BAB II I METODE METODE PENEL PENEL IT IAN
A. J enis Ran Rancangan Pen Penelitia litian n
Peneli elitian ti an yang yang diguna digunakan adal adalah ah descriptive corelational yaitu pene penellitian tian yang yang bertujuan bertujuan untuk untuk mengung engungkapkan kapkan hubunga hubungan n korel korelasi asi antar antar vari variab abel el dalam pene penellitian tian (Nursa (Nursallam, 2003). 2003). J eni enis penel nelitian tian yang yang digunakan digunakan adalah kuantitati kuantitatiff dengan dengan menggunakan enggunakan desain sain pendekatan pendekatan Cross Sectional yaitu yaitu suatu penel peneliitian ti an untuk untuk mempelajari pelajari hubunga hubungan antara antara variab variabel el beba bebas s dan variabe vari abel teri terikat dengan dengan melakukan elakukan pengukuran gukuran sesaat, dengan dengan cara mengambil bil sampel dari suatu populasi populasi tertentu tertentu dengan dengan menggunakan enggunakan kuesione kuesioner sebag sebagai ai alat alat pen pengumpul data data poko pokok k (N (Notoatmojdo, ojdo, 2002). Dalam penel nelitian tian ini ini menggambark barkan an korelas korelasii tentang tang peril perilaku hidup hidup bersih rsih dan dan seha sehat (PH (PHBS) kelua keluarga rga dan dan sani sanitasi tasi li l ingkungan ngkungan rumah terhada terhadap p kejadian kejadian diare diare pada pada bal balita di desa M laten aten Kecam Kecamatan Mi Mijen K abupa abupaten ten Demak, dan variabel abel penelitian diukur sesaat / satu waktu. B. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Populas opulasii adal adalah ah kesel keseluruhan dari suatu variab variabel el yang yang menyangkut enyangkut masalah yang diteliti (Nursalam, 2003). Populasi dalam penelitian ini adalah semua keluarga keluarga yang mempunyai bali balita di desa M laten K ecamatan M ijen Kab Kabupa upaten Demak yaitu sejumlah 56 566 6 balita. 2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2006) 2006). Pen Pengambil bilan sem sempel pada pada penel peneliitian ti an ini dil di lakukan dengan dengan yaitu suatu cara pengam pengambil bilan sampel yang proportional random sampling yaitu dil dilakukan untuk menentukan jumlah sampel yang akan diambi diambill. Hal Hal ini i ni didasari oleh kondisi populasi yang berkelompok-kelompok menurut angkatan dan secara secara proporsio proporsiona nall ber berbeda juml umlahnya ahnya untuk untuk ti tiapap-tiap tiap kelompok (Arikunto, 2006).
25
26
Untuk menentukan besarnya sampel dari populasi penelitian digunakan rumus: n=
N 1 N (d 2 )
Dimana: n : besar sampel N : besar populasi sebanyak 566 d : tingkat kepercayaan / ketepatan yang diinginkan adalah 0,1 Maka n=
N 1 N (d2 )
n=
566 1 566(0,12 )
n=
566 1 566(0,01)
n=
566 1 5,66
n=
566 6,66
= 84,98 (dibulatkan)
= 85orang Dari hasil penghitungan rumus di atas jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 85 responden. Dengan demikian masing – masing sampel untuk kelima RW di desa Mlaten kecamatan Mijen Kabupaten Demak adalah: Sampel per RW =
J umlahBalitaDiDesaYangBersangku tan x Besar Sampel J umlahPopulasi
Maka penghitungan sampel tiap RW adalah: 1. RW I
→ n:
103 x 85 =15,46 =15 566
2. RW II
→ n:
156 x 85 =23,42=23 566
27
3. RW III → n:
94 x 85 =16,30 =16 566
4. RW IV → n:
90 x 85 = 13,51 =13 566
→ n:
123 x 85 =18,47 =18 566
5. RW V
Kriteria inklusi dalampenelitian ini adalah: 1. Keluarga yang mempunyai balita 2. Keluarga yang bersedia menjadi responden. C. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di desa Mlaten Kecamatan Mijen K abupaten
Demak D. Definisi Operasional Variabel
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel No 1
2
Alat ukur dan Hasil ukur Skala cara ukur Kejadian Terjadinya diare atau Kuesioner A Akumulasi Rasio diare mencret pada balita sebanyak 1 kejadiaan diare pada dalam kurun waktu pertanyaan pada balita Balita tiga bulan terakhir Variabel
Perilaku Hidup Bersih dan sehat (PHBS) Keluarga
Definisi operasional
Kebiasaan bersih Kuesioner B pada keluarga yang sebanyak 20 meliputi kebersihan itempertanyaan. dalam mencuci Skor untuk tangan dengan sabun jawaban sebelum dan sesudah favourable makan, kebersihan Selalu (skor4) alat makan dan Sering (skor 3) minumbalita, serta Kadang–kadang perilaku menyajikan (skor 2) dan menyiapkan Tidak pernah makanan (skor 1), sedangkan untuk pertanyaan Unfavourable sebaliknya
Jumlah skor dari 20 item pertanyaan, nilai tertinggi 80 (20x4) dan terendah 20 (20x1), dengan penilaian deskriptif Baik: 61-80 Sedang: 41-60 Buruk: 21-40 Buruk sekali: 1-20
Interval
28
No
Variabel
3.
