BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Siklus produksi berhubungan dengan konversi konve rsi bahan baku b aku menjadi barang jadi. Siklus ini meliputi perencanaan serta se rta pengendalian produksi dari jenis-jenis dan kuantitas barang yang akan diproduksi, tingkat persediaan yang akan dipertahankan, serta transasi dan peristiwa yang berkaitan dengan proses pabrikasi. Transaksi yang terjadi di siklus ini dimulai pada saat bahan baku diminta untk produksi, dan berakhir ketika barang yang diproduksi ditransfer ke barang jadi. Transaksi yang terjadi dlaam siklus ini disebut trasaksi pabrikasi. Siklus produksi saling berkaitan dengan 3 silus lain berikut ini; a. siklus pengeluaran dalam pembelian bahan baku dan pembayaran berbagai biaya overhead b. siklus jasa personalia dalam pembayaran biaya tenaga kerja pabrik c. siklus pendapatan dalam penjualan barang jadi.
1.2 RUMUSAN MASALAH 1. Apa Permasalahan audit terhadap siklus produksi? 2. Bagaimana pemahaman terhadap struktur pengendalian inten? 3. Bagaimana pengendalian inten terhadap siklus produksi? 4. Apa saja pengujian substantive terhadap persediaan? 5. Bagaimana Kertas kerja pemeriksaan?
1.3 TUJUAN 1. Untuk mengetahui Permasalahan audit terhadap siklus produksi 2. Untuk mengetahui pemahaman terhadap struktur pengendalian inten 3. Untuk mengetahui pengendalian inten terhadap siklus produksi 4. Untuk mengetahui pengujian substantive terhadap persediaan 5. Untuk mengetahui Kertas kerja pemeriksaan
Page 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 PERMASALAHAN AUDIT TERHADAP SIKLUS PRODUKSI 2.1.1
Jenis Akun Yang Terkait Dengan Siklus Produksi
Jenis akun yang terkait dengan siklus produksi, antara lain:
Bahan baku
Tenaga kerja langsung
Overhead pabrik
Barang dalam proses awal
Barang dalam proses akhir
Barang jadi
Harga pokok penjualan
Persediaan barang jadi
2.1.2
Tujuan Audit Terhadap Siklus Produksi
Kategori
Tujuan audit atas kelompok
asersi
transaksi
Keberadaan atau keterjadian
Tujuan audit atas saldo akun
Transaksi pabrikasi yang dicatat
Persediaan yang tercantum
menyajikan bahan, tenaga kerja,
dalam neraca secara fisik ada.
dan overhead yang ditransfer ke
Harga pokok penjualan
produksi serta pemindahan
menunjukkan harga pokok
produksi yang sudah selesai ke
barang yang dijual selama
barang jadi selam periode berjalan
periode berjalan Persediaan mencakup semua
Kelengkapan
Semua transaksi pabrikasi yang
bahan, produk, dan
terjadi selama periode berjalan
perlengkapan yang ada di
sudah dicatat
tangan perusahaan pada tanggal neraca.
Page 2
Harga pokok penjualan mencakup dampak semua transaksi penjualan selama periode berjalan. Hak dan kewajiban
Entitas memegang hak atas
Entitas pelapor memegang hak
persediaan yang berasal dari
milik atas persediaan pada
transaksi pabrikasi yang dicatat
tangal neraca Persediaan telah dinyatakan dengan tepat pada harga yang
Penilaian atau alokasi
Transaksi pabrikasi telah dijurnal, di ikhtisarkan, dan dibukukan atau diposting dengan benar
terendah antara harga pokok dan harga pasar. Harga pokok penjualan didasarkan pada penerapan metode arus biaya yang berlaku secara konsisten. Persediaan dan harga pokok penjualan telah di identifikasi
Rincian transaksi pabrikasi Penyajian dan
mendukung penyajiannya dalam
pengungkapan
laporan keuangan termasuk klasifikasi dan pengungkapannya
dan di klasifikasikan secara tepat dalam laporan keuangan. Pengungkapan yang berhubungan dengan dasar penilaian dan pengagunan atas penjaminan persediaan sudah memadai.
