MFK.1
Standar : Rumah sakitmematuhi peraturan perundang - undangan tentang bangunan, perlindungan kebakaran, dan persyaratan pemeriksaan fasilitas. NO. 1.
2.
ELEMEN PENILAIAAN PENILAIAAN Direktur rumah sakit dan mereka yang bertanggung jawab terhadap manajemen fasilitas di rumah sakit, mempunyai dan memahami peraturan perundang - undangan undangan dan persyaratan persyaratan lainnya yang berlaku untuk bangunan dan fasilitas rumah sakit. (D,W) Direktur rumah sakit menerapkan persyaratan persyaratan yang berlaku dan peraturan perundang – undangan. (D, W)
TELUSUR Bukti kumpulan dan daftar dan peraturan perundang- undangan yang dimiliki rumah sakit.(D) Direktur rumah sakit/Tim K3/Bagian Umum/Kepala IPSRS (W)
4.
Rumah sakit mempunyai mempunyai izin-izin sebagaimana diuraikan a) sampai dengan m) di maksud dan tujuan sesuai fasilitas yang ada di rumah sakit dan sesuai peraturan perundangundangan. (D,W) Direktur rumah sakit memastikan memastikan rumah sakit memenuhi kondisi seperti hasil pemeriksaan fasilitas atau catatan pemeriksaan yang dilakukan oleh otoritassetempat di luar rumah sakit. (D, W)
Bukti kumpulan izin yang masih berlaku
3.
KET
Bukti kalibrasi Bukti hasil pemeriksaan dari luar RS (D)
Bagian Umum/Kepala IPSRS (W)
Bukti daftar dan perizinan berlaku (D)
yang
Bagian Umum/Kepala IPSRS (W)
Bukti rekapitulasi rekapitulasi hasil hasil pemeriksaan pemeriksaan dari pemerintah pemerintah atau badan badan eksternal eksternal lainnya. Bukti hasil pemeriksaan pemeriksaan tersebut telah ditindaklanjuti (dapat berbentuk laporan, foto- foto, pengeluaran anggaran, anggaran, dll) (D) Direktur/Bagian Umum (W)
MFK 2
Standar : Rumah sakitmempunyai program manajemen risiko fasilitas dan lingkungan yang menggambarkan proses pengelolaan risiko yang dapat terjadi pada pasien, keluarga, pengunjung dan staf. NO. 1.
ELEMEN PENILAIAAN Ada program manajemen risiko fasilitas dan lingkungan yang dapat terjadi pada pasien, keluarga, staf dan pengunjung , tertulis, meliputi risiko yang ada a) sampai f) di maksud dan tujuan yang merupakan satu program induk atau beberapa program terpisah serta ada regulasi untuk menerapkan program manajemen meliputi 1) sampai dengan 2) di maksud dan tujuan (R)
TELUSUR Program tentang manajemen risiko fasilitas dan lingkungan meliputi risiko yang ada a) sampai f) di maksud dan tujuan Panduan peninjauan dan pembaharuan program-program tersebut bila terjadi perubahan lingkungan rumah sakit, terjadi insiden baru atau sekurang- kurangnya setahun sekali.
Panduan tentang tenant/penyewa lahan tersebut wajib mematuhi semua aspek program manajemen fasilitas dan lingkungan yang teridentifikasi pada maksud dan tujuan butir a) sampai dengan d). (R)
2.
Program tersebut masih berlaku dan sudah diterapkan sepenuhnya (D,W)
3.
4.
Ada bukti peninjauan dan pembaharuan program-program tersebut bila terjadi perubahan dalam lingkungan rumah sakit, atau sekurang-kurangnya setiap tahun. (D,W) Ada buktitenant /penyewa lahan di dalam lingkungan rumah sakit sudah mematuhi semua aspek program manajemen risiko fasilitas dan lingkungan yang teridentifikasi dalam a) sampai d) di maksud dan tujuan. (D,W)
KET
Bukti program manajemen risiko fasilitas dan lingkungan masih berlaku Bukti penerapan program (D) Penanggung jawab program manajemen risiko/K3 RS (W) Bukti review program risiko (D)
manajemen
Penanggung jawab resiko/K3 RS (W)
manajemen
Bukti audit: 1. Bukti form ceklis 2. Bukti pelaksanaan audit (D) Penanggung jawab program manajemen risiko/K3 RS Tenant /penyewa lahan (W) •
MFK 3
Standar : Ada individu atau organisasi yang kompeten yang ditugasi untuk melakukan pengawasan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program manajemen risiko fasilitas dan lingkungan. NO. 1.
