Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), Angka Kematian Ibu (AKI) mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2012). Rata-rata tersebut meningkat dibandingkan SDKI 2007 yang mencapai 228 per 100.000 (Depkes, 2012). Angka Kematian Ibu di Jawa Tengah mencapai 675 per 100.000 kelahiran hidup (Dinkes Jate ng, 2012). Faktor penyebab langsung kematian ibu di Indonesia didominasi oleh perdarahan, preeklamsi, abortus, infeksi, dan anemia. Sedangkan faktor tidak langsung adalah pendidikan dan sosial ekonomi (SDKI, 2012). Status gizi ibu hamil bisa diketahui dengan mengukur lingkar lengan atas, bila kurang dari 23,5 cm maka ibu tersebut termasuk kekurangan energi kronis, berarti ibu sudah mengalami keadaan kekurangan gizi dalam waktu lama, bila ini terjadi maka kebutuhan nutrisi untuk proses perkembangan janin menjadi terhambat t erhambat akibatnya melahirkan bayi ba yi BBLR. Pada keadaan ini banyak ibu yang meninggal karena perdarahan (Depkes RI, 2007). Masalah gizi muncul akibat masalah ketahanan pangan di tingkat rumah tangga, masalah gizi tidak lagi semata-mata masalah kesehatan tetapi juga masalah kemiskinan dan masalah kesempatan kerja (Supriasa, 2012). Berdasarkan studi pendahuluan di BPS Yustina Tangen Sragen pada tanggal 01 oktober 2014 diperoleh data ibu hamil pada bulan januari sampai
1
2
bulan september 2014 berjumlah 995 orang. Ibu hamil normal sebanyak 870 orang (87,4%) dan ibu hamil dengan komplikasi 125 orang (12,6%). Ibu hamil dengan komplikasi meliputi, ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis 83 orang (66,4%), ibu hamil dengan anemia 50 orang (40%), ibu hamil dengan hipertensi 40 orang (32%), ibu hamil dengan Hiperemisis Gravidarum 30 orang (24%), ibu hamil dengan presbo 5 orang (4%). Sesuai data tersebut di karenakan dari komplikasi kehamilan yang paling banyak adalah ibu hamil dengan kekurangan energi kronis dan di negara Indonesia yang semakin maju tetapi masih banyak ibu hamil yang menderita kekurangan energi kronis maka penulis tertarik mengenai kasus tersebut.
A.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis mengambil perumusan masalah yaitu “Bagaimana Asuhan Kebidanan Hamil Patologi Patologi pada Ny. D umur 22 tahun G1P0A0 umur kehamilan 26 minggu dengan Kekurangan Energi Kronis di BPS Yustina Tangen Sragen dengan menggunakan pendekatan kebidanan 7 langkah varne y?”
B.
Tujuan Studi Kasus
1. Tujuan Umum Penulis mampu melakukan Asuhan Kebidanan ibu hamil pada Ny. D umur 22 tahun G 1P0A0 dengan Kekuangan Energi Kronis di BPS Yustina Tangen Sragen dengan 7 langkah Varney.
3
2. Tujuan Khusus a. Mahasiswa mampu : 1) Melakukan pengkajian (data subjektif dan data objektif) pada ibu hamil Ny. D umur 22 tahun G 1P0A0 dengan Kekurangan Energi Kronis di BPS Yustina Tangen Sragen. 2) Menginterpretasikan data pada ibu hamil Ny. D umur 22 tahun G1P0A0 dengan Kekurangan Energi Kronis di BPS Yustina Tangen Sragen. 3) Merumuskan diagnosa potensial pada ibu hamil Ny. D umur 22 tahun G1P0A0 dengan Kekurangan Energi Kronis di BPS Yustina Tangen Sragen. 4) Mengantisipasi tindakan pada ibu hamil Ny. D umur 22 tahun G1P0A0 dengan Kekurangan Energi Kronis di BPS Yustina Tangen Sragen. 5) Menyusun rencana tindakan pada ibu hamil Ny. D umur 22 tahun G1P0A0 dengan Kekurangan Energi Kronis di BPS Yustina Tangen Sragen. 6) Melaksanakan rencana tindakan pada ibu hamil Ny. D umur 22 tahun G1P0A0 dengan Kekurangan Energi Kronis di BPS Yustina Tangen Sragen. 7) Mengevaluasi tindakan pada ibu hamil Ny. D umur 22 tahun G1P0A0 dengan Kekurangan Energi Kronis di BPS Yustina Tangen Sragen.
4
b. Mahasiswa mampu menganalisa kesenjangan antara antar a teori dan kasus nyata di lapangan tentang ibu hamil dengan kekurangan energi kronis.
C.
Manfaat Studi Kasus
1. Bagi Peneliti Penulis memperoleh wawasan dan dapat mengaplikasikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan kekurangan energi kronis sesuai teori yang telah diberikan. 2. Bagi Profesi Untuk meningkatkan mutu pelayanan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan kekurangan energi kronis. 3. Bagi Istitusi a.
Rumah Bersalin Dapat memberikan masukan pada rumah bersalin dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, khususnya pada asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan kekurangan energi kronis.
b. Istitusi Pendidikan Dapat menambah referensi bacaan untuk institusi pendidikan, terutama pengetahuan tentang asuhan kebidanan ibu hamil dengan kekurangan
energi
kroon
6
B IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
I.
PENGKAJIAN A.
IDENTTAS PASIEN
IDENTITAS SUAMI
1. Nama
: Ny. D
Nama
: Tn. W
2. Umur
: 22 Tahun
Umur
: 25 Tahun
3. Agama
: Islam
Agama
: Islam
4. Suku Bangsa : Jawa/Indonesia Suku Bangsa : Jawa/Indonesia
B.
