RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : MAN 1 Magelang Mata pelajaran : BIOLOGI Kelas / Semester :X/I Materi : Keanekaragaman Hayati Alokasi waktu : 25 menit A. Kompetensi Inti KI-1. Menghargai dan menghayati menghayati ajaran agama yang dianutnya. KI-2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. KI-3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. KI-4. Mencoba, mengolah, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret konkret (menggunakan, (menggunakan, mengurai, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. B. Kompetensi Dasar 3.2. Menganalisis data hasil observasi tentang berbagai tingkat keanekaragaman hayati (gen, jenis, dan ekosistem) di Indonesia. 4.2. Menyajikan hasil identifikasi usulan upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan hasil analisis data ancaman kelestarian berbagai keanekaragaman hewan dan tumbuhan khas Indonesia yang dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media. C. Indikator Menganalisis upaya pelestarian kehati Indonesia dan pemanfaatannya. D. Tujuan Pembelajaran Pembelajaran Melalui penjelasan guru dan diskusi kelompok, peserta didik dapat menganalisis upaya pelestarian kehati Indonesia dan pemanfaatannya dengan tepat.
E. Materi Pembelajaran Kegiatan Manusia yang Berpengaruh terhadap Keanekaragaman Hayati Keanekaragaman hayati di Indonesia sangat tinggi. Akan tetapi, keadaan tidak akan terus seperti itu. Keanekaragaman hayati ini dapat berkurang karena aktivitas manusia, misalnya akibat perburuan hewan. Kegiatan manusia terhadap keanekaragaman hayati ini dapat berdampak positif dan berdampak negatif. Manusia melakukan banyak sekali kegiatan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Terkadang kegiatan yang dilakukan tersebut dapat berakibat buruk terhadap keanekaragaman hayati. Contoh kegiatan manusia yang berakibat buruk terhadap keanekaragaman hayati antara lain sebagai berikut: 1) Perubahan hutan menjadi tempat pemukiman, pertanian, pertambangan, pabrik, dan jalan raya akibat semakin bertambahnya populasi manusia dan meningkatnya kebutuhan masyarakat. Pembukaan hutan ini secara otomatis akan mengurangi keanekaragaman hayati karena hutan yang merupakan rumah bagi jutaan organisme menjadi lenyap.
1
2)
3)
Perburuan liar penangkapan ikan dengan menggunakan pukat harimau, penangkapan ikan dengan bom, dan perusakan terumbu karang merupakan kegiatan-kegiatan manusia yang secara langsung dapat merusak keanekaragaman hayati. Industrialisasi, selain menyebabkan polusi, juga mengambil lahan yang cukup besar untuk aktivitas manusia sehingga mengurangi habitat hewan dan tumbuhan.
Pelestarian Keanekaragaman Hayati
Banyak kegiatan yang dapat kita lakukan untuk menjaga dan memelihara keanekaragaman hayati. Contohnya, ikut berpartisipasi ketika ada kegiatan penghijauan di daerah dekat rumah. Pemerintah kita juga telah mengeluarkan undang-undang tentang usaha perlindungan dan pengawetan alam atau konservasi untuk sumber daya hayati yang jumlahnya semakin menyusut. Perlindungan alam itu sendiri dapat dikelompokkan menjadi perlindungan alam umum dan perlindungan alam khusus . Perlindungan alam umum berguna untuk menjaga alam sebagai satu kesatuan flora, fauna, dan tanahnya. Perlindungan alam umum terbagi menjadi perlindungan alam ketat dan perlindungan alam terbimbing. Perlindungan alam ketat adalah perlindungan alam yang tidak memperbolehkan campur tangan manusia dalam usaha perlindungannya. Misalnya, di Taman Nasional Ujung Kulon. Sementara itu, perlindungan alam terbimbing adalah perlindungan alam di bawah bimbingan para ahli, misalnya di kebun raya dan taman nasional. Taman nasional memiliki area yang lebih besar dibandingkan kebun raya. Di daerah ini tidak diperbolehkan adanya bangunan rumah tinggal maupun industri. Kebun raya maupun taman nasional selain sebagai tempat pelestarian juga dimanfaatkan untuk penelitian, pendidikan, atau tempat wisata. Contoh kebun raya adalah Kebun Raya Bogor. Adapun contoh taman nasional antara lain Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (+ 15.000 ha), Taman Nasional Kerinci Seblat (+ 1,5 juta ha), dan Taman Nasional Meru Betiri (+ 50.000 