indakan operatif seperti histerektomi tidak atau belum dapat dilakukan.
30
5A5 < E6UTU
*elah dilaporkan seorang wanita berusia ! tahun dengan keluhan utama perdarahan pervaginam. ari anamnesis serta pemeriksaan fisik dapat ditentukan diagnosis pasien ini adalah mioma uteri. 4asien dirawat sejak tanggal 1 Maret !1). 4enatalaksanaan pada pasien ini berupa perbaikan keadaan umum seperti pemberian transfusi darah. 4rognosis pada pasien ini adalah dubia ad malam.
31
!AFTA USTAKA
1. 7uttram@9, eiter 339. 2terine leiomyomata8 ?tiologi, symptomatology, and management Aertil teril 101H)6 8))-5. . 9oronado , Marshall FM, +hwartE M. 9ompli+ations in pregnan+y, labor, and delivery with uterine leiomyomas8 a population based study. :bstet yne+ol. !!!H05H$6-$60. ). *homas ?<. *he aetiology and pathogenesis of fibroid. /n8 haw %.eds. 3dvan+es in reprodu+tive endo+rinology uterine fibroids. ?ngland-;ew ler 3, 4ernoll MF. Feiomyoma of the uterus. /n89urrent obstetri+ J yne+ologi+ diagnosis J treatment, e+herney 3, ;athan F, editors, 0 th edition. Fange Medi+al 7ooks, ;ew Kork, !!) p860)-$!1. $. %attieE 3, 9ohen 7, elvaggi F. Faparos+opy hystere+tomy. 9urr opin :bstet yne+ol !!8181$-. . Fepine F, illis , Mar+hbanks 4, et al. ystere+tomy surveilan+es 2nited tates 10!-100). MM% Mortal Morbid %kly ep. 99 urveill umm. 100$H 68 1-15. 0. 4ur+ell ', %heeler . 7enign disorders of the ovaries J ovidu+ts. /n8 9urrent obstetri+ J gynae+ologi+ diagnosis J treatment. e+herney 3, ;athan F, editors, 0th edition. Fange Medi+al 7ooks, ;ew Kork, !!) p8$!-15. 1!. anfilippo <, o+k <3. urgery for benign disease of the ovary. /n8 *e FindeLs :perative ynae+ology, o+k <3, *hompson < editors. Fippin+ottaven 4ublishers. 4hiladephia, 100$.p865-. 11. erard <. *ortora,7ryan erri+kson, !!6. 4rin+iples of 3natomy and 4hysiology811th ?dition. printed by 7iologi+al +ien+es *e>tbooks, /n+. and 7ryan erri+kson. 238 1!$$-1!!. 1. 4rawirohardjo , %iknjosastro , umapraja , !!$. /lmu kandungan. ?disi //.
32