KATA PENGANTAR
Assalamualaikumm Assalamualaikumm wr.wb Alhamdulillah, kegiatan kegiatan pengabdian yang berjudul “Pendidikan “Pendidikan kesehatan tentang s” di warga desa Jenengan Sawit pencegahan dan deteksi dini kanker servik servik s” Boyolali telah selesai saya lakukan dan dapat saya laporkan. Seperti tertuang dalam tugas dosen adalah melakukan Tri Dharma Perguruan Tinggi, salah satunya adalah menjalankan Pengabdian kepada Masyarakat agar masyarakat dapat menikmati perkembangan ilmu yang ada di institusi pendidikandengan pendidikandengan lebih cepat dan akurat karena langsung diberikan oleh para dosen dan para pakarnya. Kegiatan pengabdian ini merupakan perwujudan kami sebagai dosen dalam menjalankan tugas pokok dalam pengabdian masyarakat dan UMS jurusan keperawatan sebagai penyedia ilmu pengetahuan. Dalam kesempatan ini ucapan terima kasih kami sampaikan kepada: 1. Yth Arif widodo, A.Kep., Mkes. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .....................................................................................
i
DAFTAR ISI ............................................................................................ .......
ii
BAB I
Judul .............................................................................................
1
BAB II
Pendahuluan .................................................................................
1
BAB III
Perumusan Masalah .....................................................................
2
BABIV
Kerangka Pemecahan Masalah ....................................................
3
BAB V
Tinjauan Pustaka ..........................................................................
3
BAB VI
Tujuan Kegiatan ..........................................................................
6
BABVII
Manfaat Kegiatan
7
BAB I: Judul
Pendidikan kesehatan tentang pencegahan dan deteksi dini kanker servik Di warga desa Jenengan Sawit Boyolali.
BAB II: Pendahuluan
Kanker serviks merupakan penyakit ganas yang terjadi pada organ reproduksi wanita yaitu pada serviks uterus yang terletak antara rahim dengan ruang senggama( Dianda, 2008). Kanker serviks merupakan penyebab kematian utama kanker pada wanita di negara-negara sedang berkembang. Setiap tahun diperkirakan terdapat 500.000 kasus kanker serviks baru di seluruh dunia, 77 % di antaranya ada di negara-negara sedang berkembang (Dianda. R,2008). Di Indonesia, menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2007) Prevalensi kejadian kanker sebesar 4,3 per 1000 penduduk. dengan kanker serviks menempati urutan pertama di antara kanker pada wanita. Data yang
2
yang memerlukan fasilitas khusus untuk pengobatan seperti peralatan radioterapi yang hanya tersedia di beberapa kota besar saja. Di
samping
mahal,
pengobatan
terhadap
kanker
stadium
lanjut
memberikan hasil yang tidak memuaskan dengan harapan hidup kurang lebih 5 tahun (Wilson et al, 2005). Juga kasus yang semakin meningkat akibat kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kanker serviks, dimana sebagian besar pasien datang dengan stadium lanjut, karena pada stadium dini kanker serviks tidak menunjukkan gejala dan tanda rasa sakit. Titik kuntari (2011) juga mengatakan, berdasarkan survei yang melibatkan 5.423 perempuan di Asia dan dilakukan pada sembilan negara termasuk Indonesia, menunjukkan hanya dua persen perempuan yang mengetahui infeksi human papilloma virus (HPV) merupakan penyebab kanker serviks.Sedangkan pasien yang berpengetahuan namun mereka takut dengan tingginya pembiayaan operasi, pengobatan akibat yang ditimbulkan oleh kanker serviks.
3
kesehatan merupakan adalah tenaga sukarela yang dipilih oleh dari masyarakat dan bertugas mengembangkan kesehatan masyarakat sehingga tepat untuk kita jadikan perantara dalam pendekatan langsung ke masyarakat dalam pemberian penyuluhan tentang masalah tersebut.
