ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN TRAUMA PADA PADA SALURAN KEMIH D I S U S U N OLEH : KELOMPOK 3 1. UMI KALSUM 2. ZULI ZULIAH AH EL ELV VIANA IANA 3. ALEX ALEX SUMB SUMBER ER PANJAIT NJAITA AN
PROGRAM STUDY NERS FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA MEDAN 201
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR LATAR BELAKANG
Traum raumaa salu salura ran n kemi kemih h seri sering ng tak tak terd terdia iagn gnos osaa atau atau terl terlam amba batt terdiagnosa karena perhatian penolong sering tersita oleh jejas-jejas ada di tubu tubuh h dan dan angg anggot otaa gera gerak k saja saja,, kela kelamb mbat atan an ini ini dapa dapatt meni menimb mbul ulka kan n komplikasi yang berat seperti perdarahan hebat dan peritonitis, oleh karena itu pada setiap kecelakaan trauma saluran kemih harus dicurigai sampai dibuktikan tidak ada. Trauma saluran kemih sering tidak hanya mengenai satu organ saja, sehingga sebaiknya seluruh sistem saluran kemih selalu ditangani sebagai satu kesatuan. Juga harus diingat bahwa keadaan umum dan tanda-tanda vita vitall
haru haruss
selal selalu u dipe diperba rbaik iki/d i/dip ipert ertah ahan anka kan, n, sebe sebelu lum m
mela melang ngkah kah ke
pengobatan yang lebih spesifik. Traum Traumaa sistem sistem perkem perkemiha ihan n bisa bisa terjad terjadii karena karena trauma trauma tumpul tumpul dan traum traumaa tajam tajam.. Traum raumaa tumpu tumpull sistem sistem perk perkem emih ihan an lebi lebih h besa besarr ting tingka katt kejadiannya 8 ! "# dibandingkan dengan trauma tajam yang mencapai $ ! %#. &iasanya cedera saluran kemih disertai dengan trauma pada struktu strukturr organ organ lain, lain, kecual kecualii cedera cedera atrog atrogeni enikk yang umumnya umumnya merupakan merupakan cedera tunggal. 'elihat akibat yang ditimbulkan dari trauma urinaria, maka kami dari kelomp kelompok ok akan akan menjela menjelaska skan n makala makalah h laporan laporan pendah pendahulu uluan an dan konsep konsep asuha asuhan n kepe kepera rawat watan an gawa gawatt daru darurat rat pada pada siste sistem m perk perkem emih ihan an seba sebaga gaii penunjang kegiatan perkuliahan.
1.2 RUMUSAN RUMUSAN MASALA MASALAH H
a. (pa yang yang dimak dimaksud sud dengan dengan trau trauma ma urina urinaria) ria) b. &agaimana tanda dan gejalanya) c. (pa saja klasifi klasifikas kasii dari dari traum traumaa urinar urinaria) ia) d. &agai &agaima mana na kompl komplika ikasi siny nya) a) e. &agaim &agaimana ana asuhan asuhan keperaw keperawtan tan pada pada trauma trauma urinaria urinaria yang salah salah satuny satunyaa trauma *esika +rinaria )
1.3 TUJUAN
$..$
Tujuan +mum +ntuk mengetahui (suhan eperawatan pada pasien dengan gangguan trauma pada saluran kemih
$..%
Tujuan husus a. 'engetahui definisi dari trauma urinaria b. 'engetahui tanda dan gejala dari trauma urinaria c. 'engetahui klasifikasi trauma urinaria d. 'engetahui komplikasi trauma urinaria e. 'engetahui perkemihan
asuhan
keperawatan
pada
trauma
f. 'engetahui analisis jurnal tentang trauma saluran
saluran
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 DEFINISI TRAUMA URINARIA
Trauma urinaria atau trauma pada saluran perkemihan merupakan adanya benturan pada saluran perkemihan ginjal, ureter, vesika urinaria, uretra. 0ada laki-laki dapat pula mengenai scrotum, testis dan prostat 'utta1in, (rif. %$$. Trauma pada system perkemihan adalah kejadian dimana saluran kemih mengalami gangguan bukan karena pengaruh dari dalam tubuh tetapi adanya gangguan dari luar. 2aluran kemih termasuk ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra dapat mengalami trauma karena luka tembus tusuk, trauma tumpul, terapi penyinaran maupun pembedahan. 3ejala yang paling banyak
ditemukan
berkurangnya
proses
adalah
terdapatnya
berkemih
dan
darah
nyeri.
