AUDIT SIKLUS PRODUKSI DAN JASA PERSONALIADeskripsi lengkap
resume audit siklus pengendalianFull description
Pemeriksaan Akuntansi
Ringkasan SIA bab 15 Siklus manajemen SDM dan penggajian Romney Edisi 13Full description
Usulan DFD
Diagram Konteks.
Diagram Lv.0
Usulan Prosedur
Flowchat (tanpa narasi) Perencanaan dan Pengendalian Produksi
pemasaran
Status persediaan Spesifikasi teknis
Tempat Kerja
Kartu kerja penggajian
2
teknisi
Prakiraan penjualan
BOM
LEMBAR PROSES KERJA
penggajian
Waktu jam kerja
Akuntansi biaya
C
BOM
RS
Nilai kebutuhan persediaan
Mulai dari aktifitas produksi. Setelah menerima dokumen pengendali,buat dokumen pencatatn waktu kerja
Permintaan pembelian
A
1
BOM Lembar proses kerja
pembelian
Permintaan bahan baku
Perintah kerja terbuka
Dokumen pengendalian produksi
Kelebihan bahan baku
Pengembalian bahan baku
Akuntansi biaya Jadwal produksi Perintah kerja terbuka
Lembar perpindahan
Jadwal produksi Perintah kerja Lembar perpindahan
Jadwal produksi Permintaan bahan baku
Tutup file perintah kerja terbuka
Perintah kerja
C
Perintah kerja
B PG gudang
GUDANG
Pengendalian Persediaan
1
Record persediaan bahan baku
Tinjau record
Kelebihan Bahan Baku
2
Status persediaan
Kelebihan bahan baku
Pengembalian Bahan Baku Pengembalian bahan baku Permintaan Bahan Baku Permintaan bahan baku
Perbarui record persediaan
Keluarkan bahan baku ketempat kerja sebagai ganti permintaan bahan baku
Record persediaan bahan baku Voucher jurnal
Pengembalian bahan baku Kelebihan bahan baku Kelebihan bahan baku
Pengembalian bahan baku Permintaan bahan baku
Permintaan bahan baku
B
Akuntansi biaya
Permintaan bahan baku Perbarui record persediaan
Permintaan pembelian Kelebihan bahan baku
Pengembalian bahan baku
Persediaan barang jadi
Vocher jurnal
A
file
Perintah kerja
Buku besar
Akuntasi biaya
Perencaan produksi
Buku besar
Mulai record WIP
Perintah kerja
Perintah kerja
Voucher jurnal
Perbarui buku besar
File WIP Lembar perpindahan
Tempat kerja
Lembar pekerjaan
Voucher jurnal
File Biaya Standar Perbarui WIP dan hitung Selisih
Pengendalian persedian
Lembar perpindahan Pengendalian persediaan
Permintaan bahan baku Tambahan bahan baku Pengembalian bahan baku
Lembar pekerjaan Permintaan bahan baku
Buku besar
Tambahan bahanbaku Pengembalian bahan baku
Voucher jurnal Voucher jurnal
file Sistem pelaporan manajemen
Selisih tenaga kerja File
Selisih bahan baku Selisih MOH
Voucher jurnal
Kebijakan Umum (mencakup pengendalian internal) Otorisasi Transaksi
1. Aktivitas produksi diotorisasi oleh bagian perencanaan dan pengendalian produksi melalui perintah kerja yang formal 2. Lembar perpindahan ditandatangani oleh supervisor untuk mengotorisasi berbagai aktivitas di tiap batch 3. Permintaan bahan baku dan permintaan tambahan bahan baku mengotorisasi staf gudang untuk mengeluarka n bahan baku ke berbagai tempat kerja.
Pemisahan Tugas
Tujuannya
adalah
untuk
memisahkan
berbagai
pekerjaan
otorisasi
transaksi
dan
pemrosesan transaksi. Tujuan lainnya untuk memisahkan penyimpanan catatan dengan penyimpanan aktiva. Berikut ini pemisahan yang berlaku: 1. Bagian pengendalian persediaan memelihara record akuntansi atas persediaan bahan baku. Aktivitas ini tetap dipisahkan dari fungsi penyimpanan bahan baku di gudang dan dari penggudangan barang jadi, yang memiliki kewajiban penyimpanan untuk berbagai aktiva. 2. Fungsi akuntansi biaya untuk BDP seharusnya dipisahkan dari tempat kerja dalam proses produksi.