5. Pendidkan
: SMA
Pendidikan
: SMA
6. Pekerjaan
: IRT
Pekerjaan
: Swasta
7. Alamat
: Pungkruk 003/005, Ngepringan, Jenar, Sragen
ANAMNESA ( DATA SUBJEKTIF )
Tanggal : 08 mei 2015
Pukul 09.05 WIB
1. Keluhan utama pada waktu masuk: Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama, dengan keluhan sejak 2 hari yang lalu mual muntah, sering pusing, badan lemas, nafsu makan kurang dan cepat lelah saat beraktifitas. 2. Riwayat Menstruasi a. Menarche
: Ibu
mengatakan
haid
pertama
tahun b. Lama
: Ibu mengatakan lamanya 5-7 hari
c. Siklus
: Ibu mengatakan siklus haidnya 29 hari
umur
13
38
39
d. Banyaknya
: Ibu mengatakan ganti pembalut 2-3 kali sehari
e. Teratur/Tidak : Ibu mengatakan menstruasinya teratur setiap bulan f.
Sifat Darah
: Ibu mengatakan sifat darahnya encer berwarna merah segar
g. Dismenorhe
: Ibu mengatakan tidak pernah nyeri perut pada saat datang haid
3. Riwayat hamil ini a. HPHT Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir tanggal 08 november 2014 b. HPL 15 Agustus 2015 c. Gerakan Janin Ibu mengatakan sudah merasakan gerakan janin d. Vitamin / jamu yang dikomsumsi Ibu mengatakan mengkonsumsi vitamin dari bidan e. Keluhan keluhan pada Trimester I : Ibu Ibu mengatakan mual muntah muntah dan dan pusing Trimester II : Ibu mengatakan sering pusing, badan lemas, nafsu makan berkurang, dan cepat lelah saat beraktifitas. f.
ANC : 2 kali, di bidan bidan
40
g. Penyuluhan yang pernah didapat Ibu mengatakan pernah mendapat penyuluhan tentang tablet Fe di bidan. h. Imunisasi TT Ibu mengatakan pernah imunisasi TT satu kali pada saat sebelum menikah i.
Kekhawatiran khusus Ibu mengatakan cemas dengan kehamilannya
4. Riwayat penyakit a. Riwayat Penyakit Sekarang Ibu mengatakan merasakan pusing, badan lemas dan cepat lelah. b. Riwayat Penyakit Sistematik 1) Jantung Ibu mengataka tidak berdebar debar pada dada kiri dan tidak mudah lelah saat beraktifitas. 2) Ginjal Ibu mengatakan tidak pernah merasa sakit perut bagian bawah dan tidak merasa sakit saat berkemih. 3) Asma Ibu mengatakan tidak pernah sesak nafas. 4) TBC Ibu mengatakan tidak pernah batuk yang berkepanjangan lebih dari 2 minggu.
41
5) Hepatitis Ibu mengatakan kuku, mata, kulit tidak terlihat kuning dan urine berwarna kuning. 6) DM Ibu mengatakan tidak mudah lapar, haus dan tidak sering BAK dimalam hari. 7) Hipertensi Ibu mengatakan tidak pernah tensinya lebih dari 140/90 mmHg. 8) Epilepsi Ibu mengatakan tidak pernah merasakan kejang sampai keluar busa dari mulut. 9) Lain lain Ibu mengatakan tidak mempunyai penyakit lain seperti HIV/AIDS atau PMS c. Riwayat penyakit keluarga Ibu mengatakan keluarganya ataupun keluarga suaminya tidak ada riwayat penyakit menurun (hipertensi, DM, hepatitis) dan menular (hepatitis, TBC) d. Riwayat keturunan kembar Ibu mengatakan keluarganya ataupun keluarga suaminya tidak ada riwayat keturunan kembar.
42
e. Riwayat operasi Ibu mengatakan belum pernah melakukan operasi apapun. 5. Riwayat perkawinan a. Status pernikahan : Sah, Kawin : Satu kali b. Kawin I
: Umur 21 tahun dengan suami umur 24 tahun. Lamanya 1 tahun.
6. Riwayat Keluarga Berencana Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi apapun 7. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
No 1
Tgl/Thn Partus
Umur Tempat Jenis Kehamilan Penolong Partus Partus (bulan)
ANAK Jenis BB PB (P/L) (gram) (cm)
NIFAS
Keadaan Anak Kead Laktasi Sekarang
Hamil Sekarang
8. Pola Kebutuhan Sehari-hari a. Nutrisi 1) Sebelum hamil : Ibu mengatakan makan 3 kali sehari porsi sedang nasi, lauk tahu, tempe dan sayur. Minum air putih 6-7 gelas sehari 2) Selama hamil
: Ibu mengatakan makan 3 kali sehari porsi kecil dikarenakan adanya rasa mual dan muntah, menu nasi ½ piring, lauk tahu tempe, dan sayur. Minum 7-8 gelas sehari
43
b. Pola eliminasi 1) Sebelum hamil : Ibu mengatakan BAB 1 kali sehari. BAK 34 kali sehari konsistensi feses lembek,warna urine kuning jernih. 2) Selama hamil
: Ibu Ibu mengatakan BAB 1 kali sehari. BAK 56 kali sehari konsistensi feses lembek,warna urine kuning jernih.
c. Aktifitas 1) Sebelum hamil : Ibu mengatakan mengerjakan pekerjaan rumah tangga sendirian. 2) Selama hamil
: Ibu mengatakan pekerjaan rumah dibantu dengan suami.
d. Istirahat/Tidur 1) Sebelum hamil : Ibu mengatakan tidur siang ± 1 jam. Tidur malam ±8-9 jam 2) Selama hamil
: Ibu Ibu mengatakan kadang tidur siang ±1 jam. Tidur malam ±7-8 jam.
c. Pola seksualitas 1) Sebelum hamil : Ibu mengatakan 2 kali dalam seminggu dan tidak ada keluhan. 2) Selama hamil
: Ibu mengatakan 1 kali dalam seminggu dan tidak ada keluhan.
