TOPIKAL FLUOR DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS APLIKASI TOPIKAL FLUOR
DISUSUN OLEH:
Dwi Setyo N. (1601.1207.0065)
BAGIAN PEDODONSIA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 2009
TOPIKAL FLUOR
I.
APLIKASI FL FLUOR PA PADA ANAK-ANAK
1. Pember Pemberian ian fluor fluor seca secara ra sist sistemi emik k Secara sistemik, sistemik, pemberian fluor dapat dilakukan sebelum erupsi (masa intra intra uterin uterine, e, masa masa pertum pertumbuh buhan an dan perkem perkemban bangan gan gigi) gigi) dan sesudah sesudah erupsi erupsi gigi gigi (mempengaruhi proses maturasi).
Cara pemberian fluor: 1. Pember Pemberian ian fluor fluor dalam dalam air minum minum Dosis fluor ideal dalam air minumadalah 1 mg/liter air minum atau 1 ppm. Jumlah 1 ppm dalam air minum mampu menghasilkan hasil maksimal dalam menghambat karies. Kisaran konsentrasi fluor dalam air minum yang dapat menghasilkan menghasilkan karies minimal minimal dan terjadinya terjadinya fluorosis adalah adalah antara 0,6-1,2 ppm. Pemberian fluor dalam air minum selama periode pembentukan gigi akan memberikan pengaruh pada gigi yang belum erupsi dan ketahanan email terhadap karies karena minuman yang mengandung fluor berhubungan dengan jumlah fluor yang terikat dalam stuktur susunan email gigi.
2. Fluo Fluorr alam alamii dala dalam m makan makanan an Makanan yang mengandung fluor antara lain daging, telur, susu, produk olahan keju, sayuran dan buah-buahan. Makanan ini mengandung fluor rata-rata sekitar 0,02-0.7 ppm. Fluor tertinggi terkandung dalam minuman teh yaitu sebesar 75-100 ppm, ikan sekitar 7-12 ppm, dan pada susu hanya sekitar 0,1 ppm.
3. Pember Pemberian ian fluor fluor dalam dalam bentuk bentuk tabl tablet et Dalam bentuk sediaan tablet fluor yang digunakan adalah tablet sodium fluoride 2,2 mg atau vina fluor. Pemberian fluor berdasarkan rata-rata konsumsi fluor dalam air minum sebesar 1 ppm setiap harinya. Pemberian 1 tablet sodium fluorida yang mengandung 1 mg fluor setiap hari dimulai
pada usia 3-4 tahun selama 3 tahun penggunaan dapat menurunkan karies sampai sampai 38%. 38%. Pember Pemberian ian dalam dalam dosis dosis 0,5-1 0,5-1 mg setiap setiap hari hari tidak tidak akan akan menyebabkan kelainan pada gigi. Pemberian tablet sodium fluoride berdasarkan kelompok usia anak : 0-2 0-2 tah tahun un
: set seten enga gah h tab table lett dala dalam m 1 lit liter er air air minu minum m set setia iap p hari hari..
2-3 2-3 tah tahun un
: 1 tabl tablet et dala dalam m seg segel elas as susu susu atau atau minu minuma man n lai lain. n.
3-10 tahun
: 1 tabl ablet per hari.
4. Pember Pemberian ian fluor fluor dala dalam m bentu bentuk k tetes tetes Pemberian cara ini terutama diberikan pada masa bayi usia infantile, yaitu deng dengan an mema memasu sukk kkan an 10 tets tets dala dalam m 1 lite literr air air minu minum m yang yang tida tidak k mengan mengandung dung fluor. fluor. Hal ini ekuiva ekuivalen len dengan dengan konsen konsentra trasi si fluor fluor 1 ppm dalam persediaan air minum.
5. Pember Pemberian ian fluor fluor dala dalam m bentu bentuk k garam garam Pemberian cara ini relative aman, pemberian 200 mg NaF per kg garam adal adalh h sama sama dengan dengan juml jumlah ah dala dalam m air air minu minum m
sebe sebesa sarr 0,7-0 0,7-0,9 ,9 ppm. ppm.
Fluori Fluoridas dasii garam garam dapat dapat dilakuk dilakukan an dengan dengan cara cara pember pemberian ian fluor fluor dalam dalam proses pembuatan garam di pabrik.
