Kimia medisinal adalah ilmu pengetahuan yang merupakan cabang ilmu kimia dan biologi, digunakan umtuk memahami dan menjelaskan mekanisme kerja obat pada tingkat molekul.
nFull description
kimia medisinal
freeDeskripsi lengkap
tugas kimia
rangkuman kimia medisinal
artikel
homo lumoDeskripsi lengkap
huioopplisw
KIMEDFull description
huioopplisw
kimia
silabus pembelajaran kimia medisinal 1
antibiotikDeskripsi lengkap
have niceFull description
Hubungan Struktur Kimia dengan Aktivitas Antiseptika
Model HKSA HanchDeskripsi lengkap
Kimed
antibiotikFull description
lovastatinFull description
hksaDeskripsi lengkap
kimedDeskripsi lengkap
kimia medisinalFull description
TUGAS KIMIA MEDISINAL NAMA
: SYARIFAH AINI NOGAZTO
STAMBUK
: G 701 15 044
KELAS
:D ASPIRIN
Aspirin digunakan sebagai analgesik-antipiretik dan antirematik. Pemberian aspirin dalam dosis rendah dan dalam waktu yang lama dapat digunakan untuk mencegah serangan jantung. Aspirin juga digunakan untuk pengobatan trombosis karena mempunyai efek anti anti platelet. Absorpsi aspirin dalam saluran cerna cepat, terutamapada usus kecil dan lambung da segera terhidrolisis menjadi asam salisilat yang aktif. Asam salisilat terikat oleh protein plasma ± 90%, kadar plasma tertinggi aspirin dicapai dalam waktu 14 menit, sedang asam salisilat ± 3,15 jam. Dosis analgesik 500 mg setiap 4 jam bila diperlukan. Hubungan Struktur Aktivitas Aspirin 1. Senyawa yang aktif sebagai anti radang adalah anion salisilat. Gugus karboksilat
penting untuk aktivitas dan letak gugus hidroksil harus berdekatan dengannya. 2. Turunan halogen seperti asam 5-klorsalisilat, dapat meningkatkan aktivitas tetapi
menimbulkan toksisitas lebih besar. 3. Adanya gugus amino pada posisi 4 akan menghilangkan aktivitas. 4. Pemasukan gugus metil pada posisi 3 menyebabkan me tabolisme atau hidrolisis gugus
asetil menjadi lebih lambat sehingga massa kerja obat menjadi lebih panjang.
5. Adanya gugus aril yang bersifat hidrfob pada posisi 5 dapat meningkatkan aktivitas. 6. Adanya gugus diflourofenil pada posisi dari gugus karboksilat (diflunisal) dapat
meningkatkan aktivitas analgesik, memperpanjang masa kerja obat dan men ghilangkan efek samping seperti iritasi saluran cerna dan peningkatan waktu pembekuan darah. 7. Efek iritasi lambung dari aspirin dihubungkan dengan gugus karboksilat. Esterifikasi
gugus karboksil akan menurunkan efek iritasi tersebut. Karbetil salisilat adalah ester karbonat dari etil salisilat, ester ini tidak menimbulkan iritasi lambung.
TERFENADINE
OH
OH C
N
CH3
CH2CH2CH2CH
C H3
CH3
Terfenadin Hubungan Aktivitas Struktur dan Senyawa Terfenadine 1. Gugus aril yang bersifat lipofil kemungkinan membentuk ikatan hidrofob dengan ikatan reseptor H1.
2. Secara umum untuk mencapai aktivitas optimal, atom pada N pada ujung amin tersier. 3. Kuartenerisasi dari nitrogen rantai samping tidak selalu menghasilkan senyawa yang kurang efektif.
4. Rantai alkil antara atom X dan N mempunyai aktifitas antihistamin optimal bila jumlah atom C = 2 dan jarak antara pusat cincin aromatic dan N alifatik = 5 -6 A.
5.
Factor sterik juga mempengaruhi aktifitas antagonis H1
6. Efek antihistamin akan maksimal jika kedua cincin aromatic pada struktur difenhidramin tidak terletak pada bidang yang sama
TESTOSTERON
Hubungan Aktivitas Struktur dan Senyawa Testosteron 1. Pemasukan gugus 3-keto dan 3α-hidroksi dapat meningkatkan aktivitas andronergik. 2. Gugus 17β-hidroksi penting dalam hubungannya dengan peningkatan reseptor, oleh
karena itu isomer 17β-hidroksi lebih aktif dibandingkan 17α-hidroksi. 3. Testosteron tidak dapat diberikan secara oral karena oleh bakteri usus gugus 17β-hidroksi
akan dioksidasi menjadi 17β-keto yang tidak aktif. Selain itu testosteron mempunyai waktu paruh pendek karena cepat diabsorpsi dalam saluran cerna dan cepat mengalami degredasi hepatik. 4. Adanya gugus alkil C17α mencegah perubahan metabolisme gugus 17β-hidroksi sehingga
senyawa dapat diberikan secara oral. Makin panjang rantai C gugus alkil makin menurun aktivitas androgenik dan makin meningkat toksisitasnya.
5. Esterifikasi pada gugus 17β-hidroksi dapat mempernjang masa kerja obat. Bentuk ester
bersifat lebih non polar, lebih mudah larut dalam jaringan lemak dan bila diberikan secara intramuskular dapat menghasilkan respon sampai ± 2-4 minggu. 6. Substitusi atom halogen menurunkan aktivitas abdrigenik senyawa, kecuali substitusi pada
atom C4 dan C9. 7. Pemasukan atom C terhibridisasi sp2 pada cincin A membuat cincin menjadi lebih planar
dan meningkatkan kerapatan elektron senyawa, dan hal ini akan meningkatkan aktivitas anabolik.