SARS ( Severe Acute Respiratory Syndrome) I.
PENDAHULUAN SARS adalah sekumpulan gejala penyakit yang menunjukan adanya
gangguan pernapasan akut. Penyakit ini diduga berasal dari penyebaran oleh virus dari golongan coronavirus, yang kemudian disebut dengan SARS CO-v. SARS diduga berasal dari Propinsi Propinsi uangdong uangdong di Cina daratan, daratan, muncul muncul dan menyer menyerang ang manusia manusia sekitar sekitar bulan bulan !ovemb !ovember er "##". "##". Pada Pada bulan bulan $uli $uli "##% "##% &ejadian 'uar (iasa )&'(* terjadi di + ilayah yaitu &anada, Cina daratan )yang berasal dari uangdong kemudian menyebar ke beberapa kota besar, aian dan /ongkong*, Singapura dan 0ietnam. Setelah itu SARS diketahui menyebar ke lebih dari "# tempat lain di dunia mengikuti rute penerbangan. 1,2 Peny Penyeba ebaran ran teru teruta tama ma terja terjadi di diru diruma mah h saki sakitt dan dan kelu keluar arga ga yaitu aitu menyebar kepada mereka yang meraat penderita SARS. Penularan terjadi karena kontak yang sangat dekat dengan penderita. 1 ejala SARS dimulai dengan demam dengan suhu %2 #C atau sekitar 1##,3# 4. (iasanya (iasanya berlangsung berlangsung selama 5 hari setelah seseorang seseorang terin6eksi terin6eksi dengan dengan virus SARS, SARS, meskip meskipun un demikia demikian n perlan perlangsu gsunga nganny nnyaa juga juga berlangsung selama 1# hari."
dapat dapat
ejala ejala yang yang pertam pertamaa muncu muncull umumn umumnya ya
diketahui berupa anore7ia, mialgia, demam dan dengan cepat diikuti gejala perna6asan berupa batuk kering yang ditandai dengan dengan kesulitan berna6as. % Spek Spektr trum um geja gejala la klin klinis is dan dan perj perjal alan anan an peny penyak akit it SARS SARS sang sangat at bervariasi dan diduga berkaitan dengan 6aktor-6aktor imunologis yang sampai saat ini belum diketahui dengan pasti. 8ari telah yang dilakukan terhadap penderita-penderita probable, probable, tiba tiba-t -tib ibaa mere mereka ka meng mengal alam amii dyspn spnoe dan kadang-kada kadang-kadang ng mengalami mengalami kegagalan kegagalan na6as yang memerlukan memerlukan ventilator9 ventilator9 2:; penderita ini sembuh, 11; meninggal )C4R < 11;*. Pengalaman yang didapa didapatka tkan n pada pada aktu aktu terjadi terjadi abah abah SARS, SARS, berat berat ringan ringanny nyaa penya penyakit kit nampaknya berkaitan dengan karakteristik penderita seperti usia dan adanya penyakit-panyakit lain yang mendasari.1
1
!
NSDEN
SARS SARS )Sev )Sever eree acute acute resp respira irato tory ry Synd Syndro rome me** adal adalah ah sebua sebuah h jeni jeniss penyakit pneumonia. pneumonia . SARS SARS pertam pertamaa kali kali muncu muncull pada pada !ovem !ovember ber "##" di Provinsi uangdong, uangdong , iongkok . 8iik 8iikut utii deng dengan an /ong /ongko kong ng.S .SAR ARS S tela telah h dilaporkan oleh %# negara dan telah mengin6eksi lebih dari +.=2% orang. 3 8ari pengamatan terhadap penderita dalam jumlah yang masih terbatas ditemukan baha C4R kurang dari 1; pada penderita usia > "3 tahun, +; pada penderita usia "= ? 33 tahun, 1=; pada penderita usia 3= ? +3 tahun dan @ =#; pada penderita usia += tahun. = !
