HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA IBU RUMAH TANGGA DI KECAMATAN LUBUK SIKAPING TAHUN 2011
Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu sa tu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN
OLEH: Hilya Haniek
NIM 108103000066
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/2011 M
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Laporan penelitian ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ciputat, 21 September 2011
Hilya Haniek
ii
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU BERSIH DAN SEHAT PADA IBU RUMAH TANGGA DI KECAMATAN LUBUK SIKAPING TAHUN 2011
Laporan Penelitian Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran (S. Ked)
Oleh Hilya Haniek NIM: 108103000066 108103000066
Pembimbing I
Pembimbing II
Zeti Harriyati, M.Biomed
dr. Rachmania Diandini, MKK
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/2011 M
iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Laporan Penelitian berjudul HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU BERSIH DAN SEHAT PADA IBU RUMAH TANGGA DI KECAMATAN LUBUK SIKAPING TAHUN 2011 yang diajukan oleh Hilya Haniek (NIM: 108103000066), telah diujikan dalam sidang di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan pada 21 September 2011. Laporan penelitian ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S. Ked) pada Program Studi Pendidikan Dokter.
Ciputat, 21 September 2011
iv
KATA PENGANTAR
A ssalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Puji syukur kehadirat Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan tepat waktu. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Adapun judul yang penulis pilih untuk penelitian ini adalah ”Hubungan Pengetahuan dan Sikap terhadap Perilaku Bersih dan Sehat pada Ibu Rumah Tangga di Kecamatan Lubuk Sikaping Tahun 2011”. Penulisan penelitian ini juga dapat terlaksana berkat dukungan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak yang pada kesempatan ini izinkanlah penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat : 1) Prof. DR. (hc). Dr. M.K. Tadjudin, SpAnd, Drs. H. Achmad Ghalib, MA, dan Dra. Farida Hamid, M.Pd selaku Dekan dan Pembantu Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah. 2) DR. Dr. Syarief Hasan Lutfie, SpRM selaku Kaprodi PSPD dan untuk seluruh
staf
pengajar
yang
telah
membimbing
dan
memberikan
kesempatan untuk menimba ilmu selama penulis menjalani masa pendidikan di PSPD FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3) Ibu Zeti Hariyati M.Biomed selaku dosen pembimbing I dan dr. Rachmania Diandini MKK sebagai pembimbing II serta Ibu Silvia Fitrina Nasution selaku penanggung jawab riset angkatan 2008 yang telah banyak menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyusunan penelitian ini. 4) Pemerintah Kecamatan Lubuk Sikaping yang telah memberikan izin dan seluruh warga yang telah bersedia untuk mengisi data kuesioner. 5) Papa Ernofialdi Mazna, SE, M.Si, mama dr. Hidayah, abang Rahmat Syawqi, adik Fathina Zuhda dan (alm) Rahimal Awfa atas semua
v
perhatian dan kasih sayang, motivasi dan dukungan, serta kebaikan dan doa yang tidak ternilai harganya. 6) Seluruh keluarga besar atas dukungan yang selama ini diberikan. 7) Sahabat seperjuangan riset, Gina Aghnia Huda, Hani Handayani, Hilda Fakhrani Fardiani, dan Karis Amalia Derina atas semua bantuan dan dukungan. 8) Arini Estetia Putri, Ira Rahmanita, Lilik Nurwahida, dan Miftahul Jannah atas bantuan dan kesediaan berbagi ilmu. 9) Seluruh teman dan sahabat di PSPD, khususnya angkatan 2008, atas segala semangatnya, Niken Putri Lestari atas dukungan dan bantuannya selama ini, dan semua teman yang penulis kenal atas semangat dan doanya. 10) Semua pihak yang telah memberikan kontribusi secara langsung maupun tidak langsung dalam proses penyelesaian penelitian ini, yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. Semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Ciputat, September 2011
Penulis
vi
ABSTRAK Hilya Haniek. Program Studi Pendidikan Dokter. Hubungan Pengetahuan dan Sikap terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Ibu Rumah Tangga di Kecamatan Lubuk Sikaping Tahun 2011.
Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan untuk mendukung upaya peningkatan perilaku sehat ditetapkan dalam Visi Nasional Promosi Kesehatan sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1193/MENKES/SK/X/2004 yaitu “Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 2010” (PHBS 2010) . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan perilaku hidup bersih dan sehat pada ibu rumah tangga di Kecamatan Lubuk Sikaping tahun 2011. Metode penelitian bersifat studi cross sectional. Sampel adalah ibu rumah tangga yang dipilih berdasarkan metode cluster random sampling . Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang berpengetahuan baik sebanyak 17,6%, cukup sebanyak 70,6%, dan kurang sebanyak 11,8%; bersikap baik sebanyak 8,8%, cukup sebanyak 77,5%, dan kurang sebanyak 13,7%; berperilaku baik sebanyak 12,7%, cukup sebanyak 76,5%, dan kurang sebanyak 10,8%. Hasil uji statistik (uji chi square) menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan dan sikap responden serta antara sikap dan perilaku responden. Kata Kunci: pengetahuan, sikap, perilaku hidup bersih dan sehat, ibu ABSTRACT Hilya Haniek. Medical E ducation Study Program. Relation between Knowledge and Attitude with Healthy and H ygi enic Behavior of Housewife at Kecamatan Lubuk Sikaping in 2011.
A National Health Promotion Policy to support developing of healthy lifestyle attempt, has already stated on National Vision of Health Promotion according to Minister of Health Decree No. 1193/MENKES/SK/X/2004 regarding “Health y and Hygienic Behavior 2010” (PHBS 2010). The research objective was to discover relation between knowledge and attitude with healthy and hygienic behavior of housewife at Kecamatan Lubuk Sikaping in 2011. The research method was cross sectional study with housewife as a sample who was chosen according to cluster random sampling method. Data collected by a questionnaire filled by respondent. The result find that 17,6% respondents have good knowledge, 70,6% respondents have moderate knowledge, and 11,8% respondents have poor knowledge; 8,8% respondents have good attitude, 77,5% respondents have moderate attitude, and 13,7% respondents have poor attitude; 12,7% respondents have good behavior, 76,5% respondents have moderate behavior, and 10,8% respondents have poor behavior. Chi square test result did not show significant relation between knowledge and attitude; and between attitude and behavior. Keywords: knowledge, attitude, healthy and hygienic behavior, housewife
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL.................................................................................................. i LEMBAR PERNYATAAN...................................................................................ii LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................iii LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................. iv KATA PENGANTAR ............................................................................................ v ABSTRAK ............................................................................................................ vii DAFTAR ISI....................................................................................................... viii DAFTAR TABEL................................................................................................. x DAFTAR BAGAN............................................................................................... xi DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... xii BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 2 1.3 Tujuan Penelitian…............................................................................... 2 1.4 Manfaat Penelitian................................................................................. 3 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA............................................................................ 4 2.1 Landasan Teori.......................................................................................4 2.1.1 Sehat........................................................................................4 2.1.2 Indonesia Sehat 2010............................................................ . 8 2.1.3 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.................................. ....... 11 2.1.4 Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku.................................. ...... 13 2.2 Kerangka Konsep..................................................................... ........... 15 2.3 Definisi Operasional.............................................................................16 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN.......................................................... .. 17 3.1 Desain Penelitian................................................................................. 17 3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................. 17 3.3 Populasi dan Sampel ........................................................................... 17 3.3.1 Populasi Penelitian ............................................................... 17 3.3.2 Sampel Penelitian ................................................................. 17 3.3.3 Kriteria Sampel .................................................................... 18 3.4 Cara Kerja Penelitian .......................................................................... 19 3.5 Managemen Data ................................................................................ 19 3.5.1 Metode Pengumpulan Data ................................................... 19 3.5.2 Pengolahan, Analisis, dan Penyajian Data ............................ 20 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 21 4.1 Gambaran Umum Penelitian ............................................................... 21 4.2 Keterbatasan Penelitian… ................................................................... 21 4.3 Analisa Univariat ................................................................................ 22 4.3.1 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan................. 22 4.3.2 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap ............................ 25 4.3.3 Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku ........................ 27 4.4 Analisa Bivariat .................................................................................. 28 4.4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Hubungan antara Pengetahuan dengan Sikap ................................................ 28
viii
4.4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Hubungan antara Sikap dengan Perilaku ........................................................ 29 BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 31 5.1 Simpulan ............................................................................................. 31 5.2 Saran ................................................................................................... 31 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 32 LAMPIRAN. ........................................................................................................ 34
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6 Tabel 4.7 Tabel 4.8
Definisi Operasional.............................................................. 16 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.......................................... 22 Gambaran Pengetahuan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat...................................................................................... 23 Distribusi Frekuensi Sikap Responden terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat……..…………………….............. 25 Gambaran Sikap tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat……..……………………............................................ 26 Distribusi Frekuensi Perilaku Responden terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat……..…………………….............. 27 Gambaran Perilaku tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat……..……………………............................................ 27 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Hubungan antara Pengetahuan dengan Sikap......................................... 28 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Hubungan antara Sikap dengan Perilaku….....………..………..............29
x
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1. Bagan 3.1.
Kerangka Konsep Penelitian................................................. 15 Cara Kerja Penelitian............................................................. 19
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3
Daftar Riwayat Hidup........................................................... 34 Kuesioner............................................................................... 35 Hasil Uji Statistik.................................................................. 41
xii
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
Sehat merupakan hak asasi manusia dan merupakan intervensi untuk kehidupan yang produktif. Sehat juga merupakan prasyarat agar hidup kita menjadi berarti, sejahtera, dan bahagia. Untuk mewujudkan hal tersebut seseorang wajib menjaga, memelihara, dan meningkatkan kesehatan secara terus-menerus. 1 Kebijakan Indonesia Sehat 2010 menetapkan tiga pilar utama yaitu lingkungan sehat, perilaku sehat dan pelayanan kesehatan bermutu adil dan merata. Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan untuk mendukung upaya peningkatan perilaku sehat ditetapkan dalam Visi Nasional Promosi Kesehatan sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI. No. 1193/MENKES /SK/X/2004 yaitu “Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 2010” (PHBS 2010). 2 PHBS dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari pada lingkungan sekitar, seperti lingkungan rumah tangga, sekolah, dan tempat kerja. PHBS pada tatanan rumah tangga merupakan bentuk perwujudan paradigma sehat dalam budaya hidup perorangan dan keluarga, yang bertujuan untuk meningkatkan, memelihara dan melindungi kesehatannya. Keluarga merupakan unit terkecil dari suatu bangsa. Di dalam keluarga terjadi interaksi dan komunikasi antara anggota keluarga yang menjadi awal penting dari suatu proses pendidikan. Ditanamkannya PHBS sejak dini dalam keluarga dapat menciptakan keluarga yang sehat. Keluarga yang sehat akan membentuk masyarakat, desa dan kelurahan, kecamatan, kabupaten, provinsi dan bangsa yang sehat. Bangsa yang sehat memiliki derajat kesehatan yang tinggi, sehingga meningkatkan produktivitas bangsa tersebut.