Supervisi
1. Supervisor dalam berbagai tempat kerja mengawasi penggunaan bahan baku dalam proses produksi 2. Supervisor juga mengamati dan melihatkembali aktivitas pencatatan waktu kerja
Pengendalian Akss
Akses langsung ke aktiva. Sifat dari produk fisik dan proses produksi memengaruhi berbagai jenis pengendalian akses yang dibutuhkan. 1. Perusahaan seringkali membatasi akses ke berbagai area sensitif seperti gudang, tempat kerja produksi, dan gudang barang jadi.
2. Penggunaan biaya standar memberikan suatu jenis pengendalian akses
Akses tidak langsung ke aktiva. Aktiva, seperti kas dan persediaan dapat dimanipulasi melalui aksses ke berbagai dokumen sumber yang mengendalikannya. Dalam siklus konversi, berbagai dokumen yang penting meliputi permintaan bahan baku, dan kartu kerja karyawan.
Catatan Akuntansi
Dalam siklus konversi, hal ini dicapai melalui penggunaan File perintah kerja, lembar biaya, lembar perpindahan, lembar pekerjaan, permintaan bahan baku, record WIP, dan file persediaan barang jadi
File perintah kerja, lembar biaya, lembar perpindahan, lembar pekerjaan, permintaan bahan baku, record WIP, dan file persediaan barang jadi.
Verfikasi Independen
1. Bagian akuntansi merekonsiliasi penggunaan bahan baku dan tenaga kerja yang diambil dari permintaan bahan baku den lembar pekerjaan dengan standar yang telah ditetapkan 2. Bagian buku besar juga memiliki fungsi verifikasi yang penting melalui pemeriksaan perpindahan total dari WIP hingga barang jadi. 3. Auditor internal dan eksternal secara berkala akan memverifikasi perseediaan bahan baku dan persediaan barang jadi melalui persediaan fisik Titik pengendalian
Golongan Pengendalian
Perintah kerja, lembar perpindahan dan permintaan Otorisasi Transaksi
bahan baku 1.Pengendalian persediaan terpisahh dari bagian penyimpanan persediaan RM dan FG
PemisahanTugas
2.Bagian akuntansi biaya terpisah dari tempat kerja 3.GL terpisah dari fungsi akuntansi lainnya
Supervisor mengawasi penggunaan bahan baku dan Supervisi
pencatatan jam kerja Membatasi akses fisik ke barang jadi, persediaan bahan baku, dan proses produksi. Menggunakan prosedur dan
Akses
dokumen formal untuk mengeluarka n bahan baku bagi produksi File perintah kerja, lembar biaya, lembar perpindahan,
Pencatatan Akuntansi
lembar pekerjaan, permintaan bahan baku, record WIP, dan file persediaan barang jadi Fungsi
Verifikasi Independen
produksi.
akuntansi Bagian
biaya
merekonsiliasi
buku besar
semua
merekonsiliasi
biaya seluruh
sistem
Usulan Dokumen dalam Setiap Prosedur JADWAL PRODUKSI ABC COMPANY OPER #1 Nomor Jumlah mulai Batch unit
JADWAL PRODUKSI OPER#2 Selesai Mulai selesai
Mulai
OPER#3 Selesai
1237
800
2/1/04
5/1/04
8/1/04
23/1/04
1567
560
3/1/04
8/1/04
1679
450
4567
650
5673
1000
5/1/04
10/1/04
JAN 2004
9/1/04
15/1/04
16/1/04
18/1/04
2/1/04
5/1/04
8/1/04
10/1/04
11/1/04
15/1/04
16/1/04
23/1/04
DAFTAR KEBUTUHAN BAHAN BAKU DAFTAR KEBUTUHAN BAHAN BAKU Mesin Produksi TR 62500 cc
Jumlah normal BATCH 100 Jumlah Produk Reg/Unit 1
Nomor Bahan Baku 2876
Deskripsi Batang AS
387564
Penahan utama
4
735402
Piston
6
663554
Batang penyambung
6
8847665
Batang penahan
6
663345
Busi 2”
6
663546
Busi 11/2”
4
LEMBAR PROSES KERJA LEMBAR PROSES KERJA MESIN PRODUK TR 6 2500 CC Tempat Kerja
operasi
101
1a
153
4a
154 340
1 2
Deskripsi
