ILMU DAN TEKNOLOGI DALAM PERSPEKTIF ISLAM Abdul Hakim Halim 27 September 2010
Pendahuluan(1) • Knowledge society g explosion: p interval waktu untuk • Knowledge penduakali-lipatan jumlah knowledge (Berheim and Chaui[2003]): – – – – –
1750 tahun 150 tahun 50 tahun t h Saat ini: setiap 5 tahun 2020: setiap 73 hari 2
Pendahuluan(2) • Knowledge [lihat : Anonymous, General Distribution, OECD/GD(96)102]: – – – –
Know what Know how Know why h Know who
3
Pendahuluan(3) • Knowledge cycle: – – – – –
Creation: riset (ada siklus tersendiri) Sharing: pengajaran, publikasi, diskusi, konferensi Patent: hak milik intelektual Prototyping: uji-coba Commercialization: aplikasi, produksi dan pemasaran
• K Kuncii pengembangan b adalah d l h riset, i t tapi t i riset i t saja j tidak cukup. • Completing the loop 4
Ilmu(1) • Ilmu adalah kumpulan pengetahuan yang telah disusun secara konsisten (deduktif) dan kebenarannya telah teruji secara empiris (induktif) • Lingkup penjelajahan terbatas pada pengalaman karena dapat dilakukan dilak kan pembuktian. Jadi lingkup adalah ilmu yang bersifat material
5
Ilmu(2) ∩⊄∪ @,n=tã ô⎯ÏΒ z⎯≈|¡ΣM}$# t,n=y{ ∩⊇∪ t,n=y{“Ï%©!$# y7În/u‘ Οó™$$Î/ &tù&ø%$# É ∩⊆∪ ÉΟn=s)ø9$$Î/ zΟ¯=tæ “Ï%©!$# ∩⊂∪ Πã tø.F{$# y7š/u‘uρ ù&tø%$# ∩∈∪ ÷Λs>÷ètƒ óΟs9 $tΒ z⎯≈|¡ΣM}$# zΟ¯=tæ “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, pemurah yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya” (Al-Alaq 1-5) 6
Il Ilmu (3) ∩⊄∪ @, ,n=tã ⎯Ï ô⎯ÏΒ ⎯ z ≈|¡ΣMM}$# t,n=y{ ∩⊇∪ , t n=y{“Ï%©!$# y7Î/n ‘u Ο Οó™$$Î/ ù&t ø%$# É ∩⊆∪ ÉΟn=s)ø9$$Î/ zΟ¯=tæ “Ï%©!$# ∩⊂∪ ãΠt ø.F{$# y7š/u‘uρ ù&tø%$# ∩∈∪ Λ÷ s>÷ètƒ Ο ó s9 $tΒ ⎯ z ≈|¡ΣMM}$# Ο z ¯=tæ • Tidak menjelaskan apa yang harus dibaca (jadi, apa saja yang bisa dijangkaunya) • Perintah “Iqra” dilakukan berulang: (1) belajar harus berulang-ulang, dan (2) dengan berulang akan menghasilkan “pengetahuan” pengetahuan (wawasan, (wawasan pemahaman) baru • Allah mengajarkan ilmu dengan pena (dengan alat, dan atas dasar usaha) dan tanpa usaha (Allah memberikan ilmu yang belum diketahui) 7
Ilmu (4) • Menurut Al-Qur’an, ilmu terdiri atas: – Ilmu laduni (diperoleh tanpa upaya manusia) – Ilmu kasbi (diperoleh dengan usaha). Dalam al-Qur’an ayat mengenai ilmu kasbi jauh lebih banyak dari pada ayat mengenai ilmu laduni
8
Ilmu (5) $tΡωΖÏã ⎯ÏiΒ Zπyϑômu‘ ç µ≈oΨ÷s?#u™ !$tΡÏŠ$t6Ïã ô⎯ÏiΒ #Y‰ö6tã #y‰y`uθsù $Vϑù=Ïã $¯Ρ¯ à$©! ⎯ÏΒ µ≈oΨ÷Κ¯=tæuρ “Lalu mereka bertemu dengan g seorangg hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Al-Kahfi 65) 9
