AUDITING 2 “
AUDIT SIKLUS PRODUKSI
”
Disusun Oleh : Isma Nurainiyah Fryandi Swastiko Khoirotul Nisa
01114105 01114110 01114116
Dosen Pengampuh: Bayu Nurcahyo Andini,S.E.,M.SA.,Ak.,CA.,CPA Andini,S.E.,M.SA.,Ak.,CA.,CPA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PRODI AKUNTANSI UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA Tahun 2017
Audit terhadap siklus produksi mencakup dua pendekatan yaitu pengujian pengendalian dan pengujian substansi. Pengujian pengendalian bertujuan untuk memahamai struktur pengendalian intern terhadap siklus produksi, yang selanjutnya digunakan sebagai dasar pengujian substansi. Pengujian substansi dimaksudkan untuk melakukan verifikasi terhadap kelayakan jumlah rupiah serta kesesuaian penyajiannya dengan prinsip akuntansi yang diterapkan di Indonesia. Kedua pendekatan ini sangat berbeda dalam imlpementasinya, sehingga program audit untuk yang kedua pendekatan tersebut juga sangat berbeda. Sebelum membahas lebih lanjut siklus produksi ini, terlebih dahulu perlu dijelaskan pengertian siklus produksi yaitu adalah aktivitas yang terkait dengan pengolahan bahan baku menjadi produk jadi. Dalam pembahasan ini, sistem sediaan tidak dibahas mengingat keterbatasan ruang lingkup pembahasan. Dengan demikian kami disini akan membahas salah satu aspek mengenai siklus produksi yaitu, Audit terhadap siklus produksi: Pengujian pengendalian.
Siklus produksi adalah aktivitas yang terkait dengan pengolahan bahan baku menjadi produk jadi. Terdiri atas: a. Production planning and control (tipe dan jumlah barang yang akan diproduksi) b. Pengendalian jumlah sediaan c. Transaksi dan peristiwa yang terkait dengan proses produksi Siklus produksi merupakan konversi dari bahan baku menjadi barang jadi. Proses tersebut dimulai dari permintaan bahan baku untuk di produksi sampai di transfer menjadi barang jadi. Siklus produksi berinteraksi dengan Siklus Pengeluaran, Siklus Personalia dan Siklus Pendapatan. Siklus produksi terdiri dari dua transaksi: 1. Jaringan prosedur yang membentuk transaksi manufaktur adalah: a. Prosedur order produksi b. Prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang c. Prosedur pengembalian barang gudang d. Prosedur pencatatan biaya tenaga kerja langsung e. Prosedur pencatatan pembebanan biaya overhead pabrik dan kos produk selesai f. Prosedur pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnya, biaya pemasaran dan biaya administrasi umum. 2. Jaringan prosedur yang membentuk aktivitas perhitungan fisik adalah: a. Prosedur penghitungan fisik b. Prosedur kompilasi
4
c. Prosedur penentuan kos sediaan d. Prosedur adjustment kos sediaan
2.2 Tujuan audit terhadap siklus produksi
Kelompok Asersi
Tujuan Audit Terhadap
Tujuan Audit Terhadap
Golongan Transaksi
Saldo Akun
Keberadaan atau
Transaksi manufaktur yang
Sediaan yang
keterjadian
dicatat mencerminkan bahan
dicantumkan dalam
baku, tenaga kerja langsung,
neraca secara fisik ada
dan overhead yang
pada tanggal neraca.
dikonsumsi dalam produksi produk selama periode yang
Kos produk yang dijual
diaudit.
mencerminkan kos produk yang dikirimkan kepada customer selama periode yang diaudit
Kelengkapan
Semua transaksi manufaktur
Sediaan mencakup bahan
yang terjadi selama periode
baku, dan bahan habis
yang diaudit telah dicatat.
pakai yang ada pada tanggal neraca.
Kos produk yang dijual mencakup kos semua produk yang dijual selama periode yang diaudit. Hak dan kewajiban
Entitas memiliki hak atas sediaan sebagai akibat transaksi manufaktur yang
5
tercatat dalam periode yang diaudit. Penilaian atau alokasi
Semua transaksi manufaktur telah dicatat dalam jurnal, diringkas dan diposting kedalam akun dengan benar.
