RENCANA MUTU PEMBELAJARAN Nama Dosen Program Studi Kode Mata Kuliah Nama Mata Kuliah Jumlah SKS Kelas/Semester Pertemuan Alokasi Waktu
I.
: : : : : : : :
Setyaningrum Rahmawaty, SST, MKes. Gizi (D3) GIZ 50533 Dietetika Lanjut 3 (Tiga) 5 (Lima) Kesatu 250 25 0 meni menitt (100 (100 meni menitt teor teori, i, 15 150 0 meni menitt praktek)
Standar Standar Kompetensi Kompetensi:: Mahasiswa mampu mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip pela pelaya yana nan n gizi gizi di ruma rumah h saki sakitt untu untuk k pasi pasien en deng dengan an peny penyak akit it degeneratif, gangguan endokrin, kanker dan luka bakar.
II. Kompetensi Dasar: Mahasiswa mampu melakukan pelayanan gizi pasien hipertiroid dan hipotiroid III. Indikator: Setelah Setelah kegiatan kegiatan belajar belajar mengajar mengajar tuntas, tuntas, mahasisw mahasiswa a diharapkan diharapkan mampu: 1. Menyebutkan pengertian hipertiroid hipertiroid dan hipotiroid 2. Menyeb Menyebutk utkan an tujuan tujuan dan sy syara aratt diet bagi pender penderita ita hipertir hipertiroid oid dan hipotiroid 3. Mengan Menganali alisis sis kasus kasus dan membu membuat at asesm asesmen en gizi, gizi, diagno diagnosis sis gizi, gizi, inte interv rven ensi si gizi gizi dan dan moni monito tori ring ng/e /eva valu luas asii gizi gizi pada pada pend pender erit ita a hipertiroid dan hipotiroid. 4. Mengolah dan menyajikan menu sehari untuk penderita hipertiroid dan hipotiroid. IV. Materi Materi Ajar: 1. Peng Penger erti tian an dan dan penj penjel elas asan an sing singka katt etiol etiolog ogii dan dan pato patofi fisi siol olog ogii hipertiroid dan hipotiroid 2. Pengkajian Pengkajian data data medis. medis. 3. Asesmen gizi gizi untuk penderita hipertiroid dan hipotiroid. hipotiroid. 4. Diagnosis gizi untuk penderita hipertiroid hipertiroid dan hipotiroid. hipotiroid. 5. Terapi Terapi diet untuk untuk penderita penderita hipertiroi hipertiroid d dan hipotiroid hipotiroid (tujuan diet, syar sy arat at/p /pri rins nsip ip diet diet,, jeni jenis s diet diet,, bah bahan makan akanan an yang yang bole boleh h diberikan/ diberikan/dibat dibatasi/t asi/tidak idak boleh diberikan, diberikan, perhitung perhitungan an kebutuhan kebutuhan energi dan zat gizi, konseling gizi, menu seimbang) 6. Moni Monito tori ring ng/e /eva valu luas asii gizi gizi dan dan tind tindak ak lanj lanjut ut untu untuk k pend pender erit ita a hipertiroid dan hipotiroid.
1
V. Metode/Strategi Metode/Strategi Pembelajaran: ceramah, tanya jawab, problem jawab, problem based learning, learning, penugasan kasus, diskusi. VI. Tahap Tahap Pembelajaran Pembelajaran:: A. Kegiatan Kegiatan awal: Dose Dosen n memb membuk uka a pela pelaja jara ran n deng dengan an meng menguc ucap apka kan n sala salam m dan dan bacaan bacaan basmalah, basmalah, kemudian kemudian menjelas menjelaskan kan tentang tentang pengertian pengertian,, etio etiolo logi gi dan dan pato patofi fisi siol olog ogii sing singka katt peny penyak akit it hipe hipert rtir iroi oid d dan dan hipotiroid serta terapi dietnya. B. Kegiatan Kegiatan inti: - Dosen Dosen membagi membagi mahasi mahasiswa swa dalam dalam kelompok kelompok kecil kecil (4 orang). orang). - Masi Masing ng-m -mas asin ing g kelo kelomp mpok ok dimi dimint nta a mend mendis isku kusi sika kan n kasu kasus s dan dan mengkaji asesmen gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi/terapi diet dan monitoring/evaluasi serta tindak lanjut. - Dosen Dosen membe memberi ri koment komentar ar dan dan araha arahan n hasil hasil diskus diskusi. i. - Mahasi Mahasiswa swa menger mengerjak jakan an kasus kasus secara secara individ individu u menggu menggunak nakan an form asuhan gizi. - Mahasiswa mendemonstrasikan menu sehari dan mendiskusikan hasil penyajian menu sehari (praktek). C. Kegiatan Kegiatan akhir: akhir: Dosen membuat rangkuman hasil diskusi dan menutup perkuliahan dengan membaca hamdalah dan salam. VII. Alat/Bah Alat/Bahan/S an/Sumber umber Belajar: Belajar: A. Alat/media Alat/media : OHP, LCD, LCD, Laptop. Laptop. B. Bahan/sumber belajar : Rahmawaty S., 2006. Modul Kajian Kasus Dietetika II. ADA, 2006. Nutrition Diagnosis: a critical step in the nutrition care process. Http://www.eatright.org Http://www.eatright.org.. Almatsier S., 2002. Penuntun Diet. Jakarta: PT Gramedia. Mahan Mahan L.K., S. Escot-Stu Escot-Stump. mp. (1996). Krause’s Krause’s Food, Nutrition Nutrition and Diet Therapy. Saunders. Shils M.E., James A.O., Moshe S., 2005. Modern Nutrition in Health and Disease 8th edition Volume 1 & 2 . Philadelpia: Phila delpia: Lea & Febiger. Febige r. RSCM RSCM dan dan PE PERS RSAG AGI, I, 19 1994 94.. Penu Penunt ntun un Diet Diet An Anak ak.. Jaka Jakart rta: a: PT Gramedia. Robinson C.H., Emma S.W., Donna H.M., 1992. Basic Nutrition and Diet Therapy. New York: Macmillan publishing company VIII. VIII. Penilaian Penilaian:: A. Teknik Teknik dan dan instru instrumen men penilaian: penilaian: 1. Hasi Hasill disk diskus usi. i. 2. Keaktifan Keaktifan dan dan sumbangan sumbangan materi materi dalam dalam diskusi. diskusi. 3. Penugasan Penugasan kajian kasus harian harian secara secara individu individu.. 4. a. Sebutkan Sebutkan penger pengertian tian penyak penyakit it hipertir hipertiroid oid dan dan hipotiro hipotiroid. id. b. Buatlah rencana asuhan asuhan gizi menggunakan menggunakan form NCP modifikasi. Tuan N, berusia 39 tahun seorang guru SMU yang masih aktif. TB 163 cm, BB 57 kg. Mengeluh BB turun terus (dalam 2
V. Metode/Strategi Metode/Strategi Pembelajaran: ceramah, tanya jawab, problem jawab, problem based learning, learning, penugasan kasus, diskusi. VI. Tahap Tahap Pembelajaran Pembelajaran:: A. Kegiatan Kegiatan awal: Dose Dosen n memb membuk uka a pela pelaja jara ran n deng dengan an meng menguc ucap apka kan n sala salam m dan dan bacaan bacaan basmalah, basmalah, kemudian kemudian menjelas menjelaskan kan tentang tentang pengertian pengertian,, etio etiolo logi gi dan dan pato patofi fisi siol olog ogii sing singka katt peny penyak akit it hipe hipert rtir iroi oid d dan dan hipotiroid serta terapi dietnya. B. Kegiatan Kegiatan inti: - Dosen Dosen membagi membagi mahasi mahasiswa swa dalam dalam kelompok kelompok kecil kecil (4 orang). orang). - Masi Masing ng-m -mas asin ing g kelo kelomp mpok ok dimi dimint nta a mend mendis isku kusi sika kan n kasu kasus s dan dan mengkaji asesmen gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi/terapi diet dan monitoring/evaluasi serta tindak lanjut. - Dosen Dosen membe memberi ri koment komentar ar dan dan araha arahan n hasil hasil diskus diskusi. i. - Mahasi Mahasiswa swa menger mengerjak jakan an kasus kasus secara secara individ individu u menggu menggunak nakan an form asuhan gizi. - Mahasiswa mendemonstrasikan menu sehari dan mendiskusikan hasil penyajian menu sehari (praktek). C. Kegiatan Kegiatan akhir: akhir: Dosen membuat rangkuman hasil diskusi dan menutup perkuliahan dengan membaca hamdalah dan salam. VII. Alat/Bah Alat/Bahan/S an/Sumber umber Belajar: Belajar: A. Alat/media Alat/media : OHP, LCD, LCD, Laptop. Laptop. B. Bahan/sumber belajar : Rahmawaty S., 2006. Modul Kajian Kasus Dietetika II. ADA, 2006. Nutrition Diagnosis: a critical step in the nutrition care process. Http://www.eatright.org Http://www.eatright.org.. Almatsier S., 2002. Penuntun Diet. Jakarta: PT Gramedia. Mahan Mahan L.K., S. Escot-Stu Escot-Stump. mp. (1996). Krause’s Krause’s Food, Nutrition Nutrition and Diet Therapy. Saunders. Shils M.E., James A.O., Moshe S., 2005. Modern Nutrition in Health and Disease 8th edition Volume 1 & 2 . Philadelpia: Phila delpia: Lea & Febiger. Febige r. RSCM RSCM dan dan PE PERS RSAG AGI, I, 19 1994 94.. Penu Penunt ntun un Diet Diet An Anak ak.. Jaka Jakart rta: a: PT Gramedia. Robinson C.H., Emma S.W., Donna H.M., 1992. Basic Nutrition and Diet Therapy. New York: Macmillan publishing company VIII. VIII. Penilaian Penilaian:: A. Teknik Teknik dan dan instru instrumen men penilaian: penilaian: 1. Hasi Hasill disk diskus usi. i. 2. Keaktifan Keaktifan dan dan sumbangan sumbangan materi materi dalam dalam diskusi. diskusi. 3. Penugasan Penugasan kajian kasus harian harian secara secara individu individu.. 4. a. Sebutkan Sebutkan penger pengertian tian penyak penyakit it hipertir hipertiroid oid dan dan hipotiro hipotiroid. id. b. Buatlah rencana asuhan asuhan gizi menggunakan menggunakan form NCP modifikasi. Tuan N, berusia 39 tahun seorang guru SMU yang masih aktif. TB 163 cm, BB 57 kg. Mengeluh BB turun terus (dalam 2
2 bulan terakhir turun 4 kg), mudah lelah, tangan sering gemeta gemetaran ran dan keluar keluar kering keringat at berleb berlebiha ihan. n. Nafsu Nafsu makan makan baik. Hasil pemeriksaan tekanan darah 130/90 mmHg, GDS 150 mg%, g%, suhu uhu 37 C, trem tremor or jika jika tanga angan n diren irenta tan ng. Kebi Kebias asaa aan n maka makan n 3 kali kali seha sehari ri,, tida tidak k ada ada pant pantan anga gan n terhadap bahan makanan tertentu. B. Kriter Kriteria ia penila penilaian ian:: 1. Teori a. Kehadiran dan keaktifan di kelas 10 % b. Ujian pertengahan semester 30 % c. Ujian akhir semester 30 % d. Portofolio (kelengkapan, (kelengkapan, kerapihan, kerapihan, kajian kasus) kasus) 30 % Jumlah 100 % 2. Praktek a. Kehadiran dan keaktifan dalam diskusi 20 % b. Ujian kasus 40 % c. Ujian praktek kasus 40 % Jumlah 100 % 3. Nilai ak akhir (2 x nilai teori) + (nilai praktek) 3
3
RENCANA MUTU PEMBELAJARAN Nama Dosen Program Studi Kode Mata Kuliah Nama Mata Kuliah Jumlah SKS Kelas/Semester Pertemuan Alokasi Waktu
I.