EPDE"#L#$
Severe acute respitratory syndrome )SARS* adalah adalah penyakit in6eksi yang disebabkan oleh virus coronavirus yang kemudian disebut dengan SARS SARS Co-0 Co-0. Setela Setelah h B/O mengum mengumum umkan kan pada pada dunia dunia tentan tentang g ancama ancaman n SARS SARS pada maret "##% "##% tentang tentang
penye penyebar baran an SARS dan selama periode periode
tersebut telah dilaporkan kurang dari 3 bulan telah dilaporkan 235% kasus, 21% orang meninggal meninggal dan ": negara termasuk dalam ancaman ancaman SARS, SARS, khususny khususnyaa negara asia dan sebagian besar dari ilayah ilayah oronto, oronto, Canada.+ Pada saat itu virus diketahui menyebar ke lebih dari "# lokasi didunia yaitu di beberapa tempat di A6rika, Amerika, Asia, Australia, ropa, imur tengah dan daerah Pasi6ik. Pada tanggal = $uli "##%, B/O melaporkan baha tida tidak k dite ditemu muka kan n lagi lagi penu penular laran an dari dari oran orang g ke oran orang g dise diselu luru ruh h ilay ilayah ah )kejadian luar biasa* &'( SARS, namun B/O menyarankan agar kegiatan surveilans yang intensi6 harus dilanjutkan. 8engan kegiatan surveilans yang tetap intensi6 akan diketahui diketahui apakah SARS menjadi menjadi endemis endemis disuatu disuatu ilayah ilayah ataukah tidak, apabila SARS muncul kembali didaerah tersebut akan dengan mudah dan cepat diketahui. 1
%!
ANA"
2
Pulmo adalah parenkim yang berada bersama-sama dengan bronkus dan percabangannya, dibungkus oleh pleura, mengikuti gerakan dinding thorax pada aktu inspirasi dan ekspirasi. 8ibagi atas " yaitu Pulmo de7tra terdiri atas tiga buah lobus, yaitu )1* lobus superior, )"* lobus medius dan )%* lobus in6erior, yang dibagi oleh dua buah incisurae interlobares. 4issura horinDontalis memisahkan lobus superior daripada lobus medius, terletak horiDontal, ujung dorsal bertemu dengan 6issura obliEue, ujung ventral terlentak setinggi pars cartilaginis costa F0 dan pada 6acies mediastinalis 6issura tersebut melampaui bagian dorsal hilus pulmonis. 'obus medius adalah yang terkecil daripada lobus lainnya dan berada di bagian ventro caudal.5 ambar 1. Pulmo de7tra tampak medial
(Di'utip dari 'epusta'aan )
Pulmo sinistra terdiri atas dua buah lobus, yaitu )1* lobus superior dan )"* lobus in6erior, yang dipisahkan oleh 6issure obliEua, )< incisura interlobis*9 6issura tersebut meluas dari 6acies costalis sampai pada 6acies mediastinalis, baik disebelah cranial maupun di sebelah caudal hilus pulmanis. 4issura obliEua dapat diikuti mulai dari hilus, berjalan ke dorso-
3
cranial, menyilang margo posterior kira-kira = cm dari ape7 pulmonis, lalu berjalan ke arah caudo-ventral 6acies costalis menyilang margo in6erior, dan kembali menuju ke hilus pulmonis. 8engan demikian maka pada lobus superior ape7 pulmonis, margo anterior, sebagian dari 6acies costalis dan sebagian besar dari 6acies mediastinalis. 'obus in6erior lebih besar daripada lobus superior, dan meliputi sebagian besar dari 6acies costalis, hampir seluruh 6acies diaphragmatica dan sebagian dari 6acies mediastinalis )bagian dorsalnya*.5
ambar ". Pulmo Sinistra tampak medial (Di'utip dari 'epusta'aan ) Supai Dara*
1. arteri pulmonalis
4
". arteri bronkialis nnervasi
1. Parasimpatis melalui nervus vagus ". Simpatis melalui truncus simpaticus Sir'uasi Pumona
Paru-paru mempunyai " sumber suplai darah, dari arteri bronkialis dan arteri pulmonalis. 8arah di atrium kanan mengair ke ventrikel kanan melalui katup A0 lainnya, yang disebut katup semilunaris )trikuspidalis*. 8arah keluar dari ventrikel kanan dan mengalir meleati katup keempat, katup pulmonalis, kedalam arteri pulmonalis. Arteri pulmonalis bercabang-cabang menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri yang masing-masing mengalir keparu kanan dan kiri. 8i paru arteri pulmonalis bercabang-cabang berkali-kali menjadi arteriole dan kemudian kapiler. Setiap kapiler memberi per6usi kepada saluran pernapasan, melalui sebuah alveolus, semua kapiler menyatu kembali untuk menjadi venula dan venula menjadi vena. 0ena-vena menyatu untuk membentuk vena pulmonalis yang besar. 