44
d. Personal Hygiene 1) Sebelum hamil : Ibu mengatakan mengatakan mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari, ganti pakaian dalam 2 kali sehari. 2) Selama hamil
: Ibu mengatakan mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari, ganti pakaian dalam 2 kali sehari.
e. Psikososial budaya 1) Perasaan tentang kehamilan ini : Ibu mengatakan senang dan cemas dengan keadaan yang dialami. 2) Kehamilan
ini
direncanakan/tidak
:
Ibu
mengatakan
direncanakan 3) Jenis kelamin yang diharapkan : Ibu mengatakan laki-laki dan perempuan sama saja. 4) Dukungan keluarga terhadap kehamilan ini : Ibu mengatakan sangat mendukung 5) Keluarga yang tinggal serumah :
Ibu
mengatakan
tinggal
sendiri dengan suami. 6) Pantangan makanan : Ibu mengatakan tidak ada pantangan makanan apapun. 7) Kebiasaan adat istiadat dalam kehamilan : Ibu mengatakan mitoni pada kehamilan.
45
f.
Penggunaan obat-obatan/rokok Ibu mengatakan ibu dan suami tidak menggunakan obat-obatan dan tidak merokok.
C.
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN FISIK ( DATA SUBJEKTIF )
1. Status Generalis a. KU
: Lemah
b. Kesadaran
: Composmentis
c. TTV TD
: 100/70 mmHg
R
: 24x/menit
N
: 80x/menit
S
: 36,50C
d. TB
: 154 cm
e. BB Sebelum hamil : 41 kg f.
BB Sekarang
g. LILA
: 43 kg : 22 cm
2. Pemeriksaan Sistematis a. Kepala 1) Rambut
: Lurus, kusam, tidak rontok
2) Muka
: Tidak oedema, pucat
46
3) Mata Oedema
: Tidak oedema
Conjungtiva
: Pucat
Sklera
: Putih
4) Hidung
: Simetris, bersih, tidak ada benjolan,
tidak ada sekret 5) Telinga
: Simetris, bersih, tidak ada serumen
6) Mulut/ gigi / gusi : Bibir kering, tidak ada stomatitis, ti dak ada karies gigi. b. Leher 1) Kelenjar Gondok : Tidak ada pembesaran kelenjar gondok 2) Tumor
: Tidak ada benjolan
3) Kelenjar Limfe
: Tidak ada pembesaran limfe
4) Kelenjar Tyroid
: Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
c. Dada dan Axilla 1) Mammae a) Membesar
: Membesar
b) Tumor
: Tidak ada benjolan
c) Simetris
: Simetris, kanan dan kiri
d) Areola
: Hiperpigmentasi
e) Puting susu : Menonjol f) Kolostrum 2) Axilla
: Belum keluar
47
a) Benjolan
: Tidak ada benjolan
b) Nyeri
: Tidak nyeri
d. Ektremitas 1) Atas : Lengkap, jari tangan kanan dan kiri 2) Bawah a) Varices
: Tidak ada
b) Oedema
: Tidak ada
c) Reflek Patella
: Tidak dilakukan
d) Kuku
: Bersih, berwarna merah muda
3. Pemeriksaan Khusus Obstetri a. Abdomen 1) Inspeksi a) Pembesaran perut
: Sesuai dengan umur kehamilan
b) Bentuk Perut
: Memanjang
c) Linea Albican / nigra : Albican d) Strie Alba / Livide
: Alba
e) Kelainan
: Tidak ada
f) Pergerakan anak
: Sudah ada
2) Palpasi a) Kontraksi
: Tidak ada kontraksi
b) Leopold I
: TFU setinggi pusat, bagian fundus teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong) (bokong)
48
c) Leopold II
: Kanan : Teraba bagian keras memanjang seperti papan (punggung). Kiri : Teraba bagian kecil-kecil janin (ekstermitas)
d) Leopold III : Bagian terbawah janin teraba bulat, keras, dan melenting (kepala). e) Leopold IV : Bagian terbawah janin belum masuk panggul. f) TFU Mc Donald : 24 cm. g) TBJ : TFU-12x155 (24-12)x155=1860 (24-12)x155=1860 gram. 3) Auskultasi DJJ : Puctum maximum : Dibawah pusat sebelah kanan. kanan. Frekuensi
: 140 x/menit.
Teratur/tidak : Teratur. b. Pemeriksaan panggul 1) Kesan Panggul
: Normal
2) Distansia spinarum spinarum : 23 cm 3) Distansia cristarum : 26 26 cm 4) Konjugata eksterna : 18 cm 5) Lingkar panggul c. Anogenital 1) Vulva Vagina
: 80 cm
49
a) Varices
: Tidak dilakukan.
b) Luka
: Tidak dilakukan.
c) Kemerahan
: Tidak dilakukan.
d) Pengeluaran pervaginam : Tidak dilakukan. 2) Perineum a) Bekas Luka : Tidak dilakukan. b) Lain Lain
: Tidak dilakukan.
3) Anus a) Haemorhoid : Tidak dilakukan. b) Lain Lain
: Tidak dilakukan.
4. Pemeriksaan Penunjang a. Pemeriksaan Laboratorium Hb : 10 gr% b. Pemeriksaan Penunjang Lain Tidak dilakukan
II.
INTEPRETASI DATA
Tanggal: 08 mei 2015 A.
Pukul:10.00 WIB
Diagnosa Kebidanan
Ny. D umur 22 tahun, G 1P0A0 hamil 25+6 minggu, janin tunggal, hidup, intra uteri, letak memanjang, punggung kanan, presentasi kepala, bagian terbawah janin belum masuk panggul den gan Kekurangan Energi Kronis.
