SENYAWA TURUNAN ALKANA
Karakteristik dan Kegunaan Senyawa Turunan Alkana
Senyawa turunan alkana merupakan suatu senyawa yang berasal dari golongan alkana dengan satu atau lebih atom H-nya diganti oleh atom atau gugus atom tertentu.
GugusFungsi
Gugus atom pengganti ini disebut sebagai gugus fungsi yang berarti gugus penentu sifat.
Contoh:
Etana (CH3 – CH3) apabila satu atom H-nya disubsitusi atau diganti dengan gugus atom pengganti –O, akan menjadi etanol.
Sifat-sifat etana dan etanol :
No
Sifat
Etana
Etanol
1
Wujud pada suhu kamar
Gas
Cair
2
Kelarutan dalam air
Tidak larut
Larut sempurna
3
Direaksikan dengan Na
Tidak bereaksi
Bereaksi
4
Titik didih
-98o C
78o C
Perbedaan sifat pada etana dan etanol diakibatkan oleh gugus atom pengganti H yang terkait pada alkana. Beberapa gugus fungsi pada senyawa alkana :
Gugus fungsi –OH (Alkohol/Alkanol)
Senyawa turunan alkana yang satu atom H-nya diganti dengan gugus –OH , yang dirumuskan dengan R - OH. R merupakan rantai karbon atau alkil.
Contoh: etanol (CH3 - CH2 – OH).
Berdasarkan letak gugus fungsinya, alcohol dibedakan menjadi 3 :
Alkohol Primer
Alkohol primer terjadi apabila gugus fungsi ( -OH ) terikat pada atom C primer.
Contoh: H3C – CH2 – CH2 – OH (1-propanol)
Alkohol Sekunder
Alkohol Sekunder terjadi apabila gugus fungsi ( -OH ) terikat pada atom C sekunder.
Contoh :
(2-propanol)
Alkohol tersier
Alkohol tersier terjadi apabila gugus fungsi ( -OH ) terikat pada atom C tersier.
Contoh : CH3
H3C – C – OH (2-metil-2-propanol)
CH3
Gugus Fungsi – O – (eter/alkohsi alkana)
Adalah turunan alkana dengan rumus umum R – O – R, dengan gugus fungsional – O – yang terikat pada dua gugus alkil.
Contoh : dietil eter (C2H5 – O – C2H5) digunakan sebagai obat bius.
O
Gugus Fungsi –C
H O
Senyawa dengan gugus fungsi – CHO disebut aldehid/alkanal. Rumus umum R – C
H
atau RCHO.
Contoh : Formaldehid atau formalin (HCHO)
O
Gugus Fungsi – C – (keton/alkanon)
O
Merupakan turunan alkana dengan gugus fungsi – C – R. Gugus fungsi ini disebut
O
""
Juga gugus karbonil. Rumus keton yaitu R – C – R , dengan R sama atau berbeda.
contoh: Aseton (CH3 – CO – CH3) untuk pembersih cat kuku.
O
""
Gugus Fungsi – C – OH (asam karboksilat/asam alkanoat)
O
Senyawa turunan alkana dengan gugus fungsi – C disebut asam karboksilat
OH
O
atau asam alkanoat. Rumus umumnya yaitu R – C .
OH
Contoh : Asam cuka atau asam asetat (CH3COOH).
O
""
Gugus Fungsi – C – O – R' ( ester/alkil alkanoat)
O
Ester merupakan senyawa turunan asam berkarboksilat dengan rumus H – C
O O – R
""
Dan mempunyai gugus fungsi – C – O – R'.Digunakan untuk esens.
Gugus Fungsi – X (halo alkana/alkil halide)
Dinamakan halo alkana. Gugus – X berasal dari unsur-unsur golongan hologen, yaitu – F, - Cl, - Br, atau – I . Senyawa halo alkana digunakan di industry.
Contoh : Freon digunakan sebagai refrigerant pada mesin pendingin.
Tata Nama SenyawaTurunan Alkana
Alkana dan turunan alkana merupakan senyawa karbon. Penamaan senyawa karbon diatur dalam tata nama IUPAC, dikenal dengan nama sistematis. Senyawa karbon mempunyai nama dagang , nama ini disebut nama trivial.