: : : : : : : :
Setyaningrum Rahmawaty, SST, MKes. Gizi (D3) GIZ 50533 Dietetika II 3 (Tiga) 5 (Lima) Kedua 250 25 0 meni menitt (100 (100 meni menitt teor teori, i, 15 150 0 meni menitt praktek)
Standar Standar Kompetensi Kompetensi:: Mahasiswa mampu mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip pela pelaya yana nan n gizi gizi di ruma rumah h saki sakitt untu untuk k pasi pasien en deng dengan an peny penyak akit it degeneratif, gangguan endokrin, kanker dan luka bakar.
II. Kompetensi Dasar: Maha Mahasi sisw swa a mampu ampu melak elakuk ukan an pela pelaya yana nan n penyakit gout
gizi gizi pasi pasien en
deng dengan an
III. Indikator: Setelah Setelah kegiatan kegiatan belajar belajar mengajar mengajar tuntas, tuntas, mahasisw mahasiswa a diharapkan diharapkan mampu: 1. Menyebutkan pe pengertian go gout. 2. Menyebutkan tujuan dan syarat diet bagi penderita gout. 3. Menganalisis ka kasus da dan me membuat as asesmen gi gizi, di diagnosis gizi, intervensi intervensi gizi dan monitoring/e monitoring/evaluas valuasii gizi pada penderita penderita gout. 4. Mengolah dan menyajikan menu sehari untuk penyakit gout IV. Materi Materi Ajar: 1. Penger Pengertia tian n penyak penyakit it gout. gout. 2. Etiologi Etiologi dan patofisio patofisiologi logi gout. gout. 3. Asesmen Asesmen gizi untuk untuk penderita penderita gout. gout. 4. Diagnosis Diagnosis gizi untuk penderita penderita gout. gout. 5. Terapi Terapi diet untuk penderit penderita a gout (tujuan diet, diet, syarat/pr syarat/prinsip insip diet, diet, jenis diet, bahan makanan yang boleh diberikan/dibatasi/tid diberikan/dibatasi/tidak ak bole boleh h dibe diberi rika kan, n, perh perhit itun unga gan n kebu kebutu tuha han n ener energi gi dan dan zat zat gizi gizi,, konseling gizi, menu seimbang) 6. Monitorin Monitoring/eval g/evaluasi uasi gizi dan tindak tindak lanjut untuk untuk penderita penderita gout. V. Metode/Strategi Metode/Strategi Pembelajaran: ceramah, tanya jawab, problem based learning dan pemberian tugas kasus. VI. Tahap Tahap Pembelajaran Pembelajaran:: A. Kegiatan Kegiatan awal:
4
Dosen membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan bacaan basmalah, kemudian menjelaskan tentang etiologi dan patofisiologi penyakit gout serta terapi diet untuk penderita gout. B. Kegiatan inti: - Dosen membagi mahasiswa dalam kelompok kecil (4 orang). - Masing-masing kelompok diminta mendiskusikan kasus dan mengkaji asesmen gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi/terapi diet dan monitoring/evaluasi serta tindak lanjut. - Dosen memberi komentar dan arahan hasil diskusi. - Mahasiswa mengerjakan kasus secara individu menggunakan form asuhan gizi. - Mahasiswa mendemonstrasikan menu sehari dan mendiskusikan hasil penyajian menu sehari (praktek). C. Kegiatan akhir: Dosen membuat rangkuman hasil diskusi dan menutup perkuliahan dengan membaca hamdalah dan salam. VII. Alat/Bahan/Sumber Belajar: A. Alat/media : OHP, LCD, Laptop. B. Bahan/sumber belajar : Rahmawaty S., 2005. Modul Kajian Kasus Dietetika II. ADA, 2006. Nutrition Diagnosis: a critical step in the nutrition care process. Http://www.eatright.org. Almatsier S., 2002. Penuntun Diet. Jakarta: PT Gramedia. Mahan L.K., S. Escot-Stump. (1996). Krause’s Food, Nutrition and Diet Therapy. Saunders. Shils M.E., James A.O., Moshe S., 2005. Modern Nutrition in Health and Disease 8th edition Volume 1 & 2 . Philadelpia: Lea & Febiger. RSCM dan PERSAGI, 1994. Penuntun Diet Anak. Jakarta: PT Gramedia. Robinson C.H., Emma S.W., Donna H.M., 1992. Basic Nutrition and Diet Therapy. New York: Macmillan publishing company VIII. Penilaian: A. Teknik dan instrumen penilaian: 1. Hasil diskusi. 2. Keaktifan dan sumbangan materi dalam diskusi. 3. Penugasan kajian kasus harian secara individu. 4. a. Sebutkan pengertian penyakit gout. b. Buatlah rencana asuhan gizi menggunakan form NCP modifikasi. Tuan A, usia 50 tahun, BB 63 kg, TB 156 masuk rumah sakit dengan keluhan pada malam hari ibu jari kaki terasa panas seperti terbakar, nyeri, dan membengkak sehingga tidak dapat digunakan untuk berjalan karena terasa sakit. Keadaaan tampak lemah dan pucat. Hasil pemeriksaan: tekanan darah 120/80 mmHg, suhu 38,5 C, GDP 95 mg/dL, GD2jpp 125 mg/dL, kolesterol total 255 mg/dL, asam urat 8 mg/dL. Hasil anamnesa gizi pola makan 3x sehari, °
5
lebih senang makanan yang digoreng dan masakan yang gurih. Karena kesibukan dikantor, Tuan A jarang berolahraga dan biasanya makan siang di luar rumah. B. Kriteria penilaian: 1. Teori a. Kehadiran dan keaktifan di kelas 10 % b. Ujian pertengahan semester 30 % c. Ujian akhir semester 30 % d. Portofolio (kelengkapan, kerapihan, kajian kasus) 30 % Jumlah 100 % 2. Praktek a. Kehadiran dan keaktifan dalam diskusi 20 % b. Ujian kasus 40 % c. Ujian praktek kasus 40 % Jumlah 100 % 3. Nilai akhir (2 x nilai teori) + (nilai praktek) 3
6
RENCANA MUTU PEMBELAJARAN Nama Dosen Program Studi Kode Mata Kuliah Nama Mata Kuliah Jumlah SKS Kelas/Semester Pertemuan Alokasi Waktu
I.
: : : : : : : :
Setyaningrum Rahmawaty, SST, MKes. Gizi (D3) GIZ 50533 Dietetika II 3 (Tiga) 5 (Lima) Ketiga 250 menit (100 menit teori, 150 menit praktek)
Standar Kompetensi: Mahasiswa mampu mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip pelayanan gizi di rumah sakit untuk pasien dengan penyakit degeneratif, gangguan endokrin, kanker dan luka bakar.
II. Kompetensi Dasar: Mahasiswa mampu melakukan pelayanan penyakit dislipidemia dan stroke.
gizi pasien
dengan
III. Indikator: Setelah kegiatan belajar mengajar tuntas, mahasiswa diharapkan mampu: 1. Menyebutkqn pengertian dislipidemia dan stroke. 2. Menyebutkan tujuan dan syarat diet bagi penderita dislipidemia dan stroke. 3. Menganalisis kasus dan membuat asesmen gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi dan monitoring/evaluasi gizi pada penderita dislipidemia dan stroke. 4. Mengolah dan menyajikan menu sehari untuk pasien dislipidemia dan stroke. IV. Materi Ajar: 1. Pengertian dan penjelasan singkat etiologi dan patofisiologi penyakit dislipidemia dan stroke. 2. Asesmen gizi untuk penderita dislipidemia dan stroke. 3. Diagnosis gizi untuk penderita dislipidemia dan stroke. 4. Terapi diet untuk penderita dislipidemia dan stroke (tujuan diet, syarat/prinsip diet, jenis diet, bahan makanan yang boleh diberikan/dibatasi/tidak boleh diberikan, perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi, konseling gizi, menu seimbang) 5. Monitoring/evaluasi gizi dan tindak lanjut untuk penderita dislipidemia dan stroke.