di
urin
&eberapa
hematuria, trauma
dapat
menyebabkan nyeri tumpul, pembengkakan, memar, dan jika cukup berat, dapat menurunkan tekanan darah s yok. 4imbah metabolik harus disaring dari darah oleh ginjal dan dibuang melalui saluran kemih, karena itu setiap cedera yang mempengaruhi proses tersebut bisa berakibat fatal. 'encegah kerusakan menetap pada saluran kemih dan mencegah kematian tergantung kepada diagnosis dan pengobatan yang tepat. 2.2 KLASIFIKASI TRAUMA URINARIA 2.2.1
T!"#$" G%&'"(
Definisi Trauma Ginjal Trauma ginjal merupakan trauma pada sistem urologi yang paling sering terjadi. ejadian penyakit ini sekitar 8-$# dengan trauma tumpul atau trauma abdominal. 0ada banyak kasus, trauma ginjal selalu dibarengi dengan trauma organ penting lainnya. 0ada trauma ginjal akan menimbulkan ruptur berupa perubahan organik pada jaringannya. 2ekitar 85-"# trauma ginjal terjadi akibat trauma tumpul yang biasanya diakibatkan oleh kecelakaan lalulintas.
Etiologi trauma ginjal 6 a. Trauma tumpul tersering . 0erkelahian, terjatuh, olah raga dengan kontak, kecelakaan lalu lintas. b. Trauma tembus Tembakan, ruda paksa tusukan, senjata tajam. c. (kselerasi / 7eselerasi ecelakaan lalu lintas yang mengenai pedical ginjal. d. Tatrogenik &iopsi ginjal, koliktomi. e. 3injal patologis 3injal patologis lebih mudah terjadi trauma sehubungan dengan lemahnya
pertahanan ginjal
seperti 6
3injal
polikistik,
hidronefrosis, ginjal ektopik. f.
Trauma yang akibat 294 e:tracorporeal shock wave lithotripsy suatu prosedur rutin untuk menghancurkan batu ginjal bisa menyebabkan ditemukannya darah dalam air kemih yang sifatnya sementara, tidak terlalu jelas dan akan membaik dengan sendirinya, tanpa pengobatan khusus.
Klasifikasi Trauma Ginjal
lasifikasi trauma ginjal menurut 2argeant dan 'ar1uadt yang dimodifikasi oleh ;ederle a. 3rade < 4esi meliputi 6 •
ontusi ginjal
•
'inor laserasi korteks dan medulla tanpa gangguan pada sistem pelviocalices
•
=ematom minor dari subcapsular atau perinefron kadang kadang >5 ! 8 # dari ◊ keseluruhan trauma ginjal
b. 3rade << 4esi meliputi6 •
4aserasi parenkim yang berhubungan dengan tubulus kolektivus sehingga terjadi e:travasasi urine
•
2ering terjadi hematom perinefron 4uka yang terjadi biasanya dalam dan meluas sampai ke medulla $ ! $5 # dari keseluruhan trauma ginjal
c. 3rade <<< 4esi meliputi6 •
3injal yang hancur
•
Trauma pada vaskularisasi pedikel ginjal 5 # dari keseluruhan trauma ginjal
d. 3rade <* 'eliputi lesi yang jarang terjadi yaitu6 •
(vulsi pada ureteropelvic junction
•
4aserasi dari pelvis renal
Patofisiologi Trauma Ginjal 3injal merupakan organ yang banyak mengandung urine dan darah yang terlindung oleh lapisan lemak, tulang rusuk dan otot abdomen. arena benturan yang keras, maka benturan ini akan diteruskan kesemua tekanan hidrostatik dan capsula fibrosa parenkhim ginjal yang selanjutnya menyebabkan kerusakan. Manifestasi klinis dari trauma ginjal meliputi •
?asa sakit / nyeri daerah trauma ginjal bahkan sampai syok.