Ilmu (6) ∩⊂®∪ tβρçÅÇö6è? Ÿω $tΒuρ ∩⊂∇∪ t βρçÅÇö6è? $yϑÎ/ ãΝÅ¡ø%é& Iξsù “Maka aku bersumpah p dengan g apa p yyangg kamu lihat, dan dengan apa yang tidak kamu lihat.” (AlHaqqah 38-39) 4 tβθßϑn=÷ès? Ÿω $tΒ ß,è=øƒs†uρ “ … Dia menciptakan apa yang kamu tidak mengetahuinya.” (An- Nahl 8) 10
Ilmu (7) • Menurut al-Qur’an, obyek ilmu mencakup: – Materi – Non materi – Obyek yang tidak diketahui
• Berapa banyak yang diberi?? WξŠÎ=s% ωÎ) ÉΟù=Ïèø9$# z⎯ÏiΒ ΟçFÏ?ρé& !$tΒuρ “ … dan tidaklah kamu diberi ilmu melainkan sedikit.” (Al-Isra 85) 11
Ilmu (8) • Realitas wujud (Shihab [2007]): – – – – –
Alam nasut (alam materi) Alam malakut (alam kejiwaan) Alam jabarut (alam ruh) Alam lahut (sifat-sifat Ilahiyah) Alam Hahut (wujud Dzat Ilahi)
12
Ilmu (9)
ö/ãφ ÍοtÅzFψ$# Ç⎯tã Ν ö èδuρ $u‹÷Ρ‘‰9$# Íο4θuŠptø:$# z⎯ÏiΒ #\Îγ≈sß tβθßϑn=ôètƒ tβθè=Ï≈xî “Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai.” (Ar-Rum 7)
13
Lingkup penjelajahan ilmu • Lingkup penjelajahan ilmu yang dipelajari di “Barat” terbatas pada pengalaman karena dapat dilakukan pembuktian. Jadi lingkup adalah ilmu yang bersifat material saja (non material tidak menjadi bagian dari “ilmu”) • Ilmu Ilm materi saja begitu begit luas, l as padahal semua sem a itu it dari ilmu yang diberikan Allah yang sedikit itu • Terjadi j spesialisasi p (kapling) ( p g) yang y g merupakan p penyempitan lingkup bahasan menjadi cabang (bahkan ranting) ilmu • “Scientists Scientists are people who knows a lot about a little”
14
Teknologi dan kemanfaatan(1) • Ada 750 ayat al-Qur’an yang berbicara tentang alam materi dan fenomenanya, dan memerintahkan manusia untuk memanfaatkannya (Shihab [2007]) • Ilmu l diterapkan di k menjadi j di teknologi: k l i çµ÷ΖÏiΒ $Yè‹ÏΗsd ÇÚö‘F{$# ’Îû $tΒuρ ÏN≡uθ≈yϑ¡¡9$# ’Îû $¨Β /ä3s9 t ¤‚y™uρ “Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya, ( b (sebagai rahmat) h ) ddaripada-Nya.” d ” 15
Teknologi dan kemanfaatan(2) Ungkapan U k yang di dinilai il i sebagai b i hadits h di Nabi N bi (Shihab [2007])
ﻳﻌﻠﻢ ﻣﺎ ﻟﻟﻢ ﻠ اورﺛﻪ اﷲ ﺎ ﻋﻠﻢ ا ﺛ ﻞ ﺑﻤﺎﺎ ﻠ ﻣﻦ ﻋﻤﻞ “Siapa pun yang mengamalkan hal yang dik h i diketahuinya maka k All Allahh akan k menganugerahkan hk kepada ilmu yang belum diketahui”
دﻧﻴﺎﺎ آآﻢ اﻋﻠﻢ ﺎﺑﺎﻣﺮ ﻧ اﻧﺘﻢ ا ﻠ اﻧﺘ “Kalian lebih tahu dengan urusan dunia kalian.” (HR M li ) Muslim) 16
Ilmu dan Teknologi(1)
Sayap pesawat terbang
Ilmu murni (pure (pure science)) vs. ilmu terapan science (applied li d science) science i ) Ilmu teknik (engineering (engineering science)) dan teknologi science Teknologi: Teknologi kemampuan teknis yang berlandaskan ilmu (alam, eksakta), yang berdasarkan proses teknis, seperti eksperimen dan percobaan.