7
V. Metode/Strategi Pembelajaran: ceramah, tanya jawab, problem based learning dan peugasan kasus, diskusi. VI. Tahap Pembelajaran: A. Kegiatan awal: Dosen membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan bacaan basmalah, kemudian menjelaskan tentang pengertian, etiologi dan patofisiologi singkat penyakit dislipidemia dan stroke serta terapi dietnya. B. Kegiatan inti: - Dosen membagi mahasiswa dalam kelompok kecil (4 orang). - Masing-masing kelompok diminta mendiskusikan kasus dan mengkaji asesmen gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi/terapi diet dan monitoring/evaluasi serta tindak lanjut. - Dosen memeri komentar dan arahan hasil diskusi. - Mahasiswa mengerjakan kasus secara individu menggunakan form asuhan gizi. - Mahasiswa mendemonstrasikan menu sehari dan mendiskusikan hasil penyajian menu sehari (praktek). C. Kegiatan akhir: Dosen membuat rangkuman hasil diskusi dan menutup perkuliahan dengan membaca hamdalah dan salam. VII. Alat/Bahan/Sumber Belajar: A. Alat/media : OHP, LCD, Laptop. B. Bahan/sumber belajar : Rahmawaty S., 2005. Modul Kajian Kasus Dietetika II. ADA, 2006. Nutrition Diagnosis: a critical step in the nutrition care process. Http://www.eatright.org. Almatsier S., 2002. Penuntun Diet. Jakarta: PT Gramedia. Mahan L.K., S. Escot-Stump. (1996). Krause’s Food, Nutrition and Diet Therapy. Saunders. Shils M.E., James A.O., Moshe S., 2005. Modern Nutrition in Health and Disease 8th edition Volume 1 & 2 . Philadelpia: Lea & Febiger. RSCM dan PERSAGI, 1994. Penuntun Diet Anak. Jakarta: PT Gramedia. Robinson C.H., Emma S.W., Donna H.M., 1992. Basic Nutrition and Diet Therapy. New York: Macmillan publishing company VIII. Penilaian: A. Teknik dan instrumen penilaian: 1. Hasil diskusi. 2. Keaktifan dan sumbangan materi dalam diskusi. 3. Penugasan kajian kasus harian secara individu. 4. a. Sebutkan pengertian penyakit dislipidemia dan stroke. b. Buatlah rencana asuhan gizi menggunakan form NCP modifikasi. Nyonya UI, seorang pensiunan PNS usia 68 tahun, dengan BB 67 kg, TB 152 cm masuk rumah sakit dalam keadaan 8
tidak sadar. Hasil anamnesa pasien mempunyai penyakit DM sejak 2 tahun yang lalu. Dia selalu patuh dengan diit yang diberikan yaitu diit DM 1900 kalori, sehingga kadar gulanya selalu terkontrol. Kira-kira 1 tahun yang lalu pasien pernah dirawat di RS selama 2 minggu dengan diagnosa penyakit Jantung dan Hipertensi. Hari ini hari ke-2 perawatan dan Hasil pemeriksaan diperoleh data keadaan umum compos mentis dan tampak lemah, tekanan darah 160/100 mmHg, GDP 125 mg/dL, GD2jpp 225 mg/dL, kolesterol total 265 mg/dL, SGOT 35 U/L, Hb 12,5 gr/dL. Pasien didiagnosa dokter menderita DM dengan stroke. Hasil anamnesa gizi, akhir-akhir ini pola makan pasien tidak teratur. B. Kriteria penilaian: 1. Teori a. Kehadiran dan keaktifan di kelas 10 % b. Ujian pertengahan semester 30 % c. Ujian akhir semester 30 % d. Portofolio (kelengkapan, kerapihan, kajian kasus) 30 % Jumlah 100 % 2. Praktek a. Kehadiran dan keaktifan dalam diskusi 20 % b. Ujian kasus 40 % c. Ujian praktek kasus 40 % Jumlah 100 % 3. Nilai akhir (2 x nilai teori) + (nilai praktek) 3
9
RENCANA MUTU PEMBELAJARAN Nama Dosen Program Studi Kode Mata Kuliah Nama Mata Kuliah Jumlah SKS Kelas/Semester Pertemuan Alokasi Waktu
I.
: : : : : : : :
Setyaningrum Rahmawaty, SST, MKes. Gizi (D3) GIZ 50533 Dietetika Lanjut 3 (Tiga) 5 (Lima) Keempat dan kelima 2 x 250 menit (100 menit teori, 150 menit praktek)
Standar Kompetensi: Mahasiswa mampu mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip pelayanan gizi di rumah sakit untuk pasien dengan penyakit degeneratif, gangguan endokrin, kanker dan luka bakar.
II. Kompetensi Dasar: Mahasiswa mampu melakukan penyakit diabetes melitus (DM).
pelayanan
gizi
pasien
dengan
III. Indikator: Setelah kegiatan belajar mengajar tuntas, mahasiswa diharapkan mampu: 1. Mendeskripsikan pengertian diabetes melitus. 2. Menyebutkan tujuan dan syarat diet bagi penderita diabetes melitus. 3. Menghafal leaflet bahan makanan penukar. 4. Mendeskripsikan indeks glikemik bahan makanan. 5. Menganalisis kasus dan membuat asesmen gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi dan monitoring/evaluasi gizi pada penderita diabetes melitus. 6. Mengolah dan menyajikan menu sehari untuk pasien diabetsmelitus. IV. Materi Ajar: 1. Pengertian, etiologi danpatofisiologi singkatn penyakit diabetes melitus. 2. Asesmen gizi untuk penderita diabetes melitus. 3. Diagnosis gizi untuk penderita diabetes melitus. 4. Terapi diet untuk penderita diabetes melitus (tujuan diet, syarat/prinsip diet, jenis diet, bahan makanan yang boleh diberikan/dibatasi/tidak boleh diberikan, perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi, konseling gizi, menu seimbang). 5. Indeks glikemik bahan makanan. 6. Monitoring/evaluasi gizi dan tindak lanjut untuk penderita diabetes melitus. 10
V. Metode/Strategi Pembelajaran: ceramah, tanya jawab, problem based learning dan penugasan kasus, diskusi. VI. Tahap Pembelajaran: A. Kegiatan awal: Dosen membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan bacaan basmalah, kemudian mendeskripsikan pengertian, etiologi dan patofisiologi singkat tentang penyakit DM serta terapi dietnya. B. Kegiatan inti: - Dosen membagi mahasiswa dalam kelompok kecil (4 orang). - Masing-masing kelompok diminta mendiskusikan kasus dan mengkaji asesmen gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi/terapi diet dan monitoring/evaluasi serta tindak lanjut. - Dosen memberi komentar dan arahan hasil diskusi. - Mahasiswa mengerjakan kasus secara individu menggunakan form asuhan gizi. - Mahasiswa mendemonstrasikan menu sehari dan mendiskusikan hasil penyajian menu sehari (praktek). C. Kegiatan akhir: Dosen membuat rangkuman hasil diskusi dan menutup perkuliahan dengan membaca hamdalah dan salam. VII. Alat/Bahan/Sumber Belajar: A. Alat/media : OHP, LCD, Laptop. B. Bahan/sumber belajar : Rahmawaty S., 2005. Modul Kajian Kasus Dietetika 2. ADA, 2006. Nutrition Diagnosis: a critical step in the nutrition care process. Http://www.eatright.org. Almatsier S., 2002. Penuntun Diet. Jakarta: PT Gramedia. Mahan L.K., S. Escot-Stump. (1996). Krause’s Food, Nutrition and Diet Therapy. Saunders. Shils M.E., James A.O., Moshe S., 2005. Modern Nutrition in Health and Disease 8th edition Volume 1 & 2 . Philadelpia: Lea & Febiger. RSCM dan PERSAGI, 1994. Penuntun Diet Anak. Jakarta: PT Gramedia. Robinson C.H., Emma S.W., Donna H.M., 1992. Basic Nutrition and Diet Therapy. New York: Macmillan publishing company VIII. Penilaian: A. Teknik dan instrumen penilaian: 1. Hasil diskusi. 2. Keaktifan dan sumbangan materi dalam diskusi. 3. Penugasan kajian kasus harian secara individu. 4. a. Sebutkan pengertian penyakit DM. b. Sebutkan 10 bahan makanan yang mempunyai indeks glikemik rendah.
11
c. Buatlah rencana asuhan gizi menggunakan form NCP modifikasi. Seorang ibu rumah tangga usia 50 tahun, dengan BB 67 kg, TB 154 cm datang ke poli penyakit dalam rumah sakit dengan keluhan cepat lelah, banyak kencing terutama pada malam hari dan banyak minum. Nafsu makan baik, bahkan meningkat. Apabila berkeringat kulit terasa gatal-gatal. Keadaan ini dirasakan sejak 2 minggu yang lalu. Setelah dilakukan pemeriksaan diperoleh data tekanan darah 120/90 mmHg, GDP 140 mg/dL, GD2jpp 245 mg/dL, kolesterol total 175 mg/dL, asam urat 5 mg/dL.Hasil anamnesa gizi pola makan 3x sehari namun akhir-akhir ini tidak terkendali karena sering merasa lapar. Senang makanan yang digoreng dan masakan padang. Ibu tersebut kemudian dianjurkan konsultasi ke poli gizi untuk mengatur makanannya. B. Kriteria penilaian: 1. Teori a. Kehadiran dan keaktifan di kelas 10 % b. Ujian pertengahan semester 30 % c. Ujian akhir semester 30 % d. Portofolio (kelengkapan, kerapihan, kajian kasus) 30 % Jumlah 100 % 2. Praktek a. Kehadiran dan keaktifan dalam diskusi 20 % b. Ujian kasus 40 % c. Ujian praktek kasus 40 % Jumlah 100 % 3. Nilai akhir (2 x nilai teori) + (nilai praktek) 3
12
RENCANA MUTU PEMBELAJARAN Nama Dosen Program Studi Kode Mata Kuliah Nama Mata Kuliah Jumlah SKS Kelas/Semester Pertemuan Alokasi Waktu
I.
: : : : : : : :
Setyaningrum Rahmawaty, SST, MKes. Gizi (D3) GIZ 50533 Dietetika II 3 (Tiga) 5 (Lima) Keenam 250 menit (100 menit teori, 150 menit praktek)
Standar Kompetensi: Mahasiswa mengetahui, memahami, menguasai dan mampu mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip pelayanan gizi di rumah sakit untuk pasien dengan penyakit degeneratif, gangguan endokrin, kanker dan luka akar.