•
=ematuri.
•
=ematom pada pinggang.
•
Teraba masa pada pinggang.
•
@yeri tekan pada daerah trauma.
Pemeriksaan laboratorium / diagnostic untuk trauma ginjal •
=ematokrit menurun karena perdarahan .
•
=& menurun.
•
0emeriksaan <*0 6 'emperlihatkan suatu daerah berwarna abu-abu didaerah trauma karena hematom dan ekstravasi urine.
•
+rogram ekskresi 6 'emperlihatkan gangguan fungsi / ekstravasi urine pada sisi yang terkena.
•
AT 2can
6 +ntuk mendeteksi hematom retroperineal dan
konfigurasi ginjal.
Diagnosa banding 6 •
;raktur vertebra / iga dan hematom retroperineal.
•
Trauma traktus urogenitalis lain.
Penatalaksanaan6 •
onservatif $.
. Bbat-obat konservatif. •
Bperatif $. Bperasi untuk penjahitan suatu laserasi bila fungsi ginjal masih baik. %. @efrotomi.
Komplikasi
2.2.2
•
(wal
•
4anjut 6 2tenosis CuptureC dari arteri ginjal, hipertensi, hidronefrosis.
6
T!"#$" U!)*)!
Definisi 2ebagian besar trauma ureter saluran dari ginjal yang menuju ke kandung kemih terjadi selama pembedahan organ panggul atau perut, seperti histerektomi, reseksi kolon atau uteroskopi. 2eringkali terjadi kebocoran air kemih dari luka yang terbentuk atau berkurangnya produksi
air kemih. Trauma ureter jarang sekali terjadi karena struktunya fleksibel dan terlindung oleh tulang dan otot.
Etiologi •
Bperasi daerah punggung dan abdomen, dimana ureter terpotong.
•
Tindakan kateterisasi 6 ujung kateter menembus dinding ureter.
•
0emasukan Dat alkali terlalu kuat.
Manifestasi Klinis •
(nuria / oliguria berat setelah pembedahan didaerah pelvis dan abdomen.
•
@yeri daerah panggul.
•
kstravasase urine.
•
7rainase urine melalui luka operasi.
•
Pemeriksaan laboratorium / upture •
Tes fungsi ginjal 6 abnormal bila traumanya bilateral.
•
+rografi ekskresi 6 ekstravasase urine.
•
+rografi retrogad 6 menentukan sifat dan tempat trauma.
Diagnosa banding •
*esikovagina dan uretrovaginal.
•
ausa CuptureC dan anuria pre renal.
Patofisiologi arena fungsi ureter sebagai saluran pengaliran urine dari ginjal ke vesika urinaria. (pabila terjadi trauma pada ureter, maka akan terjadi gangguan aliran atau terjadinya ekstravasase urine dan manifestasi klinis yang dihubungkan gangguan tersebut.
Komplikasi •
;istula ureter.
•
•
0yelonefritis.
•
Bbstruksi ureter karena stenosis.
Penatalaksanaan •
Terapi terbaik adalah pencegahan dimana perlunya pemasangan kateter sebelum dilakukan operasi pada daerah ginjal dan abdomen untuk identifikasi.
