01/52013
INFEKSI SALURAN KEMIH
SANDRIANI A. ORATMANGUN 101015036 P.S FARMASI
PROGRAM STUDI FARMASI FAKUTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO 2013
2
Farmakoterapi Farmakoterapi – Infeksi Saluran Kemih
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat rahmat rahmat-Ny -Nyaa saya saya dapat dapat menyel menyelesa esaika ikan n makala makalah h Farmakoterapi yang berjud berjudul ul “INFEKSI SALURAN KEMIH” ini. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas
mata kuliah Biofarmasi.
saya menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu sangat diharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah makalah ini memberikan memberikan informasi informasi bagi seluruh seluruh mahasiswa mahasiswa Farmasi bahkan masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua. semua. Akhirnya Akhirnya besar harapan harapan saya kiranya makalah ini dapat membantu temanteman.
Manado, 10 April 2013
2
Farmakoterapi Farmakoterapi – Infeksi Saluran Kemih
Penyusun DAFTAR ISI Kata Pengantar …………………………………………………………………. 1 Daftar Isi …………………………………………………………………………. 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 1.1 Lata Latarr Bela Belakan kang g ………… ……………… ………… ………… ………… ………… ………… ………… ………… ………… ………… ……3 3 1.2 Tujuan…………………………………………………… Tujuan……………………… ……………………………………….……… ………….……… 4 BAB II PEMBAHASAN
2.1
Penge Pengert rtia ian n infek infeksi si salu salura ran n kemih kemih…… ………… ………. …..… .……… ………… ………… ………… ………. …... .... 7
2.2 2.2
epid epidem emio iolo logi gi…… ………… ………… ………… ………… …….. ..…… ………… ………… ………… ………… ………… ……… …9
2.3
Etiologi …………………………… ……………………………………………………… ……………………………………….10 …………….10
2.4
Cara penularan ………………………… ……………………………………………………… ………………………………… ……
2.5
Tata laksana………………………… laksana…………………………………………………… …………………………………... ………... 14
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimp Kesimpula ulan n ....... .......... ....... ....... ...... ....... ....... ....... ....... ...... ....... ....... ...... ....... ....... ...... ....... ....... ....... ....... ...... ....... ......... .......... .......... .......... ....... .. 22 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 23
2
Farmakoterapi Farmakoterapi – Infeksi Saluran Kemih
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
ISK adalah adanya bakteri pada urin yang disertai dengan gejala infeksi.2 Ada pula yang mendefinisikan ISK sebagai gejala infeksi yang disertai adanya mikroo mikroorga rganis nisme me patogen patogenik ik (patog (patogeni enik k : yang menyeba menyebabka bkan n penyaki penyakit) t) pada urin, urin, uretra (uretra : saluran yang menghubungkan kandung kemih dengan dunia luar), kandung kemih, atau ginjal. ISK ISK dapat dapat terj terjad adii pada pada 5% anak anak perem perempu puan an dan dan 1-2% 1-2% anak anak laki laki-l -laki aki.2 .2 Kejadian ISK pada bayi baru lahir dengan berat lahir rendah mencapai 10-100 kali lebih besar disbanding bayi dengan berat lahir normal (0,1-1%). Sebelum usia 1 tahun, ISK lebih banyak terjadi pada anak laki-laki. Sedangkan setelahnya, sebagian besar ISK terjadi pada anak perempuan. Misalnya pada anak usia pra sekolah d i mana ISK pada perempuan mencapai 0,8%, sementara pada laki-laki hanya 0,2%. Dan rasio ini terus meningkat sehingga di usia sekolah, kejadian ISK pada anak perempuan 30 kali lebih besar dibanding pada anak laki-laki. Dan pada anak laki-laki yang disunat, risiko ISK menurun hingga menjadi 1/5-1/20 dari an ak laki-laki yang tidak disunat.1 Pada usia 2 bulan – 2 tahun, 5% anak dengan ISK mengalami demam tanpa sumber infeksi dari riwayat dan pemeriksaan fisik.1 Sebagian besar ISK dengan gejala tunggal demam ini terjadi pada anak perempuan. Infeksi saluran kemih tanpa bakteriuria dapat muncul pada keadaan:: a. Fokus Fokus infeks infeksii tidak tidak dilewa dilewati ti urin, urin, misal misalnya nya pada pada lesi dini dini pielo pielonef nefrit ritis is karena infeksi hematogen. 2
Farmakoterapi Farmakoterapi – Infeksi Saluran Kemih
b. Bendungan total pada bagian saluran yang menderita infeksi. c. Bakteriuri Bakteriuriaa disam disamarkan arkan karena pemberian pemberian anibiotika. anibiotika.
Infeks Infeksii salura saluran n kemih kemih sering sering terjdi terjdi pada pada wanita wanita.. Salah Salah satu satu penyeba penyebabny bnyaa adalah uretra wanita yang lebih pendek sehingga bakteri kontaminan lebih mudah melewati jalur ke kandung kemih. Faktor lain yang berperan adalah kecenderungan untuk menahan urin serta iritasi kulit lubang uretra sewaktu berhubungan kelamin. Uretra yang pendek meningkatkan kemungkinan mikroorganisme yang menempel dilubang uretra sewaktu berhubungan kelamin memiliki akses ke kandung kemih. Wani Wa nita ta hamil hamil meng mengal alami ami rela relaks ksas asii semu semuaa otot otot polo poloss yang yang dipe dipeng ngar aruh uhii oleh oleh progesterone, termasuk kandung kemih dan ureter, sehingga mereka cenderung menaha menahan n urin urin dibagi dibagian an terseb tersebut. ut. Uterus Uterus pada pada kehami kehamilan lan dapat dapat pula pula mengham menghambat bat aliran urin pada keadaan-keadaan tertentu. Faktor Faktor protek protekti tiff yang melawa melawan n infeks infeksii salura saluran n kemih kemih pada wanita wanita adalah adalah pembentukan selaput mukus yang dependen estrogen di kandung kemih. Mukus ini mempunyai fungsi sebagai antimikroba. Pada menopause, kadar estrogen menurun dan sistem perlindungan ini lenyap sehingga pada wanita yang sudah mengalami menopause rentan terkena infeksi saluran kemih. Proteksi terhadap infeksi saluran kemih pada wanita dan pria, terbentuk oleh sifat alami urin yang asam dan berfungsi sebagai antibakteri. Infeksi saluran kemih pada pria jarang terjadi, pada pria dengan usia yang sudah lanjut, penyebab yang paling sering adalah prostatitis atau hyperplasia prostat. Prostat Prostat adalah sebuah kelenjar kelenjar seukuran seukuran kenari yang terletak terletak tepat di bawah saluran saluran keluar kandug kemih. Hiperplasia prostat dapat menyebabkan obstruksi aliran yang merupak merupakan an predis predispos posisi isi untuk untuk timbu timbulny lnyaa infeks infeksii dalam dalam keadaan keadaan normal normal,, sekres sekresii prostat memiliki efek protektif antibakteri. antibakteri. Pengidap diabetes juga berisiko mengalami infeksi saluran kemih berulang kare karena na tingg tinggin inya ya kadar kadar gluk glukos osaa dala dalam m urin urin,, fung fungsi si imun imun yamg yamg menu menuru run, n, dan dan peningkatan frekuensi kandung kemih neurogenik. Individu yang mengalami cedera
2
Farmakoterapi Farmakoterapi – Infeksi Saluran Kemih
korda korda spinal spinalis is atau atau menggun menggunaka akan n katete kateterr urin urin untuk untuk berkem berkemih ih juga juga mengal mengalami ami peningkatan risiko infeksi.
I.2 Rumusan Masalah •
Apakah yang dimaksud dengan infeksi saluran kemih?
•
Bagaimana Bagaimana epidemiologi epidemiologi,, etiologi, etiologi, cara penularan, penularan, manifestas manifestasii klinik, klinik, diagnostik klinis, dan terapi dari infeksi saluran kemih?
I.3 Tujuan Penulisan
Pada Pada makal makalah ah ini ini akan akan diba dibahas has tent tentan ang g penya penyaki kitt infe infeks ksii salu salura ran n kemi kemih h terutama mengenai diagnostik kliniknya.
2
Farmakoterapi Farmakoterapi – Infeksi Saluran Kemih
BAB II ISI
INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)
Infeksi saluran kemih dapat dibagi menjadi Cystitis dan Pielonefritis. Cystitis adalah infeksi kandung kemih, yang merupakan tempat tersering terjadinya infeksi. Pielonefritis adalah infeksi pada ginjal itu sendiri. Pielonefritis dapat bersifat akut atau atau kroni kronik. k. Piel Pielon onef efri riti tiss akut akut bias biasany anyaa terj terjadi adi akib akibat at infe infeks ksii kandu kandung ng kemi kemih h asendens. Pielonefritis akut juga dapat terjadi melalui infeksi hematogen. Pielon Pielonefr efriti itiss kronik kronik dapat dapat terjad terjadii akibat akibat infeks infeksii berula berulang, ng, dan biasan biasanya ya dijumpai pada individu yang mengidap batu, obstruksi lain, atau refluks vesikoureter. Pada pielonefritis kronik, terjadi pembentukan jaringan parut dan obstruksi tubulus yang luas. Kemampuan ginjal untuk memekatkan urin menurun karena rusaknya tubulus-tubulus. Glomerulus biasanya tidak terkena, hal ini dapat menimbulkan gagal ginjal kronik.