3
Dalam rumah tangga ibu mempunyai peran yang sangat besar dalam memberi contoh, teladan, pendidikan di suatu keluarga daripada ayah. 4 Ibu juga lebih mendominasi dalam hal pengaturan menu makanan dan menjaga kebersihan rumah, termasuk di dalam memberikan pendidikan kesehatan di keluarga, seperti menanamkan PHBS.
5
1
2
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 menunjukkan penduduk yang telah memenuhi kriteria PHBS baik hanya sebesar 38,7% dengan pencapaian PHBS rendah berturut-turut adalah di Papua (24,4%), Nusa Tenggara Timur (26,8%), Gorontalo (27,8%), Riau (28,1%) dan Sumatera Barat (28,2%). . Data Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman menunjukkan hanya angka pemberian ASI eksklusif, pemanfaatan air bersih, dan pemanfaatan jamban yang dapat mencapai target yang diinginkan serta hanya 40,48% rumah tangga yang berperilaku hidup bersih dan sehat di Kabupaten Pasaman. Oleh karena itu, PHBS dalam rumah tangga perlu dibiasakan, karena rumah tangga merupakan suatu bagian masyarakat terkecil di mana perubahan perilaku dapat membawa dampak besar dalam kehidupan dan tingkat kesehatan anggota keluarga di dalamnya. Rumah tangga sehat juga merupakan suatu aset dan modal utama pembangunan di masa depan yang perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya. 1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah tersebut di atas dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: Bagaimana hubungan pengetahuan dan sikap terhadap perilaku bersih dan sehat pada ibu rumah tangga di Kecamatan Lubuk Sikaping tahun 2011? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap terhadap perilaku bersih dan sehat pada ibu rumah tangga di Kecamatan Lubuk Sikaping sehingga dapat meningkatkan kesadaran tentang perilaku hidup bersih dan sehat. 2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya gambaran pengetahuan ibu rumah tangga mengenai perilaku hidup bersih dan sehat di Kecamatan Lubuk Sikaping tahun 2011.
3
b. Diketahuinya gambaran sikap ibu rumah tangga mengenai perilaku hidup bersih dan sehat di Kecamatan Lubuk Sikaping tahun 2011. c. Diketahuinya gambaran perilaku ibu rumah tangga mengenai perilaku hidup bersih dan sehat di Kecamatan Lubuk Sikaping tahun 2011. d. Diketahuinya hubungan pengetahuan dan sikap terhadap perilaku hidup bersih dan sehat ibu rumah tangga di Kecamatan Lubuk Sikaping tahun 2011. 1.4 Manfaat Penelitian
a. Meningkatkan pengetahuan masyarakat, terutama ibu, mengenai perilaku hidup bersih dan sehat sehingga dapat memperbaiki sikap dan perilaku ibu dalam menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. b. Sebagai bahan masukan untuk intervensi atau penyuluhan bagi ibu-ibu oleh pemberi layanan kesehatan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat. c. Meningkatkan status kesehatan masyarakat.
4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Sehat 2.1.1.1 Definisi Sehat
Menurut Undang-Undang No. 23/1992, kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera dari badan (jasmani), jiwa (rohani) dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Dalam pengertian ini maka kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsurunsur fisik, mental dan sosial. Kesehatan jiwa juga merupakan bagian yang terintegrasi ke dalam kesehatan. Menurut WHO, sehat dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Definisi WHO tentang sehat mempunyai karakteristik berikut yang dapat meningkatkan konsep sehat yang positif, yaitu: memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh, memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal, dan penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup. Sehat merupakan suatu penyesuaian dan proses. Proses disini adalah adaptasi individu yang tidak hanya terhadap fisik mereka tetapi juga terhadap lingkungan sosialnya. Menurut Pender, sehat adalah perwujudan individu yang diperoleh melalui kepuasan dalam berhubungan dengan orang lain (aktualisasi). Perilaku yang sesuai dengan tujuan, perawatan diri yang kompeten sedangkan penyesuaian diperlukan untuk mempertahankan stabilitas dan integritas struktural.
6
Menurut Paune, sehat adalah fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan diri ( self care resources) yang menjamin tindakan untuk perawatan diri ( self care actions) secara adekuat. Self care resources mencakup pengetahuan,
4
5
keterampilan, dan sikap. Sedangkan self care actions adalah perilaku yang sesuai dengan tujuan yang diperlukan untuk memperoleh, mempertahankan, dan meningkatkan fungsi psikososial dan spiritual. Sehat menurut model Neuman adalah suatu keseimbangan biopsiko – sosio – cultural dan spiritual pada tiga garis pertahanan yaitu fleksibel, normal dan resisten. 6 Istilah sehat mengandung banyak muatan kultural, sosial dan pengertian profesional yang beragam. Dulu dari sudut pandangan kedokteran, sehat sangat erat kaitannya dengan kesakitan dan penyakit. Dalam kenyataannya tidaklah sesederhana itu, sehat harus dilihat dari berbagai aspek. WHO melihat sehat dari berbagai aspek. 7 WHO mendefinisikan pengertian sehat sebagai suatu keadaan sempurna baik jasmani, rohani, maupun kesejahteraan sosial seseorang. Oleh para ahli kesehatan, antropologi kesehatan sehat dipandang sebagai disiplin biobudaya yang memberi perhatian pada aspek-aspek biologis dan sosial budaya dari tingkah laku manusia, terutama tentang cara-cara interaksi antara keduanya sepanjang sejarah kehidupan manusia yang mempengaruhi kesehatan dan penyakit. Penyakit sendiri ditentukan oleh budaya: hal ini karena penyakit merupakan pengakuan sosial bahwa seseorang tidak dapat menjalankan peran normalnya secara wajar. 2.1.1.2 Paradigma Sehat
Paradigma sehat adalah cara pandang atau pola pikir pembangunan kesehatan yang bersifat holistik, proaktif antisipatif, dengan melihat masalah yang dipengaruhi oleh banyak faktor secara dinamis dan lintas sektoral, dalam suatu wilayah yang berorientasi kepada peningkatan pemeliharaan dan perlindungan terhadap penduduk agar tetap sehat dan bukan hanya penyembuhan penduduk yang sakit. 8 Secara makro berarti bahwa pembangunan semua sektor harus memperhatikan
dampaknya
di
bidang
kesehatan,
minimal
sumbangan dalam pengembangan lingkungan dan perilaku sehat.
memberikan
9
Secara mikro berarti bahwa pembangunan kesehatan harus menekankan pada upaya promotif dan preventif, tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif. 9
6
Paradigma sehat dengan sebutan: “Gerakan Pembangunan
yang
Berwawasan Kesehatan” dicanangkan oleh Presiden RI pada tanggal: 1 Maret 1999. Hal ini dilatarbelakangi bahwa sehat adalah hak asasi manusia: sehat merupakan sesuatu yang sangat esensial dalam diri manusia, yang perlu dipertahankan dan dipelihara. Selain itu, sehat merupakan investasi. Untuk kehidupan yang produktif, sehat bukannya sesuatu yang konsumtif, tetapi merupakan prasyarat agar hidup kita menjadi berarti, sejahtera dan bahagia. Sehat juga merupakan salah satu dari tiga faktor utama kualitas sumber daya manusia, disamping pendidikan dan pendapatan. Sehat merupakan karunia Tuhan yang patut disyukuri. Bersyukur dengan perbuatan berarti berupaya memelihara dan meningkatkan kesehatan, yang dianggap lebih efektif daripada mengobati. Derajat kesehatan dipengaruhi oleh faktor lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan. Faktor lingkungan dan perilaku mempunyai kontribusi sangat besar terhadap kualitas derajat kesehatan. 2.1.1.3 Indikator Sehat
Infant Mortality Rate (IMR), Crude Death Rate (CDR), Life expectancy masih cocok disebut sebagai indikator kesehatan penduduk. Untuk dapat menilai berapa banyak penduduk yang sehat tidak mungkin digunakan angka kematian dan angka kesakitan penduduk. Untuk dapat mengukur status kesehatan penduduk yang tepat perlu digunakan indikator positif (sehat), dan bukan hanya indikator negatif (sakit, mati) yang dewasa ini masih dipakai. WHO menyarankan indikator kesehatan penduduk harus mengacu pada kesehatan positif dan konsep holistik yang terdiri dari 6 hal yaitu : a. Melihat ada tidaknya kelainan patofisiologis pada seseorang b. Mengukur kemampuan fisik seseorang c. Penilaian atas kesehatan sendiri d. Indeks masa tubuh e. Kesehatan mental f. Kesehatan spiritual
7
2.1.1.4 Indikator Perilaku Sehat Skala Nasional
Sebagai indikator perilaku sehat skala nasional, Pusat Promosi Kesehatan bekerjasama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, serta Badan Pusat Statistik berupaya untuk memasukkan 3 indikator; yaitu tidak merokok, pola makan yang baik, dan melakukan aktivitas fisik; ke dalam daftar pertanyaan Survei Sosial Ekonomi Nasional Pokok (setiap tahun) dan Sasaran (setiap 3 tahun). 10 Indikator perilaku sehat lainnya dapat diperoleh dari survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), Survei Kehidupan Rumah Tangga Indonesia (SAKERTI), dan survei lain yang bersifat regional seperti Studi Evaluasi Manfaat (SEM) dan survei-survei yang bersifat lokal yang dilakukan oleh berbagai pihak sesuai kebutuhan daerah. 10 Data UNDP tahun 2001 mencatat bahwa Indeks Pembangunan Manusia ( Human Development Indexs) di Indonesia masih menempati urutan ke 102 dari 162 negara. Tingkat pendidikan, pendapatan serta kesehatan penduduk Indonesia belum memuaskan. 10 Peranan keberhasilan pembangunan kesehatan sangat menentukan tercapainya tujuan pembangunan nasional, karena pendidik yang sehat akan menunjang keberhasilan program pendidikan dan juga akan mendorong peningkatan produktivitas dan pendapatan penduduk.
