NAMA
: TRI YUNI WIDYAWATI
KELAS
: VI-B
NPM
: 02271411021
MATA KULI KULIAH AH
: AKUNT KUNTA ANSI NSI KEP KEPER ERIL ILAK AKUA UAN N RESUME ASPEK PERILAKU DALAM AUDITING
1. Moti Moti! !"i "i #$%! #$%!&! &! !'&i !'&it$ t$
Motiva Motivasi si merupa merupakan kan alat bantu bantu keperil keperilaku akuan an terbesar terbesar bagi bagi audit audit intern internal. al. Dalam teori motivasi, dikenal dengan lima kebutuhan pokok Maslow. Dua dari kebutuhan pokok tersebut adalah keinginan untuk menjadi bagian dari organisasi dan kebutu kebutuhan han untuk untuk diterim diterimaa dan dikenal dikenal,, sehingg sehinggaa dapat dapat melaya melayani ni audito auditor r internal secara baik. -
Kebu Kebutu tuha han n Menj Menjad adii Bagi Bagian an dar darii Orga Organi nisas sasii
Bagian audit merupakan merupakan bagian bagian dari keseluruhan keseluruhan organisasi organisasi yang berdedikasi berdedikasi untu untuk k memp memperb erbai aiki ki opera operasi si orga organi nisas sasii terse tersebu but. t. iha ihak k yang yang diau diaudi ditt dapat dapat dijanjikan dijanjikan bahwa pendapat pendapat mereka akan diterima diterima dan dipertimbangkan dipertimbangkan untuk dimasukkan dimasukkan dalam pertimbanga pertimbangan n keseluruhan keseluruhan manajemen manajemen guna memperbaiki memperbaiki kondis kondisii operasi operasi organi organisasi sasi.. ara ara audito auditorr dimint dimintaa untuk untuk mendek mendekati ati pihak pihak yang yang diaudit dengan bahasa yang memperkuat kebutuhan ini dan potensi penyelesaian serta dengan mempercayai pihak yang diaudit untuk membantu atau mengambil bagian atas pencapaian tujuan dari pekerjaan audit sekarang. !al ini harus dicapai mela melalu luii jamin jaminan an dari dari piha pihak k yang yang diau diaudi ditt bahw bahwaa sika sikap p posit positi" i" merek merekaa akan akan dicerminkan secara langsung ataupun tidak langsung dalam laporan audit. -
Meng Mengho horm rmati ati Diri Diri #end #endir irii dan dan Oran Orang g $ai $ain n
Kebutuhan akan rasa hormat ini dapat dikaitkan dengan keyakinan pihak yang diaudi diauditt untuk untuk bertin bertindak dak langsu langsung ng dalam dalam kerja kerja sama sama dengan dengan sta" audit audit untuk untuk meng mengid iden enti" ti"ik ikas asik ikan an bida bidang ng % bida bidang ng yang yang berm bermasa asala lah, h, memb membant antu u dalam dalam investigasi investigasi terhadap kinerja, kinerja, serta mengembangk mengembangkan an tindakan tindakan % tindakan tindakan korekti". korekti". &spek terpenting disini adalah auditor mengidenti"ikasikan tindakan % tindakan pihak yang diaudit secara langsung sebagai bagian dari usaha audit. ihak yang diaudit biasanya akan menerima rasa hormat dan respons manajemen melalui
penerapan audit yang merupakan bagian dari manajemen yang berpengaruh dalam melakukan perbaikan operasional manajemen. 2. M$()$*o*! #o(+*i#
Kon"lik adalah suatu karakteristik yang kerap kali terjadi pada proses audit '(hambers at al., )*+. Kon"lik sering kali membantu pencapaian tujuan audit, tetapi jika tidak ditangani lebih awal, maka kon"lik akan menjadi lebih tajam dan luas. Kon"lik dapat terjadi dalam hal % hal seperti berikut ). $ingkup seperti terhadap manajemen. /. 0ujuan sebagaimana terhadap auditor eksternal. 1. 0anggung jawab seperti layanan manajemen. 2. 3ilai dominasi atau persepsi terhadap peran audit dari kacamata pihak yang diaudit. Dalam bidang akuntansi, kon"lik dapat terjadi antara auditor yang cenderung mempertahakan pro"esionalismenya dan pihak yang diaudit yang cenderung mempertahankan lembaga atau keinginannya. Dapat disimpulkan bahwa ketika seorang auditor bekerja pada suatu lembaga bisnis pro"essional, yang dikelilingi oleh suatu birokrasi, kon"lik dan hilangnya nilai % nilai serta norma % norma pro"esionalisme akan muncul. Di pihhak lain, sikap dan keyakinan yang berkaitan dengan lingkungan anggota sepro"esi sering kali dibentuk oleh kondisi birokrasi.oleh karena itu, sikap yang dimunculkan oleh satu atau beberapa orang pro"essional yang mempertahankan nilai % nilai pro"esionalismenya akan cenderung menjadi pemicu kon"lik. &ranya dan 4erris ')*+2 telah melakukan survey terhadap auditor dan dapat kesimpulan menyatakan bahwa ). Kon"lik yang
terjadi
pada
organisasi
pro"esi akuntan
lebih
tinggi
dibandingkan dengan kon"lik yang terjadi pada akuntan yang bekerja dilingkungan organisasi bisnis bukan pro"esi. /. Dalam organisasi pro"essional, tingkat kon"lik yang diterima berbanding terbalik dengan posisi individu dalam suatu birokrasi. 1. ersepsi kon"lik berhubungan secara negative dengan kepuasan kerja dan berhubungan secara positi" dengan kecenderungan untuk berpindah kerja.