2
Farmakoterapi Farmakoterapi – Infeksi Saluran Kemih
Cystitis adalah inflamasi kandung kemih yang paling sering disebabkan oleh infeksi infeksi asenden dari uretra. uretra. Penyebab Penyebab lainnya lainnya mungkin mungkin aliran aliran balik urine dari uretra uretra kedalam kandung kemih. Kontaminasi fekal atau penggunaan kateter atau sistoskop. Bebe Bebera rapa pa peny penyel elid idik ikan an menu menunj njuk ukka kan n 20% dari dari wani wanita ta-w -wan anit itaa dewa dewasa sa tanpa tanpa mempedulikan umur setiap tahun mengalami disuria dan insidennya meningkat sesuai pertumbuhan usia dan aktifitas seksual, meningkatnya frekwensi infeksi saluran perkemihan pada pad a wanita terutama yang gagal berkemih setelah melakukan hubungan seks seksual ual dan dan dipe diperk rkir iraka akan n pula pula kare karena na uret uretra ra wani wanita ta lebi lebih h pende pendek k dan dan tida tidak k mempunyai substansi anti mikroba seperti yang ditemukan pada cairan seminal. Infeksi Infeksi ini berkaitan berkaitan juga dengan penggunaan penggunaan kontrasepsi kontrasepsi spermasida-dia spermasida-diafragm fragmaa karena karena kontrse kontrsepsi psi ini dapat dapat menyeba menyebabka bkan n obstru obstruksi ksi uretr uretraa parsia parsiall dan menceg mencegah ah pengosongan sempurna kandung kemih. Cistitis pada pria merupakan kondisi sekunder akibat bebarapa faktor misalnya prostat yang terinfeksi, epididimitis, atau batu pada kandung kemih. Cystitis dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu; Þ Cystitis primer,merupakan radang yang mengenai kandung kemih radang ini dapat terjadi karena penyakit lainseperti batu pada kandung kemih, divertikel, hipertropi prostat dan striktura uretra. Þ Cystit Cystitis is sekunde sekunder, r, meruka merukan n gejala gejala yang timbul timbul kemudi kemudian an sebagai sebagai akibat akibat dari dari penyakit primer misalnya uretritis dan prostatitis prostatitis
2
Farmakoterapi Farmakoterapi – Infeksi Saluran Kemih
II.2 Epidemiologi
Infeksi Infeksi saluran kemih dapat terjadi terjadi pada 5% anak perempuan perempuan dan 1-2% anak laki-laki. Kejadian infeksi saluran kemih pada bayi baru lahir dengan berat lahir rendah mencapai 10-100 kali lebih besar disbanding bayi dengan berat lahir normal (0,1-1%). (0,1-1%). Sebelum Sebelum usia 1 tahun, infeksi infeksi saluran kemih kemih lebih banyak terjadi pada anak laki-laki. Sedangkan setelahnya, sebagian besar infeksi saluran kemih terjadi pada anak perempuan. Misalnya pada anak usia pra sekolah di mana infeksi saluran kemih pada perempuan mencapai 0,8%, sementara pada laki-laki hanya 0,2% dan rasio ini terus meningkat sehingga di usia sekolah, kejadian infeksi saluran kemih pada anak perempuan 30 kali lebih besar dibanding pada anak laki-laki. Pada anak laki-laki yang disunat, risiko infeksi saluran kemih menurun hingga menjadi 1/5-1/20 dari anak laki-laki yang tidak disunat. Pada usia 2 bulan – 2 tahun, 5% anak dengan infeks infeksii salura saluran n kemih kemih mengal mengalami ami demam demam tanpa tanpa sumber sumber infeks infeksii dari dari riwaya riwayatt dan pemeriksaan fisik. Sebagian besar infeksi saluran kemih dengan gejala tunggal demam ini terjadi pada anak perempuan. Faktor resiko yang berpengaruh terhadap infeksi saluran kemih: -
Panjang Panjang ureth urethra. ra. Wanit Wanitaa mempuny mempunyai ai urethr urethraa yang lebih lebih pendek pendek diband dibanding ingkan kan pria sehingga lebih mudah
-
Faktor Faktor usia. usia. Oran Orang g tua lebi lebih h mudah mudah terkena terkena diba dibanndi nndingka ngkan n dengan dengan usia usia yang lebih muda.
2
Farmakoterapi Farmakoterapi – Infeksi Saluran Kemih
-
Wani Wa nita ta hamil hamil lebih lebih mudah mudah terke terkena na oenyaki oenyakitt ini ini kare karena na penaru penaruh h horm hormona onall keti ketika ka keha kehami mila lan n
yang yang meny menyeb ebab abka kan n
peru peruba baha han n
pada pada fung fungsi si ginj ginjal al
dibandingkan sebelum kehamilan. -
Fakto Faktorr horm hormon onal al sepert sepertii menop menopau ause se.. Wa Wani nita ta pada masa masa meno menopa paus usee lebi lebih h rentan terkena karena selaput mukosa yang tergantung pada esterogen yang dapat berfungsi sebagai pelindung.
-
Gang Ganggu guan an pada pada anat anatom omii dan dan fisi fisiol olog ogis is urin urin.. Sifa Sifatt urin urin yang yang asam asam dapa dapatt menjadi antibakteri alami tetapi apabila terjadi gangguan dapat menyebabkan menurunnya pertahanan terhadap kontaminasi bakteri.
-
Pend Pender eriita diab diabet etes es,, oran orang g yang yang mende enderrita ita cede cederra kord kordaa spi spinali nalis, s, atau atau menggunakan kateter dapat mengalami peningkatan resiko infeksi.
Sebagian besar infeksi saluran kemih tidak dihubungk an dengan faktor risiko tertentu. Namun pada infeksi saluran kemih berulang, perlu dipikirkan kemungkinan faktor risiko seperti : •
Kelainan fungsi atau kelainan anatomi saluran kemih
•
Gangguan pengosongan kandung kemih (incomplete bladder emptying)
•
Konstipasi
•
Operasi Operasi saluran saluran kemih atau instrument instrumentasi asi lainnya lainnya terhadap terhadap saluran saluran kemih sehingga terdapat kemungkinan terjadinya kontaminasi dari luar.
•
Kekebalan tubuh yang rendah
II.3 Etiologi
Bakteri Bakteri yang sering menyebabkan menyebabkan infeksi saluran kemih adalah jenis bakteri aerob. Pada kondisi normal, saluran kemih tidak dihuni oleh bakteri atau mikroba lain, tetapi uretra bagian bawah terutama pada wanita dapat dihuni oleh bakteri yang jumlahnya makin berkurang pada bagian yang mendekati kandung kemih. Infeksi saluran saluran kemih sebagian disebabkan disebabkan oleh bakteri, namun tidak tertutup tertutup kemungkinan kemungkinan infeksi dapat terjadi karena jamur dan virus. Infeksi oleh bakteri gram positif lebih jarang terjadi jika dibandingkan dengan infeksi gram negatif.
2
Farmakoterapi Farmakoterapi – Infeksi Saluran Kemih
Lemahnya pertahanan tubuh telah menyebabkan bakteri dari vagina, perineum (daerah sekitar vagina), rektum (dubur) atau dari pasangan (akibat hubungan seksual), masuk ke dalam saluran kemih. Bakteri itu kemudian berkembang biak di saluran kemih sampai ke kandung kemih, bahkan bisa sampai ke ginjal. Bakteri infeksi saluran kemih dapat disebabkan oleh bakteri-bakteri di bawah ini : A. Kelompok anterobacteriaceae seperti : 1. Escherichia 1. Escherichia coli 2. Klebsiella 2. Klebsiella pneumoniae pneumoniae 3. Enterobacter aerogenes 4. Proteus 5. Providencia 6. Citrobacter B. Pseudomonas aeruginosa C. Acinetobacter D. Enterokokus faecalis E. Stafilokokus sarophyticus A. Enterobacteriac Enterobacteriacea ea
Enterobacteriaceae adalah kuman yang hidup diusus besar manusia dan hewan, tanah, air dan dapat pula ditemukan pada komposisi material. Sebagian kuman kuman enteri enterik k ini tidak tidak menim menimbul bulkan kan penyaki penyakitt pada pada host host (tuan (tuan rumah) rumah) bila bila kuman tetap berada di dalarn usus besar, tetapi pada keadaan-keadaan dimana terjadi perubahan pada host atau bila ada kesempatan memasuki bagian tubuh yang lain, banyak diantara kuman ini mampu menimbulkan penyakit pada tiap jaringan tubuh manusia. Organisme-organisme di dalam famili ini pada kenyataannya mempunyai peranan penting di dalam infeksi nosokomial misalnya sebagai penyebab infeksi saluran kemih, infeksi pada luka, dan infeksi lainnya. -
Morfologi Kuman enterik adalah kuman berbentuk batang pendek dengan ukuran 0,5 um x 3,0 um negatif gram tidak berspora, gerak positif dengan flagel peritrik 2
Farmakoterapi Farmakoterapi – Infeksi Saluran Kemih
(Salmo (Salmonel nella, la, Proteu Proteus, s, Escher Escherich ichia) ia) atau atau gerak gerak negatif negatif (Shige (Shigella lla,, Klebsi Klebsiell ella), a), mempunyai kapsul/selubung yang jelas seperti pada Klebsiella atau hanya berupa selubung tipis pada Escherichia atau tidak berkapsul sama sekali. Sebagian besar spesie spesiess mempuny mempunyai ai fili fili atau atau fimbri fimbriae ae yang berfun berfungsi gsi sebaga sebagaii alat alat perlek perlekata atan n dengan bakteri lain. -
Biakan dan ciri pertumbuhan Sifat biakan kuman enterik adalah koloni kuman biasanya basah, halus, keabu-abuan, permukaannya licin, hemolisis yaitu bila ada tipe beta dan pada perbenihan cair tumbuh secara difus. Macam-macam perbenihan yang dipakai untuk isolasi kuman enterik adalah :
1. Dif Diferen erensi sial al Agar Agar Mc.C Mc.Conk onkey ey,, agar agar Eosi Eosin n Meth Methyl ylen enee Blue Blue,, agar agar Desoxy Desoxych chol olat ate. e. Pada Pada perbenihan ini hampir semua jenis kuman tumbuh. 2. Selektif Agar Salmonella-Shigella, agar Desoxycholate citrat. Perbenihan ini khusus untuk mengisolasi kuman usus patogen. 3. Persemaian Kaldu GN, kaldu selenit, kaldu tetrathionat. Kuman usus pathogen tumbuh lebih subur . - Ciri pertumbuhan Pada pola peragian peragian karbohidrat karbohidrat dan aktifitas aktifitas dekarboksilase dekarboksilase asam amino, amino, serta enzim lain biasanya digunakan dalam pembedaan biokimia. Beberapa tes misa misaln lnya ya pemben pembentu tukan kan indo indoll
dari dari Trip Tripto tofa fan, n, bias biasany anyaa
digun digunak akan an untuk untuk
pengenalan cepat, sementara yang lain misalnya reaksi Voges-Proskauer (Pem (Pembe bent ntuk ukan an
aset asetil il-m -met etil ilka karb rbin inol ol
dari dari
deks dekstr tros osa) a) bias biasan anya ya
lebi lebih h
jara jarang ng
digunakan. -
Daya tahan kuman Kuma Kuman n ente enteri rik k tida tidak k memb memben entu tuk k spor spora, a, muda mudah h dima dimati tikan kan deng dengan an desinfektan kosentrasi rendah. Zat-zat seperti fenol, formaldehid, B-glutaraldehid, komponen halogen bersifat bakterisid. 2
Farmakoterapi Farmakoterapi – Infeksi Saluran Kemih
Pember Pemberian ian klor klor pada pada air dapat dapat menceg mencegah ah penyebar penyebaran an kuman kuman enteri enterik, k, khususnya kuman penyebab penyakit tifus, dan penyakit usus lain. Kuman enterik toleran terhadap garam empedu dan zat warna bakteriostatik, sehingga zat-zat ini dipakai dalam perbenihan untuk isolasi primer. Toleran terhadap dingin, hidup berbulan-bulan di dalam es. Peka terhadap kekeringan, menyukai suasana yang cukup lembab, mati pada pasteurisasi. pa steurisasi. -
Struktur antigen Karakt Karakteri erisas sasi, i, antige antigen n berper berperan an pentin penting g di dalarn dalarn epidem epidemiol iologi ogi dan klasifikas klasifikasi, i, khususnya khususnya pada genus tertentu seperti pada Salmonella Salmonella -Shigella. -Shigella. Komponen utama sel bakteri adalah; antigen somatik (O), antigen flagel (H), dan antigen kapsul (K).