10
Visi Indonesia Sehat 2010 yang telah ditetapkan sebagai gambaran prediksi atau harapan tentang keadaan masyarakat pada tahun 2010, haruslah dapat mewujudkan dan dilaksanakan secara bertaat azas dan berkesinambungan. Untuk itu rencana pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 telah disusun dan selanjutnya akan digunakan sebagai acuan program kesehatan dalam mengembangkan rencana strategis untuk mencapai indikator keberhasilan pembangunan kesehatan yang telah ditetapkan.
10
Salah satu indikator keberhasilannya adalah perilaku hidup sehat yang didefinisikan sebagai perilaku proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah resiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit, serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat. 10
8
Saat ini pembangunan bidang kesehatan di Indonesia mempunyai beban ganda, dimana penyakit infeksi dan menular masih merupakan masalah kesehatan masyarakat, sementara itu telah terjadi peningkatan penyakit tidak menular seperti jantung, stroke, kanker, diabetes melitus yang semuanya erat kaitannya dengan gaya hidup seperti kebiasaan makan yang buruk, kurang aktivitas fisik dan merokok. 10 Hasil
Survey
Kesehatan
Rumah
Tangga
(SKRT)
tahun
1995
menunjukan bahwa 83 per 1000 penduduk menderita hipertensi, 3 per 1000 penduduk mengalami penyakit jantung iskemik dan strok, 1,2% penduduk mengalami diabetes, 6,8% mengalami kelebihan berat badan dan 1,1% mengalami obesitas. Penyakit kanker merupakan 6% penyebab kematian di Indonesia. Penyakit kardiovaskular sebagai penyebab kematian telah meningkat dari urutan ke-11 (SKRT 1972) menjadi urutan ke-3 (SKRT 1986) dan menjadi penyebab kematian utama (SKRT 1992 dan 1995). WHO memperkirakan penyakit tidak menular telah menyebabkan sekitar 60% kematian dan 43% seluruh kesakitan didunia. Penyakit-penyakit akibat gaya hidup tersebut dapat dicegah dengan meniadakan faktor resiko dan merubah perilaku dengan cara antara lain tidak merokok, meningkatkan aktivitas fisik dan olah raga, serta menjaga pola makan. 10
2.1.2 Indonesia Sehat 2010
Indonesia Sehat adalah suatu kondisi yang merupakan gambaran masyarakat Indonesia di masa depan, yakni masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan yang sehat dan berperilaku hidup sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggitingginya di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam Indonesia Sehat 2010, lingkungan yang diharapkan adalah yang kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat, yaitu lingkungan yang bebas dari polusi, tersedianya air bersih, sanitasi lingkungan yang memadai, perumahan dan pemukiman yang sehat, perencanaan kawasan yang berwawasan kesehatan, serta
9
terwujudnya kehidupan masyarakat yang saling tolong menolong dengan memelihara nilai-nilai budaya bangsa. 11 Perilaku masyarakat Indonesia Sehat 2010 yang diharapkan adalah yang bersifat proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah resiko terjadinya penyakit serta berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat. Selanjutnya kemampuan masyarakat yang diharapkan pada masa depan adalah yang mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu tanpa adanya hambatan, baik yang bersifat ekonomi maupun non ekonomi. Pelayanan kesehatan bermutu yang dimaksud di sini adalah pelayanan kesehatan yang memuaskan pemakai jasa pelayanan serta yang diselenggarakan sesuai dengan standar dan etika pelayanan profesi. Diharapkan dengan terwujudnya lingkungan dan perilaku hidup sehat serta meningkatnya kemampuan masyarakat tersebut di atas, derajat kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat dapat ditingkatkan secara optimal. 11 Dalam lampiran Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 574/Menkes/SK/IV/2000 ditetapkan Visi dan Misi serta Strategi baru Pembangunan Kesehatan. Visi baru, yaitu Indonesia Sehat 2010, akan dicapai melalui berbagai program pembangunan kesehatan yang telah tercantum dalam Undang-Undang Nomor 25 tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (Propenas). 11 Visi Pembanguan Kesehatan: “Indonesia Sehat 2010” adalah gambaran masyarakat Indonesia dimasa depan yang penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat, mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi tingginya. a. Sehat meliputi kesehatan jasmani, rohani, serta sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan b. Lingkungan
sehat
adalah
lingkungan
yang
konduksif
bagi
terwujudnya keadaan sehat yaitu lingkungan yang bebas polusi, tersedianya
air
bersih,
sanitasi
lingkungan
yang
memadai,
perumahan dan pemukimam yang sehat, perencanaan kawasan berwawasan menolong
kesehatan,
kehidupan
masyarakat
saling
tolong
10
c. Perilaku sehat adalah perilaku proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah resiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyaki, berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat Guna mempertegas rumusan Visi Indonesia Sehat 2010 itu, telah ditetapkan indikator-indikatornya secara lebih terperinci. Di samping itu, telah ditetapkan pula target yang ingin dicapai di tahun 2010, untuk setiap indikator tersebut. 11 11
Indikator Indonesia Sehat 2010:
a. Indikator derajat kesehatan yang merupakan hasil akhir, yang terdiri atas indikator-indikator mortalitas, indikator-indikator morbiditas, dan indicator-indikator status gizi b. Indikator hasil antara yang terdiri atas indikator-indikator keadaan lingkungan, indikator-indikator perilaku hidup masyarakat, serta indikator-indikator akses dan mutu pelayanan kesehatan c. Indikator proses dan masukan yang terdiri atas indikator-indikator pelayanan kesehatan, indikator-indikator sumber daya kesehatan, indikator-indikator menejemen kesehatan, dan indikator-indikator kontribusi sektor-sektor terkait. Dalam mewujudkan Visi Indonesia Sehat 2010 tela ditetapkan Misi Pembangunan Kesehatan,
11
yaitu:
1. Menggerakan pembangunan nasional berwawasan kesehatan 2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat 3. Meningkatkan pelayanan kesehatan bermutu, merata, terjangkau 4. Meningkatkan
kesehatan
individu,
keluarga,
masyarakat
dan
lingkungan Untuk melaksanakan Misi Pembangunan Kesehatan diperlukan promosi kesehatan yang berorientasi pada proses pemberdayaan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk
11
hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. 2.1.3 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Seiring dengan cepatnya perkembangan dalam era globalisasi, serta adanya transisi demografi dan epidemiologi penyakit, maka masalah penyakit akibat perilaku dan perubahan gaya hidup yang berkaitan dengan perilaku dan sosial budaya cenderung akan semakin kompleks. Perbaikannya tidak hanya dilakukan pada aspek pelayanan kesehatan, perbaikan pada lingkungan dan merekayasa kependudukan atau faktor keturunan, tetapi perlu memperhatikan faktor perilaku yang secara teoritis memiliki andil 30-35% terhadap derajat kesehatan. Mengingat dampak dari perilaku terhadap derajat kesehatan cukup besar, maka diperlukan berbagai upaya untuk mengubah perilaku yang tidak sehat menjadi sehat. Salah satunya melalui program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Program PHBS telah diluncurkan sejak tahun 1996 oleh Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat, yang sekarang bernama Pusat Promosi Kesehatan. Sebagai daerah model/laboratoriumnya adalah Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Tangerang, Provinsi Jawa Barat. 2.1.3.1 Defenisi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
1. Perilaku Sehat Perilaku sehat adalah pengetahuan, sikap dan tindakan proaktif untuk memelihara dan mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit, serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat. 9 2. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) PHBS adalah wujud keberdayaan masyarakat yang sadar, mau dan mampu mempraktekkan PHBS. Dalam hal ini ada 5 program prioritas yaitu KIA, Gizi, Kesehatan Lingkungan, Gaya Hidup, Dana Sehat / Asuransi Kesehatan / JPKM. 9
12
3. Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Program PHBS dalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan, binasuasana dan pemberdayaan masyarakat. Dengan demikian, masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri dan dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga, memelihara, dan meningkatkan kesehatannya. 9 PHBS pada tatanan rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar sadar, mau dan mampu melakukan PHBS untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya, mencegah risiko terjadinya penyakit dan melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. PHBS tatanan institusi pendidikan adalah upaya pemberdayaan dan peningkatan kemampuan untuk berperilaku hidup bersih dan sehat di tatanan institusi pendidikan. PHBS tatanan tempat umum adalah upaya pemberdayaan dan peningkatan kemampuan untuk berperilaku hidup bersih dan sehat di tatanan tempat umum. PHBS tatanan pelayanan kesehatan adalah upaya pemberdayaan dan peningkatan kemampuan untuk berperilaku hidup bersih dan sehat di tatanan pelayanan kesehatan. PHBS tatanan tempat kerja adalah upaya pemberdayaan dan peningkatan kemampuan untuk berperilaku hidup bersih dan sehat di tatanan tempat kerja. 2.1.3.2 Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
13
a. Anggota keluarga meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit b. Anak tumbuh sehat dan cerdas c. Produktivitas anggota keluarga meningkat d. Pengeluaran biaya dapat di alokasikan untuk pemenuhan gizi keluarga, pendapatan
pendidikan
dan
modal
usaha
untuk
peningkatan
13
2.1.3.3 Indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Indikator tatanan sehat terdiri dari indikator perilaku dan indikator lingkungan. Adapun indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada tatanan rumah tangga, 12 adalah: a. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan b. Memberi bayi ASI eksklusif c. Menimbang balita setiap bulan d. Menggunakan air bersih e. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun f.
Menggunakan jamban sehat
g. Memberantas jentik nyamuk di rumah sekali seminggu h. Makan buah dan sayur setiap hari i.
Melakukan aktivitas fisik setiap hari
j.
Tidak merokok di rumah
2.1.4 Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku 2.1.4.1 Pengetahuan
Pengetahuan
adalah
pengenalan,
kesadaran,
dan
pemahaman.
Pengetahuan dapat juga berarti segala sesuatu yang telah diamati dan dimengerti oleh pikiran; ilmu pengetahuan; pengertian.
14
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. 14 Indikator-indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan atau kesadaran terhadap kesehatan, sebagai berikut: 15 a.
Pengetahuan tentang sakit dan penyakit yang meliputi penyebab penyakit, gejala atau tanda-tanda penyakit, bagaimana cara pengobatan, bagaimana cara penularan, dan bagaimana cara pencegahan.