17
Teknologi(1) Teknologi: Penerapan ilmu ke dalam praktik untuk peningkatan kesejahteraan manusia
18
Teknologi(2)
19
Perkembangan Teknologi(1)
20
Perkembangan Teknologi(2)
21
Perkembangan Teknologi(3) Penggunaan mesin (melipat gandakan kekuatan fisik manusia)
22
Perkembangan Teknologi(4) Penggunaan mesin (melipat gandakan kekuatan fisik manusia)
23
Perkembangan Teknologi(5) Masyarakat Informasi
FUEL CELL
DNA
SATELIT CHIPS
24
Perkembangan Teknologi(6)
Perkembangan Teknologi(7)
Perkembangan Teknologi(8)
MESIN MANUAL
Perkembangan Teknologi(9)
MESIN OTOMATIS
Perkembangan Teknologi(10)
: MESIN TERINTEGRASI
P k b Perkembangan T k l i(11) Teknologi(11)
P kit secara Manual Perakitan M l
Perkembangan Teknologi(12)
M i Perakit Mesin P ki Otomatis O i
KONSEP TEKNOLOGI_KULIA H3
31
Perkembangan Teknologi(13) perkakas tangan
mesin
jaman batu
revolusi industri
membuat sesuatu, bukan menunggu
mesin perkakas
perubahan daya, presisi cepat, standar lebih cepat lebih baik hidup small batch
jig, gages
Whitney, komponen mampu tukar
Prod. Line / MMass. PProd,d Prod Mass. Prod Mgt. Sci.
Komputer
1920
1945
banyak, baik, murah
SScii. Tech
1980
Mass Production 32
Perkembangan Teknologi(14)
Sumber: Khalil [2000]
33
Perkembangan Teknologi(15)
Sumber: Khalil [2000]
34
Perkembangan Teknologi(16)
Sumber: Khalil [2000]
35
Perkembangan Teknologi(17)
Sumber: Khalil [2000]
36
Perkembangan Teknologi(18)
Toyota Kijang:
Kijang Generasi I (1977 – 1980):
Kijang Generasi II (1981 – 1986):
Kendaraan Niaga, diluncurkan 9 juni 1977 Menjamur industri karoseri Ö kendaraan niaga menjadi kendaraan keluarga
Kijang Generasi III (1986 – 1996):
Super Kijang (1986 – 1996) & Kijang Grand (1992 – 1996): Toyota Original Body, kualitas struktur bodi setara sedan & bebas dempul 37
Pola Perkembangan Teknologi(19)
Kijang Generasi IV (1997 – 2004): • • • •
Kijang Kapsul: kandung lokal 60 %, D i tid Desain: tidakk menyisakan i k garis, i Mesin: bensin, diesel, varian mewah Krista & transmisi otomatis Tahun 2000: mesin 1800 & 2000: EFI (Electronic Fuel Injection)
Kijang j g Generasi V ((2004 – sekarang): g) •
Kijang Innova: revolusi total, penampilan dengan desain revolusioner yang stylish & fitur yang makin canggih
38
Filsafat ilmu • Filsafat ilmu membahas hakekat ilmu dan menjawab pertanyaan-pertanyaan pertanyaan pertanyaan berkaitan dengan (Suriasumantri [1993]): g apa p yang y g dikaji j oleh ilmu - Ontologi: - Aksiologi: untuk apa ilmu digunakan p g bagaimana g cara - Epistemologi: mendapatkan ilmu
39
Ontologi(1) • Ontologi: Allah memberi kemampuan untuk mengetahui, memahami hukum-hukum yang berkaitan dengan alam raya, model dan asusmsi Ïπs3Íׯ≈n=yϑø9$# ’n?tã öΝåκyÎztä §ΝèO $yγ¯=ä. ™!$oÿôœF{$# tΠyŠ#u™ zΝ u ¯=tæuρ “dan dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat” (Al-Baqarah 31) Πã tø.F{$# y7š/u‘uρ ù&tø%$# Dengan mengulang-ulang membaca (memahami) maka k akan k menghasilkan h ilk wawasan dan d pengetahuan h baru