-
Kolisin (bakteriosin) Banyak Banyak organi organisme sme gram-n gram-negat egatif if mengha menghasil silkan kan bakteri bakteriosi osin. n. Zat-za Zat-zatt bakteriosidal ini dihasilkan oleh strain bakteri tertentu yang aktif terhadap strain bakteri lain dari spesies yang sama atau spesies yang serumpun. Pembentukannya dikendalikan oleh plasmid. Kolisin dihasilkan oleh E.coli oleh E.coli,, mersasin oleh Serratia, Serratia, dan piosin piosin oleh oleh Pseudomonas. Pseudomonas. Strain Strain yang menghasilka menghasilkan n bakteriosi bakteriosin n resisten resisten terhadap terhadap bakteriosi bakteriosinnya nnya sendiri, sendiri, karena itu bakteriosin bakteriosin dapat digunakan digunakan untuk "menentukan tipe" organisme.
-
Toksin dan enzim Sebagian besar bakteri-gram negatif memiliki lipopolisakarida kompleks pada dinding selnya. Zat ini suatu endotoksin, mempunyai efek patofisiologis. Banyak kuman gram-negatif menghasilkan eksotoksin yang penting dalam klinik.
-
Contoh Enterobacteria yang menyebabkan infeksi saluran kemih
1. Escherichia coli
Morfologi Kuman ini berbentuk batang pendek, gemuk, berukuran 2,4 u x 0,4 sampai
0,7 u; gram-negatif, tak bersimpai, bergerak aktif dan tidak berspora.
Patogenisitas
2
Farmakoterapi Farmakoterapi – Infeksi Saluran Kemih
Eschericia coli adalah penyebab yang paling lazim dari infeksi saluran kemih dan merupakan penyebab infeksi saluran kemih pertama pada kira-kira 90% wanita muda. Gejala dan tanda-tandanya antara lain sering kencing, disuria, hematuria, dan puria. Nyeri pinggang berhubungan dengan infeksi saluran kemih bagian atas. Tak satupun dari gejala atau tanda-tanda ini bersifat khusus untuk bakteri E. coli. coli. Infeksi saluran kemih dapat mengakibatkan bakterimia dengan tanda-tanda khusus sepsis. E.coli yang yang nefr nefrop opat atog ogen enik ik seca secara ra khas khas
meng mengha hasi silk lkan an hemo hemoli lisi sin. n.
Kebanyakan infeksi disebabkan oleh E.coli dengan sejumlah kecil tipe antigen O. Anti Antige gen n K tamp tampak akny nyaa pent pentin ing g dala dalam m pato patoge gene nesi siss infe infeks ksii salu salura ran n atas atas.. Pieloneftritis berhubungan dengan jenis philus khusus, philus P yang mengikat zat golongan darah P. Infeksi saluran kemih misalnya sistitis, pielitis dan pielonefritis. Infeksi dapat terjadi akibat sumbatan saluran kemih karena adanya pembesaran prostat dan kehamilan. E.coli kehamilan. E.coli yang biasa menyebabkan infeksi saluran kemih ialah jenis 01, 2, 4, 6, dan 7. Jenis-jenis pembawa antigen K dapat menyebabkan timbulnya piolonefritis. 2. Klebsiella Klebsiella pneumoniae kadangkadang-kada kadang ng menyeba menyebabka bkan n infeks infeksii salura saluran n kemih dan bakteremia dengan lesi fokal pada pasien yang lemah. Ditemukan pada selaput lendir saluran napas bagian atas, usus dan saluran kemih dan alat kelamin. Tidak Tidak berger bergerak, ak, bersim bersimpai pai,, tumbuh tumbuh pada pada perben perbeniha ihan n biasa biasa dengan dengan membua membuatt koloni berlendir yang besar yang daya lekatnya berlainan. 3. Enterobacter aerogenes Organisme ini mempunyai simpai yang kecil, dapat hidup bebas seperti dalam saluran usus, serta menyebabkan saluran kemih dan sepsis. Infeksi saluran kemih terjadi melalui infeksi nosokomial. 4. Proteus Kuman ini adalah kuman patogen patogen oportunis. oportunis. Dapat menyebabkan infeksi saluran kemih atau kelainan bemanah seperti abses, infeksi luka, infeksi telinga 2
Farmakoterapi Farmakoterapi – Infeksi Saluran Kemih
atau saluran napas. Spesies proteus dapat menyebabkan infeksi pada manusia hanya bila bakteri itu meninggalkan saluran usus. Spesies ini ditemukan pada infeksi saluran kemih dan menyebabkan bakterimia, pneumonia dan lesi fokal pada penderita yang lemah atau pada penderita yang menerima infus intravena. P.mirabilis menyeba menyebabka bkan n infeks infeksii salura saluran n kemih kemih dan kadangkadang-kada kadang ng infeksi lainnya. Karena itu, pada infeksi saluran kemih oleh Proteus oleh Proteus urine bersifat basa, sehingga memudahkan pembentukan batu dan praktis tidak mungkin mengasamkanny mengasamkannya. a. Pergerakan Pergerakan cepat oleh Proteus oleh Proteus mungkin ikut berperan dalam inva invasi sinya nya terh terhad adap ap salu salura ran n kemih kemih.. Spes Spesie iess Proteus menghasilka menghasilkan n urease urease mengakibatkan hidrolisis urea yang cepat dengan pembebasan amonia. 5. Providencia Spesies Providensia ( Providencia rettgeri, rettgeri, Providencia alcalifaciens dan Providencia stuartii) stuartii) adalah anggota flora usus normal. Semuanya menyebabkan menyebabkan infeksi saluran kemih dan sering resisten terhadap pengobatan a ntimikroba. 6. Citrobacter Citrobacter dapat Citrobacter dapat menyebabkan infeksi saluran kemih dan sepsis.
B. Pseudomonas aeroginosa
Morfologi Batang gram negatif, 0,5 -1,0 x 3,0 -4,0 um. Umumnya mempunyai flagel
polar, tetapi kadang-kadang 2-3 flagel. Bila tumbuh pada perbenihan tanpa sukrosa sukrosa terdapat terdapat lapisan lapisan lendir lendir polisakari polisakarida da ekstraselu ekstraseluler ler Struktur Struktur dinding dinding gel sama dengan famili Enterobacteriaceae. Strain yang diisolasi dari bahan klinik sering mempunyai phili untuk perlekatan pada permukaan gel dan memegang peranan penting dalam resistensi terhadap fagositosis.
Ciri-ciri pertumbuhan P.aeroginosa tumbuh baik pada suhu 3-42°C. Tumbuh pada suhu 42°C
membantu membedakan spesies ini dari spesies Pseudomonas lain. Bakteri ini oksi oksida dase se posit positif if dan tidak tidak mera meragi gi karboh karbohid idra rat, t, teta tetapi pi banya banyak k stra strain in yang yang mengoksidas mengoksidasii glukosa. glukosa. Pengenalan Pengenalan biasanya biasanya berdasarkan berdasarkan morfologi morfologi koloni, koloni, sifat 2
Farmakoterapi Farmakoterapi – Infeksi Saluran Kemih
oksidase oksidase positif, positif, adanya daya pigmen yang khas dan pertumbuhannya pertumbuhannya pada suhu 42°C untuk membedakan Pseudomonas membedakan Pseudomonas aeruginosa dengan yang lain.
Struktur antigen dan toksin Phili (fimbriae) menjulur dari permukaan gel dan membantu pelekatan
pada gel epitel inang. Simpai polisakarida membentuk koloni mukoid yang terlihat pada biakan dari penderita penyakit fibrosis kistik. P.aeruginosa dapat ditentukan ditentukan tipenya tipenya berdasarkan berdasarkan imuno tipe lipopolis lipopolisakarid akaridaa dan kepekaannya kepekaannya terhadap terhadap piosin piosin (bakterios (bakteriosin). in). Kebayakan Kebayakan isolat isolat P.aeruginosa P.aeruginosa dari infeksi klinis menghasilkan enzim ekstrasel, termasuk elastase, protease dan dua hemolisin : suatu fosfolipase C yang tidak tahan panas dan suatu glikolipid yang tahan panas. Banyak Banyak strain strain P.aeruginosa yang menghas menghasil ilkan kan eksoto eksotoksi ksin n A, yang menyebabkan nekrosis jaringan dan dapat mematikan hewan hila disuntikkan dalam bentuk murni. Toksin ini menghambat sintesis protein dengan cara kerja yang sama dengan cara kerja toksin difteria, meskipun struktur ke dua toksin itu tidak sama. Antitoksin terhadap eksotoksin A ditemukan dalam beberapa serum manusia, termasuk serum penderita yang telah sembuh dari infeksi P.aeruginosa yang berat.
Patogenesis P.aeruginosa ber bersif sifat pato patoge gen n bil bila mas masuk ke daer daerah ah yang yang fung fungssi
pertahanannya abnormal, misalnya bila selaput mukosa dan kulit "robek" karena kerusa kerusakan kan kulit kulit langsu langsung ng ; pada pada pemaka pemakaian ian katete kateterr intrav intravena ena atau atau katete kateterr air kemih ; atau bila terdapat netropenia, netropenia, misalnya misalnya pada kemoterapi kemoterapi kanker. Kuman melekat dan mengkoloni selaput mukosa atau kulit dan menginvasi secara lokal dan menimbulkan penyakit sistemik. Proses ini dibantu oleh phili, enzim dan tosin. tosin. Lipopol Lipopolisa isakar karida ida berper berperan an langsu langsung ng yang menyeba menyebabka bkan n demam, demam, syok, syok, oliguria, leukositosis, dan leukopenia, disseminated intravascular coagulation dan respiratory distress syndrome pada orang dewasa. C. Acineto Acinetobact bacter er
2
Farmakoterapi Farmakoterapi – Infeksi Saluran Kemih
Acinetobacter calroaceticus adalah spesies bakteri bakteri gram-negati gram-negatiff aerob yang tersebar luas ditanah dan air dan kadang-kadang dapat dibiakkan dari kulit, selaput mukosa dan sekresi.
Morfologi Acinetobacter biasanya tampak berbentuk kokobasil atau kokus ; bakteri
ini menyerupai neisseria pada sediaan apus, karena bentuk diplokokus banyak terdapat dalam cairan tubuh dan pada perbenihan padat. Ada yang berbentuk batang dan kadang-kadang bakteri tampak bersifat gram positif.