Tata Nama Alkohol/Alkanol
Nama IUPAC
Nama IUPAC alcohol diturunkan dari nama alkana dengan mengganti akhiran a menjadi ol.
contoh :
OH
CH3 – C – CH – CH2 – CH3 3-etil-2,4-dimetil 2-pentanol
H3C CH – CH3
CH3
Nama Trivial
Nama trivial alcohol dimulai dengan menyebutkan nama alkilnya, diikuti dengan kata alkohol.
contoh :
CH3 – CH2 – OH (etil alcohol)
CH3 – CH2 – OH – OH (sek-butil alcohol)
CH3
Tata nama Eter/Alkoksi Alkana
Nama IUPAC
Pada penamaan ini, gugus alkoksi yaitu alkil yang mengandung guguas
– O diberi nomor terkecil.
Contoh :
CH3 – O – CH3 metoksi pentana
CH3 – CH2 – CH – CH – O – C3H7 3-propoksi-4-metil heksana
CH3 C2H5
Nama Trivial
Nama trivial eter adalah alkil alkil eter yaitu nama kedua gugus alkil ditulis di depan diikuti kata eter, ditulis terpisah. Apabila kedua alkil sama, diawali kata di.
Contoh :
CH3 – O – CH3 dimetil eter
CH3 – CH2 – CH3 – O – CH3 metil propil eter
CH3 – CH – O – CH3 metil isopropyl eter
CH3
Tata Nama Aldehid/Alkanal
Nama IUPAC
Turunan dari nama alkananya. Mengganti a menjadi al.
Alkana
Alkanal
Etana
Etanal
butana
butanal
heksana
heksanal
Posisi gugus fungsi – CHO tidak perlu diberi nomor, Karena selalu menjadi nomor satu.
contoh :
CH3
CH2
CH3 – CH – CH – CH3 2,3-dimetil pentanal
CHO
Turunan dari nama trival asam karboksilat, dengan mengganti kata asam dan mengganti akhiran at menjadi aldehid.
Asam Karboksilat
Aldehid
asam format
Formaldehid
Asam asetat
asetaldehid
Asam butirat
butiraldehid
Tata Nama Keton/Alkanon
Nama IUPAC
Turunan dari nama alkananya, dan akhiran a diganti dengan on.
Untuk alkanon bercabang berlaku aturan, yaitu :
Rantai terpanjang/rantai imduk harus mengandung gugus –CO – ;
Rantai induk diberi nomor dari salah satu ujung sehingga posisi gugus fungsi mendapat nomor terkecil;
Cabang dan gugus pengganti lain ditulis terlebih dahulu sesuai abjad diikuti rantai induk, posisi rantai induk diberi awalan angka.
contoh :
O
CH3 – CH – C – CH – CH3 3,5-dimetil-4-oktanon
C3H7 C2H5
Nama Trival
Nama trival ketonya itu alkil alkil keton. Gugus alkil ditulis secara terpisah diakhiri kata keton.
Contoh :
O
H3C – C – C2H5 etil metal keton
Tata Nama Asam Karboksilat/Asam Alkanoat
Nama IUPAC
Nama Karboksilat diberi nama alkananya dengan mengganti akhiran a menjadi oat dan diberi awalan asam.
alkana
asam karboksilat
metana
asam metanoat
propana
asam propanoat
butana
asam butanoat
Untuk asam karboksilat bercabang penamaannya mengikuti aturan :
Rantai induk harus mengandung gugus fungsi
Atom C dari gugus fungsi sealu nomor satu. Nama cabang ditulis sesuai abjad.
Contoh:
CH3 – CH – CH – COOH asam-2-hidroksi-3-metil-pentanoat
" "
C2H5 OH
Nama trival
Nama trival asam karboksilat didasarkan pada sumbernya. Contoh :
Rumus Struktur
Nama Trival
HCOOH
Asam format
CH3COOH
Asam asetat
CH3(CH2)3COOH
Asam valerat
Atom C kedua yang mengikat gugus –COOH ditandai dengan α. Atom C ketiga ditandai dengan β dan seterusnya .
Contoh : OH
"
CH3 – CH – CH – COOH (asam-β-hidroksi-α-metil butirat)
"
CH3
Asam karboksilat yang mempunyai dua gugus -COOH disebut asam alkanadioat , sedangkan yang mempunyai tiga gugus –COOH disebut asam alkanatrioat.
Tata Nama Ester/Alkil Alkanoat
Nama IUPAC
Alkil diikat oleh atom O, dan alkanoat meliputi alkil dan gugus fungsinya.
