ANTIBIOTIK TOPIKAL
Antibiotik topikal berguna dalam pengobatan jerawat d an rosasea. Antibiotik topikal dapat diberikan pada kasus impetigo sehingga antibiotik oral untuk kasus tersebut tidak perlu diberikan. Pada prosedur bedah (clean (clean surgical ), ), pemberian antibiotic topical tidak perlu diberikan terkait dengan pencegahan infeksi luka. Antibiotik topikal memiliki peran penting dalam pengelolaan berbagai kondisi umum dermatologis umum (Tabel 21!1). Antibiotik topikal masih sering digunakan sebagai agen profilaksis setelah operasi minor atau prosedur kosmetik untuk mengurangi risiko infeksi pasca operasi dan mempercepat pen"embuhan luka. Penggunaan antibiotik topikal topikal untuk profilaksis profilaksis setelah setelah prosedur prosedur minor terbukti tidak perlu digunakan menimbulkan risiko "ang dapat merangsang alergi. Petrolatum direkomendasikan untuk digunakan setelah prosedur bedah.
Terapi Te rapi Topikal pada Acne dan Rosasea
#fek antibiotik topikal untuk pengobatan acne $ulgaris dan rosacea selain efek langsu langsung ng antibi antibioti otik,da k,dapat pat member memberika ikan n efek efek anti!i anti!infl nflamas amasii dengan dengan menekan menekan faktor faktor kemotaktik neutrofil atau dengan mekanisme lain. Ada kekhawatiran tentang penggunaan antibiotik antibiotik topikal dalam pengobatan acne $ulgaris $ulgaris karena semakin tinggin"a tingkat resistensi resistensi antibiotik. antibiotik. %enggabungkan %enggabungkan antimikroba antimikroba ben&oil peroksida dengan antibiotik antibiotik dapat mengurangi perkembangan resistensi antibiotik.
Nama Obat
Bacitracin Polymyxin B Gramicidin
TABEL 218-1 ANTIBIOTIK TOPIKAL ediaan !ekanisme Ker"a
'intment 'intment 'intment
nhibisi dinding sel *etergent Ion Channel
Pen#ar$% Ter%adap Te r%adap &enis Bakteri ram Positif ram +egatif rm Positif
2
Nama Obat
Muporicin
ediaan
!ekanisme Ker"a
il!er sulfadia"ine Mafenide #cetate
nhibisi Transfer -+A 'intment nhibisi ribosom /0 0olusio, el, nhibisi ribosom Pladget, 'intment /0 0olusio, el, otion nhibisi ribosom /0 Tidak tersedia di Interferes with EFAmerika 0erikat G rim 'intment nhibisi #n&im
Nitrofura"one
rim, 0olusio
nhibisi #n&im
Metronida"ole Clio$uinol #"elaic acid
el, rim, otion rim, 'intment rim, el
#lektrokimia Tidak diketahui nhibisi sintesis protein
Neomycin Erythromycin Clindamycin Fusidic acid
'intment, rim
Pen#ar$% Ter%adap &enis Bakteri ram Positif
ram +egatif ram positif dan ram negati$e
ram positif dan ram negati$e ram positif dan ram negati$e Anaerob 0pektrum luas ram Positif
ERITRO!IIN
#ritromisin merupakan kelompok antibiotik macrolide dan aktif melawan bakteri kokus ram!positif dan bateri basil ram!negatif. 3al ini digunakan terutama sebagai agen topikal dalam pengobatan jerawat. %ekanisme eritromisin ialah mengikat ribosom /0 dari bakteri dan memblok translokasi molekul peptidil!-+A transfer (t-+A) molekul, mengganggu pembentukan rantai polipeptida dan menghambat sintesis protein. 0elain sifat antibakteri, eritromisin memiliki akti$itas antiinflamasi. 0ediaan eritromisin, 1,4 ! 2,/4 dalam solusio, gel, pledgets, dan salep sebagai bahan5obat tunggal. #ritromisin juga tersedia dalam kombinasi dengan ben&oil peroksida.
KLIN'A!IIN
3
lindamisin adalah antibiotic semisintetik semisintetis lincosamide "ang berasal dari linkomisin. %ekanisme kerja sangat mirip dengan eritromisin, dengan mengikat /0 ribosom dan menekan sintesis protein bakteri. lindamisin digunakan secara topikal dengan kadar 14 sebagai gel, solusio, suspensi (lotion), dan foam terutama untuk pengobatan jerawat. 3al ini juga tersedia sebagai kombinasi dengan ben&oil peroksida, "ang dapat memperlambat perkembangan resistensi antibiotik untuk klindamisin. 3al ini juga tersedia dengan kombinasi ben&oil peroksida, "ang dapat memperlambat perkembangan resistensi antibiotik untuk klindamisin. olitis pseudomembran jarang dilaporkan terjadi dengan penggunaan topikalklindamisin.