Namun secara sederhana tujuan audit atas persediaan yang berkaitan dengan siklus produksi adalah sebagai berikut : a. Semua persediaan yang dicatat memang benar-benar ada pada tanggal neraca (existence). b. Semua persediaan yang telah ada dihitung dan dicantumkkan dalam ikhtisar persediaan (completeness). c. Semua persediaan milik perusahaan (ownership).
Page 3
d. Persediaan dinilai sesuai dengan prinsip yang berlaku umum dan diterapkan secara konsisten (valuation). e. Pos-pos persediaan telah diklasifikasi dengan tepat (clasification). f.
Semua persediaan telah dicatat dengan pisah batas pembelian dan penjualan pada akhir tahun (cut-off ).
g. Jumlah rincian persediaan dalam kartu persediaan sesuai dengan buku besar (mechanical accurary ). h. Semua persediaan yang dijadikan jaminan telah diungkapkan dengan lengkap dalam laporan keuangan (disclosure).
2.1.3
Materialitas, Risiko dan Strategi Audit
Pemahaman tentang bisnis dan industry klien akan membantu auditor dalam merancang program audit yang efektif dan efisien. Bagi banyak perusahaan persediaan pabrik asi merupakan proses inti, dan kemampuan entitas itu untuk menghasilkan laba serta arus kas akan tergantung pada seberapa baik proses pabrik asi ini dikelola. Bagi banyak perusahaan distribusi dan eceran ,manajemen persediaan merupakan hal yang penting untuk mencapai keberhasilan. Pada saat mengaudit sebuah perusahaan pabrik asi , auditor biasanya ingin memahami intensivitas modal dari proses pabrik asi, di samping bauran bahan baku dan tenaga kerja yang diperlukan dalam proses pabrikasi itu.Pemahaman ini merupakan hal yang penting dalam mengevaluasi kelayakan hasil-hasil keuangan yang dilaporkan , terutama pada saat mengevaluasi tujuan audit seperti keberadaan persediaan, penilaian persediaan baik pada biaya historis maupun nilai realisasi bersih, apakah klien memegang hak kepemilikan atas persediaan, serta masalah penyajian dan pengungkapan. Materialitas
Alokasi materialitas ke akun-akun yang dipengaruhi oleh transaksi dalam siklus ini akan bervariasi menurut pertimbangan. Petimbangan utama dalam mengevaluasia lokasi materialitas adalah penentuan besarnya salah saji yang akan mempengaruhi keputusan pemakai laporan keuangan yang berakal sehat. Pertimbangan sekunder adalah hubungannya dengan biaya untuk mendeteksi kesalahan.
Page 4
Risiko Inheren
Risiko inheren dari terjadinya salah saji dalam laporan keuangan yang disebabkan oleh transaksi persediaan pada jaringan hotel atau distrik sekolah relative rendah ,karena persediaan bukan merupakan bagian yang material dari proses intientitasitu. Prosedur Analitis
Prosedur analitis adalah prosedur yang murah dari segi biaya dan dapat membuat auditor waspada terhadap potensi terjadinya salah saji. Seperti disebutkan, jika laporan keuangan yang disajikan untuk audit memperlihatkan kecenderungan naik nya marjin laba yang disertai dengan naiknya jumlah hari perputaran persediaan, maka persediaan mungkin telah ditetapkan terlalu tinggi.
2.2 STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN
Pertimbangan Struktur Pengendalian Intern Siklus Produksi – Persediaan Akuntan harus memperoleh pemahaman struktur pengendalian intern yang meliputi a. Lingkungan pengendalian Meliputi beberapa faktor lingkungan pengendalian, yaitu
Pertanggungjawaban
urusan
produksi
ada
pada
direktur
operasional,
pemanufakturan atau direktur produksi.
Metode pengendalian manajemen termasuk penggunaan biaya standar dan anggaran serta perhitungan varians.
Adanya internal auditor.