Buat badan mesi n dan masukan baut Bersihkan badan mesin dan masukkan pegangan Masukkan piston and bearing Masukkan pompa air, pompa bensin, pompa minyak, dan kepala sili nder
Waktu standar/unit Penyetelan .6
proses 1.6
.3
1.5
.1 .1
.7 1.4
PERINTAH KERJA perintah kerja #5681 BAGIAN YANG DIKERJAKAN # Penarikan ENGINE CRANK SHAFT CS-87622 BAHAN BAKU : PEMBENTUKAN AS RODA Standar jam Temapt kerja 184
Operasi
Deskripsi
Penyetelan
21
186
23
156
01
Keluarkan _ pembentuk dari gudang Putar bagian 23 as dan bearing utama per spesifikasi Seimbangkan 4.0 as roda
Proses 22
Proses aktual 2.5
Unit selesai 100
Unit cacat 0
14.9
16.00
99
1
21.5
32.00
99
0
# Inspeksi
LEMBAR PERPINDAHAN Lembar perpindahan Nomor Batch 1292 Unit : 100 Dipindahkan ke : Operasi : Tanggal mulai : Tanggal selesai : Jml Diterima : Diterima oleh :
Work Center 153 4a 1/8/04 1/10/04 100
PERMINTAAN BAHAN BAKU, PERMINTAAN TAMBAHAN BAHAN BAKU, DAN LEMBAR PENGEMBALIAN BAHAN BAKU Permintaan /pengembalian Bahan Baku Di tujukan ke : Tanggal : # Bahan Baku
Nomor Perintah Kerja
Deskripsi
Diotorisasi oleh : Diterima oleh : Bagian Akuntansi Biaya :
Usulan Sistem Berbasis Komputer Flowchart Komputerisasi
Jumlah dikeluarkan
Biaya per unit
Biaya Tambahan
Title
Function
Sistem Pelaporan Manajemen
Sistem Pemerosesan Pesanan Penjualan
Sistem Kontrol Persediaan
Pesanan Penjualan
Sistem Penagihan
Pesanan Penjualan
Pesanan Penjualan
Sistem Akuntansi Biaya
e s a h P
Pesanan Penjualan
Sistem Perencanaan Sumber Daya Manufaktur II (MRP II)
Pesanan Penjualan
Pesanan Penjualan
Sistem Pembelian
Pesanan Penjualan
Sistem Pembelian Gaji
Ulasan Sistem MRP
Pesanan Penjualan
Persedian Barang jadi
Taksiran Penjualan
Sistem Perencanan Produksi
Persedian Bahan Baku
Jadwal Produksi
Tagihan Bahan Baku
Sistem Perencanan Produksi
Kebutuhan Bahan baku
Jadwal Produksi
Laporan Kinerja
Sistem Pembelian
Pengeculian
Manajemen
Pesanan Pekerjaan
Pusat Manajemen Kerja
e s a h P
Permintaan Bahan Baku
Ruang Penyimpanan Bahan Baku
Title
Function
Taksiran Penjualan
Perencanaan Produksi
Pesanan Saat Ini
Sistem CAD
Persediaan Bahan Baku
Jadwal Produsi Induk Tagihan Bahan Baku
Persediaan WIP
Persediaan Bahan Jadi
Perencanaan Kapasitas Produksi
Perencanaan Kapasitas Personal
Perencanaan Persediaan Barang Jadi
Perencanaan Kebutuhan Kapasitas
Pembiayaan Bedasarkan Aktivitas
Proses Produksi
Persediaan Bahan Jadi
Taksiran Penjualan
Utang Dagang
Manajemen Kas
Penerimaan Barang
Persediaan WIP
Sistem Entri Penerimaan
Piutang Dagang
e s a h P
Sistem Pembeliaan
Sistem Pengirinman
Persediaan Bahan Baku
Sistem Manufaktur Komputer-Integratif Tahap Desain
Stasiun Kerja
Perangkat lunak CAD
Tahap eksekusi
Tempat Penyimpanan
CNC
AS/RS
Bahan Baku
Database desain
Tenaga Kerja
AS/RS
Barang Jadi
Gudang
Perangkat Lunak CAM
CNC Majemuk
AS/RS
Bahan Baku
Tempat Penyimpanan
Robotik
AS/RS
Barang Jadi
Gudang
e s a h P
LINGKUNGAN MANUFAKTUR KELAS DUNIA
Fleksibilitas Produksi Para pelanggan modern menginginkan produk berkualitas, mereka menginginkannya dengan selera, dan ingin ada berbagai pilihan. Profil permintaan ini membebankan konflik dasar bagi produsen tradisional, yang orintasi pada ligkungan terstruktur dan tidak fleksibelnya, menghambat sehingga tidak efektif dalam lingkungan ini. Mencapai fleksibelitas produksi (manufacturing flexibility) menggabungkan empat karakteristik : 1. 2. 3. 4.