2.
3.
ELEMEN PENILAIAAN TELUSUR Rumah sakit telah menetapkan individu Regulasi tentang penetapan atau organisasi yang kompeten yang penanggungjawab manajemen risiko ditugasi mengawasi perencanaan dan fasilitas dan lingkungan penerapan program manajemen risiko dilengkapi dengan uraian tugas, tanggung fasilitas dan lingkungan yang meliputi a) jawab dan wewenang tentang sampai dengan g) di maksud dan tujuan. perencanaan dan pengawasan program (R) manajemen risiko fasilitas dan lingkungan (R) Rumah sakit mempunyai program Program pengawasan terhadap pengawasan terhadap perencanaan dan manajemen risiko (R) penerapan manajemen risiko yang disusun oleh individu atau organisasi yang ditunjuk yang meliputi a) sampai dengan g) di maksud dan tujuan. (R). Ada bukti bahwa individu atau organisasi Bukti sertifikat pelatihan manajemen yang ditunjuk sudah mengikuti pelatihan risiko dalam file kepegawaian(D) manajemen risiko rumah sakit. (D,W)
4.
Ada bukti bahwa individu atau organisasi yang ditunjuk tersebut telah melaksanakan kegiatan yang diatur di a) sampai dengan g) di maksud dan tujuan. (D,W)
Penanggung jawab program manajemen risiko/K3 RS (W)
Bukti laporan kegiatan penanggung jawab program (D) Penanggung jawab program manajemen risiko/K3 RS (W)
KET
MFK 4
Standar :Rumah Sakit mempunyai program pengelolaan keselamatan dan keamanan melalui penyediaan fasilitas fisik dan menciptakan lingkungan yang aman bagi pasien, keluarga, pengunjung dan staf. NO. 1.
ELEMEN PENILAIAAN Rumah sakit mempunyai regulasi termasuk program tentang pengelolaan keselamatan dan keamanan yang meliputi a) sampai dengan f) di maksud dan tujuan. (R)
2.
Ada unit kerja yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan keselamatan dan keamanan. (D,W)
TELUSUR Regulasi tentang: 1) Pedoman pengorganisasian unit kerja yang bertanggung jawab terhadap keselamatan dan keamanan 2) Program keselamatan dan keamanan RS (R)
Bukti penetapan unit kerja disertai pedoman pengorganisasian (D) Penanggung jawab ram manajemen risiko/K3 RS Bagian umum (W)
3.
4.
Rumah sakit telah melakukan identifikasi area-area yang berisiko mempunyai risk register (daftar risiko) yang berhubungan dengan keselamatan dan keamanan fasilitas. (D,W) Regulasi pemberian identitas pada penunggu pasien, pengunjung (termasuk tamu), staf rumah sakit, pegawai kontrak dan semua orang yang bekerja di rumah sakit sudah dimplementasikan. (D,O,W) (lihat juga SKP.1)
Bukti daftar area yang berisiko tentang keselamatan dan keamanan Penanggung jawab(D)
program manajemen risiko fasilitas dan lingkungan Bagian umum (W)
5.
Rumah sakit telah melakukan pemeriksaan fasilitas secara berkala, membuat rencana perbaikan dan telah melaksanakan perbaikan. (D,O,W)
6.
Rumah sakit telah memasang monitoring pada area yang berisiko keselamatan dan keamanannya (O,W)
Bukti identitas yang diberikan kepada penunggu pasien, pengunjung (termasuk tamu), staf rumah sakit, pegawai kontrak dan semua orang yang bekerja di rumah sakit (D) Lihat penggunaan identitas pada penunggu pasien, pengunjung (termasuk tamu), staf rumah sakit, pegawai kontrak (O) Staf RS Satpam Penunggu pasien Pengunjung RS, dll (W) Bukti pemeriksaan fasilitas: 1) Bukti form ceklis 2) Bukti pelaksanaan pemeriksaan (D) Lihat hasil pemeriksaan dan kondisi bangunan dan fasilitas RS (O) Bagian umum/IPSRS/Unit kerja(W) LihatCCTV terpasang di area yang ditetapkan berisiko keselamatan dan keamanan (O) Bagianumum/IPSRS/Unitkerja/Satpam(W)
KET
7.
