SAP DETEKSI DINI KANKER SERVIKS MAHASISWA STIKES PERTAMEDIKA JAKARTA
BAB I SATUAN ACARA PENYULUHAN
1. Topik
: Gangguan Sistem Reproduksi
2. Sub Topik
: Deteksi dini kanker serviks dengan pemeriksaan IVA
3. Sasaran
: Ibu dan Remaja Putri di Perumahan Pondok Lakah
4. Jumlah Sasaran
: 15 Orang
5. Tempat
: di Ruang Serbaguna - PAUD Durian
6. Hari / tanggal
: Sabtu, 24 September 2016
7. Pukul
: 09:00 – 09:00 – 10:00 10:00 WIB
8. Waktu
: 60 menit menit
9. Tujuan 9.1.TujuanUmum Setelah peserta
mengikuti mengikuti penyuluhan selama
60
menit, menit,
pesertadapat
mengetahui tentang Deteksi dini kanker serviks dengan pemeriksaan IVA 9.2.Tujuan Khusus 9.2.1 Tujuan Khusus Penatalaksanaan Kanker Serviks Setelah peserta mengikuti penyuluhan Deteksi Dini Kanker Serviks, peserta dapat menjelaskan tentang: 1.Pengertian / Batasan Kanker Serviks.
2.Penyebab Kanker Serviks (Leher Rahim) 3.Tanda Dan Gejala Kanker Serviks (Leher Rahim) 4.Pencegahan Kanker Serviks (Leher Rahim) 5.Pengobatan Kanker Serviks (Leher Rahim) 9.2.2 Tujuan Khusus Penatalaksanaan IVA Setelah peserta mengikuti penyuluhan Tentang pemeriksaan IVA, peserta dapat menjelaskan tentang : 1.Pengertian / Batasan dari IVA Test. 2.Tujuan IVA Test. 3.Syarat IVA Test. 4.Jadwal IVA Test. 5.Keuntungan IVA Test. 6.Penatalaksanaan Skrining IVA Test. 6.1Persiapan Skrining IVA 6.2Cara Kerja IVA Test. 6.3 Hasil IVA Test. 10. Materi :Penatalaksanaan Kanker Serviks dan Pemeriksaan IVA 10.1 Penatalaksanaan Kanker Serviks 1.Pengertian / Batasan Kanker Serviks. 2.Penyebab Kanker Serviks (Leher Rahim) 3.Tanda Dan Gejala Kanker Serviks (Leher Rahim) 4.Pencegahan Kanker Serviks (Leher Rahim) 5.Pengobatan Kanker Serviks (Leher Rahim)
10.2 Penatalaksanaan untuk Pemeriksaan IVA Test 1.Pengertian / Batasan dari IVA Test. 2.Tujuan IVA Test. 3.Syarat IVA Test. 4.Jadwal IVA Test. 5.Keuntungan IVA Test. 6.Pelaksanaan Skrining IVA Test. 6.1Persiapan Skrining IVA 6.2Cara Kerja IVA Test. 6.3 Hasil IVA Test. 11.Metode Metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab. 12.Media Media yang digunakan adalah leaflet dan Laptop 13.Kegiatan yang dilakukan 13.1 Penatalaksanaan Kanker Serviks Pukul No
Kegiatan
Kegiatan
Kegiatan
Penyaji
Peserta
Materi
(WIB) 1
2
3
4
5
6
1.
09.00-
Pembukaan
1.1Ucapkan
Mengucapkan
Menjawab salam
salam
salam
09.05
(5 menit)
1.2Perkenalan diri
Memperhatikan dan mendengarkan
1.3Tujuan
Membuka
1.4 Topik
dan
acara penyuluhan
Sub topik
Menjelaskan
1.5Kontrak
tujuan
waktu
Menjelaskan topik dan sub topik Menjelaskan kontrak waktu selama
30
menit kepada peserta 2.