Praktik dan kebijakan ketenagakerjaan, meliputi pemilihan tenaga kerja pabrik(produksi) yang memenuhi kualifikasi tertentu.
b. Penaksiran Resiko Auditor harus memperoleh pengetahuan memadai tentang proses penaksiran resiko entitas untuk memahami bagaimana manajemen mempertimbangkan resiko yang relevan dengan tujuan pelaporan keuangan dan memutuskan tentang tindakan yang ditujukan ke resiko tersebut. c. Informasi dan Komunikasi(Sistem Akuntansi)
Page 5
Sistem informasi akuntansi produksi perusahaan manufaktur termasuk pengendalian atas rekening dan dokumen pendukung untuk bahan baku, barang dalam proses dan persediaan barang jadi. Sistem informasi akuntansi siklus produksi- persediaan suatu perusahaan harus dapat menyediakan adanya jejak audit yang lengkap atas setiap transaksi. 4.
Pemantauan
Mencakup umpan balik dari para konsumen misalnya informasi mengenai kualitas dan ketepatan waktu pengiriman dan penilaian terhadap efektifitas pengendalian biaya, ketelitian data biaya, serta pengawasan fisik terhadap persediaan. 5.
Aktivitas Pengendalian
Digolongkan menjadi beberapa kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan : 1. Review tenaga kerja 2.
Pengolahan informasi
3. Pengendalian fisik 4. Pemisahan tugas
2.3 PENGENDALIAN SIKLUS PRODUKSI (PERSEDIAAN) 2.3.1
Catatan dan dokumen terkait siklus produksi
Surat order produksi adalah surat perintah yang dikeluarkan oleh departemen produksi, yang ditujukan kepada bagian-bagian yang terkait dengan proses pengolahan produk memproduksi sejumlah produk dengan spesifikasi, cara produksi, fasilitas produksi jangka waktu seperti yang tercantum didalam surat order prokduksi tersebut.
Kartu jam kerja: kartu untuk mencatat jam kerja tenaga kerja langsung yang dikonsumsi untuk memproduksi produk yang tercantum di dalam surat order produksi.
Buku permintaan dan pengeluaran barang gudang= formulir yang digunakan oleh fungsi produksi untuk meminta bahan baku dan bahan penolong untuk memproduksi produk yang tercantum di dalam surat order produksi.
Page 6
Bukti pengembalian barang ke gudang adalah fomulir yang digunakan oleh fungsi
produksi untuk mengembalikan bahan baku dan bahan penolong ke fungsi gudang. Bukti memorial adalah dokumen yang digunakan sebagai dasar pencatatan
depresiasi aktiva tetap berwujud, amortisasi aktiva tetap berwujud,amortisasi sewa & aktiva tidak berwujud, dan pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk berdasarkan tariff yang ditentukan di muka. Bukti kas keluar adalah dokumen yang digunakan untuk mencatat biaya-biaya
yang dibayar lewat kas. Laporan produk selesai adalah laporan produk selesai dibuat oleh fungsi produksi
untuk memberitahukan selesainya produksi pesanan tertentu. Catatan terkaitsiklusproduksi
Jurnal pemakaian bahan baku
Jurnal umum
Register bukti kas keluar
Kartu kos produk
Buku pembantu sediaan
Buku pembantu biaya
2.3.2
Fungsi yang terkait siklus produksi
Fungsi-fungsi pabrikasi :
Memulaiproduksi : o
Merencanakandanmengendalikanproduksi
o
Mengeluarkanbahanbaku
Memindahbarang : o
Memprosesbarangdalamproduksi
o
Memindahkan pekerjaan yang sudah selesai ke barang jadi
o
Melindungi persediaan
Mencatat transaksi produksi dan persediaan : o
Menentukan dan mencatat biaya-biaya pabrikasi
o
Menjaga kebenaran saldo-saldo persediaan
Page 7
Pelaksanaan fungsi-fungsi ini melibatkan beberapa departemen. Pengendalian yang berkaitan dengan produksi dan pemindahan barang adalah relevan dalam menilai risisko pengendalian untuk asersi kejadian dan kelengkapan. Pengendalian yang berhubungan dengan pencatatan transaksi persediaan penting dalam menilai risiko pengendalian untuk asersi hak dan kewajiban, penilaian serta penyajian dan pengungkapan untuk transaksi dan persediaan pabrikasi. Memulai produksi
Merencanakan dan mengendalikan produksi, Otorisasi produksi dibuat dalam departemen perencanaan dan pengendaIian produksi berdasarkan pesanan yang diterima dari pelanggan atau analisis peramalan penjualan serta kebutuhan persedian. Pendokumentasian, otorisasi dilakukan dengan menerbitkan perintah produksi benomor urut.
