RISALAH
KELOMPOK BUDAYA KERJA
TEMA RISALAH
“MENINGKATKAN KUNJUNGAN SUSPECT TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PARANG” PARANG ”
UPTD PUSKESMAS PARANG KABUPATEN MAGETAN JL BLEGO RAYA NO 45 KEC. PARANG, Telp 0351 871071 Pos 63371
KELOMPOK BUDAYA BUDAYA KERJA “ PROAKTIF”
1
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah swt yang telah memberikan segala nikmatNya sehingga kami bisa menyelesaikan risalah Kelompok Budaya Kerja (KBK) ini. Risalah ini merupakan bentuk pencatatn dan pelaporan dari kegiatan KBK Proaktif
Puskesmas
Parang,
Kec.
Parang,
Kab.
Magetan
dalam
rangka
meningkatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas Parang demi terwujudnya visi dan misi kami. Pada kali ini kami mengangkat tema Meningkatkan Cakupan Suspect TB Paru di Wilayah Puskesmas Parang mengingat kunjungan suspect TB Paru masih sangat rendah dan Penyakit TB Paru sangat menular. Kami sampaikan terimakasih kepada Kepala Puskesmas Parang yang telah memberikan dukungan
atas kegiatan kegiatan ini,serta ini,serta kepada kepada seluruh seluruh staf Puskesmas
Parang atas kerjasamanya sehingga kegiatan ini dapat berjalan lancar. Harapan kami semoga bermanfaat untuk Puskesmas Parang khususnya dan seluruh pengguna layanan di Puskesmas Parang
KBK PROAKTIF
KELOMPOK BUDAYA BUDAYA KERJA “ PROAKTIF”
2
DAFTAR ISI Halaman Judul
…………………………………………………………………
1
Kata Pengantar ………………………………………………………………………
2
Daftar Isi ………………………………………………………………………………
3
Daftar Lampiran ………………………………………………………………………
5
Daftar Istilah ………………………………………………..…………………………
6
I.
Umum ……………………………………………………………………...
7
II.
Profil Kelompok Budaya Kerja Kerja ………………………………………….
7
III.
Histori Kelompok Budaya Ker ja …………………………… ………………………………………… ……………
8
IV.
Jadwal Rencana Dan Realisasi Kegiatan ………………………….…
8
V.
Bagan Alur Proses Dan Posisi Masalah ………………………………
9
VI.
Struktur Organisasi Dan Posisi Kbk Dalam Struktur Organisasi Puskesmas Puskesmas ………………………………………………….
10
LATAR BELAKANG…….. BELAKANG…….. ………………………………………………………… ………………………………………………………….. ..
11
LANGKAH 1 : Menentukan Tema dan Judul A. Latar Belakang Masalah Masalah ……………………………………………………
13
B. Penetapan Tema dan dan Judu Judull ……………………………………………….
13
LANGKAH 2 : Menganalisa Penyebab Masalah I. Inventaris Masalah ………………………………………………………….
18
II. Stratifikasi ………………………………………….…………………………
19
III. Diagram Ishikawa ………………………………………….………………..
20
IV. Penetapan Penyabab yang Diduga Dominan dengan NGT ……………
21
LANGKAH 3 : Menguji dan Menentukan Penyebab Penyebab Dominan I.
Uji Korelasi dengan Scatter ………………………………………………….
22
II. Menentukan Penyebab Dominan …………………………………………
KELOMPOK BUDAYA BUDAYA KERJA “ PROAKTIF”
25
3
LANGKAH 4 : Membuat Rencana dan Melaksanakan Perbaikan I. Membuat Rencana perbaikan ………………………………………………
27
II. Perbandingan antara Masalah, Masalah, Initial goal goal dan Intermediate Goal Goal ……
27
III. Melaksanakan Perbaikan ……….………………………………………….
29
LANGKAH 5 : Meneliti Hasil Perbaikan I.
Evaluasi Terhadap Penyebab Dominan ……………………………………
30
II. Evaluasi Terhadap Judul…. Judul…. …………………………………………………
31
III. Evaluasi Terhadap Tema …………………………………………………….
34
LANGKAH 6 : Membuat Standar Baru I.