09.05-
Pelaksanaan
2.1Pengertian/B
Menyajikan
09.25
Penyuluhan
atasan
dan
(20 menit)
Serviks
Kanker
dan memperhatikan
menjelaskan
2.2Penyebab Kanker Serviks 2.3Tanda Gejala
Mendengarkan, melihat,
Dan
Kanker
Serviks
materi
Memperhatikan penjelaskan
penyuluhan
pada gambar serta
Menunjukkan
Menyimak
gambar
dan
menjelaskan, serta
2.4Pencegahan
mendemontras
Kanker Serviks
ikan
(Leher Rahim) 2.5Pengobatan Kanker Serviks (Leher Rahim)
pendemontrasi-an dar i penyaji
1
2
3
4
5
3.
09.25-
Evaluasi
3.1Evaluasi
Bertanya kepada peserta
09.40
(15 menit)
kepada peserta 3.2 Tanya jawab
Menjawab pertanyaan peserta Pembimbing menambahkan penjelasan
3.3Kesempatan pembimbing 4.
09.4009.45
5
09.4510.00
Simpulan
Simpulan materi
Penyaji dan peserta menyimpulkan materi yang
Penutup
5.1Leaflet
Membagikan leaflet
( 15 menit)
5.2Membaca
Memberi tugas pada peserta membaca leaflet
leaflet
rumah
(5 menit)
yang
telah diberikan
Mengucapkan salam
5.3Salam penutup 13.2 Penatalaksanaan untuk Pemeriksaan IVA Test Pukul No.
Kegiatan
Materi
Kegiatan Penyaji
(WIB) 1
2
3
4
5
1.
09.00-
Pembukaan
1.1Ucapkan sal
Mengucapkan salam
09.05
(5 menit)
am 1.2Pembukaa 1.3Perkenalkan diri
Membuka acara penyuluhan Memperkenalkan pembimbing dan anggota kel Menjelaskan tujuan umum dan khusus
1.4Tujuan
Menjelaskan topik dan sub topik
(umum
dan
Menjelaskan kontrak waktu selama 60 menit
khusus) 1.5Topik
dan
sub topik 1.6Kontrak waktu 2
09.05-
Pelaksanaan
2.1Pengertian/B
09.25
penyuluhan
atasan dari IVA
(20 menit)
Test 2.2 Tujuan IVA Menjelaskan dan menyajikan IVA Test.
Test 2.3Syarat
IVA
Menjelaskan dan menyajikan Tujuan IVA Test
Test
Menjelaskan dan menyajikan syarat IVA Test
2.4 Jadwal IVA
Menjelaskan dan menyajikan Jadwal IVA Test.
Test.
Menjelaskan dan menyajikan keuntungan IVA
2.5 Keuntungan
Menjelaskan dan menyajikan Tempat Pelayana
IVA Test 2.6 Penatalaksanaan IVA Test 3.
09.2509.40
Evaluasi (15 menit)
3.1
Evaluasi
kepada peserta 3.2 Tanya jawab 3.3 Kesempatan pembimbing
Bertanya kepada peserta Menjawab pertanyaan peserta Pembimbing menambahkan penjelasan
4.
09.4009.45
5.