Rumah sakit telah menyediakan fasilitas yang aman sesuai peraturan perundangan (O,W)
Lihat bangunan dan fasilitas RS yang berisiko terhadap keselamatan dan keamanan (O) Bagian umum/IPSRS/ Unit kerja(W)
MFK 4.1
Standar : Rumah sakit melakukan asesmen risiko prakontruksi, pada waktu merencanakan pembangunan/ kontruksi, pembongkaran atau renovasi.
NO. 1.
2.
ELEMEN PENILAIAAN TELUSUR Rumah sakit mempunyai regulasi yang Regulasi tentang asesmen pra konstruksi mengatur tentang asesmen risiko pra (R) konstruksi (PCRA) (Lihat juga PPI 7.5) (R) Rumah sakit melakukan asesmen risiko Bukti pelaksanaan asesmen risiko pra pra kontruksi (PCRA) bila ada rencana konstruksi (PCRA) (D) kontruksi, renovasi atau demolis/ pembongkaran yang meliputi a) sampai Bagian umum/IPSRS/Unit kerja h) di maksud dan tujuan. (D,W) Komite PPI/IPCN (W)
3.
Rumah sakit mengambil tindakan berdasarkan hasil asesmen risiko untuk meminimalkan risiko selama pembongkaran, konstruksi dan renovasi. (D,O,W)
4.
Rumah sakit memastikan bahwa kepatuhan kontraktor dipantau, ditegakkan, dan didokumentasikan (lihat juga MFK 3). (D,O,W )
Bukti pelaksanaan tentang hasil tindak lanjut PCRA (D) Lihat lokasi pembongkaran, konstruksi dan renovasi (bila ada) (O) Bagian umum/IPSRS/Unit kerja Komite PPI/IPCN (W) Hasil audit kepatuhan kontraktor terhadap implementasi PCRA meliputi : 1) Bukti form ceklis 2) Bukti pelaksanaan audit (D) Lihat lokasi pembongkaran, konstruksi dan renovasi (bila ada) (O) Bagian umum/IPSRS/Unit kerja Komite PPI/IPCN (W)
KET
MFK 4.2 Standar : Rumah sakitmerencanakan &menyediakan anggaran untuk perbaikan sistem-sistem penting bangunan atau komponen-komponen lainnya berdasarkan hasil pemeriksaan fasilitas dan peraturan perundangan serta anggaran untuk mengurangi risiko sebagai dampak dari renovasi, kontruksi dan penghancuran /demolis bangunan. NO. 1.
ELEMEN PENILAIAAN Rumah sakit menyediakan anggaran untuk memenuhi peraturan perundangundangan yang terkait fasilitas rumah sakit. (lihat juga AP.5 dan AP.6) (D,W)
TELUSUR
2.
3.
Rumah sakit menyediakan anggaran untuk meningkatkan, memperbaiki atau mengganti sistem, bangunan, atau komponen yang diperlukan agar fasilitas tetap dapat beroperasi secara aman dan efektif. (D,O,W) Rumah sakit menyediakan anggaran untuk penerapan PCRA dan ICRA bila ada renovasi, kontruksi dan pembongkaran (D,W)
Bukti tentang tersedianya anggaran, misalnya untuk perijinan, pemeriksaan air, udara, kuman, pemenuhan standar fisik bangunan (D) Kepala Keuangan/Kepala Perencanaan (W) Bukti tentang tersedianya anggaran untuk meningkatkan, memperbaiki atau mengganti sistem, bangunan (D) Lihat kondisi gedung dan fasilitas (O) Kepala Keuangan/Ka IPSRS/Bagian umum (W) Bukti tentang tersedia anggaran untuk pelaksanaan PCRA dan ICRA (D) Kepala Keuangan/Ka IPSRS Komite PPI/IPCN (W)
KET
MFK 5
Standar :
NO.
Rumah sakit memiliki regulasi tentang inventarisasi, penanganan, penyimpanan dan penggunaan serta pengendalian /pengawasan bahan berbahaya dan beracun (B3) dan limbahnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
ELEMEN PENILAIAAN
TELUSUR
1.