Reorganisasi Fisik Pabrik Otomatisasi Proses Produksi. Pengurangan Persediaan Kualitas Produk Yang Tinggi
Reorganisasi Fisik Fasilitas Produksi Proses produksi tradisional cenderung berubah sedikit-sedikit selama beberapa tahun menjadi aktivitas yang berurutan seperti ular. Produk bergerak maju dan mundur serta melintasi ruang pabrik, serta naik dan turun melalui berbagai aktivitas yang berbeda. Ketidak efisienan inheren dalam tata letak pabrik tradisional menambah biaya penanganan, waktu konversi dan bahkan persediaan dalam proses produksi. Selain itu, karena aktivitas produksi biasanya diatur di sepanjang garis fungsional, terdapat tendensi adanya kecurigaan antar karyawan.
Otomatisasi Proses Produksi Otomatisasi adalah inti dari lingkungan produksi yang berfungsi dengan bak. Melalui penggantian tenaga kerja dengan otomatisasi, perusahaan dapat menjadi lebih efisien dan karenanya menjadi lebih kompetetif.
Produksi Tradisional
Lingkunga n produksi tradisional terdiri atas berbagai jenis mesin, yang masing- masing dikendalikan oleh seorang operator. Karena mesin-mesin ini membutuhkan banyak waktu penyetelan, biaya penyetelan harus disebarkan dalam opersi produksi berjumlah besar.
Teknologi Yang Berdiri Sendiri
Teknologi yang berdiri sendiri menggambarkan dengan keberadaaan otomatisasi dalam bentuk (pulau) yang terpisah-pisah dan yang berdiri sendiri dalam lingkungan tradisional. Teknologi yang berdiri sendiri ini menggunakan mesin yang dikendalikan numeric computer (CNC) yang dapat melakukan beberapa operasi dengan keterlibata n manusia yang lebih sedikit.
Penyederhanaan Proses
Penyederhanaa proses berfokus pada pengurangan kompleksitas tata letak fisik produksi di lantai pabrik. Berbagai jenis mesin CNC akan diatur dalam sel untuk menghasilkan sebuah bagian lengkap dari aawal hingga akhir di satu lokasi. Tidak seperti mesin CNC yang biasa, tidak ada keterlibatan manusia dalam sel.
PRODUKSI YANG DIINTEGRASIKAN DENGAN KOMPUTER Produksi yang diintegrasikan dengan computer (computer-intgrated manufacturing CIM) adalah lingkungan yang terotomatisas i penuh. Pabrik CIM diatur menjadi dua sel teknologi yang tidak menggunakan tenaga kerja manusia dalam proses produksi.
Sistem Penyimpanan dan Penarikan Otomatis. Banyak perusahaan dapat meningkatka n produktivitas dan provitabilitasnya dengan mengganti forklift beserta operator manusianya dengan Sistem Penyimpa nan dan Penarikan Otomatis.
Robotika melibatka n penggunaan robot, mesin CNC khusus yang digunakan dalam lingkungan berbahaya atau untuk melakukan berbagai pekerjaan berbahaya dan monoton yang cenderung dapat menyebabkan kecelakaan.
DESAIN BERBANTUAN KOMPUTER Para teknisi menggunakan desain berbantuan computer (CAD) untuk mendesain produk yang lebih baik secara lebih cepat. Sistem CAD meningkatkan produktivitas teknisi, meningkatka n akurasi dengan otomatisi pekerjaan desain yang berulang, memungkinkan perusahaan untuk menjadi lebih responsive pada permintaan pasar, dan menghubungaka n system CAM dan MRP II serta lingkungan eksternalnya.
PRODUKSI BERBANTUAN KOMPUTER Produksi berbantuan computer (CAM) berfokus pada pabrik dan penggunaan computer untuk mengendalika n produksi secara fisik. Tujuan dibalik CAM adalah untuk menggantikan tenaga kerja melalui otomatisasi.