Contoh :
CH3 O
" ""
CH3 – CH – O – C – CH3 isopropil etanoat
Nama Trival
Alkil - alkil ditulis sesuai urutan adjad diikuti kata ester.
CH3 O
" ""
CH3 – CH – O – C – CH3
Tata Nama Halo alkana/alkil halida
Senyawa turunan alkana dengan satu atau lebih atom H-nya diganti atom halogen.
Contoh : C2H5 Br
" "
CH3 – CH – CH – CH – CH – CH 2,5-dibromo-3-etil-4metil-heksana
" "
Br CH3
Keisomeran
Yaitu suatu senyawa dengan rumus molekul sama, tetapi rumus struktur atau konfigurasinya berbeda. Keisomeran dibedakan menjadi dua, yaitu :
Keisomeran struktur
Keisomeran struktur Terjadi karena perbedaan struktur.
Isomer Kerangka
Terjadi pada senyawa yang memiliki rumus molekul dan gugus fungsi yang sama , tetapi rantai induknya berbeda.
Contoh :
CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – OH 1-butanol
CH3 – CH – CH2 – OH 2-metil-1-propanol
"
CH3
Isomer Posisi
Terjafi pada senyawa yang rumus molekul, gugus fungsi, dan kerangka yang sama, tetapi posisi gugus fungsinya berbeda.
Contoh :
CH3 – CH2 – CH2 – OH 1-propanol
CH3 – CH – CH3 2-propanol
"
OH
Isomer Fungsi
Terjadi pada senyawa yang mempunyai rumus molekul sama tetapi gugus fungsinya berbeda. Senyawa yang membentuk isomer fungsi yaitu :
Alkohol dengan eter, rumus umumnya CnH2n + 2O
Contoh : C2H6O
Aldehid dengan keton, rumus umumnya CnH2nO
Contoh : C3H6O
Asam karboksilat dengan ester, rumus umumnya CnH2nO2
Contoh : C3H6O2
Keisomeran Ruang
Keisomeran ruang terjadi karena perbedaan konfigurasi.
Isomer Geometris
Terjadi karena atau perbedaan susunan ruang atom-atom dalam molekul. Terjadi pada senyawa ikatan . Isomer geometris mempunyai dua bentuk, yaitu : Bentuk Cis terjadi apabila gugus sejenis terlek pada ruang sama , sedangkan Bentuk Trans terjasi apabila gugus sejenis terletak pada ruang yang berbeda.
Contoh : C2H2Br2;
H H H H
C꞊C C꞊C
Br Br Br Br
Cis 1,2-dibromo etanan trans 1,2-dibromo etana
isomer optis
isomer optis terjadi pada senyawa yang mempunyai rumus molekul sama, tetapi jika keduanya dilewatkan pada cahaya terpolarisasi keduanya mempunyai sifat yang berbeda. Satu isomermemutar kekanan, isomer yang lain memutar ke kiri.
Senyawa yang memutar bidang cahaya terpolarisasi ke kanan di sebut senyawa dekstro.sedangkan, senyawa yang memutar bidang cahaya terpolarisasi ke kiri disebut senyawa levo. Contoh: asam laktat.
H
"
H3C – C – COOH
"
OH
Senyawa dekstro merupakan bayangan cermin dari senyawa levo. Hal ini berlaku juga sebaliknnya.
Menurut Lebel dan Vant't Hoff, keisomeran optis di sebabkan karenya adanya atom karbon asimetris dalam molekulnya. Atom karbon asimetris yaitu atom karbon yang mengikat empat gugus yang berbeda. Atom C asimetris ditandai dengan *.
Contoh :
H
"*
H3C – C – COOH
"
OH
Pada senyawa asam laktat tersebut atom C asimetris mengikat empat gugus yang berbeda yaitu H, COOH, CH3, dan OH.
Semakin banyak atom C asimetris dalam molekulnya, semakin banyak pula konfigurasi molekulnya.
Contoh pada senyawa asam 1,2-dihidroksi butanoat.
H H
"* "*
CH3 – C – C – COOH
" "
OH OH ( mempunyai dua atom C asimetris yaitu atom C nomor 2 dan nomor 3. Senyawa ini mempunyai 22 =4 isomer optis.)
sifat sifat, pembuatan, dan kegunaan senyawa senyawa turunan alkana
alkohol
sifat sifat alkohol
alkohol mempunyai ikatan hidrogen.