2. Penggun Penggunaan aan fluor fluor secara secara topica topicall Penggunaan secara topical yaitu pembubuhan atau pengulasan permukaan gigi secara langsung dengan larutan fluor. Hal ini terbukti efektif sebagai pencegahan terhadap karies, namum kekurangan dari teknik ini adalah dibutuhkannya tenaga ahli kesehatan gigi, biaya yang lebih mahal dan perlunya kerja sama yang baik dengan pasien.
Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain : •
Macam/jenis fluor
Jenis fluor yang dapat digunakan untuk pemberian topical antara lain : fluor borat, potassium fluoride, potassium fluorostanik, sodium fluoride, stannous klorofluorida, stanik fluoride. •
Konsentrasi fluor tepat guna Fluor yang tinggi tidak selalu memberikan hasil yang lebih baik. Jika fluor diberikan lebih dari 10 ppm, maka yang terbentuk adalah kalsium fluoride yang lebih mudah larut daripada hidroksiapatit.
•
Jumlah aplikasi fluor Reduksi maksimal karies dengan menggunakan sodium fluoride kurang lebih adalah 4 kali setahun. Pada umumnya anak dianjurkan melakukan pemeriksaan setiap 6 bulan sekali., sehingga dapat dilakukan pengawasan dan pencegahan karies.
•
Teknik aplikasi fluor Tekn Teknik ik aplik aplikas asii fluor fluor terg tergant antun ung g pada pada jeni jeniss bahan bahan yang yang digu digunak nakan an misaln misalnya, ya, sodium sodium fluor fluoride ide (tekni (teknik k Knutso Knutson, n, teknik teknik bibby) bibby),, asidul asidulat at fosfofluorida (APF) atau stannous fluoride (teknik muhler).
Aplikasi fluor secara topical yang lain juga d idapatkan dari : •
Obat kumur yang mengandung fluor Berb Berbag agai ai
pene peneli liti tian an
yang yang
tela telah h
dila dilaku kuka kan n
menu menunj njuk ukka kan n
bahw bahwaa
penggunaan obat kumur pada pa da anak-anak sangat efektif dalam menghambat karies. •
Pasta gigi yang mengandung fluor Baha Bahan n abra abrasi sive ve yang yang seka sekara rang ng digu diguna naka kan n adal adalah ah meta metafo fosf sfat at atau atau aluminium hidroksida, penggunaan bahan abrasive pada pasta gigi yang mengandung fluor sering kali menyebabkan terlepasnya ikatan kalsium dari permukaan gigi pada saat penyikatan. Konsentrasi fluor dalam pasta gigi sekitar 1000 ppm (0,1%), jumlah ini setara dengan 1 mg dalam 1 gram pasta gigi. Bila menyikat gigi dengan 1 gram pasta kemudian larut dalam 10 ml saliva, maka konsentrasi fluor dalam mulut adalah 100 ppm. Penggunaan pasta gigi berfluor dapat mengurangi karies sampai 25-39%.
•
Permen karet
Kelebiohan dari cara ini adalah lebih mudah diterima pada anak-anak, tetapi kekurangannya adalah penggunaan yang berlebihan pada anak-anak.
Dapat disimpulkan bahwa keuntungan dan kerugian dari cara pemberian fluor secara sistemik dan topikal adalah : - Keuntungan : - Sistemi Sistemink nk : sumber sumber mudah mudah didapat, didapat, lebih lebih murah dan pencegahan pencegahan karies cukup efektif - Topi Topika kall
: rasa rasa yang yang enak, enak, dapat dapat dite diteri rima ma anakanak-an anak ak,, bent bentuk uk aplikasi yang memudahkan operator (larutan/gel).
- Kerugian : - Sist Sistem emik ik
: abso absorb rbsi si flu fluor or tid tidak ak mak maksi sima mall
- Lokal
: harus dilakukan pada usia tertentu, dilakukan beberapa kali dalam satu tahun, perlu bantuan tenaga ahli/dokter dan lebih mahal.
II.
MEKANISME KERJA FLUOR •
Secara sistemik
2Ca8H2(PO4)6.2H2O → Ca10(PO4)6(OH)2+6Ca+6HPO4 Oktak Ok takal alsiu siumf mfosf osfat at
Hidr Hidroks oksiap iapati atitt
Ion fluor fluor memper mempercep cepat at reaksi reaksi [emben [embentuk tukan an oktaka oktakalsi lsiumf umfosf osfat at menjadi hidroksi apatit.