MRP II, EDI dan ERP. Perencanaan sumber daya produksi (MRPII) adalah perluasan dari konsep sederhana yang masih digunaka n dan disebut sebagai perencanaan permintaan bahan baku (MRP). MRP II tidak terbatas pada persediaan manajemen. MRP II adalah system dan filosofi untuk mengoordinas ikan berbagai aktivitas seluruh perusahaan. Oleh karenanya, MRP II menggabungkan berbagai teknik untuk melaksanakan perencanaan produksi, memberikan umpan balik dan mengendalikan proses. Sistem MRP II akan menghasilkan daftar kebutuhan bahan baku untuk produk terkait, menyesuaikan produksi dari produk tersebut dalam jadwal produksi induk, membuat perkiraan kasar, perencanaan kapasitas berdasarkan ketersediaan mesin dan tenaga kerja, menghasilkan rencana permintaan bahan baku yang akan menjadwalkan pengiriman bahan baku secara just in time, mendesain rencana kapasitas akhir untuk pabrik, dan mengelola persediaan bahan baku serta barang jadi. Produsen kelas dunia bias mewujudka n sejumlah manfaat dari system MRP II yang sangat sangat terintegrasi, dalam hal-hal berikut ini :
Perbaikan layanan pelanggan Pengurangan investasi pada persediaan Peningkatan produktivitas Perbaikan arus kas Bantuan dalam mencapai tujuan strategis jangka panjang Bantuan dalam mengelola perubahan Fleksebilitas dalam proses produksi
MRP II telah berubah perlahan menjadi peranti lunak yang disebut system perencanaan sumber daya perusahaan (ERP) , paket piranti lunak, komersial ini mendukung kebutuhan informasi keseluruhan perusahaan, tidak hanya fungsi produksi. ERP dapat menghitung kebutuhan sumber daya, pembuatan jadwal, mengelola perubahan konfigurasi produk, memungkinkan perubahan rencana dimasa mendatang dalam hal produk dan memonitor produksi di pabrik. Selain itu, ERP menyediaka n fungsi entri pesanan, penerimaan kas, penggandaan dan pengeluaran kas bersama dengan kemampuan pelaporan keuangan serrta manajeria l penuh. Perusahaan kelas dunia akan memiliki system ERP yang dapat berkomunikasi secara eksternal dengan para pelanggan dan pemasoknya melalui pertukaran data elektronik (EDI).
Pengurangan Persediaan
Simbol dari perusahaan kelas dunia adalah keberhasilannya dalam mengurangi persediaan. Perusahaan semacam ini seringkali memliki perputaran persediaan tahunan 100 kali per tahun. Jika perusahaan lainnya menyimpan persediaan untuk beberapa minggu bahkan beberapa bulan, perusahaan kelas dunia hanya memiliki persediaan untuk beberapa hari atau kadang hanya beberapa jam.
Sisi Buruk Persediaan
Terdapat tiga alasan penting mengapa perusahaan mengurangi persediaannya: 1. Persediaan membutuhkan biaya 2. Persediaan menyamarkan masalah produksi 3. Kemauan untuk menyimpan persediaan dapat menimbulka n kelebihan produksi Masalah yang dipengaruhi oleh persediaan menimbulakan ketidakefisienan, pengurangan profitabilitas, dan mengurangi secara perlahan daya saing perusahaan. Banyak masalah produksi dapat diatasi dengan mengurangi persediaan.
Bagaimana Perusahaan Dapat Mengurangi Persediaan?
Perusahaan yang telah berhasil mengurangi persediaan mengadopsi model produksi Just In Time
(JIT).
JIT
adalah
filosofi
yang
menyerang
berbagai
masalah
produksi
melalui
penyederhanaan proses serta pengurangan persediaan. Konsep JIT sangat tergantung pada berbagai asumsi berikut ini: 1. Tingkat cacat nol. 2. Waktu penyetelan nol 3. Ukuran lot kecil 4. Persediaan nol 5. Waktu tunggu nol dan pemasok yang andal 6. Sikap tim KUALITAS PRODUK Terdapat dua alasan dasar mengapa kualitas penting bagi produsen kelas dunia. Pertama, kualitas yang buruk sangat mahal untuk perusahaan. seperti, biaya pembuangan, pengerjaan ulang, penundaan jadwal, persediaan tambahan untuk kompensasi bagian yang cacat, klaim garansi dan servis lapangan. Kedua, kualitas adalah dasar persaingan produsen kelas dunia. Kualitas tidak lagi menjadi penetral biaya. Para pelanggan menginginkan kualitas dan mencari produk berkualitas dengan harga rendah. Bagaimana perusahaan dapat meningkatka n kualitas? Salah satu cara perusahaan dapat meningkatkan kualitas adalah dengan menempatkan titik pengendalian di sepanjang proses produksi untuk mengindentifikasi operasi yang titik terkendali ketika operasi tersebut terjadi. Pengendalian proses secara statistik adalah metode untuk mengendalikan sistem produksi secara otomatis. IMPLIKASI UNTUK AKUNTANSI DAN SIA Lingkunagn produksi yang baru membawa banyak implikasi untuk akuntansi dan sia. Dibagian ini, akan di bahas dua area revormasi yaitu, (1) Perubahan dalam teknik akuntansi. (2) perubahan dalam pelaporan informasi. 1.