Rumah sakit mempunyai regulasi Regulasi tentang pengelolaan bahan B3 dan yang mengatur B3 dan limbahnya limbahnya termasuk MFK 5.1 EP 1 (R) sesuai katagori WHO dan peraturan perundangan, meliputi a) sampai g) di maksud dan tujuan (Lihat juga AP.5.3.1; AP.5.6; AP.6.3; AP.6.6 danPKPO.3). (R)
2.
Rumah sakit mempunyai daftar B3 dan limbahnya lengkap dan terbaru sesuai kategori WHO dan peraturan perundang-undangan meliputi jenis, lokasi, dan jumlah dari semua bahan berbahaya dan beracun dan limbahnya. (lihat juga AP.5.5, dan AP.6.6) (D,O,W) Ada bukti bahwa untuk pengadaan/pembelian B3, pemasok (supplier) sudah melampirkan MSDS. (D,O,W)
3.
4.
Petugas telah menggunakan APD yang benar pada waktu menangani (handling) B3 dan limbahnya dan di area tertentu juga sudah ada eye washer. (lihat juga AP.5.3.1) (O,W)
5.
B3 dan limbahnya sudah diberi label/rambu-rambu sesuai peraturan dan perundangundangan. (lihat juga PKPO.3 EP 2) (O,W)
Bukti berupa daftar B3 dan limbahnya meliputi jenis, lokasi, dan jumlahnya (D) Lihat tempat penyimpanan B3 dan limbahnya (O) Penanggung jawab program manajemen risiko/K3 RS , Penanggung jawab unit kerja terkait(W) Bukti pelaksanaan pengadaan pembelian B3 disertai dengan MSDS yang tersedia disetiap tempat penyimpanan B3 sesuai PKPO 3 (D) Lihat tempat penyimpanan B3 dan MSDS Nya(O) Penanggung jawab program manajemen risiko/K3 RS ,Penanggung jawab unit kerja terkait, Kepala farmasi/Kepala laboratorium/Kepala radiologi (W) Lihat ketersediaan dan penggunaan APD yang benar pada waktu menangani (handling) B3 dan limbahnya Lihat ketersediaan eye washer ditempat penyimpanan B3 cair (O) nanggung jawab program manajemen risiko/K3 RS Penanggung jawab unit kerja terkait (W) Lihat label B3 ditempat penyimpanan B3 dan limbahnya (O) penanggung jawab program manajemen risiko/K3 RS Penanggung jawab unit kerja terkait (W)
KET
6.
7.
Ada laporan dan analisis tentang tumpahan, paparan/pajanan (exposure) dan insiden lainnya. (D,W) Ada bukti dokumentasi persyaratan yang meliputi izin, lisensi, atau ketentuan persyaratan lainnya. (D,W)
Bukti laporan tumpahan, paparan/ pajanan (exposure) dan insiden lainnya. (D) Penanggung jawab program manajemen risiko/K3 RS Penanggung jawab unit kerja terkait (w) Bukti izin penggunaan bahan radioaktif (alat radiologi), izin IPAL, izin TPS B3, izin incinerator/ Perjanjian Kerja Sama dengan pihak ketiga bila pengolahan B3 dilakukan oleh pihak lain, beserta izin transporter (PKS tripartit yaitu RS, transporter dan pengolah B-3) (D) Penanggung jawab program manajemen risiko fasilitas dan lingkungan(W)
MFK 5.1
Standar : Rumah Sakit mempunyai sistem penyimpanan dan pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun cair dan padat yang benar sesuai dengan peraturan perundang-undangan. NO. 1.
2.
ELEMEN PENILAIAAN TELUSUR Rumah sakit mempunyai regulasi untuk Regulasi sesuai MFK 5 EP 1 (R) penyimpanan dan pengolahan limbah B3 secara benar dan aman sesuai ketentuan peraturan perundang – undangan (lihat juga AP.6.2, EP 4, MFK. 1 EP 3) ( R) Penyimpanan limbah B3 sudah Bukti izin TPS B3 masih berlaku (D) mempunyai izin TPS B3 yang masih Lihat TPS B3 (O) berlaku dan sesuai dengan perundang Staf terkait (W) undangan.(D,O,W)
3.
4.