Mengeluarkan bahan baku, Gudang akan menyerahkan bahan baku ke bagian produksi setelah menerima slip pengeluaran bahan (permintaan) yang dibuat oleh departemen produksi. Slip ini menunjukkan kuantitas dan jenis bahan yang dirninta serta nomor perintah yang harus dibebani. Setiap slip harus ditandatangi oleh pekerja produksi yang berwenang.
Perpindahan Barang
MemprosesBarangDalam Proses, Tenaga kerja yang digunakan untuk mengerjakan perintah produksi tertentu dicatat dalam tiket waktu, Fungsi pencatatan waktu ini juga bisa dilakukan dengan mengharuskan karyawan memasukan tanda pengenal mereka ke dalam terminal komputer, kemudian mengetik momor perintah produksi setiap kali mereka memulai atau berhenti mengerjakan suatu pesanan,
Memindahkan pekerjaan yang sudah selesai ke barang jadi, Apabila pembaatm barang sudah selesai dan sudah lulus inspeksi akhir, maka disusunlah sebuah laporan produksi yang sudah selesai. Barang tersebut kemudiaan dikirim ke gudang barang jadi. Yang menerima tanggung jawab atas barang itu menandatangani tiket perpindahan.
Melindungi persediaan,
Page 8
Persediaan pabrikasi sangat rentan dengan pencurian dan kerusakan Penyimpanan persediaan bahan baku dan barang jadi dalam ruang terkunci dengan akses yang terbatas pada orang-orang yang diberi otorisasi mempakan hal yang terpenting dalam meIindungi aktiva ini.
Mencatat Transaksi Pabrikan dan Persediaan
Menentukandanmencatatbiayapabrikan Fungsi ini menyangkut hal-hal sebagai berikut: o
Membebankan bahan langsung dan tenaga kerja langsung ke barang dalam proses
o
Mengenakan overhead pabrikasi ke barang dalam proses
o
Memindahkan biaya diantara deprtemen produksi
o
memindahkan biaya produksl yang sudah selesai ke barang jadi
Mempertahankan kebenaran salda-saldo persediaan Dalam hal mempertahankan saldo-saldo persediaan melibatkan 3 aktifitas. yaitu: o
Dilakukan perhitungan periodik yang independent terhadap persediaan yang ada di tangan dan membandingkan dengan kuantitas yang dicatat.
o
Dilakukan pengecekan periodic yang independent terhadap kesesuaian antara Jumlah yang tercatat dalam file bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi.