Patogenesis Acinetobacter yang yang dite ditemu muka kan n pada pada salu salura ran n kelam kelamin in wani wanita ta seri sering ng
dikacaukan dengan dengan N.gonorrhoeae tetapi N.gonorrhoeae menghasilkan oksidase positif sedangkan Acinetobacter tidak. Acinetobakter yang ditemukan padan infeksi saluran kemih dapat terjadi melalui pemakaian kateter intravena atau kateter saluran kemih. D. Streptococcus
Morfologi Kokus tunggal berbentuk bulat atau bulat telur, tersusun dalam bentuk
rantai .Kokus membelah pada bidang yang tegak lurus sumbu panjang rantai. Anggota Anggota rantai rantai sering sering tampak sebagai diplokokus dan bentuknya bentuknya kadang-kadang kadang-kadang menyerupai batang.
Sifat-sifat khas pertumbuhan Ener Energi gi
teru teruta tama ma
dipe dipero role leh h
dari dari
peng penggu guna naan an
gula gula..
Pert Pertum umbu buha han n
streptokokus cendrung kurang subur pada perbenihan padat atau dalam kaldu, kecuali yang diperkaya dengan darah atau cairan jaringan. Kuman yang patogen pada
manusia
paling
banyak
membutuhkan
faktor-faktor
pertumbuhan.
Pertumbuhan dan hemolisis dibantu dengan pengeraman dalam CO2 10%. E. Enterococcus faecalis
Terdapa Terdapatt sediki sedikitny tnyaa 12 spesie spesiess entero enterokoku kokus. s. Enterococcus faecalis merupakan yang paling sering dan menyebabkan 85-90% infeksi enterokokus. Entero Enterokok kokus us adalah adalah yang paling paling sering sering menyeba menyebabkan bkan infeks infeksii nosokom nosokomial ial,, 2
Farmakoterapi Farmakoterapi – Infeksi Saluran Kemih
teruta terutama ma pada pada unit unit perawa perawatan tan intens intensif, if, dan hanya hanya pada pengobat pengobatan an dengan dengan sefalosporin dan antibiotika lainnya dimana mereka bersifat resisten. Enterokokus ditularkan dari satu pasien ke pasien lainnya terutama melalui tangan perawat kese keseha hata tan n yang yang beber beberap apaa dian dianta tara ra mere mereka ka mung mungki kin n pemb pembaw awaa ente entero roko kokus kus pencernaannya. Enterokokus kadang-kadang ditularkan melalui melalui alat-alat kedokteran. Pada pasien tempat yang paling sering terkena infeksi adalah saluran kemih, luka tusuk dan saluran empedu dan darah. F. Stafilococcus Stafilococcus saprophyt saprophyticus icus
Stafil Stafilokok okokus us secara secara khas khas tidak tidak berpig berpigmen men,, resis resisten ten terhada terhadap p novobio novobiosin sin,, dan nonhemolitik; bakteri ini menyebabkan infeksi saluran kemih p ada wanita muda.
II.4 Cara Penularan
2
Farmakoterapi Farmakoterapi – Infeksi Saluran Kemih
Bakteri masuk ke saluran kemih manusia dapat melalui beberapa cara yaitu : -
Penyeba Penyebaran ran endog endogen en yaitu yaitu kontak kontak langs langsung ung dari dari tempa tempatt infeks infeksii terdeka terdekatt
-
Hematogen
-
Limfogen
-
Eksogen Eksogen sebag sebagai ai akibat akibat pemak pemakaia aian n alat berup berupaa kateter kateter atau atau sist sistosk oskopi opi Dua jalur utama masuknya bakteri ke saluran kemih adalah jalur hematogen
dan asending, tetapi asending lebih sering terjadi. 1. Infeks Infeksii hemato hematogen gen (desen (desendin ding) g) Infeksi hematogen kebanyakan terjadi pada pasien dengan daya tahan tubuh rendah, karena menderita suatu penyakit kronik, atau pada pasien yang
2
Farmakoterapi Farmakoterapi – Infeksi Saluran Kemih
sementara sementara mendapat mendapat pengobatan pengobatan imunosupresi imunosupresif. f. Penyebaran Penyebaran hematogen hematogen dapat juga terjadi akibat adanya fokus infeksi di salah satu tempat. Contoh mikroorgan mikroorganisme isme yang dapat menyebar secara hematogen adalah Staphylococc Staphylococcus us aureus, Salmonella sp, Pseudomonas, Candida sp., dan Proteus sp. Ginjal Ginjal yang yang normal normal biasan biasanya ya mempuny mempunyai ai daya tahan tahan terhad terhadap ap infeks infeksii E.coli E.coli karena itu jarang jarang terjadi terjadi infeksi infeksi hematogen E.coli. Ada beberapa tindakan yang yang memp mempen engar garuhi uhi stru strukt ktur ur dan fung fungsi si ginj ginjal al yang yang dapa dapatt meni meningk ngkat atkan kan kepekaan ginjal sehingga mempermudah penyebaran hematogen. Hal ini dapat terjadi pada keadaan sebagai berikut : Adanya bendungan total aliran urin Adanya bendungan internal baik karena jaringan parut maupun terdapatnya
presipitasi obat intratubular, misalnya sulfonamide sulfonamide Terdapat faktor vaskular misalnya kontriksi pembuluh darah Pemakaian obat analgetik atau estrogen Pijat ginjal Penyakit ginjal polikistik Penderita diabetes melitus
2. Infe Infeks ksii ase asend ndin ing g a. Koloni Kolonisas sasii uretra uretra dan daera daerah h introi introitus tus vagin vaginaa Saluran kemih yang normal umumnya tidak mengandung mikroorganisme kecuali pada bagian distal uretra uretra yang biasanya juga dihuni oleh bakteri normal kulit seperti basil difteroid, streptpkokus. Di samping bakteri normal flora kulit, pada wanita, daerah 1/3 bagian distal uretra ini disertai jaringan periuretral dan vestibula vaginalis yang juga banyak dihuni oleh bakteri yang berasal dari usus karena letak usus tidak jauh dari tempat tersebut. Pada wanita, kuman penghuni terb terban anya yak k pada pada daer daerah ah ters terseb ebut ut adal adalah ah E.co E.coli li di samp sampin ing g ente entero roba bact cter er dan S.fecalis. Kolonisasi E.coli pada wanita didaerah tersebut diduga karena : adanya perubahan flora normal di daerah perineum
2
Farmakoterapi Farmakoterapi – Infeksi Saluran Kemih
Berkurangnya antibodi lokal Bertambahnya daya lekat organisme pada sel epitel wanita
b. Masuknya mikroorganisme dalam kandung kemih Pros Proses es masu masukny knyaa mikr mikroor oorga gani nism smee ke dalam dalam kandu kandunh nh kemi kemih h belu belum m dike diketa tahu huii denga dengan n jela jelas. s. Bebe Bebera rapa pa fakt faktor or yang yang memp mempen enga garu ruhi hi masu masukn knya ya mikroorganisme ke dalam kandung kemih adalah : 1) Fakt Faktor or anat anatom omii Kenyataan bahwa infeksi saluran kemih lebih banyak terjadi pada wanita daripada laki-laki disebabkan karena : Uretra wanita lebih pendek dan terletak lebih dekat anus
Uretra laki-l laki-laki aki bermua bermuara ra salura saluran n kelenj kelenjar ar prosta prostatt dan sekret sekret prosta prostatt Uretra merupakan antibakteri yang kuat 2) Faktor Faktor teka tekanan nan urin urin pada wakt waktu u miksi miksi Mikroorganisme naik ke kandung kemih pada waktu miksi karena tekanan urin urin.. Sela Selama ma miks miksii terj terjad adii refl refluk ukss ke dala dalam m kand kandun ung g kemi kemih h sete setela lah h pengeluarann urin. 3) Fakt Faktor or lai lain, n, mis misal alny nyaa Perubahan hormonal pada saat menstruasi Kebersihan alat kelamin bagian luar Adanya bahan antibakteri dalam urin Pemakaian obat kontrasepsi oral
c. Multiplika Multiplikasi si bakteri bakteri dalam dalam kandung kandung kemih kemih dan dan pertahanan pertahanan kandung kandung kemih Dalam keadaan normal, mikroorganisme yang masuk ke dalam kandung kemih akan cepat menghilang, sehingga tidak sempat berkembang biak dalam urin. urin. Pertah Pertahana anan n yang normal normal dari dari kandung kandung kemih kemih ini tergan tergantun tung g tiga tiga faktor faktor yaitu : 1) Erad Eradik ikas asii orga organi nism smee yang yang dis disebab ebabka kan n oleh oleh efek efek pem pembil bilasan asan dan dan pemgenceran urin
2
Farmakoterapi Farmakoterapi – Infeksi Saluran Kemih
2) Efekant Efekantiba ibakte kteri ri dari urin, urin, karena karena urin mengandu mengandung ng asam organik organik yang bersifat bakteriostatik. Selain itu, urin juga mempunyai tekanan osmotik yang tinggi dan pH yang rendah 3) Mekanisme Mekanisme pertaha pertahanan nan mukosa mukosa kandung kandung kemih kemih yang intrinsik intrinsik Mekani Mekanisme sme pertah pertahana anan n mukosa mukosa ini diduga diduga ada hubunga hubungannya nnya dengan dengan mukopolisakarida dan glikosaminoglikan yang terdapat pada permukaan mukosa, asam organik yang bersifat bakteriostatik yang dihasilkan bersifat lokal, serta enzim dan lisozim. Selain itu, adanya sel fagosit berupa sel neutrofil dan sel mukos mukosaa salu salura ran n kemi kemih h itu itu sendi sendiri ri,, juga juga IgG IgG dan dan IgA IgA yang yang terd terdap apat at pada pada permukaan mukosa. Terjadinya infeksi sangat tergantung pada keseimbangan antara kecepatan proliferasi bakteri dan daya tahan mukosa kandung kemih. Eradikasi bakteri dari kandung kemih menjadi terhambat jika terdapat hal sebagai berikut : adanya urin sisa, miksi yang tidak kuat, benda asing atau batu dalam dalam kandung kandung kemih, kemih, tekanan tekanan kandung kandung kemih kemih yang yang tinggi tinggi atau atau inflam inflamasi asi sebelumya pada kandung kemih. d. Naikny Naiknyaa bakteri bakteri dari dari kand kandung ung kemih kemih ke ke ginjal ginjal Hal ini disebabkan disebabkan oleh refluks refluks vesikoureter vesikoureter dan menyebarnya infeksi dari pelvis ke korteks karena refluks internal. Refluks vesikoureter adalah keadaan patologis karena tidak berfungsinya valvula vesikoureter sehingga aliran urin naik dari dari kandung kandung kemih kemih ke ginjal ginjal.. Tidak Tidak berfun berfungsi gsinya nya valvul valvulaa vesiko vesikoure ureter ter ini disebabkan karena : Memendeknya bagian intravesikel ureter yang biasa terjadi secara kongenital Edema mukosa ureter akibat infeksi Tumor pada kandung kemih Penebalan dinding kandung kemih
II.5 Gambaran Klinis ► Gejala – gejala dari cystitis sering meliputi: ·
Gejala yang terlihat, sering timbulnya dorongan untuk berkemih
2
Farmakoterapi Farmakoterapi – Infeksi Saluran Kemih
·
·
·
·
·
·
·
·
·
Rasa terbakar dan perih pada saat berkemih Seringnya berkemih, namun urinnya dalam jumlah sedikit (oliguria) Adanya sel darah merah pada urin (hematuria) Urin berwarna gelap dan keruh, serta adanya bau yang menyengat dari urin Ketidaknyamanan pada daerah pelvis renalis Rasa sakit pada daerah di atas pubis Perasaan tertekan pada perut bagian bawah Demam Anak – anak yang berusia di bawah lima tahun menunjukkan gejala yang nyata, seperti lemah, susah makan, muntah, dan adanya rasa sakit pada saat berkemih.