!ETRONI'A(OL
%etronida&ol atau nitroimida&ole topikal, saat ini tersedia sebagai /,64 dalam bentuk gel, krim, atau lotion dan 14 sebagai krim atau gel untuk pengobatan topikal dari rosasea. *alam efek "ang lebih rendah, itu digunakan dua kali sehari, dan dalam efek "ang lebih tinggi, digunakan sekali sehari. 0ecara oral, metronida&ol memiliki akti$itas spektrum luas terhadap ban"ak organisme proto&oa dan anaerob.
AA! A(ELAI)
Asam a&elaic adalah asam dikarboksilat ditemukan dalam makanan (sereal gandum dan produk hewani). %ekanisme kerja dianggap berpengaruh padaproses keratinisasi (penurunan ketebalan stratum korneum, penurunan jumlah dan ukuran granul keratoh"aline, dan penurunan jumlah filaggrin). 0ecara uji in$itro asam a&elaic dapat melawan Propioni%acterium acnes dan taphylococcus epidermidis dengan kemungkinan mekanisme dapat menghambat sintesis protein. Pada mikroorganisme aerobik, terdapat mekanisme inhibisi oleh en&im oxidoreducti!e. Pada bakteri anaerob, terdapat gangguan dari glikolisis. Asam a&elaic digunakan terutama dalam pengobatan akne $ulgaris dan rosacea, meskipun ada beberapa bukti pendukung penggunaann"a dalam pengobatan hiperpigmentasi (seperti melasma). +amun, & Food and 'rug #dministration belum
4
men"etujui obat untuk indikasi ini. Asam a&elaic tersedia sebagai gel 14 atau 2/4 krim. *L+ONA!I' ,*L+A)ETA!I'
0ulfacetamid adalah sulfonamid topikal "ang digunakan dalam pengobatan rosasea dan jerawat. %ekanisme antibakteri
pada sebagian besar sulfonamid adalah
kompetitif dengan para-amino%en"oic acid (PA7A) selama sintesis asam folat. %ekanisme kerja untuk pengobatan topikal dari rosasea tidak dipahami. 0ulfacetamid tersedia sebagai 1/4 lotion dan dalam kombinasi dengan 4 sulfur dalam gel, krim, suspensi, cleanser( cloths( dan mas)*
'APON
0ediaan obat dapson topikal gel 4 disetujui oleh F'# untuk pengobatan topikal jerawat. %ekanisme kerja obat dapson pada acne $ulgaris tidak diketahui pada saat ini8 +amun, ada kemungkinan keterkaitan dengan akti$itas neutrofil. 9ika ben&oil peroksida diberikan setelah pemberian dapson topikal, maka dapat terjadi perubahan warna oran"e5kuning "ang bersifat sementara pada kulit dan rambut wajah.
A.EN/(AT
0AN.
'I.*NAKAN
PA'A
TERAPI
TOPIKAL
BAKTERI
*PER+IIAL 'AN L*KA BAKAR
Pen"akit seperti impetigo lokal,kulit "ang mengalami abrasi superfisial, dan infeksi kulit sekunder kronis biasan"a diobati dengan antibiotik topikal. impetigo lokal, lecet kotor dangkal, dan infeksi sekunder dermatosis kronis biasan"a diobati dengan antibiotik topical. +amun pada kasus impetigo luas, infeksi pada ekstremitas bawah, atau pen"akit "ang terjadi pada indi$idu immunocompromised harus diobati dengan antibiotik sistemik untuk mengurangi risiko komplikasi. Antibiotik topikal masih pada prosedur bedah minor. 3asil sebuah studi besar "ang membandingkan bacitracin dan petrolatum di lebih dari 1.2// prosedur bedah minor menunjukkan bahwa bacitracin secara statistik tidak menurunkan tingkat infeksi. 7eberapa pasien, bagaimanapun, terbukti alergi
5
terhadap bacitracin.Petrolatum terbukti lebih murah, kemanjuran "ang sama dan memiliki efek samping "ang lebih sedikit dibandingkan bacitracin.etika luka bersih "ang diakibatkan selama operasi kecil, tidak perlu menggunakan salep antibakteri untuk membantu
pen"embuhan atau mencegah infeksi. 0elain itu
luka bakar (%urns)
menghasilkan lahan subur untuk infeksi sekunder untuk berkembang, sehingga terapi topikal sering digunakan untuk profilaksis.