Penyajian dan
Rincian transaksi manufaktur
pengungkapan
mendukung peyajian akun yang berkaitan dalam laporan keuangan, baik klasifikasinya maupun kelengkapan.
2.3 Fungsi yang Terkait Dalam Siklus Produksi
2.3.1 fungsi yang terkait dalam transaksi manufaktur
Nama fungsi
Unit organisasi pemegang fungsi
Fungsi penjualan
Bagian penjualan
Fungsi otorisasi produksi
Departemen produksi
Fungsi produksi
Bagian produksi
Fungsi perencanaan dan
Bagian perencanaan dan
pengendalian produksi
pengawasan produksi
Fungsi gudang
Bagian gudang
Fungsi akuntansi biaya
Bagian akuntansi biaya
Fungsi akuntansi umum
Bagian akuuntansi umum
Fungsi penjualan, berdasarkan pesanan dari pembeli, bagian order penjualan
berfungsi menerima order dari customer dan meneruskan order tersebut ke Departemen Produksi.
6
Fungsi otorisasi produksi , bertanggung jawab untuk membuat perintah produksi
bagi bagian-bagianyang ada dibawahnya yang akan terkait dalam pelaksanaan proses produksi guna memenuhi permintaan produksi dari fungsi penjualan. Fungsi produksi , bertanggung jawab untuk melaksanakan produksi sesuai
dengan surat order produksi yang diterima dari Departemen Produksi dan daftar kebutuhan bahan serta daftar kegiatan produksi yang melampiri surat order produksi tersebut. Fungsi perencanaan dan pengawasan produksi , bertanggung jawab untuk
membantu Departemen Produksi dalam merencanakan dan mengawasi kegiatan produksi. Fungsi ini bukan merupakan fungsi garis, melainkan fungsi staf. Fungsi gudang, bertanggung jawab untuk melayani permintaan bahan baku dan
bahan atau barang yang lain yang disimpan digudang. Fungsi ini juga berfungsi untuk menerima produk jadi yang diserahkan oleh fungsi produksi. Fungsi akuntansi biaya, bertanggung jawab untuk mencatat biaya produksi
langsung, biaya produksi tidak langsung, dan biaya non produksi kedalam buku pembantu biaya. Fungsi akuntansi umum, bertanggung jawab untuk mencatat terjadinya biaya
bahan baku, biaya tenaga krja, biaya overhead pabrik, dan biaya nonproduksi kedalam jurnal pemakaian bahan baku dan jurnal umum.
2.3.2 fungsi yang terkait dalam aktivitas fisik sediaan
Nama fungsi
Unit organisasi pemegang fungsi
Fungsi penghitungan fisik
Tim penghitungan fisik sediaan
Fugsi akuntansi biaya
Bagian akuntansi biaya
Fungsi akuntansi umum
Bagian akuntansi umum
Tim penghitungan fisik sediaan , penghitungan fisik sediaan harus dilakukan oleh suatu tim yang terdiri dari fungsi pemegang kartu penghitungan fisik, fungsi penghitung dan fungsi pengecek. Fungsi pemegang kartu penghitungan fisik bertanggung jawab atas pemakaian formulir kartu penghitungan fisik,
7
pembandingan data yang dihasilkan oleh penghitung dan pengecek, dan penyalinan data dari kartu penghitungan fisik kedalam daftar hasil penghitungan fisik. Fungsi akuntansi biaya, bertanggung jawab untuk mencantumkan kos satuan sediaan yang dihitung dalam daftar hasil penhitungan fisik sediaan (inventory summary sheet), dan bertanggung jawab atas adjustment buku pembantu sediaan berdasarkan hasil penghitungan fisik sediaan. Fungsi akuntansi umum, bertanggung jawab untuk mencatat jurnal adjustment sebagai hasil penghitungan fisik sediaan kedalam jurnal umum.