•
7iusahakan untuk mempertahankan aliran urine dengan cara 6 $. +retro @eosistomi bila ureter masih cukup panjang, +reter dapat ditanamkan ke buli-buli. %. +retro cutanostomi yaitu muara ureter dipindahkan ke kulit. . +retro ileo sistostomi bila ureter pendek diganti dengan
•
2.2.3
Terapi konservatif berupa analgetik dan CuptureCCC.
T!"#$" V)+%," U!%&"!%"
Definisi Trauma bledder atau trauma vesica urinaria merupakan keadaan darurat
bedah
yang
memerlukan
pelaksanaan
segera.
&ila tidak
ditanggulangi dengan segera dapat menimbulkan komplikasi
seperti
peritoritis dan sepsis. Aedera kandung kemih disebabkan oleh trauma tumpul atau penetrasi. emungkinan cedera kandung kemih bervariasi menurut isi kandung kemih sehingga bila kandung kemih penuh akan lebih mungkin untuk menjadi luka daripada saat kosong arif mutta1in 6 %$$
Etiologi •
Trauma tumpul pada panggul yang mengenai buli-buli.
•
Trauma tembus.
•
(kibat manipulasi yang salah sewaktu melakukan operasi Trans uretral ?esection T+?
Patofiisiologi &ila buli-buli yang penuh dengan urine mengalami trauma, maka akan terjadi peningkatan
tekanan intravesikel dapat menyebabkan
contosio buli-buli / buli-buli pecah. eadaan ini dapat menyebabkan C rupture intraperitoneal.
WO-
andung emih
ecelakaan
;raktur Tulang
Trauma Tumpul
Trauma Tajam
0atah Tulang 0elvis
ontusio/buli ! buli memar
?uptur
4uka Tusuk
Trauma &ladder
Bbstruksi
Jejas =ematom (bdomen
?obekan 7inding &ladder
Tekanan andung emih
(nemia
2yok
E(%$%&"+% U!%&
D. R)+%, I&),+%
?efluk +rine ke 3injal
@yeri Tekan 2upra 0ubis Aemas D. G"&//#"& R"+" N"$"& N)!%
elainan pada 3injal
D. G"&//#"& M%(%*"+ F%+%,
3angguan eseimbangan (sam &asa
7arah menjadi (sam
D. G"&//#"& P)!#+% J"!%&/"&
@afas Aepat dan 7angkal
2esak @afas
D. G"&//#"& P(" N""+
Manifestasi Klinis •
@yeri supra pubik baik verbal maupun saat palpasi.
•
=ematuria.
•
etidakmampuan untuk buang air kecil.
•
?egiditas otot.
•
kstravasase urine.
•
2uhu tubuh meningkat.
•
2yok.
•
Tanda-tanda peritonitis.
Pemeriksaan Laboratorium / Diagnostik •
=ematokrit menurun.
•
Aystografi 6 menunjukkan ekstravasase urine, vesika urinaria dapat pinddah atau tertekan, menunjukkan ekstravasase urine vesika urinaria dapat pindah atau tertekan yaitu suatu prosedur di mana pewarna radioaktif senyawa kontras yang dapat dilihat dengan E-ray, disuntikkan ke dalam kandung kemih.
•
0rosedur selanjutnya adalah dengan melakukan CT scan atau E-ray untuk melihat kebocoran. 2ementara untuk luka kandung kemih yang terjadi selama prosedur operasi biasanya diketahui tepat pada waktunya sehingga rangkaian tes tersebut tidak perlu dilakukan.
Diagnosa banding •
?uptur uretra atau ginjal. Komplikasi
•
+rosepsis.
•
lien lemah akibat anemia.
Penatalaksanaan •
(tasi syok dan perdarahan.
•
•
&ila ditemukan fraktur tulang punggung disertai ruftur vesica urinaria intra peritoneal dilakukan operasi Cupture alta yang dilanjutkan dengan laparatomi.