14
b.
Pengetahuan tentang cara pemeliharaan kesehatan dan cara hidup sehat yang meliputi pengetahuan tentang jenis-jenis makanan bergizi, manfaat makanan bergizi, pentingnya olahraga, pentingnya istirahat cukup, penyakit-penyakit atau bahaya merokok, narkoba, dan sebagainya.
c.
Pengetahuan tentang kesehatan lingkungan berupa pengetahuan mengenai manfaat air bersih, cara-cara pembuangan limbang yang sehat, akibat polusi bagi kesehatan, dan manfaat pencahayaan.
2.1.4.2 Sikap
Sikap adalah tanggapan atau reaksi responden berdasarkan pendirian, pendapatan, dan keyakinan individu tersebut. dengan pengetahuan kesehatan, antara lain: a.
14
Indikator sikap kesehatan sejalan
15
Sikap terhadap sakit dan penyakit adalah bagaimana penilaian atau pendapat seseorang terhadap gejala atau tanda-tanda penyakit, penyebab penyakit, cara penularan penyakit, dan sebagainya.
b.
Sikap cara pemeliharaan dan cara hidup sehat adalah penilaian atau pendapat seseorang terhadap cara-cara memelihara dan cara-cara (berperilaku) hidup sehat.
c.
Sikap terhadap kesehatan lingkungan adalah pendapat atau penilaian
seseorang
terhadap
lingkungan
dan
pengaruhnya
terhadap kesehatan. 2.1.4.3 Perilaku
Perilaku adalah tanggapan atau reaksi inividu yang terwujud dalam gerakan (sikap), tidak hanya badan atau ucapan. Sedangkan batasan-batasan perilaku menurut Chaplin adalah: respon (reaksi, tanggapan, jawaban, dan balasan) yang dilakukan suatu organism, secara khusus merupakan bagian dari kesatuan pola reaksi suatu perbuatan atau aktivitas, suatu gerak atau kompleks gerak-gerik. 14
15
Indikator perilaku terhadap kesehatan antara lain: a.
15
Tindakan (praktek) sehubungan dengan penyakit yang mencakup, antara lain: 1) pencegahan penyakit, mengimunisasi anak, menguras
bak
seminggu
sekali,
dan
sebagainya
dan
2)
penyembuhan penyakit, minum obat sesuai petunjuk dokter, melakukan anjuran dokter, dan sebagainya. b.
Tindakan (praktek) pemeliharaan dan peningkatan kesehatan yang mencakup, antara lain: mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang, olahraga secara teratur, tidak merokok, dan sebagainya.
c.
Tindakan (praktek) kesehatan lingkungan yang mencakup, antara lain: buang air besar di jamban, membuang sampah pada tempatnya, dan sebagainya.
2.2 Kerangka Konsep
Variabel Independen
Variabel Dependen
Pengetahuan responden mengenai PHBS
Sikap responden mengenai PHBS
Perilaku responden mengenai PHBS
Bagan 2.1 Kerangka Konsep Penelitian
16
2.3 Defenisi Operasional Tabel 2.1 Defenisi Operasional Variabel
Defenisi
Alat Ukur & Cara Ukur
Kategori
Skala
Segala sesuatu yang diketahui oleh responden tentang perilaku hidup bersih dan sehat, seperti: a.Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan b.Memberi bayi ASI eksklusif c.Menimbang balita setiap bulan d.Menggunakan air bersih e.Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun f.Menggunakan jamban sehat g.Memberantas jentik nyamuk di rumah sekali seminggu h.Makan buah dan sayur setiap hari i.Melakukan aktivitas fisik setiap hari j.Tidak merokok di rumah responden Sikap terhadap Tanggapan PHBS Rumah mengenai perilaku hidup bersih dan sehat dengan Tangga pilihan: a.Setuju b.Ragu-ragu c.Tidak setuju
Kuesioner
1.Pengetahuan baik; Ordinal bila skor > mean + standar deviasi 2.Pengetahuan cukup; bila skor > mean – standar deviasi dan < mean + standar deviasi 3.Pengetahuan kurang; bila skor < mean – standar deviasi
Kuesioner
Segala tindakan Perilaku responden terhadap terhadap PHBS Rumah perilaku hidup bersih dan sehat dengan pilihan: Tangga 1.Selalu 2.Kadang-kadang 3.Tidak pernah
Kuesioner
1.Sikap baik; bila Ordinal skor > mean + standar deviasi 2.Sikap cukup; bila skor > mean – standar deviasi dan < mean + standar deviasi 3.Sikap kurang; bila skor < mean – standar deviasi 1.Perilaku baik; bila Ordinal skor > mean + standar deviasi 2.Perilaku cukup; bila skor > mean – standar deviasi dan < mean + standar deviasi 3.Perilaku kurang; bila skor < mean – standar deviasi
Pengetahuan tentang PHBS Rumah Tangga
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik dengan rancangan cross sectional , yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan perilaku bersih dan sehat pada ibu rumah tangga di Kecamatan Lubuk Sikaping tahun 2011. 3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini bertempat di Kecamatan Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat dan dilaksanakan pada bulan Oktober 2010 - September 2011. 3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1 Populasi Penelitian
Populasi penelitian adalah seluruh ibu rumah tangga di Kecamatan Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat. Sedangkan sampel adalah ibu rumah tangga yang dapat mewakili populasi. 3.3.2 Sampel Penelitian
Pengambilan
sampel
dilakukan
dengan
metode
cluster
random
sampling . Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini digunakan rumus sebagai berikut:
N1 = N2 =
( Zα + Zβ )2 ( P1-P2 )2
Dari kasus diketahui bahwa : Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5%, hipotesis dua arah sehingga Zα = 1,96 Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 20%, maka Zβ = 0,84
1 17
18
P1-P2 = peneliti menetapkan nilai P1-P2 sebesar 0,2 P2 = 0,3 Dengan demikian, P1 – P2 = 0,2 P1= 0,2 + P2 = 0,5 Q2 = 1-P2=0,7 Q1 = 1-P1=0,5 P=(P1+P2)/2 = 0,8/2=0,4 Q=(Q1+Q2)/2 = 1,2/2=0,6
Dengan memasukkan nilai-nilai di atas pada rumus, diperoleh : N1 = N2 =
N1 = N2 =
( Zα + Zβ )2 ( P1-P2 )2 ( (1,96
√ + 0,84 )2 ( 0,5-0,3 )2
N1 = N2 =
(((1,96x0,69) + (0,84x0,68)) 2 (0,2)2
N1 = N2 =
(1,35+0,57 ) 2 (0,2)2
N1=N2 = 92,25
Hasil ditambahkan dengan 10% dari jumlah sampel. Dengan demikian disimpulkan besar sampel 102. 3.3.3 Kriteria Sampel
Kriteria sampel: a. Kriteria inklusi: ibu di Kecamatan Lubuk Sikaping yang telah menikah dan memiliki anak serta bersedia menjadi responden. b. Kriteria eksklusi: ibu di Kecamatan Lubuk Sikaping yang sudah menikah namun belum memiliki anak, bercerai dan tidak memiliki
19
anak, menolak menjadi responden, dan tidak dapat ditemui dalam maksimal satu kali pertemuan. 3.4 Cara Kerja Penelitian
Bagan 3.1 Cara Kerja Penelitian 3.5 Managemen Data 3.5.1 Metode Pengumpulan Data 3.5.1.1 Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber data. Pengumpulan data dilakukan dengan metode pengisian kuesioner oleh responden yang dilakukan secara langsung oleh peneliti terhadap sampel penelitian.
20
3.5.1.2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data jumlah penduduk yang didapatkan dari pemerintah Kecamatan Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat. 3.5.2 Pengolahan, Analisis dan Penyajian Data
Semua data dicatat dalam status penelitian, dikumpulkan dan kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS versi 16.
Langkah awal dimulai
dengan editing, coding, data entry, dan dilanjutkan dengan tabulasi. Untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi dan hubungan tiap variabel yang diteliti, yaitu variabel dependen dan independen, akan digunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular.
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Penelitian
Penelitian dilakukan di Kecamatan Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat. Kecamatan Lubuk Sikaping memiliki luas wilayah 346,50 km 2 yang terdiri dari 6 nagari, yaitu: Nagari Tanjung Beringin, Jambak, Durian Tinggi, Pauh, Air Manggis, dan Sundatar. Jumlah Penduduk Kecamatan Lubuk Sikaping menurut Proyeksi Penduduk tahun 2009 adalah 45.726 orang.
16
Besar sampel yang dikumpulkan dalam kurun waktu penelitian adalah 102 sampel dengan karakteristik pendidikan terakhir sebagian besar responden adalah lulusan SMA dan SLTP; dan karakteristik pekerjaan sebagian besar responden adalah pegawai negeri sipil. 4.2 Keterbatasan Penelitian
Penelitian
ini
mempunyai
keterbatasan-keterbatasan
yang
dapat
mempengaruhi hasil penelitian. Keterbatasan-keterbatasan tersebut, yaitu: a. Peneliti tidak dapat mengobservasi secara langsung sikap dan perilaku responden terhadap perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga. Dengan demikian, penelitian ini hanya mengkaji secara subjektif kemudian dibandingkan dengan teori yang ada. b. Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui penyebaran kuesioner saja sehingga sulit untuk mengetahui kebenaran dari jawabannya c. Instrument penelitian berupa kuesioner yang berisi pertanyaan untuk menilai pengetahuan, sikap, dan perilaku yang sudah disediakan alternatif jawabannya,
sehingga
memungkinkan
mengemukakan jawaban dengan bebas.
1 21
responden
tidak
dapat
22
4.3 Analisis Univariat
Setelah dilakukan analisa univariat diperoleh gambaran sebagai berikut: 4.3.1 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan
Pengetahuan responden terhadap PHBS dinilai berdasarkan jawaban responden terhadap 12 pertanyaan dalam kuesioner. Pertanyaan mencakup pengetahuan responden mengenai indikator PHBS di rumah tangga dan hal-hal yang berhubungan dengan PHBS dalam kehidupan sehari-hari. Hasil penilaian pengetahuan responden tersebut dikategorikan menjadi pengetahuan baik, cukup, dan kurang. Berdasarkan hal tersebut, maka didapatkan hasil pada tabel 4.1 di bawah ini: Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Tingkat Pengetahuan Pengetahuan baik Pengetahuan cukup Pengetahuan kurang Jumlah
Frekuensi 18 72 12 102
Persentase 17,6 70,6 11,8 100,0
Berdasarkan tabel di atas, hanya 17,6% responden yang memiliki pengetahuan yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak responden yang belum mendapatkan pengetahuan yang cukup mengenai perilaku hidup bersih dan sehat. Besar kemungkinan bahwa responden belum menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari karena sebelum seseorang mengadopsi perilaku (berperilaku baru), ia harus tahu terlebih dahulu manfaat dari perilaku tersebut bagi dirinya atau keluarganya.