Sanitasi Lingkun gan rumah
Alat ukur dan cara ukur kesehatan lingkungan Lembar terutama dinilai Observasi C berdasarkan dengan 20 item penggunaan sumber pertanyaan air, penggunaan Skor 1: jika jamban, pengolahan jawaban ya sampah dan memenuhi pengolahan air syarat (sehat) limbah Skor 0: jika jawaban tidak memenuhi syarat (tidak sehat) Definisi operasional
Hasil ukur
Skala
Dari total 20 Interval item pertanyaan dengan rentang nilai 0– 20. Baik bila skor: 11-20 Buruk bila skor: 0-10
E. M etode Pengumpulan Data
1. Instrumen penelitian Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mendapatkan data penelitian (Arikunto: 2006). instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner A, kuesioner B, dan lembar observasi C. Kuesioner A digunakan untuk mengetahui karakteristik responden (keluarga) yang mengalami kejadian diare pada balita. Variabel kejadian diare diukur dengan kuesioner sebanyak 1 item pertanyaan. Kuesioner B digunakan untuk mengetahui perilaku higyene keluarga. Variabel perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) keluarga diukur dengan kuesioner sebanyak 20 item pertanyaan. Empat pertanyaan bersifat negatif (unfavorable) yaitu pada pertanyaan nomor 17, 18, 19, dan 20. Dua puluh pertanyaan bersifat positif (favorable) yaitu pada nomor 1 sampai nomor 16. Dengan menggunakan skala Likert yang pada setiap pertanyaan memiliki empat jawaban yang mungkin, yaitu selalu diberi skor 4, sering diberi skor 3, kadang-kadang diberi skor 2, dan tidak pernah diberi skor 1 dan pertanyaan negatif (unfavorable) di beri skor 1 sedangkan pertanyaan positif (favorable) di beri skor 4. Kuesioner C digunakan untuk mengetahui kondisi sanitasi lingkungan. Variabel sanitasi lingkungan diukur dengan kuesioner
29
sebanyak 20 item pertanyaan dan menggunakan skala Guttman yang pada setiap pertanyaan akan mendapat jawaban yang tegas, yaitu “ya-tidak”. Untuk setiap jawaban ya memenuhi syarat (sehat) akan diberi skor 1 dan jika jawaban tidak memenuhi syarat (tidak sehat) diberikan skor 0. Bentuk pernyataan adalah menggunakan pernyataan tertutup dengan hanya memberikan dua alternatif jawaban untuk dipilih dengan memberi tanda chek (√) pada salah satu pilihan yang sudah disediakan.