II. Kompetensi Dasar: Mahasiswa mampu melakukan pelayanan penyakit hipertensi.
gizi pasien
dengan
III. Indikator: Setelah kegiatan belajar mengajar tuntas, mahasiswa diharapkan mampu: 1. Menyebutkan pengertian hipertensi. 2. Menyebutkan tujuan dan syarat diet bagi penderita hipertensi. 3. Menganalisis kasus dan membuat asesmen gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi dan monitoring/evaluasi gizi pada penderita hipertensi. 4. Mengolah dan menyajikan menu untuk pasien hipertensi. IV. Materi Ajar: 1. Pengertian, etiologi dan patofisiologi singkat hipertensi. 2. Asesmen gizi untuk penderita hipertensi. 3. Diagnosis gizi untuk penderita hipertensi. 4. Terapi diet untuk penderita hipertensi (tujuan diet, syarat/prinsip diet, jenis diet, bahan makanan yang boleh diberikan/dibatasi/tidak boleh diberikan, perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi, konseling gizi, menu seimbang) 5. Monitoring/evaluasi gizi dan tindak lanjut untuk penderita hipertensi. V. Metode/Strategi Pembelajaran: ceramah, tanya jawab, problem based learning dan penugasan kasus.
13
VI. Tahap Pembelajaran: A. Kegiatan awal: Dosen membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan bacaan basmalah, kemudian menjelaskan pengertian, etiologi dan patofisiologi singkat tentang penyakit hipertensi serta terapi dietnya. B. Kegiatan inti: - Dosen membagi mahasiswa dalam 4 kelompok. - Masing-masing kelompok diminta mendiskusikan kasus dan mengkaji asesmen gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi/terapi diet dan monitoring/evaluasi serta tindak lanjut. - Masing-masing kelompok mepresentasikan hasil diskusi kelompok. - Dosen memeri komentar dan arahan hasil diskusi. - Mahasiswa mengerjakan kasus secara individu menggunakan form asuhan gizi. - Mahasiswa mendemonstrasikan menu sehari dan mendiskusikan hasil penyajian menu sehari (praktek). C. Kegiatan akhir: Dosen membuat rangkuman hasil diskusi dan menutup perkuliahan dengan membaca hamdalah dan salam. VII. Alat/Bahan/Sumber Belajar: A. Alat/media : OHP, LCD, Laptop. B. Bahan/sumber belajar : Rahmawaty S., 2005. Modul Kajian Kasus Dietetika Lanjut. Rahhmawaty S., 2005. Diktat Dietetika Lanjut. ADA, 2006. Nutrition Diagnosis: a critical step in the nutrition care process. Http://www.eatright.org. Almatsier S., 2002. Penuntun Diet. Jakarta: PT Gramedia. Mahan L.K., S. Escot-Stump. (1996). Krause’s Food, Nutrition and Diet Therapy. Saunders. Shils M.E., James A.O., Moshe S., 2005. Modern Nutrition in Health and Disease 8th edition Volume 1 & 2 . Philadelpia: Lea & Febiger. RSCM dan PERSAGI, 1994. Penuntun Diet Anak. Jakarta: PT Gramedia. Robinson C.H., Emma S.W., Donna H.M., 1992. Basic Nutrition and Diet Therapy. New York: Macmillan publishing company VIII. Penilaian: A. Teknik dan instrumen penilaian: 1. Hasil diskusi. 2. Keaktifan dan sumbangan materi dalam diskusi. 3. Penugasan kajian kasus harian secara individu. 4. a. Jelaskan pengertian penyakit hipertensi. b. Jelaskan etiologi penyakit hipertensi. c. Jelaskan patofisiologi penyakit hipertensi. d. Buatlah rencana asuhan gizi menggunakan form NCP modifikasi. 14
Tuan HY, seorang pensiunan ABRI usia 75 tahun, dengan BB 76 kg, TB 162 cm masuk rumah sakit dalam keadaan tidak sadar. Hasil anamnesa pasien mempunyai penyakit Hipertensi semenjak 10 tahun yang lalu, dan akhir-akhir ini sering kambuh. Hari ini hari ke 4 perawatan dan kondisi pasien sudah mulai membaik, keadaan umum compos mentis. Hasil pemeriksaan diperoleh data suhu 37,5 C, tekanan darah 200/140 mmHg, GDP 150 mg/dL, GD2jpp 210 mg/dL, kolesterol total 255 mg/dL, trigliserida 95 g/dL, LDL 200 mg/dL, HDL 50 mg/dL, asam urat 6,8 mg/dL. Hasil anamnesa gizi pasien senang masakan yang manis dan gurih, tiap pagi minum susu full cream, dan jika sore hari minum kopi kental/teh. Masakan yang disenangi adalah sate kambing dan gulai. °
B. Kriteria penilaian: 1. Teori a. Kehadiran dan keaktifan di kelas 10 % b. Ujian pertengahan semester 30 % c. Ujian akhir semester 30 % d. Portofolio (kelengkapan, kerapihan, kajian kasus) 30 % Jumlah 100 % 2. Praktek a. Kehadiran dan keaktifan dalam diskusi 20 % b. Ujian kasus 40 % c. Ujian praktek kasus 40 % Jumlah 100 % 3. Nilai akhir (2 x nilai teori) + (nilai praktek) 3
15
RENCANA MUTU PEMBELAJARAN Nama Dosen Program Studi Kode Mata Kuliah Nama Mata Kuliah Jumlah SKS Kelas/Semester Pertemuan Alokasi Waktu
I.
: : : : : : : :
Setyaningrum Rahmawaty, SST, MKes. Gizi (D3) GIZ 50533 Dietetika Lanjut 3 (Tiga) 5 (Lima) Ketujuh 250 menit (100 menit teori, 150 menit praktek)
Standar Kompetensi: Mahasiswa mengetahui, memahami, menguasai dan mampu mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip pelayanan gizi di rumah sakit untuk pasien dengan penyakit degeneratif, gangguan endokrin, kanker dan luka bakar.
II. Kompetensi Dasar: Mahasiswa mampu melakukan pelayanan penyakit jantung.
gizi pasien
dengan
III. Indikator: Setelah kegiatan belajar mengajar tuntas, mahasiswa diharapkan mampu: 1. Menyebutkan pengertian penyakit jantung. 2. Menjelaskan tujuan dan syarat diet bagi penderita jantung. 3. Menganalisis kasus dan membuat asesmen gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi dan monitoring/evaluasi gizi pada penderita jantung. 4. Mengolah dan menyajikan menu untuk penderita penyakit jantung. IV. Materi Ajar: 1. Pengertian, etiologi dan patofisiologi singkat penyakit jantung (demam rematik, payah jantung, MCI, jantung koroner). 3. Asesmen gizi untuk penyakit jantung. 4. Diagnosis gizi untuk penyakit jantung. 5. Terapi diet untuk penyakit jantung (tujuan diet, syarat/prinsip diet, jenis diet, bahan makanan yang boleh diberikan/dibatasi/tidak boleh diberikan, perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi, konseling gizi, menu seimbang) 6. Monitoring/evaluasi gizi dan tindak lanjut untuk penderita jantung. V. Metode/Strategi Pembelajaran: ceramah, tanya jawab, problem based learning, penugasan kasus, diskusi.
16
VI. Tahap Pembelajaran: A. Kegiatan awal: Dosen membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan bacaan basmalah, kemudian menjelaskan pengertian, etiologi dan patofisiologi singkat penyakit jantung serta terapi dietnya. B. Kegiatan inti: - Dosen membagi mahasiswa dalam kelompok kecil (4 orang). - Masing-masing kelompok diminta mendiskusikan kasus dan mengkaji asesmen gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi/terapi diet dan monitoring/evaluasi serta tindak lanjut. - Dosen memberi komentar dan arahan hasil diskusi. - Mahasiswa mengerjakan kasus secara individu menggunakan form asuhan gizi. - Mahasiswa mendemonstrasikan menu sehari dan mendiskusikan hasil penyajian menu sehari (praktek). C. Kegiatan akhir: Dosen membuat rangkuman hasil diskusi dan menutup perkuliahan dengan membaca hamdalah dan salam. VII. Alat/Bahan/Sumber Belajar: A. Alat/media : OHP, LCD, Laptop. B. Bahan/sumber belajar : Rahmawaty S., 2005. Modul Kajian Kasus Dietetika II. ADA, 2006. Nutrition Diagnosis: a critical step in the nutrition care process. Http://www.eatright.org. Almatsier S., 2002. Penuntun Diet. Jakarta: PT Gramedia. Mahan L.K., S. Escot-Stump. (1996). Krause’s Food, Nutrition and Diet Therapy. Saunders. Shils M.E., James A.O., Moshe S., 2005. Modern Nutrition in Health and Disease 8th edition Volume 1 & 2 . Philadelpia: Lea & Febiger. RSCM dan PERSAGI, 1994. Penuntun Diet Anak. Jakarta: PT Gramedia. Robinson C.H., Emma S.W., Donna H.M., 1992. Basic Nutrition and Diet Therapy. New York: Macmillan publishing company VIII. Penilaian: A. Teknik dan instrumen penilaian: 1. Hasil diskusi. 2. Keaktifan dan sumbangan materi dalam diskusi. 3. Penugasan kajian kasus harian secara individu. 4. a. Sebutkan pengertian penyakit hipertensi. b. Buatlah rencana asuhan gizi menggunakan form NCP modifikasi. Tuan A karyawan sebuah perusahaan swasta, usia 51 tahun, BB 63 kg, TB 156 masuk rumah sakit dengan keluhan sesak nafas dan tadi pagi setelah makan muntah-muntah. Sejak 5 tahun yang lalu pasien menderita hipertensi dan 5 bulan yang lalu dirawat karena tensinya sangat tinggi. Setelah dilakukan pemeriksaan diperoleh data konjungtiva anemis, keadaan umum tampak lemah, tekanan darah 190/130 17
mmHg, suhu 38 C, GDP 90 mg/dL, GD2jpp 110 mg/dL, kolesterol total 265 mg/dL, asam urat 6 mg/dL, Hb13 gr/dL. Hasil anamnesa gizi pola makan tidak teratur, sering makan diluar rumah dan makanan yang digemari adalah yang gurih dan pedas. Jarang berolah raga. Kakak kandungnya pernah menderita jantung dan sudah meninggal karena stroke. Hasil diagnosis dokter, pasien menderita PJK. °
B. Kriteria penilaian: 1. Teori a. Kehadiran dan keaktifan di kelas 10 % b. Ujian pertengahan semester 30 % c. Ujian akhir semester 30 % d. Portofolio (kelengkapan, kerapihan, kajian kasus) 30 % Jumlah 100 % 2. Praktek a. Kehadiran dan keaktifan dalam diskusi 20 % b. Ujian kasus 40 % c. Ujian praktek kasus 40 % Jumlah 100 % 3. Nilai akhir (2 x nilai teori) + (nilai praktek) 3
18
RENCANA MUTU PEMBELAJARAN Nama Dosen Program Studi Kode Mata Kuliah Nama Mata Kuliah Jumlah SKS Kelas/Semester Pertemuan Alokasi Waktu
I.