17
Sejalan dengan
penelitian Ramdaniati pada tahun 2008 di RW 04 Kelurahan Manggarai, yang menyebutkan bahwa proses pembentukan hidup bersih dan sehat membutuhkan pengetahuan yang tinggi dan sikap yang positif serta sarana dan prasarana yang memadai. 18 Menurut penelitian Rogers, pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Karena dari pengalaman dan penelitian, ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih bertahan
23
lama daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.
5
Hasil penelitian
Iswati pada tahun 1987 di Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung mengemukakan bahwa semakin tinggi nilai pengetahuan ibu tentang penimbangan dan gizi, maka semakin tinggi persentase ibu-ibu yang menimbang anaknya ke Posyandu. Gambaran pengetahuan responden tentang perilaku hidup bersih dan sehat dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.2 Gambaran Pengetahuan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pengetahuan 1. Penolong persalinan tanpa penyulit a. Dokter umum b. Dokter spesialis kandungan c. Bidan d. Dukun beranak e. Tidak tahu 2. Usia pemberian makanan pendamping ASI pada bayi a. 1 bulan b. 4 bulan c. 6 bulan d. 8 bulan e. Tidak tahu 3. Batas usia pemberian ASI tetap dilanjutkan a. 6 bulan b. 1 tahun c. 2 tahun d. 3 tahun e. Tidak tahu 4. Waktu untuk menimbang balita a. 1 bulan sekali b. 2 bulan sekali c. 3 bulan sekali d. 6 bulan sekali e. Tidak tahu 5. Syarat-syarat air bersih a. Tidak berasa b. Tidak berwarna c. Tidak berasa dan tidak berwarna d. Tidak berasa, tidak berwarna, dan tidak berbau e. Tidak tahu 6. Hal yang dibutuhkan untuk mencuci tangan dengan baik a. Air bersih b. Air bersih mengalir c. Air bersih mengalir dan sabun d. Air sabun e. Tidak tahu 7. Waktu-waktu wajib mencuci tangan Memilih 0-1 jawaban benar Memilih 2-3 jawaban benar Memilih 4-5 jawaban benar
Persentase
0,0 9,8 87,3 2,0 1,0 2,0 16,7 75,5 5,9 0,0 5,9 2,9 88,2 2,9 0,0 96,1 1,0 1,0 2,0 0,0 2,0 0,0 10,8 87,3 0,0 5,9 1,0 92,2 1,0 0,0 2,9 33,3 63,7
24
Tabel 4.2 Gambaran Pengetahuan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (Sambungan) Pengetahuan
8. Jarak sumber air dengan septic tank a. Minimal 1 meter b. Minimal 3 meter c. Minimal 5 meter d. Minimal 10 meter e. Tidak tahu 9. Pengertian 3M plus a. Menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, mengubur barang-barang bekas , & menghindari gigitan nyamuk b. Menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, membuang barang-barang bekas, & membakar sampah c. Menguras tempat penampungan air, membuang barang -barang bekas, menghindari gigitan nyamuk, & memakai kelambu ketika tidur d. Menutup tempat penampungan air, mengubur barang -barang bekas, memakai kelambu ketika tidur, & memakai obat nyamuk e. Tidak tahu 10. Porsi konsumsi buah dan sayur setiap hari a. Tidak perlu mengkonsumsi buah dan sayur b. 1 porsi buah dan 1 porsi sayur c. 3 porsi buah dan 2 porsi sayur d. 1 porsi sayur saja e. Tidak tahu 11. Lama waktu untuk melakukan aktivitas fisik setiap hari a. 5 menit sehari b. 10 menit sehari c. 30 menit sehari d. 30 menit seminggu e. Tidak tahu 12. Tempat merokok bagi perokok a. Di luar rumah b. Di dalam kamar c. Di dalam rumah d. Dimana saja e. Tidak tahu
Persentase
2,0 5,9 28,4 60,8 2,9 57,8 28,4 5,9 6,9 1,0 2,0 67,6 21,6 1,0 7,8 9,8 27,5 48,0 2,9 11,8 91,2 0,0 3,9 3,9 1,0
Dari tabel di atas, 87,3% responden memilih bidan sebagai penolong persalinan tanpa penyulit, 75,5% responden memilih usia 6 bulan sebagai usia pemberian makanan pendamping ASI pada bayi, 88,2% responden memilih usia 2 tahun sebagai batas usia pemberian ASI tetap dilanjutkan, 96,1% responden memilih 1 bulan sekali sebagai waktu untuk menimbang balita, 87,3% responden memilih tidak berasa, tidak berwarna, dan tidak berbau sebagai syarat-syarat air bersih, 92,2% responden memilih air bersih mengalir dan sabun sebagai hal yang dibutuhkan untuk mencuci tangan dengan baik, 63,7% responden memilih 4-5 jawaban benar (setelah buang air besar, sebelum berkebun, setelah memegang uang, sebelum menyiapkan makanan, sebelum memegang hewan peliharaan,
25
sebelum memberi makanan anak, setelah bangun tidur, sebelum makan, sebelum menceboki anak, tidak tau) sebagai waktu-waktu wajib mencuci tangan, 60,8% responden memilih jarak minimal 10 meter sebagai jarak sumber air dengan septic tank , 57,8% responden memilih menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, mengubur barang-barang bekas, dan menghindari gigitan nyamuk sebagai pengertian 3M plus, 67,6% responden memilih 1 porsi buah dan 1 porsi sayur sebagai porsi konsumsi buah dan sayur setiap hari, 48% responden memilih 30 menit sehari sebagai lama waktu untuk melakukan aktivitas fisik, 91,2% responden memilih di luar rumah sebagai tempat merokok bagi perokok. 4.3.2 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap
Sikap responden terhadap PHBS dinilai berdasarkan jawaban responden terhadap 12 pertanyaan dalam kuesioner yang terdiri dari pertanyaan positif dan negatif, dengan 3 pilihan jawaban, yaitu: setuju, ragu-ragu, dan tidak setuju. Hasil penilaian sikap responden tersebut dikategorikan menjadi sikap baik, cukup, dan kurang. Berdasarkan hal tersebut, maka didapatkan hasil pada tabel 4.3 di bawah ini: Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Sikap Responden terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Tingkat Sikap
Sikap baik Sikap cukup Sikap kurang Jumlah
Frekuensi 9 79 14 102
Persentase 8,8 77,5 13,7 100,0
Dari tabel di atas, sebagian besar responden memiliki sikap yang cukup mengenai PHBS di rumah tangga, proporsinya sebesar 77,5%. Responden yang bersikap baik sebanyak 8,8% dan responden yang bersikap kurang sebanyak 13,7%.
26
Gambaran sikap responden tentang perilaku hidup bersih dan sehat dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.4 Gambaran Sikap tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Sikap
1. Persalinan dibantu dukun beranak 2. Memberikan makanan tambahan ketika bayi berusia 4 bulan 3. Berat badan tidak naik selama 3 bulan berturut-turut merupakan tanda balita gizi kurang 4. Air hujan merupakan salah satu sumber air bersih 5. Cuci tangan tidak menggunakan sabun 6. Tidak ada genangan air di lantai jamban 7. Memeriksa tempat perkembangbiakan nyamuk secara berkala 8. Menggantung pakaian di dalam kamar 9. Ada sedikit lubang bekas dimakan ulat dan tetap segar adalah ciri-ciri sayur dan buah yang baik 10. Tidak melakukan olahraga dapat mengganggu kesehatan 11. Anggota keluarga sebaiknya tidak merokok 12. Perokok pasif lebih beresiko terkena penyakit daripada perokok aktif
Setuju 7,8 35,3
Persentase Ragu-ragu 4,9 9,8
Tidak Setuju 87,3 54,9
80,4
12,7
6,9
31,4
37,3
31,4
6,9 75,5 83,3
4,9 5,9 2,9
88,2 18,6 13,7
19,6 35,3
9,8 12,7
70,6 52,0
81,4
12,7
5,9
97,1
2,0
1,0
63,7
13,7
22,5
Dari tabel di atas, 89% responden tidak setuju persalinan dibantu dukun beranak, 54,9% responden tidak setuju memberikan makanan tambahan ketika bayi berusia 4 bulan, 80,4% responden setuju berat badan tidak naik selama 3 bulan berturut-turut merupakan tanda balita gizi kurang, 37,3% responden raguragu air hujan merupakan salah satu sumber air bersih, 88,2% responden tidak setuju cuci tangan tidak menggunakan sabun, 75,5% responden setuju tidak ada genangan air di lantai jamban, 83,3% responden setuju memeriksa tempat perkembangbiakan nyamuk secara berkala, 70,6% responden tidak setuju menggantung pakaian di dalam kamar, 52% responden tidak setuju ada sedikit lubang bekas dimakan ulat dan tetap segar adalah ciri-ciri sayur dan buah yang baik, 81,4% responden setuju tidak melakukan olahraga dapat mengganggu kesehatan, 97,1% responden setuju anggota keluarga sebaiknya tidak merokok, 63,7% responden setuju perokok pasif lebih beresiko terkena penyakit daripada perokok aktif.