!*PIRO)IN
%upirocin, "ang sebelumn"a dikenal sebagai pseudomonic acid #, adalah agen antibiotik topikal berasal dari Pseudomonas fluorescens. 'bat ini mengikat isoleucylt+N# sintetase dan menghambat sintesis protein bakteri. #fek mupirocin terbatas pada bakteri ram!positif, terutama staph"lococci dan paling ban"ak pada streptokokus. Akti$itas obat ini meningkat di lingkungan p3 asam (,), "ang merupakan p3 normal kulit. %upirocin agak sensiti$e dengan suhu tinggi, oleh karena itu muporicin akan kehilangan efikasi jika terkena suhu tinggi. %upirocin salep 24 diberikan tiga kali sehari dan terutama diindikasikan untuk pengobatan impetigo lokal "ang disebabkan oleh * aureus dan treptococcus pyogenes. 0atu studi di ,ennessee eterans. #ffairs /ospital menunjukkan bahwa penggunaan jangka panjang salep mupirocin untuk mengontrol methicillin-resistant * aureus 0M+#1 , terutama pada pasien terbaring di tempat tidur dengan ulkus dekubitus, men"ebabkan resistensi "ang signifikan. :ormulasi baru "ang melibatkan penggunaan garam kalsium dari mupirocin "ang tersedia untuk intranasal digunakan sebagai salep 24 dan krim topikal 24
RETAPA!*LIN
-etapamulin disetujui untuk pengobatan topikal pada impetigo dengan usia lebih dari usia ; bulan. ni adalah pleuromotilin antibiotik semisintetik "ang berasal dari fermentasi Clitopilus pasec)erianus "ang memiliki akti$itas melawan terhadap staphylococcus.
6
%ekanisme antibakterin"a adalah menghambat sintesis protein melalui ribosom /0 bakteri di protein , dekat pusat peptidil tranferase. -etapamulin menghambat peptid"ltranferase dan inhibisi parsial pengikatan initiator t+N# pada P-site ri%osom. *ermatitis kontak alergi terhadap bahan aktif telah dilaporkan.
BA)ITRA)IN
7acitracin adalah antibiotik polipeptida topikal "ang diisolasi dari ,racy-I strain Bacillus su%tilis. 7acitracin adalah polipeptida siklik dengan beberapa komponen (A, 7, dan <). 7acitracin A adalah komponen utama dari produk komersial dan sering digunakan sebagai garam seng. 7acitracin mengganggu sintesis dinding sel bakteri dengan mengikat dan menghambat defosforilasi dari membran!terikat lipid pirofosfat. 7acitracin aktif terhadap kokus ram!positif seperti stafilo)o)us dan strepto)o)us. eban"akan organisme ram!negatif dan ragi resisten terhadap obat. 0ediaan dalam bacitracin salep dan seng bacitracin, dengan =// sampai // unit per gram. 7acitracin topikal efektif untuk pengobatan infeksi bakteri superfisial kulit seperti impetigo, furunkulosis, dan p"odermas. 3al ini sering dikombinasikan dengan polimiksin 7 dan neom"cin sebagai salep tripel antibiotik diaplikasikan beberapa kali sehari untuk pengobatan infeksi sekunder dermatitis ec&ematous seperti dermatitis atopik, dermatitis nummular, atau dermatitis stasis. Tetapi, aplikasi topikal dari bacitracin disertai dengan risiko sensitisasi kontak alergi dan, kadang s"ok anafilaksis.