o
Inspeksi periodik terhadap
2.3.3
Dalam
Risiko pengendalian
memperoleh
pemahaman,
menilai
risiko
pengendalian
dan
mendokumentasikan tentang bagian-bagian dari komponen pengendalian internal yang relevan dengan transaksi pabrikasi, auditor menggunakan prosedur yang sama seperti transaksi lain. Prosedur ini meliputi:
Review atas pengalamam sebdumnya dengan klien yang bersangkutan
Pengajuan pertanyaan kepada manajemen serta personil produksi
Pemeriksaan dokumen dan catatan produksi
Pengamatan atas aktivitas dan kondisi produksi
Page 9
Prosedur ini juga mencakup penggunaan kuesioner pengendalian internal, bagan arus, dan memorandum naratif. Spesifikasi auditor mengenai tingkat risiko deteksi yang dapat diterima untuk pengujian rincian atas asersi-asersi persediaan akan mencerminkan suatu hubungan terbalik dengan penilaian risiko inheren, risiko pengendalian, dan risiko prosedur analitis yang relevan yang berkaitan dengan asersi-asersi itu. Sebagai contoh dalam menilai risiko pengendalian untuk asersi eksistensi keberadaan pada persediaan barang dagang, auditor akan memperhitung.kan penilaian risiko pengendaliaanya untuk asersi tersebut bagi transaksi pembelian yang memperbesar saldo persediaan, sedangkan asersi kelengkapan untuk transaksi penjualan yang memperkecil saldo persediaan. Penetapan resiko pengendalian merupakan proses pengevaluasian efektifitas kebijakan dan prosedur pengendalian intern dalam mencegah dan mendeteksi salah saji material dalam laporan keuangan. Proses penentuan resiko pengendalian meliputi identifikasi salah saji potensial, pengendalian yang perlu dan pengujian pengendalian yang mungkin dilakukan. SALAH
FUNGSI
SAJI
POTENSIAL
PENGENDALIAN YANG
PENGUJIAN
PERLU
PENGENDALIAN
Order Perencanaan
dan
pengendalian
produksi
disetujui Produksi melebihi order
dalam
produksi
harus Mengajukan
terlebih
dahulu pertanyaan
perencanaan
dan mengenai
pengendalian produksi
prosedur
persetujuan
order
produksi Slip Pengeluaran
bahan Penggunaan material tanpa
baku (material)
otorisasi
pengeluaran
material Memeriksa
yang ditanda-tangani harus pengeluaran ada
da-lam
slip mate-
pengeluaran rial, dan memban-
barang
dingkannya dengan order produksi
Pengolahan
bahan - Jam tenaga kerja langsung
baku menjadi produk
tidak
dibe-bankan
jadi
order produksi
Time ticket diguna-kan untuk · Mengamati
ke mencatat jam kerja dalam order produksi
peng-
gunaan time ticket dan prosedur
Page 10
- Karyawan
departe-men
pen-catatan waktu
produksi akhir mengklaim Move barang
yang
tidak
diterima bagian gudang
ticket final
ditandatangani
petu-gas Memeriksa move
gudang barang jadi untuk
ticket final untuk
setiap pe-nerimaan barang
melihat
jadi
tanda tangan ter-
adanya
otorisasi Akses ke persediaan hanya Mengamati diberikan ke-pada karyawan sedur Perlindungan
Persediaan
dicuri
dari
gudang
persediaan
-
pemanufakturan
Barang dicuri
dalam
proses
selama
proses
produksi
berwenang Move
dan
pencatatan biaya atau Harga
pokok
pemanufakturan
penjagaan
keamanan ticket yang
tandatangani
di-
diguna-kan Mengamati
untuk
mengen-dalikan sedur
perpindahan
fisik
dan
Tarif
tarif overhead yang
overhead dan biaya standar pertanyaan
digunakan
harus dise-tujui dahulu oleh mengenai
· Biaya pemanufak-turan yang ke
penerapan Mengajukan
Data yang digunakan dalam Memeriksa
dengan
data
dari
laporan
aktivitas produksi harian.
· Harga pokok produk selesai Data yang digunakan dalam Memeriksa tidak ditransfer ke barang pencatatan jadi
prosedur
penentuan tarif
barang pengalokasian direkonsiliasi rekonsiliasi
dalam proses tidak tercatat.
(produksi)
meme-
antar departemen produksi
· Ketidaktepatan
dialo-kasikan
pro-
barang riksa move ticket
manajemen. Penentuan
pro-
produk
direkonsiliasi
dengan
selesai rekonsiliasi data
dari laporan produksi selesai.
Page 11
Penjagaan
ketepatan
saldo persediaan
Kuantitas
persediaan
tercatattidak sesuai dengan kuantitas di tangan
Mengadakan
perhitungan Mengamati
indepen-den secara periodik perhitungan atas persediaan di tangan independen dengan jumlah dicatat.
