SIST M PERSARAFAN I. PENDAHULUAN “Sesungguhnya orang-orang y ng zalim itu mendapat siksaan yang p dih” (Q S. Ibrahim [14]:22)
A. Struktur Sistem persaraf an terdiri dari sel-sel saraf yang disebut neu on dan jaringan penun jang yang disebut ne roglia. Tersusun membentuk sistem saraf pusat (SSP) dan sistem saraf tepi (SST). SSP terdiri atas otak dan medula spinalis sedangkan SST merupakan susunan saraf y ng membawa pesan ke dan dari sistem saraf pusat. B. Fungsi Saraf 1. Menerima inf ormasi (rangsangan) dari dalam dan luar tubuh melalui saraf sensori. 2. Mengkomunikasikan inf rmasi antara sistem saraf perif er dan sistem saraf pusat. 3. Mengolah inf ormasi yang diterima baik ditingkat medula spinalis maupun di otak untuk selan jutnya mene tukan jawaban atau respon. 4. Mengantarkan jawaban secara cepat melalui saraf motorik ke rgan-organ tubuh sebagai kontrol atau mo if ikasi dari tindakan. II. Sel Saraf (Neuron) & Neuroglia Satu sel saraf memiliki badan sel disebut soma yang mempunyai satu tau lebih ton jolan disebut dendrit. Satu dari dua ekspansi yang sangat pan jang disebut akson. Dendrit dan badan sel saraf berf ungsi seb gai pencetus impuls sedangkan akson berf ungsi sebagai pembawa impuls. Sel-sel saraf membentuk mata rantai yang pan ja g dari perif er ke pusat dan sebaliknya. Kontak a tara satu neuron ke neuron lainnya dis but sinaps. Penghantaran impuls dari sat neuron ke neuron lainnya berlangsu g dengan perantaran zat kimia ya g disebut neurotransmitter Jaringan penun jang saraf terdiri atas neuroglia. Neuroglia adalah sel-sel penyokong untuk neuron-n uron SSP, merupakan 40% dari volum otak dan medulla spinalis. Jumlahnya l bih banyak dengan perbandingan s kitar 10 berbanding satu. Ada empat jenis sel neuroglia yaitu: mikroglia, epindima, Gambar 35. eur on astrogalia, dan oligodendroglia
III. Sistem Saraf Pusat Sistem saraf pusat (SSP) terdiri atas otak dan medula spinalis. SSP dibungkus oleh selaput meningen yang berf ungsi untuk melindungi otak dan medula
III. Sistem Saraf Pusat Sistem saraf pusat (SSP) terdiri atas otak dan medula spinalis. SSP dibungkus oleh selaput meningen yang berf ungsi untuk melindungi otak dan medula spinalis dari benturan atau trauma. Meningen terdiri atas : duramater, arachnoid dan piamater.
Gambar 36. Meningen
Cairan serebrospinalis (CSF) berupa plasma yang tidak berwarna, jernih dan normalnya mengandung protein dan glukosa. Produksi pada orang dewasa sebanyak 400-600 ml/hr. Setelah bersirkulasi cairan kembali ke otak dan diabsorsi di vili arachnoid, selan jutnya ke sistem vena jugolaris kemudian ke sirkulasi sistemik. Cairan serebrospinalis berf ungsi sebagai : 1. Sebagai bantalan otak agar terhindar dari benturan atau trauma pada kepala 2. Mempertahankan tekanan cairan normal otak yaitu 10 – 20 mmHg 3. Memperlancar metabolisme dan sirkulasi darah diotak. A. Otak Otak, terdiri dari otak besar yang disebut cerebrum, otak kecil disebut cerebellum dan batang otak disebut brainstem. Beberapa karateristik khas Otak orang dewasa yaitu mempunyai berat lebih kurang 2% dari berat badan dan mendapat sirkulasi darah sebenyak 20% dari cardiac out put serta membutuhkan kalori sebesar 400 Kkal setiap hari. 1. Cerebrum Terdiri dari dua belahan yang disebut hemispherium cerebri terbagi men jadi hemisper kanan dan kiri dan keduanya dipisahkan oleh f isura longitudinalis. Hemisper cerebri dibagi men jadi lobus-lobus yang diberi nama sesuai dengan tulang diatasnya, yaitu: lobus f rontalis, lobus parietalis, lobus occipitalis, lobus temporalis.