Semakin besar masa molekul alkohol, titik didihnya semakin tinggi.
Alkohol mudah larut dalam air
Dapat mengalami reaksi reaksi berikut
Bereaksi dengan logam Na, menghasilkan natrium etanolat
Na(s) + C2H5OH(l) C2H5ONa(s) + H2
Natrium etanoat
Dapat diestifikasi dengan asam, menghasilkan ester.
O
C2H5OH + CH3COOH CH3 – C + H2O
OC2H5
Dapat dioksidasi
Oksidasi alkohol primer menghasilkan aldehid dan asam karboksilat.
Oksidasi alkohal sekunder menghasilkan keton.
Mengalami reaksi dehitrasi
Apabila alkohol dipanaskan dengan asam kuat, akan terjadi suatu alkena dan air.
Bereaksi dengan hidrogen halida
Reaksi antara alkohol dengan hidrogen halida menghasilkan halo alkana dan air.
Pembuatan alkohol
Hidrasi alkena dengan katalis asam menghasilkan etanol.
Metanol dibuat dari gas alam (metana) dengan H2O dan gas H2.
Fermentasi karbohidrat dengan bantuan ragi menghasilkan etanol.
Mengalami pereaksi Grignard..
kegunaan alkohol
metanol
sebagai pelarut, bahan baku pembuatan formaldehid (untuk membuat polimer), dan sebagai campuran bahan bakar bensin.
sebagai bahan bakar
Metanol jika dibakar akan menghasilkan karbondioksida dan air.
2CH3OH + 3O2 2CO2 + 4H2O
Sebagai sebuah stok industri
etanol
sebagai pembersih luka dan anti septik.
sebagai spirit (minuman keras) bermetil yang diproduksi dalam skala industri.
sebagai bahan bakar
"gasohol" adalah sebuah petrol yang mengandung sekitar 10-20% etanol.
sebai pelarut
Contoh etanol digunakan sebagai pelarut pada berbagai parfum dan kosmetik.
etilen glikol, digunakan sebagai zat anti beku pada radiator,bahan baku serat sintetis seperti daktron,dan bahan pelunak atau pelembut.
gliserol, digunakan pelembab dan pelembut pada lision dan berbagai kosmetik, pelembut pada tembaku dan obat-obatan, sebagai bahan pembuat nitro gliserin yang digunakan sebagai bahan peledak.
propan – 2ol
banyak digunakan sebagai pelarut.
eter
sifat-sifat eter
merupakan cairan yang mudah menguap dan mudah terbakar
titik didih rendah, lebih rendah daripada alkohol dengan massa molekul yang sama.
sedikit larut dalam air
melarutkan senyawa-senyawa kovalen
bersifat anestetik
tidak reaktif, tidak dapat dioksidasi, direduksi, dieleminasi, atau direaksikan dengan basa, tetapi dapat disubstitusikan dengan asam kuat.
Pembuatan eter
reaksi dengan asam sulfat dan etanol menghasilkan dietil eter dan etil hidrogen sulfat sebagai zat antara.
CH3 – CH2 – OH H2SO4 CH3 – CH2 – OSO3H
Etanol etil hidrogen sulfat
CH3CH2-OSO3H CH3CH2OH CH3CH2 – O – CH2CH3
Dietil eter
Sintesis willianson
Sintesis ini terjadi antara alkil halida dengan alkoksida.
RO- + R'X R – O – R ' + X-
CH3O- + CH3CH2CH2Cl CH3 – O – CH2CH2CH3 + Cl-
Metil propil eter
Kegunaan Eter
Digunaan sebagai pelarut dan obat anestesi. Etil eter yang diberikan melalui pernapasan sebagai abat bius . contoh : klorofom dan siklopropana. Metil-tersierbutil eter (MTBE) digunakan sebagai zat aditif pada bensin untuk menaikkan bilangan oktan bensin.
Perbedaan alkohol dan eter ditunjukkan melalui reaksi dengan logam natrium fosfor pentaklorida (PCl5).
Alkohol + Na Na-etanolat + H2 (g)
Eter + Na /
Alkohol + PCl5 menghasilkan gas HCl
Eter + PCl5 tidak menghasilkan gas HCl
Aldehid
Sifat-sifat Aldehid
Merupakan senyawa polar ;
Mudah larut dalam air ;
Melarutkan senyawa polar dan nonpolar ;
Tidak mempunyai ikatan hidrogen ;
Tidik didihnya lebih tinggi jika dibandingkan dengan senyawa karbon yang massa relatifnya hampir sama.