·
Pada wanita wanita yang lebih tua juga menunj menunjukk ukkan an gejala gejala yang yang serupa serupa,, yaiu yaiu kelelahan, hilangnya kekuatan, demam
·
Sering berkemih pada malam hari
Pada anak – anak, mengompol juga menandakan gejala adanya infeksi saluran kemih. Gejala- gejala dari cystitis di atas disebabkan karena beberapa kondisi: ·
·
·
·
·
·
·
·
·
Penyakit seksual menular, misalnya gonorrhoea dan chlamydia Terinfeksi bakteri, seperti E-coli Jamur (Candida) Terjadinya inflamasi pada uretra u retra (uretritis) Wanita atau gadis yang tidak menjaga kebersihan bagian kewanitaannya Wanita hamil Inflamasi pada kelerjar prostat, tau dikenal dengan prostatitis Seseorang yang menggunakan cateter Anak muda yang melakukan hubungan seks bebas
Jika infeksi dibiarkan saja, infeksi akan meluas dari kandung kemih hingga ginjal. Gejala – gejala dari adanya infeksi pada ginjal berkaitan dengan gejala pada cystitis, yaitu demam, kedinginan, rasa nyeri pada punggung, mual, dan muntah. Cystitis dan infeksi ginjal termasuk dalam infeksi saluran kemih. 2
Farmakoterapi Farmakoterapi – Infeksi Saluran Kemih
► Tidak setiap orang dengan infeksi saluran kemih dapat dilihat tanda – tanda dan
gejalanya, namun umumnya terlihat beberapa gejala, meliputi: ·
·
·
·
Desakan yang kuat untuk berkemih Rasa terbakar pada saat berkemih Frekuensi berkemih yang sering dengan jumlah urin yang sedikit (oliguria) Adanya darah pada urin (hematuria)
Setiap tipe dari infeksi saluran kemih memilki tanda – tanda dan gejala yang spesifik, tergantung bagian saluran kemih yang terkena infeksi: 1. Pyelonephrit Pyelonephritis is akut. Pada Pada tipe tipe ini, infeksi infeksi pada ginjal ginjal mungkin mungkin terjadi terjadi setelah setelah meluasnya infeksi yang terjadi pada kandung kemih. Infeksi pada ginjal dapat menyeba menyebabka bkan n rasa rasa salit salit pada punggung punggung atas atas dan panggul panggul,, demam demam tinggi tinggi,, gemetar akibat kedinginan, serta mual atau muntah. 2. Cystitis. Cystitis. Inflam Inflamasi asi atau atau infeksi infeksi pada kandung kandung kemih kemih dapat dapat dapat menyebabkan menyebabkan rasa tertekan pada pelvis, ketidaknyamanan pada perut bagian bawah, rasa sakit pada saat urinasi, dan bau yang mnyengat dari urin. 3. Uretri Uretriti tis. s. Inflamas Inflamasii atau atau infeks infeksii pada uretra uretra menimbul menimbulkan kan rasa terbakar terbakar pada saat urinasi. Pada pria, uretritis dapat menyebabkan gangguan pada penis. Gejala infeksi saluran kemih pada anak – anak, meliputi: 1. Diarrhea 2. Mena Menangi ngiss tanpa tanpa henti henti yang yang tida tidak k dapat dapat dihen dihenti tikan kan denga dengan n usaha usaha tert terten entu tu (misalnya: pemberian makan, dan menggendong) 3. Kehi Kehila langa ngan n naf nafsu su maka makan n 4. Demam 5. Mual Mual dan dan mun munttah Untuk anak – anak yang lebih dewasa, gejala yang ditunjukkan berupa: 1. rasa rasa sakit pada pada panggul panggul dan punggung punggung bagian bagian bawah (dengan (dengan infeks infeksii pada ginjal) 2. seri sering ngny nyaa berke berkemi mih h 3. ketidakmampu ketidakmampuan an memprodukas memprodukasii urin dalam dalam jumlah jumlah yang yang normal, normal, dengan dengan kata lain, urin berjumlah sedikit (oliguria) 2
Farmakoterapi Farmakoterapi – Infeksi Saluran Kemih
4. tidak dapat mengontr mengontrol ol pengeluar pengeluaran an kandung kandung kemih kemih dan isi isi perut perut 5. rasa rasa sakit sakit pada pada perut perut dan daer daerah ah pelvi pelviss 6. rasa rasa sakit sakit pada pada saat saat berke berkemih mih (dys (dysuri uria) a) 7. urin urin berwarn berwarnaa keruh keruh dan memil memilki ki bau menyen menyengat gat Gejala pada infeksi saluran kemih ringan (misalnya: cystitis, uretritis) pada orang dewasa, meliputi: 1. rasa rasa saki sakitt pad padaa pung punggu gung ng 2. adanya adanya dara darah h pada pada uri urin n (hema (hematur turia) ia) 3. adanya adanya protei protein n pada urin urin (pro (protei teinur nuria) ia) 4. uri urin yan yang g ker keruh uh 5. ketidakmampu ketidakmampuan an berkemih berkemih meskip meskipun un tidak tidak atau atau adanya urin yang keluar keluar 6. demam 7. dorongan dorongan untuk untuk berkemi berkemih h pada pada malam malam hari hari (nokturia) (nokturia) 8. tida tidak k naf nafsu su maka makan n 9. lema lemah h dan dan lesu lesu (ma (mala lais ise) e) 10. rasa sakit pada saat berkemih berkemih (dysuria) (dysuria) 11. rasa sakit di atas bagian daerah pubis (pada wanita) 12. rasa tidak tidak nyaman pada daerah rectum rectum (pada pria) Geja Gejala la yang yang mengi mengind ndik ikas asik ikan an infe infeks ksii salu salura ran n kemi kemih h lebi lebih h berat berat (mis (misal alny nya: a: pyelonephritis) pada orang dewasa, meliputi: 1. kedi edinginan 2. demam demam ting tinggi gi dan dan gem gemet etar ar 3. mual 4. munt muntah ah (eme (emesi sis) s) 5. rasa rasa sak sakit it di di bawa bawah h rusu rusuk k 6. rasa rasa sakit sakit pada pada daera daerah h sekita sekitarr abdome abdome Merokok Merokok,, ansiet ansietas, as, minum minum kopi kopi terlal terlalu u banyak, banyak, alergi alergi makanan makanan atau atau sindro sindrom m pramenstruasi bisa menyebabkan gejala mirip infeksi saluran kemih. Gejala infeksi saluran saluran kemih pada bayi dan anak kecil. Infeksi Infeksi saluran saluran kemih pada bayi dan anak usia belum sekolah memilki kecendrungan lebih serius dibandingkan apabila terjadi 2
Farmakoterapi Farmakoterapi – Infeksi Saluran Kemih
pada wanita muda, hal ini disebabkan karena memiliki ginjal dan saluran kemih yang lebih rentan terhadap infeksi. Gejala pada bayi dan anak kecil yang sering terjadi, meliputi: 1. Kece Kecend ndrrunga ungan n ter terjadi adi dema demam m tingg inggii yang yang tida tidak k dike dikettahui ahui sebab ebabny nya, a, khususnya jika dikaitkan dengan tanda – tanda bayi yang lapar dan sakit, misalnya: letih dan lesu. 2. Rasa Rasa sakit sakit dan bau urin urin yang tidak tidak enak. enak. ( orang orang tua umumnya umumnya tidak tidak dapat dapat mengid mengident entifi ifikas kasika ikan n infeks infeksii salur saluran an kemih kemih hanya hanya dengan dengan menciu mencium m urin urin bayinya. Oleh karena itu pemeriksaan medis diperlukan). 3. Urin Urin yang keruh. keruh. (jika (jika urinny urinnyaa jernih, jernih, hal ini hanya mirip mirip dengan dengan penyakit, penyakit, walaupun tidak dapat dibuktikan kebenarannya bahwa bayi tersebut bebas dari Infeksi saluran kemih). 4. rasa rasa sakit sakit pada pada bagian bagian abdom abdomen en dan pungg punggung. ung. 5. muntah muntah dan dan sakit sakit pada pada daerah daerah abdom abdomen en (pada (pada bayi) bayi) 6. jaundi jaundice ce (kulit (kulit yang kuning kuning dan mata mata yang putih) putih) pada bayi, bayi, khususn khususnya ya bayi yang berusia setlah delapan hari. II.6 Media Pembiakan
Kultur (kultur : pembiakan mikroorganisme) yang negatif akan menyingkirkan diagn diagnos osis is infe infeks ksii salu salura ran n kemi kemih. h. Seda Sedangk ngkan an pada pada kult kultur ur yang yang posit positif if,, pros proses es pengambilan contoh urin harus diperhatikan. Jika kultur positif berasal dari aspirasi suprapubik suprapubik atau kateterisa kateterisasi, si, maka hasil tersebut tersebut dianggap dianggap benar. Namun jika kultur positif diperoleh dari kantung penampung urin, perlu dilakukan konfirmasi dengan kateterisasi atau aspirasi suprapubik. Media pembiakan yang digunakan untuk kultur ini umumnya adalah agar darah/blood agar dan agar mac conkey. 1. Agar da darah Salah satu agar pembiakan yang umum digunakan. Mengandung sel darah yang dapat berasal dari hewan (misal: domba); banyak bakteri yang dapat tumbuh pada media ini. 2. Agar Agar mac mac con conke key y
2
Farmakoterapi Farmakoterapi – Infeksi Saluran Kemih
Media agar ini adalah media yang spesifik untuk pertumbuhan bakteri gram negatif. Yang paling umum adalah E. coli, coli, yang mana pada agar ini akan terlihat sebagai suatu koloni berwarna merah karena adanya indikator pH. Ada dua dua vers versii agar agar ini: ini: pert pertam ama, a, adal adalah ah yang yang dita ditamb mbah ahka kan n gula gula lakt laktos osaa kedal kedalam amny nyaa dan dan yang yang kedu keduaa tanp tanpaa pena penamb mbah ahan an gula gula.. Kare Karena na E. coli memfermentasi gula menjadi asam maka akan muncuk warna merah pada agar.