Tujuan Standar Baru ………………………………………………………….
37
II. Standar Prosedur ………………………………………………………………
37
III. Standar Hasil Hasil …………………………………………………………………. .
39
IV. Implementasi …………………………………………………………………… 39 V. Manfaat Penerapan Standar Standar ………………………………………………….
39
LANGKAH 7 : Mengumpulkan Data Baru dan Menentukan Rencana Berikutnya I. Inventaris Masalah ……………………………………………………………
40
II. Jadwal Rencana dan Realisasi Kegiatan …………………………………..
41
KELOMPOK BUDAYA BUDAYA KERJA “ PROAKTIF”
4
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
: SK Pembentukan Kelompok Budaya Kerja Puskesmas Parang
Lampiran 2
: Rekapitulasi Penilaian Kinerja Puskesmas Parang tahun 2012
Lampiran 3
: Laporan Tahunan Petugas Laboratorium Puskesmas Parang
Lampiran 4
: Daftar Hadir Pertemuan KBK Proaktif
Lampiran 5
: Notulen Pertemuan KBK Proaktif
Lampiran 6
: Daftar Hadir Pelatihan petugas pustu/ ponkesdes
Lampiran 7
: Kuesioner untuk petugas/ ponkesdes
Lampiran 8
: Rekapitulasi Hasil Kuesioner
Lampiran 9
: Foto Kegiatan Penyuluhan
Lampiran 10 : Foto kegiatan Konseling TB Paru Lampiran 11 : Foto kegiatan laboratorium pemeriksaan TB Paru Lampiran 12 : SOP Penyuluhan TB Paru Lampiran 13 : SOP Pengambilan Sampling Lampiran 14 : Protap Sweeping
KELOMPOK BUDAYA KERJA “ PROAKTIF”
5
DAFTAR ISTILAH
a.
TB
= Tuberkulosa
b.
Suspect
= tersangka, pasien yang mempunyai gejala yang mengarah ke
penyakit TB Paru c.
BTA
= bakteri tahan asam
d.
BP
= Balai Pengobatan Umum
e.
KIA
= Kesehatan Ibu dan Anak
f.
TPP
= Tempat Pendaftaran Pasien
KELOMPOK BUDAYA KERJA “ PROAKTIF”
6
I. UMUM
a.
TEMA
:
Meningkatkan Kunjungan Suspect TB Paru di W ilayah Kerja Puskesmas Parang
b.
JUDUL
:
Meningkatkan Kunjungan Suspect TB Paru Di Desa Sayutan Sebesar 70 % Dalam Jangka Waktu 16 Minggu
c.
VISI
:
Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Yang Optimal dan Berkualitas
d.
MISI
:
Meningkatkan Profesionalisme Petugas Kesehatan Meningkatkan Kualitas Pelayanan Meningkatkan Kerjasama Lintas Program Dan Lintas Sektor
e.
MOTTO
:
II.
Profesionalisme Adalah Jiwa Kami
PROFIL KELOMPOK BUDAYA KERJA IDENTITAS INSTANSI
Nama
: Puskesmas Parang
Alamat
: Jl Blego Raya no 45 Parang –Magetan
Produk
: Pelayanan Jasa
IDENTITAS KELOMPOK Nama PROAKTIF KBK Fasilitator Drg Nur ‘Aini , H.Agus H Ketua Anggota
KETERANGAN Jumlah pertemuan 15
Dedy Setiawan Dian P Dino A
Lama Pertemuan Waktu Pertemuan Tingkat Kehadiran Periode Kegiatan
Siti Marfuah
Pendidikan
120 menit Kamis 90% Januari-Mei 2013 D3 – S1
Sarjono Nanik Ririn Yuli Endang Ani Sri N
Usia Termuda/ Tertua
24/ 43
Yunarsih Mujiono
KELOMPOK BUDAYA KERJA “ PROAKTIF”
7
III.