2.4 Dokumen yang Terkait Dalam Siklus Produksi
2.4.1 Dokumen yang terkait dalam transaksi manufaktur
Transaksi
Pemakaian bahan baku
Dokumen Sumber
Dokumen Pendukung
Bukti permintaan dan pengeluaran barang Gudang
Pengembalian barang
Bukti pengembalian
kegudang
barang gudang
Pecatatan biaya tenaga kerja
Bukti kas keluar
langsung Pencatatan pembebanan biaya
Rekap daftar upah kartu jam kerja
Bukti memorial
overhead pabrik Pencatatan kos produk selesai
Bukti memorial
Pencatatan biaya ovrhead
Bukti permintaan dan
pabrik sesungguhnya, biaya
pengeluaran barang
pemasaran, biaya administrasi
Gudang
Laporan produk selesai
dan umumyang berasal dari pemakaian barang gudang Pencatatan biaya ovrhead pabrik sesungguhnya, biaya
Bukti kas keluar
Rekap daftar gaji dan upah
8
pemasaran, biaya administrasi dan umumyang berasal dari
Daftar gaji dan upah
pengeluaran kas
faktur dari pemasok
Surat order produksi , dokumen ini merupakan surat perintah yang dikeluarkan
oleh Departemen Produksi, yang ditujukan kepada bagian-bagian yang terkait dengan proses pengolahan produk untuk memproduksi sejumlah produk dengan spesifikasi, cara produksi, fasilitas produksi, dan jangka waktu seperti yang tercantum didalam surat order produksi tersebut. Kartu jam kerja , dokumen ini merupakan kartu untuk mencatat jam kerja
langsung yang dikonsumsi untui memproduksi produk yang tercantum di dalam surat order produksi. Bukti pengembalian barang kegudang , dokumen ini merupakan formulir yanng
digunakan oleh fungsi produksi untuk meminta bahan baku dan bahan penolong untuk memproduksi produk yang tercantum didalam surat order produksi dan berfungsi sebagai bukti pengeluaran barang dari gudang. Bukti memorial ( journal voucher ). Dokumen ini merupakan dokumen yang
digunakan sebagai dasar pencatatan depresiasi aktiva tidak berwujud, amortisasi sewa dan aktiva tidak berwujud, dan pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka. Bukti kas keluar, merupakan dokumen yang digunakan untuk mencatat biaya-
biaya yang dibayar lewat kas. Laporan produk selesai , dibuat oleh fungsi produksi untuk memberitahukan
selesainya produksi pesanan tertentu.
2.4.2 Dokumen yang terkait dalam aktivitas penghitungan fisik sediaan
Transaksi
Penghitungan fisik sediaan
Dokumen Sumber
Dokumen Pendukung
Kartu penghitungan fisik (inventory tag )
9
Adjustment catatan akuntansi
Bukti memorial
Daftar hasil penghitungan fisik (inventory summary sheet )
Kartu penghitungan fisik , dokumn ini digunakan untuk merekam hasil
penghitungan fisik sediaan, baik yang dilakukan oleh penghitung (counter ) maupun oleh pengecek (checker ). Bukti memorial ( journal voucher ). Dokumen ini merupakan dokumen yang
digunakan sebagai dasar pencatatan depresiasi aktiva tidak berwujud, amortisasi sewa dan aktiva tidak berwujud, dan pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka. Daftar hasil penghitungan fisik , hasil penghitungan fisik sediaan yang telah
terkumpul didalam kartu penghitungan fisik kemudian dicatat dalam daftar hasil penghitungan fisik untuk ditentukan harga pokok satuan dan kos total setiap jenis sediaan yang dihitung atas dasar harga pokok total setiap jenis sediaan yang trcantum didalam daftar hasil penghitungan fisik ini, kartu sediaan yang brsangkutan disesuaikan kosnya.
2.5 Catatan akuntansi dalam siklus produksi
2.5.1 Catatan akuntansi yang terkait dalam transaksi manufaktur
Catatan akuntansi yang digunakan dalam transaksi manufaktur adalah sebagai berikut: 1. Jurnal pemakaian bahan baku Catatan ini merupakan jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat pemakaian bahan baku untuk pesanan tertentu. Dokumen sumber sebagai dasar pencatatan dalam jurnal ini adalah bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang.
