TUGAS FARMAKOLOGI B11M3 PRAKTIKUM TES ALERGI PADA KULIT
Disusun Oleh : Kelompok
An!"# Des$%#n G
1&1''1&'(
Muh#mmm#! F#)h"i
1&1''1&'&*
P"is)ili# Es$e" +#$#li#
1&1''1&'1'
A,en- T"i Auli# +#nis
1&1''1&'11
An#n!# Pu"n#m# M
1&1''1&'./
Gus$i Pu$"i Des$i P
1&1''1&'
Inn# A!il#h
1&1''1&'.*
Roh#!#$ul Ais%
1&1''1&'&
T"i 0ul#n!#"i
1&1''1&'1(
+u" Ahlin# #ni2#h
131''1&'&
Dosen: D" !" S,#"i2 Ism#il4 MKes
FAKULTAS KEDOKTERA+ U+I5ERSITAS MULA0ARMA+ SAMARI+DA ('1*
BAB I PE+DAULUA+ Skin test merupakan salah suatu pengujian yang dilakukan pada kulit untuk mengidentifikasi substansi alergen (alergen) yang menjadi pemicu timbulnya reaksi alergi. Skin test biasanya dilakukan pada pasien yang akan diberikan pengobatan dan dicurigai memiliki alergi terhadap bahan obat tertentu , misalnya pada penderita alergi makanan dan penderita asma. Skin test merupakan pengujian yang sering dan harus dilakukan terhadap pasien di RS maupun klinik. Skin test merupakan pemeriksaan yang mudah dilakukan, nyaman bagi pasien, tidak mahal, dan hasil pemeriksaan bisa didapatkan dalam waktu 15 !" menit. #engujian dimulai dengan menggoreskan atau menusuk kulit dengan jarum steril khusus kemdian mendepositkann sejumlah kecil ekstrak alergen ke dalam kulit. $emudian ditunggu 15 !" menit, kemudian e%aluasi reaksi kulit. &ika pada kulit muncul bentol kemerahan seperti gigitan nyamuk artinya hasil pengujian positif dan pasien alergi terhadap bahan yang diujikan.
A Tu,u#n !#n P"insip Peme"iks##n Tu,u#n
1. 'encegah terjadinya reaksi alergi obat pada pasien. !. 'emperlancar proses pengobatan dan menghindari kesalahan dalam pemberian obat. . 'embantu menegakkan diagnosa terhadap suatu penyakit (tuberculin test ). . #asien mendapat pengobatan sesuai program pengobatan dokter. P"insip Peme"iks##n Sebelum memberikan obat harus mengetahui diagnosa medis pasien, indikasi
pemberian obat, dan efek samping obat dengan prinsip 1" benar yaitu* 1. +enar pasien !. +enar obat . +enar dosis . +enar waktu pemberian 5. +enar cara pemberian . +enar pemberian keterangan tentang obat pasien
!
-. +enar tentang riwayat alergi obat pada pasien . +enar tentang riwayat pemakaian obat pasien /. +enar tentang reaksi pemberian beberapa obat yang diberikan bersama sama 1". +enar dokumentasi pemakaian obat Setelah melakukan penyuntikan tidak dilakukan desinfektan. 0njeksi intrakutan dilakukan untuk melakukan tes pada jenis antibiotik.
B Al#$ !#n B#h#n
1) !) ) ) 5)
batobatan yang akan disuntikan dengan konsentrasi !" mg2ml Spuit 1 cc dan 5 cc disposible. $apas alkohol 3andschoen 4uabidest untuk injeksi
)
0njeksi adrenalin
BAB II ISI
A #sil P#sien Pe"$#m#
6ama
* 7ri 8ulandari
9sia
* 1/ tahun
&enis $elamin 3asil
* #erempuan
* 0ndurasi tidak melewati garis yang di gambar pada tepi bula yang
menandakan pasien tidak memiliki alergi pada antibiotik tersebut ($anamycin, diameter indurasi tidak lebih dari mm)
P#sien Ke!u#
6ama
* 4ndra :estyan ;unawan
9sia
* 1/ tahun
&enis $elamin 3asil
*
* 0ndurasi tidak melewati garis yang di gambar pada tepi bula yang
menandakan
pasien
tidak
memiliki
alergi
pada
antibiotik
tersebut
($anamycin, diameter indurasi tidak lebih dari mm)
B Pem6#h#s#n
7es intradermal atau tes intrakutan secara umum biasa digunakan ketika terdapat kenaikan sensiti%itas merupakan tujuan pokok dari pemeriksaan (misalnya ketika skin prick test memberikan hasil negatif walaupun mempunyai riwayat yang cocok terhadap paparan). 7es intradermal lebih sensiti%e namun kurang spesifik dibandingkan dengan skin prick test te rhadap sebagian besar alergen, tetapi lebih baik daripada uji kulit lainnya dalam mengakses hipersensiti%itas terhadap Hymenoptera (gigitan serangga) dan penisilin atau alergen dengan potensi yang rendah. +ula yang didapatkan setelah proses penyuntikan disebabkan karena reaksi inflamasi yang menyebabkan terjadinya edema.