II.7 DiagnosA
Untuk pemeriksaan infeksi saluran kemih, digunakan urin segar (urin pagi). Urin pagi adalah urin yang pertama – tama diambil pada pagi hari setelah bangun tidur. Digunakan urin pagi karena yang diperlukan adalah pemeriksaan pada sedimen dan protein dalam urin. Sampel urin yang sudah diambil, harus segera diperiksa dalam waktu maksimal 2 jam. Apabila tidak segera diperiksa, maka sampel harus disimpan dalam lemari es atau diberi pengawet seperti asam format. Bahan untuk sampel urin dapat diambil dari: •
Urin porsi tengah, sebelumnya genitalia eksterna dicuci dulu dengan air sabun dan NaCl 0,9%.
•
Urin yang diambil dengan kateterisasi 1 kali.
•
Urin hasil aspirasi supra pubik.
Bahan yang dianjurkan adalah dari urin porsi tengah dan aspirasi supra pubik. Pemeri Pemeriksa ksaan an labora laborator torium ium dan pemeri pemeriksa ksaan an penunja penunjang ng lainny lainnyaa adalah adalah sebaga sebagaii berikut: •
1.
Pemeriksaan laboratorium
Anal Analis isaa Urin Urin (urin (urinal alis isis is)) Pemeriksaan urinalisis meliputi: •
Leukosuria (ditemukannya leukosit dalam urin).
2
Farmakoterapi Farmakoterapi – Infeksi Saluran Kemih
Dinyatakan positif jika terdapat 5 atau lebih leukosit (sel darah putih) per lapangan pandang dalam sedimen urin. •
Hematuria (ditemukannya eritrosit dalam urin). Merupakan petunjuk adanya infeksi saluran kemih jika ditemukan eritrosit (sel darah merah) 5-10 per lapangan pandang sedimen urin. Hematuria bisa juga karena adanya kelainan atau penyakit lain, misalnya batu ginjal dan penyakit ginjal lainnya.
2. Pemeri Pemeriksa ksaan an bakteri bakteri (bakt (bakteri eriolo ologis gis)) Pemeriksaan bakteriologis meliputi: •
Mikroskopis .
Bahan: urin segar (tanpa diputar, tanpa pewarnaan). Positif jika ditemukan 1 bakteri per lapangan pandang. •
Biakan bakteri .
Untuk memastikan diagnosa infeksi saluran kemih. 3. Peme Pemeri riks ksaa aan n kimi kimiaa Tes ini dimaksudkan sebagai penyaring adanya bakteri dalam urin. Contoh, tes reduksi griess nitrate, untuk mendeteksi bakteri gram negatif. Batasan: ditemukan lebih 100.000 bakteri. Tingkat kepekaannya mencapai 90 % dengan spesifisitas 99%. 4. Tes Dip slide slide (tes (tes plat plat-ce -celup lup)) Untuk menentukan menentukan jumlah jumlah bakteri per cc urin. Kelemahan Kelemahan cara ini tidak mampu mengetahui jenis bakteri. 5. Peme Pemeri riks ksaa aan n penunj penunjang ang lai lain n Meliputi: radiologis (rontgen), IVP (pielografi intra vena), USG dan Scanning. Pemeriksaan penunjang ini dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya batu atau kelainan lainnya. •
Pemeriksaan penunjang dari infeksi saluran kemih terkomplikasi:
1. Bakt Bakteri eriol ologi ogi / biak biakan an urin urin
Tahap ini dilakukan untuk pasien dengan indikasi:
2
Farmakoterapi Farmakoterapi – Infeksi Saluran Kemih
•
Penderita dengan gejala dan tanda infeksi saluran kemih (simtomatik).
•
Untuk pemantauan penatalaksanaan infeksi saluran kemih.
•
Pasca Pasca inst instru rume ment ntas asii salu salura ran n kemi kemih h dala dalam m wakt waktu u lama lama,, teru teruta tama ma pasc pascaa keteterisasi urin.
•
Penapisan bakteriuria asimtomatik pada masa kehamilan.
•
Penderita dengan nefropati / uropati obstruktif, terutama sebelum dilakukan
Beberapa metode biakan urin antara lain ialah dengan plat agar konvensional, proper plating technique dan rapid methods. Pemeriksaan dengan rapid methods relatif praktis digunakan dan memiliki ambang sensitivitas sekitar 10 4 sampai 105 CFU (colony (colony forming unit ) kuman.
2. Inter Interpr preta etasi si hasi hasill biaka biakan n urin urin
Setelah diperoleh biakan urin, maka dilakukan interpretasi. Pada biakan urin dinilai jenis mikroorganisme, kuantitas koloni (dalam satuan CFU), serta tes sensitivitas terhadap antimikroba (dalam satuan millimeter luas zona hambatan). Pada uretra bagian distal, daerah perianal, rambut kemaluan, dan sekitar vagina adalah adalah habitat habitat sejuml sejumlah ah flora flora normal normal sepert sepertii laktob laktobasi asilus lus,, dan strept streptoko okokus kus epidermis. Untuk membedakan infeksi saluran kemih yang sebenarnya dengan mikro mikroorg organi anisme sme kontam kontamina inan n terseb tersebut, ut, maka maka hal yang yang sangat sangat pentin penting g adalah adalah jumlah CFU. Sering terdapat kesulitan dalam mengumpulkan sampel urin yang murni murni tanpa tanpa kontami kontaminas nasii dan kerap kerap kali kali terdap terdapat at bakter bakteriur iuria ia bermak bermakna na tanpa tanpa geja gejala la,,
yang yang meny menyul ulit itkan kan peneg penegak akkan kan diag diagno nosi siss
infe infeks ksii
salu salura ran n
kemi kemih. h.
Berdas Berdasark arkan an jumlah jumlah CFU, CFU, maka maka interp interpret retasi asi dari dari biakan biakan urin urin adalah adalah sebagai sebagai berikut: a. Pada hitung hitung koloni koloni dari bahan porsi porsi tengah tengah urin urin dan dari dari urin kateterisa kateterisasi. si. •
Bila terdapat > 105 CFU/ml CFU/ml urin porsi tengah disebut disebut dengan bakteriuria bakteriuria bermakna
2
Farmakoterapi Farmakoterapi – Infeksi Saluran Kemih
•
Bila terdapat > 105 CFU/ml urin porsi tengah tanpa gejala klinis disebut bakteriuria asimtomatik
•
Bila terdapat mikroba 102 – 103 CFU/ml urin kateter pada wanita muda asimtomatik yang disertai dengan piuria disebut infeksi saluran kemih.
b. Hitung koloni dari bahan aspirasi supra pubik. Berapapun jumlah CFU pada pembiakan urin hasil aspirasi supra pubik adalah infeksi saluran kemih. Interpretasi praktis biakan urin oleh Marsh tahun 1976, ialah sebagai berikut: Kriteria praktis diagnosis bakteriuria. Hitung bakteri positif bila didapatkan: •
> 100.000 CFU/ml urin dari 2 biakan urin porsi tengah yang dilakukan seara berturut – turut.
•
> 100.000 CFU/ml urin dari 1 biakan urin porsi tengah dengan leukosit > 10/ml urin segar.
•
> 100.000 CFU/ml urin dari 1 biakan urin porsi tengah disertai gejala klinis infeksi saluran kemih.
•
> 10.000 CFU/ml urin kateter.
•
Berapapun CFU dari urin aspirasi suprapubik.
Berbagai faktor yang mengakibatkan penurunan jumlah bakteri biakan urin pada infeksi saluran kemih: •
Faktor fisiologis Diuresis yang berlebihan Biakan yang diambil pada waktu yang tidak tepat
(early state) state) Biakan yang diambil pada infeksi saluran kemih dini (early Infeksi disebabkan bakteri bermultiplikasi lambat Terdapat bakteriofag dalam urin •
Faktor iatrogenic Penggunaan antiseptic pada waktu membersihkan genitalia
2
Farmakoterapi Farmakoterapi – Infeksi Saluran Kemih
Penderita yang telah mendapatkan antimikroba sebelumnya
Cara biakan yang tidak tepat: •
Media tertentu yang bersifat selektif dan menginhibisi
•
Infeksi E. coli (tergantung strain), baketri anaerob, bentuk K, dan basil tahan asam
Jumlah koloni mikroba berkurang karena bertumpuk.
3. Pemerik Pemeriksaan saan mikr mikrosko oskopik pik untuk untuk menca mencari ri piuria piuria
a. Urin Urin tidak tidak dise disentr ntrifu ifuss (urin (urin segar) segar) Piuria apabila terdapat ≥10 leukosit/mm3 urin dengan menggunakan kamar hitung. b. Urin sentrifus Terdapatnya leukosit > 10/Lapangan Pandang Besar (LPB) disebut sebagai piuria. Pada pemeriksaan urin porsi tengah dengan menggunakan mikroskop fase kontras, jika terdapat leukosit >2000/ml, eritrosit >8000/ml, dan casts leukosit >1000/ml, maka disebut sebagai infeksi saluran kemih. c. Urin Urin hasi hasill aspi aspiras rasii suprap suprapubi ubik k Disebut piuria jika didapatkan >800 leukosit/ml urin aspirasi supra pubik. Keadaan piuria bukan merupakan merupakan indikator yang sensitif sensitif terhadap adanya infeksi saluran kemih, tetapi sensitif terhadap adanya inflamasi saluran kemih.