09.4510.00
Simpulan
Simpulan materi
Penyaji dan peserta menyimpulkan materi yang
Penutup
5.1 Leaflet
Membagikan leaflet
(15 menit)
5.2
Member tugas kepada peserta untuk me
Membagikan
penyuluhan dan dirumah
(5menit)
leaflet 5.3
Mengucapkan salam Salam
penutup
1
2
14. Pengorganisasian 14.1 Moderator: Sandri Yaningsih Tugas: 1. Membuka acara penyuluhan 2. Mengatur jalannya penyuluhan 3. Menyampaikan sub topik penyuluhan 4. Memfasilitasi Tanya jawab 5. Menutup acara penyuluhan 14.2 Penyaji : Eka Kurniasih Rita Puspitasari Sefti Hasanah Sandri Yaningsih Sri Harwanti Tugas : Menyajikan materi penyuluhan
3
14.3 Observer : Sefti Hasanah Tugas: 1.Mengevaluasi jalannya penyuluhan 2.Mengobservasi ketepatan waktu penyuluhan 14.4 Notulen : Sandri Yaningsih Tugas: 1.Mencatat semua peserta yang hadir 2.Mencatat semua pertanyaan peserta 3.Menyimpulkan penjelasan dan jawaban hasil penyuluhan 14.5 Fasilitator : Eka Kurniasih Rita Puspitasari Sefti Hasanah Sandri Yaningsih Sri Harwanti 15.Kegiatan Evaluasi 15.1 Kriteria Hasil 15.1.1 13 orang yang menghadiri penyuluhan mampu memahami dan menjelaskan tentang Pengertian / Batasan dari IVA Test. 15.1.2 13 orang yang menghadiri penyuluhan dapat memahami dan menjelaskan tentang Tujuan IVA Test. 15.1.3 13 orang yang menghadiri penyuluhan mampu memahami dan menjelaskan tentang syarat IVA Test. 15.1.4 13 orang yang menghadiri penyuluhan mampu memahami dan menjelaskan tentang jadwal IVA Test.
15.1.5 13 orang yang menghadiri penyuluhan mampu memahami dan menjelaskan tentang keuntungan IVA Test. 15.1.6 13 orang yang menghadiri penyuluhan mampu memahami da n menjelaskan tentang penatalaksanaan IVA Test. 15.2 Antisipasi Masalah 15.2.1Jika ada peserta yang tidak bisa menjawab pertanyaan yang kita ajukan, maka memberikan kesempatan kepada pembimbing untuk memberikan masukan.
15.2.2Jika peserta tidak memperhatikan penyaji memberikan rangsangan dengan cara mengajaknya berkomunikasi dengan penyaji yaitu dengan memberi pertanyaan yang dapat dimengerti oleh peserta sesuai dengan materi yang disampaikan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PENGERTIAN KANKER SERVIKS
Kanker leher rahim atau karsinoma serviks adalah penyakit akibat tumor pada daerah mulut rahim akibat dari adanya pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol dan merusak jaringan normal disekitarnya ( Andi, 2011) Kanker serviks adalah penyakit kanker yang terjadi pada daerah leher rahim yaitu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim, letaknya antara rahim (uterus) dengan liang senggama wanita ( Wijaya,2010) Kanker serviks adalah satu penyakit yang ganas dibidang kebidanan dan penyakit kandungan yang masih menempati posisi tertinggi sebagai kanker yang menyerang kaum perempuan (Manuaba,2010) 2.2 PENYEBAB KANKER SERVIKS
Menurut Kumalasari & Iwan,2012 Beberapa faktor resiko dan predisposisi yang menyebabkan wanita terpapar HPV (Human Papiloma Virus) diantaranya adalah : 1.Menikah atau memulai aktifitas seksual pada usia muda (<20 tahun). 2.Jumlah kehamilan dan partus (bersalin terlalu banyak dan jarak persalinan terlalu dekat). 3.Perilaku seksual. Resiko meningkat pada perempuan yang memiliki partner seks lebih dari satu, atau berhubungan seksual dengan laki-laki beresiko tinggi (laki-laki yang memiliki banyak partner seks atau terdapat kandiloma pada penis). 4.Riwayat infeksi di daerah kelamin dan radang panggul. 5.Sosial ekonomi rendah. Faktor sosial ekonomi erat kaitannya dengan gizi, imunitas, dan personal hygine. Pada golongan ini umumnya kuantitas (jumlah) dan kualitas (mutu) makanan kurang dan mempengaruhi imunitas tubuh.