HISTORI KELOMPOK BUDAYA KERJA
TAHUN
TEMA RISALAH
JUDUL RISALAH
PRESTASI
2011
Menggerakkan PSN
Meningkatkan PSN
-
2012
Meningkatkan Respon Time
Meningkatkan Budaya Kerja
-
Tempat Pendaftaran Pasien
Petugas Loket
IV. LANG
JADWAL RENCANA DAN REALISASI KEGIATAN
KEGIATAN
TAHUN 2013
KAH
JAN 1
P
I
Menentukan Tema dan Judul
II
Menganalisa Penyebab
III
Menguji dan Menentukan
2
3
FEB 4
1
2
3
MAR 4
1
2
3
APR 4
1
2
3
MEI 4
1
√ √
real
1
1
2
2
3
2
4
5
3
3
2
2
2
2
17
17
2
√ √
renc
√
Penyebab Dominan D
IV
√
Membuat Rencana dan
√
√
√
√
Melaksanakan Perbaikan C
A
√
V
Meneliti Hasil
VI
Membuat Standar Baru
VII
Mengumpulkan data baru dan
√
√ √
√ √
√
Menentukan Rencana Selanjutnya JUMLAH PERTEMUAN KETERANGAN:
17 =RENCANA (hijau)
17 = realisasi (√)
Menyetujui :
Diperiksa :
Dibuat oleh :
Dr Avnie Febriana
drg Nur ‘Aini
Dedy Setiawan
Kepala Puskesmas
Fasilitator
Ketua KBK
KELOMPOK BUDAYA KERJA “ PROAKTIF”
8
V.
BAGAN ALUR PROSES DAN POSISI MASALAH
MULAI
Keterangan :
Pasien datang ke TPP pustu/polindes
TPP PUSTU/
KIA
Pasien diarahkan ke BP/KIA sesuai usia dan indikasi kasus
POLIND
Pasien dengan gejala suspect TB Paru dirujuk ke puskesmas Induk
BP
Puskesmas Induk mendaftar
FARMASI
di TPP
SELESAI
Pasien yang dirujuk ke
Pasien diarahkan ke BP/KIA sesuai indikasi
Pasien dengan Suspect TB di arahkan ke lab
LOKET PKM INDUK
Pengambilan Sampel oleh petugas Lab
BP KIA
LAB
Pasien kembali ke BP
Ambil Obat pulang
Esok hari kembali lagi untuk pemeriksaan Lab ke 2
FARMASI
Pasien membawa hasil lab ke BP
SELESAI
KELOMPOK BUDAYA KERJA “ PROAKTIF”
Konseling Petugas TB
Pen obatan ulan
9
VI.
STRUKTUR ORGANISASI DAN POSISI KBK DI STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS
Kepala Puskesmas
Ka. Sub. Bag Tata KBK Umum&
Perencanaan
Keuangan
&Evaluasi
Kepegawaian
UKP
UKM
Rawat
Rawat
Penunjang
Jalan
Inap
Medik
Yankes
Kendali
Pemb.
Mas. Kes
Kesehatan
PUSTU/ POLINDES
Menyetujui :
Diperiksa :
Dibuat oleh :
Dr Avnie Febriana
drg Nur Aini
Dedy Setiawan
Kepala Puskesmas
Fasilitator
Ketua KBK
KELOMPOK BUDAYA KERJA “ PROAKTIF”
10
SP2TP
LATAR BELAKANG Penyakit tuberculosis (TBC) Paru merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah utama kesehatan masyarakat di Indonesia. Laporan WHO (2006) menempatkan Indonesia sebagai penyumbang ke 3 dunia setelah India dan China. Rikesdas tahun 2010 menunjukkan prevalensi TBC di Indonesia sebesar 0.7 %. Penyakit ini juga dapat menghambat upaya pengentasan kemiskinan karena kemampuannya yang besar dalam membunuh sebagian masyarakat usia produktif. Salah satu upaya yang telah dilakukan untuk menanggulangi TB Paru di Indonesia adalah dengan melaksanan strategi DOTS. Strategi DOTS dilaksanakan dengan adanya komitmen politis dari penentu kebijakan termasuk dukungan dana, dilakukannya diagnosis pemeriksaan dahak secara mikroskopis, digunakannya obat panduan jangka pendek yang ampuh diberikan dengan pengawasan PMO (Pengawas minum Obat), jaminan kesinambungan persediaan obat jangka pendek untuk penderita, serta pencatatan dan pelaporan secara baku untuk mempermudah pemantauan dan evaluasi program penanggulangan tuberculosis. Kebijakan Program penanggulangan TB Paru dalam hal ini penemuan penderita secara pasif promotif case finding yaitu penjaringan tersangka TB paru dilakukan kepada masyarakat yang berkunjung ke fasilitas pelayanan kesehatan, yang sebelumnya diadakan penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat memeriksakan diri ke unit pelayanan kesehatan. Selain itu semua kontak penderita TB Paru BTA + dengan gejala yang sama harus diperiksa dahaknya. Tujuan jangka panjang penganggulangan TB Paru