2.4 Pengujian Substantif Terhadap Persediaan
Bagian ini berhubungan dengan pengujian substantif atas persediaan barang dagang yang dibeli dan disimpan oleh pedagang grosir serta eceran dan juga persediaan bahan baku, barang dalam proses, serta barang jadi yang dimilikj pabrikan.Dalam hal inl juga perlu dipastikan bahwa pemeriksaan audit atas saldo persediaan harus cukup efisien dan efektif dalam mendapatkan bukti kompeten yang mencukupi dan harus dipertimbangkan secara cermat penentuan tingkat resiko deteksi yang dapat diterima dan perancangan pengujian substantif yang sesuai untuk asersi-asersi persediaan. Merancang Pengujian Substantif
Pengujian substantif yang mungkin dilakukan terhadap asersi-asersi saldo persediaan Kategori
Substantive pengujian
Prosedurawal
Memperoleh pemahaman mengenai bisnis dan industri dan menentukan:
Signifikunsi harga pokok penjualan dan persediaan.
Penggerak ekonomi utama yang mempengaruhi harga pokok
penjualan,marjin
kotor
dan
kemungkinan
keusangan persediaan.
Sejauh mana klien memiliki persediaan konsinyasi (masuk atau keluar).
Eksistensi
komitmen
pembelian
dan
konsentrasi
aktivitis dengan pemasok. Melakukan prosedur awal atas saldo dan catatan persediaan yang akan diuji lebih lanjut. Proseduranalitis
melakukanproseduranalitis
Page 12
Menelaah pengalaman dan kecenderungan industri. memeriksaanalisisperputaranpersediaan
menelaah hubungan saldo persediaan dengan aktivitas pembelian,produksi, dan penjualan terakhir
Membandingkansaldopcrsediaandengan
volume
penjualan yang diantisipasi Pengujianrinciantransaksi
memvoucing ayat jurnal dalam akun persediaan ke dokumentasi pendukungnya Menelusuri
data
dari
catatan
pembelian,
pabrikasi,
produksi yang sudah selesai, dan penjualan ke akun persediaan Pengujian pisah batas Pengujianrinciansaldo
Mengamati penghitungan fisik persediaan yang dilakukan klien.
Memutuskan waktu dan Iuas pengujian.
Mengevaluasi
kelayakan
rencana
perhitungan
persediaan klien Menguji akurasi klerikal daftar persediaan.
Menghitung kembali total dan perkalian kuantitas dengan harga per unit.
Mene1usuri pengujian perhitungan dll.
Menguji penetapan harga persediaan.
Memeriksa faktur penjual yang sudah dibayar untuk persediaan yang dibeli
Memeriksa ketetapan tarif tenaga kerja langsung dan overhead, biaya standar serta disposisi varians yang
berhubungan
dengan
persediaan
yang
diproduksi. Mengkomfirmasi persediaan pada lokasi diluar entitas Memenksa perjanjian dan kontrak konsinyansi
Page 13
Pengujianrinciansaldo
: Mengevaluasi nilai realisasi bersih persediaan
estimasiakuntansi
memeriksa faktur penjualan setelah akhir tahun dan melakukan pengujian nilai terendah antara harga pokok dan harga pasar.
Membandingkan
persediaan
dengan
katalog
penjualan dan laporan penjualan tahun berjalan entitas dll. Prosedur yang diwajibkan
Observasi atas perhitungan persediaan fisik
Penyajiandanpengungkapan
Membandingkan penyajian da1am laporan dengan GAAP.
Mengkonfinnasi
perjanjian
penjaminan
dan
pengagunan persediaan.
Menelaah penyajian dan pengungkapan persediaan dalam konsep laporan keuangan dan menentukan kesesuaianuya dengan GAAP
2.4.1 Program Pemeriksaan Prosedur Awal
Salah Satu prosedur awal yang penting adalah menyangkut usaha untuk mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan industri suatu entitas guna mcnetapkan konteks untuk mengevaluasi prosedur analitis dan pengujian rincian. jika klien adalah pabrikan, maka penting untuk memahami bauran biaya tetap dan biaya variabel yang terlibat dalam proses pabrikasi. Dan jika klien itu mcrupakan pengecer, maka penting untuk memahami sumber pasokan produk serta peran yang dimainkan klien dalam mata rantai distribusi ini.