Dapat mengalami reaksi berikut :
Hidrogenasi
Aldehid dapat mengadisi hidrogen menjadi alkohol primer.
O H
"
R – C – H + H2O Ni/Pt R – C – OH
"
H
Adisi NaHSO3
Adisi aldehid dengan natrium bisulfit menghasilkan senyawa padat dan sukar larut.
O H
"
R – C – H + HCN R – C – H
"
OSO2Na
Adisi hidrogen sianida, menghasilkan sianohidral
O OH
"
R – C – H + HCN R – C – H
"
CN
Sianohidral
Oksidasi pada aldehid
Dapat dioksidasi dengan pereaksi Fehling dan Tollens, membentuk asam karboksilat.
Oksidasi dengan pereaksi fehling
Menghasilkan endapan merah bata. Larutan fehling A merupakan larutan CuSO4, sedangkan fehling B merupakan larutan kalium natrium tartat dalam NaOH.
Oksidasi dengan pereaksi Tollens
Merupakan larutanAgNO3 dicampur dengan larutan amonia berlebih sehingga dalam larutan mengandung ion Ag[NH3]2+ . Menghasilkan endapan perak yang menempel pada dinding tabung reaksi dan membentuk cermin. Endapan ini disebut dengan cermin perak.
Pembuatan Aldehid
Oksidasi alkohol primer
O
(O)
R – CH2 – OH K2Cr2O7+H+ R – C – H + H2O
Alkohol primer aldehid
Reduksi asam karboksilat
O O O
SOCl2 H2
R – C – OH R – C – Cl R – C – H
Asam karboksilat Pt(S)
Kegunaan Aldehid
Aldehid yang banyak digunakan yaitu formaldehid. Formaldehid untuk membuat formalin. Formalin digunakan untuk pengawet mayat dan spesi biologi, formaldehid juga digunakan sebagai pembuatan plastik tahan panas.
Keton
Sifat-sifat keton
Merupakan senyawa polar
Larut dalam air
Tidak mempunyai ikatan hidrogen
Titik didih keton lebih tinggi dibandingkan hidrokarbon lain dengan massa molekul relatif hampir sama.
Mengalami reaksi berikut :
Adisi hidrogen, menghasilkan alkohol.
Adisi HCN, menghasilkan sianohidral.
Halogenasi .
Pembuatan keton
Dari oksidasi alkohol sekunder
H O
" ""
R – C – R' (o) R – C – R'+ H2O
"
OH
Distilasi kering garam alkali atau alkali tanah karboksilat
Kegunaan keton
Paling banyak digunakan yaitu aseton atau propanon, digunakan sebagai pelarut senyawa-senyawa nonpolar.
Asam Karboksilat
Sifat-sifat asam karboksilat.
Merupakan senyawa polar.
Senyawa dengan atom C1 - C4 mudah larut dalam air, semakin banyak cabang kelarutannya dalam air berkurang.
Titik didih tinggi karena mempunyai ikatan hidrogen.
Mengalami reaksi-reaksi berikut:
Reaksi dengan logam, garam karbonat, dan basa alkali.
Reaksi esterifikasi
O O
CH3 – C + C2H5OH CH3 – C (aq)+ H2O
OH OC2H5
Etil asetat
Pembuatan asam karboksilat
Oksidasi alkohol primer
RCH2OH (O) RCHO RCOOH
Hidrolisis senyawa alkana nitril pada suhu tinggi dan asam kuat.
Hidrolisi gas asetilen dilanjutkan oksidasi diudara
Mereaksikan gas karbon monoksida dengan larutan NaOH pada tekanan tinggi.
CO(g) + NaOH(aq) HCNOONa(aq) H+ HCOOH(aq)
Oksidasi keton.
Kegunaan asam karboksilat
Asam karboksilat yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari yaitu:
Asam format, digunakan untuk penyamakan kulit, industri tekstil, dan pengumpulan lateks diperkebunan karet.
Asam asetat, digunakan sebagai pelarut, dan sintesis hasil industri serat dan plastik.
Asam oksalat, digunakan untuk penghilang karat dan pereaksi pada pembuatan zat warna.
Asam tartat, digunakan untuk penyamakan, fotografi dan keramik.
Ester
Sifat-sifat ester
Mudah menguap.