: : : : : : : :
Setyaningrum Rahmawaty, SST, MKes. Gizi (D3) GIZ 50533 Dietetika Lanjut 3 (Tiga) 5 (Lima) Kedelapan 250 menit (100 menit teori, 150 menit praktek)
Standar Kompetensi: Mahasiswa mengetahui, memahami, menguasai dan mampu mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip pelayanan gizi di rumah sakit untuk pasien dengan penyakit degeneratif, gangguan endokrin, kanker dan luka bakar.
II. Kompetensi Dasar: Mahasiswa mampu melakukan pelayanan penyakit GGA, sindrome nefrotik dan GNA.
gizi pasien
dengan
III. Indikator: Setelah kegiatan belajar mengajar tuntas, mahasiswa diharapkan mampu: 1. Menyebutkan pengertian penyakit GGA, sindrome nefrotik dan GNA.. 2. Menyebutkan tujuan dan syarat diet bagi penderita penyakit GGA, sindrome nefrotik dan GNA. 3. Menganalisis kasus dan membuat asesmen gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi dan monitoring/evaluasi gizi pada penderita penyakit GGA, sindrome nefrotik dan GNA. 4. Mengolah dan menyajikan menu untuk pasien GGA, sindrome nefrotik dan GNA IV. Materi Ajar: 1. Pengertian dan penjelasan singkat etiologidan patofisiologi penyakit GGA, sindrome nefrotik dan GNA. 2. Asesmen gizi untuk penderita penyakit GGA, sindrome nefrotik dan GNA. 3. Diagnosis gizi untuk penderita penyakit GGA, sindrome nefrotik dan GNA. 4. Terapi diet untuk penderita penyakit GGA, sindrome nefrotik dan GNA (tujuan diet, syarat/prinsip diet, jenis diet, bahan makanan yang boleh diberikan/dibatasi/tidak boleh diberikan, perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi, konseling gizi, menu seimbang). 5. Monitoring/evaluasi gizi dan tindak lanjut untuk penderita penyakit GGA, sindrome nefrotik dan GNA. 19
V. Metode/Strategi Pembelajaran: ceramah, tanya jawab, problem based learning, penugasan kasus, diskusi. VI. Tahap Pembelajaran: A. Kegiatan awal: Dosen membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan bacaan basmalah, kemudian menjelaskan pengertian, etiologi dan patofisiologi singkat penyakit penyakit GGA, sindrome nefrotik dan GNA. B. Kegiatan inti: - Dosen membagi mahasiswa dalam kelompok kecil (4 orang). - Masing-masing kelompok diminta mendiskusikan kasus dan mengkaji asesmen gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi/terapi diet dan monitoring/evaluasi serta tindak lanjut. - Dosen memeri komentar dan arahan hasil diskusi. - Mahasiswa mengerjakan kasus secara individu menggunakan form asuhan gizi. - Mahasiswa mendemonstrasikan menu sehari dan mendiskusikan hasil penyajian menu sehari (praktek). C. Kegiatan akhir: Dosen membuat rangkuman hasil diskusi dan menutup perkuliahan dengan membaca hamdalah dan salam. VII. Alat/Bahan/Sumber Belajar: A. Alat/media : OHP, LCD, Laptop. B. Bahan/sumber belajar : Rahmawaty S., 2005. Modul Kajian Kasus Dietetika II. ADA, 2006. Nutrition Diagnosis: a critical step in the nutrition care process. Http://www.eatright.org. Almatsier S., 2002. Penuntun Diet. Jakarta: PT Gramedia. Mahan L.K., S. Escot-Stump. (1996). Krause’s Food, Nutrition and Diet Therapy. Saunders. Shils M.E., James A.O., Moshe S., 2005. Modern Nutrition in Health and Disease 8th edition Volume 1 & 2 . Philadelpia: Lea & Febiger. RSCM dan PERSAGI, 1994. Penuntun Diet Anak. Jakarta: PT Gramedia. Robinson C.H., Emma S.W., Donna H.M., 1992. Basic Nutrition and Diet Therapy. New York: Macmillan publishing company VIII. Penilaian: A. Teknik dan instrumen penilaian: 1. Hasil diskusi. 2. Keaktifan dan sumbangan materi dalam diskusi. 3. Penugasan kajian kasus harian secara individu. 4. a. Sebutkan pengertian penyakit penyakit GGA, sindrome nefrotik dan GNA. b. Buatlah rencana asuhan gizi menggunakan form NCP modifikasi. 20
Tn S, 50 tahun, pekerjaan wiraswasta, BB 60 kg, TB 156 cm, pekerjaan sebagai supir. Keluhan utama mata kabur untuk melihat dan dirasakan sejak 5 tahun yang lalu, badan bengkak-bengkak di seluruh tubuh. RPD DM dan hipertensi. RPS saat masuk oedema anasarka dan hipertensi stage II. Pasien saat ini didiagnosa sindrome nefrotik. RPK tidak ada. Pola makan 3x sehari, tidak ada alergi terhadap bahan makanan tertentu. Hasil pemeriksaan ku sedang, composmentis dan ekstrimitas oedema (+/+). Tensi 200/110 mmHg, nadi 80x/mnt, respirasi 20x/mnt, suhu 36,6ºC. Hb 9,7 g/dL, SGOT 48 U/L, SGPT 34 U/L, kolesterol 300,4 mg/dL, GDP 152 mg/dL, GD2jpp 272 mg/dL, albumin 2,3 g/dL, ureum 112 mg/dL, kreatinin 2,5 mg/dL, natrium 134 mmol/L, kalium 3,0 mmol/L. Obat yang diberikan kaptopril, laxantive, dulcolax, dan inj. Lasix. B. Kriteria penilaian: 1. Teori a. Kehadiran dan keaktifan di kelas 10 % b. Ujian pertengahan semester 30 % c. Ujian akhir semester 30 % d. Portofolio (kelengkapan, kerapihan, kajian kasus) 30 % Jumlah 100 % 2. Praktek a. Kehadiran dan keaktifan dalam diskusi 20 % b. Ujian kasus 40 % c. Ujian praktek kasus 40 % Jumlah 100 % 3. Nilai akhir (2 x nilai teori) + (nilai praktek) 3
21
RENCANA MUTU PEMBELAJARAN Nama Dosen Program Studi Kode Mata Kuliah Nama Mata Kuliah Jumlah SKS Kelas/Semester Pertemuan Alokasi Waktu
I.
: : : : : : : :
Setyaningrum Rahmawaty, SST, MKes. Gizi (D3) GIZ 50533 Dietetika Lanjut 3 (Tiga) 5 (Lima) Kesembilan 250 menit (100 menit teori, 150 menit praktek)
Standar Kompetensi: Mahasiswa mengetahui, memahami, menguasai dan mampu mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip pelayanan gizi di rumah sakit untuk pasien dengan penyakit degeneratif, gangguan endokrin, kanker dan luka bakar.
II. Kompetensi Dasar: Mahasiswa mampu melakukan pelayanan penyakit GGK dan hemodialisa.
gizi pasien
dengan
III. Indikator: Setelah kegiatan belajar mengajar tuntas, mahasiswa diharapkan mampu: 1. Menyebutkan pengertian penyakit GGK dan hemodialisa. 2. Menyebutkan tujuan dan syarat diet bagi penderita penyakit GGK dan hemodialisa. 3. Menganalisis kasus dan membuat asesmen gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi dan monitoring/evaluasi gizi pada penderita penyakit GGK dan hemodialisa. 4. Mengolah dan menyajikan menu untuk pasien GGK dan hemodialisa IV. Materi Ajar: 1. Pengertian, etiologi dan patofisiologi singkat penyakit penyakit GGK dan hemodialisa. 2. Asesmen gizi untuk penderita penyakit GGK dan hemodialisa. 3. Diagnosis gizi untuk penderita penyakit GGK dan hemodialisa. 4. Terapi diet untuk penderita penyakit GGK dan hemodialisa (tujuan diet, syarat/prinsip diet, jenis diet, bahan makanan yang boleh diberikan/dibatasi/tidak boleh diberikan, perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi, konseling gizi, menu seimbang). 5. Monitoring/evaluasi gizi dan tindak lanjut untuk penderita penyakit GGK dan hemodialisa.