7 8#9#6#n Pe"$#n%##n Pe"$#n%##n $e"l#mpi"k#n +omo" 1 a.
'anfaat skin test intradermal 5. 'encegah terjadinya reaksi alergi obat pada pasien. . 'emperlancar proses pengobatan dan menghindari kesalahan dalam pemberian obat. -. 'embantu menegakkan diagnosa terhadap suatu penyakit (tuberculin test ). . #asien mendapat pengobatan sesuai program pengobatan dokter.
b.
$ontra indikasi skin test 1. #asien yang sedang dalam masa pengobatan. 2. #asien yang memiliki riwayat atopi. 3. #asien dengan kulit terluka atau infeksi 4. #asien yang sudah pernah melakukan skin test.
c.
4lat dan bahan skin test
4lat dan +ahan* 1) batobatan yang akan disuntikan dengan konsentrasi !" mg2ml !) Spuit 1 cc dan 5 cc disposible. ) $apas alkohol
5
) 5) )
3andschoen 4uabidest untuk injeksi 0njeksi adrenalin
:osis yang direkomendasikan berkisar ",""5 sampai ","! ml, tapi biasanya dipakai ","1 ml. $onsentrasinya adalah 1*5"" (weight2%olume) atau 1*5"" mg2ml, atau ",""! mg2ml.
d.
7ahapantahapan skin test intradermal dan interpretasi hasil test Pe"si#p#n P#sien
1. +erikan penjelasan kepada pasien mengenai tindakan yang akan diberikan kepadanya dan meminta persetujuan. !. :iminta menghentikan konsumsi beberapa obat, yaitu* 4ntihistamin generasi pertama harus dihindari minimal -! jam
sebelum tes. 4ntihistamin generasi kedua harus dihentikan minimal satu minggu
sebelumnya. $ortikosteroid sistemik jangka singkat dosis rendah (=!" mg prednison) dihentikan hari, dan dosis tinggi harus dihentikan 1 minggu. Sedangkan kortikosteroid jangka lama perlu dihentikan minimal minggu sebelum dapat dilakukan tes. $ortikosteroid
topikal cukup dihentikan 1 hari menjelang tes. 4ntidepresan trisiklik dihentikan 1! minggu sebelum tes. +eta adrenergik dihentikan 1 hari sebelumnya.
Pel#"u$#n O6#$
1. >uci tangan, gunakan sarung tangan !. Siapkan spuit 5 cc .
kemudian kocok sampai homogen. :engan begitu
konsentrasi cefotaksim menjadi 1*!5" . 4mbil spuit 1 cc, tukar jarumnya dengan jarum pada spuit 5 cc -. 4mbil aua bidestilata dengan menggunakan spuit 1 cc yang jarumnya sudah diganti tersebut, sebanyak ",/ cc
. 4mbil larutan cefotaksim sebanyak ",1 cc menggunakan spuit yang tadi sudah diisi ",/ cc aua bidestilata, lalu kocok. $onsentrasinya sekarang menjadi ",1 ?111mg2ml /. 7ukar lagi jarum spuit 1 cc dengan jarum yang seharusnya 1". Skin test siap dilaksanakan Pen%un$ik#n Skin Test In$"#!e"m#l 1. Skin test dilakukan pada lengan bawah pasien pada area paling cerah.
+ersihkan area tersebut menggunakan kapas beralkohol dengan gerakan melingkar dari dalam ke luar berlawanan arah dengan jarum jam !. 0njeksikan cefotaksim dalam spuit 1 cc dengan spuit membentuk sudut 1"15@ terhadap permukaan kulit, dengan be%el jarum menghadap ke kulit, sebanyak ","! ml (sampai permukaan kulit menggembung dengan diameter kirakira A ",5 cm) .
1.
3entikan pemberian obat 2 antigen penyebab.
!.