40
Ontologi(2) • Komponen analisis dalam ilmu fisika adalah zat, gerak, ruang dan waktu: – Asumsi Newton (1686): Keempat komponen itu bersifat mutlak. tl k Zat Z t berbeda b b d secara substantif b t tif dengan d energii – Asumsi Einstein (1905): Keempat komponen itu bersifat relatif. Tidak mungkin mengukur gerak secara absolut. Bahkan zat sendiri hanyalah merupakan bentuk lain dari energi (E=mc2). Kebutuhan listrik dunia adalam setahun bisa dipenuhi hanya dengan konversi 5 kilogram zat
41
Ontologi(3) • Syarat asumsi: – relevan dan operasional sehingga dapat menjadi dasar kajian teoritis teoritis, – disimpulkan dari keadaan sebagaimana adanya (bidang telaah ilmiah) bukan sebagaimana seharusnya (bidang telaah moral), dan – konsisten, tegas dan eksplisit
42
Ontologi(4) • Perbedaan teori mengenai obyek yang sama terjadi akibat asumsi yang berbeda. Mana yang benar? – Epistemologi akan menjawab pertanyaan ini
• Kriteria kebenaran dalam matematika adalah konsistensi berbagai postulat, d fi i i dan definisi d berbagai b b i aturan t (rule) ( l ) Kebenaran ≅ tak terbantahkan karena konsisten 43
Ontologi(5) • Apakah gejala/h gejala/hukum k m alam bersifat – deterministik vs. universal, – ppilihan a bebas vs fatalisme, ata s e, atau – probabilitas? (Ilmu memilih probabilitas)
• Pragmatisme i ilmu il – Ilmu tidak mencari kebenaran absolut melainkan kebenaran yang bermanfaat bagi manusia: hipotesis tidak ditolak (pembuktian tidak absolut) – Perhatikan bahwa fungsi ilmu adalah membantu manusia dalam menanggulangi masalah-masalah yang dihadapi sehari-hari h h 44
Aksiologi(1) • Aksiologi membahas kaitan ilmu dan moral serta tanggung jawab ilmuwan • Ilmu itu bebas nilai?????? • Pertarungan selama 250 tahun (Galileo [15641642] diminta mencabut teori heliosentris) di dimenangkan k oleh l h ilmuwan, il dan d ilmu il memperoleh l h otonomi dalam melakukan penelitian mengenai alam sebagaimana g adanya y • Tapi, sekarang muncul kembali pemikiran bahwa ilmu tidak bebas nilai. Alasan??? 45
Aksiologi(2) Ilmu tidak bebas nilai lagi karena: • Ilmu telah digunakan secara destruktif • Ilmu berkembang pesat dan makin esoterik yang membuka kemungkinan penyalahgunaan dengan dampak negatif yang luar biasa • Revolusi ilmu genetika yang mungkin dapat mengubah g manusia dan kemanusiaan
46
Aksiologi(3) Tanggung jawab T j b sosial i l ilmuwan: il • Agar produk keilmuan sampai kepada keg naan untuk kegunaan nt k masyarakat mas arakat • Memberikan perspektif yang benar mengenaii untung-rugi t i suatu t produk d k keilmuan • Memberi M b i contoh t h • Menyadari bahwa pilar masyarakat bukan hanya ilmu dan teknologi 47
