BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Latar Belakang Belakang
Kita perlu mengetahui efek dari suatu obat yang akan kita berikan kelak kepada pasien. Efek dari suatu obat berhubungan erat dengan dosis yan diberikan. Semakin besar dosis obat yang diberikan maka efeknya akan lebih kuat, karena resept reseptor or yang yang berika berikatan tan dengan dengan obat obat tersebu tersebutt untuk untuk menimb menimbulk ulkan an suatu suatu efek jumlahnya lebih banyak. Pemberian suatu obat harus memperhatikan dosis, baik itu dosis efektif ( ED), dosis toksik ( TD), ataupun dosis letal (LD), karena dosis yang yang besar besar akan akan menimb menimbulk ulkan an efek efek toksik toksik dan akhirny akhirnyaa dapat dapat menye menyebab babkan kan kematian. Dosis Dosis terapue terapuetis tis adalah adalah dosis dosis di mana mana obat obat mengha menghasil silkan kan efek yang yang diinginkan diinginkan.Dalam .Dalam hal ini ini dikenal dikenal ED50 ED50 dan LD50. LD50. ED50 ED50 adalah adalah dosis dosis yang secara farmakologi menimbulkan efek( efektif) pada 50% populasi yang terpapar obat. LD50 yaitu dosis yang menimbulkan kematian pada 50% populasi yang terpapar terpapar obat
1,2
.Indeks .Indeks terapi merupakan perbandingan perbandingan antara ED50 dengan dengan
LD50 yang merupakan suatu ukuran untuk keamanan obat. Semakin besar indeks tera terapi pi sema semaki kin n aman aman obat obat ters terseb ebut ut.. Dila Dilaku kuka kann nny ya prak prakti tiku kum m ini ini untu untuk k menimbulkan respon tidur dengan menggunakan fenobarbital pada hewan coba tikus. 1.2. Tujuan ujuan
1. Melatih kita untuk menghitung menghitung dosis dosis dengan dengan benar 2. mengamati mengamati perubahan perubahan aktivitas aktivitas perilaku perilaku setelah setelah pemberia pemberian n fenobarbit fenobarbital al 3. menghitun tung onset on action dan duration of action fenobarbital berdasarkan dosis obat yang diberikan 4. menetukan menetukan ED50/ ED50/ dosis dosis yang yang menimbulka menimbulkan n efek tidur tidur fenobarbit fenobarbital al secara IP( intraperitonial) 5. menguji menguji statistic statistic terhadap terhadap besar besar dosis yang diberik diberikan an terhadap terhadap efek obat obat pada tikus
1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. 2.1. Phenob Phenobar arbit bital al
Phenobarbital atau disebut juga phenobarbitone merupakan obat bius tidur. Pertama Pertama kali dipasarkan dipasarkan sebagai luminal oleh Friedr Bayer et comp. banyak digunakan sebagai antikonvulsan di selururh dunia dan tertua yang masih umu umum
dig digunak unakan an..
Dig Digunak unakan an
untu untuk k
hipno ipnoti tik k
dan
men menenan enang gkan. kan.
Phenob Phenobarb arbital ital tidak tidak diguna digunakan kan sebaga sebagaii obat obat yang yang pertam pertamaa kali kali diberi diberikan kan untuk pengobatan, namun digunakan sebagai alternative ketika pasien gagal diterapi dengan pengobatan yang lebih modern
1,2
2.1.1. Sejarah
Phenobarbital sudah lama dipasarkan pada tahun 1912 oleh perusahaan Bayer dengan menggunakan merek luminal. Dan digunakan oleh dokter di Jerman untuk membunuh anak yang lahir dengan deformitas, yang saat itu merupakan kebijakan Nazi, Jerman. Dulu juga digunakan untuk penyakit kuning dan profilaxis pada kejang dema
1
2.1.2. Indikasi
Digunakan untuk perawatan semua jenis serangan pada epilepsi sebagai alternatif 1 2.1.3. Efek Samping
Yaitu sedatif, hipnotik, Bisa terjadi withdrawal syndrom bisa terjadi akibat penghentia penghentian n mendadak mendadak atau jika dosis obat obat dikurangi dikurangi secara tajam. Gejala-gejala withdrawal antara lain: anxiety ,increased heart rate, sweating, conf confus usio ion n ,sei ,seizu zures res,, kema kemati tian an.. Efek Efek pada pada syste system m sara saraff yaitu yaitu ataxi ataxia, a, nystagmus, nystagmus, dan pusing. pusing. Pada orang tua dapat menimbulkan menimbulkan rasa gembira gembira dan rasa bingung, sedang pada anak dapat menyebabkan hiperaktif 1,2,3 2.1.4. Farmakokinetik
Babiturat diabsorbsi per oral dan beredar luas di seluruh tubuh. Obat tersebar dalam tubuh dari otak sampai ke daerah splanknikus. Otot skel skelet et dan dan akhi akhirn rny ya ke jari jaring ngan an lema lemak. k. Gera Geraka kan n ini ini pent pentin ing g dala dalam m menentukan jangkau waktu kerja yang singkat dari thiopental dan derivat
2
jangka pendek lainnya. Barbiturat dimetabolisme dalam hati dan metabolit yang tidak aktif dikeluarkan dalam urin
3
Phen Phenob obarb arbita itall memil memilik ikii bioa bioava vail ilab abili ilitas tas 90%. 90%. Dalam Dalam plas plasma ma puncaknya puncaknya mencapai 8-12 jam. Akan berada dalam tubuh sekitar sekitar 2-7 hari dan mengikat protein 20-40%. Dimetabolisme oleh hati, terutama melalui hidroksilasi dan glukoronidasi, dan menginduksi banyak isozim dari sistem sitokrom P450
1
2.1.5. Farmakodinamik Susunan Saraf Pusat . Efek utama barbiturat ialah depressi SSP.
Semua tingkat depresi dapat di capai, mulai dari sedasi, hipnosis, berbagai ting tingka katt
anas anaste tesi sia, a,
koma koma,,
samp sampai ai
kema kemati tian an..