adalah menurunkan
angka kesakitan dan penularan sehingga TB Paru tidak lagi menjadi masalah di Indonesia. Sedangkan tujuan jangka pendek adalah angka kesembuhan 85 % dari penderita BTA + dan tercapainya penemuan penderita baru secara bertahap hingga mencapai 70% serta mencegah timbulnya resistensi kuman TB Paru di masyarakat. Penderita TB Paru menularkan kepada 10-15 orang disekelilingnya dalam waktu 1 tahun,Penyakit TB Paru tanpa pengobatan 5 tahun, 50% meninggal, 25% sembuh karena daya tahan tubuh yang meningkat, 25% tetap menjadi penyakit kronis yang tetap menular.
KELOMPOK BUDAYA KERJA “ PROAKTIF”
11
Tuberculosis menjadi beban paling berat karena melemahkan sumber daya manusia dan mengurangi produktivitas kerja. Masalah angka kesakitan dan kematian penyakiy TBC serta rendahnya angka cakupan penemuan penderita TB adalah masalah yang komplek dipengaruhi banyak factor yaitu internal dan aksternal. Faktor internal yaitu perilaku, sedangkan eksternal adalah lingkungan. Mutu pelayanan kesehatan yang baik sangat dipengaruhi faktor individu, organisasi dan psikologi salah satunya dapat ditentukan kualitas tenaga kesehatan disarana pelayanan kesehatan. Puskesmas merupakan slah satu institusi pelayanan kesehatan
merupakan
uptd
yang
bertanggungjawab
menyelenggarakan
pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja dan mempunyai kewajiban memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu kepada masyarakat.
KELOMPOK BUDAYA KERJA “ PROAKTIF”
12
LANGKAH 1 MENENTUKAN TEMA DAN JUDUL Periode : Minggu Kedua Bulan Januari A. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Cakupan penemuan suspect TBC merupakan salah satu indicator Upaya Pencegahan Penyakit Menular dengan target 107 /10.000 kali jumlah penduduk. Di Puskesmas parang, cakupan suspect TBC masih jauh dari target temuan yaitu 47,8%. Rendahnya cakupan suspect TBC ini sangat berpengaruh pada cakupan kegiatan Upaya Pencegahan penyakit menular pada Penilaian Kinerja puskesmas tahun 2012. Oleh karena itu melalui kegiatan KBK ini diharapkan mampu mengatasi masalah dan meningkatkan cakupan suspect TBC di wilayah kerja Puskesmas Parang.
B. PENETAPAN TEMA DAN JUDUL 1. MENENTUKAN TEMA Sumber data
: PKP th 2012, Laporan Tahunan Program TB Paru tahun 2012
Periode
: Januari- Desember 2012
Pengolah data
: Tim PKP Puskesmas Parang
Berdasar Indikator kinerja puskesmas tahun 2012, upaya pencegahan penyakit menular paling rendah dibanding 5 komponen lainnya yaitu 62,75% (lampiran 2a) Upaya pencegahan penyakit Menular meliputi 17 variabel dan 3 diantaranya variable pencegahan penyakit TBC dengan pencapaian target paling rendah.(lampiran 2b)
KELOMPOK BUDAYA KERJA “ PROAKTIF”
13
Data sheet deviasi cakupan program P2M TB Paru : No 1
2 3
Masalah Angka penjaringan suspect penderita TB Paru Penemuan dan penangan pasien baru BTA + Angka keberhasilan pengobatan pasien baru BTA +
Kode B
Target 534
Hasil 255
Deviasi 279
% 91,2%
Komulatif 91,7
A
49
24
25
8,2%
99,4
C
15
13
2
0,6%
100
598
292
306
100
Pencapaian angka penjaringan suspect penderita TB Paru pada tahun 2012 sangat jauh dari target yang ditentukan yaitu 255 sehingga terdapat deviasi sebesar 279 orang.