+aringkan penderita dengan posisi tungkai lebih tinggi dari kepala.
.
+erikan A!"en#lin 1 * 1""" ( 1 mg2ml ) Segera secara 0' pada otot deltoideus, dengan dosis ", F ",5 ml (anak * ","1 ml2kgbb), dapat diulang tiap lima menit,
-
pada tempat suntikan atau sengatan dapat diberikan ",1 F ", ml #emberian adrenalin 0G apabila terjadi tidak ada respon pada pemberian secara 0', atau
terjadi kegagalan sirkulasi dan
syok, dengan dosis ( dewasa) * ",5 ml adrenalin 1 * 1""" ( 1 mg 2 ml ) diencerkan dalam 1" ml larutan garam faali dan diberikan selama 1" menit. .
+ebaskan jalan napas dan awasi %ital sign ( 7ensi, 6adi, Respirasi ) sampai syok teratasi.
5.
#asang infus dengan larutan ;lukosa faali bila tekanan darah systole kurang dari 1"" mm3g.
.
#emberian oksigen 51" <2menit
-.
+ila diperlukan rujuk pasien ke RS9 terdekat dengan pengawasan tenaga medis.
Penanganan Tambahan :
1.
#emberian 4ntihistamin * :ifenhidramin injeksi 5" mg, dapat diberikan bila timbul urtikaria.
!.
#emberian $ortikosteroid * 3ydrokortison inj - F 1" mg 2 kg ++, dilanjutkan 5 mg 2 kg ++ setiap jam atau deksametason ! mg2kgbb. untuk mencegah reaksi berulang. Antihistamin dan Kortikosteroid tidak untuk mengatasi syok anafilaktik .
.
#emberian 4minofilin 0G, - mg2kgbb selama 1"!" menit bila terjadi tanda F tanda bronkospasme, dapat diikuti dengan infuse ", mg 2kgbb2jam, atau brokodilatator aerosol (terbutalin, salbutamo ).
Penanganan penunjang :
1. 7enangkan penderita, istirahat dan hindarkan pemanasan.
!. #antau tandatanda %ital secara ketat sedikitnya pada jam pertama.
f.
g.
#enjelasan terhadap pasien sebelum persetujuan tindakan medik 1. 'emberitahu pasien bagaimana tes alergi tersebut dikerjakan 7es tusuk kulit (skin prick testing) biasanya dikerjakan pada lengan bawah, kadangkadang di punggung. 'ulamula lengan dibersihkan dengan alkohol, kemudian setetes ekstrak alergen yang diproduksi secara komersial diteteskan pada daerah kulit yang telah ditandai. :engan menggunakan lancet steril, dilakukan tusukan kecil menembus tetesan tadi. :engan cara ini sejumlah kecil alergen dapat memasuki kulit . &ika pasien alergi, maka akan tampak benjolan kecil menyerupai gigitan nyamuk pada tempat tusukan dalam waktu 15 F !" menit
!. 7es alergi pada bayi dan anak 7es alergi sedikit tidak menyenangkan, tetapi biasanya dapat ditoleransi dan akurat, bahkan pada anak kecil dan bayi.
. :asar pemikiran tes tusuk kulit :i bawah lapisan kulit, usus, paru, hidung dan mata terdapat selsel mast. Selsel ini dirancang untuk membunuh cacing dan parasit, dan mengandung granulgranul yang berisi bahanbahan kimia iritan
/
(termasuk histamin). Sel mast juga dipersenjatai dengan protein yang disebut antibodi 0gB, yang bertindak sebagai sensor jarak jauh pada lingkungan lokal. Seseorang yang alergi terhadap tungau debu rumah (house dust mite), misalnya, akan memiliki antibodi 0gB yang mampu mengenali bentuk alergen tungau debu rumah tersebut, dengan cara sebagaimana sebuah gembok HmengenaliI bentuk anak kunci. +ilamana hal ini terjadi, sel mast terpicu untuk melepaskan isinya ke dalam jaringan, yang memicu reaksi alergi.
. 4lasan melakukan tes alergi 7es alergi seharusnya dikerjakan pada semua pasien yang diduga menderita penyakit alergi kulit, asma episodik berat atau asma persisten, dan juga yang diduga menderita hay fe%er, atau diduga mengalami reaksi alergi terhadap makanan. 7idak ada batasan umur untuk tes alergi, meskipun anak yang sangat muda dan orang tua mungkin kurang memberikan reaksi terhadap tes alergi dibanding subjek lain, dan anak yang sangat muda usia (= ! tahun) kadangkadang hanya tersensitisasi terhadap alergen hirupan. leh karena ibu hamil dapat mengalami kontraksi rahim jika terjadi reaksi alergi berat terhadap tes, maka tes biasanya hanya dilakukan pada kelompok ini jika hasil tes ingin diketahui segera, hal ini untuk mengurangi risiko.