ha). Sementara itu, perlindungan alam khusus melindungi unsur alam tertentu. Misalnya, perlindungan Botani untuk melindungi tumbuhan tertentu; perlindungan Zoologi untuk melindungi hewan tertentu; perlindungan Geologi untuk melindungi formasi geologi tertentu; perlindungan Antropologi untuk melindungi suku bangsa tertentu; dan perlindungan suaka margasatwa untuk melindungi hewan tertentu. Perlindungan alam juga terbagi berdasarkan tempat dilakukannya perlindungan, yaitu menjadi perlindungan alam in situ dan ex situ. Pelestarian in situ merupakan pelestarian alam yang dilakukan di habitat aslinya. Pelestarian ini dapat berupa pembuatan taman wisata, taman nasional, dan hutan lindung. Sementara itu, pelestarian ex situ merupakan pelestarian alam yang dilakukan bukan di habitat aslinya. Contoh pelestarian ex situ adalah kebun koleksi, kebun botani, kebun binatang, dan kebun plasma nutfah. Di kebunmkoleksi, dikumpulkan plasma nutfah unggul semua varietas dari spesies tertentu sesuai tujuan pelestarian. Contoh kebun koleksi adalah Kebun Koleksi Kelapa di Bone-Bone. Di kebun botani dikumpulkan berbagai jenis tumbuhan sehingga di lahan yang terbatas dapat ditemukan ribuan jenis tumbuhan. Contoh kebun botani adalah Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Cibodas di Jawa Barat, dan Kebun Raya Purwodadi di Jawa Timur. Di kebun binatang disimpan berbagai jenis binatang untuk keperluan pelestarian, pendidikan, dan rekreasi. Contoh kebun binatang adalah Kebun Binatang Ragunan, Kebun Binatang Bandung, dan Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta. Di kebun plasma nutfah, plasma nutfah dari suatu spesies beserta kerabat-kerabatnya dilestarikan. Adapun contoh kebun plasma nutfah adalah kebun plasma nutfah di Cibinong. Manfaat Keanekaragaman Hayati bagi Manusia Keanekaragaman hayati dalam kehidupan sehari-hari oleh manusia dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan, di antaranya kebutuhan sandang, pangan, papan, dan obat-obatan. Pemanfaatan
2
untuk kebutuhan, pangan atau sebagai bahan makanan, contohnya sebagai sayuran, buah-buahan, dan daging. Adapun untuk kebutuhan sandang sebagai bahan pakaian. Contohnya kapas, bulu hewan, dan kulit hewan. Pemanfaatan untuk pemenuhan kebutuhan papan atau tempat tinggal, contohnya kayu jati, meranti, dan albasia. Selain itu juga dapat dimanfaatkan sebagai tanaman yang berpotensi sebagai obat modern seperti:
F. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran Pendekatan : Scientifik Model : Problem Based Learning Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Kerja Kelompok
3
G. Alat dan Sumber belajar 1. Alat dan bahan a. Spidol b. Papan tulis c. Laptop d. Alat tulis 2. Sumber belajar a. Campbell, N.A., Jane B.R. and Lawrence G. 2000. Biologi. Edisi 9 pdf. Halaman 12391261. Alih Bahasa: Wasman manalu. Jakarta: Erlangga. b. P. Fictor Ferdinan dan Moekti Ariebowo. 2009. Praktis Belajar Biologi untuk Kelas X SMA/MA. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Halaman 77-81. c. Suwarno. 2009. Biologi X untuk SMA & MA. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Halaman 93-102. d. LDS (terlampir, ada 3 jenis tiap kelompok berbeda) e. Dessy Caesarani. 2013. Flora dan Fauna Yang Terancam Punah. Youtube f. Alfiani Prihastuti7. 2015. Pelestarian Makhluk Hidup. Youtube. g. Internet (bebas), buku pegangan siswa) H. Kegiatan Pembelajaran Langkah Kegiatan Kegiatan Pendahuluan Pembukaan: Setelah memberi salam, mempimpin doa, menanyakan kabar, mempresensi, dan membacakan tata tertib, guru menyampaikan tujuan (KD, indikator) pembelajaran. Apersepsi: Melalui Question-Answer guru menanyakan: Apakah yang kalian tahu badak bercula satu? Penahkah kalian mendengar mengenai kepunahan hewan tersebut? Kira-kira apa yang membuat badak bercula satu hampir punah? Guru memberikan motivasi: “ Indonesia adalah negara megabiodiversity, negara yang menyandang gelar sebagai tanah surga karena kekayaan alamnya. Kekayaan alam Indonesia termasuk keanekargaman hayati yang ada di dalamnya perlu dilestarikan agar tetap dapat dinikmati oleh generasi mendatang ” kemudian membagi siswa menjadi 3 kelompok secara heterogen Inti Exploration (Kerja ilmiah) Siswa dalam kelompok memperoleh LDS (yang berbeda tiap kelompok), kemudian siswa diminta mengamati dan menganalisis media tersebut
