Sintesis Iodoform
TUJUAN PERCOBAAN : Membuat Iodoform Dari Aseton Melaui Reaksi Substitusi Elektrofilik DASAR TEORI Penge Pengerti rti an I odoform odoform
Iodoform adalah senyawa yang dibentuk dari reaksi antara iodin dengan etanol / aseton dan asetaldehida dalam suasana basa. Pembuata Pembuatan n I odoform odoform
Pembuatan Iodoform serupa dengan pembuatan kloroform, karena merupakan analog iodinnya. Akan tetapi berbeda dengan pembuatan kloroform, pada pembuatan iodoform pereaksi yang digunakan adalah natrium hipoiodit. Reaksinya terjadi antara senyawa karbonil yang memiliki gugus asetil (CH3CO-) dan natrium hipoidoit (NaOI). Iodoform yang diperoleh berupa kristal berwarna kuning, dengan titik leleh 1200C dan mempunyai bau yang khas. Iodoform dapat digunakan sebagai desinfektan dan antiseptik luar. Reaks Reaksii I odoform
Reaksi Iodoform adalah reaksi haloform dimana dalam reaksi tersebut digunakan iodida dari larutan alkali hidroksida (NaOH dan KOH) sehingga men ghasilkan Iodoform.
SIFAT-SIFAT IODOFORM a. Sif at Kimia I odoform odoform
1) Kondensasi lipidine ethiodide dari alkil menghasilkan cis-( 1-ethylguinoline-4-)-trimetinaiomine. 2) Iodoform dan kalium poidat membentuk CL4 C L4 – – (tetraidometane) (tetraidometane) 3) Iodoform dapat di hidrogenasi di itomenasi (metilan iodida) 4) Iodoform bila dipanaskan dengan campuran anilin dan larutan NOH alkoholat karbilamine membentuk isosianida. 5) Iodoform dapat di hidrolisis dengan kuat. 6) Iodoform bila direduksi dengan Na2As2O4 akan membentuk metilen iodida. 7) Iodoform bila direaksikan dengan dan NaOH akan menghasilkan warna merah ungu pada lapisan piridin, setelah di panaskan sebentar. 8) Jika iodoform di panaskan dalam satu tabung kering, akan timbul uap yang berwarna violet dari iodium. 9) Test larutan AgHO3 reaksi dengan larutan AgHO3 (argentum nitrat) tidak memberikan endapan kuning perak iodida (Agl).
10) Tidak bereaksi dengan kolomel, HgO. b. Sif at Fi sika I odoform odoform
1) Bentuk berupa kristal kuning berkilauan 2) Bentuk bangun merupakan heksagonal dengan I sebagai pusatnya 3) Titik lebur 119-1230C 4) Berat jenis 4,00 gr/mil 5) Berat molekul 393,73 6) Komposisi C=3,05g; H=6,266; I=96,496 7) Mudah menguap (meyublim) pada suhu kamar 8) Terurai oleh pengaruh panas cahaya dan udara membentuk CO2, CO, I2, H2O 9) Memiliki bau yang khas 10) Sukar larut dalam air tapi mudah laut dalam akohol 11) Berguna dan acetor 12) Perlahan-lahan larut dalam petaoida atom I odof odof orm Test Test
Senyawa yang mengandung salah satu dari gugus – gugus – I-CH I-CH3 dan OH-CH3akan bereaksi dengan I2 dalam NaOH memberikan endapan kuning iodoform. Reaksi ini adalah reaksi terhadap test. Senyawa yang mengandung gugus – CHOHCH CHOHCH3 memberikan hasil positif pada iodoform test, karena karena itu pertama kali di oksidasi menjadi metal keton. Metal keton kemudian bereaksi dengan I2 dan ion Hidropodia Hid ropodia menghasilkan men ghasilkan iodoform. Gugus fungsional fun gsional – COCH COCH3, atau CHOHCH3 dapat diserang oleh anil, alkil, atau hydrogen. Etanol, acetaldehid, acetor, alkohol sekunder, aceta fenam, isopropyl alkohol, kunder, aceta fenon, metal keton yang lain, isopropyl alkohol asam laktat, hidrat tekstabil dari acetadehid, CH3 serta karbinal sekunder dimana satu gugusnya yang diserang CH adalah metal semuanya membuat reaksi positif terhadap iodoform test. -
Secara umum senyawa dimana gugus metilnya diserang oleh gugus – gugus – CH CH3CO-, CH2 ICO , atau -
CH2CO yang ketika bergabung dengan atom hydrogen atau atom hydrogen/gugus aktif akan memberikan “sterie hindrance” (gangguan ruang) yang berlebihan. Iodoform test akan bereaksi positif untuk senyawa apapun yang bereaksi dengan regent untuk memberikan turunan yang mengandung satu dari gugus yang di syaratkan. Sebaliknya senyawa yang mengandung satu dari gugus yang di syaratkan tidak akan memberikan iodoform bila gugus tersebut dirusak oleh oksihidrolitik dari reagent sebelum iodonasi sempurna. Jenis-jenis senyawa yang memberikan reaksi positif terhadap iodoform test: (R= radikal anil atau alkil, kecuali anil di-ortho, tersubtitusi radikal). Hal ini disebabkan senyawa gugus asetil di atas dipisahkan oleh reagent menjadi asam asetal yang menahan iodiasi. Iodoform test sering digunakan pula untuk menentukan kebebasan suatu senyawa suatu zat, dimana senyawa itu diketahui memberi reaksi
positif terhadap test, sering digunakan untuk membedakan alkohol primer, sekunder, sekunder dan tersier (terutama melihat ada tidaknya alkohol sekunder). Struktur alkohol sekunder menghasilkan test positif terhadap iodoform test. Tahap-tahap kerj a rekri stali sasi asi
1) Pemilihan pelarut 2) Melarutkan senyawa murni dalam senyawa padat pad at atau dekat titik didihnya 3) Penyaringan larutan masih dalam keadaan panas dari partikel zat yang tidak larut 4) Pendinginan larutan yang masih panas tersebut, sehingga senyawa yang di larutkan akan mengkristal kembali 5) Pemisahan kristal dari larutan yang menyertainya 6) Pengeringan kristal Cara pemil pemil ih an pelaru pelaru t
1) Mempunyai daya pelarut yang tinggi untuk senyawa yang akan dimurnikanm pada suhu tinggi, dan mempunyai daya larut yang rendah pada suhu yang rendah 2) Titik didih rendah, untuk dapat mempermudah m empermudah proses pengeringan setelah kristal terbentuk 3) Titik didih pelarut hendaknya lebih rendah dari titik lebur zat padat yang di larutkan tidak murni terurai pada saat pelarutan 4) Pelarut tidak bereaksi dengan pelarut yang akan di larutkan 5) Dapat menghasilkan bentuk kristal senyawa yang dimurnikan 6) Mudah dipisahkan dari senyawa yang mudah dimurnikan 7) Dapat memisahkan kotoran dari senyawa murninya dengan cepat 8) Ekonomis dan mudah diperoleh.