2. Cerebelum (Otak Kecil) Terletak di bagian belakang kranium menempati f osa cerebri posterior di bawah lapisan durameter Tentorium Cerebelli. Di bagian depannya terdapat batang otak. Berat cerebellum sekitar 150 gr atau 8-8% dari berat batang otak seluruhnya. Cerebellum dapat dibagi men jadi hemisper cerebelli kanan dan kiri yang dipisahkan oleh vermis. Fungsi cerebellum pada umumnya adalah mengkoordinasikan gerakan-gerakan otot sehingga gerakan dapat terlaksana dengan sempurna.
Gambar 37. Otak
3. Batang Otak atau Brainstern Terdiri atas diencephalon, midbrain, pons dan medula oblongata. Merupakan tempat berbagai macam pusat vital seperti pusat pernaf asan, pusat vasomotor, pusat pengatur kegiatan jantung dan pusat muntah, bersin dan batuk.
Gambar 38. Br ainster n
B. Medula Spinalis
Medula spinalis merupakan perpan jangan medula oblongata ke arah kaudal di dalam kanalis vertebralis mulai setinggi cornu vertebralis cervicalis I meman jang hingga setinggi cornu vertebralis lumbalis I - II. Terdiri dari 31 segmen yang setiap segmennya terdiri dari satu pasang saraf spinal, dari medula spinalis bagian cervical keluar 8 pasang, dari bagian thorakal 12 pasang, dari bagian lumbal 5 pasang, dari bagian sakral 5 pasang, dan dari coxigeus keluar 1 pasang saraf spinalis.
Gambar 39. Medula spinalis
Fungsi medula spinalis 1. Pusat gerakan otot tubuh terbesar yaitu dikornu motorik atau kornu ventralis. 2. Mengurus kegiatan ref leks spinalis dan ref leks tungkai 3. Menghantarkan rangsangan koordinasi otot dan sendi menu ju cerebellum 4. Mengadakan komunikasi antara otak dengan semua bagian tubuh. Salah satu f ungsi medula spinalis sebagai sistem saraf pusat adalah sebagai pusat ref leks. Fungsi tersebut diselenggarakan oleh substansia grisea medula spinalis. Ref leks adalah jawaban individu terhadap rangsang, melindungi tubuh terhadap pelbagai perubahan yang ter jadi baik dilingkungan internal maupun di lingkungan eksternal. Kegiatan ref leks ter jadi melalui suatu jalur tertentu yang disebut lengkung ref leks Lengkung ref leks
Reseptor : penerima rangsang Af f eren : sel saraf yang mengantarkan impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat (ke pusat ref leks) Pusat ref leks : area di sistem saraf pusat (di medula spinalis: substansia grisea), tempat ter jadinya sinap (hubungan antara neuron dengan neuron dimana ter jadi pemindahan/penerusan impuls) Ef f eren : sel saraf yang membawa impuls dari pusat ref leks ke sel ef ektor. Bila sel ef ektornya berupa otot, maka ef eren disebut juga neuron motorik (sel saraf /penggerak) Ef ektor: sel tubuh yang memberikan jawaban terakhir sebagai jawaban ref leks. Dapat berupa sel otot (otot jantung, otot polos atau otot rangka), sel kelen jar.