BAB IV. Kerangka Pemecahan Masalah
Berdasarkan perumusan masalah, maka dapat dibuat kerangka pemecahan masalah sebagai berikut dalam gambar:
1. Pasangan Usia subur(PUS) 2. Hadir dalam pertemuan koordinasi tugas kader
Penyuluhan tentang pencegahan dan deteksi dini kanker serviks
1. Pengetahuan tentang kanker serviks bertambah 2. Mencoba
4
untuk mencegah keguguran juga meningkatkat risiko kanker serviks (Cancer.Net, 2010) Proses terjadinya kanker serviks sangat erat hubungannya dengan proses metaplasia. Masuknya mutagen atau bahan bahan yang dapat mengubah perangai sel secara genetik pada saat fase aktif metaplasia dapat menimbulkan sel-sel yang berpotensi ganas. Perubahan ini biasanya terjadi di sambungan skuamosakolumnar (SSK) atau daerah transformasi. Mutagen tersebut berasal dari agenagen yang ditularkan secara hubungan seksual dan diduga bahwa
human
papilloma virus (HPV) memegang peranan penting. Sel yang mengalami mutasi
tersebut dapat berkembang menjadi sel displastik sehingga terjadi kelainan epitel yang disebut displasia. Dimulai dari displasia ringan, displasia sedang, displasia berat dan karsinoma in-situ dan kemudian berkembang menjadi karsinoma invasif. Tingkat displasia dan karsinoma in-situ dikenal juga sebagai tingkat prakanker. Displasia mencakup pengertian berbagai gangguan maturasi epitel
5
Berbagai upaya penelitian telah banyak menghasilkan pengetahuan tentang penyakit kanker. Dewasa ini WHO menyatakan bahwa sepertiga dari seluruh kanker sebenarnya dapat dicegah, sepertiga dapat disembuhkan dan p ada sepertiga lagi sisanya pasien dapat dibebaskan dari rasa nyeri jika dapat diberikan obat yang tersedia untuk itu (Sjamsuddin, 2001). Mencegah timbulnya kanker merupakan satu upaya penting dalam kegiatan penanggulangan kanker karena dapat berdampak positif terhadap penggalangan sumber daya manusia yang sehat dan produktif serta perbaikan keadaan sosial ekonominya. Pencegahan kanker ini dapat bersifat primer atau sekunder. Pencegahan primer merujuk pada kegiatan/langkah yang dapat dilakukan oleh setiap orang untuk menghindarkan diri faktor-faktor yang dapat menyebabkan tumbuhnya kanker seperti menghindari perilaku seksual berupa mitra seks, berhubungan seks yang aman dengan menggunakan kondom akan mengurangi risiko infeksi HPV, menunda hubungan seksual pertama sampai akhir remaja, menghilangkan
6
atau dikerok dari permukaan epitel serviks merupakan mikrobiopsi yang memungkinkan kita mempelajari proses dalam keadaan sehat. Dinegara maju angka mortalitas akibat kanker seviks menurun drastis dengan adanya tes pap seperti di negara amerika serikat angka mortalitas menurun 70% dari tahun 1950-1970 dan 40 % dari tahun 1979-1995 (Wilson et al, 2005). Ini menunjukkan perlunya kita yang hidup di negara berkembang umumnya dan khususnya Indonesia, mengingat di Indonesia kanker serviks masih menduduki urutan yang teratas, perlu dilakukan upaya tes Pap yang lebih meluas keseluruh penjuru, untuk menurunkan morbiditas dan mortalitas akibat kanker serviks. Skrining sitologi tes pap relatif murah, tidak sakit, cukup akurat dan dengan bantuan kolposkopi pada HPV menunjukkan positif tingkat tinggi juga dapat diobati dengan cara-cara konservatif (Kusuma, 2001) Di Indonesia, meskipun tes pap telah sukses mendeteksi sejumlah besar lesi prakanker, namun sebagian program yang dijalankan belum dapat dikatakan
7
pencegahan dan deteksi dini kanker serviks pada wanita usia subur untuk mampu melakukan deteksi dini dengan pemeriksaan sitologi (tes pap). Diharapkan dengan kegiatan penyuluhan ini mampu menurunkan keparahan pasien yang menderita kanker serviks untuk segera datang ke Rumah Sakit
BAB VII. Manfaat Kegiatan
Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini memberikan
banyak manfaat bagi
masyarakat diantaranya: 1. Meberikan informasi pengetahuan tentang bagaimana cara melakukan pencegahan dan deteksi dini kanker. 2. Mempercepat penanganan apabila dalam upaya melakukan deteksi dini ditemukan pembelahan yang abnormal, sehingga segera ditangani dan mengurangi stadium lanjut. Karena banyak kalangan wanita usia subur yang belum memahami deteksi dini dalam pencegahan kanker serviks.