Ca10(PO4)6(OH)2+2F → Ca10(PO4)6(OH)2-xFx Hidr Hidrok oksi siap apat atit it
Fluo Fluorr
Fluo Fluoro rohi hidr drok oksi siap apat atit it
1 ppm
Deposisi fluor secara kontinu menghasilkan fluorohidroksiapatit.
•
Secara topical
Ca10(PO4)6(OH)2+20F → 10CaF2+6HPO4+2(OH)2 Hidroksiapatit
Kalsiumfluorida
Kons Konsent entra rasi si fluor fluor yang yang ting tinggi gi pada pada apli aplika kasi si topi topical cal menye menyeba babka bkan n hidroksiapatit menjadi kalsiumfluorida.
Ca10(PO4)6(OH)2+CaF2 → Ca10(PO4)6F2+Ca(OH)2 Hidroksiapatit
Kalsiumfluorida Fluoroapatit Kalsiumhidroksida
Deposisi fluor pada permukaan email dapat menimbulkan reaksi ionic ionic dengan dengan krista kristall hidrok hidroksia siapat patit. it. Reaksi Reaksi terseb tersebut ut merupa merupakan kan reaksi reaksi remineralisasi email oleh ion fluor.
III. III.
PERA PERANA NAN N FLU FLUOR OR DALA DALAM M MEN MENCE CEGA GAH H KAR KARIE IES S
Peranan fluor dalam mencegah karies pada anak-anak ialah : 1. Memb Member erik ikan an pert pertaha ahana nan n emai emaill terh terhad adap ap kela kelaru ruta tan n asam asam pada pada pros proses es karies. Pemberian fluor → pada masa sebelum dan sesudah erupsi gigi ↓ reaksi subsitusi ion fluor dalam kristal hidroksiapatiti ↓ deposisis fluor pada email ↓ email lebih tahan terhadap kelarutan asam pada proses karies
Reaksi yang terjadi :
Ca10(PO4)6(OH)2+2F → Ca10(PO4)6-xF8 Hidroksiapatiti F dalam tubuh Fluorhidroksiapatit Fluorhid roksiapatit
2. Mengham Menghambat bat pertumb pertumbuha uhan n dan perkem perkembang bangan an flora oral oral yang berperan berperan dalam proses karies Fluor dalam saliva menimbulkan efek kariestatik k ariestatik karena : -
mengg menggan anggu ggu meta metabo boli lism smee organ organis isme me
-
meni menimb mbul ulkan kan akum akumul ulas asii flu fluor or dala dalam m pla plak k
-
mengha menghambat mbat pertum pertumbuh buhan an dan dan perke perkemba mbanga ngan n mikro mikroorg organi anisme sme
Fluor dalam saliva → reaksi kimia antara ion fluor dengan permukaan gigi ↓ Remineralisasi ↓ Fluoroapatit
IV. IV.
MAC MACAM-MA -MACAM PR PREPARAT FL FLUOR
1. Sodium Sodium fluor fluoride ide/Na /Natr trium ium fluor fluoride ide (NaF (NaF)) Tersedia dalam bentuk buuk, gel dan larutan yang mengandung 2% dalam setiap pemakaiannya. NaF 2% dalam bentuk larutan/gel terdapat dalam bentuk siap pakai dan paling sering digunakan. Keuntungan : -
Stabil
-
Rasa yang enak
-
Tidak idak meng mengiirita ritasi si gus gusi
-
Tida Tidak k meny menyeb ebabk abkan an pew pewar arna naan an gus gusii dan dan gig gigii
Kerugian : -
Terl erlalu alu bany banyak ak kunj kunjun unga gan n
Teknik pengulasan menurut Knutson’s : -
Kunjungan I : Melakukan profilaksis seluruh gigi. Isolasi lokasi aplikasi dengan cotton roll, keringkan. Ulasi dengan NaF 2% selama 3-5 menit. Pasien tidak makan dan minum selama 30 menit.