Barb Barbit itur urat at
tida tidak k
dapa dapatt
mengurangi rasa nyeri, tanpa disertai hilangnya kesadaran, dan dosis kecil barbit barbitura uratt dapat dapat mening meningkat katkan kan reaksi reaksi terhad terhadap ap rangsa rangsanga ngan n nyeri. nyeri. Pada Pada beberapa individu, dan dalam keadaan tertentu, misalnya adanya rasa sakit, barbiturat tidak menyebabkan sedasi melainkan malah menimbulkan eksitasi (kegelis (kegelisaha ahan n dan deliriu delirium). m). hal ini mungki mungkin n disebab disebabkan kan adany adanyaa depres depresii pusat penghambatan Efek
3
pada
tingkatan
tidur .
Efek fek
hipnotik
barbi rbiturat rat
mening meningkat katkan kan total total lama tidur tidur dan mempen mempengar garuhi uhi tingka tingkatan tan tidur tidur yang yang bergantung pada dosis
3
Tempat dan mekanisme kerja pada SSP. Barbiturat bekerja pada
seluruh SSP, walaupun pada setiap tempat tidak sama kuatnya. Dosis non anesthe anesthesi si terutam terutamaa meneka menekan n respon respon pasca pasca sinaps sinaps.. Pengha Penghamba mbatan tan hanya hanya terjadi pada sinaps GABA-nergik.. Barbiturat memperlihatkan beberapa efe k yang berbeda pada eksitasi dan inhibisi transmisi sinaps, kapasitas barbiturat membantu kerja GABA sebagian menyerupai kerja benzodiazephin, namun pad padaa dosi dosiss yang yang lebi lebih h ting tinggi gi bers bersif ifat at seba sebagai gai agon agonis istt GABA GABA-n -ner ergi gik, k, sehingga dalam dosis tinggi barbiturat dapat menimbulkan depresi SSP yang berat 1,3 Pernapasan. Barbiturat Barbiturat menyebabkan menyebabkan depresi nafas. Pemberian Pemberian
barbi barbitur turat at dosis dosis sedatif sedatif hampir hampir tidak tidak berpen berpengar garuh uh terhada terhadap p pernaf pernafasa asan, n,
3
sedangkan sedangkan dosis hipnotik hipnotik oral menyebabkan menyebabkan pengurangan pengurangan frekuensi frekuensi dan amplitudo nafas, ventilasi alveol sedikit berkurang sesuai dengan keadaan tidur fisiologis. Pemberian oral barbiturat yang sangat tinggi atau suntikan iv yang terlalu cepat menyebabkan depresi nafas yang lebih berat
2,4
Sistem Kardiovaskular Kardiovaskular. Pada Pada dosis dosis oral sedatif sedatif atau hipnot hipnotik, ik,
barbi rbiturat
tidak
memb emberikan
efe efek
yang ang
nyata
terh erhada adap
sistem
kardiovaskular. Frekuensi nadi dan tekanan darah sedikit menurun seperti terjadi dalam keadaan tidur fisiologis. Pemberian babiturat dosis terapi iv secara secara cepat cepat dapat dapat menyeb menyebabk abkan an tekana tekanan n darah darah turun turun secara secara mendad mendadak ak sebentar. Efek kardiovaskular terhadap intoksikasi barbiturat sebagian besar dise diseba babk bkan an oleh oleh hipo hipoks ksia ia seku sekund nder er akib akibat at infek infeksi si nafas nafas.. Dosi Dosiss tingg tinggii barbiturat menyebabkan depresi pusat vasomotor diikuti vasodilatasi perifer sehing sehingga ga terjad terjadii hipote hipotensi nsi.. Barbit Barbitura uratt dosis dosis sangat sangat tinggi tinggi berpen berpengaru garuh h langsung terhadap kapiler sehingga menyebabkan syok kardiovaskular 2,1 2.1.6. Kontraindikasi
Akut porpiria, oversensitive terhadap barbiturat, stress, hiperkinesi
1
2.2. Hubungan Kadar/Dosis – Intensitas
Menurut teori pendudukan reseptor ( receptor occupancy ), intensitas efek obat obat berban berbandin ding g lurus lurus dengan dengan fraksi fraksi resept reseptor or yang yang didudu diduduki ki atau diikatn diikatnya, ya, dan intens intensitas itas efek mencapa mencapaii maksim maksimal al jika jika seluru seluruh h resept reseptor or diduduki oleh obat. Oleh karena interaksi obat-reseptor ini analog dengan interaksi substrat-enzim, berlaku persamaan Michaellis-Menten: E
= intensitas efek obat
Emax
= efek maksimal
[D]
= kadar obat bebas
K D
= k 2 ∕k ∕k 1
2
Hubungan antara kadar atau dosis obat [D] dengan besarnya efek kurva dosis-int dosis-intensit ensitas as efe efek k (graded (graded dose-eff dose-effect ect [E] [E] terli terliha hatt seba sebagai gai kurva curve=DEC) yang yang berb berben entu tuk k hipe hiperb rbol ola. a. Jika Jika dosi dosiss dala dalam m log, log, maka maka
hubungan antara log D dengan besarnya efek E terlihat sebagai kurva log dosis-intensitas efek (log DEC) yang berbentuk igmoid. Ini hanya berlaku
untuk satu efek. Jika efek yang diamati merupakan gabungan beberapa efek,
4
maka maka log log DECDEC-ny nyaa dapa dapatt berm bermaca acamm-ma macam cam bent bentuk ukny nya. a. Tetap etapii untu untuk k masing-masing efek tersebut, log DEC umumnya u mumnya berbentuk sigmoid 1/K D