DIAGRAM PARETO Cakupan Penjaringan Suspect TB Paru Puskesmas Parang Tahun 2012 300
100.00%
250
98.00% 96.00%
200
94.00% 150 92.00% 100
90.00%
deviasi(orang) komulatif (%)
50
88.00%
0
86.00% Angka Penemuan dan Angka penjaringan penangan keberhasilan suspect pasien baru pengobatan penderita TB BTA + pasien baru Paru BTA +
Kesimpulan : Berdasar analisa Pareto deviasi cakupan Penjaringan Suspect TB Paru maka KBK PROAKTIF sepakat menentukan tema : Meningkatkan Kunjungan Suspect Penderita TB Paru di wilayah Kerja Puskesmas Parang
KELOMPOK BUDAYA KERJA “ PROAKTIF”
14
Alasan pemilihan Tema:
Pertimbangan QCDSME :
1.
Angka kesakitan TB masih tinggi
Quality
:
2.
Penemuan suspect TB mesih rendah Penularan Tb yang mudah
Cost
:
pelayanan pemeriksaan TB terpusat puskesmas induk biaya perjalanan mahal
Delivery
:
waktu pemeriksaan lama
Masih sedikit masyarat yang memahami tentang penyakit TB
Safety
:
angka penularan TB Paru tinggi
Morale
:
3. 4.
kurang kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri : jarak tempuh ke pusk induk jauh dan
Environment
medan sulit
2. MENENTUKAN JUDUL Sumber data
: Laporan Tahunan Puskemas Parang 2012
Periode
: Januari s/d Desember 2012
Pengolah data
: Petugas Lab. dan Pemegang Program TB Paru
Data sheet cakupan penjaringan suspect penderita TB Paru di masing masing desa : No
Desa
Target suspect
Temuan suspect
Deviasi
%
Komulatif
1
Sayutan
48
12
36
12.9
12.9
2
Krajan
44
16
28
10
22.9
3
Joketro
36
11
25
8.96
31.89
4
Sundul
37
12
25
8.96
40.86
5
Trosono
45
20
25
8.96
49.82
6
Pragak
52
27
25
8.96
58.78
7
Ngaglik
44
20
24
8.60
67.38
8
Ngunut
31
11
20
7.17
74.55
9
Mategal
44
24
20
7.17
81.72
10
Nglopang
26
8
18
6.45
88.17
11
Tamanarum
50
35
15
5.38
93.55
12
Parang
53
42
11
3.94
97.49
13
Bungkuk
24
17
7
2.51
100
534
255
279
KELOMPOK BUDAYA KERJA “ PROAKTIF”
15
DIAGRAM PARETO Deviasi Cakupan suspect TB Paru tahun 2012
100 90 ) 80 g n 70 a r 60 o ( i 50 s a 40 i v e 30 D 20 10 0
l o k k t l g g k n n o i u a n m n u r a l a a g a u a u t d n t j g n g k e n o u a a u e p r g a r r a a n y r k u s g g t o a o o S n P l a K J P r N N u S T M g a N m B a T
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
) % ( f i t a l u m o k
Deviasi Komulatif
Desa
Berdasar data sheet diatas, Desa Sayutan mempunyai deviasi tertinggi yaitu 12.9% Data sheet penemuan penderita TB denga BTA +di masing masing desa tahun 2012: No
Desa
Target bta +
Temuan bta
Deviasi
%
Komulatif
+
1
Sayutan
5
1
4
16
16
2
Pragak
5
2
3
12
28
3
Tamanarum
5
3
2
8
36
4
Ngaglik
4
2
2
8
44
5
Nglopang
2
0
2
8
52
6
Bungkuk
2
0
2
8
60
7
Ngunut
3
1
2
8
68
8
Parang
5
3
2
8
76
9
Krajan
4
2
2
8
84
10
Joketro
3
1
2
8
92
11
Sundul
3
2
1
4
96
12
Mategal
4
3
1
4
100
13
Trosono
4
4
0
0
100
49
24
25
100
KELOMPOK BUDAYA KERJA “ PROAKTIF”
16
DIAGRAM PARETO Deviasi Penemuan Penderita TB Paru dengan BTA + Puskesmas Parang Tahun 2012 Deviasi Cakupan Pasien BTA + di Puskesmas Parang tahun 2012
20