22
V. Metode/Strategi Pembelajaran: ceramah, tanya jawab, problem based learning, penugasan kasus, diskusi. VI. Tahap Pembelajaran: A. Kegiatan awal: Dosen membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan bacaan basmalah, kemudian menjelaskan pengertian, etiologi dan patofisiologi singkat penyakit GGK dan hemodialisa. B. Kegiatan inti: - Dosen membagi mahasiswa dalam kelompok kecil (4 orang). - Masing-masing kelompok diminta mendiskusikan kasus dan mengkaji asesmen gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi/terapi diet dan monitoring/evaluasi serta tindak lanjut. - Dosen memeri komentar dan arahan hasil diskusi. - Mahasiswa mengerjakan kasus secara individu menggunakan form asuhan gizi. - Mahasiswa mendemonstrasikan menu sehari dan mendiskusikan hasil penyajian menu sehari (praktek). C. Kegiatan akhir: Dosen membuat rangkuman hasil diskusi dan menutup perkuliahan dengan membaca hamdalah dan salam. VII. Alat/Bahan/Sumber Belajar: A. Alat/media : OHP, LCD, Laptop. B. Bahan/sumber belajar : Rahmawaty S., 2005. Modul Kajian Kasus Dietetika II. ADA, 2006. Nutrition Diagnosis: a critical step in the nutrition care process. Http://www.eatright.org. Almatsier S., 2002. Penuntun Diet. Jakarta: PT Gramedia. Mahan L.K., S. Escot-Stump. (1996). Krause’s Food, Nutrition and Diet Therapy. Saunders. Shils M.E., James A.O., Moshe S., 2005. Modern Nutrition in Health and Disease 8th edition Volume 1 & 2 . Philadelpia: Lea & Febiger. RSCM dan PERSAGI, 1994. Penuntun Diet Anak. Jakarta: PT Gramedia. Robinson C.H., Emma S.W., Donna H.M., 1992. Basic Nutrition and Diet Therapy. New York: Macmillan publishing company VIII. Penilaian: A. Teknik dan instrumen penilaian: 1. Hasil diskusi. 2. Keaktifan dan sumbangan materi dalam diskusi. 3. Penugasan kajian kasus harian secara individu. 4. a. Sebutkan pengertian penyakit GGK dan hemodialisa. b. Buatlah rencana asuhan gizi menggunakan form NCP modifikasi. Tuan S, usia 50 tahun, pekerjaan sebagai satpam Pabrik Tekstil, mempunyai 4 (empat) orang anak dan seorang istri. Tinggi badan 165 cm, Berat badan 49 kg. Dirawat di rumah 23
sakit karena mengeluh nafsu makan menurun, mual, muntah (apa yang dimakan dan diminum dimuntahkan), cegukan, buang air kecil hanya sedikit tapi tidak sakit, BAK lancar. Penderita mempunyai riwayat menderita hipertensi sejak 3 tahun yang lalu dan satu tahun yang lalu pernah dirawat karena ada batu ginjal. Hasil pemeriksaan diperoleh data sebagai berikut : - keadaan umum: tampak sakit berat, dan sesak nafas - mata : konjungtiva anemis - abdomen : datar, supel - ekstrimitas : tidak oedema - suhu : 37,5 C, tensi 170/130 mmHg, nadi 88 x/menit - ureum darah : 337,55 mg/dL (N : 10-50 mg/dL) - kreatinin darah : 21,00 mg/dL (N : 0,5-1,1 mg/dL) - asam urat : 10,3 mg/dL - Natrium : 130 mmol/L (N : 135-150 mmol/L0 - Kalium : 6,9 mmol/L (N : 3,5-5,5 mmol/L) - Hemoglobin : 6,9 gr/dL - Volume (produksi) urin sehari : 700 cc/hari Diagnosis medis GGK. Hasil anamnesa gizi, pasien mempunyai pola makan tiga kali sehari, tidak ada alergi terhadap bahan makanan tertentu, senang makanan yang manis, tempe dan tiap malam mempunyai kebiasaan minum kopi. B. Kriteria penilaian: 1. Teori a. Kehadiran dan keaktifan di kelas 10 % b. Ujian pertengahan semester 30 % c. Ujian akhir semester 30 % d. Portofolio (kelengkapan, kerapihan, kajian kasus) 30 % Jumlah 100 % 2. Praktek a. Kehadiran dan keaktifan dalam diskusi 20 % b. Ujian kasus 40 % c. Ujian praktek kasus 40 % Jumlah 100 % 3. Nilai akhir (2 x nilai teori) + (nilai praktek) 3
24
RENCANA MUTU PEMBELAJARAN Nama Dosen Program Studi Kode Mata Kuliah Nama Mata Kuliah Jumlah SKS Kelas/Semester Pertemuan Alokasi Waktu
I.
: : : : : : : :
Setyaningrum Rahmawaty, SST, MKes. Gizi (D3) GIZ 50533 Dietetika Lanjut 3 (Tiga) 5 (Lima) Kesepuluh 250 menit (100 menit teori, 150 menit praktek)
Standar Kompetensi: Mahasiswa mengetahui, memahami, menguasai dan mampu mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip pelayanan gizi di rumah sakit untuk pasien dengan penyakit degeneratif, gangguan endokrin, dan pasien dalam kondisi kritis (critical ill patients).
II. Kompetensi Dasar: Mahasiswa mampu melakukan pelayanan penyakit batu ginjal.
gizi pasien
dengan
III. Indikator: Setelah kegiatan belajar mengajar tuntas, mahasiswa diharapkan mampu: 1. Menyebutkan pengertian penyakit batu ginjal. 2. Menyebutkan tujuan dan syarat diet bagi penderita penyakit batu ginjal. 3. Menganalisis kasus dan membuat asesmen gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi dan monitoring/evaluasi gizi pada penderita penyakit batu ginjal. 4. Mengolah dan menyajikan menu sehari untuk pasien batu ginjal. IV. Materi Ajar: 1. Pengertian, penjelasan singkat tiologi dan patofisiologi penyakit batu ginjal. 2. Asesmen gizi untuk penderita penyakit batu ginjal. 3. Diagnosis gizi untuk penderita penyakit batu ginjal. 4. Terapi diet untuk penderita penyakit batu ginjal (tujuan diet, syarat/prinsip diet, jenis diet, bahan makanan yang boleh diberikan/dibatasi/tidak boleh diberikan, perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi, konseling gizi, menu seimbang). 5. Monitoring/evaluasi gizi dan tindak lanjut untuk penderita penyakit batu ginjal.
25
V. Metode/Strategi Pembelajaran: ceramah, tanya jawab, problem based learning, penugasan kasus, diskusi. VI. Tahap Pembelajaran: A. Kegiatan awal: Dosen membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan bacaan basmalah, kemudian menjelaskan tentang pengertian, etiologi dan patofisiologi singkat penyakit batu ginjal. B. Kegiatan inti: - Dosen membagi mahasiswa dalam kelompok kecil (4 orang). - Masing-masing kelompok diminta mendiskusikan kasus dan mengkaji asesmen gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi/terapi diet dan monitoring/evaluasi serta tindak lanjut. - Dosen memeri komentar dan arahan hasil diskusi. - Mahasiswa mengerjakan kasus secara individu menggunakan form asuhan gizi. - Mahasiswa mendemonstrasikan menu sehari dan mendiskusikan hasil penyajian menu sehari (praktek). C. Kegiatan akhir: Dosen membuat rangkuman hasil diskusi dan menutup perkuliahan dengan membaca hamdalah dan salam. VII. Alat/Bahan/Sumber Belajar: A. Alat/media : OHP, LCD, Laptop. B. Bahan/sumber belajar : Rahmawaty S., 2005. Modul Kajian Kasus Dietetika II. ADA, 2006. Nutrition Diagnosis: a critical step in the nutrition care process. Http://www.eatright.org. Almatsier S., 2002. Penuntun Diet. Jakarta: PT Gramedia. Mahan L.K., S. Escot-Stump. (1996). Krause’s Food, Nutrition and Diet Therapy. Saunders. Shils M.E., James A.O., Moshe S., 2005. Modern Nutrition in Health and Disease 8th edition Volume 1 & 2 . Philadelpia: Lea & Febiger. RSCM dan PERSAGI, 1994. Penuntun Diet Anak. Jakarta: PT Gramedia. Robinson C.H., Emma S.W., Donna H.M., 1992. Basic Nutrition and Diet Therapy. New York: Macmillan publishing company VIII. Penilaian: A. Teknik dan instrumen penilaian: 1. Hasil diskusi. 2. Keaktifan dan sumbangan materi dalam diskusi. 3. Penugasan kajian kasus harian secara individu. 4. a. Sebutkan pengertian penyakit penyakit batu ginjal. b. Buatlah rencana asuhan gizi menggunakan form NCP modifikasi. Ibu M seorang penjahit, berusia 48 tahun dirawat di rumah sakit dengan keluhan pinggang sering sakit dan sulit buang air kecil. Hasil pemeriksaan menunjukkan Hb 12 mg%, suhu 26
37,5 C, albumin 2,9 mg%, asam urat 6,0 mg%, pemeriksaan urin ditemukan kristal oksalat (+). Antropometri BB 58 kg, TB 152 cm. Kurang lebih 3 tahun yang lalu pasien pernah dirawat di RS karena infeksi saluran kencing. B. Kriteria penilaian: 1. Teori a. Kehadiran dan keaktifan di kelas 10 % b. Ujian pertengahan semester 30 % c. Ujian akhir semester 30 % d. Portofolio (kelengkapan, kerapihan, kajian kasus) 30 % Jumlah 100 % 2. Praktek a. Kehadiran dan keaktifan dalam diskusi 20 % b. Ujian kasus 40 % c. Ujian praktek kasus 40 % Jumlah 100 % 3. Nilai akhir (2 x nilai teori) + (nilai praktek) 3
27
RENCANA MUTU PEMBELAJARAN Nama Dosen Program Studi Kode Mata Kuliah Nama Mata Kuliah Jumlah SKS Kelas/Semester Pertemuan Alokasi Waktu
I.
: : : : : : : :
Setyaningrum Rahmawaty, SST, MKes. Gizi (D3) GIZ 50533 Dietetika Lanjut 3 (Tiga) 5 (Lima) Kesebelas 250 menit (100 menit teori, 150 menit praktek)
Standar Kompetensi: Mahasiswa mengetahui, memahami, menguasai dan mampu mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip pelayanan gizi di rumah sakit untuk pasien dengan penyakit degeneratif, gangguan endokrin, kanker dan luka bakar.