2.2.4 T!"#$" U!)*!"
Definisi ?uptur uretra bisa sebagian atau total, biasanya rupture terjadi pada pars membranesea. 7apat juga uretra pars pandibulum, trauma lebih sering dialami pria. Etiologi +mumnya disebabkan trauma langsung didaerah rupture dan pelvis.
Manifestasi Klinis •
0erdarahan dari uretra.
•
=ematom perineal, mungkin disebabkan trauma bulbus cavernosus.
•
?etensio urine akibat spasme '. 2pinkter uretra eksternum.
•
&ila buli-buli penuh terjadi ekstravasase sehingga terjadi nyeri berat dan keadaan umum memburuk.
Klasifikasi •
Trauma 3rade < ringan Fang mengalami kerusakan adalah dinding uretra, adanya perdarahan per uretra darah langsung keluar dari uretra.
•
Trauma 3rade << sedang Fang mengalami kerusakan adalah dinding uretra, bulbus cavernosus dan kemungkinan ada hematom tetapi tidak progresif.
•
Trauma 3rade <<< berat . 0ada tingkat ini uretra mengalami rupture, bulbus cavernosus hancur dan vesika buck robek darah mengalir keluar, menjalar kebawah kulit, perdarahan mula-mula pada daerah peritoneum terus ke scrotum selanjutnya ke daerah unguinal suprapubik. Pemeriksaan Diagnostic
•
?ectal Toucher &ila Cupture terjadi di pars membranosa, maka prostat tidak akan teraba, sebaliknya akan teraba rupture berupa masa lunak dan kenyal.
•
+retrogram +ntuk mengetahui lokasi rupture. Komplikasi 0enyembuhan luka dapat menyebabkan rupture ureter. Penatalaksanaan
•
onservatif berupa pemasangan 7A beberapa hari disertai pemberian antibiotika.
•
Jika
kateter
gagal
dipasang, lakukan
pembedahan
operasi
perineostomi untuk mengeluarkan bekuan darah, kemudian dipasang 7A. •
ontrol uretra dengan menggunakan &ougie untuk mengetahui ada tidaknya striktura.
2.2.
T!"#$" P)&%+
Trauma pada penis yang sedang ereksi disebabkan oleh pembalut karet atau penyempit lain yang merobek jaringan kavernosa dan dapat menyebabkan necrosis. adang-kadang terjadi kerusakan jaringan penis pada kecelakaan rupture dalam hal ini mungkin diperlukan skin graf. 2.2.5
T!"#$" S6!*#$
Trauma pada testis jarang terjadi. @yeri hebat, muntah dan bahkan syok bila testis mengalami kontosio, laserasi / rupture total, mungkin
diperlukan eksplorasi scrotum. 0enyembuhan setelah trauma hebat biasanya disertai atropi testis. 2.2.7
T!"#$" T)+*%+
0ada luka tembak, cedera ekstensif, luka compang-camping dan terdapat jaringan nekrosis serta cedera ikutan pada daerah sekitarnya. 0ada rudapaksa tumpul, besarnya pembengkakan skrotum dan ekimosis bisa berbeda. Aedera akibat rudapaksa tajam segera setelah trauma biasanya penderita mengeluh sakit, mual, muntah, kadang sinkop. Terdapat tanda cairan atau darah di dalam skrotum. 7itemukan testis yang membesar dan nyeri.
BAB III
A+#8"& K)9)!""*"& T)!%*%+ (.
0@3(J<(@ aji mekanisme dari riwayat trauma pada kandung kemih. aji keluhan
nyeri di daerah suprasimfisis, miksibecampur draah atau mungkin pasien tidak dapat miksi. 0emeriksaan secara umum sering didapatkan adanya syok hipovolemik yang berhubungan dengan fraktur pelvis dan perdarahan dalam massif. 2ering didapatkan adanya tanda dan gejala sepsis peritonesis akibat masuknya urine kedalam peritoneum.tanda-tanda klinis cedera landing kemih relative spesipik, trias gejala gross hematuria, nyeri suprapubik, kesulitan ketidakmampuan untuk miksi.