menunjukkan
afinitas
obat obat
terh terhad adap ap
rese resept ptor or,,
4
arti artiny nyaa
kemampuan kemampuan obat untuk untuk berikatan berikatan dengan dengan reseptorny reseptornyaa (kemampuan (kemampuan obat untuk membentuk kompleks obat-reseptor). Jadi makin besar K D (= dosis menim menimbu bulk lkan an ½ efek efek maks maksima imal) l),, maki makin n kecil kecil afini afinita tass obat obat terha terhada dap p reseptornya. Emax menunjukkan aktivitas intrinsik atau efektivitas obat, yakni kemampuan kemampuan intrinsik intrinsik kompleks kompleks obat-resepto obat-reseptorr untuk menimbulkan menimbulkan aktivitas/efek farmakologik 4 2.3. Indeks Terapi
Hampir
semua
obat
pad
a
dosis
yang
cukup
besar
menimbulkan efek toksis (dosis toksis, TD) dan pada akhirnya dapat mengakibatk mengakibatkan an kematian kematian (dosis dosis letal, letal, LD). Dosis Dosis terape terapeuti utiss adalah adalah takaran dimana obat menghasilkan efek yang diinginkan
5
Untu Untuk k meni menila laii keam keaman anan an dan dan efek efek suat suatu u obat obat,, di dala dalam m laboratorium farmakologi dilakukan penelitian menggunakan binatang percobaan. Yang ditentukan adalah khusus ED50 dan LD50 yaitu dosis yang masing-masing memberikan efek atau yang mematikan 50% dari
jumlah binatang 5 Indeks terapi merupakan perbandingan antara kedua dosis itu, yang merupakan suatu ukuran keamanan obat. Semakin besar indeks terapi, semakin aman penggunaan obat tersebut. Tetapi, indeks terapi ini tidak dengan begitu saja dapat dikorelasikan terhadap manusia, seper seperti ti semua semua hasil hasil perc percoba obaan an denga dengan n binata binatang, ng, kare karena na adanya adanya perbedaan metabolisme5 Luas Luas tera terapi pi adal adalah ah jara jarak k anta antara ra LD50 LD50 dan dan ED50 D50 juga juga dinamakan jarak keamanan ( safety margin) margin). Seperti indeks terapi, luas terapi berguna pula sebagai indikasi untuk keamanan obat, terutama untuk untuk obat obat yang yang digunaka digunakan n secara secara kronis. kronis. Obat dengan dengan luas luas terapi terapi keci kecil, l, yait yaitu u deng dengan an seli selisi sih h keci kecill anta antara ra dosi dosiss tera terapi pi dan dan dosi dosiss toksisnya, mudah sekali menimbulkan keracunan bila dosis normalnya dilampaui
5
5
BAB III METODOLOGI
3.1.Alat dan Bahan
1. Stopwatch 2. Kapas 3. Alko Alkoho holl 70% 70%Sp Spui uitt 3 cc 4. Kawat ka kasa 5. Klem 6. Aquades 7. Phen Phenob obar arbit bital al injek injeksi si 8. Tiku ikus pu putih 3.2.Cara Kerja
1. Berat Berat bada badan/B n/BB B tiku tikuss ditim ditimban bang. g. 2. Dihitung Dihitung dosis dosis obat obat yang yang akan diberikan diberikan berdasa berdasarkan rkan BB tikus. tikus. 3. Diberikan Diberikan phenob phenobarbita arbitall i.p dengan dengan dosis dosis 50, 50, 100, 100, 150 150 mg/kg mg/kg BB. 4. Diamati Diamati perubah perubahan an perilaku perilaku pada aktivitas aktivitas motor motor,, tes kasa, kasa, analges analgesia, ia, ptosis, dan kematian pada hewan. Aktivitas motorik
25
= gerak spontan
50
= gerak spontan bila dipegang
75
= ger geraakan me menurun pa pada sa saat di dipegang
100= tidak ada gerak spontan pada saat dipegang Test Kasa
25
= Tidak idak jatu jatuh h apab apabil ilaa kasa kasa diba dibali lik k dan dan digo digoy yang ang
50
= jatuh apabila kasa dibalik
75
= jatuh apabila posisi kasa 90o
100= jatuh apabila posisi posisi kasa dibalik 45o Analgesia
25= Respon Respon menarik menarik kaki kaki dengan dengan cepat cepat setelah setelah telapak kaki dijepit dijepit disertai gerakan kepala ke arah kaki yang dijepit berkurang pada saat telapak kaki dijepit
6
50= respon menarik menarik kaki dengan cepat setelah kaki dijepit tetapi tidak diikuti oleh gerakan kepala 75= respon respon menarik kaki kaki dengan lambat lambat dan tidak ada gerakan gerakan pada kepala 100= tidak ada respon pada saat telapak kaki dijepit Ptosis
25
= ptosis kurang dari 1/2
50
= ptosis 1/2
75 =selu =seluru ruh h palpe palpebr braa tertut tertutup up tetap tetapii masih masih dapa dapatt
dibu dibuka ka jika jika
digoncangkan 100= seluruh palpebra tertutup dan tidak terbuka jika digoncangkan 3.3. Uji Statistik
Menggu Menggunak nakan an analisi analisiss deskri deskripti ptiff dan inveren inverensi si dengan dengan tes paramet parametrik rik ANOVA ANOVA dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik, menggunakan komputer program Microsoft Office Excel 2003.