27
4.3.3 Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku
Perilaku responden terhadap PHBS di rumah tangga dinilai berdasarkan jawaban responden terhadap 14 pertanyaan dalam kuesioner yang terdiri dari pertanyaan positif dan negatif, dengan 3 pilihan jawaban, yaitu: selalu, kadangkadang, dan tidak pernah. Hasil penilaian perilaku responden tersebut dikategorikan menjadi perilaku baik, cukup, dan kurang. Berdasarkan hal tersebut, maka didapatkan hasil pada tabel 4.5 di bawah ini: Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Perilaku Responden terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Tingkat Perilaku Perilaku baik Perilaku cukup Perilaku kurang Jumlah
Frekuensi 13 78 11 102
Persentase 12,7 76,5 10,8 100,0
Dari tabel di atas, sebagian besar responden memiliki perilaku yang cukup mengenai PHBS di rumah tangga, proporsinya sebesar 76,5%. Responden yang berperilaku baik sebanyak 12,7% dan responden yang berperilaku kurang sebanyak 10,8%. Gambaran perilaku responden tentang perilaku hidup bersih dan sehat dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.6 Gambaran Perilaku tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Perilaku
83,3 88,2 43,1
Persentase Kadangkadang 10,8 10,8 17,6
Tidak Pernah 5,9 1,0 39,2
91,2 98,0 55,9 86,3 76,5
7,8 2,0 42,2 12,7 23,5
1,0 0,0 2,0 1,0 0,0
15,7 51,0 32,4 42,2
66,7 47,1 61,8 41,2
17,6 2,0 5,9 16,7
54,9 85,3
40,2 12,7
4,9 2,0
Selalu
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan 2. Pemberian ASI ketika bayi berusia 0-6 bulan 3. Pemberian makanan tambahan ketika bayi berusia 0-6 bulan 4. Penimbangan balita di Posyandu sekali sebulan 5. Menggunakan air bersih sehari-hari 6. Mencuci tangan setelah memegang uang 7. Membersihkan jamban secara teratur 8. Menguras dan menyikat tempat penampungan air sekali seminggu 9. Menggantung pakaian di dalam kamar 10. Mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari 11. Melakukan olahraga secara teratur 12. Melakukan pemanasan sebelum memulai olahraga 13. Perokok aktif merokok di luar rumah 14. Mengingatkan anggota keluarga mengenai bahaya rokok
28
Dari tabel di atas, 83,3% responden selalu ditolong oleh tenaga kesehatan pada setiap persalinan, 88,2% responden selalu memberikan ASI ketika bayi berusia 0-6 bulan, 43,1% responden selalu memberikan makanan tambahan ketika bayi berusia 0-6 bulan, 91,2% responden selalu menimbang balita di Posyandu sekali sebulan, 98% responden selalu menggunakan air bersih sehari-hari, 55,9% responden selalu mencuci tangan setelah memegang uang, 86,3% responden selalu membersihkan jamban secara teratur, 76,5% responden selalu menguras dan menyikat tempat penampungan air sekali seminggu , 66,7% responden kadang-kadang menggantung pakaian di dalam kamar, 51% responden selalu mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari, 61,8% responden kadang-kadang melakukan olahraga secara teratur, 42,2% responden selalu melakukan pemanasan sebelum memulai olahraga, 54,9% anggota keluarga responden yang merupakan perokok aktif selalu merokok di luar rumah, 85,3% responden selalu mengingatkan anggota keluarga mengenai bahaya rokok. 4.4 Analisis Bivariat
Setelah dilakukan analisa bivariat diperoleh gambaran sebagai berikut: 4.4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Hubungan antara Pengetahuan dengan Sikap
Tabel 3x3 ini tidak layak untuk diuji dengan Chi-Square karena sel yang nilai expected-nya kurang dari lima ada 44,4% jumlah sel. Langkah selanjutnya adalah melakukan penggabungan sel. Setelah penggabungan sel, tabel berubah menjadi tabel 2x2, setelah itu dilakukan uji Chi-Square kembali. Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Hubungan antara Pengetahuan dengan Sikap Sikap Pengetahuan
P value
Kurang+Cukup
Baik
∑
%
∑
Kurang+Cukup
78
83,9%
6
66,7%
Baik
15
16,1%
3
33,3%
%
0,194
29
Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dan sikap responden
menunjukkan
bahwa
responden
yang
memiliki
pengetahuan
kurang+cukup dan sikap kurang+cukup adalah sebanyak 78 orang, dan responden yang memiliki pengetahuan kurang+cukup dan sikap baik adalah sebanyak 6 orang. Responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap kurang+cukup adalah sebanyak 15 orang dan responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap baik adalah sebanyak 3 orang. Berdasarkan uji Fisher didapatkan p-value = 0,194 maka secara statistik tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan sikap responden. 4.4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Hubungan antara Sikap dengan Perilaku
Tabel 3x3 ini tidak layak untuk diuji dengan Chi-Square karena sel yang nilai expected-nya kurang dari lima ada 44,4% jumlah sel. Langkah selanjutnya adalah melakukan penggabungan sel. Setelah penggabungan sel, tabel berubah menjadi tabel 2x2, setelah itu dilakukan uji Chi-Square kembali. Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Hubungan antara Sikap dengan Perilaku Perilaku Sikap
Kurang+Cukup
P value Baik
∑
%
∑
Kurang+Cukup
83
93,3%
10
76,9%
Baik
6
6,7%
3
23,1%
%
0,087
Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dan sikap responden menunjukkan bahwa responden yang memiliki sikap kurang+cukup dan perilaku kurang+cukup
adalah sebanyak 83 orang, dan responden yang
memiliki sikap kurang+cukup dan perilaku baik adalah sebanyak 10 orang. Responden yang memiliki sikap baik dan perilaku kurang+cukup adalah sebanyak 6 orang dan responden yang memiliki sikap baik dan perilaku baik adalah sebanyak 3 orang.
30
Berdasarkan uji Fisher didapatkan p-value = 0,087 maka secara statistik tidak terdapat hubungan yang bermakna antara sikap dan perilaku responden. Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian Alfii pada tahun 2009 yang menyatakan tidak ada hubungan yang bermakna antara sikap dan perilaku responden ( p-value = 0,415).
19
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian
Purnawan Juniadi dan kawan-kawan pada tahun 1989, tentang pengaruh pengetahuan, sikap terhadap praktek ibu balita terhadap program UPGK menyatakan bahwa secara umum pengaruh pengetahuan dan sikap terhadap praktek ibu balita adalah positif, artinya pengetahuan dan sikap dapat mempengaruhi perilaku spesifik seseorang. Hasil penelitian ini juga tidak sesuai dengan penelitian Kamal pada tahun 2003 yang menunjukkan hubungan antara sikap dan praktek perilaku hidup bersih dan sehat responden ( p-value = 0,000).
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan
a. Responden
yang
memiliki
pengetahuan
baik
sebanyak
17,6%,
pengetahuan cukup sebanyak 70,6% dan pengetahuan kurang sebanyak 11,8%. b. Responden yang bersikap baik sebanyak 8,8%, sikap cukup sebanyak 77,5% dan sikap kurang sebanyak 13,7%. c. Responden yang berperilaku baik sebanyak 12,7%, perilaku cukup sebanyak 76,5% dan perilaku kurang sebanyak 10,8%. d. Tidak terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan dan sikap responden ( p-value = 0,194). e. Tidak terdapat hubungan bermakna antara sikap dan perilaku responden ( p-value = 0,087). 5.2 Saran
a. Tenaga kesehatan Kecamatan Lubuk Sikaping agar lebih mengenalkan perilaku hidup bersih dan sehat kepada masyarakat berupa penyuluhan baik individu maupun keluarga, terutama kepada ibu rumah tangga, agar dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat. b. Tenaga kesehatan diharapkan dapat menyediakan fasilitas yang dapat mendukung agar masyarakat dapat selalu berperilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari. c. Bagi individu dan keluarga agar selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. d. Perlunya dilakukan penelitian lanjutan untuk mencari tahu lebih lanjut informasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat dan kemungkinan faktor-faktor yang berpengaruh, serta pada populasi yang lebih besar.
1 31
DAFTAR PUSTAKA 1
Dinas Kesehatan Subdin Promosi dan Kesehatan Masyarakat. Pedoman
pengembangan kabupaten/kota percontohan program perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Makasar: Pemerintah Propinsi Sulawesi Selatan, Dinas Kesehatan Subdin Promosi dan Kesehatan Masyarakat, 2006 2
Departemen Kesehatan RI. Panduan pembinaan dan penilaian perilaku hidup
bersih dan sehat di rumah tangga melalui tim penggerak PKK. Jakarta: Pusat Promosi Kesehatan Bekerja Sama dengan Tim Penggerak PKK Pusat, 2008 3
Departemen Kesehatan RI. Keluarga sehat investasi bangsa. [Online]. November
2010
[diunduh
pada
31
Januari
2011];
Pada
web:
http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/1309-keluarga-sehatinvestasi-bangsa.html 4
Gunarsih DS. Psikologi praktis anak, remaja, dan keluarga. Jakarta: PT. BPK
Gunung Mulia, 1991 5
Notoatmodjo S. Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta, 2003
6
Potter AP, Perry AG. Alih Bahasa: Yasmin Asih et al. Buku ajar fundamental
keperawatan: konsep, proses, dan praktek. ed. 4. Jakarta: EGC, 2005 7
Walukow A. Dari pendidikan kesehatan ke promosi kesehatan. Jakarta: Interaksi,
2004 8
Departemen Kesehatan RI. Paradigma sehat, pola hidup sehat, dan kaidah sehat.
Jakarta: Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat, 1998 9
Departemen Kesehatan RI. Pedoman PHBS. [Online]. [diunduh pada 31 Januari
2011].
Pada
web:
http://dinkes-
sulsel.go.id/new/images/pdf/pedoman/pedoman%20phbs.pdf 10
Sianipar DRK. Indikator perilaku sehat skala nasional (tidak merokok, diet/pola
makan yang baik, melakukan aktivitas fisik/olahraga). Jakarta: Pusat Promosi Kesehatan, 2002 1 32
33
11
Departemen Kesehatan RI. Indikator Indonesia sehat 2010 dan pedoman
penetapan indikator provinsi sehat dan kabupaten/kota sehat. Jakarta: Departemen Kesehatan RI, 2003 12
Departemen Kesehatan RI. Rumah tangga ber-perilaku hidup bersih dan sehat.
Jakarta: Pusat Promosi Kesehatan, 2008 13
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. PHBS di rumah tangga. [Online].
[diunduh
pada
14
September
2011].
Pada
web:
http://www.diskes.jabarprov.go.id/index.php?mod=&idMenuKiri=50 14
Sasroasmoro S, Gatot D, Pudjiarto PS. Usulan penelitian. Dalam: Sasroasmoro
S, Ismael S, editor. Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. Jakarta: Binarupa Aksara, 1995 15
Notoatmodjo S. Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta: Rineka Cipta,
2007 16
Pemerintah Kabupaten Pasaman Sumatera Barat. Kecamatan Lubuk Sikaping.
[Online].
[diunduh
pada
14
September
2011].