Kon"lik akan muncul ketika di dalam organisasi bisnis pro"esional terdapat sebagian orang yang memegang teguh nilai %nilai pro"esionalismenya, sementara sebagian lainnya tidak bahkancenderung untuk menghilangkan nilai % nilai tersebut. &da empat metode khusus yang secara umum digunakan untuk menyelesaikan kon"lik )
&rbitrasi
/
Mediasi
1
Kompromi
2
$angsung Keempat metode tersebut mencoba untuk mencapai suatu posisi yang dianggap
adalah yang terbaik bagi organisasi. Metode tersbut tidak selalu mencoba untuk meredakan perasaan dari masing % masing kelompok yang mengalami kon"lik. Metode yang terbaik dan paling sering digunakan dalam pendekatan keperilakuan adalah metode kompromi, jika perbedaan masih dapat di kompromikan. Metode terbaik lainnya yaitu mediasi. Mediasi merupakan jenis metode kompromi dengan pengecualian bahwa mediasi yang menggunakan sseorang juri cenderung memegang teguh kepentingan % kepentingan organisasi. ada metode arbitrasi, ketika terjadi suatu kon"lik muncullah kelompok ketiga yang menjadi suatu harapan penyelesaian kon"lik dalam organisais tersebut. ,. Ko'(i#!"i $+$#ti+
Komunikasi ini terdiri atas wawancara, musyawarah, laporan lisan, laporan tertulis. erintah seorang auditor dengan menggunakan komunikasi yang e"ekti" merupakan cara yang positi" untuk menciptakan lingkungan yang harmonis dalam menjalankan audit. 0erdapat unsur-unsur yang dipresentasikan baik secara lisan maupun tulisan yang dipertimbangkan untuk memiliki hubungan perilaku yang baik unsur tersebut adalah ). 5angan bicara atau menulis dalam bentuk langsung sebab auditor bukanlah bagian dari manajemen. /. 5angan menggunakan istilah-istilah yang berimplikasi pada kesalahankesalahan dari pihak yang diaudit.
1. 5angan menjadikan pihak yang diaudit sebagai pokok bahasan baik secara verbal maupun tertulis. 2. Ketika memberikan saran pertimbangkan si"at ego pihak yang diaudit sebab hal ini berimplikasi kepadaanggapan mereka . 6. Mengijinkan pihak yang diaudit untuk melakukan perubahan dalam bahasa laporan sepanjang tidak mengubah subtansinya. 7. 5angan berargumen atau berkomentar mengenai moralitas, karena auditor mencari "akta dan tidak bertindak sebgai seorang penasihat yang berhungan dengan moral. . Menjaga laporan dan memberikan keadilan. +. Mengaitkan dengan kondisi lingkungan ketika mencari penyebab dari temuanya. *. Mengi8inkan paihak yang diaudit sepanjang proses penyusunan laporan untuk mengungkapkan pendapat )9. #opan dengan seluruh tingkatan sta"" pihak yang diaudit dan menyambut manajemen pihak yang diaudit dengan rasa hormat. )). Melakukan pertemuan dan wawancara dikantor pihak yangdiaudit. )/. Mempertimbangkan kemungkinatekanan yang muncul dalam diri pihak yang diaudit. 4. A'&it %!ti"i%!ti+
0elah menjadi suatu hal yang umum dalam audit bahwa inti dari kinerja audit yang baik berasal daripendekatan keprilakuan. :lemen keprilakuan tersebut meliputi ). ada awal audit, tanyakan pada pihak yang diadit bidang mana yang akan diaudit. /. Bangun suatu pendekatan kerja sama dengan sta" pihak yang diaudit dalam menilai emrogram audit dan elaksanaan audit 1. erolehan persetujuan dan rekomendasi untuk tindakan koreksi 2. Dapatkan persetujuan atas isi laporan 6. Memasukan in"ormasi nyata pada laporan audit. artisipasi didalam audit membantu memecahkan berbagai permasalahan dan mengordinasikan
tindakan korekti".#eluruh keberhasilan diatas tergantung pada kredibilitas auditor atas kekejujuran.