50
Data Dasar DS : 1. Ibu mengatakan berumur 22 tahun 2. Ibu mengatakan ini adalah kehamilan yang pertama, dan belum pernah keguguran 3. Ibu mengatakan HPHTnya tanggal 08 november 2014. 4. Ibu mengatakan mengalami keluhan mual muntah, sering pusing sejak 2 hari yang lalu, badan lemas, nafsu makan kurang dan cepat lelah saat beraktifitas. DO : 1. KU
: Lemah
2. Kesadaran
: Composmetis
3. TTV TD : 100/70 mmHg
R : 24x/menit
N
S : 36,50C
: 80x/menit
4. TB
: 154 cm
5. BB Sebelum hamil : 41 kg 6. BB Sekarang
: 43 kg
7. LILA
: 22 cm
8. Hb
: 10 gr%
9. Inpeksi
51
a. Muka
: Tidak oedema, pucat
b. Mata
: Tidak ada oedema, conjungtiva pucat, dan
sklera putih. 10. Palpasi a. Kontraksi
: Tidak ada kontraksi
b. Leopold I
: TFU setinggi pusat, bagian fundus teraba
bulat, lunak, tidak melenting (bokong) c. Leopold II
: Kanan : Teraba bagian keras memanjang
seperti papan (punggung). Kiri : Tebaga bagian kecil-kecil janin (ekstermitas) d. Leopold III
: Bagian terbawah janin teraba bulat, keras, dan
melenting (kepala). e. Leopold IV
: Bagian terbawah janin belum masuk panggul.
f.
: 24 cm.
TFU Mc Donald
g. TBJ
: TFU-12x155 (24-12)x155=1860 gram.
B.
MASALAH
1. Ibu cemas dengan keadaannya dan khawatir dengan keadaan bayinya. 2. Ibu kurang pengetahuan tentang gizi ibu hamil.
52
C.
KEBUTUHAN
1. Berikan support mental pada ibu. 2. Memberi pengetahuan pada ibu tentang gizi ibu hamil.
III.
DIAGNOSA POTENSIAL
1. Pada ibu : anemia, perdarahan, persalinan sulit dan terkena infeksi. 2. Pada bayi : abortus, ba bayi yi lahir mati, cacat bawaan, lahir dengan berat berat badan lahir rendah.
IV.
PENANGANAN SEGERA
1. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian makan tambahan dan terapi supaya kebutuhan gizi ibu dan janin tercukupi. 2. Pemberian tablet besi.
V.
PERENCANAAN
Tanggal: 08 Mei 2015
Pukul: 10.10 WIB
1. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan. 2. Beri pendidikan kesehatan tentang ibu hamil dengan kekurangan energi kronis. 3. Beri pendidikan tentang gizi ibu hamil. 4. Anjurkan ibu untuk istirahat cukup, yaitu : malam 8 jam dan siang 1-2 jam.
53
5. Anjurkan ibu untuk rutin melakukan pemeriksaan ke bidan. 6. Beri tablet Fe 500 mg 1 x 1, vit C 250 mg 1 x 1, Kalk 250 mg 1 x 1 tablet dan beritahu cara minumnya. 7. Beri ibu makanan tambahan berupa susu ibu hamil 8. Beritahu ibu akan dilakukan kunjungan rumah 1 minggu lagi.
VI.
PELAKSANAAN
Tanggal : 08 Mei 2015
Pukul:10.15WIB
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan pemeriksaan Lingkar Lengan Atas = 22 cm dan memberitahu ibu bahwa ibu mengalami Kekurangan Energi Kronis. 2.
Memberi pendidikan kesehatan tentang ibu hamil dengan kekurangan energi kronis, yaitu keadaan dimana seorang wanita yang kekurangan energi kronis yang sudah berlangsung lama ata menahun. Untuk dapat mengetahui KEK dpat dilakukan pengukuran LILA, dan bila LILA kurang dari 23,5 berarti wanita itu mengalami KEK.
3. Memberi pendidikan tentang gizi ibu hamil adalah maa dimana wanita memerlukan berbagai unsur gizi yang jauh lebih banyak daripada yangdiperlukan dalam kedaan yang tidak hamil. Pemenuhan gizi pada ibu hamil dengan prinsip menu seimbang yaitu meliputi karbohidrat (gandum, beras, kentang, singkong), Protein (daging sapi, ayam, telur, susu, tempe), serat (sayur dan buah-buahan), vitamin (vitamin A, B, C, dan D, mineral kalsium, Fosfor, Fe), Cairan ( 2,5 – 2,5 – 3 3 Liter sehari).
54
4. Anjurkan ibu untuk istirahat cukup, yaitu : malam 8 jam dan siang 1-2 jam dan mengurangi kerja yang berat berat seperti mencuci atau ngepel. 5. Menganjurkan ibu untuk rutin melakukan pemeriksaan ke bidan. 6. Memberi tablet Fe 500 mg 1 x 1, vit C 250 mg 1 x 1, Kalk 250 mg 1 x 1 sebanyak 10 tablet. Cara minumnya tablet Fe diminum bersamaan dengan Vit C agar mempercepat penyerapan dan diminum terpisah dengan Kalk dan juga hindari diminum bersamaan dengan kopi, teh atau susu. 7.
Beri ibu makanan tambahan berupa susu hamil
8. Beritahu ibu akan dilakukan kunjungan rumah 1 minggu lagi.
VII.
EVALUASI
Tanggal: 08 Mei 2015
Pukul:10.25 WIB
1. Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaannya 2. Ibu telah mengerti dan paham tentang pendidikan kesehatan ibu hamil dengan kekurangan energi kronis. 3. Ibu telah mengerti dan paham tentang pendidikan kesehatan gizi ibu hamil. 4. Ibu bersedia untuk istirahat yang cukup dan tidak bekerja terlalu berat. 5. Ibu bersedia untuk rutin melakukan pemeriksaan ke bidan. 6. Ibu bersedia minum obat yang telah diberikan dengan teratur. 7. Ibu telah diberikan makanan tambahan berupa susu s usu hamil.