Prosedur Analitis
Hal yang sangat penting dilakukan ketika mengembangkan ekspektasi yang akan digunakan dalam mengevaluasi data analitis bagi klien adalah penelaahan atas pengalaman dan kecenderungan industri klien. Sebagai contoh, dengan mengetahui
Page 14
penurunan yang tajam dalam rasio perputaran persediaan klien yang mencerminkan keadaan perusahaan tersebut, dapat membantu auditor untuk menyimpulkan bahwa penurunan itu tidak mengindikasikan kesalahan yang berhubungan dengan keberadaan data klien yang digunakan dalam menghitung rasio perputaran persediaan., melainkan mengindikasikan masalah penilaian yang berkaitan dengan penurunan permintaan yang mungkin akan diikuti oleh menurunnya harga pasar.
2.4.2 Pengujian Terhadap Persediaan Pengujian Rincian Transaksi
Pengujian ini me1ibatkan prosedur pemeriksaan dokumen pendukung dan penelusuran uutuk mendapatkan bukti tentang pemrosesan setiap transaksi yang mempengaruhi saldo persediaan.
Pengujian Ayat Jurnal Atas Akun Persediaan
Sebagian atau semua jenis pengujian ini dapat dilakukan sebagai bagian dari pengujian bertujuan ganda selama melaksanakan pekerjaan interim. Contoh vouching ayat jumal yang tercatat dalam akun persediaan mencakup pemeriksaan dokumen pendukung. a. Ayat jumal debet dalam persediaan barang dagang atan bahan baku ke faktur penjual, laporan penerimaan, dan pesanan pembelian. b. Ayat jumal debet dalam persediaan barang dalam proses atau barangjadi ke catatan biaya pabrikasi dan laporan produksi. c. Ayat jnrnal kredit pada persediaan barang dagang dan barang jadi ke dokumen dan catatan penjualan. d. Ayat jumal kredit pada persediaan bahan baku dan barang dalam proses ke catatan biaya pabrikasi dan laporan produksi.
Pcngujian rincian saldo
Mengamati Perhitungan Tjersediaan Flsik Klien Prosedur ini diwajibkan apabila persediaan merupakan ha1 yang material bagi laporan keuangan sebuah perusahaan.
Page 15
SAS 1 (AU 331.09),piutang dan persediaan,mcnyatakan bahwa dari pengujian substantive ini auditor akan memperoleh pengetahuan langsung mengenai efektifitas perhitungan persediaan klien serta tingkat keandalan yang dapat diberikan atas asersi manajemen sehubungan dengan kuantitas dan kondisi fisik persediaan. Penetapan Waktu Dan Luas Pengujian Penetapan waktu tergantung pada system persediaan yang dianut klien dan efektifitas pengendalian internal. Dalam systcm persediaan periodic, kuantitas ditentukan melalui perhitungan fisik,dan semua perhitungan telah ditentukan pada tanggal tertentu yang mendekati tanggal neraca. Dalam system persediaan efekiif,perhitungan
fisik
dapat
perpektual dilakukan
dengan dan
pengendalian dibandingkan
internal dengan
yang catatan
persediaan pada tanggal interim.Dalam kasus ini prosedur ini dapat dilakukan selama atau setelah akhir periode yang diaudit.
Rencana Perhitungan Persediaan Perhitungan persediaan fisik dilakukan sesuai dengan rencana atau daftar intruksi,yang mencakup hal-hal seperti :
Nama karyawan yang bertanggung jawab untuk mengawasi perhitungan persediaan
Tanggalperhitungan
Lokasi-lokasi yang dihitung
Intruksi terinci mengenai perhitungan akan dilakukan
Penggunaan dan pengendalian label persediaan bernomor urut serta lembar ikhtisar
Ketentuan mengenai penangangan penerimaan,pengirman dan perpindahan barang
Pemisahan atau identitikasi barang yang bukan milik klien.