PERUBAHAN DALAM TEKNIK AKUNTANSI Informasi akuntansi biaya tradisional menekankan pada kinerja keuangan bukan pada kinerja produksi. Berikut ini adalah kelemahan sisitem akuntansi tradisional: Alokasi biaya tidak akurat. Sitem akuntansi tradisional tidak secara akurat menelusuri biaya ke produk dan proses. Berikut ini adalah karakteristik lingkungan CIM yang menunjukkan bagaiman alokasi tradisional unk overhead tidak dapat digunakan. 1. Dalam proses produksi tradisional komponen biaya overhead relatif kecil. 2. Biaya tenaga kerja langsung dalam CIM sangat kecil. 3. Biaya tenaga kerja langsung tidak dengan mudah dapat ditelusuri dalam lingkungan CIM.
Agar alokasi tradisional benar, maka harus ada hubungan langsung antar tenga kerja dengan teknologi. Dalam CIM hubungan ini diametris, bukan komplemen. Ketika pul biaya besar dan metode alokasi brsifat ambigu, kesalahan penghitunga dalam pembebankan tenaga kerja akan makin besar dalam perhitungan overhead. Tanpa informasi biaya yang akurat, perusahaan tidak dapat: 1. Berfokus pada pasar yang menguntungka n. 2. Melayani pelanggan yang menguntungkan. 3. Secara akurat mengukur biaya diseain produk. 4. Secara akurat mengukur biaya disain proses.
Ketertinggalan waktu. Data akuntansi tradisional untuk pelaporan meanajemen pada dasarnya adalah data historis. Jadi data tertinggal di belakang aktivitas produksi yang sesungguhnya dengan asumsi bahwa pengendalian dapat di aplikasikan setelah kejadian untuk memperbaiki masalah. Akan tetapi, para menajer pabrik dalam latar belakang JIT membutuhkan informasi segera mengenai penyimpangan apnormal. Orientasi keungan. Orientasi informasi akuntansi tradisional tidak secara memadai mengidentifikasi produk atau proses yang tidak benar. Data akuntansi menggunakan nilai uang sebagai unit standar pengukuran dalam pengukuran dalam perbandingan antar berbagai bagian yang dievaluasi. Keputusan untuk menghubunagkan berbagai area fungsional dan tingkat manajemen yang berbeda dalam perusahaan membutuhkan informasi yang pada dasarnya tidak sama. Kebutuhan ini meliputi fungsionalitas produk atau proses, peningkatan kualitas produk dan penurunan waktu pengiriman. Penekanan pada biaya standar. Akuntansi yang konfensional menekankan pada biaya standar dan analisis varian. Tujuan yang mendasari konvensi ini tidak lagi relevan dalam lingkungan manufaktur yang baru. Seperti yang dapat di lihat, metode produksi modern banyak menggunakan modal dan mengasumsikan tingkat kecacatan nol dalam bahan baku dan proses. BAGAIMANA CARA MENGATASI MASALAH-MASALAH INI? Banyak perusahaan kelas dunia yang telah menemukan solusi atas bebagai masalah ini melalui perhitungan biaya berdasakan aktivitas (activity based costing - ABC). ABC adalah sistem informasi yang memberi para manajer informasi mengenai berbagai aktivitas dan objek biaya. Kita pertama-tama mendefinisikan istilah ini: Aktivitas menjelaskan pekerjaan yang dilakukan dalam perusahaan, membuat pesanan pembelian, mempersiapkan produk untuk pengiriman atau mengoperasikan mesin bubut adalah contoh aktivitas.
Objek biaya adalah alasan untuk melakukan aktivitas. Alasan ini meliputi produk, jasa, pemasok, dan pelanggan. Contohnya pekerjaan membuat pesanan penjualan (aktivitasnya) dilkukan kerena pelanggan (objek biayanya) ingin memasukkan pesanan.
Berbagai asumsi yang mendasari perhitungan biaya berdasarkan aktivitas ABC bebeda jauh dari asumsi dalam akuntansi tradisonal. Akuntansi tradisional berasumsi bahwa produk menyebabkan biaya. ABC berasumsi bahwa aktivitas yang menimbulkan biaya dan produk (serta berbagai ojek biaya lainnya) membuat permintaan atas suatu aktivitas.