7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Praktikum Tabel 1. Respon Tidur pada Tikus Semua Kelompok
Dosis
Respon tidur (+/-) pada tikus Kelompok 1
2
3
4
5
6
% Indikasi yang Berespon
50 mg + 100 mg + + + 150 mg + + Nilai positif (+) = 100 pada dua atau lebih parameter yang diamati
16.67 50 33.33
Nilai negatif (-) = < 100 (25, 50, 75) atau hanya satu parameter yang bernilai 100
Grafik 1. Persamaan regresi linear y=ax+b, hubungan antara dosis dengan %
indikasi yang berespon. Uji statistik yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara dosis dengan efek adalah u ji One Way ANNOVA.
8
A. DATA KELAS (SEMUA KELOMPOK) A. Tiku Tikuss I TIKUS I
AKTIVITAS MOTORIK 1
5
2 5
10
2 5
2 1 0 0 1 0 0
15
2 5
20
3
4
TES KASA
5
6
ME MEAN
2 5
2 5
2 5
2 5
37,5
2 5
2 5
5 0
2 5
41,66 667
2 5
2 5
7 5
7 5
2 5
41,66 667
2 5
2 5
2 5
7 5
2 5
41,66 667
30
2 5
2 5
2 5
7 5
2 5
45,83 333
40
2 5
7 5
2 5
5 0
2 5
50
50
7 5
2 5
2 5
2 5
5 0
50
60
2 5
2 5
2 5
7 5 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0
2 5
5 0
41,66 667
SE SE 1 2,5 1 2,3 6 1 0,5 41 1 0,5 41 1 3,1 57 1 2,9 1 1 2,9 1 1 2,3 6
ANALGESIK
1
2
3
4
5
6
ME MEAN
2 5
2 5
2 5
2 5
2 5
2 5
25
2 5
2 5
2 5
2 5
5 0
2 5
5 0
2 5
5 0
2 5
5 0
2 5
5 0
2 5
7 5 1 0 0
5 0
2 5
5 0
5 0
7 5
2 5
5 0
7 5
2 5
5 0
2 5
SE SE
PTOSIS
1
2
3
4
5
6
ME MEAN
SE SE
1
2
3
4
5
6
MEAN
0
2 5
7 5
2 5
2 5
2 5
2 5
33,33 333
8,33 33
2 5
2 5
2 5
2 5
2 5
2 5
25
0
29,16 667
4,16 67
2 5
2 5
2 5
2 5
5 0
2 5
29,16 667
4,16 67
2 5
5 0
2 5
2 5
2 5
2 5
29,16 667
4,16 67
2 5
41,66 667
8,33 33
2 5
2 5
2 5
2 5
7 5
2 5
33,33 333
8,33 33
2 5
2 5
2 5
2 5
2 5
2 5
25
0
2 5
45,83 333
11,9 32
2 5
2 5
2 5
5 0
5 0
2 5
33,33 333
5,27 05
2 5
2 5
2 5
5 0
2 5
2 5
29,16 667
4,16 67
5 0
2 5
41,66 667
5,27 05
2 5
2 5
2 5
7 5
5 0
2 5
37,5
8,53 91
2 5
2 5
2 5
5 0
2 5
2 5
29,16 667
4,16 67
5 0
2 5
2 5
41,66 667
8,33 33
2 5
2 5
2 5
7 5
2 5
5 0
37,5
8,53 91
2 5
2 5
2 5
5 0
2 5
2 5
29,16 667
4,16 67
5 0
7 5
2 5
2 5
45,83 333
10,0 35
2 5
5 0
5 0
7 5
2 5
5 0
45,83 333
7,68 29
5 0
2 5
2 5
2 5
2 5
33,33 333
5,27 05
5 0
7 5
2 5
2 5
41,66 667
8,33 33
2 5
2 5
5 0
7 5
2 5
7 5
45,83 333
10,0 35
2 5
2 5
2 5
5 0 1 0 0
2 5
2 5
37,5
12,4 999
ME NIT
AKTIVIT AS TES MOTORI KAS K A
5
38
25
33
25 25
10
42
29
29
29
15
42
42
33
25
20
42
46
33
29
30
46
42
38
29
10
40
50
42
38
29
0
SE SE
Pengaruh Phenobarbital (50 mg/kgBB)
ANALGE SIK
PTOS IS
50
50
46
46
33
60
42
42
46
38
60 AKTIVITAS
50
MOTORIK
s 40 n o p 30 s e R 20
TES KASA
ANALGESIK
PTOSIS
9 5
10
15
20
30
Menit
40
50
60
10
B. Tiku Tikuss II TIKUS 2 Menit
AKTIVITAS MOTORIK 1
2
3
4
5
6
5
25
25
25
50
25
25
10
25
25
25
50
25
15
50
25
25
75
20
75
25
75
30
75
50 10 0
25
40
75 10 0 10 0
50 10 0 10 0
75 10 0 10 0
75 10 0 10 0 10 0
50 10 0 10 0 10 0 75 10 0 10 0
50
50 60
ME NIT
AKTIVITAS MOTIORIK
TES KAS A
25 25 25
75 10 0
ANALGESI K
TES KASA
MEAN 29,166 67 33,333 33 50 58,333 33 66,666 67 70,833 33 95,833 33
SE 4,16 67 5,27 05 12,9 1 12,3 6 13,9 44 7,68 29 4,16 67
100
0
1
2
25
25
25
25
50
75
50
25 10 0
75 75 10 0 10 0
25 50 10 0
3 2 5 2 5 2 5 2 5 2 5 2 5 5 0 7 5
4 2 5 2 5 2 5 2 5 5 0 5 0 5 0 5 0
5
6 2 5 2 5 2 5 2 5 2 5 5 0 7 5 7 5
25 75 75 10 0 10 0 10 0 10 0 10 0
ANALGESIA MEAN 25 33,333 33 45,833 33 41,666 67 62,5 54,166 67 70,833 33 83,333 33
SE 0 8,33 28 10,0 35 12,3 6 14,0 68 11,9 32 10,0 35 8,33 28
1
2