8arah mengalir di dalam vena pulmonalis kembali ke atrium kiri untuk menyelesaikan siklus aliran darah. $antung, sirkulasi sistemik dan sirkulasi paru. ekanan darah pulmoner sekitar 1= mm/g. 4ungsi sirkulasi paru adalah karbondioksida dikeluarkan dari darah dan oksigen diserap, melalui siklus darah yang kontinyu mengelilingi sirkulasi sistemik dan paru, maka suplai oksigen dan pengeluaran Dat-Dat sisa dapat berlangsung bagi semua sel.5 Paru-paru terdapat dalam rongga thoraks pada bagian kiri dan kanan. Paru paru juga 8ilapisi oleh pleura yaitu parietal pleura dan visceral pleura. 8i dalam rongga pleura terdapat cairan sur6aktan yang ber6ungsi untuk lubrikasi. Paru kanan dibagi atas tiga lobus yaitu lobus superior, medius dan in6erior sedangkan paru kiri dibagi dua lobus yaitu lobus superior dan in6erior. iap lobus dibungkus oleh jaringan elastik yang mengandung pembuluh lim6e, arteriole, venula, bronchial venula, ductus alveolar, sakkus alveolar dan alveoli.5
5
Pembagian segmen paru didasarkan sesuai dengan percabangan bronchus yang terletak pada lobus pulmonalis. 'obus superior de7tra dibagi atas -
Segmen apical
-
Segmen posterior
-
Segmen anterior
'obus medius de7tra dibagi atas -
Segmen lateral
-
Segmen medial
'obus in6erior de7tra dibagi atas -
Segmen apical
-
Segmen mediobasalis
-
Segmen anterobasalis
-
Segmen laterobasalis
-
Segmen posterobasalis
'obus superior sinistra dibagi atas " bagian, yaitu bagian superior dan bagian in6erior. (agian superior dibentuk oleh -
Segmen apicoposterior
-
Segmen anterior
(agian in6erior dibentuk oleh -
Segmen lingualis superior
-
Segmen lingualis posterior
'obus in6erior terdiri atas -
Segmen apical
-
Segmen anteromediobasalis
-
Segmen laterobasalis
-
Segmen postorelateralis.+
6
%!
E&#L#$
Saat ini penyebab SARS telah diketahui penyebabnya, yaitu berupa in6eksi virus yang tergolong dalam genus Coronavirus) CO-0*.: enus Coronavirus berasal dari ordo Nidavirales yaitu golongan virus yang memiliki selubung kapsul dan genom R!A rantai tunggal. Genurut berbagai penelitian yang telah dilakukkan Co-0 SARS memiliki reaktivitas silang dengan anti serum yang diproduksi oleh Co0 "":. !amun pada analisa sequences genom, Co0 SARS memiliki perbedaan genom dengan Co0 yang ada, sehingga disimpulkan baha Co0 yang muncul ini dan menimbulkan outbreak SARS pada tahun "##% lalu adalah jenis baru yang sama sekali belum pernah muncul sebelumnya )novel coronavirus).: %!
PA+S#$
SARS tampaknya disebabkan oleh jenis baru dari coronavirus. Coronavirus lainnya menyebabkan 6lu biasa atau menulari berbagai binatang. SARS menyebar dari hubungan tatap muka, kemungkinan dengan menghirup tetesan bersin atau batuk orang yang tertular. /al tersebut bisa juga menyebar dengan terkena ludah orang yang tertular dan kemudian memegang hidung, mulut, atau mata. &ebanyakan yang tertular adalah orang yang berhubungan dekat dengan orang yang tertular peraat kesehatan, anggota keluarga, atau orang yang berada di sekitar penderita ketika duduk di pesaat atau tempat tidur di rumah sakit. Geskipun begitu, beberapa orang yang menderita SARS bisa belum pernah berhubungan dekat dengan orang yang tertular dan banyak orang yang berhubungan dekat dengan orang yang tertular tidak terkena. 0irus juga terdapat di tinja dan beberapa orang telah tertular setelah terkena langsung dengan persediaan air yang tercemari oleh kotoran. 1# Gasa inkubasi dari SARS berlangsung " ? 5 hari, pada umumnya "-+ hari. ejala aal yang muncul hampir sama dengan gejala 6lu yaitu berupa demam, sakit kepala, mialgia, menggigil, anoreksia, dan diare yang berlangsung selama %-5 hari. 6ek yang muncul pada paru-paru akan tampak setelah beberapa hari yang ditandai dengan batuk kering dan munculnya
7
dypsnoe. Pemeriksaan pada hari ke 5 akan menunjukan adanya penyebaran bintik dari daerah kongesti interstitial dengan peningkatan hipoksia yang meningkat dengan cepat. simphophenia dan trombositopeni cukup jarang, sama halnya dengan peningkatan C-reakti6 protein. Peningkatan enDim hati dapat kita temukan pada banyak kasus dan akan timbul karena kerusakan hati yang disebabkan oleh virus. 11,1" %!