Ak i l i (4) Aksiologi ∩⊄∪ @, ,n=tã ⎯Ï ô⎯ÏΒ ⎯ z ≈|¡ΣMM}$# t,n=y{ ∩⊇∪ , t n=y{“Ï%©!$# y7Î/n ‘u Ο Οó™$$Î/ ù&t ø%$# É ∩⊆∪ ÉΟn=s)ø9$$Î/ zΟ¯=tæ “Ï%©!$# ∩⊂∪ ãΠt ø.F{$# y7š/u‘uρ ù&tø%$# ∩∈∪ Λ÷ s>÷ètƒ Ο ó s9 $tΒ ⎯ z ≈|¡ΣMM}$# Ο z ¯=tæ “Iqra” Iqra berarti “bacalah bacalah, telitilah, telitilah ketahuilah, ketahuilah pahamilah, dalamilah” segala obyek yang dapat dijangkaunya j g y (baik ( yang y g materi dan non materi), ), tetapi harus “bismirabbik” yang artinya untuk kemanfaatan manusia 48
Epistemologi(1) • Epistemologi membahas metoda ilmiah dan penulisan ilmiah • Cara kerja filsafat ilmu: – Bertitik pangkal dari uraian ilmu – Melalui jalan reduksi dapat dicapai pokok-pokok inti – Dengan proses reduksi ini kemudian ontologi, epistemologi dan aksiologi ilmu dapat dijelaskan dan dimengerti
• Deduktif dan induktif
49
Epistemologi(2) • Ind Induktif ktif adalah penarikan kesimpulan kesimp lan yang ang bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat individual Kasus individual: Kambing mempunyai mata mata, kuda mempunyai mata, gajah dan binatang lain mempunyai mata Kasus umum: Binatang mempunyai mata • Deduktif adalah penarikan kesimpulan yang bersifat kh khusus ddarii pernyataan t yang bersifat b if t umum Silogismus: 2 buah pernyataan (premis mayor dan premis minor), minor) dan 1 buah kesimpulan 50
Epistemologi(3) • Sarana berfikir ilmiah adalah alat yang membantu dalam berbagai langkah yang harus ditempuh: – Bahasa – Penalaran – Matematika, dan – Statistika
51
Epistemologi(4) χθßϑ ß n=÷ès? Ÿω öΝä3ÏF≈yγ¨Β&é ÈβθäÜ ä ç/ .⎯ÏiΒ Νää3y_t÷z&r ª!$#uρ nοy‰↔ù{#u ο‰Ï øùF{$#ρu ≈Áö t | /ö {#u F{$#ρu ìϑ¡ y ô ¡ ¡ 9# 9$# Ν39 ã ä3s9 ≅è_u Ÿ≅y y ρu $↔‹© $\ ø x© šχρãä3ô±s? Ν3=è9 χρ3±? öΝä3ª=yès9 “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu y ( ) bersyukur.” (An‐Nahl 78) 52
Penutup • Tidak ada pemisahan antar urusan dunia dan akhirat. Ilmu dan teknologi adalah anugerah dan atas izin Allah • Al-Qur’an dan hadits tidak melewatkan sedikit pun persoalan l kehidupan k hid manusia, i baik b ik di dunia d i maupun di akhirat • Islam I l sangatt meninggikan i ik kedudukan k d d k ilmu il dan d ahli ilmu 53
Bacaan(1) • _______, 1996, The Knowledge economy, THE KNOWLEDGE-BASED ECONOMY, General Distribution, OECD/GD(96)102 • Berheim, C. T., and Chaui, M. S., 2003, Challenges h ll off the h university i i in i the h knowledge k l d society, five years after the World Conference on Higher Education Education, UNESCO Forum Occasional Paper Series, Paper No. 4, Paris 54
Bacaan(2) • Kattsoff, L. O., 2004, Pengantar Filsafat, Penerbit Tiara Wacana, Yogya (terjemahan) • Suriasumantri, J. S., 1993, Filsafat ilmu: sebuah pengantar populer, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta • Shihab, M. Q., 2007, Wawasan Al-Qur’an, PT Mizan Pustaka, Bandung
55