II. Kompetensi Dasar: Mahasiswa mampu melakukan pelayanan gizi pasien perioperatif. III. Indikator: Setelah kegiatan belajar mengajar tuntas, mahasiswa diharapkan mampu: 1. Menyebutkan efek metabolik perioperatif. 2. Menyebutkan tujuan dan syarat diet bagi pasien perioperatif. 3. Menganalisis kasus dan membuat asesmen gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi dan monitoring/evaluasi gizi pada pasien perioperatif. IV. Materi Ajar: 1. Pengertian, indikasi dan efek metabolik perioperatif. 2. Asesmen gizi untuk pasien perioperatif. 3. Diagnosis gizi untuk pasien perioperatif. 4. Terapi diet untuk pasien perioperatif (tujuan diet, syarat/prinsip diet, jenis diet, bahan makanan yang boleh diberikan/dibatasi/tidak boleh diberikan, perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi, konseling gizi, menu seimbang). 5. Monitoring/evaluasi gizi dan tindak lanjut untuk pasien perioperatif. V. Metode/Strategi Pembelajaran: ceramah, tanya jawab, problem based learning, penugasan kasus, diskusi. VI. Tahap Pembelajaran: A. Kegiatan awal:
28
Dosen membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan bacaan basmalah, kemudian menjelaskan pengertian, indikasi dan efek metabolik perioperatif. B. Kegiatan inti: - Dosen memimpin diskusi dan pengkajian asesmen gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi/terapi diet dan monitoring/evaluasi serta tindak lanjut. - Dosen membagi mahasiswa dalam kelompok (8 orang/kelompok) dan memberian kasus perioperatif. - Mahasiswa dalam kelompok mendiskusikan pengkajian kasus dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok (praktek) - Dosen memberi komentar dan arahan hasil diskusi. C. Kegiatan akhir: Dosen membuat rangkuman hasil diskusi dan menutup perkuliahan dengan membaca hamdalah dan salam. VII. Alat/Bahan/Sumber Belajar: C. Alat/media : OHP, LCD, Laptop. D. Bahan/sumber belajar : Rahmawaty S., 2005. Modul Kajian Kasus Dietetika Lanjut. ADA, 2006. Nutrition Diagnosis: a critical step in the nutrition care process. Http://www.eatright.org. Almatsier S., 2002. Penuntun Diet. Jakarta: PT Gramedia. Mahan L.K., S. Escot-Stump. (1996). Krause’s Food, Nutrition and Diet Therapy. Saunders. Shils M.E., James A.O., Moshe S., 2005. Modern Nutrition in Health and Disease 8th edition Volume 1 & 2 . Philadelpia: Lea & Febiger. RSCM dan PERSAGI, 1994. Penuntun Diet Anak. Jakarta: PT Gramedia. Robinson C.H., Emma S.W., Donna H.M., 1992. Basic Nutrition and Diet Therapy. New York: Macmillan publishing company VIII. Penilaian: A. Teknik dan instrumen penilaian: 1. Hasil diskusi. 2. Keaktifan dan sumbangan materi dalam diskusi. 3. Penugasan kajian kasus harian secara individu. 4. a. Sebutkan efek metabolik perioperatif. b. Buatlah rencana asuhan gizi menggunakan form NCP modifikasi. Nyonya IP seorang ibu rumah tangga, umur 48 th, TB 158 cm, BB 63 kg. Dirawat di RS karena menderita ca. Kolon dan sudah dilakukan kolonostomi. Saat ini adalah hari kelima setelah operasi. Dari hasil pemeriksaan fisik dan klinis, keadaan umum pasien cukup baik, tidak pucat, tapi konsistensi BAB masih lunak seperti bubur. Data hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan : Albumin darah : 3,1 gr%, Hb : 12,0 gr%, Tekanan darah : 120/70 mmHg.
29
Pasien mendapat infus dextrosa 5% sebanyak 2 kolf sehari (1000 cc) B. Kriteria penilaian: 1. Teori a. Kehadiran dan keaktifan di kelas 10 % b. Ujian pertengahan semester 30 % c. Ujian akhir semester 30 % d. Portofolio (kelengkapan, kerapihan, kajian kasus) 30 % Jumlah 100 % 2. Praktek a. Kehadiran dan keaktifan dalam diskusi 20 % b. Ujian kasus 40 % c. Ujian praktek kasus 40 % Jumlah 100 % 3. Nilai akhir (2 x nilai teori) + (nilai praktek) 3
30
RENCANA MUTU PEMBELAJARAN Nama Dosen Program Studi Kode Mata Kuliah Nama Mata Kuliah Jumlah SKS Kelas/Semester Pertemuan Alokasi Waktu
I.
: : : : : : : :
Setyaningrum Rahmawaty, SST, MKes. Gizi (D3) GIZ 50533 Dietetika Lanjut 3 (Tiga) 5 (Lima) Keduabelas 250 menit (100 menit teori, 150 menit praktek)
Standar Kompetensi: Mahasiswa mengetahui, memahami, menguasai dan mampu mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip pelayanan gizi di rumah sakit untuk pasien dengan penyakit degeneratif, gangguan endokrin, kanker dan luka bakar.
II. Kompetensi Dasar: Mahasiswa mampu melakukan pelayanan penyakit kanker.
gizi pasien
dengan
III. Indikator: Setelah kegiatan belajar mengajar tuntas, mahasiswa diharapkan mampu: 1. Menyebutkan efek metabolik kankaer. 2. Menyebutkan tujuan dan syarat diet bagi penyakit kanker. 3. Menganalisis kasus dan membuat asesmen gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi dan monitoring/evaluasi gizi pada penyakit kanker. 4. Mengolah dan menyajikan menu sehari untuk pasien kanker. IV. Materi Ajar: 1. Efek metabolik penyakit kanker. 2. Etiologi dan patofisiologi singkat kanker. 3. Asesmen gizi untuk penyakit kanker. 4. Diagnosis gizi untuk pasien dengan penyakit kanker. 5. Terapi diet untuk pasien dengan penyakit kanker (tujuan diet, syarat/prinsip diet, jenis diet, bahan makanan yang boleh diberikan/dibatasi/tidak boleh diberikan, perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi, konseling gizi, menu seimbang). 6. Monitoring/evaluasi gizi dan tindak lanjut untuk pasien dengan penyakit kanker. V. Metode/Strategi Pembelajaran: ceramah, tanya jawab, problem based learning, penugasan kasus, diskusi.
31
VI. Tahap Pembelajaran: A. Kegiatan awal: Dosen membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan bacaan basmalah, kemudian menjelaskan efek metabolik penyakit kanker, etiologi dan patofisiologi singkat kanker. B. Kegiatan inti: - Dosen membagi mahasiswa dalam kelompok kecil (4 orang). - Masing-masing kelompok diminta mendiskusikan kasus dan mengkaji asesmen gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi/terapi diet dan monitoring/evaluasi serta tindak lanjut. - Dosen memberi komentar dan arahan hasil diskusi. - Mahasiswa mengerjakan kasus secara individu menggunakan form asuhan gizi. - Mahasiswa mendemonstrasikan menu sehari dan mendiskusikan hasil penyajian menu sehari (praktek). C. Kegiatan akhir: Dosen membuat rangkuman hasil diskusi dan menutup perkuliahan dengan membaca hamdalah dan salam. VII. Alat/Bahan/Sumber Belajar: A. Alat/media : OHP, LCD, Laptop. B. Bahan/sumber belajar : Rahmawaty S., 2005. Modul Kajian Kasus Dietetika II. ADA, 2006. Nutrition Diagnosis: a critical step in the nutrition care process. Http://www.eatright.org. Almatsier S., 2002. Penuntun Diet. Jakarta: PT Gramedia. Mahan L.K., S. Escot-Stump. (1996). Krause’s Food, Nutrition and Diet Therapy. Saunders. Shils M.E., James A.O., Moshe S., 2005. Modern Nutrition in Health and Disease 8th edition Volume 1 & 2 . Philadelpia: Lea & Febiger. RSCM dan PERSAGI, 1994. Penuntun Diet Anak. Jakarta: PT Gramedia. Robinson C.H., Emma S.W., Donna H.M., 1992. Basic Nutrition and Diet Therapy. New York: Macmillan publishing company VIII. Penilaian: A. Teknik dan instrumen penilaian: 1. Hasil diskusi. 2. Keaktifan dan sumbangan materi dalam diskusi. 3. Penugasan kajian kasus harian secara individu. 4. a. Sebutkan efek metabolik kanker. b. Sebutkan tujuan dan syarat diet kanker. c. Buatlah rencana asuhan gizi menggunakan form NCP modifikasi. Ny M, usia 40 tahun dirawat di RS dengan keluhan utama mual, kaki sampai paha terasa nyeri. Tiga tahu yang lalu pernah menjalani operasi kanker rahim. Pekerjaan sebagai petani. Pemeriksaan fisik: baik, composmentis, dan tampak pucat. Tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 80x/menit, suhu 32
36,5ºC, respirasi 18 x/menit. Pemeriksaan laboratorium Hb 8.5 g/dL, lekosit 5.6x103/UL (N: 4-11x103/UL), eritrosit 2.87x103/UL (N: 4.5-6.5 x103/UL), trombosit 272x103/UL (N: 150-450 x103/UL), albumin 3.88 g/dL, BUN 20.4 mg/dL (N: 718 mg/dL), kreatinin 1.4 mg/dL (N: 0.6-1.3 mg/dL), natrium 140 mmol/L (N: 136-145 mmol/L), K 4.9 mmol/L (N: 3.1-5 mmol/L). BB 54 kg, TB 162 cm. Kebiasaan makan 3 x seari, tidak memiliki pantangan terhadap bahan makanan tertentu. Pasien didiagnosis oleh dokter menderita Ca servik stadium III dengan anemia. B. Kriteria penilaian: 1. Teori a. Kehadiran dan keaktifan di kelas 10 % b. Ujian pertengahan semester 30 % c. Ujian akhir semester 30 % d. Portofolio (kelengkapan, kerapihan, kajian kasus) 30 % Jumlah 100 % 2. Praktek a. Kehadiran dan keaktifan dalam diskusi 20 % b. Ujian kasus 40 % c. Ujian praktek kasus 40 % Jumlah 100 % 3. Nilai akhir (2 x nilai teori) + (nilai praktek) 3
33
RENCANA MUTU PEMBELAJARAN Nama Dosen Program Studi Kode Mata Kuliah Nama Mata Kuliah Jumlah SKS Kelas/Semester Pertemuan Alokasi Waktu
I.
: : : : : : : :
Setyaningrum Rahmawaty, SST, MKes. Gizi (D3) GIZ 50533 Dietetika II 3 (Tiga) 5 (Lima) Ketigabelas 250 menit (100 menit teori, 150 menit praktek)
Standar Kompetensi: Mahasiswa mengetahui, memahami, menguasai dan mampu mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip pelayanan gizi di rumah sakit untuk pasien dengan penyakit degeneratif, gangguan endokrin, kanker dan luka bakar.