DA$N#SA a! $amaran 'inis
idak ada petunjuk spesi6ik dari laboratorium atau klinik yang dapat membedakan bentuk SARS yang disertai dengan pneumonia dengan bentuk pneumonia yang lain. Hmumya pengenalan aal SARS berdasarkan tingginya indeks yang terpapar berdasakan data klinik dan 6aktor
epidemiologi.
Geskipun
belum
dapat
didiagnosa,
pada
pemeriksaan laboratorium ada beberapa kelainan yang dapat dilihat pada penderita SARS, yaitu berupa limphophenia dengan leukosit yang meningkat atau normal, peningkatan enDim hati, peningkatan kreatinin kinase, peningkatan dehidrogenasi laktat, peningkatan laju endap darah. Hntuk diagnosa pasti dari SARS perlu dilakukan pemeriksaan specimen dari saluran pernapasan dan sputum.Selain itu dapat juga dilakukan pemeriksaan darah dan beberapa alat yang dicurigai pernah terpapar oleh virus SARS.: Hntuk mempermudah tenaga medis dalam menjaring kasus SARS, B/O pada tahun "##% mengeluarkan kategori yang harus dipenuhi dalam kasus suspek SARS, yaitu demam tinggi dengan suhu @ %2 IC atau 1## I4, dan satu atau lebih keluhan pernapasan, termasuk batuk, sesak, dan kesulitan bernapas, disertai dengan satu atau lebih keluhan berikut,kontak dekat dengan orang yang didiagnosa suspek atau sangat mungkin SARS dalam 1# hari terakhir, riayat perjalanan ke tempatJnegara yang terkena abah SARS dalam 1# hari terakhir, bertempat tinggalJpernah tinggal di tempatJnegara yang terjangkit abah SARS. -,12,1.
8
! Pemeri'saan Laoratorium Pemeriksaan darah peri6er lengkap untuk menilai komposisi sel
darah dan pemeriksaan SOJSP sebagai cerminan dari 6ungsi hati, dapat berguna dalam menunjang tegaknya diagnosis. Hntuk pemeriksaan spesi6ik Co0 SARS, yang dapat digunakan ialah pemeriksaan R-PCR pada spesimen dahak,
6eses dan darah peri6er
pasien, pemeriksaan
deteksi antigen serum dan kultur virus. Hji deteksi antibodi dapat dilakukan dengan teknik indirect immunofluorescent assay )F4A* dan Enzyme immunoassay )FA*.c! $amaran radioo/i 1! Pemeri'saan +oto &*ora0 Pemeriksaan gambaran radiologi memperlihatkan adanya
gambaran opak, yang dibatasi oleh airspace yang disebut juga ground glass appearance. round glass apperance memperlihatkan adanya perselubungan putih pada daerah sekitar paru yang
dicurigai
terin6eksi oleh virus SARS Penyebaran pada daerah paru dikategorikan sebagai uni6okal yaitu jika hanya satu bagian saja yang tampak memperlihatkan adanya gambaran opak, dan multi6ocal jika lebih dari tempat yang memperlihatkan adanya gambaran opak atau juga biasa disebut dengan pola di6us, yaitu jika hampir dari setengah paru-paru memperlihatkan gambaran opak.,1 iap bagian paru yang terkena dapat divisualisasikan dengan adanya system skor, yaitu mulai dari 1 ? 1#, yaitu # artinya gambaran paru dianggap normal 1 artinya 1# ; dari bagian paru menunjukan adanya gambaran -
-
opak. " artinya "# ; gambaran paru telah memperlihatkan gambaran