-
Ulan Ulangi gi deng dengan an cara cara yang yang sama sama seti setiap ap mingg minggu u selam selamaa 4 minggu minggu berturut-turut. Pada kunjungan ku njungan kedua dan selanjutnya tidak perlu dilakukan profilaksis.
-
Teknik Teknik ini ini dilak dilakuka ukan n pada anak usia usia 3, 7, 7, 10 dan dan 13 tahu tahun. n. Seti Setiap ap tahun dilakukan perawatan 3-4 kali, tiap perawatan perawatan berlangsung berlangsung 2 minggu dengan interval setiap kunjungan 1 minggu.
Teknik pengulasan menurut Bibby: -
Mela Melaku kukan kan tin tinda daka kan n profi profila laks ksis is selu seluru ruh h gigi gigi
-
Isolas Isolasii lokas lokasii apli aplikas kasii dengan dengan cotton cotton roll, roll, keri keringk ngkan an
-
Ulas Ulasii denga dengan n laru laruta tan n NaF 0,1 0,1% % sela selama ma 7-8 7-8 men menit it
-
Cara Cara ini ini dil dilak akuka ukan n 3 kal kalii dal dalam am set setah ahun un
Kedua teknik ini efektif menghambat karies sampai 30-40% pada anakanak yang kadar fluornya rendah. 2. Asidul Asidulat at Fosfof Fosfofluo luori rida da (APF) (APF) APF mengandung 1,23% fluoride yang tersedia dalam bentuk larutan dan gel siap pakai. APF terdiri dari sodium fluoride 2% yang dilarutkan dalam larutan asam hidrofosfat 0,34% dengan pH APF kurang lebih 3,5. Keuntungan : -
Tersed Tersedia ia dala dalam m berbag berbagai ai bentu bentuk k kandun kandungan, gan, rasa rasa dan dan warna. warna.
-
Dila Dilaku kuka kan n 6 bul bulan an – 1 tah tahun un seka sekali li
-
Tidak idak meng mengiirita ritasi si gus gusi
-
Stabil
-
Tida Tidak k meny menyeb ebabk abkan an pew pewar arna naan an gus gusii dan dan gig gigii
-
Murah
Kerugian : - Rasa yang asam Teknik pengulasan : -
Mela Melaku kukan kan tin tinda daka kan n profi profila laks ksis is selu seluru ruh h gigi gigi
-
Isol Isolas asii lok lokas asii apli aplika kasi si,, ker kerin ingk gkan an
-
Ulas Ulasii APF APF sel selama ama 4 meni menitt
-
Tidak Tidak maka makan n dan dan minum minum selama selama 30 meni menitt setel setelah ah pengu pengulas lasan an
Sangat efektif dalam menghambat karies lebih dari 70% untuk anak-anak yang tinggal di daerah dengan kadar fluor rendah. 3. Stan Stanno nous us Flu Fluor orid idaa (SnF (SnF2) 2) Tersedia dalam bentuk bubuk yang mengandung 8% fluoride dengan pH sekitar 2,4-2,8. Keuntungan : -
Lebih Lebih efisie efisien n dala dalam m menc mencega egah h kari karies es daripa daripada da NaF
-
Kunj Kunjun unga gan n 1 sam sampa paii 2 kal kalii dal dalam am set setah ahun un
Kekurangan : -
Sedi Sediaa aann nnya ya tida tidak k st stabi abil
-
Rasa Rasa kur kurang ang ena enak k (ras (rasaa pahi pahitt dan dan rasa rasa met metal al))
-
Mengiritasi gu gusi
-
Meni Menimb mbul ulka kan n pewa pewarn rnaa aan n gigi gigi
Teknik pengulasan menurut Muhler : -
Mela Melaku kukan kan tin tinda daka kan n profi profila laks ksis is selu seluru ruh h gigi gigi
-
Isol Isolas asii lok lokas asii peng pengul ulas asan an,, keri keringk ngkan an
-
Ulas Ulasii deng dengan an laru laruta tan n SnF2 SnF2 sel selam amaa 4 meni menitt
-
Tidak Tidak maka makan n dan dan minum minum selama selama 30 meni menitt setel setelah ah pengu pengulas lasan an
TERAPI DI RUMAH
Ada 3 tipe saediaan fluor yang dirancang untuk penggunaan di rumah yaitu pasta gigi, obat kumur dan gel. Umumnya, penggunaan pasta gigi berfluor dianjurkan uintuk dipakai secara rutin. Gel atau obat kumur biasanya dianjurkan untuk pasien dengan kerentanan yang tinggi terhadap karies rampan. Aplikasi sendiri lebih ekonomis dan bias menjadi metode pilihan untuk topical fluor (Horowitz, 1973). Bagaimanapun, aplikasi sendiri di rumah tanpa pengawasan dapat menyebabkan hasil yang tidak diinginkan. Pengawasan terhadap program obat kumur di sekolah umum menunjukkan hasil yang diinginkan (Horowitz, 1973).