Melaksanakan Pengujian
Meneliti kecermatan para karyawan klien mengikuti rencana perhitungan persediaan.
Memastikan bahwa semua barang dagang telah diberi label.
Menentukan label persediaan bernomor urut dan lembar kompilasi telah dikendalikan dengan semestinya.
Melakukan pengujian perhitungan dan menelusuri kuantitas.
Page 16
Mewaspadai wadah-wadah yang kosong yang mungkin ada.
Mewaspadai persediaan barang yang rusak dan usang.
Menilai kondisi umum persediaan.
Mengidentifikasi dokumen penerimaan dan pengiriman terakhir yang digunakan.
Mengajukan pertanyaan tentang eksistensi barang persediaan yang lambat pergerakannya.
Persediaan Yang Ditentukan Dengan Sampel Statistik Perhitungan ini harus diamati apabila dianggap perlu sesuai dengan situasinya. Selain itu auditor harus memperoleh bukti mengenai kelayakan metode yang digunakan untuk menentukan kuantitas yang diperlukan. Pengamatan Persediaan Awal Auditor mungkin akan ditunjuk sesudah persediaan awal dihitung atau diminta untuk memberikan laporan mengenai laporan keuangan dari satu atau lebih periode sebelumnya. Jika sebelumnya klien belum pernah diaudit, maka auditor dapat memperoleh kepuasan audit dengan menelaah ikhtisar perhitungan yang pernah dilakukan klien, menguji transaksi persediaan sebelumnya, dan menerapkan pengujian laba kotor terhadap persediaan. Dampak Terhadap Laporan Auditor Apabila bukti yang mencukupi belum diperoleh sehubungan dengan persediaan awal atau auditor tidak bisa mengamati perhitungan persediaan akhir, maka auditor dilarang untuk mengeluarkan laporan audit satndar.
3
KERTAS KERJA
Page 17
Page 18
BAB III PENUTUP Kesimpulan
Dalam produksi, kebutuhan bahan baku bervariasi sesuai dengan ukuran dan jenis industry dari perusahaan, pembelian dan penggunaan bahan baku, dan dalam siklus produksi, persediaan bahan baku, pemrosesan, hingga pencatatan tenaga kerja yang dibutuhkan dalam produksi perlu dilakukan sistem akuntansi supaya setiap transaksi yang terjadi baik dalam pemenuhan bahan baku hingga ke tahap barang jadi (finish goods) dapat terkoordinir pengawasannya sesuai dengan prosedur akuntansi yang berlaku pada umumnya. Dokumen yang digunakan dalam siklus produksi khususnya pada transaksi manufaktur diantaranya yaitu surat order produksi, kartu jam kerja, bukti pengembalian barang ke gudang, bukti memorial (journal voucher), bukti kas keluar, dan laporan produk selesai. Fungsi yang terkait dalam transaksi manufaktur diantaranya fungsi penjualan, fungsi otorisasi produksi, fungsi produksi, fungsi perencanaan dan pengawasan produksi, fungsi gudang, dan fungsi akuntansi biaya dan fungsi akuntansi umum. Pengendalian internal yang diperlukan dalam transaksi produksi manufaktur diantaranya dilakukan pemisahan fungsi akuntansi biaya dari fungsi produksi, fungsi gudang, dan fungsi menganggarkan biaya, adanya otorisasi baik atas surat order produksi, bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang dan kartu jam kerja oleh kepala fungsi produksi
Page 19
DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi,2002. Auditing, Buku Dua, Edisi Ke Enam, Salemba Empat, Jakarta.
http://wisudarini.blogspot.co.id/2015/01/audit-siklus-produksi-persediaan.html?m=1
http://www.academia.edu/23912226/audit_terhadap_siklus_Produksi_Pengujian_Substan tif_Terhadap_saldo_sediaan
Page 20