opak dan seterusnya. $ika 1# artinya seluruh bagian paru telah menunjukan gambaran opak.= (erdasarkan gambaran radiologinya, paru kiri dan kanan dibagi dalam % bagian, yaitu ape7, middle, dan basis dimana setiap bagian
9
meliputi sepertiga panjang craniocaudal paru. 8istribusi lesi SARS diklasi6ikasikan dalam + kategori berdasarkan jumlah bagian paru yang terin6eksi.+ &eterangan Pada
6oto
thora7
yang
diperoleh " hari setelah " hari demam tampak adanya nodular radioopak )anak panah*
ambar %. 'esi SARS kategori F ambaran radiologi pada orang deasa "+ tahun dengan SARS (Di'utip dari 'epusta'aan )
&eterangan 4oto thora7 PA yang diperoleh 5
hari
memperlihatkan lesi
opacites
kemudian, penyebaran yang
cukup
progressi6
ambar 3. 'esi SARS kategori F ambaran radiologi pada orang deasa "+ tahun dengan SARS (Di'utip dari 'epusta'aan )
10
&eterangan 4oto thora7 PA yang diperoleh setelah onset demam + hari ampak
perselubungan
radiopak 6okal interstitial pada 1J% lobus in6erior paru kiri )lesi SARS kategori FF * ambaran diperoleh
radiologi setelah
yang =
hari
ambar =. ambaran radiologi pada anita umur "2 tahun dengan SARS (Di'utip dari 'epusta'aan )
&eterangan 4oto thora7 PA pada laki-laki umur 3= tahun dengan SARS 4oto diambil " hari setelah onset
demam,
menunjukan
adanya perselungan radiopak interstitial yang mengenai 1J% dari kedua lobus medial paru dan lobus apeks paru kiri ambaran radiologi setelah % hari, diperoleh penyebaran lesi yang progerssi6 pada kedua ambar +. 'esi SARS kategori FFF-0F (Di'utip dari 'epusta'aan )
erdapat korelasi kuat antara distribusi lesi pada paru dengan mortalitas dan survival rate pada penderita. &ategori F-FFF umumnya
11
proses penyembuhannya baik, sedangkan kategori F0-0F angka kematiannya tinggi. !amun, seringkali ditemukan angka kematian yang tinggi pada kategori FFF bila disertai dengan proses keganasan, seperti pleural mesothelioma ataupun bronchogenic carcinoma. + (eberapa gambaran 6oto thora7 yang dapat ditemukan
&eterangan ampak airspace opacitas lobus in6erior panah) pada paru kanan baah
ambar 5. ambaran radiologi pada 6oto thora7 PA anita umur =" tahun dengan
SARS (Di'utip dari 'epusta'aan 3 1)
&eterangan Pada 6oto thora7 memperlihatkan adanya ground glass opacitas pada lobus medial paru kanan
ambar 2. ambaran radiologi pada anita umur ": tahun dengan SARS (Di'utip dari 'epusta'aan 14)
12
&eterangan ambaran yang diperoleh setelah "3 jam dicurigai SARS memperlihatkan 6okal konsolidasi pada lobus in6erior paru kanan
ambar :. ambaran radiologis pada anita ": tahun dengan SARS. (Di'utip dari 'epusta'aan 14)
&eterangan ampak adanya konsolidasi pada lobus in6erior yang makin meluas
ambar 1#. 4oto hora7 PA pada anita ": tahun dengan SARS setelah hari terpapar oleh SARS (Di'utip dari 'epusta'aan 15)
13
&eterangan ampak perselubungan yang makin meluas dan densitas yang
makin
meningkat.