PASTA GIGI Pemberian pasta gigi memberikan rasa yang enak dan menggunakan bahan abrasif untuk menghilangkan plak dan noda. Penambahan fluor yang terbatas dapat mengurangi karies sebanyak 15-20% (Von Der Fehr dan Moller, 1978). Walaupun terdapat banyak literatur literatur pengetahuan tapi tidak cukup untuk memberikan memberikan pernyataan pernyataan pasti mengenai keefektifan dari berbagai macam formula. Penggabungan amine fluoride merupakan usaha Bangsa Eropa. Diketahui aksi deterjen dari senyawa organic ini dapat meningkatkan efek fluor dan rantai panjang alkyl amines dapat memiliki aktivitas aktivitas antiplak. antiplak. Dengan kata lain, penggabungan penggabungan stannous fluoride pada pasta gigi adalah usaha Amerika. Produk pertama yang diterima ADA terdiri dari 0,4% stannous fluoride dan abrasive calsium pyrophosphate (Crest, Procter dan Gamble). Pasta gigi 0,76% sodium monofluorophosphate (0,1% ion fluoride) (olgae, Colgate-Palmolive Co) terlihat lebih baik daripada stannous fluoride karena tidak ada masalah pewarnaan, pH mendekati netral, merupakan senyawa yang stabil dan cocok, pada studi banding telah dibuktikan lebih efektif dalam mengurangi karies (von der Fehr dan Moller, 1978). Semua pasta gigi komersial sekaran gini yang disetujui oleh ADA diformulasikan dengan fluoride. Penggunaan pasta gigi yang mengandung fluor tidak dianjurkan untuk anak-anak berumur kurang dari 3 tahun, karena ada kemungkinan mereka menelan pasta gigi tersebut. Busa yang diciptakan oleh detergen yang terkandung dalam pasta gigi dapat
tertel tertelan an oleh oleh anak anak ketika ketika menyik menyikat at gigi gigi sehing sehingga ga menyeba menyebabkan bkan anak anak semaki semakin n tidak tidak nyaman dan kurang kooperatif. Hal ini bias saja terlepas dari pengawasan orang tua. Toksisitas kronik pada bayi yang menelan pasta gigi dapat menyebabkan proses pertumbuhan enamel gigi g igi menjadi terhambat. Jumlah asupan fluor yang tepat tergantung pada jumlah pasta gigi yang digunakan dan umur anak. Suatu survey pada orang tua mengungkapkan mengungkapkan bahwa pasta gigi mulai digunakan pada 75% anak sebelum sebelum berumur18 berumur18 bulan tetapi dengan jumlah yang bervariasi (Dowell, 1981). Jumlah pasta gigi yang menutup bulu sikat gigi yaitu sekitar 2 g, yang mengandung 2 mg F. barnhart et al (1974) memperkirakan bahwa asupan fluor per sikat gigi untuk umur 2-4 tahun sebesar 0,3 mg, 0,13 mg untuk umur 5-7 tahun, dan 0,07 mg untuk umur 11-13 tahun. Baru-baru ini Ripa (1991) menghitung menghitung dari literature literature bahwa rata-rata retensi fluor setiap setiap penyikatan penyikatan adalah 0,1 mg F.walaupun dikabarkan tidak ada perbedaan yang signifikan pada prevalensi kasus fluorosis antara anak yang menyikat gigi dengan pasta gigi berfluoride dengan pasta gigi placebo selama periode pembentukan email mahkota gigi (Houwink dan Wagg, 1979), sangat dianjurkan untuk mengawasi anak-anak usia prasekolah dalam pengguanan pasta gigi dan menggunakan pasta gigi dengan porsi yang disesuaikan.