Pada
web:
http://www.pasamankab.go.id/pages-kecamatan-lubuksikaping.html 17
Notoatmodjo S. Promosi kesehatan teori dan aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta,
2005 18
Ramdaniati, Siti Nur. Pengetahuan dan sikap te rhadap perilaku hidup bersih dan
sehat pada ibu rumah tangga RW 04 Kelurahan Manggarai Jakarta Selatan tahun 2008. [Skripsi]. Jakarta: FKM UI, 2008 19
Harahap, Alfii Nur. Pengetahuan, sikap dan perilaku tentang perilaku hidup
bersih dan sehat dalam menyongsong Indonesia Sehat 2010 pada mahasiswa program studi pendidikan dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2009. [Skripsi]. Jakarta: PSPD FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009
34
Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup
Nama
: Hilya Haniek
Tempat Tanggal Lahir
: Batu Hampar, 14 September 1990
Alamat
: Jl. Rohana Kudus No.7 Lubuk Sikaping 26311
Email
:
[email protected]
No.Telpon
: 081363308122
Riwayat Pendidikan
1995 - 1996
:
TK Athaharah
1996 - 2002
:
SDN 05 Pauh Lubuk Sikaping
2002 - 2005
:
MTsN Lubuk Sikaping
2005 - 2008
:
SMAN 1 Lubuk Sikaping
2008 - Sekarang
:
FKIK Program Studi Pendidikan Dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
35
Lampiran 2 Kuesioner Informed Consent
Responden yang terhormat, Saya Hilya Haniek, mahasiswi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Saya sedang mengadakan penelitian tentang “Hubungan Pengetahuan dan Sikap terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Ibu Rumah Tangga di Kecamtan Lubuk Sikaping Tahun 2011 ”.
Dalam rangka mengumpulkan data, Saya memohon kesediaan Anda meluangkan waktu untuk menjawab kuesioner ini. Data ini sangat tergantung jawaban Anda yang sejujurnya dan sesuai dengan diri Anda. Identitas Anda akan dijamin kerahasiaannnya. Atas segala bantuan dan kerjasama yang Anda berikan, saya ucapkan terima kasih. Hormat saya, Peneliti
IDENTITAS RESPONDEN Nama (inisial)
: .....................
Usia
: .....................
Pendidikan
: ………….....
Pekerjaan
: .……………
Alamat
: .....................
Bersedia menjadi responden dalam penelitian ini. Lubuk Sikaping, (
Juli 2011 )
36
(Lanjutan) PENGETAHUAN
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tanda silang (x) pada pilihan yang menurut Anda benar. 1. Persalinan tanpa penyulit/komplikasi cukup ditolong oleh: a. Dokter umum b. Dokter spesialis kandungan c. Bidan d. Dukun beranak e. Tidak tau 2. Bayi diberi makanan pendamping ASI pada usia: a. 1 bulan b. 4 bulan c. 6 bulan d. 8 bulan e. Tidak tau 3. Pemberian ASI tetap dilanjutkan hingga bayi berusia: a. 6 bulan b. 1 tahun c. 2 tahun d. 3 tahun e. Tidak tau 4. Waktu untuk menimbang balita adalah: a. 1 bulan sekali b. 2 bulan sekali c. 3 bulan sekali d. 6 bulan sekali e. Tidak tau
37
(Lanjutan) 5. Syarat-syarat air bersih adalah: a. Tidak berasa b. Tidak berwarna c. Tidak berasa & tidak berwarna d. Tidak berasa, tidak berwarna, & tidak berbau e. Tidak tau 6. Mencuci tangan yang baik dengan: a. Air bersih b. Air bersih mengalir c. Air bersih mengalir & sabun d. Air sabun e. Tidak tau 7. Mencuci tangan sebaiknya (pilihan bisa lebih dari satu): a. Setelah buang air besar b. Sebelum berkebun c. Setelah memegang uang d. Sebelum menyiapkan makanan e. Sebelum memegang hewan peliharaan f.
Sebelum memberi makan anak
g. Setelah bangun tidur h. Sebelum makan i.
Sebelum menceboki anak
j.
Tidak tau
8. Salah satu syarat jamban sehat adalah tidak mencemari sumber air. Jarak sumber air dengan septic tank sebaiknya adalah: a. Minimal 1 meter b. Minimal 3 meter c. Minimal 5 meter d. Minimal 10 meter e. Tidak tau
38
(Lanjutan) 9. Salah satu cara memberantas nyamuk adalah dengan 3M plus, yang dimaksud dengan 3M plus adalah: a. Menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, mengubur barang-barang bekas, & menghindari gigitan nyamuk b. Menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, membuang barang-barang bekas, & membakar sampah c. Menguras tempat penampungan air, membuang barang-barang bekas, menghindari gigitan nyamuk, & memakai kelambu ketika t idur d. Menutup tempat penampungan air, mengubur barang-barang bekas, memakai kelambu ketika tidur, & memakai obat nyamuk e. Tidak tau 10. Setiap anggota rumah tangga sebaiknya mengkonsumsi sayur & buah setiap hari sebanyak: a. Tidak perlu mengkonsumsi sayur & buah b. 1 porsi buah & 1 porsi sayur c. 3 porsi buah & 2 porsi sayur d. Mengkonsumsi 1 porsi sayur saja e. Tidak tau 11. Aktivitas fisik sebaiknya dilakukan: a. 5 menit sehari b. 10 menit sehari c. 30 menit sehari d. 30 menit seminggu e. Tidak tau 12. Perokok sebaiknya merokok di: a. Di luar rumah b. Di dalam kamar c. Di dalam rumah d. Dimana saja e. Tidak tau
39
(Lanjutan) SIKAP
Isilah kolom di bawah ini dengan cek list (v) sesuai dengan keadaan Anda. No.
Pernyataan
S
1.
Persalinan dibantu dukun beranak.
2.
Memberikan makanan tambahan (susu formula, bubur, pisang) ketika bayi berusia 4 bulan.
3.
Berat badan tidak naik selama 3 bulan berturut-turut merupakan tanda balita gizi kurang.
4.
Air hujan merupakan salah satu sumber air bersih.
5.
Cuci tangan tidak menggunakan sabun.
6.
Tidak ada genangan air di lantai jamban.
7.
Memeriksa tempat perkembangbiakan nyamuk (bak mandi, vas bunga, talang air) secara berkala.
8.
Menggantung pakaian di dalam kamar.
9.
Ciri-ciri sayur dan buah yang baik yaitu ada sedikit lubang bekas dimakan ulat dan tetap segar.
10.
Tidak
melakukan
olahraga
dapat
mengganggu kesehatan. 11.
Anggota
keluarga
sebaiknya
tidak
merokok. 12.
Perokok pasif lebih beresiko terkena penyakit daripada perokok aktif.
R
TS
40
(Lanjutan) PERILAKU
Isilah kolom di bawah ini dengan cek list (v) sesuai dengan keadaan Anda. No.
Pernyataan
S
1.
Setiap persalinan yang Anda lakukan ditolong tenaga kesehatan.
2.
Ketika berusia 0-6 bulan, anak diberikan ASI.
3.
Memberikan makanan tambahan ketika anak berusia 0-6 bulan.
4.
Balita ditimbang di Posyandu setiap 1 kali dalam 1 bulan.
5.
Menggunakan air bersih sehari-hari.
6.
Mencuci tangan setelah memegang uang.
7.
Membersihkan jamban secara teratur.
8.
Menguras
dan
menyikat
tempat
penampungan air 1 kali dalam 1 minggu. 9.
Menggantung pakaian di dalam kamar.
10.
Mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari.
11.
Melakukan olahraga secara teratur.
12.
Melakukan pemanasan sebelum memulai olahraga.
13.
Anggota
keluarga
yang
merupakan
perokok aktif merokok di luar rumah. 14.
Mengingatkan anggota keluarga tentang bahaya rokok.
K
TP
41
Lampiran 3 Hasil Uji Statistik Statistics Skor_Pengetahuan N
Valid
102
Missing
0
Mean
19.72
Median
20.06
Mode
a
21
Std. Deviation
2.748
Minimum
12
Maximum
24
a. Calculated from grouped data.