Setelah 1% hari kemudian 6oto thora7 tampak normal kembali
ambar 11. 4oto hora7 PA pada anita ": tahun dengan SARS = hari setelah 6oto pertama diambil (Di'utip dari 'epusta'aan 15)
&eterangan ambar 1". ambaran radiologi pada anita umur "3 dengan SARS. Pada 6oto "3 jam setelah dicurigai SARS
Genunjukan
adanya
konsolidasi J bercak beraan di kedua lobus in6erior paru
(Di'utip dari 'epusta'aan 14)
14
&eterangan ampak airspaces opacitas pada daerah tepi lobus medial kedua paru yang mengikuti 6issura horiDontal. idak ada nampak kavitas,
limphadenopati
atau
e6usi pleura
ambar 1%. 4oto thora7 PA pada anita 33 tahun dengan SARS (Di'utip dari 'epusta'aan 15)
15
&eterangan ampak !ultifocal diffuse air space
opacities pada
kedua
lobus medius dan lobus in6erior
ambar 13 4oto thora7 PA pada pria berumur 33 tahun dengan SARS (Di'utip dari 'epusta'aan 15)
2! 6& Scan
16
&elainan atau abnormalitas yang ditemukan pada pemeriksaan C Scan yaitu adanya konsolidasi 6ocal sub pleura dengan air bronchogram dan ground glass opacities. 'obus in6erior lebih sering terkena, khususnya pada stadium aal. Pasien dengan kasus yang lebih berat menunjukkan gambaran kelainan bilateral. 'esi mengenai bagian peri6er dan lebih kecil menunjukkan stadium aal dari penyakit. Pada kasus berat, kelainan tersebut meliputi bagian tengah paru, perihilar dengan lesi lebih dari % cm. 'esi yang sering ditemukan berupa ground glass opacification dengan atau tanpa konsolidasi, penebalan intralobular, penebalan septum interlobular, gambaran yang tidak teratur, dan bronkiektasis. 8ilatasi bronchial pada umumnya tidak ditemukan.1+ ambaran abnormal dari pemeriksaan C Scan pada anak yang menderita SARS pada umumnya sangat kecil. ambaran abnormal yang persisten lebih sering ditemukan pada pasien yang lebih tua dan dengan penyakit yang lebih berat. Fndikator utama gangguan paru kronik ditentukan dengan menilai derajat limphopenia dan luasnya lesi pada paru. 1+ &eterangan Pada
potongan
tampak
ground
opacitas
antara
tranversa glass pertautan
pada segmen posterior lobus apeks
paru
kanan
adan
segmen apikal padu lobus in6erior aru kanan
ambar 1=. C scan thora7 pada anak perempuan 13 tahun dengan SARS. (Di'utip dari 'epusta'aan 14)
17
&eterangan Pada
C
scan
yang
diperoleh setelah + bulan didiagnosa dengan SARS tampak
adanya
ground glass
bekas oppacitas
pada lobus in6erior paru kiri.
ambar 1+. ambaran radiologi C scan pada anak perempuan 1= tahun dengan
SARS. (Di'utip dari 'epusta'aan 1)
Pada pasien yang sudah tidak menunjukkan gejala klinis SARS dan tidak dikarantina lagi, pada pemeriksaan C Scan seringkali masih dapat ditemukan adanya air trapping, ground glass opacity, reticulation, parenchymal bands, bronchiectasis, konsolidasi dan honeycomb appearance.12 "round glass opacity menunjukkan peningkatan atenuasi parenkim paru yang tidak menutupi gambaran vaskuler. Retikulasi didiagnosa bila ditemukan garis kasar atau perselubungan berbentuk kurva atau ditemukannya retikulasi subpleural tanpa adanya ground glass opacity. Adanya parenchymal bands, tepi irregular, atau distorsi arsitektural menjadi tanda positi6 parenchymal scar . (ronkhiektasis didiagnosa bila didapatkan bronchus lebih luas dibandingkan arteri pulmonalis. Penebalan dinding bronchus digambarkan bila dinding bronchus terlihat sebagai struktur yang terpisah pada distal parenkim paru. 8iagnosis focal air trapping bila ditemukan 6ocal area dengan
18
atenuasi kurang dari parenkim paru pada inspirasi dan tampak berlebihan pada ekspirasi.12 (eberapa gambaran C Scan yang dapat ditemukan
pada
orang deasa. &eterangan ampak gambaran ground glass
opacitas
pada
kedua lapang paru yaitu distal dari trachea dan bronchus
intermedius.
ampak batas yang tegas antara
parenkim
normal paru
dan
yang
paru
parenkim mengalami
perselubungan ambar 15. C Scan thora7 pada pria 32 tahun dengan SARS (Di'utip dari 'epusta'aan 14)
&eterangan Pada /RC menunjukan adanya konsolidasi pada lobus
in6erior
disertai
dengan
gambaran
ground glass opacitas yang berbatas tegas.
