A. Pengertian Menurut FI III Pasta adalah sediaan berupa massa lunak yang dimaksudkan untuk pemakaian luar. Biasanya dibuat dengan mencampurkan bahan obat yang berbentuk serbuk dalam jumlah besar dengan vaselin atau parafin cair atau dengan bahan dasar tidak berlemak yang dibuat dengan gliserol, mucilago atau sabun. Digunakan sebagai antiseptik atau pelindung kulit. Menurut DOM Pasta adalah sediaan semi padat dermatologis yang menunjukkan aliran dilatan yang penting. Ketika digunakan, pasta memiliki nilai yield tertentu dan tahan untuk mengalir meningkat dengan meningkatnya gaya pada penggunaan. Pasta biasanya disiapkan dengan menambahkan sejumlah serbuk yang tidak larut yang signifikan (biasanya 20% atau lebih) pada basis salep konvensional sehingga akan merubah aliran plastis dari salep menjadi aliran dilatan. Menurut Scoville’s Pasta terkenal pada daerah dermatologi dan tebal, salep kental dimana pada dasarnya tidak melebur pada suhu tubuh, sehingga membentuk dan menahan lapisan pelindung pada area dimana pasta digunakan. Menurut Prescription Pasta terbagi menjadi dua kelas seperti sediaan salep untuk penggunaan luar. Pasta berlemak seperti pasta ZnO dan pasta tidak berlemak mengandung gliserin dengan pektin, gelatin, tragakan dan lain-lain. Pasta biasanya sangat kental atau kaku dan kurang berlemak dibandingkan dengan salep dimana bahan-bahan serbuk seperti pati, ZnO dan kalsium karbonat pada basisnya memiliki bagian yang tinggi. Kesimpulan: Pasta adalah sediaan semi padat dermatologis yang digunakan secara topikal menunjukkan aliran dilatan. Biasanya mengandung serbuk sampai 50% hingga pasta lebih kaku dan kental dan kurang berminyak dibandingkan salep. Pasta tidak melebur pada suhu tubuh dan memberi perlindungan berlebih pada daerah dimana pasta digunakan. B. Fungsi Salep Sebagai bahan pembawa substansi obat untuk pengobatan kulit.
Sebagai bahan pelumas pada kulit.
Sebagai pelindung untuk kulit yaitu mencegah kontak permukaan kulit dengan larutan berair dan rangsang kulit.
C. Kualitas dasar salep Stabil, selama masih dipakai dalam masa pengobatan. Maka salep harus bebas dari inkompatibilitas, stabil pada suhu kamar dan kelembaban yang ada dalam kamar.
Lunak, yaitu semua zat dalam keadaan halus dan seluruh produk menjadi lunak dan homogen, sebab salep digunakan untuk kulit yang teriritasi, inflamasi dan ekskoriasi.
Mudah dipakai, umumnya salep tipe emulsi adalah yang palintg mudah dipakai dan dihilangkan dari kulit.
Dasar salep yang cocok adalah dasar salep yang kompatibel secara fisika dan kimia dengan obat yang dikandungnya.
Terdistribusi secara merata, obat harus terdistribusi merata melalui dasar salep padat atau cair pada pengobatan.
D. Penggolongan dasar salep Dasar salep berminyak Contohnya : Vaselin, parafin, minyak tumbuh-tumbuhan dan silikon. Dasar salep absorpsi Golongan dasar salep absorpsi meliputi minyak hidrofil yaitu adeps lanae, Hydrophylic petrolatum dan dasar salep yang baru seperti polysorb. Dasar salep absorpsi ada dua tipe : 1. Dasar salep anhidrous yang mampu menyerap air dan membentuk tipe emulsi A/M seperti adeps lanae dan Hydrophilic petrolatum. 2. Dasar salep hidrus dan merupakan tipe emulsi A/M tetapi masih mampu menyerap air yang ditambahkan seperti cold cream dan lanolin.Sifat lain dasar salep absorpsi adalah tidak mudah dicuci, karena fase kontinyu adalah minyak.