120
) 18 g n 16 a r 14 o ( + 12 A10 T B 8 n 6 e i s 4 a P 2
0
100
)
% 80 (
60 40
f i t a l u m o K
Deviasi
20 n k a a t g u a y r a P S
t g n o l l g i u a o m k u n a r l n k u t d g n u g n a j r a a k e o a e s r k n g u r a g p a K u t a o o n g P n N l o S r J N a g u M T N B m a T
Komulatif
0
Desa
KESIMPULAN : Berdasar analisa Pareto deviasi cakupan suspect TB Paru dan Deviasi Penemuan Penderita TB Paru BTA +
maka KBK
PROAKTIF sepakat menentukan judul : Meningkatkan Kunjungan Suspect Penderita TB Paru sebesar 70% di Desa Sayutan dalam jangka waktu 16 minggu.
Dukungan Atasan:
Sangat setuju dengan judul tersebut karena pencapaian suspect dan penderita TB sangat rendah
Menyetujui :
Diperiksa :
Dibuat oleh:
Dr Avnie Febriana
drg Nur Aini
Dedy Setiawan
Kepala Puskesmas
Fasilitator
Ketua KBK
KELOMPOK BUDAYA KERJA “ PROAKTIF”
17
LANGKAH 2 MENGANALISA PENYEBAB MASALAH Periode : Minggu Ke 3 dan ke 4 Bulan Januari
I.
INVENTARISASI PENYEBAB MASALAH
NO
PENYEBAB MASALAH
1
Kesadaran masyarakat masih rendah
2
Petugas kesehatan di desa kurang mendapat sosialisasi/pelatihan TB Paru
3
Kurang media penyuluhan
4
Kader TB kurang aktif
5
Tidak semua yang dirujuk datang ke puskesmas
6
Petugas kurang motivasi pasien
7
Kurang petugas yang dilatih
8
Kemampuan petugas dalam sosialisasi kurang
9
Jarak ke puskesmas Induk jauh
10
Jumlah kader kurang
11
Pasien wilayah perbatasan berobat ke luar wilayah
12
Meremehkan penyakit batuk
13
Pasien harus dirujuk ke puskesmas
14
Pasien harus datang ke puskesmas 3 kali
15
Pengetahuan masyarakat rendah
16
Masyarakat merasa malu kalau menderita TBC
17
Peralatan pemeriksaan lab utk TB hanya ada di puskesmas induk
18
Sampel yang diterima petugas lab tidak memenuhi syarat
19
Kerjasama lintas sektor (desa , kecamatan)kurang
20
Kurang evaluasi rujukan
21
Kurang monitoring terhadap petugas desa
22
Transportasi ke puskesmas induk susah
23
Perekonomian masyarakat rendah
24
Jalan menuju puskesmas rusak parah dan susah
25
Penyuluhan tidak terjadwal
KELOMPOK BUDAYA KERJA “ PROAKTIF”
18
II. NO 1
STRATIFIKASI FAKTOR MANUSIA
PENYEBAB MASALAH Kesadaran masyarakat rendah Petugas kesehatan di desa kurang mendapat sosialisasi/ pelatihan TB Kader TB kurang aktif Petugas kurang motivasi pasien Kurang petugas yang dilatih Kemampuan petugas dalam sosialisasi kurang Meremehkan penyakit batuk Jumlah kader kurang Pengetahuan masyrakat rendah Masyarakat merasa malu kalau menderita TB Tidak semua yang dirujuk datang ke puskesmas
2
METODE
Pasien harus dirujuk ke pkm Pasien harus datang ke puskesmas 3 kali Penyuluhan tidak terjadwal Kerjasama lintas sektor kurang
3
ALAT
Peralatan pemeriksaan laboratorium hanya di puskesmas induk Kurang media penyuluhan
4
BAHAN
Sampel yang diterima petugas lab tidak memenuhi syarat
5
LINGKUNGAN
Jarak ke puskesmas induk jauh dan jalannya sulit Pasien wil perbatasan berobat ke luar wilayah
KELOMPOK BUDAYA KERJA “ PROAKTIF”
19
III.