Gambar 40. Lengkung
IV. Sistem Saraf Tepi Kumpulan neuron diluar jaringan otak dan medula spinalis membentuk sistem saraf tepi (SST). Pembagian sistem saraf perif er, yaitu : Af f er ent (sensor ik) Sistem sar af tepi
Somatik Ef f er ent (motor ik)
Simpatik Otomatik /viser al Par asimpatik
Gambar 41. Sar af kr anial
Secara anatomik digolongkan ke dalam saraf otak sebanyak 12 pasang dan 31 pasang saraf spinal. A. Saraf Otak (Saraf Kranial)
Saraf kranial adalah 12 pasang saraf yang menghubungkan jaras- jaras tersebut dengan batang otak. Saraf cranial sebagian merupakan saraf campuran artinya memiliki saraf sensorik dan saraf motorik. Komponen Saraf Kranial adalah :
Gambar 42. Sar af kr anial
1. Nervus Olf actorius, berf ungsi sebagai saraf sensasi penghidu 2. Nervus Optikus, untuk f ungsi penglihatan dan merupakan saraf ef eren sensori khusus. 3. Nervus Oculomotorius. Saraf ini berf ungsi sebagai saraf untuk mengangkat bola mata 4. Nervus Trochlearis. Saraf ini mensaraf i muskulus oblique yang berf ungsi memutar bola mata 5. Nervus Trigeminus, terdiri dari tiga buah saraf yaitu saraf optalmikus, saraf maxilaris dan saraf mandibularis yang merupakan gabungan saraf sensoris dan motoris. Ketiga saraf ini mengurus sensasi umum pada wa jah dan sebagian kepala, bagian dalam hidung, mulut, gigi dan meningen. 6. Nervus Abducens, saraf ini menpersaraf i muskulus rectus lateralis. 7. Nervus Facialias. Saraf af eren berf ungsi untuk sensasi umum dan pengecapan sedangkan saraf ef erent untuk otot wa jah. 8. Nervus Acusticus, saraf ini terdiri dari komponen saraf pendengaran dan saraf keseimbangan 9. Nervus Glossopharyngeus, saraf ini mempersaraf i lidah dan pharing.
10.Nervus Vagus, saraf ini terdiri dari tiga komponen: a) komponen motoris yang mempersaraf i otot-otot pharing yang menggerakkan pita suara, b) komponen sensori yang mempersaraf i bagian bawah pharing, c)
komponen saraf parasimpatis yang memp rsaraf i sebagian alat-alat dalam tubu . 11.Nervus Acc sorius, merupakan komponen s raf kranial yang berpusat pada nucle s ambigus dan komponen spinal yang dari nucleus motoris segmen C 1-2-3. Saraf ini mempersaraf i muskulus Trapezius dan Sternocieid mastoideus. 12.Nervus Hyp glosus, saraf ini merupakan saraf ef eren atau motoris yang mempersar fi otot-otot lidah. B. Saraf Spinal Tiga puluh satu pasang saraf spinal keluar dari medula spinalis dan kemudian dari kolumna vertabalis melalui celah sempit antara ruas-ruas tulang vertebra. Celah tersebut dinamakan oramina intervertebrelia. Seluruh saraf spinal merupakan saraf campuran karena mengandung seratserat ef eren yang membawa impuls baik sensori maupun motorik.
Gambar 43. Sar af spinal
C. Sistem Saraf S matik & Otomatik Dibedakan 2 berkas saraf yaitu saraf somatik dan otomatik/viseral. Saraf ef eren somatik: membawa impuls motorik ke otot rangka yang menimbulkan erakan volunter yaitu gerakan y ng dipengaruhi kehendak.
Saraf ef eren viseral : membawa impuls mototrik ke otot polos, otot jantung dan kelen jar yang menimbulkan gerakan/kegiatan involunter (tidak dipengaruhi kehendak). Bila sistem simpatis yang sedang meningkat, maka pengaruh parasimpatis terhadap alat tersebut kurang tampak, dan sebaliknya. Dapat dikatakan pengaruh simpatis terhadap satu alat berlawanan dengan pengaruh parasimpatisnya. Misalnya peningkatan simpatis terhadap jantung mengakibatkan ker ja jantung meningkat, sedangkan pengaruh parasimpatis menyebabkan ker ja jantung menurun. Terhadap sistem pencernaan, simpatis mengurangi kegiatan, sedangkan parasimpatis meningkatkan kegiatan pencernaan.