6.Pasangan/suami yang tidak di sunat. 7.Merokok dan pemakaian AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim). 8.Defisiensi zat gizi. Kekurangan asam folat, beta karoten dan vitamin (A, C, dan E). Menurut Ida Bagus Gede Manuaba, Ida Ayu Chandranita Manuaba, Ida Bagus Gede Fajar Manuaba, 2010, kanker serviks dapat juga dapat disebabkan oleh human pappilomavirus (HPV) pada 70,00 % – 80,00 %kasus. Pada HPV tipe tertentu dapat menyebabkan kanker serviks (leher rahim) yaitu HPV tipe 16 dan 18 yang DNAnya berkaitan dengan genom protein, menimbulkan protein E6 dan E7 yang bersifat “tumorigenic protein”. Penularan virus HPV bisa terjadi melalui hubungan seksual, terutama yang dilakukan dengan berganti-ganti pasangan, pasangan yang menderita gonnorea dan sifilis. 2.3 TANDA DAN GEJALA
Tanda-tanda gejala kanker serviks adalah sebagai berikut : 1. Munculnya rasa sakit dan perdarahan saat berhubungan seksual ( contact bleeding ) 2. Perdarahan vagina yang tidak normal, seperti perdarahan di luar siklus menstruasi, perdarahan diantara periode menstruasi yang regular, periode menstruasi yang lebih lama dan lebih banyak daripada biasanya, dan perdarahan setelah menopouse. 3. Keputihan yang berlebihan dan tidak normal ( Bau, gatal, warna kehijauan) 4. Penurunan berat badan secara drastis 5. Apabila kanker sudah menyebar ke panggul maka pasien akan menderita keluhan nyeri panggul, hambatan dalam berkemih, serta pembesaran ginjal (Wijaya,2010) 2.4 PENCEGAHAN KANKER SERVIKS
Kumalasari & Iwan, 2012 menuliskan beberapa cara untuk mencegah terjadinya Kanker Serviks, meliputi :
1.Memiliki pola makan sehat yang kaya akan sayuran, buah dan sereal untuk merangsang sistem kekebalan tubuh. 2.Pilih kontrasepsi dengan metode barrier, seperti diafragma dan kondom karena dapat memberi perlindungan terhadap kanker serviks. 3.Hindari merokok. 4.Hindari seks sebelum menikah atau di usia yang sangat muda (<20 tahun). 5.Hindari berhubungan seks selama masa menstruasi karena terbukti efektif dapat mencegah dan menghambat terbentuknya dan berkembangnya kanker ser viks. 6.Hindari berhubungan seks dengan banyak partner. 7.Perempuan usia diatas 25 tahun, telah menikah, dan sudah mempunyai anak per lu secara rutin melakukan pemeriksaan Pap smear setahun sekali atau menurut petunjuk dokter. 8.Alternatif tes pap smear yaitu tes IVA dengan biaya yang lebih murah. 9.Pemberian vaksin atau vaksinasi HPV untuk mencegah infeksi HPV tipe 6, 11, 16 dan 18, tipe yang menyebabkan 70,00 % kanker seviks dan 90,00 % kutil kelamin. Vaksin ini diberikan sebanyak 3 dosis dalam periode 6 bulan, yaitu pemberian awal serta 2 dan 6 bulan berikutnya. Vaksin ini dapat diberikan pada perempuan dengan usia 9-26 tahun. 10.Melakukan pembersihan organ intim atau dikenal dengan istilah vagina toilet. Ini dapat dilakukan sendiri atau dapat juga dengan bantuan dokter ahli. Tujuannya untuk membersihkan organ intim perempuan dari kotoran dan penyakit. 2.5 PENGOBATAN KAKER SERVIKS
Menurut Kumalasari & Iwan, 2012 bila ditemukan pada st adium dini, kesembuhan penyakit kanker serviks akan sempurna, hampir 100,00 % Pengobatan atau penanganan yang dilakukan, disesuaikan dengan stadium pada kanker serviks yaitu sebagai berikut : 1.Stadium prakanker dapat dilakukan dengan cara seperti krioterapi, vaporisasi leser, elektrokoagulasi diatermi, dan konisasi.