ambar 12. C scan hora7 pada pria "5 tahun dengan SARS. (Di'utip dari 'epustaa'aan 14)
19
&eterangan Pada C a7ial pada hari kedua setelah terpapar oleh SARS,memperlihatkan adanya
gambaran
ground glass opacitas yang
meluas
enebalan
dengan ruan
ambar 1: ambaran C a7ial pada pasien laki-laki %2 tahun dengan SARS yang bekerja sebagai tenaga kesehatan, pada 6ota radiogra6i tidak menunjukan adanya kelainan. (Di'utip dari 'epusta'aan 1-)
20
&eterangan Pada
C
memperlihatkan adanya
ambar "# C scan a7ial pada anita 3+ tahun dengan SARS (Di'utip dari 'epusta'aan 1-)
21
&eterangan ampak adanya
menunjukan multi6ocal
opacitas,tampak
pada
paru kiri penyebarannya lebih meluas
ambar "1. C scan pada anita 3+ tahun dengan SARS (Di'utip dari 'epusta'aan 1-)
&esimpulan yang dapat diperoleh adalah diagnosis SARS dapat dilakukan berdasaran adanya demam dan gejala
gangguan
sistem pernapasan pada individu yang telah terpapar oleh virus SARS-co0. Pada pemeriksaan 6oto dengan K-ray adanya airspace consolidation dapat di curigai sebagai kemungkinan SARS. Geskipun pada 6oto dengan K-ray didapatkan kurang lebih "# ; normal, namun
22
pada pemeriksaan C scan thora7 lebih banyak akan menggambarkan adanya konsolidasi airspace. C scan dapat menampilkan dengan jelas dengan cara yang lebih aman, atau dengan /RC )high resolution
C*
dengan
sehingga
penggunaan
radiasi
dapat
diminimalisir. 4oto thora7 yang diperoleh dari pasien dengan SARS dapat melihat mulai adanya kelainan sampai dengan adanya progressi6itas penyakit yang dapat diperlihatkan dengan 6oto thora7 berseri.15 8ari hasil otopsi yang diperoleh " pasien yang meninggal karena SARS selama masa penyebaran SARS di rumah sakit /ong &ong ditemukan adanya kerusakan alveolar yang menyebar dan juga ditemukan sejumlah in6iltrat lim6osit yang ditemukan pada interstisial. Pada radiogra6i dan C scan ditemukan adanya gambaran ground glass opacitas atau konsolidasi pada kedua lapang paru yang terlihat sangat progressi6 pada beberapa pasien yang dipastikan dengan acute respiratory distress syndrome.1+ %!
DA$N#SA 7ANDN$
8iagnosa penyakit yang sangat mirip dengan penyakit SARS adalah penyakit pneumonia. Salah satu cara untuk menunjukan adanya perbedaan penyakit SARS dengan pneumonia adalah dengan pemeriksaan sel 'im6osit . pada penelitian yang dilakukan oleh rumah sakit 8itan, (eijing pada Garet hingga $uni "##%. 8ari 1## pasien yang didiagnosa dengan penyakit SARS pasien diamati kurang lebih selama % minggu. Pasien tersebut diamati selama % minggu, kemudian pasien dibagi menjadi " kelompok yaitu pasein yang dicurigai dengan SARS dan pasien yang dicurigai sebagai atypical pneumonia. o6 non-SARS patients ere normal. &esimpulan yang dapat diperoleh adalah adalah dengan pengobatan obat glukokortikoid jumlah C8%L, C83L, C82L lim6osit- sangat penting diperiksa pada aal dan lebih menunjukan adanya perbedaan antar pasien yang dicurigai SARS dengan pasien pneumonia.
15
23
8ari beberapa pengalaman yang didapatkan, umumnya pasien yang diduga SARS memiliki gambaran radiologi yang hampir sama dengan penyakit Pneumonia pada saat didiagnosa. Adanya gambaran airspace pada unilateral adalah gambaran abnormalitas yang sering ditemukan. Pada beberapa pasien
yang secara klinik meskipun
dicurigai sebagai SARS
kadang- kadang memberikan gambaran radiologi pada 6oto thora7 yang normal. Mang mungkin menunjukan perbedaan diantaranya adalah dengan pemeriksaan C atau /ighresulotion C. seperti yang ditunjukan pada gambar berikut
&eterangan ampak
gambaran
konsolidasi multi6okal pada kedua apeks paru dan kedua lobus
in6erior
paru.
ambaran ini menunjukan pola
yang
sama
bronchiolitis
dengan yang
disebabkan oleh pneumonia ambar "". ambaran /RC pada pasien SARS yang mirip pneumonia (Diami dari 'epusta'aan 28)
24
9!