8
telpon, SMS, e-mail setiap saat apabila ibu-ibu mengalami kesulitan dalam menyampaikan materi tentang kanker serviks.
BAB X. Hasil dan Pembahasan
Hasil penyuluhan kepada kepala kader didesa jenengan, seluruh para kader tampak sangat antusias dengan respon timbal balik yang sangat baik, sebagian besar bertanya mengenai kanker serviks. Dan ibu lurah juga mengatakan: sangat senang dengan ada penyampaian informasi mengenai deteksi dini dalam pencegahan kanker serviks ini, karena 3 bulan sebelum penyuluhan ada warga desa Jenengan yang meninggal akibat kanker serviks yang sudah mengalami stadium lanjut, sehingga dengan adanya peyuluhan ini merupakan informasi yang dapat kami sebar luaskan di desa Jenengan ini agar tidak terjadi kejadian yang berulang.
9
3.
Penyuluhan dapat dilakukan setiap saat ada pertemuan warga masyarakat baik para laki-laki maupun perempuan mempunyai hak yang sama.
10
DAFTAR PUSTAKA
American societ of clinical oncology. (2010) Cervikal cancer. http://cancer.net/ Dianda. R (2008). Mengenal seluk beluk kanker. Penerbit katahati: yogyakarta Kuntari, T (2011) Kanker Serviks. http://medicine.uii.ac.id
Disadur
tanggal
15
agustus
211.
Kusuma. F et al (2001) Jurnal Penatalaksanaan Tes Pap Abnormal . Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: Jakarta Masjoer, A et al. 2001. Kapita Selekta Kedokteran . Edisi 3:Media Aesculapius Fakultas kedokteran universitas Indonesia:Jakarta. Riset kesehatan dasar (2007 ) Prevalensi kejadian kanker. Di sadur tanggal 15 agustus 2011. http://www.riskesdas.litbang.depkes.go.id Sarwono, P. 2002. Ilmu kandungan. Penerbit Gramedia:Jakarta
Lampiran 1
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN JL. A. Yani Pabelan Kartasura Tromol Pos 1, Telp 0271-717417 Fax.715448 Surakarta 57102
SURAT TUGAS MELAKSANAKAN PENGABDIAN MASYARAKAT Nomor:
Bismillahirrohmanirrohim Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan ini memeberikan tugas kepada: Nama : Sulastri, SKp.,M.Kes NIK : 595 Jabatan : Staf Dosen Keperawatan FIK UMS Untuk melaksanakan tugas : Tri Dharma Perguruan Tinggi berupa Pengabdian Masyarakat berupa penyuluhan dengan tema “ Pendidikan Kesehatan tentang Ca Cerviks”
Lampiran 2
PRESENSI: PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG PENCEGAHAN DAN DETEKSI DINI KANKER SERVIK DI DESA JENENGAN SAWIT BOYOLALI
No
NAMA PESERTA
UMUR
ALAMAT
TANDA TANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8
Lampiran 3
PENDAHULUAN
Faktor risiko yang berhubungan ialah
PENGERTIAN
Kanker serviks merupakan penyebab
Kanker serviks merupakan penyakit ganas yang
kematian utama kanker pada wanita di negara-
terjadi pada organ reproduksi wanita yaitu pada
negara
serviks uterus yang terletak antara rahim dengan
sedang
berkembang.