Dasar salep tercuci Dasar salep tercuci adalah anhidrous, larut dalam air dan mudah dicuci dengan air. Hanya bagian kecil dari cairan dapat didukung
oleh dasar salep Contohnya : Polietilenglikol. Dasar salep emulsi
tanpa
perubahan
viskositas.
Ada dua macam yaitu : 1. Dasar salep emulsi tipe A/M seperti lanolin dan cold cream. 2. Dasar salep emulsi tipe M/A seperti hydrophilic oinment dan Vanishing cream -
Sediaan yang mengandung satu atau lebih bahan obat yang ditujukan untuk pemakaian topikal. Konsistensi pasta lebih kenyal dari unguentum. Pasta tidak memberikan rasa berminyak seperti halnya kebanyakan unguentum. Pasta mengandung proporsi besar bahan serbuk (padat) antara 40% - 50%.
Beberapa keuntungan bentuk sediaan pasta: 1. Pasta mengikat cairan sekret, pasta lebih baik dari unguentum untuk lesi yang akut dengan tendensi mengeluarkan cairan. 2. Bahan obat dalam pasta lebih melekat pada kulit sehingga meningkatkan daya kerja lokal.
I. TUJUAN Membuat dan mengevaluasi sediaan salep dengan basis salep II. DASAR TEORI Salep merupakan bentuk sediaan dengan konsistensi semisolid,berminyak, umumnya tidak mengndung air dan mengandung bahan aktif yangdilarutkan atau didispersikan dalam suatu pembawa. Pembawa atau basis darisalep digolongkan dalam empat tipe yaitu basis hidrokarbon atau bersifatlemak (anhydrous), basis serap, basis yang dapat dicuci dengan air dan basislarut air. Basis Salep Hidrokarbon Basis salep hidrokarbon (basis bersifat lemak) bebas air. Preparatyang berair mungkin dapat dicampurkan hanya dalam jumlah sedikit saja, bilalebih minyak sukar bercampur. Basis hidrokarbon dipakai terutama untuk efekemolien. Basis salep tersebut bertahan pada kulit untuk waktu yang lama dantidak memungkinkan lainnya lembab ke udara dan sukar dicuci. Kerjanyasebagai bahan penutup saja, tidak ”mongering” atau tidak ada perubahandengan berjalannya waktu. Basis hidrokarbon merupakan basis salep yang betul-betul bebasair (completely anhydrous). Formulasi basis hidrokarbon dibuat denganmencampur hidrokarbon cair (minyak mineral dan parafin cair) denganhidrokarbon yang mempunyai rantai alkil lebih panjang dantitik leleh lebihtinggi misalnya parafin putih dan parafin kuning. Penggunaan basis salepan hidrat sebagai sistem penghantaran obat topikal sangat terbatas. Hal inidikarenakan sebagian besar obat relatif tidak larut dalam minyak hidrokarbon.Peningkatan kelarutan obat dalam basis salep hidrokarbon sering dilakukanuntuk tujuan memperbaiki sifat penetrasi bahan obat pada kulit. Cara yangdapat dilakukan yaitu dengan mencampurkan pelarut. Pelarut yang dapatcampur dengan hidrokarbon misalnya isopropil miristat atau propilen glikol.Namun perlu diperhatikan bahwa peningkatan kelarutan obat dalam formulasisering dapat menurunkan kecepatan pelepasan sehingga dapat menurunkanefek terapetik. Untuk salep hidrokarbon yang tidak mengndung bahan aktifpaling sering digunakan untuk tujuan emolien. Contoh basis salep yang lainnyayang termasuk dalam basis salep hidrokarbon antara lain : a. Vaselin Vaselin terdiri dari vaselin putih dan kuning. Vaselin putih adalah bentukyang telah dimurnikan warnanya, karena pemucatan menggunakan asamsulfat, anhydrous tidak larut dalam air, tidak tercucikan dengan air.Kerugiannya adalah berlemak dan tidak dapat dikombinasikan dengan cairanyang mengndung air, hanya dapat menyerap ait 5%, jarang dipengaruhi olehudara, kelembaban kebanyakan bahan obat dan bahan kimia, vaselindigunakan pula sebagai pelumas, pelindung, penutup kulit, karena merupakanfilm penutup pada kulit yang mencegah penguapan. b. Parafin