DIAGRAM ISHIKAWA (DI FILE DIAGRAM TULANG IKAN)
KELOMPOK BUDAYA KERJA “ PROAKTIF”
20
IV.
N O
PENETAPAN PENYEBAB YANG DIDUGA DOMINAN DENGAN METODE NGT (NOMINAL GROUP TECHNIC) PENYEBAB AG US
1.
D I N O
M R U I JI R I N 8 8
Kurang pelatihan 8 8 petugas di desa 2 Kurang 2 3 3 4 penyuluhan kepada masyarakat 3 Sosialisasi/ 7 5 5 3 penyuluhan tidak terjadwal 4 Kurang media 6 6 6 7 penyuluhan 5 Peralatan 4 4 2 2 pemeriksaan lab utk tb kurang 6 Kurang kerjasama 5 2 4 6 lintas sektor 7 Jarak ke 3 4 1 5 puskesmas induk jauh dan medannya sulit 8 Sampel yang 1 1 7 1 diterima petugas lab tidak memenuhi syarat Jumlah faktor = 8 Jumlah anggota = 12
7
SKORING N S Y A I U N T N I I K 7 7 8
2
8
6
4
3
3
3
7
48
V
1
5
8
6
7
7
7
3
64
II
4
4
5
5
4
6
6
6
65
III
3
6
2
1
5
1
2
2
34
VIII
6
2
3
2
2
2
5
5
44
VI
8
3
1
7
1
5
4
1
43
IV
5
1
4
3
6
4
1
4
38
VII
D I A N
RAN GKIN G
D E DI
S.J O N O
N U R
Y U L I
8
8
8
8
93
I
N = 8 x 12 = 96
1/2n +1 = ½ (96)+1 =49 Skor >49 adalah diduga penyebab dominan
KESIMPULAN : Berdasar metode NGT faktor penyebab yang diduga dominan adalah : 1. Kurang Pelatihan Petugas di desa 2. Sosialisasi/ Penyuluhan Tidak Terjadwal 3. Kurang media penyuluhan Selanjutnya akan dilakukan uji korelasi terhadap ketiga faktor tersebut.
KELOMPOK BUDAYA KERJA “ PROAKTIF”
JML
21
LANGKAH 3 MENGUJI DAN MENENTUKAN PENYEBAB DOMINAN Periode : Minggu Ke 1, 2 Bulan Februari
I.
UJI KORELASI DENGAN SCATTER a. Hubungan antara Pelatihan Petugas Desa terhadap tindakan merujuk ke Puskesmas Induk Petugas Pustu dan Polindes di wilayah kerja Puskesmas Parang sebanyak 13 orang. x
y
1
3
0
1
0
2
1
3
Diagram scatter hubungan petugas mendapat pelatihan terhadap tindakan merujuk pasien 3.5 3
1
2
1
3
0
1
n a 2 k u j u1.5 R
0
1
1
0
1
0.5
1
2
0
1
0
2
0
1
x
y = 1.35x + 1.25 R² = 0.675
2.5
merujuk Linear (m
0 0
0.5
1
1.5
Pelatihan
: petugas belum mendapat pelatihan (0) petugas mendapat peltihan (1)
y
: petugas tidak merujuk ke puskesmas induk (1) petugas kadang-kadang merujuk ke puskesmas induk (2) petugas selalu merujuk ke puskesmas induk (3)
KELOMPOK BUDAYA KERJA “ PROAKTIF”
22
Uji Korelasi Spearman : Correlations
pelatihan Spearman's rho
pelatihan
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
merujukan
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
rujukan
1.000
.863**
.