4. Tes Bioki okimia
Bakteri tertentu golongan enterobacteriae dapat mereduksi nitrat menjadi nitrit (Griess (Griess test ), ), dan memakai memakai glukosa glukosa (oksidasi) (oksidasi).. Nilai positif positif palsu prediktif prediktif tes ini hanya <5%. <5%. Kegunaa Kegunaan n tes ini teruta terutama ma untuk untuk infeks infeksii salura saluran n kemih kemih rekure rekurens ns yang yang simtom simtomati atik. k. Pada Pada infeks infeksii salura saluran n kemih kemih juga juga sering sering terdap terdapat at proteinuria yang biasanya < 1 gram/24 jam. Membedakan bakteriuria bak teriuria dan infeksi salura saluran n kemih kemih yaitu, yaitu, jika jika hanya hanya terdapa terdapatt piuria piuria berart berartii inflam inflamasi asi,, bila bila hanya hanya terdapa terdapatt bakteri bakteriuri uriaa berart berartii koloni kolonisas sasi, i, sedang sedangkan kan piuria piuria dengan dengan bakter bakteriur iuria ia disertai tes nitrit yang positif adalah infeksi saluran kemih. 2
Farmakoterapi Farmakoterapi – Infeksi Saluran Kemih
5. Loka Lokali lisa sasi si infe infeks ksii
Tes ini dilakukan dengan indikasi: a. Setia Setiap p infe infeks ksii salu salura ran n kemi kemih h akut akut (pria (pria atau atau wani wanita ta)) denga dengan n tanda tanda – tanda tanda sepsis. b. Setiap episode infeksi saluran kemih (I kali) pada penderita pria. c. Wanit Wanitaa dengan dengan infeksi infeksi rekurens rekurens yang disert disertai ai hiperten hipertensi si dan penuru penurunan nan faal ginjal. d. Biakan urin menunjukkan menunjukkan bakter bakteriuria iuria pathogen pathogen polimik polimikrobal. robal. Penentuan lokasi infeksi merupakan pendekatan empiris untuk mengetahui etio etiolo logi gi
infe infeks ksii
salu salura ran n
kemi kemih h
berd berdas asar arka kan n
pola pola
bakt bakter eriu iuri ria, a,
seka sekali ligu guss
memp memper erki kira rakan kan progn prognos osis is,, dan dan untuk untuk pandu panduan an tera terapi pi.. Seca Secara ra umum umum dapa dapatt dikatakan bahwa infeksi saluran kemih atas lebih mudah menjadi infeksi saluran kemih terkomplikasi. Suatu tes noninvasif pembeda infeksi saluran kemih atas dan bawah adalah dengan ACB ( Antibody-Coated Antibody-Coated Bacteria). Bacteria). Pemeriksaan Pemeriksaan ini berdasarkan data bahwa bakteri yang berasal dari saluran kemih atas umumnya diselubungi antibody, sementara bakteri dari infeksi saluran kemih bawah tidak. Pemeri Pemeriksa ksaan an ini lebih lebih dianju dianjurka rkan n untuk untuk studi studi epidem epidemiol iologi ogi,, karena karena kurang kurang spesifik dan sensitif. Identifikasi / lokalisasi sumber infeksi: a. Non invas vasif •
Imunologik Antibody-Coated Bacteria) ACB ( Antibody-Coated Autoantibodi terhadap protein saluran Tam-Horsfall Serum antibodi terhadap antigen polisakarida Komplemen C
•
Nonimunologik Kemampuan maksimal konsentrasi urin Enzim urin
2
Farmakoterapi Farmakoterapi – Infeksi Saluran Kemih
Protein Creaktif Foto polos abdomen Ultrasonografi CT Scan
Imaging (MRI) Magnetic Resonance Imaging (MRI) Bakteriuria polimikrobial / relaps setelah terapi (termasuk pada terapi
tunggal) b. Invasif / Retrograde / MCU Pielografi IV / Retrograde Kultur dari bahan urin kateterisasi ureteroan bilasan kandung kemih Biopsi ginjal (kultur pemeriksaan imunofluoresens)
6. Pemerik Pemeriksaan saan radio radiologi logiss dan penun penunjang jang lainn lainnya ya
Prinsipnya Prinsipnya adalah untuk mendeteksi adanya faktor faktor predisposi predisposisi si infeksi infeksi saluran kemih, yaitu hal – hal yang mengubah aliran urin dan stasis urin, atau hal – hal yang menyebabkan gangguan fungsional saluran kemih. Pemeriksaan tersebut antara lain berupa: a. Foto Foto polo poloss abd abdom omen en Dapat mendeteksi sampai 90% batu radio opak b. Pielografi intravena (PIV) Member Memberika ikan n gambar gambaran an fungsi fungsi eksres eksresii ginjal ginjal,, keadaan keadaan ureter ureter,, dan distor distorsi si system pelviokalises. Untuk penderita: pria (anak dan bayi setelah episode infeksi saluran kemih yang pertama dialami, wanita (bila terdapat hipertensi, pielonefritis akut, riwayat infeksi saluran kemih, peningkatan kreatinin plasma sampai sampai < 2 mg/dl, mg/dl, bakter bakteriur iuria ia asimto asimtomat matik ik pada pada kehamil kehamilan, an, lebih lebih dari dari 3 episod episodee infeks infeksii salura saluran n kemih kemih dalam dalam setahun setahun.. PIV dapat dapat mengkon mengkonfir firmas masii adanya adanya batu batu serta serta lokasi lokasinya. nya. Pemeri Pemeriksa ksaan an ini juga juga dapat dapat mendet mendeteks eksii batu batu radiolusen dan memperlihatkan derajat obstruksi serta dilatasi saluran kemih. Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan setelah > 6 minggu infeksi akut sembuh, 2
Farmakoterapi Farmakoterapi – Infeksi Saluran Kemih
dan tidak tidak dilakuk dilakukan an pada penderi penderita ta yang berusi berusiaa lanjut lanjut,, penderi penderita ta DM, penderita dengan kreatinin plasma > 1,5 mg/dl, dan pada keadaan dehidrasi. c. Sistou Sistouret retrog rograf rafii saat saat berkem berkemih ih Pemeri Pemeriksa ksaan an ini dilakuk dilakukan an jika jika dicuri dicurigai gai terdap terdapat at refluk reflukss vesiko vesikoure ureter teral, al, terutama pada anak – anak. d. Ultr Ultras ason onogr ograf afii gin ginja jall Untuk melihat adanya tanda obstruksi/hidronefrosis, scarring obstruksi/hidronefrosis, scarring process, process, ukuran dan bentuk ginjal, permukaan ginjal, masa, batu, dan kista pada ginjal. e. Pielog Pielograf rafii anteg antegrad rad dan retrog retrograd radee Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat potensi ureter, bersifat invasive dan mengandung factor resiko yang cukup tinggi. Sistokopi perlu dilakukan pada refluks vesikoureteral dan pada infeksi saluran kemih berulang untuk mencari factor predisposisi infeksi saluran kemih. f.
CT-scan Pemeriksaan ini paling sensitif untuk menilai adanya infeksi pada parenkim ginjal, termasuk mikroabses ginjal dan abses perinefrik. Pemeriksaan ini dapat membantu untuk menunjukkan adanya kista terinfeksi pada penyakit ginjal polikistik. Perlu diperhatikan bahwa pemeriksaan in lebih baik hasilnya jika memakai media kontras, yang meningkatkan potensi nefrotoksisitas.
g. DMSA DMSA scann canniing Penil Penilai aian an keru kerusa sakan kan kort korteks eks ginj ginjal al akiba akibatt infe infeks ksii salu salura ran n kemi kemih h dapat dapat dilakukan dengan skintigrafi yang menggunakan (99mTc) dimercaptosuccinic acid (DMSA). acid (DMSA). Pemeriksaan ini terutama digunakan untuk anak – anak dengan infeksi saluran kemih akut dan biasanya ditunjang dengan sistoureterografi saat berkemih. Pemeriksaan ini 10 kali lebih sensitif untuk deteksi infeksi korteks ginjal dibanding ultrasonografi.
II.8 Tatalaksana
2
Farmakoterapi Farmakoterapi – Infeksi Saluran Kemih
Prinsip pengobatan infeksi saluran kemih adalah memberantas (eradikasi) bakteri dengan antibiotika. Tujuan pengobatan : •
Menghilangkan bakteri penyebab Infeksi saluran kemih.
•
Menanggulangi keluhan (gejala).
•
Mencegah kemungkinan gangguan organ ( terutama ginjal).
Tata cara pengobatan : •
Menggunakan pengobatan dosis tunggal.
•
Menggunakan pengobatan jangka pendek antara 10-14 hari.
•
Menggunakan pengobatan jangka panjang antara 4-6 minggu.
•
Menggunakan pengobatan pencegaham (profilaksis) dosis rendah.
•
Meng Menggu guna naka kan n
peng pengob obat atan an
supr supres esif if,,
yait yaitup upen engo goba bata tan n
lanj lanjut utan an
jika jika
pemberantasan (eradikasi) bakteri belum memberikan hasil. Pengoba Pengobatan tan infeks infeksii salura saluran n kemih kemih menggun menggunaka akan n antibi antibioti otika ka yang telah telah disele diseleksi ksi terutama didasarkan pada beratnya gejala penyakit, lokasi infeksi, serta timbulnya komplikasi. Pertimbangan pemilihan antibiotika yang lain termasuk efek samping, harga, serta perbandingan perbandingan dengan terapi terapi lain. Tetapi, idealnya pemilihan pemilihan antibiotik antibiotikaa berdasarkan toleransi dan terabsorbsi dengan baik, perolehan konsentrasi ko nsentrasi yang tinggi dalam urin, serta spectrum yang spesifik terhadap mikroba pa thogen. Antibiotika yang digunakan untuk pengobatan infeksi saluran kemih terbagi dua, yaitu antibiotika oral dan parenteral. I.
Antibiotika Oral
a. Sulf ulfona onamida Antibi Antibioti otika ka ini digunak digunakan an untuk untuk mengoba mengobati ti infeks infeksii pertam pertamaa kali. kali. Sulfonamida umumnya diganti dengan antibiotika yang lebih aktif karena sifat resistensin resistensinya. ya. Keuntungan Keuntungan dari sulfonamid sulfonamidee adalah obat ini harganya murah. b. Trimetoprim-sulfametoksazol
2
Farmakoterapi Farmakoterapi – Infeksi Saluran Kemih
Kombinasi dari obat ini memiliki efektivitas tinggi dalam melawan bakteri aerob, kecuali Pseudomonas aeruginosa. aeruginosa. Obat Obat ini ini pent pentin ing g untu untuk k mengobati infeksi dengan komplikasi, juga efektif sebagai profilaksis pada infeksi berulang. Dosis obat ini adalah 160 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam. c. Peni enicillin •
Ampicillin adalah penicillin standar yang memiliki aktivitas spektrum luas, termasuk terhadap bakteri penyebab infeksi saluran urin. Dosis ampicillin 1000 mg dan interval pemberiannya tiap 6 jam.