55
9. Ibu sudah mengetahui bahwa akan dilakukan kunjungan rumah 1 minggu lagi.
56
CATATAN PERKEMBANGAN I
Tanggal: 15 Mei 2015
Pukul:14.30WIB
S:
1.
Ibu mengatakan rasa pusingnya sudah berkurang
2.
Ibu mengatakan sudah minum obat yang diberikan bidan.
3.
Ibu mengatakan lemas sudah berkurang
4.
Ibu mengatakan sudah meminum susu yang diberikan.
5.
Ibu mengatakan sudah makan sesuai menu gizi seimbang 4 x sehari dengan porsi sedang menu nasi ½ piring, lauk tahu, tempe dan ikan, minum ±7 gelas air putih dan 1 gelas susu.
6.
Ibu mengatakan cemas dengan keadaan kehamilanya.
O :
KU
: Sedang
Kesadaran : Compos mentis TTV
: TD :100/70 mmHg N : 80 x/menit
LILA
: 22,5 cm
BB
: 44 kg
Hb
: 11 gr%
R : 20x/menit S : 36 0C
57
Inspeksi 1. Rambut
: Kusam, tidak mudah rontok.
2. Muka
: Tidak pucat.
3. Mata
: Conjungtiva merah muda, sklera putih.
Palpasi 1.
Kontraksi
: Tidak ada kontraksi
2.
Leopold I
: TFU setinggi pusat, bagian fundus teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong)
3. Leopold II
: Kanan : Teraba bagian keras memanjang seperti papan (punggung). (punggung). Kiri : Teraba bagian kecil-kecil janin (ekstermitas)
4. Leopold III
: Bagian terbawah janin teraba bulat, keras, dan melenting (kepala).
5. Leopold IV
: Bagian terbawah janin belum masuk panggul.
6. TFU Mc Donald : 25 cm. 7. TBJ
: TFU-12x155 (25-12)x155=2015 gram.
A:
Ny. D umur 22 tahun, G 1P0A0 hamil 26+6 minggu, janin tunggal, hidup, intra uteri, letak memanjang, punggung kanan, presentasi kepala, bagian terbawah janin belum masuk panggul panggul dengan Kekurangan Energi Kronis.
58
P :
Tanggal: 15 Mei 2015
Pukul:15.00 WIB
1. Memberitahu ibu hasil pemerikaan 2. LILA : 22,5 cm dan memberitahu ibu bahwa ibu masih menderita KEK LILA ibu masih kurang dari 23,5 cm. 3. Menganjurkan ibu untuk tetap memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil dengan nutrisi gizi seimbang. 4. Menganjurkan ibu untuk tetap tidak bekerja yang terlalu berat. 5. Memberi obat Fe 500 mg 1 x 1, Kalk 250 mg 1 x 1, Vit C 250 mg 1 x 1 10 tablet (masih sisa 3 tablet) dan menganjurkan ibu untuk meminumnya teratur. 6. Memberi nutrisi susu hamil pada ibu dan ibu bersedia untuk meminum susu teratur. 7. Memberiahu ibu bahwa akan dilakukan kunjungan rumah 1 minggu lagi.
Evaluasi
Tanggal: 15 Mei 2015
Pukul:15.15 WIB
1. Ibu dan keluarga telah diberitahu kondisi dan keadaan ibu saat ini KU
: Sedang
TTV
: TD : 100/70 mmHg N
: 80x/menit
LILA : 22,5 cm
R : 20x/menit S : 36 0C
59
2. Ibu bersedia untuk tetap memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil dengan nutrisi gizi seimbang. 3. Ibu bersedia untuk tetap tidak bekerja yang terlalu berat. 4. Ibu bersedia umtuk minum obat secara teratur Fe 500 mg 1 x 1, Kalk 250 mg 1 x 1, Vit C 250 mg 1 x 1 10 tablet ta blet dan menganjurkan ibu untuk meminumnya teratur. 5. Ibu bersedia untuk memenuhi nutrisinya dengan minum susu hamil dan ibu bersedia untuk meminum susu teratur. 6. Ibu telah mengetahui bahwa akan dilakukan kunjungan rumah 1 minggu lagi.
60
CATATAN PERKEMBANGAN II
Tanggal: 22 Mei 2015
Pukul:14.00WIB
S: 1. Ibu mengatakan rasa pusingnya sudah berkurang 2. Ibu mengatakan selalu minum obat yang diberikan bidan dengan teratur. 3. Ibu mengatakan lemas sudah berkurang 4. Ibu mengatakan sudah meminum susu yang diberikan. 5. Ibu mengatakan nafsu makanya sudah bertanbah makan 3 kali sehari dengan porsi sedang 6. Ibu mengatakan sudah tidak terlalu cemas dengan kehamilanya.
O:
KU
: Sedang
Kesadaran : Compos mentis TTV
: TD
: 100/80 mmHg
R : 20x/menit
: 90 x/menit
S : 36,5 0C
N LILA
: 23 cm
BB
: 45 kg
Inspeksi 1. Rambut
: Bersih, tidak mudah rontok.
61
2. Muka
: Tidak pucat.
3. Mata
: Conjungtiva merah muda sklera putih.
Palpasi 1. Kontraksi
: Tidak ada kontraksi
2. Leopold I
: TFU setinggi pusat, bagian fundus teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong)
3. Leopold II
: Kanan : Teraba bagian keras memanjang seperti papan (punggung). Kiri : Teraba bagian kecil-kecil janin (ekstermitas)
4. Leopold III
: Bagian terbawah janin teraba bulat, keras, dan melenting (kepala).
5. Leopold IV
: Bagian terbawah janin belum masuk panggul.
6. TFU Mc Donald : 26 cm. 7. TBJ
: TFU-12x155 (26-12)x155=2170 gram.
A:
Ny.D umur 22 tahun, G 1P0A0 hamil 27+6 minggu, janin tunggal, hidup, intra uteri, letak memanjang, punggung kanan, presentasi kepala, bagian terbawah janin belum masuk panggul panggul dengan Kekurangan Energi Kronis.