2.Stadium 0 (karsinoma in-situ) dilakukan terapi operasi berupa konisasi (jika pasien masih muda dan menginginkan anak) yaitu “dengan cara mengangkat jaringan yang berisi selaput lendir serviks”, epitel gepeng dan kelenjarnya atau operasi histerektomi sederhana. 3.Stadium IA-IIA dilakukan dengan operasi histerektomi sederhana atau radiasi. 4.Stadium IIB-IIIB dilakukan radiasi atau kemoradiasi. 5.Stasium IV : Terapi paliatif yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup. 2.6 PENGERTIAN IVA IVA (inspeksi visual dengan asam asetat) merupakan cara sederhana untuk mendeteksi kanker leher rahim sedini mungkin (Sukaca E. Bertiani, 2009) IVA merupakan pemeriksaan leher rahim (serviks) dengan cara melihat langsung (dengan mata telanjang) leher rahim setelah memulas leher rahim dengan larutan asam asetat 3-6% (Wijaya Delia, 2010).Laporan hasil konsultasi WHO menyebutkan bahwa IVA dapat mendeteksi lesi tingkat pra kanker (high-Grade Precanceraus Lesions) dengan sensitivitas sekitar 66-96% dan spesifitas 64-98%. Sedangkan nilai prediksi positif (positive predective value) dan nilai prediksi negatif (negative predective value) masing-masing antara 10-20% dan 92-97% (Wijaya Delia, 2010). Pemeriksaan IVA merupakan pemeriksaan skrining alternatife dari pap smear karena biasanya murah, praktis, sangat mudah untuk dilaksanakan dan peralatan sederhana serta dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan selain dokter ginekologi. Pada pemeriksaan ini, pemeriksaan dilakukan dengan cara melihat serviks yang telah diberi asam asetat 3-6% secara inspekulo. Setelah serviks diulas dengan asam asetat, akan terjadi perubahan warna pada serviks yang dapat diamati secara langsung dan dapat dibaca sebagai normal atau abnormal. Dibutuhkan waktu satu sampai dua menit untuk dapat melihat perubahan-perubahan pada jaringan epitel. Serviks yang diberi larutan asam asetat 6% akan merespon lebih cepat daripada larutan 3%. Efek akan menghilang sekitar 50-60 detik sehingga dengan pemberian asam asetat akan didapat hasil gambaran serviks yang normal (merah homogen) dan bercak putih (displasia) (Novel S Sinta,2010).
2.7 TUJUAN IVA
Untuk mengurangi morbiditas atau mortalitas dari penyakit dengan pengobatan dini terhadap kasus-kasus yang ditemukan. Untuk mengetahui kelainan yang terjadi pada leher rahim. 2.8 SYARAT PEMERIKSAAN IVA
Sudah menikah Pernah melakukan hubungan seksual Tidak sedang datang bulan/haid Tidak sedang hamil 2.9 JADWAL IVA
Jadwal yang dianjurkan dalam pemeriksaan IVA menurut WHO (
) yang ditulis
dalam Nugroho Taufan,2010 yaitu: Setiap wanita minimal 1 (satu) kali pada usia 35 -40 tahun Dilakukan pemeriksaan ulang setiap 5 tahun sekali 2.10 KEUNTUNGAN IVA
Keuntungan pemeriksaan IVA adalah sebagai berikut: 1.Praktis, mudah dilaksanakan Dilaksanakan oleh bidan, dokter umum, dokter spesialis obgyn, dan dilakukan di klinik, laboratorium yang memadai, dan rumah sakit. Alat-alat yang dibutuhkan sederhana Hasil dapat langsung diketahui 2.11 PENATALAKSANAAN SKRINING IVA 2.11.1 PERSIAPAN
Untuk melaksanakan pemeriksaan dengan metode IVA, dibutuhkan persiapan sebagai berikut:
1.Persiapan Ibu : 1) Informed consent 2) Ibu dijelaskan tindakan yang akan dilakukan 3) Ibu diminta mengosongkan kandung kemih 2. Persiapan alat : 1) Handscoen 1 (satu) pasang 2) Spekulum cocor bebek/ Spekulum sim 4) Lidi berkapas 5) Asam asetat 3-6 % (Asam cuka) 6) Ember plastik berisi larutan klorin 0,5% 7) Tempat sampah 8) Bengkok 3. Persiapan Penolong : 1) Melakukan cuci tangan di bawah air mengalir 2) Memakai handscoen 4. Persiapan Lingkungan : 1) Jendela ditutup 2.11.2 CARA KERJA
Cara kerjanya adalah sebagai berikut: 1.Pasien diminta menandatangani informed consent 2.Pasien dijelaskan mengenai prosedur yang akan dijalankan 3.Cuci tangan dibawah air mengalir Pasien dibaringkan dengan posisi litotomi (Posisi terlentang dengan mengangkat kedua kaki dan ditarik ke atas perut) Memperhatikan vulva apakah ada tanda-tanda infeksi dan kelainan. Memasukan speculum kedalam vagina pasien secara perlahan-lahan, lalu dibuka untuk melihat serviks uteri. Serviks uteri dilihat apakah ada tanda-tanda infeksi dan kelainan lainnya.