10
2. Jurnal umum Jurnal ini digunakan untuk mencatat distribusi biaya gaji dan upah, pembebanan biaya overhead pabrik kepada pesanan tertentu, biaya overhead pabrik sesungguhnya selain yang berupa pengeluaran kas, biaya administrasi dan umum selain yang berupa pengeluaran kas, dan dan harga pokok produk jadi dan produk dalam proses. 3. Register bukti kas keluar Catatan ini merupakan jurnal yang berfungsi untuk mencatat biaya produksi, biaya administrasi dan umum, dan biaya pemasaran yang berasal dari pengeluaran kas. 4. Kartu kos produk Catatan ini merupakan buku pembantu untuk akun kontrol barang dalam proses di dalam buku besar, yang berisi rincian biaya produksi untuk setiap pesanan. 5. Buku pembantu sediaan Catatan ini merupakan buku pembantu untuk akun kontrol sediaan yang terdapat didalam buku besar. 6. Buku pembantu biaya Digunakan untuk merinci akun kontrol biaya overhead pabrik sesungguhnya, biaya administrasi dan umum, dan biaya pemasaran.
2.5.2 Catatan akuntansi yang terkait dalam aktivitas penghitungan fisik
Catatan akuntansi yang digunakan dalam aktivitas penghitungan fisik sediaan adalah: 1. Buku Pembantu Sediaan Tujuan penghitungan fisik sediaan adalah untuk meng-adjust catatan dalam buku pembantu sediaan berdasarkan hasil penghitungan fisik sediaan. Dalam aktivitas penghitungan fisik sediaan, buku pembantu sediaan digunakan untuk menampung koreksi sediaan berdasarkan data yang dikumpulkan dalam daftar hasil penghitungan fisik sediaan.
11
2. Jurnal umum Dalam penghitungan fisik sediaan, jurnal umum digunakan untuk mencatat adjustment sediaan berdasarkan data yang dikumpulkan dalam daftar hasil penghitungan fisik sediaan.
2.6 Salah saji potensial, aktivitas pengendalian yang diperlukan, dan prosedur audit untuk pengujian pengendalian yang dapat digunakan oleh auditor.
2.6.1 Aktivitas pengendalian yang diperlukan dalam transaksi manufaktur
1. Pemisahan fungsi akuntansi biaya dari fungsi produksi, funsi gudang, dan fungsi yang menganggarkan biaya. 2. Pemisahan fungsi gudang dari fungsi produksi 3. Surat order produksi diotorisasi oleh kepala fungsi produksi 4. Daftar kebutuhan bahan dan daftar kegiatan produksi dibuat oleh fungsi perencanaan dan pengendalian produksi dan diotorisasi oleh kepala fungsi produksi. 5. Bukti permintaan dan pengeluaran barang gusdang diotorisasi oleh kepala fungsi produksi yang bersangkutan. 6. Kartu jam kerja diotorisasi oleh kepala fungsi produksi yang bersangkutan. 7. Penggunaan tarif biaya overhead pabrik untuk membebenkan biaya overhead pabrik kepada produk. 8. Bukti kas keluar diotorisasi oleh fungsi pembuat bukti kas keluar 9. Surat order produksi, bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang, bukti
kas
keluar,
bukti
memorial,
bernomor
urut
tercetak
dan
penggunaannya dipertanggung jawabkan. 10. Penggunaan kartu kos produk untuk mencatat kos produksi yang diproduksi
12
11. Penggunaan laporan produk selesai untuk penyerahan produk selesai dari fungsi produksi ke fungsi gudang dan untuk dasar pencatatan kos produk jadi dalam buku pembantu sediaan. 12. Secara periodik dilakukan rekonsiliasi kartu biaya dengan akun kontrol biaya didalam buku besar 13. Penggunaan panduan akun dan pelaporan biaya produksi pada waktu yang tepat.
2.6.2 Aktivitas
pengendalian
yang
diperlakukan
dalam
aktivitas
peghitungan fisik sediaan
1. Pemisahan penghitung dengan pengecek 2. Penggunaan kartu penghitungan fisik sediaan bernomor urut tercetak 3. Pemegang kartu penghitungan fisik sediaan mempertanggungjawabkan pemakaian kartu tersebut dan pencatatannya kedalam daftar hasil penghitungan fisik sediaan 4. Pengecekan secara independen pencantuman kos sediaan kedalam daftar hasil penghitungan fisik sediaan 5. Pengecekan secara independen terhadap perkalian antara kuantitas dan kos perunit dalam daftar hasil penghitungan fisik sediaan 6. Pengecekan secara independen kedalam buku pembantu sediaan berdasarkan daftar hasil penghitungan fisik sediaan 7. Panduan akun dan review pemberian kode akun.
REFERENSI
Mulyadi, 2002, Auditing, Edisi ke-6, Buku-2, Penerbit Salemba Empat