Waktu
5 menit
20 menit
Elaboration (more activities to deepen) Siswa dalam kelompok menganalisis kasus melalui kegiatan diskusi artikel dalam LDS Siswa dalam kelompok menganalisis upaya pelestarian kehati Indonesia melalui kegiatan diskusi LDS Siswa dalam kelompok mengumpulkan data mengenai upaya pelestarian kehati Indonesia dan pemanfaatannya dari berbagai sumber lain Confirmation Siswa dalam kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas Siswa (yang lain) dan guru menanggapi penjelasan kelompok yang maju Guru dan siswa menegaskan kembali konsep – konsep utama upaya 4
Penutup
pelestarian kehati Indonesia dan pemanfaatannya Guru dan siswa menyimpulkan kembali upaya pelestarian kehati Indonesia dan pemanfaatannya Guru memberi tugas tambahan membuat peta konsep mengenai upaya pelestarian kehati Indonesia dan pemanfaatannya untuk dikumpulkan dipertemuan selanjutnya Guru mengajak siswa merefleksi materi yang sudah dipelajari, memberi postest dan mengucapkan salam penutup
5 menit
I. Penilaian Pada awal pembelajaran melalui tanya jawab, siswa dinilai pengetahuan awalnya tentang upaya pelestarian kehati Indonesia dan pemanfaatannya
Selama pembelajaran, sikap sosial siswa dinilai melalui lembar observasi. Pada akhir pembelajaran penguasaan konsep siswa diukur dengan tes/ post test Keterampilan siswa dinilai berdasarkan keterampilan komunikasi saat presentasi hasil diskusi Macam Penilaian Sikap Sosial Kognitif Keterampilan
Teknik Penilaian Non Tes Tes Non Tes
Bentuk Instrumen Observasi Uraian Observasi
Instrument Penilaian Lembar Observasi Lembar Soal Uraian Lembar Penilaian Presentasi
Lampiran 1: Penilaian Sikap Sosial Lembar obsevasi No Aspek yang dinilai 1
1. 2.
Skor 2
Kisi-Kisi
Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3
3
Menunjukkan sikap teliti dalam melakukan diskusi Menunjukkan sikap bekerja sama dalam berdiskusi. Total
Rubrik Penilaian Sikap Sosial No Aspek yang dinilai Skor 1 Menunjukkan sikap 3 teliti dalam 2 melakukan diskusi 1 2 Menunjukkan sikap 3 bekerja sama dalam berdiskusi. 2
Kriteria penilaian Teliti dalam melakukan diskusi Kurang teliti dalam melakukan diskusi Tidak teliti dalam melakukan diskusi Bekerja sama dalam melakukan diskusi, mencatat data dan mendeskripsikan hasil diskusi Kurang bekerja sama dalam melakukan diskusi dan mendeskripsikan hasil diskusi Pasif atau tidak bekerja sama dalam diskusi
1
= Kriteria Sangat baik (A) Baik (B) Cukup (C) Kurang (D)
×
Rentangan nilai 3,66 – 4, 0 2,66-3,65 1,66 - 2,65 < 1,66 5
Lampiran 2: Penilaian Kognitif Tes Tulis Indikator kompetensi Indikator butir soal
Butir Kunci soal jawaban 1 terlampir butir soal
Siswa dapat menganalisis Menganalisis upaya upaya pelestarian kehati pelestarian kehati Indonesia dan pemanfaatannya. Indonesia dan pemanfaatannya. Butir soal 1. Menurut kalian, hal apakah yang menyebabkan upaya pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia harus mulai dilakukan sekarang juga? Rubrik Penilaian No Jawaban Skor 1 Karena kerusakan lingkungan dan habitat semakin parah , semakin 20 kedepan masyarakat Indonesia semakin acuh terhadap kelestarian alam sekitar dan juga aktivitas manusia semakin lama semakin tak terkendali. Mereka hanya mau memanfaatkan semaksimal mungkin tanpa melakukan upaya pelestarian sumber daya alam yang dipakianya. Skor maksimal 20 Rubrik : Jika menjawab 3 aspek jawaban yang benar skor yang diperoleh : 20 Jika menjawab 2 aspek jawaban yang benar skor yang diperoleh : 15 Jika menjawab 1 aspek jawaban yang benar skor yang diperoleh : 10 Jika tidak menjawab sesuai aspek yang ada skor yang diperoleh : 5
=
×
Lampiran 3: Penilaian Keterampilan Rubrik Penilaian Presentasi No.
Nama Siswa
Aspek Penilaian Komunikasi
Sistematika Wawasan Keberanian Antusias penyampaian
Keterangan Skor : Masing-masing kolom diisi dengan kriteria 4 = Baik Sekali 3 = Baik 2 = Cukup 1 = Kurang Nilai
=
∑ ()
x 100
Gesture dan penampilan
Kriteria Nilai A = 80 – 100 B = 70 – 79 C = 60 – 69 D = ‹ 60
Jumlah Skor
: : : :
Nilai
Ket.
Baik Sekali Baik Cukup Kurang
6