&.
7<(3@B2( 0?(9(T(@.
$. 3angguan rasa nyaman nyeri s/d erusakan jaringan trauma pada daerah bladder, ditandai dengan 6 •
lien mengeluh nyeri pada daerah abdomen bawah yang terkena.
•
(danya nyeri tekan pada daerah bladder yang terkena.
•
kspresi wajah meringis / tegang.
%. 3angguan eliminasi urine s/d trauma bladder ditandai dengan hematuria
4akukan tindakan pembedahan bila perdarahan terus berlangsung. ?asional 6 Tindakan yang cepat / tepat dapat meminimalkan kecacatan
. 3angguan pemenuhan aktifitas s/d kelemahan fisik sekunder terhadap trauma, ditandai dengan 6 •
lien tampak lemah.
•
(ktifitas dibantu oleh orang lain / keluarga.
G. 0otensial syok hipovolemia s/d pemutusan pembuluh darah.
5. &ila perdarahan tetap berlangsung dan + memburuk pikirkan tindakan bedah. ?asional 6 Tindakan yang segera dapat menghindarkan keadaan yang lebih memburuk.
BAB III -ONTOH KASUS
Tn.2 datang ke ?2+ 2ari 'utiara 'edan mengeluh sakit di daerah bawah perut setelah terjatuh dari motor. lien memegangi perutnya, terdapat jejas di bagian perut bawah. 7ari hasil pemeriksaan urine terdapat hematuria, T76 $/8 mm=g , ?? %5 :/menit, 26 H,5 A, @6 H% :/menit, =& 6 H,5 gram/dl 4.1 PENGKAJIAN B%;"*"
@ama
6 Tn.2
+mur
6 G5 th
Jenis kelamin 6 laki-laki (gama
6
2uku / &angsa 6 Jawa/
6 27
&ahasa
6
(lamat
6 (mal 4uhur
Tgl masuk ?2 6 2enin, 5 Bktober %$5 Tgl pengkajian6 2enin, 5 Btober %$G @o. ?egister
6$%.%.$"5
7iagnosa medis 6 Trauma *esika +rinaria •
eluhan +tama 0: mengeluh nyeri pada perut bagian bawah, sulit berkemih.
•
?iwayat 0enyakit 2ekarang 0ada hari senin tanggal 5 Bktober klien hendak ke pasar dengan mengendarai sepeda motor, namun karena menghindari kucing yang menyebrang jalan Tn 2 mengerem mendadak sehingga
terjatuh dari
sepeda motor kecelakaan tunggal perut bagian bawah klien terbentur pembatas jalan. 2ehingga klien dibawa ke ?2+ 2ari 'utiara 'edan.. •
?iwayat 0enyakit 7ahulu lien tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya
•
?iwayat 0enyakit eluarga
lien tidak memiliki keluarga yang memiliki penyakit menurun •
D"*" S#'),*%
a. lien mengeluh nyeri pada perut bagian bawah bledder yang terkena pembatas jalan. b. lien mengatakan kencingnya bercampur darah c. lien mengatakan ada memar pada abdomen bawah setelah dia terjatuh. •
D"*" ),*%
a. @yeri pada daerah trauma b. =ematuri c. =T menurun d. =& menurun e. 0ada pemeriksaan &@B 6'emperlihatkan suatu daerah yang berwarna abu-abu di daerah trauma dan memperlihatkan ekstravasase urine. f. +rogram ekskresi 6 'emperlihatkan gangguan fungsi / ekstravasasi urine pada sisi yang terkena. g. AT 2can 6 'emperlihatkan adanya hematom retropenial dan konfigurasi ginjal.