62
P:
Tanggal: 22 Mei 2015
Pukul:14.30 WIB
1. Memberitahu ibu hasil pemerikaan 2. LILA : 23 cm dan memberitahu ibu bahwa ibu masih menderita KEK LILA ibu masih kurang dari 23,5 cm. 3. Menganjurkan ibu untuk tetap memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil dengan nutrisi gizi seimbang. 4. Menganjurkan ibu untuk selalu memakan makanan tambahan seperti roti, bubur kacang ijo, dan susu 5. Mengajarkan ibu cara mengolah masakan yang benar, yaitu memilih sayuran yang masih segar, kemudian mencuci dengan bersih dan memasaknya jangan terlalu lama karena vitaminya larut dalam air. Dan memasak daging harus benar-benar matang. 6. Memberi obat Fe 500 mg 1 x 1, Kalk 250 mg 1 x 1, Vit C 250 mg 1 x 1 10 tablet (masih sisa 6) dan menganjurkan ibu untuk meminumnya teratur. 7. Memberi nutrisi susu hamil pada ibu dan ibu bersedia untuk meminum susu teratur. 8. Memberiahu ibu bahwa akan dilakukan kunjungan rumah 1 minggu lagi.
Evaluasi
Tanggal: 22 Juni 2014
Pukul:15.15 WIB
1. Ibu dan keluarga telah diberitahu diberita hu kondisi dan keadaan ibu saat ini KU
: Sedang
63
TTV
: TD : 100/80 mmHg N
: 90x/menit
R:20x/menit S:36,50C
LILA : 23 cm 2. Ibu bersedia untuk tetap memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil dengan nutrisi gizi seimbang. 3. Ibu bersedia untuk tetap tidak bekerja yang terlalu berat. 4. Ibu telah mengetahui cara mengolah masakan yang benar dan mau melakukan sendiri. 5. Ibu bersedia umtuk minum obat secara teratur Fe 500 mg 1 x 1, Kalk 250 mg 1 x 1, Vit C 250 mg 1 x 1 10 tablet ta blet dan menganjurkan ibu untuk meminumnya teratur. 6. Ibu bersedia untuk memenuhi nutrisinya dengan minum susu hamil dan ibu bersedia untuk meminum susu teratur. 7. Ibu telah mengetahui bahwa akan dilakukan kunjungan rumah 1 minggu lagi.
64
CATATAN PERKEMBANGAN III
Tanggal: 29 Mei 2015
Pukul:14.30WIB
S:
1. Ibu mengatakan makan 4 kali sehari dengan porsi sedang. 2. Ibu mengatakan selalu minum obat teratur. 3. Ibu mengatakan sudah tidak merasa cemas lagi.
O:
KU
: Baik
Kesadaran : Composmentis TTV
: TD : 100/70 mmHg N
: 80 x/menit
LILA
: 23,5 cm
BB
: 46 kg
R : 20x/menit S : 36,50C
Inspeksi 1. Rambut : Bercahaya, bersih, tidak rontok. 2. Muka
: Bersih
3. Mata
: Conjungtiva merah muda.
Palpasi 1.
Kontraksi
: Tidak ada kontraksi
65
2.
Leopold I
: TFU setinggi pusat, bagian fundus teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong)
3. Leopold II
: Kanan : Teraba bagian keras memanjang seperti papan (punggung). Kiri : Teraba bagian kecil-kecil janin (ekstermitas)
4. Leopold III
: Bagian terbawah janin teraba bulat, keras, dan melenting (kepala).
5. Leopold IV
: Bagian terbawah janin belum masuk panggul.
6. TFU Mc Donald
: 27 cm.
7. TBJ
: TFU-12x155 (27-12)x155=2325 (27-12)x155=2325 gram.
A:
Ny.D umur 22 tahun, G 1P0A0 hamil 28+6 minggu, janin tunggal, hidup, intra uteri, letak memanjang, punggung kanan, presentasi kepala, bagian terbawah janin belum masuk panggul, panggul, normal.
P:
Tanggal: 29 Mei 20145
Pukul:15.00 WIB
1. Memberitahu ibu bahwa keadaan ibu sudah baik dan sudah tidak mengalami kekurangan energi kronis. 2. Menganjurkan ibu untuk tetap memenuhi kebutuhan nutrisinya agar berat bayi dan ibu terus bertambah.
66
3. Memberikan tambahan obat pada ibu Fe 500 mg 1 x 1, Kalk 250 mg 1 x 1, Vit C 250 mg 1 x 1 10 tablet (masih sisa 9), dan memberitahu ibu untuk menghabiskan obatnya. 4. Menganjurkan ibu untuk kontrol lagi atau bila ada keluhan.
Evaluasi
Tanggal: 29 Mei 2015
Pukul:15.15 WIB
1. Ibu sudah mengetahui dengan keadaanya saat ini. 2. Ibu bersedia untuk selalu memenuhi kebutuhan nutrisinya. 3. Ibu bersedia meminum obat teratur. 4. Ibu bersedia untuk kontrol lagi atau bila ada keluhan.
B.