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden (Arikunto, 2006). Dalam kuesioner perlu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas sebelum digunakan untuk pengumpulan data penelitian. a. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu alat ukur atau instrument (Arikunto, 2006). Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan atau dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Pengujian validitas kuesioner dengan uji korelasi antara skor (nilai) tiap item pertanyaan dengan skor total tiap kelompok soal dengan menggunakan uji Pearson Product Moment yaitu pada variabel kejadian diare dengan variabel perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) keluarga dan variabel sanitasi lingkungan. Instrumen penelitian telah diuji terhadap 30 orang di Desa Geneng Kecamatan Mijen Kabupaten Demak dengan pertimbangan responden memilki karakteristik yang hampir sama dengan populasi penelitian serta menggunakan perangkat komputer. Untuk menilai validitas
instrumen
data
dilakukan
uji
validitas
dengan
membandingkan nilai rhitung dengan rtabel. Pada uji coba ini nilai rtabel df =28 dengan =5% adalah 0,361. Instrumen dikatakan valid jikarhitung >rtabel (0,361) dan pertanyaan dinyatakan tidak valid apabila rhitung
30
Berdasarkan hasil uji validitas kuesioner perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) diperoleh 17 item pertanyaan valid, dengan nilai rhitung berkisar antara 0,404 – 0,764, sedangkan 8 item pertanyaan lainnya tidak valid karena memiliki rhitung < 0,361; yaitu item pertanyaan PHBS ke-5, ke-7, ke-8, ke-12, ke-17, ke-19, ke-20 dan ke-22 (rhitung = -0,308 – 0,360). Sedangkan uji variabel sanitasi lingkungan rumah, diperoleh 17 item pertanyaan valid, dengan nilai rhitung berkisar antara 0,417 – 0,830; 8 item pertanyaan sanitasi lingkungan rumah yang tidak valid, yaitu: item pertanyaan ke-5, ke-6, ke-12, ke-15, ke-17, ke-18, ke-21 dan ke-25 (rhitung = -0,606 – 0,330). Terkait dengan masing-masing 8 item pertanyaan yang gugur, dilakukan uji validitas ulang untuk item pertanyaan ke-8 variabel PHBS, dan item pertanyaan ke-5, ke-6, dan ke-21 variabel sanitasi lingkungan rumah. Hasil uji validitas ulang untuk variabel PHBS keluarga diperoleh 20 item pertanyaan valid, dengan nilai rhitung berkisar antara 0,354 – 0,765, dan 5 itempertanyaan tidak valid karena memiliki rhitung <0,361; yaitu item pertanyaan PHBS ke-7, ke-12, ke17, ke-19 dan ke-22 (rhitung = -0,307 – 0,235). Sedangkan uji validitas ulang untuk variabel sanitasi lingkungan rumah, diperoleh 20 item pertanyaan valid, dengan nilai rhitung berkisar antara 0,375 – 0,832; 5 indikator sanitasi lingkungan rumah yang tidak valid, yaitu: 5 item pertanyaan ke-12, ke-15, ke-17, ke-18 dan ke-25 (rhitung = -0,590 – 0,000). b. Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagus alat pengumpulan data (Arikunto, 2006). Pengujian reliabilitas dimulai dengan menguji validitas terlebih dahulu. jadi jika sebuah pertanyaan tidak valit, maka pertanyaan tersebut tidak dilanjutkan untuk uji validitas. Pertanyaan-
31
pertanyaaan yang sudah valid kemudian baru secara bersama diukur reliabilitasnya. Selanjutnya instrumen penelitian diuji dengan reliabilitas terhadap 30 orang di Desa Geneng Kecamatan Mijen kabupaten Demak dengan menggunakan perangkat komputer.
Pengujian
reliabilitas digunakan dengan koefisisen Alpha Cronbach. Bila nilai
>0,6 maka alat penelitian adalah reliabel (Sugiyono, 2006). Berdasarkan hasil uji reliabilitas, diperoleh nilai Alpha Cronbach untuk variabel PHBS sebesar 0,866; sedangkan nilai Alpha Cronbach untuk variabel sanitasi lingkungan rumah sebesar 0,884. Hal
ini menunjukkan bahwa kuesioner PHBS dan sanitasi lingkungan rumah adalah reliabel, karena nilai-nilai Alpha Cronbach tersebut lebih besar daripada 0,60. 2. Cara Pengumpulan Data Jenis data yang dikumpulkan peneliti adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah pengumpulan data yang dilakukan secara langsung oleh peneliti terhadap responden. Metode pengambilan data primer dilakukan dengan menggunakan kuesioner kepada responden. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari orang lain atau tempat lain bukan dilakukan sendiri. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari laporan rekapitulasi pemberantasan penyakit diare di Puskesmas Mijen I Kabupaten Demak. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, dengan langkahlangkah sebagai berikut: a. Peneliti mengurus surat yang berkaitan dengan persyaratan penelitian dan perijinan kepada kepala desa Mlaten Kecamatan Mijen Kabupaten Demak. b. Peneliti meminta persetujuan responden dengan mengisi informed consent untuk mengadakan wawancara, observasi dan pengisian
kuesioner.