4.2 PEMERIKSAAN FISIK
=ead to Too a.
epala &entuk kepala simetris, kulit kepala cukup bersih, posisi kepala tegak dapat digelengkan ke kiri / kekanan, tidak terdapat luka jahitan.
b. ?ambut &entuk rambut lurus, berwarna hitam, kebersihan cukup baik. c. 'ata 0englihatan Terlihat bersih tidak ada kotoran, struktur mata simetris, fungsi penglihatan baik, sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, klien tidak memakai alat bantu penglihatan / kacamata. d. =idung 0enciuman
&entuk simetris, fungsi penciuman baik, tidak ada perdarahan, polip dan tidak ada peradangan, terlihat bersih tidak ada benda asing atau secret serta kotoran yang menempel e. Telinga 0endengaran &entuk dan posisi simetris, fungsi pendengaran baik, tidak terdapat luka danj klien tidak mengguanakan alat bantu pendengaran f.
'ulut dan 3igi 'ukosa bibir agak kering, lidah tampak bersih, jumlah gigi lengkap, kebersihan gigi cukup baik, tidak tercium bau mulut, fungsi pengecapan baik dapat membedakan rasa tidak ada masalah dalam menelan tapi klien cuma kurang nafsu makan.
g.4eher Terlihat bersihtidak terdapat kotoran dilipatan kulit, tidak terdapat pembesaran getah bening maupun kelenjar tiroid, dan tidak ada keterbatasan gerak pada leher. h. Thora: ;ungsi 0ernafasan &entuk simetris, frekuensi nafas %G :/menit, tidak terlihat sesak nafas / tidak menggunakan alat bantu pernafasan, dada teraba datar dan tidak ada nyeri tekan dan tidak terdengar bunyi nafas tambahan ronchi dan wheeDing. i. (bdomen
6 bentuk simetris, tampak kebiruan pada perut bagian
bawah. (uskultasi 6 bising usus normal 8:/m 0alpasi
6 terdapat nyeri tekan pada abdomen bagian bawah.
j. ?eproduksi lien berjenis kelamin laki-laki, terpasang kateter dan keluar darah saat &( melalui kateter. k. kstremitas •
(tas
6 kstremitas atas sebelah kanan terpasang infus ?4 %
tetes/menit dan ekstremitas atas sebelah kiri dan kanan terdapat luka lecet.
•
&awah
6 kstremitas bawah terdapat luka lecet pada kedua
lutut dan nyeri apabila digerakkan. l.
2ecara khusus bagian sistem perkemihan •
•
(uskultasi 6 terdengar suara bruit renal, serta bladder terdengar penuh dengan urine.
•
0alpasi 6 terdapat nyeri tekan pada bagian yang terkena trauma.
•
0erkusi 6 terdapat nyeri ketika dilakukan tumbukan.
4.3 DIAGNOSA KEPERAWATAN
$. @yeri akut b/d agent injury d/d pasien mengeluh nyeri saat ditekan, dan ketika tumbukan terasa nyeri, hematuria. %. 3angguan eliminasi urine b/d pengumpulan dan pengeluaran urine d/d pasien tidak dapat berkemih. . ?esiko infeksi b/d urine yang menumpuk pada bladder d/d kesulitan berkemih.
4.4 INTERVENSI KEPERAWATAN N
D%"/&+" ,)9)!""*"&
T#'#"& ;"& K!%*)!%"
I&*)!>)&+%
8"+%(
$.
@yeri
akut
injury
b/d
d/d
mengeluh
agent
NO-: NI-: 'engenali faktor • 4akukan penyebab 'engenali onset pengkajian
pasien
nyeri
saat
ditekan,
dan
ketika
tumbukan
terasa
nyeri,
hematuria.
lamanya sakit 'enggunakan
nyeri
metode
termasuk lokasi,
pencegahan 'enggunakan
karakteristik,
konfrehensif
durasi,
metode
frekuensi,
nonanalgetik
kualitas
untuk mengurangi
pada wajah 'elaporkan nyeri
presipitasi •
nonfarmakologi •
valuasi keefektifan kontrol nyeri
K!%*)!%" 8"+%( :
lien merasakan nyeri
(jarkan tentang tehnik
sudah terkontrol
•
dan
faktor
nyeri 'engenali gejalagejala nyeri kspresi nyeri
secara
•
Tingkatkan istirahat
berkurang atau tidak merasakan nyeri lagi •
%.