25
25
50
25
50
25
50
25 10 0 10 0 10 0 10 0
75 75 75 10 0
3 2 5 2 5 2 5 2 5 2 5 2 5 5 0 5 0
4 2 5 2 5 5 0 5 0 5 0 7 5 7 5 7 5
5 25 50 75 10 0 10 0 10 0 10 0 10 0
6 2 5 2 5 2 5 2 5 2 5 5 0 5 0 7 5
PTOSIS MEAN 25 33,33 333 41,66 667 45,83 333 62,5 70,83 333 75 83,33 333
SE SE 0 5,27 05 8,33 328 11,9 315 14,0 683 11,9 315 9,12 87 8,33 328
1 2 5 2 5 2 5 5 0 7 5 7 5 7 5 7 5
2 2 5 2 5 2 5 2 5 2 5 5 0 2 5 2 5
3 2 5 2 5 2 5 2 5 2 5 5 0 5 0 5 0
4 2 5 2 5 2 5 2 5 2 5 2 5 2 5 2 5
5 2 5 5 0 5 0 5 0 5 0 5 0 5 0 7 5
6 2 5 2 5 2 5 2 5 5 0 5 0 5 0 5 0
MEAN 25 29,16 667 29,16 667 33,33 333 41,66 667
SD SD
10,20 10,2062 621 1 10,20 10,2062 621 1 12,90 12,9099 994 4 20,41 20,4124 241 1
50 45,83 333
15 15,81139 18,81 18,8193 932 2
50
22 22,36068
Pengaruh Phenobarbital 100mg/BB
PTOSI S
5
29
25
25
25
120
10
33
33,3
33
29
100
15
50
45,8
42
29
20
58
41,7
46
33
30
67
62,5
63
42
n 80 o p s 60 e R 40
40
71
54,2
71
50
50
96
70,8
75
46
60
100
83,3
83
50
AKTIVITAS MOTIORIK TES KASA
ANALGESIK
20 PTOSIS
0 5
10
15
20
30
40
50
60
Menit
11
C. Tiku Tikuss III III TIKUS 3 MENIT
AKTIVITAS MOTORIK 1
2
3
4
5
25
25 25
25 25
10
25
25 25 10 0
25
50
15
25
50 50
75 75
50 50
20
50
75 75
50 50
30
50
75
50
40
75
50
75 10 0
25 25 10 0 10 0 10 0 10 0
75 10 0 10 0
75 10 0 10 0
60
5 5 0 7 5 2 5 5 0 2 5 2 5 7 5 7 5
6 25 25 25 50 50 50 75 10 0 10 0
TES KASA
MEAN 29,16 667 50 41,66 667
SE 4,166 7 12,90 99 8,333 3
50 58,33 333 70,83 333 91,66 667 95,83 333
6 ,455 10,54 09 10,03 47 5,270 5 4,166 7
MENIT
AKTIVITAS MOTORIK
TES KASA KASA
ANAL ANALGE GESI SIK K
PTOS PTOSIS IS
5
29
25
29
25
10
50
33
46
29
15
42
38
38
38
20
50
25
33
29
30
58
29
50
38
40
71
38
42
46
50
92
54
67
42
60
96
79
79
50
1
2
25
25
25 25
75 10 0
25 25
25 25
25
50
50
50 10 0 10 0
50 10 0
3 2 5 2 5 2 5 2 5 2 5 2 5 2 5 5 0
4 2 5 2 5 2 5 2 5 2 5 2 5 5 0 7 5
5 2 5 2 5 2 5 2 5 2 5 2 5 2 5 7 5
6 2 5 2 5 2 5 2 5 2 5 5 0 7 5 7 5
ANALGESIK MEAN
SE
1
2
25 33,33 333
0 8,33 33
25 25
50 10 0
37,5
12,5
25
50
25 29,16 667
0 1,46 67 5,59 02 11,9 32 7,68 29
25 25
50 10 0
25
75
50 10 0
75
37,5 54,16 667 79,16 667
3 2 5 5 0 5 0 2 5 2 5 2 5 5 0 5 0
75
4 2 5 2 5 2 5 2 5 7 5 5 0 7 5 7 5
5 25 25 25 25 25 25 75 10 0
6 2 5 5 0 5 0 5 0 5 0 5 0 7 5 7 5
PTOSISI MEAN 29,16 667 45,83 333 37,5 33,33 333 50 41,66 667 66,66 667 79,16 667
SE SE 4,166 7 11,93 15 5,590 2 5,270 5 12,90 99 8,333 3 5,270 5 7,682 9
1 2 5 2 5 2 5 2 5 2 5 5 0 5 0 7 5
2 2 5 5 0 7 5 2 5 5 0 5 0 2 5 5 0
3 2 5 2 5 5 0 2 5 5 0 5 0 5 0 5 0
4 2 5 2 5 2 5 2 5 2 5 5 0 5 0 5 0
5 2 5 2 5 2 5 5 0 2 5 2 5 2 5 2 5
6 2 5 2 5 2 5 2 5 5 0 5 0 5 0 5 0
MEAN 25 29,16 6 67 67
SE SE 0 4 ,,1 1 66 66 7
37,5 29,16 6 67 67
8,5391
37,5 45,83 3 33 33 41,66 6 67 67
5,5902
50
6,455
4 ,,1 1 66 66 7
4 ,,1 1 66 66 7 5 ,,2 2 70 70 5
Pengaruh Phenobarbital Phenobarbital 150mg/kgBB 120 100 AKTIVITAS MOTORIK
n 80 o p s 60 e R 40
TES KASA ANALGESIK PTOSIS
20 0 5
10
15
20
30
40
50
60
Menit
12
TIKUS I KELOMPOK IV
BB = 212 gram Dosis = 50 mg/kgBB efek tikus I
Aktivitas motorik Tes kasa Analgesik Ptosis
5 2 5 2 5 2 5 2 5
menit ke60 MEAN
10
15
20
30
40
50
SD
SE
25
75
75
100
100
100
100
75
32,73268
11,5727
25
25
25
50
50
75
75
43,75
22,16013
7,8348
25
25
50
75
75
75
75
53,125
24,77578
8,7596
25
25
50
50
50
50
100
46,875
24,77578
8,7596
Pengaruh Phenobarbital (50 mg/kgBB) 120 100
aktivitas motorik
80