PEMBAHASAN
Pembahasan meupakan bagian dari laporan kasus yang membahas kendala atau hambatan selama melakukan Asuhan Kebidanan pada klien. Kendala tersebut menyangkut kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus. Dengan adanya kesenjangan tersebut dapat dilakukan pemecahan masalah untuk perbaikan atau masukan demi meningkatkan asuhan kebidanan. Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny. D umur 22 tahun G 1P0A0 dengan Kekurangan Energi Kronis di BPS Bidan Yustina Tangen Sragen membahas tentang kesenjangan yang terdapat dalam tinjauan teori dengan kenyataan yang penulis temukan sejak melakukan pengkajian, interpretasi
67
data, diagnosa potensial, antisipasi, rencana tindakan, implementasi data, ealuasi, penulis uraikan sebagai berikut : 1. Pengkajian Pada pengkajin penulis memperoleh data dari data subjektif dan data objektif. Data subjektif diperoleh dari hasil wawancara dengan pasien, sedangkan data objektif diperoleh dari hasil pemeriksaan pasien secara menyeluruh. Berdasarkan data subjektif yang diperoleh dari Ny. D yaitu Ibu mengatkan datang ke BPS untuk memeriksa kehamilan yang pertama, dengan keluhan sering pusing, badan lemas, nafsu makan berkurang dan cepat lelah saat beraktifitas dan dari hasil pemeriksaan fisik didapat LILA 22 cm, rambut kusam, conjungtiva merah muda, TD 100/70 mmHg, berat badan 43 kg. Kurang energi kronis (KEK) adalah keadaan dimana remaja putri mengalami kekurangan gizi (kalori dan protein) yang berlangsung lama atau menahun. Istilah kurang energi kronis (KEK) merupakan istilah lain dari kurang energi protein (KEP) yang diperuntukkan pada wanita yang kurus dan lemah akibat kurang energi yang kronis (WHO). Pada langkah ini penulis tidak menemukan adanya kesenjangan antara teori dan praktik yang ada di lahan. 2. Interpretasi Data Dalam interpretasi data diperoleh diagnosa kebidanan Ny. D umur 22 tahun G 1P0A0 hamil 25+6 minggu, janin tunggal, hidup, intra uteri,
68
letak memanjang, punggung kanan, presentasi kepala, bagian terbawah janin belum masuk panggul dengan Kekurangan Energi Kronis. Masalah yang muncul pada kasus ini adalah ibu merasa cemas, panik dan takut dengan keadaan kehamilanya disebabkan ibu cepat lelah saat beraktifitas, pusing, dan nafsu makan yang berkurang. Kebutuhan yang diberikan pada ibu hamil Ny. D adalah memberikan informasi tentang keadaan kehamilannya yaitu informasi tentang KEK ( Kekurangan Energi Kronis). Masalah yang muncul pada ibu hamil dengan kekurangan energi kronis yaitu ibu merasa cemas dengan keadaan kehamilanya dan ibu merasa kurang pengetahuannya tentang gizi ibu hamil (Kristiyanasari, 2010). Pada langkah ini penulis tidak menemukan adanya adan ya kesenjangan antara teori dan praktik yang ada di lahan. 3. Diagnosa Potensial Pada kasus Ny. D dengan kekurangan energi kronis dapat terjadi diagnosa potensial yaitu resiko dan komplikasi pada ibu : anemia, perdarahan, persalinan sulit dan terkena infeksi dan pada bayi : abortus, bayi lahir mati, cacat bawaan, lahir dengan berat badan lahir rendah. Setelah dilakukan penanganan tidak terjadi diagnosa dia gnosa potensial karena adanya kerja sama yng baik antara petugas kesehatan dengan pasien. Diagnosa potensial yang yang dapat ditimbulkan oleh ibu kekurangan gizi dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu
yang
69
antara lain terhadap Ibu : anemia, perdarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal dan mudah terkena infeksi. Terhadap Persalinan : persalinan sulit dan lama, persalinan belum waktunya (prematur), perdarahan setelah persalinan, serta persalinan dengan operasi cenderung meningkat. Terhadap Janin : keguguran, abortus pada bayi, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, afiksia intra partum, bayi lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) (Kristiyanasari, 2010). Pada langkah ini penulis tidak menemukan adanya kesenjangan antara teori dan praktik yang ada di lahan. 4. Penanganan Segera Tindakan antisipasi pada ibu hamil Ny. D dengan kekurangan energi kronis adalah kolaborasi dengan dokter dalam pemberian makanan tambahan supaya kebutuhan ibu dan janin terpenuhi, pemberian tablet besi dan pemberian terapi. Penanganan segera yang dapat dilakukan pengukuran LILA, meningkatkan makanan yang yang bergizi, makanan cukup dengan pedoman gizi seimbang, hidup sehat, periksa kehamilan kepada petugas kesehatan (ANC) teratur (Supariasa,dkk, 2012). Pada langkah ini penulis menemukan kesenjangan antara teori dengan lahan praktik yaitu pemberian tablet besi dikarenakan pasien mengalami anemia ringan.
70
5. Rencana Tindakan Dalam langkah perencanaan pada kasus Ny. D dengan kekurangan energi kronis yaitu beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan, beri pendidikan kesehatan tentang ibu hamil dengan kekurangan energi kronis, beri pendidikan tentang gizi ibu hamil, anjurkan ibu untuk istirahat cukup, beri terapi obat (Fe 500 mg 1 x 1, Kalk 250 mg 1 x 1, Vit C 250 mg 1 x 1), beri ibu makanan tambahan berupa susu ibu hamil, beritahu ibu akan dilakukan kunjungan kunjungan rumah 1 minggu minggu lagi. Perencanaanya meliputi : beri ibu informasi tentang makanan yang cocok dengan ibu hamil, beri pengetahuan pada ibu tentang zat gizi dalam makanan, pemberian makanan tambahan (Kristiyanasari, 2010), anjurkan ibu untuk ANC teratur, pengukuran LILA, anjurkan ibu makan makanan yang bergizi (Supriasa, dkk, 2012). Pada langkah ini penulis menemukan kesenjangan antara teori dengan lahan praktik yaitu pemberian tablet besi dikarenakan pasien mengalami anemia ringan. 6. Pelaksanaan Pada langkah ini pelaksanaan dilakukan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat, pada langkah ini penulis menemukan kesenjangan antara teori dengan lahan praktik yaitu pemberian tablet besi dikarenakan pasien mengalami anemia ringan.