Dengan menggunakan lidi berkapas, larutan asam asetat 3-6% dioleskan ke leher rahim. Hasil dilihat: Bila luka atau lesi pada leher rahim berubah menjadi keputihan, maka hasilnya positif (+). Hasil positif menunjukkan bahwa klien positif kanker. Bila warna tidak berubah menjadi putih, maka hasilnya negatif (-). Hasil negatif menunjukkan bahwa klien tidak menderita kanker. Speculum dikeluarkan dari vagina secara perlahan-lahan. Ibu diberitahu bahwa pemeriksaan telah selesai dilakukan. Ibu dirapikan, alat-alat dibuka dan direndam dalam ember plastik berisi larutan klorin 0,5% selama 10 menit. Handscoen dilepas dalam air klorin Cuci tangan dibawah air mengalir Menyelesaikan dokumentasi 2.11.3 HASIL PEMERIKSAAN IVA
Menurut (Sukaca E. Bertiani, 2009) hasil pemeriksaan IVA dapat dikelompokkan sebagai berikut: IVA negatif (-) artinya menunjukkan leher rahim normal. IVA positif (+) artinya ditemukan bercak putih Bila luka atau lesi pada leher rahim berubah menjadi keputihan, maka hasilnya positif (+). Hasil positif menunjukkan bahwa klien positif kanker. Jika masih tahap lesi atau lecet, pengobatan cukup mudah, bisa langsung diobati dengan metode krioterapi atau gas dingin yang menyemprotkan gas karbondioksida atau nitrogen ke leher rahim.
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Ida Bagus Gede., Ida Ayu Chandranita Manuaba., Ida Bagus Gede Fajar Manuaba. 2010.Buku Ajar Penuntun Kuliah Ginekologi. Jakarta : Trans Info Media. Manuaba, Ida Ayu Sri Kusuma Dewi Suryasaputra., Ida Ayu Chandranita Manuaba., Ida Bagus Gede Fajar Manuaba., Ida Bagus Gede Manuaba. 2009. Buku Ajar Ginekologi Untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta: EGC. Melianti Mira. 2011. Skining Kanker Serviks dengan Metode I nspeksi Visual deang Asam Asetat (IVA) test. (http://stikesdhb.ac.id/kebidanan/91-skrining-kankerserviks.html. Diakses 2 November 2014 jam 20.27 wib) Novel S.Sinta dkk. 2010. Kanker Serviks dan Infeksi Human Pappilomavirus (HPV). Jakarta : Javamedia Network Sukaca E. Bertiani. 2009. Cara Cerdas Menghadapi KANKER SERVIK (Leher Rahim). Yogyakarta: Genius Printika Wijaya Delia. 2010. Pembunuh Ganas Itu Bernama Kanker Servik. Yogyakarta : Sinar Kejora