PEN$#7A&AN a! Penataa'sanaan 'asus suspe' SARS
1. &asus dengan gejala SARS meleati triase )petugas sudah memakai masker !:=*. Hntuk segera dikirim ke ruangan pemeriksaan atau bangsal yang sudah disiapkan. ". (erikan masker bedah pada penderita. %. Petugas yang masuk ke ruangan pemeriksaan sudah memakai penggunaan alat proteksi perorangan )PPAP*. 3. Catat dan dapatkan keterangan rinci mengenai tanda klinis, riayat perjalanan, riayat kontak termasuk riayat munculnya gangguan pernapasan pada kontak sepuluh hari sebelumnya. =. Pemeriksaan 6isis. +. 'akukan pemeriksaan 6oto toraks dan darah tepi lengkap.
25
5. (ila 6oto thora7 normal, lihat indikasi raat atau tetap di rumah, anjurkan untuk melakukan kebersihan diri, tidak masuk kantorJsekolah dan hindari menggunakan angkutan umum selama belum sembuh. 2. Pengobatan di rumah, simptomatik, antibiotik bila ada indikasi, vitamin dan makanan bergiDi. :. (ila 6oto thora7 menunjukkan gambar in6iltrat satu sisi atau dua sisi paru dengan atau tanpa in6iltrat interstisial lihat penatalaksanaan kasus sangat mungkin SARS. 1 ! Penataa'sanaan 'asus san/at mun/'in SARS
1. Raat di Rumah Sakit dalam ruang isolasi dengan kasus sejenis. ". Pengambilan darah untuk darah tepi lengkap, 6ungsi hati, kreatinin 6os6okinase, urea, elektrolit, dan C reakti6 protein. %. Pengambilan sampel untuk membedakan dari kasus pneumonia tipikalJatipikal lainnya -
Pemeriksaan usap hidung dan tenggorokan
-
(iakan darah, serologi
-
Hrine.
3. Pemantauan darah " hari sekali. =. 4oto thora7 diulang sesuai indikasi klinis. +. Pemberian pengobatan lihat penatalaksanaan terapi kasus SARS.1 c! Pedoman penataa'sanaan terapi SARS
1. Suspek SARS a* Observasi " 7 "3 jam, perhatikan 1* &eadaan Hmum "* &esadaran %* anda vital )tekanan darah, nadi, 6rekuensi napas, suhu* b* erapi suporti6 c* Antibiotik ". Sangat mungkin SARS a* RinganJSedang 1* erapi suporti6
26
"* Antibiotik b* (erat 1* erapi suporti6 "* Antibiotik %* &ortikosteroid 3* Ribavirin: d! Penanganan untuk pasien SARS pediatrik
Hntuk pasien yang diagnosa dengan SARS pada aal dapat diberikan Ce6ota7ime intravena, clarithomicin oral, dan ribavirin oral dengan dosis 3# mgJkg bb. Hntuk pasien SARS dengan demam lebih dari " hari dapat diberikan prednisolon dengan dosis #,= kg bbJhari. Hntuk pasien yang disertai dengan demam yang 6luktuati6 disertai malaise dapat diberikan ribavirin intravena "# mgJkgbbJhari dan hidocortison setiap + jam. Pasien dengan demam yang menetap disertai hasil pemeriksaan klinik dan radiologi methylprednisolon 1# -"# mg Jkg. 21 9!
PR#$N#SS a! &elangsungan Organ
1#-"#; penderita SARS keadaannya akan memburuk dan mengalami gangguan pernapasan sehingga memerlukan bantuan ventilator mekanik. SARS bisa berakibat 6atal pada kasus yang berat dan akan menyebabkan kegagalan pernapasan, gagal jantung dan kerusakan hati.! &elangsungan /idup
ingkat kematian penderita SARS yaitu sekitar %-1=;. B/O membaginya berdasarkan tingkatan umur penderita, yaitu N 1; pada penderita berumur sampai dengan "3 tahun, +; pada penderita berumur "=-33 tahun, 1=; penderita berumur 3=-+3 tahun, dan @ =#; pada penderita yang berumur lebih dari += tahun.
27
28