tes kasa
60
analgesik
40
ptosis
20 0 5
10
15
20
30
40
50
60
Menit
13
TIKUS II KELOMPOK IV
BB = 224 gram Dosis = 100 mg/kgBB efek tikus II Aktivitas motorik Tes kasa Analgesik Ptosis
5 50 25 25 25
10 50 25 25 25
15 75 25 50 25
20 75 25 50 25
30 75 50 50 25
Menit ke50 60 MEAN SD 100 100 78,125 50 50 37,5 75 75 53,125 25 25 25
40 100 50 75 25
SE 20,86307 13,36306 20,86307 0
7,3762 4,7245 7,3762 0
Pengaruh Phenobarbital (100 mg/kgBB) 120 100
Aktivitas motorik
80
Tes kasa
60
Analgesik
40
Ptosis
20 0 1
2
3
4
5
6
7
Menit
14
TIKUS III KELOMPOK IV
BB = 197 gram Dosis = 150 mg/kgBB efek tikus III Aktivitas motorik Tes kasa Analgesik Ptosis
5 25 25 25 25
10 50 25 25 25
15 50 25 25 25
20 50 25 25 25
30 50 25 75 25
40 75 25 50 50
50 100 50 75 50
Menit ke60 MEAN SD 100 62,5 75 34,375 75 46,875 50 34,375
SE 26,72612 18,6006 24,77578 12,93873
9,4491 6,5763 8,7596 4,5745
Pengaruh Phenobarbital (150 mg/kgBB) 120 100
Aktivitas motorik
80
Tes kasa
60
Analgesik
40
Ptosis
20 0 5
10
15
20
30
40
50
60
Menit
15
A. AKTIVI AKTIVIT TAS MOT MOTORI ORIK K
5
50 mg Mean ± S.error 37.500 ± 12.500
100 mg Mean ± S.error 29.167± 4.167
150 mg Mean ± S.error 29.167± 4.167
10
41.667± 12.360
33.333± 5.270
50.000±12.910
15
41.667± 10.541
50.000± 12.910
41.667± 8.333
20
41.667±10.541
58.333± 12.360
50.000± 6.455
30
45.833± 13.566
66.667± 13.944
58.333± 10.541
40
50.000± 12.910
70.833± 7.683
70.833± 10.035
50
50.000± 12.910* 12.910*
95.833± 4.167 **
91.667±5.270***
60
41.667± 41.667 ± 12.360
100.000± 0.000*** 0.000***
95.833±4.167*** 95.833±4.167 ***
LABEL
Keterangan :
*
:Berbeda bermakna pada menit ke 50 antara dosis 50 mg/kgBB vs 150 mg/kgBB
**
:Berbeda bermakna pada menit ke 50 antara dosis 100
mg/kgBB vs 150 mg/kgBB ***
:Berbeda bermakna pada menit ke 60 antara dosis dosis 100
mg/kgBB vs 150 mg/kgBB Efikasi
B. TES KASA
16
5
50 mg Mean ± SE 25.000± 0.000
100 mg Mean ± SE 25.000± 0.000
150 mg Mean ± SE 25.000± 0.000
10
29.167± 4.167
33.333± 8.333
33.333± 8.333
15
41.667±10.541
45.833± 10.035
37.500± 12.500
20
54.167± 11.932
41.667± 12.360
25.000± 0.000
30
41.667± 5.270
62.500± 14.068
29.167± 4.167
40
41.667± 8.333
54.167± 11.932
37.500± 5.590
50
45.833± 10.035
70.833± 10.035
54.167± 11.932
60
41.667± 8.333 ***
83.333± 8.333* 8.333*
79.167± 7.683** 7.683**
LABEL
Keterangan : *
:Berbeda bermakna pada menit 60 antara dosis 50 mg/kgBB vs
100 mg/kgBB ** : Berbeda bermakna pada menit 60 antara dosis 50 mg/kgBB vs
150 mg/kgBB Efikasi
C.TES ANALGESIA
17
50 mg
100 mg
150 mg
Mean ± S.error
Mean ± S.error
Mean ± S.error
5
33,333 ± 8,333
25,000 ± 0
29,167 ± 4,167
10
29,167 ± 4,167
33,333 ± 5,270
45,833 ± 11,932
15
33,333 ± 8,333
41,667 ± 8,333
37,500 ± 5,590
20
33,333 ± 5,270
45,833 ± 11,932
33,333 ± 5,270
30
37,500 ± 8,539
62,500 ± 14,068
50,000 ± 12,910
40
37,500 ± 8,539
70,833 ± 11,932
41,667 ± 8,333
50
45,833 ± 7,683 *
75,000 ± 9,129*
66,667 ± 5,270
60
45,833 ±10,035***** ±10,035** ***
83,333 ± 8,333**
79,16 ±7,683***
Menit
*
:Berbeda bermakna pada menit ke 50 antara dosis 50
mg/kgBB vs 100 mg/kgBB **
:Berbeda bermakna bermakna pada menit ke 60 antara dosis dosis 50
mg/kgBB vs 100 mg/kgBB *** :Berbeda bermakna pada menit ke 60 antara dosis 50 mg/kgBB vs 150 mg/kgBB Efikasi
18
D. PTOSIS
50 mg
100 mg
150 mg
Mean ± S.error
Mean ± S.error
Mean ± S.error
5
25,000 ± 0