Parafin adalah parafin solidum, senyawa hidrokarbon yang padat dandigunakan mengeraskan salep karena dapat menaikkan titik lebur, digunakandalamkonsentrasi 2-5% tergantung derajat kekerasan yang diinginkan. Pada parafin liquidum ada 2 jenis yaitu : viskosiatas ringan untuk vanishing creamdan viskositas berat untuk cold cream. Parafin campuran hidrokarbon padatyang dimurnikan diperoleh dari minyak bumi, tidak berwarna atau putih,kurang lebih massa yang tembus cahaya yang dapat digunakan untukmembuat keras atau kaku dasar salep setengah padat yang berlemak. c.Petrolatum atau vaselin Petrolatum, USP adalah campuran dari hidrokarbon setengah padat diperolehdari minyak bumi. Petrolatum suatu massa yang kelihatannya bagus,bermacam-macam warnanya dari kekuning-kuningan sampai kuning gadingyang muda. Melebur pada temperatur antara 380C dan 600C, dapat digunakansecara tunggal atau dalam campuran dengan zat lain sebagai dasar salep. d. Minyak mineral Minyak mineral adalah campuaran dari hidrokarbon cair yang dihasilkan dariminyak bumi. Berguna untuk menggerus bahan yang tidak larut pada preparatsalep dengan dasar berlemak. e. Silikon Termasuk basis berminyak, bila dipegang rasanya seperti minyak, tak campurdengan air, cairan jernih, tidak berasa dan tidak berbau. Stabil pada oksidasidan (tahan aksidasi), dan stabil pada temperatur tinggi. f. Minyak tumbuh-tumbuhan Contohnya Ol. Sesami dan Ol. Olive, digunakan sebagai pelumas dan penuruntitik lebur salep. Pada proses hidrogenasi menjadi semisolid yang berwarnaputih. Keuntungan hidrogenasi adalah salep makin stabil dan tidak tengikserta menambah daya absorbsi air. Basis Salep Absorpsi Basis salep serap merupakan basis salep seperti basis hidrokarbon(bersifat lemak) namun dapat bercampur atau menyerap sejumlah tertentu air.Dengan demikian basis jenis ini berguna untuk pencampuran larutan berair kedalam basis hidrokarbon (bersifat lemak). Basis salep absorpsi bersifat tidakmudah dihilangkan dari kulit oleh pencucian dengan air. Seperti salephidrokarbon, basis salep serap dapat digunakan sebagai emolient. Contoh daribasis serap salep adalah petrolatum hidrofilik, lanolin dan cold cream. Dasar salep absorpsi dapat menjadi dua tipe yaitu
(1) yang memungkinkan pencampuran larutan berair, hasil dari pembentukan emulsi airdan minyak (misalnya petrolatum hidrofilik dan lanolin anhidrida) dan (2) yang sudah menjadi emulsi air minyak (dasar emulsi), memungkinkanbercampurnya sedikit penambahan jumlah larutan berair (misalnya lanolin dancold cream). Dasar salep ini berguna sebagai emolient walaupun tidakmenyediakan derajat penutupan seperti yang dihasilkan dasar salep berminyak atau berlemak. Seperti dasar berlemak, dasar salep absorpsi tidak mudah dihilangkan dari kulit oleh pencucian air. Dasar-dasar salep ini juga berfaedahdalam farmasi untuk pencampuran larutan berair ke dalam larutan berlemak.Misalnya larutan berair mulamula