POLI!IKIN B
Polimiksin 7 adalah deri$at antibiotik topikal dari spora B* polymyxa aerob. Polimiksin 7 adalah campuran dari polimiksin 71 dan 72, "ang keduan"a merupakan polipeptida siklik. %ereka berfungsi sebagai kationik "ang berinteraksi kuat dengan fosfolipid membran dinding sel bakteri, sehingga mengganggu integritas membran sel. Polimiksin 7 aktif terhadap berbagai organisme ram negati$e, termasuk P* aeruginosa( Entero%acter( dan Escherichia coli. Polimiksin 7 tersedia dalam bentuk salep (.///
7
hingga 1/./// unit per gram) dalam kombinasi dengan bacitracin atau sebagai salep tripel antibiotik dengan bacitracin dan neom"cin. 3arus diaplikasikan 1! kali sehari. A!INO.LIKOI'A TOPIKAL ,NEO!I)IN 'AN .ENTA!I)IN
Aminoglikosida merupakan kelompok penting dari antibiotik "ang digunakan baik topikal dan sistemik untuk pengobatan infeksi "ang disebabkan oleh basil ram! negatif. Aminoglikosida memiliki efek bakterisida dengan mengikat subunit ribosom /0 dan mengganggu sintesis protein. +eom"cin sulfat merupakan aminoglikosida "ang paling sering digunakan secara topikal, "aitu produk fermentasi dari 0treptom"ces fradiae. +eom"cin (komersial) adalah campuran dari neom"cin 7 dan <, sedangkan fram"cetin, "ang digunakan di anada dan beberapa negara #ropa, adalah murni neom"cin 7. +eom"cin sulfat memiliki akti$itas terhadap bakteri gram negatif aerobik dan paling sering digunakan untuk profilaksis terhadap infeksi pada luka lecet "ang superfisial, luka, dan luka bakar. 0ediaann"a dalam bentuk salep (, mg 5 g) dan juga dikemas dalam kombinasi dengan antibiotik lain seperti bacitracin, polimiksin, dan gramicidin. Agen lain, seperti lidocaine, pramo>ine, atau hidrokortison, juga tersedia dalam kombinasi dengan neom"cin. +eom"cin tidak dianjurkan oleh ban"ak dermatologists karena responsible pada sejumlah besar kasus dermatitis kontak alergi. Pre$alensi dermatitis kontak ini tinggi, ?4 ! 4 dari pasien positif positif pada pengujian patch. +eom"cin sulfat (2/4) petrolatum digunakan untuk menilai kontak alergi. entamisin sulfat merupkan deri$ate fermentasi dari Micromonospora purpurea. 0ediaann"a /,14 krim atau salep topikal. 3al ini digunakan oleh beberapa ahli bedah dermatologi ketika operasi di derah telinga, terutama pada pasien diabetes atau pasien immunocompromised lainn"a, untuk memberikan profilaksis terhadap malignan otitis e>terna karena P* aeruginosa. 0elain itu juga berguna dalam perawatan luka operasi di daerah periorbital.
*L+ONA !I'E ,ILER *L+A'IA(INE AN' !A+ENI'E A)ETATE
8
0ulfonamida secara struktural mirip dengan PA7A dan bersaing dengann"a selama sintesis asam folat. 0ulfonamid digunakan untuk mengobati akne $ulgaris, akne rosacea, dan luka bakar. 0il$er sulfadia&in diduga melepaskan perak perlahan dan efekn"a pada dinding sel dan membran bakteri. %ekanisme kerja dari mafenide tidak sama dengan mekanisme sulfonamide karena PA7A tidak menjadi agonisant kerjan"a. Asetat %afenide, jika digunakan di daerah "ang luas dari kulit, memiliki potensi untuk men"ebabkan asidosis metabolik, dan dapat men"ebabkan rasa sakit pada pemberian topikal. edua agen antibakteri ini memiliki spektrum luas "ang berguna dalam pengobatan luka bakar.
NITRO+*RA(ONE
+itrofura&one
(:uracin)
merupakan
turunan
nitrofuran
digunakan
untuk
pengobatan pasien luka bakar. %ekanisme kerja melibatkan penghambatan en&im bakteri "ang terlibat dalam degradasi aerobik dan anaerobik glukosa dan piru$at. +itrofura&one tersedia dalam krim /,24, solusio, atau larutan, dan spektrum akti$itasn"a termasuk staphylococci( strepto)o)us( E* coli( Clostridium perfringens, dan Proteus sp*
A.EN-A.EN LAIN .RA!I)I'IN
ramicidin adalah antibiotik topikal "ang berasal dari B* %re!is. gramicidins merupakan peptida linier "ang membentuk saluran ion stasioner pada bakteri "ang rentan. Akti$itas antibiotik gramicidin terbatas untuk b akteri ram!positif.
)LIO*INOL
"@uin) adalah antibakteri spektrum luas 5antijamur topikal "ang saat ini diindikasikan untuk pengobatan inflamasi kulit dan tinea pedis dan telah digunakan untuk infeksi bakteri minor. "@uinoline "ang mekanismen"a tindakan tidak diketahui.
9
erugian dari clio@uinol "aitu perubahan warna pakaian, kulit, rambut, dan kuku dan berpotensi men"ebabkan iritasi.
10