KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT NUR HIDAYAH TENTANG KEBIJAKAN PENGELOLAAN LINEN DAN LOUNDRY RUMAH SAKIT NUR HIDAYAH NOMOR : 201/RSNH/SK-DIR/IV/2013 DIREKTUR RUMAH SAKIT NUR HIDAYAH Menimbang : 1. Bahwa kesehatan lingkungan dilaksanakan terhadap tempat umum, lingkungan pemukiman, lingkungan kerja, angkutan umum, dan lingkungan lainnya 2. Bahwa lingkungan hidup perlu dijaga kelestariannya sehingga tetap mampu menunjang pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan 3. Bahwa pengelolaan linen dan loundry perlu di jaga dan di pantau sehingga mampu menyuplai stok sesuai dengan standar 4. Bahwa dengan berkembangnya pelayanan maka semakin meningkat pula limbah yang dihasilkan sehingga perlu minimimasi limbah
Mengingat : 1. Kepmenkes 1204/Menkes/SK/X/2004 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit 2. PP No. 82 tahun2001 Tentang Pengelolaan Limbah Cair 3. Pedoman sanitasi rumah sakit di Indonesia tahun 1992
MEMUTUSKAN Menetapkan : KESATU
: KEPUTUSAN
DIREKTUR
NUR
HIDAYAH
TENTANG
KEBIJAKAN LINEN DAN LOUNDRY RUMAH SAKIT NUR HIDAYAH KEDUA
: Setiap pasien, pengunjung, karyawan dan masyarakat sekitar wajib dilingdungi oleh rumah sakit dalam penggunaan linen dan pengelolaan loundry dengan beberapa upaya umum sesuai yang terlampir dalam keputusan ini
KETIGA
: Rumah sakit wajib mengidentifikasi kebutuhan linen dan loundry untuk pasien, karyawan dan fasilitas rumah sakit
KEEMPAT
: Pembinaan dan pengawasan terlaksananya linen dan loundry rumah
sakit nur hidayah dilaksanakan oleh kepala bagian sanitasi RS Nur Hidayah KELIMA
: Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau kembali apabila dipandang perlu
Bantul, 10 April 2013 Direktur RS Nur Hidayah
Dr. Arrus Ferry
LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR RS NUR HIDAYAH NOMOR
: 201/RSNH/SK-DIR/IV/2013
TANGGAL
: 10 April 2013
1. Linen adalah alat/bahan yang terbuat dari kain atau tenun yang dipergunakan untuk menunjang kegiatan perawatan pasien. 2. Loundry rumah sakit adalah tempat pencucian yang dilengkapi dengan sarana penunjang berupa mesin cuci, disinfektan, troli, bak tertutup, pengering, meja strika, strika dan almari. 3. Linen infeksius merupakan linen kotor yang berasal dari kegiatan medis di ok (kamar operasi), ruang bersalin, IGD, perawatan anak, perawatan dewasa, poliklinik. 4. Linen non infeksius merupakan linen yang berasal dari kegiatan non medis (kegiatan penunjang medis) di mushola, administrasi, dapur. 5. Menggunakan troli yang berbeda untuk pendistribusian linen kotor dan linen bersih. 6. Pengangkutan linen kotor menggunakan troli bak warna merah. 7. Pencucian linen harus menggunakan desinfektan yaitu dengan clorine. 8. Pencucian linen harus menggunakan air panas untuk linen infeksius. 9. Proses pencucian linen menggunakan APD berupa celemek, sepatubood, handscoon, dan masker, sedangkan googles digunakan dalam pencucian linen infeksius. 10. Menggunakan detergen dan pewangi yang ramah lingkungan. 11. Membedakan mesin cuci untuk linen infeksius dan linen non infeksius. 12. Menempel SPO di ruang loundry dan strika. 13. Menyediakan linen yang bersih, lembut dan wangi 14. Warna linen RS Nur Hidayah adalah
Linen warna cream untuk kelas 1 dan VIP
Linen warna biru untuk kelas II
Linen warna hijau untuk kelas III
Linen warna coklat tua untuk ruang isolasi
Linen corak boneka untuk bangsal perawatan anak-anak
15. Petugas menggunakan APD saat menyetrika yaitu dengan menggunakan masker 16. Pendistribusian linen bersih menggunakan troli bak warna biru 17. Menulis di logbook untuk pengambilan BHP dan linen yang digunakan dalam kesehariannya. Bantul, 10 April 2013 Direktur RS Nur Hidayah