Skor_Pengetahuan Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
12
1
1.0
1.0
1.0
13
2
2.0
2.0
2.9
14
1
1.0
1.0
3.9
15
5
4.9
4.9
8.8
16
3
2.9
2.9
11.8
17
9
8.8
8.8
20.6
18
12
11.8
11.8
32.4
19
10
9.8
9.8
42.2
20
14
13.7
13.7
55.9
21
17
16.7
16.7
72.5
22
10
9.8
9.8
82.4
23
12
11.8
11.8
94.1
24
6
5.9
5.9
100.0
102
100.0
100.0
Total
42
(Lanjutan) Penolong Persalinan tanpa Penyulit Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
2
1.9
1.9
1.9
B
10
9.6
9.6
11.5
C
89
85.6
85.6
97.1
D
2
1.9
1.9
99.0
E
1
1.0
1.0
100.0
104
100.0
100.0
Total
Usia Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Bayi Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
A
2
2.0
2.0
2.0
B
17
16.7
16.7
18.6
C
77
75.5
75.5
94.1
D
6
5.9
5.9
100.0
102
100.0
100.0
Total
Batas Usia Pemberian ASI tetap Dilanjutkan Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
A
6
5.9
5.9
5.9
B
3
2.9
2.9
8.8
C
90
88.2
88.2
97.1
D
3
2.9
2.9
100.0
102
100.0
100.0
Total
43
(Lanjutan) Waktu untuk Menimbang Balita Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
A
98
96.1
96.1
96.1
B
1
1.0
1.0
97.1
C
1
1.0
1.0
98.0
D
2
2.0
2.0
100.0
102
100.0
100.0
Total
Syarat-syarat Air Bersih Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
A
2
2.0
2.0
2.0
C
11
10.8
10.8
12.7
D
89
87.3
87.3
100.0
102
100.0
100.0
Total
Hal yang Dibutuhkan untuk Mencuci Tangan dengan Baik Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
a
6
5.9
5.9
5.9
b
1
1.0
1.0
6.9
c
94
92.2
92.2
99.0
d
1
1.0
1.0
100.0
102
100.0
100.0
Total
44
(Lanjutan) Waktu-waktu Wajib Mencuci Tangan Cumulative Frequency Valid
Memilih 0-1 jawaban benar Memilih 2-3 jawaban benar Memilih 4-5 jawaban benar Total
Percent
Valid Percent
Percent
3
2.9
2.9
2.9
34
33.3
33.3
36.3
65
63.7
63.7
100.0
102
100.0
100.0
Jarak Sumber Air dengan Septic Tank Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
a
2
2.0
2.0
2.0
b
6
5.9
5.9
7.8
c
29
28.4
28.4
36.3
d
62
60.8
60.8
97.1
e
3
2.9
2.9
100.0
102
100.0
100.0
Total
Pengertian 3M Plus Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
a
59
57.8
57.8
57.8
b
29
28.4
28.4
86.3
c
6
5.9
5.9
92.2
d
7
6.9
6.9
99.0
e
1
1.0
1.0
100.0
102
100.0
100.0
Total
45
(Lanjutan) Porsi Konsumsi Buah dan Sayur Setiap Hari Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
A
2
2.0
2.0
2.0
B
69
67.6
67.6
69.6
C
22
21.6
21.6
91.2
D
1
1.0
1.0
92.2
E
8
7.8
7.8
100.0
102
100.0
100.0
Total
Lama Waktu untuk Melakukan Aktivitas Fisik Setiap Hari Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
A
10
9.8
9.8
9.8
B
28
27.5
27.5
37.3
C
49
48.0
48.0
85.3
d
3
2.9
2.9
88.2
E
12
11.8
11.8
100.0
102
100.0
100.0
Total
Tempat Merokok bagi Perokok Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
A
93
91.2
91.2
91.2
C
4
3.9
3.9
95.1
d
4
3.9
3.9
99.0
E
1
1.0
1.0
100.0
102
100.0
100.0
Total
46
(Lanjutan) Kategori Pengetahuan Cumulative Frequency Valid
Valid Percent
Percent
Pengetahuan Kurang
12
11.8
11.8
11.8
Pengetahuan Cukup
72
70.6
70.6
82.4
Pengetahuan Baik
18
17.6
17.6
100.0
102
100.0
100.0
Total
Statistics Skor Sikap N
Percent
Valid Missing
102 0
Mean
18.27
Median
19.00
Mode Std. Deviation
19 2.626
Minimum
10
Maximum
24
47
(Lanjutan) Skor Sikap Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
10
1
1.0
1.0
1.0
12
1
1.0
1.0
2.0
13
2
2.0
2.0
3.9
14
6
5.9
5.9
9.8
15
4
3.9
3.9
13.7
16
11
10.8
10.8
24.5
17
10
9.8
9.8
34.3
18
13
12.7
12.7
47.1
19
23
22.5
22.5
69.6
20
11
10.8
10.8
80.4
21
11
10.8
10.8
91.2
22
5
4.9
4.9
96.1
23
2
2.0
2.0
98.0
24
2
2.0
2.0
100.0
102
100.0
100.0
Total
Pertanyaan 1 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
S
8
7.8
7.8
7.8
R
5
4.9
4.9
12.7
TS
89
87.3
87.3
100.0
102
100.0
100.0
Total
48
(Lanjutan) Pertanyaan 2 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
S
36
35.3
35.3
35.3
R
10
9.8
9.8
45.1
TS
56
54.9
54.9
100.0
102
100.0
100.0
Total
Pertanyaan 3 Cumulative Frequency Valid
TS
Percent
Valid Percent
Percent
7
6.9
6.9
6.9
R
13
12.7
12.7
19.6
S
82
80.4
80.4
100.0
102
100.0
100.0
Total
Pertanyaan 4 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
TS
32
31.4
31.4
31.4
R
38
37.3
37.3
68.6
S
32
31.4
31.4
100.0
102
100.0
100.0
Total
Pertanyaan 5 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
S
7
6.9
6.9
6.9
R
5
4.9
4.9
11.8
TS
90
88.2
88.2
100.0
102
100.0
100.0
Total
49
(Lanjutan) Pertanyaan 6 Cumulative Frequency Valid
TS
Percent
Valid Percent
Percent
19
18.6
18.6
18.6
R
6
5.9
5.9
24.5
S
77
75.5
75.5
100.0
102
100.0
100.0
Total
Pertanyaan 7 Cumulative Frequency Valid
TS
Percent
Valid Percent
Percent
14
13.7
13.7
13.7
R
3
2.9
2.9
16.7
S
85
83.3
83.3
100.0
102
100.0
100.0
Total
Pertanyaan 8 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
S
20
19.6
19.6
19.6
R
10
9.8
9.8
29.4
TS
72
70.6
70.6
100.0
102
100.0
100.0
Total
Pertanyaan 9 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
TS
53
52.0
52.0
52.0
R
13
12.7
12.7
64.7
S
36
35.3
35.3
100.0
102
100.0
100.0
Total
50
(Lanjutan) Pertanyaan 10 Cumulative Frequency Valid
TS
Percent
Valid Percent
Percent
6
5.9
5.9
5.9
R
13
12.7
12.7
18.6
S
83
81.4
81.4
100.0
102
100.0
100.0
Total
Pertanyaan 11 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
TS
1
1.0
1.0
1.0
R
2
2.0
2.0
2.9
S
99
97.1
97.1
100.0
102
100.0
100.0
Total
Pertanyaan 12 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
TS
23
22.5
22.5
22.5
R
14
13.7
13.7
36.3
S
65
63.7
63.7
100.0
102
100.0
100.0
Total
Kategori Sikap Cumulative Frequency Valid
Sikap Baik
Percent
Valid Percent
Percent
9
8.8
8.8
8.8
Sikap Cukup
79
77.5
77.5
86.3
Sikap Kurang
14
13.7
13.7
100.0
102
100.0
100.0
Total
51
(Lanjutan) Statistics Skor Perilaku N
Valid
102
Missing
0
Mean
22.01
Median
22.00
Mode
21
Std. Deviation
3.589
Minimum
10
Maximum
28 Skor Perilaku Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
10
1
1.0
1.0
1.0
12
1
1.0
1.0
2.0
13
1
1.0
1.0
2.9
14
1
1.0
1.0
3.9
15
3
2.9
2.9
6.9
16
2
2.0
2.0
8.8
17
2
2.0
2.0
10.8
18
1
1.0
1.0
11.8
19
3
2.9
2.9
14.7
20
10
9.8
9.8
24.5
21
21
20.6
20.6
45.1
22
11
10.8
10.8
55.9
23
10
9.8
9.8
65.7
24
11
10.8
10.8
76.5
25
7
6.9
6.9
83.3
26
4
3.9
3.9
87.3
27
10
9.8
9.8
97.1
28
3
2.9
2.9
100.0
102
100.0
100.0
Total
52
(Lanjutan) Pertanyaan 1 Cumulative Frequency Valid
TP
Percent
Valid Percent
Percent
6
5.9
5.9
5.9
K
11
10.8
10.8
16.7
S
85
83.3
83.3
100.0
102
100.0
100.0
Total
Pertanyaan 2 Cumulative Frequency Valid
TP
Percent
Valid Percent
Percent
1
1.0
1.0
1.0
K
11
10.8
10.8
11.8
S
90
88.2
88.2
100.0
102
100.0
100.0
Total
Pertanyaan 3 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
S
44
43.1
43.1
43.1
K
18
17.6
17.6
60.8
TP
40
39.2
39.2
100.0
102
100.0
100.0
Total
Pertanyaan 4 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
TP
1
1.0
1.0
1.0
K
8
7.8
7.8
8.8
S
93
91.2
91.2
100.0
102
100.0
100.0
Total
53
(Lanjutan) Pertanyaan 5 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
K
2
2.0
2.0
2.0
S
100
98.0
98.0
100.0
Total
102
100.0
100.0
Pertanyaan 6 Cumulative Frequency Valid
TP
Percent
Valid Percent
Percent
2
2.0
2.0
2.0
K
43
42.2
42.2
44.1
S
57
55.9
55.9
100.0
102
100.0
100.0
Total
Pertanyaan 7 Cumulative Frequency Valid
TP
Percent
Valid Percent
Percent
1
1.0
1.0
1.0
K
13
12.7
12.7
13.7
S
88
86.3
86.3
100.0
102
100.0
100.0
Total
Pertanyaan 8 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
K
24
23.5
23.5
23.5
S
78
76.5
76.5
100.0
102
100.0
100.0
Total
54
(Lanjutan) Pertanyaan 9 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
S
16
15.7
15.7
15.7
K
68
66.7
66.7
82.4
TP
18
17.6
17.6
100.0
102
100.0
100.0
Total
Pertanyaan 10 Cumulative Frequency Valid
TP
Percent
Valid Percent
Percent
2
2.0
2.0
2.0
K
48
47.1
47.1
49.0
S
52
51.0
51.0
100.0
102
100.0
100.0
Total
Pertanyaan 11 Cumulative Frequency Valid
TP
Percent
Valid Percent
Percent
6
5.9
5.9
5.9
K
63
61.8
61.8
67.6
S
33
32.4
32.4
100.0
102
100.0
100.0
Total
Pertanyaan 12 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
TP
17
16.7
16.7
16.7
K
42
41.2
41.2
57.8
S
43
42.2
42.2
100.0
102
100.0
100.0
Total
55
(Lanjutan) Pertanyaan 13 Cumulative Frequency Valid
TP
Percent
Valid Percent
Percent
5
4.9
4.9
4.9
K
41
40.2
40.2
45.1
S
56
54.9
54.9
100.0
102
100.0
100.0
Total
Pertanyaan 14 Cumulative Frequency Valid
TP
Percent
Valid Percent
Percent
2
2.0
2.0
2.0
K
13
12.7
12.7
14.7
S
87
85.3
85.3
100.0
102
100.0
100.0
Total
Kategori Perilaku Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Perilaku Baik
13
12.7
12.7
12.7
Perilaku Cukup
78
76.5
76.5
89.2
Perilaku Kurang
11
10.8
10.8
100.0
102
100.0
100.0
Total
56
(Lanjutan) Pengetahuan * Sikap Crosstabulation Sikap Sikap Kurang – Cukup Pengetahuan Pengetahuan
Count
Kurang - Cukup
% within Sikap
Pengetahuan
Count
Baik
% within Sikap
Total
Count % within
Sikap Baik 78
6
84
83.9%
66.7%
82.4%
15
3
18
16.1%
33.3%
17.6%
93
9
102
100.0%
Sikap
Total
100.0% 100.0%
Chi-Square Tests Asymp.
Value Pearson Chi-Square Continuity Correction
Df
Likelihood Ratio
Exact Sig. (2-
Exact Sig. (1-
sided)
sided)
sided)
a
1
.196
.697
1
.404
1.431
1
.232
1.671 b
Sig. (2-
Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association b
N of Valid Cases
.194 1.655
1
.194
.198
102
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.59. b. Computed only for a 2x2 table