71
7. Evaluasi Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 4 minggu didapatkan : keadaan umum ibu baik, ibu mengerti tentang gizi yang dibutuhkan ibu hamil, ibu bersedia mebgonsumsi tablet besi, ibu mengerti tentang makanan tambahan pada ibu hamil, berat badan ibu mengalami kenaikan dari 43 kg menjadi 46 kg, LILA bertambah dari 22 cm menjadi 23,5 cm, dan ibu bersedia ANC teratur.
BAB V PENUTUP
Pada tahap akhir dari pembuatan Karya Tulis Ilmiah tentang asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis penulis mencoba membuat kesimpulan dan beberapa saran guna meningkatkan asuhan kebidanan kususnya pada ibu hamil dengan kekurangan energi kronis penulis mengambil kasus di BPS Yustina Tangen Sragen. A. Kesimpulan 1. Pengkajian pada kasus Ny. D dengan kekurangan energi kronis sudah sesuai dengan teori, jadi antara teori dan lahan praktik tidak terdapat kesenjangan. 2. Interpretasi data pad Ny. D sudah sesuai dengan teori, jadi antara teori dan lahan praktik tidak ada kesenjangan. 3. Diagnosa potensial pada kasus Ny. D umur 22 tahun G 1P0A0 hamil 25+6 minggu dapat terjadi diagnosa potensial yaitu resiko dan komplikasi pada ibu : anemia, perdarahan, persalinan sulit dan terkena infeksi dan pada bayi : abortus, bayi lahir mati, cacat bawaan, lahir dengan berat badan lahir rendah. Jadi antara teori dan lahan praktik tidak ada kesenjangan. 4. Penanganan segera pada ibu hamil Ny. D dengan kekurangan energi kronis sudah dilaksanakan. Pada langkah ini penulis menemukan kesenjangan antara teori dengan lahan praktik yaitu pemberian tablet besi dikarenakan pasien mengalami anemia ringan.
72
73
5. Perencanaan pada kasus Ny. D dengan kekurangan energi kronis sudah dilaksanakan. Penulis menemukan kesenjangan antara teori dengan lahan praktik yaitu pemberian tablet besi dikarenakan pasien mengalami anemia ringan. 6. Pelaksanann dalam pemberian asuhan pada Ny. D sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat sehingga didapat hasil yang maksimal. Penulis menemukan kesenjangan antara teori dengan lahan praktik yaitu pemberian tablet besi dikarenakan pasien mengalami anemia ringan. 7. Evaluasi pada ibu hamil dengan kekurangan energi kronis diberikan asuhan kebidanan selama 4 minggu didapatkan hasil yaitu : keadaan umum ibu baik, ibu mengerti tentang gizi yang dibutuhkan ibu hamil, ibu bersedia mebgonsumsi tablet besi, ibu mengerti tentang makanan tambahan pada ibu hamil, berat badan ibu mengalami kenaikan dari 43 kg menjadi 46 kg, LILA bertambah dari 22 cm menjadi 23,5 cm, dan ibu bersedia ANC teratur. 8. Pada kasus ini tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan lahan praktik B. Saran Dalam penulisan karya tulis ilmiah penulis memberikan saran kepada : 1. Bagi Profesi Diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan kekurangan energi kronis. 2. Institusi Rumah Bersalin
74
Diharapkan dapat menjadi masukan dan dapat lebih meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu hamil dengan kekurangan kekurangan energi kronis. 3. Institusi Pendidikan Diharapkan
dapat
menambah
reverensi
bacaan
untuk
institusi
pendidikan, terutama tentang asuhan kebidanan ibu hamil dengan kekurangan energi kronis.
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, E.R, Wulandari, D. 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Nifas . Yogyakarta : Mitra Cendikia Arisma. 2007. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Kehidupan . Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran. Astuti, H.P. 2012. Asuhan Kebinanan Ibu I Kehamilan. Kehamilan . Yogyakarta: Rohima Press. Depkes RI. 2007. ResikoIbuHamilKurangEnergiKron ResikoIbuHamilKurangEnergiKronis is (KEK) dan Anemia untukmelahirkanBayidenganBeratBadanLahirRendah (BBLR). PenelitianGizidanMakananjilid PenelitianGizidanMakanan jilid 21. 21. Jakarta: DapertemenGizidanKesmas FKMUI, 2007 .2012. AKI Di Indonesia. BadanPenelitiandanPengembanganKesehatan.
Jakarta:
.2007. Gawat-Darurat Obstetri Ginekologi & Obstetri Ginekologi Sosial untuk Profesi Bidan. Jakarta: EGC. Estiwidani, dkk. 2008. Konsep 2008. Konsep Kebidanan. Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya. Kristiyanasari, W. 2010. Gizi Ibu Hamil . Yogyakarta: Nuha Medika. Kumalasari, Putri. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Ny. H dengan Kekurangan Energi Kronis di Puskesmas I Colomadu Karanganyar . Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta. Thesis. Maryana, Dhina. 2009. Asuhan Kebidanan Ibu Hamil dengan Kekurangan Energi Kronis di Puskesmas Masaran II Sragen. Sragen. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta. Thesis. Notoatmojo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Proverawati, A, dkk. 2009. Gizi Untuk Kebidanan. Kebidanan . Yogyakarta: Nuha Medika. Proverawati, A, dkk. 2010. Ilmu 2010. Ilmu Gizi Untuk Keperawatan Dan Kesehatan. Kesehatan . Yogyakarta: Nuha Medika.
Sarwono, P. 2009. Buku 2009. Buku Acuan Nasional Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Maternal dan Neonatal . Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo. Sulistyawati, A. 2009. Asuhan 2009. Asuhan Kebidanan Pada Pada Masa Kehamilan. Kehamilan . Jakarta: Salemba Medika. Supriasa, N.I.D, dkk. 2012. Penilaian 2012. Penilaian Status Gizi. Gizi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran ECG. Varney, H. 2007. Asuhan 2007. Asuhan Kebidanan. Kebidanan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran ECG.