5. 'anfaat tes alergi 7es tusuk kulit merupakan metoda tes alergi yang paling baik dan paling murah dan hasilnya dapat diperoleh dalam !" menit.
. Bfek samping 7es alergi sedikit menimbulkan rasa ketidaknyamanan, tetapi biasanya dapat ditoleransi dengan baik, bahkan oleh anak kecil. Rasa gatal lokal dan pembengkakan biasanya hilang dalam 1 F ! jam. #embengkakan yang lebih lama atau berat dapat diterapi dengan antihistamin oral, krim kortikosteroid topikal dan kantung es. $adang
1"
kadang penderita dapat mengalami perasaan mengantuk atau kepala terasa ringan dan perlu berbaring. Reaksi alergi berat akibat tes alergi pada penderita asma sangat jarang terjadi.
h.
$ontrol #ositif dan 6egatif pada test intradermal 7idak perlu, karena control positif (dengan histamine) dan control negati%e (dengan alcohol) biasanya dilakukan pada 7est 7usuk $ulit, yang biasannya digunakan untuk mendeteksi berbagai macam allergen yang menyebabkan alergi pada pasien, misalnya seperti makanan, hewan, ataupun pada penyakit yang sudah diberi obat tetapi tidak sembuhsembuh. 7ujuan dilakukan control postif dan negati%e adalah untuk menentukan apakah bentol yang terjadi akibat efek dari histamine atau bukan. Sedang pada test intradermal yang biasanya untuk mengetahui apakah pasien alergi terhadap suatu jenis obat, misalnya penisilin, dengan adanya eritema dan oedem didaerah sekitar yang di injeksi sudah bisa disimpulkan apakah pasien alergi terhadap obat itu.
i.
$ontrol positif, maka digunakan apa dan konsentrasi berapa yang digunakan untuk penyuntikan. 9ntuk kontrol positif digunakan 1J histamin pada uji tusuk kulit. $ontrol positif digunakan untuk menilai ukuran bentol dengan membandingkan bentol yang timbul akibat alergen dengan bentol positif histamin dan bentol negatif larutan kontrol.
+omo" ( #
>aranya adalah dengan menginjeksikan ! 79(tuberculin unit) dalam ",1 m< ##:R7! secara intrakutan.
6
#embacaan hasil setelah hari menunjukan reaksi positif bila terdapat indurasi dikulit tempat suntikan dengan diameter K1" mm, untuk pasien dengan 30G positif, tes mantouL E5 mm sudah dianggap positif.
1. :osis standar yang baik untuk keperluan diagnostik, maupun untuk
11
penelitian adalah !79 (7uberculin 9nit) dalam ",1 ml ##:R7!. !. #ilihlah daerah kulit pada pertemuan dorsal (belakang, lebih banyak rambut) dari lengan bawah. &angan membersihkan lengan dengan aseton atau eter. &ika digunakan sabun dan air, pastikan lengan ters ebut sudah kering sebelum dilakukan tes. . ;unakan alat suntik khusus 1ml sekali pakai. ;unakan jarum sekali pakai ukuran ! dan panjang 1"mm dengan be%el pendek. ;unakan alat suntik tersendiri untuk setiap orang yang akan dites. 4mbillah larutan sedikit lebih dari ",1ml ke dalam tabung. 4rahkan ke atas dan keluarkan udara yang ada. $emudian sesuaikan hingga ",1 ml tepat dengan mengeluarkan cairan yang kelebihan. . :engan ringan renggangkan kulit. 'asukkan jarum dengan be%el di atas ke dalam kulit (bukan di bawah kulit). &angan sentuh pengisap hingga ujung jarum berada pada posisi yang tepat. Suntikkan tepat ",1ml.
0nterpretasi hasil teL montouL 0ndurasi diameter "5 mm* mantouL negati%e 0ndurasi diameter / mm* hasil meragukan 0ndurasi diameter 1"15 mm* mantouL positif 0ndurasi diameter E15 mm* mantouL positif kuat
1!
!
#embengkakan (0ndurasi)
* "Fmm,uji mantouL negatif. 4rti klinis * tidak ada infeksi Mikobakterium tuberkulosa.