PERUBAHAN DALAM PELAPORAN INFORMASI 1. Manajemen Aktivitas
Manajemen aktivitas harus merupakan usaha tanpa henti dan berkelanjutan untuk perbaikan. Para manajer harus memahami aktivitas mana yang harus dilakukan dan bagaimana cara terbaik untuk melakukannya. Terdapat dua tujuan dasar yang mengarahkan para manajer dalam tantangan ini:
Para manajaer harus menggunakan berbagai sumber daya ke aktivitas yang menghasilkan manfaat maksimal
Para manajer harus mencari cara untuk memperbaiki berbagai faktor yang paling penting bagi para pelanggannya.
Contoh pekerjaan manajemen aktivitas yang membutuhkan dukungan dari informasi akuntansi jens baru. Mengevaluasi aktivitas produksi . Kebutuhan informasi mengenai informasi telah
mengarahkan pada perkembangan generasi kedua ABC. Model proses ABC dapat memberikan informasi penting mengenai penggerak biaya dan ukuran kinerja untuk membantu para manajer menjawab berbagai pertanyaan, seperti:
Aktivitas mana yang membutuhka n paling banyak sumber daya?
Jenis sumber daya apa yang dibutuhkan
Dimana biaya dapat dikurangi
Mengidentifikasi Aktivitas Yang Tidak Penting. Aktivitas tidak penting tidak menambah nilai dan seharusnya ditiadakan. Contohnya, dalam lingkungan produksi tingkat cacat nol, aktivitas pengendalia n kualitas tradisional pada akhir proses menjadi tidak penting. Mengidentifikasi Penggerak Biaya. Penggerak biaya adalah penyebab timbulnya biaya. Contohnya, jika perpindahan barang dalam proses dari suatu operasi ke lainnya tidak menambah nilai, maka harus ditiadakan. Membandingkan Aktivitas Dengan Bahan Baku. Dalam menilai tambahan aktivitas, para manajer seringkali membandingkan berbagai aktivitas utama dengan aktivitas yang sama di perusahaan lain. Membuat Hubungan Antara Aktivitas Utama. Koordinasi yang efektif membutuhkan informasi yang menghubungkan pengambilan keputusan dan ukuran kinerja dengan faktor kunci keberhasilan (CSF) perusahaan. CSF adalah bagian- bagian yang begitu
penting
hingga kegagalan dalam memenuhi salah satu diantaranya akan menyebabkan perusahaan gagal. Berbagai kategori umum ini berlaku di kebanyakan perusahaan:
Kualitaas produk
Kualitas proses
Layanan pelanggan
Manajemen sumber daya
Fleksibilitas.
Membuat hubungan antara aktivitas utama. Koordinasi yang efektif membutuhkan informasi yang menghubungkan pengambilan keputusan dan ukuran kinerja dengan faktor kunci keberhasilan (critical succes factors - CSF) perusahaan. CSF adalah bagian-bagian yang begitu penting hingga kegagalan dalam memenuhi salah satu diantaranya akan menyebabkan perusahaan gagal. Walaupun CSF dapat berbeda antar perusahaan, berbagai kategori umum berikut ini berlaku di kebanyakan perusahaan: 1. Kualitas produk . Produk perusahaan harus memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. 2. Kualitas proses. Perusahaan harus meminimalkan jumlah proses yang berbeda, yang dapat menghasilkan sampah atau pengerjaan ulang produknya. 3. Layanan pelanggan. Perusahaan harus dapat secara memadai memenuhi permintaan pelanggan atas produk jadi. 4. Manajemen sumber daya. Perusahaan harus mengoptimalkan penggunaan bahan baku, tenaga kerja, dan aktiva tetap dalam memproduksi berbagai produknya. 5. Fleksibilitas . Perusahaan harus responsif dan dapat beradaptasi dengan berbagai perubahan di lingkungannya. Hal ini meliputi perubahan dalam pasar produk, dalam pemasok, dan dalam lingkungan hukum.