Rumah Sakit sudah mempunyai Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dengan izin yang masih berlaku sesuai dengan peraturan perundang - undangan (D,O,W)
Rumah Sakit mempunyai Instalasi Pengolah B3 dengan izin yang masih berlaku atau melakukan kerja sama dengan pihak ketiga dengan izin sebagai transporter dan pengolah B3 yang masih berlaku sesuai dengan peraturan perundang - undangan (D,O,W)
Bukti izin IPAL atau izin pembuangan limbah cair (IPLC) (D) Lihat IPAL RS (O) Penanggung jawab sanitasi RS Petugas pelaksana IPAL/staf terkait (W) Bukti izin pengolah limbah B3 atau Bukti PKS (dilengkapi pakta integritas) dengan pihak ketiga yang mempunyai : 1) izin operasional pihak ketiga 2) izin transporter disertai manifest/ bukti pemusnahan pihak ketiga Lihat dokumen terkait pengelolaan limbah B3/lokasi pengelolaan limbah B3 di RS Penanggung jawab sanitasi RS Petugas pelaksana IPAL/staf terkait
KET
MFK 6
Standar : RS mengembangkan, memelihara, program manajemen disaster untuk menanggapi keadaan disaster dan bencana alam atau lainnya yang memiliki potensi terjadi dimasyarakat. NO. 1.
ELEMEN PENILAIAAN Rumah sakit mempunyai regulasi manajemen disaster meliputi a) sampai
TELUSUR
h) di maksud dan tujuan.(R)
2.
Rumah sakit mengidentifikasi bencana
internal dan eksternal yang besar seperti keadaan darurat di masyarakat, wabah dan bencana alam atau bencana lainnya,
serta kejadian wabah besar yang bisa menyebabkan
terjadinya
risiko
yang
KET
Regulasi tentang manajemen disaster RS Regulasi tentang adanya ruang dekontaminasi dalam pedoman pelayanan IGD sesuai MFK 6 EP 4 (R) Bukti identifikasi risiko bencana internal dan eksternal, berupa hasil hazard and vulnerability assessment (HVA)/Modul Ihospital safety index (D) Tim penanggulangan bencana RS ,Penanggung jawab manajemen risiko ,Tim K3RS (W)
signifikan. (D,W) 3.
Rumah
sakit
assessment
telah kesiapan
melakukan self
Bukti pelaksanaan Self Hospital Safety Index (D)
menghadapi
bencana dengan menggunakan hospital
safety index dari WHO. (D,W) 4.
Instalasi gawat darurat telah mempunyai ruang dekontaminasi sesuai dengan 1) sampai dengan 6) di maksud dan tujuan. (D,O,W)
Assessment
Tim penanggulangan bencana RS/Tim K3RS,Penanggung jawab manajemen risiko (W) Bukti denah ruang dekontaminasi (D) Lihat fasilitas dekontaminasi di IGD (O) Ka IGD , Staf IGD (W)
MFK 6.1
Standar : RS melakukan simulasi penanganan/ menanggapi kedaruratan, wabah dan bencana
NO. 1.
ELEMEN PENILAIAAN Seluruh program, atau setidaknya
TELUSUR
elemen-elemen kritis program dari c) hingga h) di maksud dan tujuan MFK.6
disimulasikan setiap tahun. (D, W) 2.
Pada akhir setiap simulasi, dilakukan diskusi (debriefing) mengenai simulasi
tersebut dan dibuat laporan dan tindak
Bukti pelaksanaan simulasi kesiapan menghadapi kedaruratan, wabah dan bencana Kepala unit terkait ,Tim penanggulangan bencana RS ,Staf RS ,Peserta simulasi Bukti pelaksanaan diskusi (debriefing) Kepala unit terkait ,Tim penanggulangan bencana RS ,Staf RS ,Peserta simulasi
lanjut (D,W) 3.
Peserta simulasi adalah semua pegawai/staf rumah sakit, pegawai kontrak dan pegawai dari tenant/penyewa lahan. (D,W)
Bukti daftar peserta simulasi Diklat ,Peserta simulasi
KET
MFK 7
Standar : RS merencanakan dan menerapkan suatu program untuk pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran dan penyediaan sarana evakuasi yang aman dari fasilitas sebagai respons terhadap kebakaran dan keadaan darurat lainnya. NO. 1.
