Penatalaksanaan Gigitan Ular BerbisaFull description
penyuluhan luka akibat gigitan ularFull description
Deskripsi lengkap
ASKEPFull description
Full description
LAMPIRAN MATERI PENYULUHANDeskripsi lengkap
makalahDeskripsi lengkap
makalahFull description
PENANGANAN GIGITAN ULAR
SOP
No.Dokumen No.Dokumen
:
No.Revisi
:
Tanggal terbit
:
Halaman
: 1/3
Puskesmas Rawat Inap Pijoan Baru 1. Pengertian
2. Tujuan
/UKP/2017
dr.H. Andre Syahputra NIP.198302182009041002
Gigitan Ular adalah luka yang disebabkan gigitan berbisa atau tidak berbisa, ditandai ditandai dengan bekas bekas gigitan ular. Gambaran Klinis 1. Anamnesis Anamnesis adanya gigitan ular 2. Bekas taring dan laserasi disekitar lokasi gigitan 3. Bengkak dan merah 4. Bullac dan Vesikulac 5. Sakit kepala yang hebat 6. Mual – mual mual dan muntah 7. Nyeri otot Gambaran klinis ini tidak selalu terdapat pada semua gigitan ular (Tergantung jenis bisa yang terkandung) Parrish membagi derajat keracunan bisa ular dengan tingkatan sebagai berikut 1. Derajat 0 : - Nyeri ditempat ditempat gigitan minimal minimal - Tidak keracunan 2. Derajat 1 : - Nyeri lokal yang hebat - Belum ada gejala sistemik - Keracunan minimal 3.
Derajat 2 : - Gejala sistemik mulai tampak yaitu adanya mual – mual paraestetia da neurotic - Pembesaran Pembesaran kelenjar getah bening regional - Keracunan sedang
4.
Derajat 3 : - Gejala sistemik seperti pada derajat 2 tetapi ditambah dengan adanya hipertensi, hipertensi , ptechiae, echymosis dan shock - Keracunan berat
5.
Derajat 4 : - Ditandai dengan adanya gagal ginjal dan penderita jatuh pada keadaan keadaan koma koma - Keracunan yang sangat berat
Pedoman dalam memberikan pertolongan pertolon gan terhadap korban yang mengalami mengalami luka gigitan ular berbisa.
3. Kebijakan
4. Referensi
a. Buku Bedah Minor; dr. Sumiardi Karakata, SpBU, dr. Bob Bachsinar ; Penerbit Hipokrates; edisi th 1996.
5. Prosedur
Alat dan Bahan a. Atk b. Handscun c. Obat injeksi d. Kateter foley
6. Langkah-langkah
1.
2. 3. 4. 5.
6. 7.
8.
9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Dilakukan pengikatan pada proksimal tempat gigitan (bila lokasi gigitan pada anggota gerak) dengan catatan ikatan tersebut dilonggarkan tiap 15 menit untuk mencegah kerusakan jaringan akibat statis/penumpukan racun pada satu lokasi. Hal ini dilakukan sebagai pertolongan awal untuk membawa penderita ke rumah sakit. Prosedur perawatan luka seperti biasa Observasi tanda – tanda vital dan status neurologin Pada keracunan derajat 1 tidak perlu diberikan serum anti bisa ular Pada keracunan derajat 2 diberikan SABU 5 – 20 cc dalam NaCl atau dextrose 5 % dengan tetesan 20 tetes/menit setengahnya diberikan dalam bentuk bolus Pada keracunan derajat 3 diberikan SABU sebanyak 40 – 100 cc Bila pada tanda – tanda spasme laryng atau bronkus, urticaria, dan hipotensi dapat diberikan adrenalin 0,5 mg 1 M dan Hydrocortison 100 mg IV Apabila gejala-gejala tidak berkurang, dilakukan pemberian ulang SABU dengan dosis sama pemberian SABU tidak akan memberikan manfaat pada kasus – kasus yang terlambat Laboratorium: HB, Hematokrit, Faktor – faktor pembekuan, elektrolit dan pemeriksaan urine Heparin diberikan bila terdapat D.I.C Lakukan koreksi cairan Digitalisasi pada kasus dengan gangguan ritme jantung Berikan antibiotik yang sesuai Penderita dipindahkan keruang perawatan intensif bila didapatkan tanda – tanda kegagalan kardiovascular dan pernafasan Lakukan konsultasi neurologi.
7. Bagan alur 8. Hal-hal yang perlu diperhatikan 9. Unit terkait