SISTEM INFORMASI KELAS DUNIA
Kunci dari sistem informasi kelas dunia (world class information system – WCIS) adalah integrasi semua komponen fungsi dan teknologi sistem. Integrasi adalah perekat yang mengikat berbagai sistem bersama dan meliputi aplikasi akuntansi dasar, perhitungan biaya berdasarkan aktivitas, perencanaan kebutuhan bahan baku, perencanaan kapasitas, pengendalian persediaan, daftar kebutuhan bahan baku, jadwal produksi induk, perkiraan, entri pesanan, CAD, CAM, dan saluran komunikasi EDI. Karakteristik Sistem Informasi Tradisional Teknologi informasi yang digunakan oleh produsen tradisional biasanya akan terdiri atas sebuah mainframe yang menangani berbagai fungsi utama akuntansi, seperti pemrosesan pesanan penjualan, pemrosesan pembelian, dan penggajian. Berbagai aplikasi akuntansi dasar ini dapat atau tidak dapat diintegrasikan. Aplikasi mainframe terutama akan berorientasi pada batc, dan hanya ada sedikit sistem real time. Umumnya, PC digunakan oleh produsen tradisional untuk mengatasi masalah bisnis yang independen, dan konektivitas ke mainframe melalui jaringan adalah hal terakhir yang dipik irkan dan dianggap menyulitkan. Banyak dari berbagai PC yang dibeli oleh berbagai bagian fungsional ditujukan untuk mengatasi masalah bisnisnya sendiri dan digunakan secara tidak beraturan. Tidak seperti aplikasi mainframe yang menghasilkan dokumen otorisasi dan laporan untuk mendukung sistem pengendalian internnnal perusahaan, sistem berbasis PC hanya memiliki sedikit atau tidak memiliki pengendalian internal di dalamnya. Oleh karenanya, potensi terjadinya kesalahan dan ketidakberesan (penipuan) dapat signifikan. SAP; Contoh Sistem Informasi Kelas Dunia SAP AG adalah perusahaan Jermanyang didirikan pada tahun 1972 di Waldorf, Jerman, oleh beberapa karyawan IBM. Tujuan pembukaan usaha mereka adalah untuk menciptakan paket bisnis intregasi yang dapat melayani perusahaan besar dalam industri manufaktur. SAP R/3 Produk terpenting SAP disebut sebagai SAP R/3. Ini adalah sistem berbasis klien/server yang beroperasi dibawah sejumlah sistem operasi dan konfigurasi jaringan. SAP R/3 bekerja dalam berbagai platform peranti keras termasuk PC Windows NT, sistem UNIX, dan IBM AS 400. R/3 juga mendukung berbagai basis data termasuk Informix, Oracle, DB2, ADABAS D, MS SQL, dan DB2/4000. Sistem ini dapat disesuaikan agar dapat berinteraksi dengan EDI dan berbagai sistem lainnya dalam bahasa standar seperti C, C++, COBOL, dan SQL. Isu Pengendalian Dalam WCIS Tingginya tingkat otomatisasi dalam WCIS menciptakan sejumlah isu pengendalian khusus yang menjadi perhatian para akuntan. Tujuan dalam pembahasan ini adalah untuk mengarahkan perhatian pada berbagai potensi resiko y ang harus ditangani oleh pihak manajemen dan akuntan. Lingkungan Tanpa Kertas WCIS sebenarnya dapat meniadakan arus dokumen kertas tradisional daam siklus pesanan-pengirimanfaktur-pembayaran karena sistem tersebut memungkinkan berbagai transaksi dilakukan, dicatat, disetujui, dan dilaksanakan secara elektronik. Lingkungan tanpa kertas tersebut memiliki dampak signifikan atas sistem pengendalian internal perusahaan. hasilnya adalah bukti pengendalian akan dapat ditemukan dalam format yang dapat dibaca oleh mesin dan yang dapat berada di lokasi yang tidak menembus berbagai batasan organisasional. Mungkin tidak ada dokumen tradisional untuk dipelajari oleh auditor internal atau eksternal. Transaksi Otomatis Penggunaan EDI secara ekstensif untuk pemrosesan transaksi meniadakan dokumen sumber tradisional yang memiliki tanda tangan dan yang memberi bukti otorisasi transaksi. Dengan tidak adanya keterlibatan manusia dalam sis tem pemrosesan transaks i, k ekhawatiran akan pengendalian terpusat pada validitas , kelengkapan, dan akurasi berbagai transaksi yang dihasilkan secara otomatis. Pertimbangan Pemb entuk an Jaringan
WCIS akan didesain disekitar rangkaian local area network, minikomputer, dan atau mainframe, tergantung pada kebutuhan produsennya. Arsitektur jaringan dapat melibatkan distribusi basis data dan atau tanggungjawab pemroses an transaksi di antara berbagai penggunaan di beberapa lokasi. Teknologi terdistribusi memilik i berbagai implikasi dalam hal akurasi dan konsistensi catatan akuntansi.