25,000 ± 0
25,000 ± 0
10
29,167 ± 4,167
29,167 ± 4,167
29,167 ± 4,167
15
25,000 ± 0
29,167 ± 4,167
37,500 ± 5,590
20
29,167 ± 4,167
33,333 ± 5,270
29,167 ± 4,167
30
29,167 ± 4,167
41,667 ± 8,333
37,500 ± 5,590
40
29,167 ± 4,167*
50,000 ± 6,455
45,833 ± 4,167
50
33,333 ± 5,270
45,833 ± 7,683
41,667 ± 5,270
Menit
60 50,000 ± 9,129 37,500 ± 12,500 50,000 ± 6,455 Dari tabel di atas tidak didapatkan adanya perbedaan perbedaan yang bermakna antara dosis 50, 100, dan 150 mg/kgBB m g/kgBB sampai pada menit ke-60. Efikasi
19
Penentuan ED50 dengan menggunakan persamaan regresi y=ax + b
Untuk menentukan ED50 maka digunakan persamaan yang telah di dapat dari grafik hubungan dosis dengan efek yaitu : y = 0,166x + 16.67 50 = 0,166x + 16,6
x = 200,78 mg/KgBB
Jadi ED50 untuk menimbulkan efek tidur pada tikus sebesar : 200,78 mg/KgBB
4.2.Pembahasan
Dari pengamatan dan uji statistik secara keseluruhan antara dosis 50
mg/KgB mg/KgBB B dan 150 mg/kgBB mg/kgBB didapat didapatkan kan hasil hasil berbed berbedaa bermakn bermaknaa
dimana probabilitas korelasi antar kedua dosis tersebut < 0,05 hal ini dikarenakan dikarenakan terdapat perbedaan yang signifikan antara kerja kedua dosis obat tersebut terhadap efek yang ditimbulkannya, hal ini dikarenakan kerja suatu obat berbanding lurus terhadap dosis yang diberikan. Untuk uji tes motorik berdasarkan hasil uji uji annova terdapat perbedaan yang bermakna antara dosis 50 mg/kgBB vs vs 150 mg/kgBB. Terdapat perbedaan hasil tes perilaku terhadap fenobarbital pada setiap perlakuan yang diuji, karena terdapat perbedaan efek disetiap dosis pada pada masing masing-mas -masing ing perlak perlakuan uan hal ini menyu menyulitk litkan an untuk untuk uji analitik analitik karena pada uji annova one way didapatkan hasil parametrik dan non parametrik sehingga diperlukan uji analitik sub annova selanjutnya (dalam hal ini penguji menggunakan tes suggested “Tukey”). Tes peri perilak laku u yang yang diuj diujii pada pada pene penelit litian ian kali kali ini ini tidak tidak hany hanyaa memakai satu indikator saja tetapi beragam indikator hal ini dikarenakan setiap tes perilaku saling mendukung satu sama lain dalam penafsiran hasil
20
resp respon on tidu tidurr (+) deng dengan an kata kata lain lain sema semaki kin n bany banyak ak param paramet eter er yang yang digunakan maka semakin meningkatkan validitas tes ini dan meningkatkan tingkat kepercayaan terhadap hasil tes tersebut. Seme Sement ntar araa itu tes ptos ptosis is memi memilik likii valid validita itass teren terenda dah h karen karenaa kebiasaan tikus tidak memejamkan mata pada saat tidur, tes analgesi juga berval bervalidi iditas tas rendah rendah karena karena fenoba fenobarbi rbital tal tidak tidak mengur mengurang angii efek nyeri, nyeri, akti aktivi vita tass moto motori rik k meru merupa paka kan n vali validi dita tass tert tertin ingg ggii kare karena na efek efek dari dari fenobarbital sebagai depresan SSP dan berefek hipnotik dan sedasi. Efikasi maksimal berbeda-beda pada masing-masing dosis disetiap tesnya. Untuk tes aktivitas motorik efek maksimal pada dosis 50 mg/kgBB terj terjad adii pada pada meni menitt ke-4 ke-40 0 dan dan meni menitt ke-5 ke-50, 0, seda sedang ngka kan n pada pada dosi dosiss 100mg/kgBB dan 150 mg/kgBB terjadi pada