Setiap
tahun
diperkirakan terdapat 500.000 kasus kanker
1. perilaku seksual berupa mitra seks multipel. 2. keputihan yang dibiarkan terus menerus tanpa diobati. 3. pemakaian pembalut yang mengandung
ruang senggama (Dianda, 2008)
serviks baru di seluruh dunia, 77 % di antaranya
bahan dioksin.
ada di negara-negara sedang berkembang. Di
4. orang
yang
terkena
herpes,
paparan
Indonesia, menurut Riset Kesehatan Dasar
diethylstilbestrol (DES) yang diberikan saat
(Riskesdas) (2007) Prevalensi kejadian kanker
kehamilan untuk mencegah keguguran juga
sebesar 4,3 per 1000 penduduk. dengan kanker
meningkatkaN
serviks menempati urutan pertama di antara
(Cancer.Net, 2010)
kanker pada wanita. Data yang dikumpulkan
5. paritas.
dari
6. merokok.
13
laboratorium
patologi-anatomi
di
Indonesia menunjukkan bahwa frekuensi kanker
risiko
kanker
serviks
7. nutrisi.
serviks tertinggi di antara kanker yang ada di Indonesia (Sjamsuddin, 2001). Menurut Titik kuntari (2011) wakil
TANDA GEJALA
PENYEBAB
Penyebab
langsung
kanker
serviks
belum
dekan FKUI Sekitar 270.000 perempuan di
diketahui. Faktor ekstrinsik yang diduga faktor
Indonesia meninggal dunia setiap tahun akibat
penting terjadinya kanker serviks menurut
kanker leher rahim atau serviks. Dimana
penelitian
menurut
menegaskan
beliau kanker serviks telah menjadi
pembunuh nomor satu dari keseluruhan k anker.
epidemiologi adalah
di
infeksi
seluruh virus
dunia human
papilloma virus (HPV (Wilson et al, 2005).
Hampir sebagian besar kanker serviks tidak disertai tanda dan gejala sampai pada stadium lanjut namun menurut Cancer. Net (2010) ada tanda gejala yang terlihat yaitu 1. Adanya bercak darah, 2. Perdarahan menstruasi yang lebih lama dari biasanya,
3. Perdarahan setelah hubungan seksual,
menyebabkan
kanker
4. Nyeri selama hubungan seksual,
terdapat
5. Perdarahan setelah menopause dan
penanganan
6. Tmbulnya keputihan yang bercampur
kanker serviks.
serviks.
perubahan dini
dapat
Bila
signifikan, mencegah
Pencegahan Dan Deteksi Dini Kanker Serviks
dengan darah dan berbau.
PENCEGAHAN
1.
Pencegahan priemer a.
menghindari perilaku seksual berupa mitra seks,
b.
berhubungan seks yang aman dengan menggunakan kondom akan mengurangi risiko infeksi HPV,
c.
d.
menunda hubungan seksual pertama
b.
IVA (Inspeksi Visual dengan Asam
sampai akhir remaja,
Asetat).
menghilangkan kebiasaan merokok dll.
Test IVA menyerupai tes pap smear . Pemeriksaan
2.
dilakukan
dengan
memoles mulut rahim menggunakan
Pencegahan sekunder a.
ini
[email protected]
Tes Papanicolaou smear
asam cuka. Dikatakan IVA positif jika
Fakultas Ilmu Kesehatan
Pap smear merupakan skrining untuk
ditemukan adanya area berwarna putih
Universitas Muhammadiyah
mendeteksi perubahan sel-sel leher
disertai
rahim
dengan batas yang jelas di sekitar zona
(serviks)
yang
dapat
dengan
permukaan
peralihan di leher rahim
tinggi
Surakarta 2011