II. Kompetensi Dasar: Mahasiswa mampu melakukan pelayanan gizi pasien dengan luka bakar. III. Indikator: Setelah kegiatan belajar mengajar tuntas, mahasiswa diharapkan mampu: 1. Menyebutkan efek metabolik luka bakar. 2. Menyebutkan tujuan dan syarat diet bagi pasien luka bakar. 3. Menganalisis kasus dan membuat asesmen gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi dan monitoring/evaluasi gizi pada luka bakar. 4. Mengolah dan menyajikan menu sehari untuk pasien luka bakar. IV. Materi Ajar: 1. Efek metabolik luka bakar. 2. Asesmen gizi untuk luka bakar. 3. Diagnosis gizi untuk pasien dengan luka bakar. 4. Terapi diet untuk pasien dengan luka bakar (tujuan diet, syarat/prinsip diet, jenis diet, bahan makanan yang boleh diberikan/dibatasi/tidak boleh diberikan, perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi, konseling gizi, menu seimbang). 5. Monitoring/evaluasi gizi dan tindak lanjut untuk pasien luka bakar. V. Metode/Strategi Pembelajaran: ceramah, tanya jawab, problem based learning, penugasan kasus, diskusi. VI. Tahap Pembelajaran: A. Kegiatan awal: 34
Dosen membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan bacaan basmalah, kemudian menjelaskan pengertian dan efek metabolik luka bakar, etiologi dan patofisiologi luka bakar secara singkat. B. Kegiatan inti: - Dosen membagi mahasiswa dalam kecil (4 orang). - Masing-masing kelompok diminta mendiskusikan kasus dan mengkaji asesmen gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi/terapi diet dan monitoring/evaluasi serta tindak lanjut. - Dosen memberi komentar dan arahan hasil diskusi. - Mahasiswa mengerjakan kasus secara individu menggunakan form asuhan gizi. - Mahasiswa mendemonstrasikan menu sehari dan mendiskusikan hasil penyajian menu sehari (praktek). C. Kegiatan akhir: Dosen membuat rangkuman hasil diskusi dan menutup perkuliahan dengan membaca hamdalah dan salam. VII. Alat/Bahan/Sumber Belajar: C. Alat/media : OHP, LCD, Laptop. D. Bahan/sumber belajar : Rahmawaty S., 2005. Modul Kajian Kasus Dietetika 2. ADA, 2006. Nutrition Diagnosis: a critical step in the nutrition care process. Http://www.eatright.org. Almatsier S., 2002. Penuntun Diet. Jakarta: PT Gramedia. Mahan L.K., S. Escot-Stump. (1996). Krause’s Food, Nutrition and Diet Therapy. Saunders. Shils M.E., James A.O., Moshe S., 2005. Modern Nutrition in Health and Disease 8th edition Volume 1 & 2 . Philadelpia: Lea & Febiger. RSCM dan PERSAGI, 1994. Penuntun Diet Anak. Jakarta: PT Gramedia. Robinson C.H., Emma S.W., Donna H.M., 1992. Basic Nutrition and Diet Therapy. New York: Macmillan publishing company VIII. Penilaian: A. Teknik dan instrumen penilaian: 1. Hasil diskusi. 2. Keaktifan dan sumbangan materi dalam diskusi. 3. Penugasan kajian kasus harian secara individu. 4. a. Sebutkan efek metabolik luka bakar. b. Sebutkan tujuan dan syarat diet luka bakar. c. Buatlah rencana asuhan gizi menggunakan form NCP modifikasi. Ny I 37 tahun BB 55 kg, TB 153 cm, bekerja sebagai pedagang makanan/snck. Dirawat di RS karena luka bakar yang mengenai muka, dada bagian atas dan tangan kanan akibat terbakar api pada saat akan memasak. Hasil pemeriksaan diperoleh data: keadaan umum baik, tidak sesak nafas. Kesadaran compos mentis. Kepala: luka bakar 35
bagian pipi, dahi, bibir, kelopak mata, dan mata sulit dibuka, hasil evaluasi luka muka 9%, leher depan 6%, dada bagian atas 6%, tangan kanan 9%. Pemeriksaan suhu 37ºC, tensi 100/85 mmHg, albumin 2,9 g/dL, GDS 118 mg/dL, dan Hb 11,3 g/dL. Selama dirawat pasien mendapat infus Dextrose 5% sebanyak 20 tetes/mnt dan infus Ringer lactat 20 tetes/mnt. Pasien tidak memiliki pantangan dan alergi terhadap bahan makanan tertentu. B. Kriteria penilaian: 1. Teori a. Kehadiran dan keaktifan di kelas 10 % b. Ujian pertengahan semester 30 % c. Ujian akhir semester 30 % d. Portofolio (kelengkapan, kerapihan, kajian kasus) 30 % Jumlah 100 % 2. Praktek a. Kehadiran dan keaktifan dalam diskusi 20 % b. Ujian kasus 40 % c. Ujian praktek kasus 40 % Jumlah 100 % 3. Nilai akhir (2 x nilai teori) + (nilai praktek) 3
36
37
RENCANA MUTU PEMBELAJARAN Nama Dosen Program Studi Kode Mata Kuliah Nama Mata Kuliah Jumlah SKS Kelas/Semester Pertemuan Alokasi Waktu
I.
: : : : : : : :
Setyaningrum Rahmawaty, SST, MKes. Gizi (D3) GIZ 50533 Dietetika Lanjut 3 (Tiga) 5 (Lima) Keempatbelas 250 menit (100 menit teori, 150 menit praktek)
Standar Kompetensi: Mahasiswa mengetahui, memahami, menguasai dan mampu mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip pelayanan gizi di rumah sakit untuk pasien dengan penyakit degeneratif, gangguan endokrin, kanker dan luka bakar.
II. Kompetensi Dasar: Mahasiswa memahami pelayanan gizi untuk (benzidine, snapper, vanil mandalik, cholesistografi).
pemeriksaan
III. Indikator: Setelah kegiatan belajar mengajar tuntas, mahasiswa diharapkan mampu: 1. Menyebutkan pengertian diet untuk pemeriksaan (benzidine, snapper, vanil mandalik, cholesistografi). 2. Menyebutkan tujuan dan syarat diet untuk pemeriksaan (benzidine, snapper, vanil mandalik, cholesistografi). 3. Menganalisis kasus dan membuat asesmen gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi dan monitoring/evaluasi gizi untuk pemeriksaan (benzidine, snapper, vanil mandalik, cholesistografi). IV. Materi Ajar: 1. Pengertian diet untuk pemeriksaan (benzidine, snapper, vanil mandalik, cholesistografi). 2. Asesmen gizi untuk pemeriksaan (benzidine, snapper, vanil mandalik, cholesistografi). 3. Diagnosis gizi untuk pemeriksaan (benzidine, snapper, vanil mandalik, cholesistografi). 4. Terapi diet untuk pemeriksaan (tujuan diet, syarat/prinsip diet, jenis diet, bahan makanan yang boleh diberikan/dibatasi/tidak boleh diberikan, perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi, konseling gizi, menu seimbang). 5. Monitoring/evaluasi gizi dan tindak lanjut untuk diet pemeriksaan (benzidine, snapper, vanil mandalik, cholesistografi).
38
V. Metode/Strategi Pembelajaran: ceramah, tanya jawab, problem based learning, penugasan kasus, diskusi. VI. Tahap Pembelajaran: A. Kegiatan awal: Dosen membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan bacaan basmalah, kemudian menjelaskan pengertian diet untuk pemeriksaan (benzidine, snapper, vanil mandalik, cholesistografi). B. Kegiatan inti: - Dosen membagi mahasiswa dalam kelompok kecil (4 orang). - Masing-masing kelompok diminta mendiskusikan kasus dan mengkaji asesmen gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi/terapi diet dan monitoring/evaluasi serta tindak lanjut. - Dosen memeri komentar dan arahan hasil diskusi. - Mahasiswa mengerjakan kasus secara individu menggunakan form asuhan gizi. - Mahasiswa mendemonstrasikan menu sehari dan mendiskusikan hasil penyajian menu sehari (praktek). C. Kegiatan akhir: Dosen membuat rangkuman hasil diskusi dan menutup perkuliahan dengan membaca hamdalah dan salam. VII. Alat/Bahan/Sumber Belajar: A. Alat/media : OHP, LCD, Laptop. B. Bahan/sumber belajar : Rahmawaty S., 2005. Modul Kajian Kasus Dietetika Lanjut. ADA, 2006. Nutrition Diagnosis: a critical step in the nutrition care process. Http://www.eatright.org. Almatsier S., 2002. Penuntun Diet. Jakarta: PT Gramedia. Mahan L.K., S. Escot-Stump. (1996). Krause’s Food, Nutrition and Diet Therapy. Saunders. Shils M.E., James A.O., Moshe S., 2005. Modern Nutrition in Health and Disease 8th edition Volume 1 & 2 . Philadelpia: Lea & Febiger. RSCM dan PERSAGI, 1994. Penuntun Diet Anak. Jakarta: PT Gramedia. Robinson C.H., Emma S.W., Donna H.M., 1992. Basic Nutrition and Diet Therapy. New York: Macmillan publishing company VIII. Penilaian: A. Teknik dan instrumen penilaian: 1. Hasil diskusi. 2. Keaktifan dan sumbangan materi dalam diskusi. 3. Penugasan kajian kasus harian secara individu. 4. a. Sebutkan syarat dan prinsip diet untuk pemeriksaan (benzidine, snapper, vanil mandalik, cholesistografi). b. Buatlah rencana asuhan gizi menggunakan form NCP modifikasi.
39
Ibu C usia 31 tahun akan melakukan pemeriksaan adanya perdarahan pada saluran cerna atau tidak. Pasien memiliki riwayat menderita gastritis sejak remaja dan 5 bulan terakhir sering kambuh. Pasien sudah dirawat di rumah sakit selama 3 hari dan mengalami keluhan gangguan pada saluran cerna. B. Kriteria penilaian: 1. Teori a. Kehadiran dan keaktifan di kelas 10 % b. Ujian pertengahan semester 30 % c. Ujian akhir semester 30 % d. Portofolio (kelengkapan, kerapihan, kajian kasus) 30 % Jumlah 100 % 2. Praktek a. Kehadiran dan keaktifan dalam diskusi 20 % b. Ujian kasus 40 % c. Ujian praktek kasus 40 % Jumlah 100 % 3. Nilai akhir (2 x nilai teori) + (nilai praktek) 3
40
RENCANA MUTU PEMBELAJARAN DIETETIKA LANJUT
Dosen Pengampu : Setyaningrum Rahmawaty, SST, MKes
PROGDI S1 GIZI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
41