menit ke-60. Untuk tes kasa efek efek maks maksim imal al pada pada dosi dosiss 50 mg/k mg/kgB gBB B terj terjad adii pada pada meni menitt ke-2 ke-20, 0, sedangkan pada dosis 100 mg/kgBB dan 150 mg/kgBB terjadi pada menit ke-60. Untuk tes analgesik efek maksimal pada dosis 50 mg/kgBB terjadi pada menit ke-50, sedangkan pada dosis 100mg/kgBB dan 150 mg/kgBB terjadi pada menit ke-60. Untuk tes ptosis efek maksimal pada dosis 100 mg/kgBB terjadi pada menit ke-40, sedangkan pada dosis 50 mg/kgBB dan 150 mg/kgBB terjadi pada menit ke-60. ke-60. Dari hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin tinggi dosis suatu obat semakin cepat kerja suatu obat (onset of action) dan semakin meningkatkan efek terapi obat tersebut, namun peningkatan dosis diluar batas keamanan (slope) obat dapat mengakibatkan efek letal obat pada pasien.
21
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan •
Dosis 50, 100 dan 150 mg/kgBB didapatkan hasil berbeda bermakna, dimana p<0,05.
•
Didapatkan hasil uji parametric dan non parametric melalui uji sub annova (Turkey)
•
Semakin Semakin banyak parameter parameter (indikator (indikator respon respon tidur yang positif positif (+)) yang yang diguna digunakan kan maka maka semaki semakin n mening meningkat katkan kan validit validitas as tes ini dan meningkatkan tingkat kepercayaan terhadap hasil tes tersebut
•
Tes aktivitas motorik motorik merupakan merupakan validitas validitas tertinggi karena karena efek dari fenobarbital sebagai depresan SSP dan berefek hipnotik dan sedasi
•
Tes anal analges gesii juga juga berv bervali alidi dita tass renda rendah h karen karenaa fenob fenobarb arbita itall tida tidak k mengurangi efek nyeri
•
Tes ptosis memiliki validitas terendah karena kebiasaan tikus tidak memejamkan mata pada saat tidur
•
Efikasi Efikasi maksimal maksimal berbeda-beda berbeda-beda pada masing-masin masing-masing g dosis dosis disetiap disetiap tesnya
•
Semakin tinggi dosis suatu obat semakin cepat kerja suatu obat (onset of action) dan semakin meningkatkan efek terapi obat tersebut, namun peningkatan dosis diluar batas keamanan (slope) obat dapat mengakibatkan efek letal obat pada pasien.
Saran
Sebaiknya dapat menentukan jenis, cara pemberian dan dosis yang tepat untuk efek terapi optimal, dan lebih teliti dalam mengamati efek pheno phenobar barbit bital al pada pada tikus tikus sebagai sebagai hewan hewan coba. coba. Serta Serta tidak tidak lalai lalai dalam dalam mempertatikan stopwatch.
22
DAFTAR PUSTAKA
1. Scott,Donald M .1993 . Sejarah Kota Epileptic Therapy. Taylor & Francis:
French. 2. The American Heritage®. 2003.Dictionary of the English Language, Fourth Edition copyright ©2000 Houghton Mifflin Company: USA. 3. Mycek, Mary J., dkk. 2001. Farmakologi: Ulasan Bergambar . Terjemahan oleh: Azwar Agoes. Jakarta: Widya Medika 4. Utama, Hendra Hendra dan Vincent Vincent H.S. H.S. Gan. 2007. 2007. Antiepilepsi dan Antikonvulsi Alkohol . Jakarta: Gaya Baru. 5. Tjay Tjay,, Tan Hoan Hoan & Kiran Kiranaa Raha Rahard rdja ja.. 2002 2002.. Obat-Oba Obat-Obatt Penting: Penting: Khasiat, Khasiat, Penggunaan, dan Efek-Efek Sampingnya Edisi Kelima . Jakarta: PT Elex Media Komputindo
23
ED 50 ( EFFECTIVE DOSE 50 ) PHENOBARBITAL PADA TIKUS TIK US
Disusun Oleh: Kelompok IV: sindie
24