#embengkakan (0ndurasi)
* F/mm,uji mantouL meragukan. 3al ini bisa karena kesalahan teknik, reaksi silang dengan Mikobakterium atipik atau setelah %aksinasi +>;.
#embengkakan (0ndurasi)
* K 1"mm,uji mantouL positif. 4rti klinis * sedang atau pernah terinfeksi Mikobakterium tuberkulosa.
BAB III PE+UTUP Kesimpul#n
:ari hasil praktikum didapatkan hasil skin test atau uji alergi intradermal negatif terhadap obat $anamycin. 3al ini ditunjukkan dari tidak ditemukannya indurasi pada tempat injeksi obat $anamycin yang menunjukkan bahwa pasien tidak memiliki alergi terhadap obat $anamycin.
1
&ika ditemukan hasil yang negatif seperti yang didapatkan pada kedua pasien tersebut maka obat $anamycin tersebut aman dan dapat digunakan untuk pongoobatan atau terapi atas indikasi penggunaan $anamycin. #ada beberapa pasien yang dilakukan skin test terhadap obat tertentu dapat memberikan hasil positif dimana terdapat indurasi pada tempat penyuntikan. #ada kasus tersebut obat yang dipakai untuk skin test tidak dapat diberikan kepada pasien tersebut. &ika pasien tersebut diberikan obat dimana hasil skin test terhadap obat tersebut positif maka akan timbul reaksi alergi terhadap obat tersebut dalam bentuk reaksi alergi hipersensiti%itas tipe 1. :emikian pentingnya dilakukan skin test terhadap pasien yang akan diinjeksikan obat terutama antibiotik untuk mengetahui dan mencegah reaksi alergi yang timbul apabila pasien alergi terhadap obat tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI. 2002. e!oman en"obatan Dasar !i uskesmas. Direktorat #en!eral Keparmasian !an $lat Kesehatan. 0lmu #enyakit :alam M$ 90 ,!"1 edisi keenam jilid 1 hal. -5 6elson 3S, ormick :. B%aluation of :e%ices for Skin prick 7esting. & 4llergy and >linical 0mmunology 1//
1
L#mpi"#n
Tugas Terstruktur yang harus dibuat setiap kelompok (Dikumpulkan satu minggu setelah Praktikum via email ke [email protected], yaitu !pril "#7 pada $am #8.##%. Tugas diketik dengan rapih untuk setiap kelompok cukup satu laporan dan harus ada re&erensinya sebagai ru$ukan pembuatan. 'elompok praktikum sesuai dengan kelompok tutorial P).
15
1. Sewaktu dirumah sakit seorang penderita yang akan mendapat antibiotik cefotaksim intra muskular, sebagai Protokol Standar Rumah Sakit perlu dilakukan tes alergi intradermal (skin test) terhadap obat tersebut. a. Sebutkan manfaat dilakukan skin test intradermal tersebut. b. Sebutkan kontra-indikasi dilakukan skin test intradermal tersebut. c. Sebutkan alat dan bahan yang diperlukan untuk tindakan tersebut, elaskan dosis dan konsentrasi antibiotik yang disuntikan. d. Sebutkan tahapan-tahapan untuk melakukan skin test intradermal dan interprestasi hasil tes tersebut. e. !ika teradi reaksi ana"ilaksis, maka sebutkan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengatasi reaksi tersebut. f. !ika teradi reaksi alergi berupa gatal-gatal, maka sebutkan langkah-langkah untuk mengatasi hal tersebut. g. Sebelum dilakukan tindakan medik tersebut perlu penandatanganan persetuuan tindakan medis, maka sebagai dokter apa saa yang perlu dielaskan. h. #pakah pada skin tes intradermal diperlukan kontrol positif dan negatif, elaskan $ i. !ika mau digunakan kontrol positif, maka digunakan apa dan konsentrasi berapa yang digunakan untuk penyuntikan. %. &ntuk mendeteksi ' pada anak, riwayat kontak ' dapat diketahui dari hasil tes antou*. a. +bat yang digunakan untuk test mantou* itu apa, dan berapa umlah yang disuntikan serta berapa konsentrasinya b. Sebutkan langkah-langkah yang dilakukan untuk melakukan tes mantou* dan pembacaan hasilnya kapan dilakukan. c. !elaskan interprestasi hasil test mantou*. d. !elaskan pada test mantou* apakah menggunakan kontrol positif dan negatif e. agaimana patomekanisme test mantou*
1