ELEMEN PENILAIAAN Rumah sakit mempunyai program proteksi
TELUSUR
KET
Program tentang proteksi kebakaran (R)
kebakaran(fire safety)
yang memastikan bahwa semua penghuni rumah sakit selamat dari bahaya api, asap atau keadaan darurat
non
kebakaran
lainnya
meliputi 1) sampai 5) yang ada di maksud dan tujuan. (R) 2.
3.
Rumah sakit telah melakukan asesmen risiko kebakaran yang tertulis, termasuk saat terdapat proyek pembangunan di dalam atau berdekatan dengan fasilitas rumah sakit meliputi a) sampai dengan h) di maksud dan tujuan. (D,W) Rumah sakit telah menindaklanjuti
hasil asesmen risiko kebakaran. (D,O,W)
4.
5.
Rumah sakit mempunyai sistem deteksi dini ( smoke detector dan heat detector ) dan alarm kebakaran sesuai dengan peraturan perundang-undangan (O,W) Rumah sakit mempunyai sistem
deteksi dini ( smoke detector dan heat detector ) dan alarm kebakaran sesuai
dengan
peraturan
perundang-undangan (O,W) 6.
Rumah sakit mempunyai jalur evakuasi yang aman dan bebas hambatan bila terjadi kebakaran dan kedaruratan bukan kebakaran. (O, W)
Bukti hasil asesmen risiko kebakaran/ fire risk safety assessment (FRSA) antara lain berupa ceklis asesmen risiko kebakaran (D) Penanggung jawab/Tim RS/Tim penanggulangan bencana/K3RS (W)
kebakaran
Bukti tindak lanjut asesmen risiko kebakaran/ fire risk safety assessment (FRSA) (D) Lihat proteksi kebakaran aktif dan pasif(O) Penanggung jawab/Tim kebakaran RS/Tim penanggulangan bencana(W) Lihat fasilitas sistem deteksi dini (smoke detector dan heat detector) dan alarm kebakaran (O) Penanggung jawab /Tim Kebakaran RS/Tim Penanggulangan bencana/K3RS(W) Lihat fasilitas sistem kebakaran aktif antara lain: sprinkle, APAR, hidran dan pompa kebakaran. (O) Penanggung jawab/Tim Kebakaran RS/Tim Penanggulangan bencana/K3RS (W) Lihat jalur evakuasi (O) Penanggung jawab /Tim Kebakaran RS/ Tim Penanggulangan bencana (W)
MFK 7.1
Standar : Rumah sakit menguji secara berkala rencana proteksi kebakaran dan asap, termasuk semua alat yang terkait dengan deteksi dini dan pemadaman serta mendokumentasikan hasil ujinya. NO. ELEMEN PENILAIAAN 1. Semua staf mengikuti latihan penanggulangan kebakaran minimal 1
TELUSUR
KET
Bukti pelaksanaan pelatihan penanggulangan kebakaran (D) Staf RS ,Diklat (W)
(satu) kali dalam setahun. ( Lihat juga MFK .11 sampai MFK.11.3). (D,W) 2.
Staf dapat memperagakan cara membawa pasien
ketempat
mendemonstrasikan
aman bagaimana
dan
Peragaan evakuasi aman (S) Staf RS (W)
pasien
ketempat
cara
menyelamatkan pasien. (S,W) 3.
Sistem dan peralatan pemadam kebakaran diperiksa, diujicoba dan dipelihara sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan didokumentasikan (D,W)
Bukti pemeriksaan, uji coba, dan pemeliharaan peralatan pemadam kebakaran (D) IPSRS/Bagian umum/K3RS (W)
MFK 7.2
Standar : Rumah RS merupakan kawasan tanpa rokok dan asap rokok sesuai dengan peraturan perundang-undangan. NO. 1.
ELEMEN PENILAIAAN Rumah sakit mempunyai regulasi rumah sakit sebagai kawasan tanpa rokkok dan
TELUSUR Regulasi tentang penetapan RS sebagai kawasan bebas rokok (R)
asap rokok, serta larangan merokok bagi pasien, keluarga, pengunjung, dan staf termasuk
larangan
mmanjual
rokok
dilingkungan rumah sakit.(R) 2.
Regulasi
laranga
merokok
telah
dilaksanakan dan dievaluasi.(D,O,W)
Bukti evaluasi kepatuhan larangan merokok (D) Lihat lingkungan RS (O) Staf RS/K3RS/Satpam,Pengunjung RS (W)
KET