32
c. Peneliti memberikan penjelasan tentang tujuan penelitian dan sifat keikutsertaan responden dalampenelitian. d. Peneliti membagikan kuesioner kepada responden yaitu ibu yang memiliki balita di desa Mlaten Kecamatan Mijen Kabupaten Demak. e. Peneliti memberikan penjelasan masing-masing pertanyaan pada responden yang belum jelas serta mendampingi selama pengisian kuesioner f. Kuesioner yang telah diisi, kemudian dikumpulkan dan diperiksa kelengkapannya oleh peneliti. F. M etode Pengolahan dan Analisa data
1. Cara Pengolahan Data Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut (Arikunto, 2002): a. Mengedit (editing) Peneliti memeriksa kembali apakah isian dalam lembar kuesioner sudah lengkap diisi oleh responden. Editing dilakukan di tempat pengumpulan data, sehingga jika ada kekurangan data dapat segera dikonfirmasikan pada responden yang bersangkutan. b. Memasukkan data (Entry data) Memasukan data yang diperoleh ke komputer dalam format Microsoft Excel, kemudian ditransformasi ke dalam format SPSS. c. Skoring Skoring adalah suatu kegiatan mengubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk angka atau bilangan. 1) Skoring PHBS keluarga dengan pilihan jawaban: selalu =4, sering =3, kadang-kadang =2, tidak pernah =1. 2) Skoring sanitasi lingkungan rumah dengan pilihan jawaban: Y a = 1, tidak =0.
33
d. Pengkodean (coding) Coding adalah melakukan pemberian kode berupa angka pada variabel penelitian untuk proses pengolahan data. Pemberian kode dilakukan sebagai berikut: 1) Variabel PHBS keluarga: kode 1: PHBS keluarga baik; kode 2: PHBS keluarga sedang; dan 3 : PHBS keluarga kurang. 2) Variabel sanitasi lingkungan rumah: kode 1: sanitasi lingkungan rumah baik, kode 2: sanitasi lingkungan rumah buruk. e. Tabulasi ( Tabulating) Tabulasi adalah mengelompokkan data ke dalam bentuk tabel sesuai dengan tujuan penelitian. f. Pemeriksaan (Cleaning) Y aitu pengecekan ulang data yang sudah dimasukkan untuk menentukan ada atau tidaknya kesalahan. 2. Analisa Data a. Analisa Univariat Analisis univariat adalah analisis yang dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian (Notoadmojo, 2002). Analisa univariat dilakukan terhadap masing-masing variabel yang diteliti yaitu perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) keluarga, sanitasi lingkungan, dan kejadian diare. Tujuan dari análisis univariat adalah untuk menjelaskan atau mendeskrepsikan karakteristik masing-masing variabel yang diteliti (Hastono, 2001). Analisa univariat yang ada disajikan dalam bentuk tendensi sentral dan sebaran data, meliputi: mean, median, standar deviasi, nilai minimal dan nilai maksimal. b. Analisa Bivariat Analisis bivariat adalah analisis yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi (Notoadmojo, 2002). Analisa bivariat digunakan untuk menguji ada tidakmya hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Variabel
34
berdasar skala interval karena data berupa numerik. Sebelum diuji bivariat data diuji normalitas datanya dengan uji Kolmogorov Smirnov, karena data tidak berdistribusi normal (p value < α) yaitu 0,001; 0,000 dan 0,000 secara berturut-turut untuk variabel PHBS keluarga, sanitasi lingkungan rumah dan kejadian diare pada balita, maka analisis bivariat
dilakukan
dengan
uji
Rank
Spearman.
Pengujian
menggunakan tingkat kepercayaan 95% dengan menggunakan programkomputer. G. Etika Penelitian
Etika penelitian yang dilakukan oleh peneliti antara lain sebagai berikut: 1. Informed consent (Lembar persetujuan menjadi responden) Lembar
persetujuan
diberikan
kepada
responden.
Sebelum
ditandatangi oleh responden, peneliti terlebih dahulu memberikan informasi tentang tujuan dan sifat keikutsertaan dalam penelitian. Peneliti memberi keleluasan atau tidak memaksa kesediaan responden menjadi objek penelitian. 2. Anonimity (Tanpa nama) Peneliti tidak mencantumkan nama responden, tetapi mencantumkan kode angka sebagai pengganti nama responden. 3. Confidentiality(Kerahasiaan) Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti, dan hanya kelompok data tertentu saja yang dilaporkan atau disajikan sebagai hasil penelitian.