3angguan eliminasi urine b/d
pengumpulan
pengeluaran pasien berkemih.
urine
tidak
dan
0asien dapat berkemih. NO-:
NI- :
•
•
d/d dapat
•
'engosongkan kandung kemih
'anajemen eliminasi urine
•
'anajemen cairan
secara tuntas •
0ola eliminasi
•
(supan cairan adekuat
.
?esiko infeksi b/d urine yang
menumpuk
bladder
d/d
berkemih.
pada
NO-: •
kesulitan •
•
NI-:
Tidak
didapatkan
•
(jarkan pasien
infeksi berulang
dan
'endeskripsikan
cara
tanda
mengenali
dan
gejala
keluarga
infeksi
tanda
'endeskripsikan
gejala infeksi
penatalaksanaan yang
tepat
•
dan
(jarkan keluarga cara
untuk
mencegah
infeksi
infeksi •
3anti
kateter
sesuai aturan
BAB V PENUTUP
.1 KESIMPULAN
Trauma pada system perkemihan adalah kejadian dimana saluran kemih mengalami gangguan bukan karena pengaruh dari dalam tubuh tetapi adanya gangguan dari luar. 2aluran kemih termasuk ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra dapat mengalami trauma karena luka tembus tusuk, trauma tumpul, terapi penyinaran maupun pembedahan. 3ejala yang paling banyak
ditemukan
adalah
terdapatnya
darah
di
urin
hematuria,
berkurangnya proses berkemih dan nyeri. &eberapa trauma dapat menyebabkan nyeri tumpul, pembengkakan, memar, dan jika cukup berat, dapat menurunkan tekanan darah syok. Jika kita membicarakan mengenai system perkemihan, di dalamnya terdapat beberapa organ yang kemungkinan dapat terkena trauma. 7iantaranya adlah ginjal, ureter. andung kemih, dan uretra.
.2 SARAN
a. 2aran kepada pendidikan6
7iharapkan kepada pendidik supaya
memperlengkapi perpustakaan terutama buku buku yang membahas tentang penyakit system perkemihan agar mempermudah proses belajar dan mengajar. b. 2aran kepada mahasiswa6 7iharapkan kepada mahasiswa untuk bisa memahami isi makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
'utta1in,
(rif.
%$$. su!an
Kepera"atan
Gangguan
#istem
Perkemi!an. Jakarta6 2alemba 'edika. Aorwin, liDabeth J. %$. $uku #aku Patofisiologi. 0enerbit &uku edokteran 3A. Jakarta 0urnawan Junadi, Kapita #elekta Kedokteran, disi ke %. 'edia (eskulapius, ;+< 2oeparman.$""8. %lmu Pen&akit Dalam, Jilid <<, &alai 0enerbit ;+< 'ansjoer, (rif, %., Kapita #elekta Kedokteran, 'edia (esculaapius ;+<, Jakarta. http6//id.scribd.com/doc/8$>"85%H/(skep-Trauma-3injal http6//www.slideshare.net/nufrD/dradam-trauma-urologi-dan-pelvis-as http6//caramengecilkanpaha.com/tips-menurunkan-kolesterol/ http6//www.susukolostrum.com/data-penyakit/penyakit-ginjal-dan-salurankemih/trauma-saluran-kemih.html http6//www.scribd.com/doc/GH"5H/(suhan-ekperawatan-lien7engban-Trauma-2istem-0erkemihan