dapat diabsorpsi ke dalam dasar salep absorpsi, kemudian campuran ini dengan mudah dicampurkan ke dalam dasarsalep berlemak. Dalam melakukan hal ini sejumlah ekuivalen dari dasar salepberlemak dalam formula digantikan dengan dasar salep absorpsi. Petrolatum Hidrofilik Petrolatum hidrofilik dari kolesterol, alkohol stearat, lilin putih danpetrolatum putih. Dasar salep ini memiliki kemampuan mengabsorpsiair dengan membentuk emulsi air dalam minyak. Lanolin Anhidrida Lanolin anhidrida dapat mengandung tidak lebih dari 0,25% air,lanolin anhidrida tidak larut dalam air tapi bercampur tanpa terpisahdengan air dua kali beratnya. Pencampurannya dengan airmenghasilkan emulsi air dalam minyak. Lanolin Lanolin adalah setengah padat, bahan seperti lemak diperoleh daribulu domba (ovis aries), merupakan emulsi air dalam minyak yangmengandung air antara 25% dan 30%. Penambahan air dapatdicampurkan ke dalam lanolin dengan pengadukan. Cold Cream Cold cream (krim pendingin) merupakan emulsi air dalam minyak,setengah padat, putih, dibuat dengan lilin setil ester, lilin putih,minyak mineral, natrium borat dan air murni. Natrium borat dicampurdengan asam lemak bebas yang ada dalam lilin-lilin membentuksabun natrium yang bekerja sebagai zat pengemulsi. Krim pendingindigunakan sebagai emolient dan dasar salep. Basis Salep yang Dapat dicuci dengan Air Merupakan emulsi minyak dalam air, bersifat dapat dicuci darikulit dan pakaian dengan menggunakan air. Basis salep ini berlaku
seperti krimyaitu dapat diencerkan dengan air atau larutan berair. Dalam penggunaan, salepdengan basis jenis ini mampu untuk mengabsorpsi cairan serosai yang keluardalam kondisi dermatologi. Obat jenis tertentu dapat diabsorpsi lebih baik olehkulit jika menggunakan dasar salep ini dari pada dasar salep lainnya. Contohbasis yang dapat dicuci dengan air adalah basis yang terdiri dari alkoholstrearat dan petrolatum putih (fase minyak), propilenglikol dan air (fase air)serta Na laurel sulfat sebagai bahan pengemulsi. Basis larut air Merupakan basis salep yang hanya mengandung komponen yanglarut dalam air sehingga dapat dicuci dengan air. Basis salep ini sangat mudahmelunak dengan penambahan air, menyebabkan larutan air tidak dapatditambahkan ke dalam dasar salep ini. Dalam formulasi, basis salep inidigunakan untuk dicampurkan dengan bahan obat tidak berair atau bahanpadat. Contoh basis jenis ini adalah salep polietilen glikol yang merupakankombinasi antara polietilenglikol 3350 dan polietilenglikol 400 denganperbandingan 4:6. Pemilihan Basis Salep Dalam pemilihan basis salep untuk memformulasi suatu bahanaktif menjadi sediaan salep, faktor yang dipertimbangkan antara lain adalah (1)sifat pelepasan yang diinginkan atas bahan obat dari basis salep, (2) sifatpelembaban basis salep yang diinginkan, (3) tingkat stabilitas bahan obat padabasis salep, (4) faktor lain yang berkaitan dengan pencapaian tujuan pengobatan. Dalam pemilihan basis salep, harus dipahami bahwa tidak adabasis salep yang ideal dan juga tidak ada basis salep yang dapat memenuhisemua sifat yang diinginkan.
http://medicafarma.blogspot.com/2008/11/salep.html http://www.scribd.com/doc/43560489/bentuk-sediaan-obat http://www.scribd.com/doc/32048631/laporan-salep-tetrasiklin