•
Amoxsi Amoxsicil cillin lin terabs terabsorb orbsi si lebih lebih baik, baik, tetapi tetapi memili memiliki ki sediki sedikitt efek efek sampin samping. g. Amoxsi Amoxsicil cillin lin dikomb dikombina inasi sikan kan dengan dengan clavul clavulanat anat lebih lebih disukai untuk mengatasi masalah resistensi bakteri. Dosis amoxsicillin 500 mg dan interval pemberiannya tiap 8 jam.
d. Ceph Cephal alop opor oriin Cephalospori Cephalosporin n tidak memiliki keuntungan utama dibanding dibanding dengan antibiotika lain yang digunakan untuk mengobati infeksi saluran kemih, selain itu obat ini juga lebih mahal. Cephalosporin umumnya digunakan pada kasus resisten terhadap amoxsicillin dan trimetoprim-sulfametoksazol. e. Tetrasiklin Antibiotika ini efektif untuk mengobati infeksi saluran kemih tahap awal. Sifat resistensi tetap ada dan penggunannya perlu dipantau dengan tes sensitivitas. Antibotika ini umumnya digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh chlamydial. f. Quinolon Asam nalidixic, asam oxalinic, dan cinoxacin efektif digunakan untuk mengoba mengobati ti infeks infeksii tahap tahap awal awal yang diseba disebabkan bkan oleh oleh bakteri bakteri E. coli dan Enterobacteriaceae lain, lain, tetapi tetapi tidak tidak terhada terhadap p Pseudomonas aeruginosa. aeruginosa. Ciprofloxacin ddan ofloxacin diindikasikan untuk terapi sistemik. Dosis untuk ciprofloxacin sebesar 50 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam. Dosis ofloxacin sebesar 200-300 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam. 2
Farmakoterapi Farmakoterapi – Infeksi Saluran Kemih
g. Nitr Nitrof ofur uran anto toin in Antibiotika ini efektif sebagai agen terapi dan profilaksis pada pasien infeks infeksii salura saluran n kemih kemih berula berulang. ng. Keuntun Keuntungan gan utaman utamanya ya adalah adalah hilang hilangnya nya resistensi walaupun dalam terapi jangka panjang.
h. Azit Azithr hrom omyc yciin Berguna Berguna pada pada terapi terapi dosis dosis tungga tunggall yang diseba disebabka bkan n oleh oleh infeks infeksii chlamydial. i.
Methana Methanamin min Hippur Hippurat at dan dan Meth Methana anamin min Mandala Mandalatt Antibiotika ini digunakan untuk terapi profilaksis dan supresif diantara tahap infeksi.
II. a.
Antibiotika Parenteral. Amynoglycosida Gentamicin dan Tobramicin mempunyai efektivitas yang sama, tetapi gentamicin sedikit lebih mahal. Tobramicin mempunyai aktivitas lebih besar terhadap pseudomonas memilki peranan penting dalam pengobatan onfeksi sistem sistemik ik yang yang serius serius.. Amikas Amikasin in umumny umumnyaa diguna digunakan kan untuk untuk bakter bakterii yang multir multiresi esiste sten. n. Dosis Dosis gentam gentamici icin n sebesa sebesarr 3-5 mg/kg mg/kg berat berat badan badan dengan dengan interval pemberian tiap 24 jam dan 1 mg/kg berat badan dengan interval pemberian tiap 8 jam.
b.
Penicillin Penicilli Penicillin n memilki memilki spectrum spectrum luas dan lebih efektif efektif untuk menobati infeksi infeksi akibat Pseudomonas aeruginosa dan enterococci enterococci.. Penicillin Penicillin sering sering digunakan pada pasien yang ginjalnya tidak sepasang atau ketika penggunaan amynoglycosida harus dihindari.
c.
Cephalosporin Cephalosporin generasi kedua dan ketiga memiliki aktivitas melawan bakteri gram negative, tetapi tidak efektif melawan Pseudomonas melawan Pseudomonas aeruginosa. aeruginosa.
2
Farmakoterapi Farmakoterapi – Infeksi Saluran Kemih
Cephalosporin digunakan untuk mengobati infeksi nosokomial dan uropsesis karena infeksi pathogen. d.
Imipenem/silastatin Obat ini memiliki spectrum yang sangat luas terhadap bakteri gram positif, negative, dan bakteri anaerob. Obat ini aktif melawan infeksi yang dise disebab babka kan n
ente entero rococ cocci ci dan dan Pseudomonas
aeruginosa, aeruginosa,
tetap etapii
bany banyak ak
dihubungkan dengan infeksi lanjutan kandida. Dosis obat ini sebesar 250-500 mg ddengan interval pemberian tiap 6-8 jam. e.
Aztreonam Obat ini aktif melawan bakteri gram negative, termasuk Pseudomonas Pseudomonas aeruginosa. aeruginosa.
Umum Umumny nyaa
digu diguna naka kan n
pada pada
inf infeks eksi
noso nosoko kom mial, al,
keti ketika ka
aminoglikosida dihindari, serta pada pasien yang sensitive terhadap penicillin. Dosis aztreonam sebesar 1000 mg dengan interval pemberian tiap 8-12 jam.
Preventif Infeksi Saluran Kemih
Agar terhindar dari penyakit infeksi saluran kemih, dapat dilakukan hal-hal berikut: Menjaga dengan baik kebersihan sekitar organ intim dan saluran kemih.
perempuan uan,, member membersih sihkan kan organ organ intim intim dengan dengan sabun sabun khusus khusus yang Bagi peremp memiliki pH balanced (seimbang) sebab membersihkan dengan air saja tidak cukup bersih. Pilih h toil toilet et umum umum deng dengan an toil toilet et jong jongko kok. k. Seba Sebab b toil toilet et jongk jongkok ok tidak tidak Pili menyent menyentuh uh langsu langsung ng permuk permukaan aan toilet toilet dan lebih lebih higien higienis. is. Jika Jika terpaks terpaksaa menggunakan toilet duduk, sebelum menggunakannya sebaiknya bersihkan dahulu pinggiran atau dudukan toilet. Toilet-toilet umum yang baik biasanya sudah menyediakan tisu dan cairan pembersih dudukan toilet. Jangan membersihkan organ intim di toilet umum dari air yang ditampung di
bak mandi atau ember. Pakailah shower atau keran. Gunakan pakaian dalam dari bahan katun yang menyerap keringat agar tidak
lembab. 2
Farmakoterapi Farmakoterapi – Infeksi Saluran Kemih
2
Farmakoterapi Farmakoterapi – Infeksi Saluran Kemih
BAB III PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Infeks Infeksii salura saluran n kemih kemih secara secara umum umum dapat dapat disebab disebabkan kan oleh oleh E.coli atau penyebab yang paling lazim dari infeksi saluran kemih dan merupakan penyebab infeksi saluran kemih pertama pada sekitar 90% wanita muda. Gejala dan tandatandanya antara lain : sering kencing, disuria, hematuria dan piuria. Adanya keluhan nyeri pinggang berhubungan dengan infeksi saluran kemih bagian atas. Bakteri yang dapat menimbulkan infeksi saluran kemih selain E.coli selain E.coli melalui infeksi nosokomial Klebsiella, Klebsiella, Proteus, Proteus, Providencia, Providencia,
Citrobacter , P.
aeruginosa, aeruginosa,
Acinetobacter , Enterococcus faecalis dan Stafilokokus saprophyticus. saprophyticus. Gambar Gambaran an klinis klinis dari dari penyaki penyakitt infeks infeksii salura saluran n kemih kemih umumny umumnyaa adalah adalah sebaga sebagaii berikut: ► rasa sakit pada punggung ► adanya darah pada urin (hematuria) ► adanya protein pada urin (proteinuria) ► urin yang keruh ► ketidakmampuan berkemih meskipun tidak atau adanya urin yang keluar ► demam ► dorongan untuk berkemih pada malam hari (nokturia) ► tidak nafsu makan ► lemah dan lesu (malaise) ► rasa sakit pada saat berkemih (dysuria)
p ubis (pada wanita) ► rasa sakit di atas bagian daerah pubis ► rasa tidak nyaman pada daerah rectum (pada pria)
Media Media pembia pembiakan kan yang sesuai sesuai untuk untuk berbag berbagai ai mikroo mikroorga rganis nisme me penyeba penyebab b meningitis adalah media agar darah dan agar mac conkey. 2
Farmakoterapi Farmakoterapi – Infeksi Saluran Kemih
Diagnosa Diagnosa yang dilakukan dilakukan untuk pendeteksian pendeteksian penyakit infeksi saluran kemih adal adalah ah denga dengan n tuju tujuan an untuk untuk mengi mengide dent ntif ifik ikas asik ikan an adan adanya ya infe infeks ksii bakt bakter erii yang yang menyebabkan menyebabkan penyakit penyakit tersebut. tersebut. Diagnosis ditegakkan ditegakkan berdasarkan berdasarkan gejala yang ada, namun gejala- gejala dari infeksi saluran kemih, baik akut maupun kronik sangat sukar sukar dibedak dibedakan an dengan dengan infeks infeksii salura saluran n kemih kemih yang biasa. biasa. Hal ini dikare dikarenaka nakan n gambaran klinik dari infeksi saluran kemih berat mirip dengan infeksi bakteri biasa.
III. 2 Saran
Semoga untuk ke depan dapat ditingkatkan kesehatan dan kebersihan pribadi tiap – tiap individu sehingga dapat terhindar dari penyakit Cystitis khususnya, dan penyakit infeksi bakteri secara umum.
2
Farmakoterapi Farmakoterapi – Infeksi Saluran Kemih
DAFTAR PUSTAKA Andriole VT (editor) : Lyme disease and other sperochetal disease, Rev Infect Dis 1989; (Suppl 6) : S1433. Britigan BE et al : Gonococal infection: A model molecular pathogenesis, N Engl J. Med 1985 ; 312 :1682. Hook EW III, Holmes KK: Gonococal infection, An Intern Med, 1985; 102; 229. Jawetz E et al (eds) : Medical MIcrobiology, 19th ed , Appleton and Lange, Norwalk, Connecticut/San Mateo Californiam 1991. Jawetz. E , Melnick & Adelberg : Mikrobiologi Kedokteran, edisi 20 EGC Jakarta 1996 Joklik W.K et.al (eds) : Zinserr Microbiology, 19 th ed, Appleton Century-Crofts, New York, 1988 Gupte S : Mikrobiologi dasar. Edisi ketiga, Binarupa ak sara Jakarta, 1990. Morse SA: Chancroid and Haemophylus ducreyi, Clin Micribiol Rev 1989; 2; 137. Pelzar Michael: Dasar-dasar Mikrobiologi, jilid 2 UI-Press Jakarta 1988. Ryan: Sherris Medical Microbiology , third edition, Prentice-hall America 1994. http://www.freewebtown.com/cakmoki/ebook/infeksi http://www.freewebtown.com/cakmoki/ebook/ infeksi saluran kemih.pdf http://www.netdoctor.co.uk/diseases/facts/cystitis.htm http://www.nhsdirect.nhs.uk/articles/article.aspx?articleId=119§ionId=7 http://www.kidshealth.org/teen/infections/common/uti.html http://www.urologychannel.com/uti/index.shtml
2
Farmakoterapi Farmakoterapi – Infeksi Saluran Kemih