Sedikit larut dalam air.
Semakin besar massa molekul relatifnya, semakin tinggi titik didihnya.
Dapat mengalami reaksi-reaksi berikut:
Reaksi hidrolisis
Terbentuk reaksi kesetimbangan antara asam karboksilat dengan alkohol.
Hidrolisi dengan basa
Menghasilkan suatu garam dan alkohol.
Reaksi dengan alkohol
Menghasilkan ester lain dan alkohol lain.
Dapat direduksi menghasilkan alkohol.
Bereaksi dengan pereaksi Grignard menghasilkan alkohol.
Pembuatan ester
Ester dibuat dari reaksi antara asam karboksilat dengan alkohol, reaksi ini disebut esterifikasi.
O O
CH3 – C + C3H7OH CH3 – C + H2O
OH OC3H7
Kegunaan ester
Senyawa-senyawa ester banyak digunakan sebagai esens karena mempunyai aroma khas, antara lain :
No
Ester
Aroma
1
Etil butirat
Nanas
2
Metil butirat
Apel
3
Etil format
Rum
4
Propil asetat
Pir
5
Isopentil asetat
Pisang
6
N-oktil asetat
Jeruk manis
7
Metil salisilat
Saesaparila
Halo Alkana
Senyawa halo alkana banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari diantaranya:
Kloroform (CHCl3)
Kloroform diperoleh dengan mereaksikan etanol dengan Cl2 dan KOH atau kapur klor. Cl2 berfungsi untuk mengoksidasi etanol menjadi etanal. Etanal dengan Cl2 membentuk trikloro etanal (kloral). Dalam basa kloral diubah menjadi kalium metanoat dan kloroform.
Kloroform bersifat anestesi sehingga dimanfaatkab dalam bidang kedokteran sebagai obat bius. Kloroform sebagai obat bius dinyatakan tidak aman karena mengganggu fungsi hati, sehingga diganti dengan senyawa 2-bromo-2-kloro-1,1,1-trifluoro etana atau disebut senyawa haloetana. Rumus strukturnya yaitu:
F Br
" "
F – C – C – H
" "
F Cl
Iodoform (CHI3)
Merupakan kristal padat berwarna kuning dan berbau khas, digunakan dibidang kedokteran sebagai antiseptik.
Karbon Tetraklorida (CCl4)
Meruopakan zat cair yang tidak berwarna dan lebih berat dari air. Uap CCl4 tidak mudah terbakar dan noneksplosif. Senyawa CCl4 dibuat dengan mereaksikan kloroform (CHCl3) dengan Cl2.
CHCl3 + Cl2 CCl + HCl
Dalam rumah tangga CCl4 digunakan untuk menghilangkan noda-noda minyak atau lemak dipakaian, digunakan juga sebagai bahan pemadam kebakaran dan pelarut lemak, lilin, damar dan protein.
Freon (CCl2F2)
Freon merupakan senyawa halo alkana yang sangat stabil, tidak berbau, mudah menguap, tidak mudah terbakar dan memounyai toksisitas rendah. Kegunaan freon adalah sebagai berikut :
Pelarut lemak, minyak dan damar.
Bahan pendingin pada freezer dan AC, karena mempunyai titik didih – 30oC
Sebagai aerosol pada hair spray dan body spray.
Penggunaan freon yang berlebihan dapat merusak lapisan ozon dikarenakan atom-atom klorin yang dibebaskan dari penguraian freon dapat bereaksi dengan ozon.
Cl
Fosgen (C = O)
Cl
Fosgen merupakan gas tidak berwarna dan sangat beracun. Fosgen dibuat dengan mereaksikan gas klorin dengan CO dan dialirkan melalui arang tulang.
200oC
CO (g) + Cl2(g) Arang tulang COCl2(g)
Reaksi antara gas fosgen dengan etanol menghasilkan ester dietil karbonat sementara reaksi gas fosgen dengan amonia menghasilkan urea yang banyak digunakan sebagai pupuk.
Cl OC2H5
C = O + 2HOC2H5 C = O + 2HCl
Cl OC2H5
Ester dietil
Karbonat
Cl NH2
C = O + 2NH3 C = O + 2HCl
Cl NH2
Urea
- The END –
Kelompok : 1
Nama :
Emmi Khalimiyah
Fatin Bahiyah
Hikmah
Ita Safitri
M. Arif Hidayat
M. Risqon
Kelas : XII IPA