.000
13
13
.863**
1.000
.000
.
13
13
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
KESIMPULAN : Berdasar Diagram Scatter dan uji korelasi Spearman terdapat hubungan antara pelatihan petugas desa terhadap tindakan merujuk suspect TB Paru ke Puskesmas Induk dengan besar koefisien relasi (r) = 0.863 artinya tingkat hubungan sangat tinggi. b. Hubungan
antara
Penyuluhan
Yang
Terjadwal
terhadap
pelaksanaan kegiatan penyuluhan x
y
Hubungan penyuluhan terjadwal terhadap pelaksanaan penyuluhan
1
2
0
1
1
2
1
1
1
2
1
2
0
1
1
2
n a h 1.5 u l u y n 1 e P
0
1
0.5
0
1
0
1
1
2
0
1
2.5 2
y = 0.8571x + 1 R² = 0.7347 penyuluhan Linear (penyuluhan)
0 0
0.5
1
1.5
Jadwal penyuluhan
X = Penyuluhan tidak terjadwal (0)
Penyuluhan terjadwal (1) Y = Tidak melakukan penyuluhan (1) Melakukan Penyuluhan (2 )
KELOMPOK BUDAYA KERJA “ PROAKTIF”
23
Uji korelasi Spearman :
Correlations
jadwal Spearman's rho
jadwal
Correlation Coefficient
penyuluhan
1.000
.732**
.
.004
13
13
.732**
1.000
.004
.
13
13
Sig. (2-tailed) N penyuluhan
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
KESIMPULAN : Berdasar analisa data menggunakan Uji Korelasi Spearman dan Scatter diketahui bahwa Ada hubungan antara penyuluhan yang terjadwal terhadap pelaksanaan penyuluhan dengan korelasi sebesar 0,732 (r) . c. Hubungan antara media kegiatan penyuluhan x
y
0
1
0
1
0
1
0
1
2
0
2
1
2
0
1
0
2
n a h 1.5 u l u y n 1 e p
0
1
1
1
0
2
1
2
1
2
penyuluhan
terhadap
pelaksanaan
Hubungan antara ketersediaan penyuluhan terhadap pelaksanaan penyuluhan 2.5 y = 0.4167x + 1.3333 R² = 0.1488 penyuluhan Linear (penyuluhan)
0.5 0 0
0.5
1
1.5
Media
KET : X
: tidak ada media penyuluhan (0)
y
Ada media penyuluhan (1)
KELOMPOK BUDAYA KERJA “ PROAKTIF”
: tidak melakukan penyuluhan (1) Melakukan penyuluhan (2) 24
Uji Korelasi Spearman :
Correlations
media Spearman's rho
media
1.000
.617*
.
.025
13
13
Correlation Coefficient
.617*
1.000
Sig. (2-tailed)
.025
.
13
13
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
penyuluhan
penyuluhan
N *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
KESIMPULAN : Berdasar uji korelasi Spearman dan diketahui bahwa ketersediaan media penyuluhan berhubungan dengan pelaksanaan penyuluhan walaupun keeratan hubungan tidak kuat ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0.6
II.
MENENTUKAN PENYEBAB DOMINAN Berdasar uji korelasi Spearman dan analisa diagram scatter ditentukan faktor penyebab dominan : 1. Kurangnya Pelatihan petugas kesehatan Pustu/Polindes 2. Penyuluhan tidak terjadwal 3. Kurangnya media penyuluhan
No
PENYEBAB DOMINAN
1
Kurangnya
pelatihan
KODE
r
%
%x360
petugas A
0,863
39
140
Pustu/Polindes 2
Penyuluhan tidak terjadwal
B
0,732
33
119
3
Kurangnya media penyuluhan
C
0,617
27
101
2,212
100
360
KELOMPOK BUDAYA KERJA “ PROAKTIF”
25
Diagram Pie Penyebab Dominan Tingginya Deviasi Kunjungan Suspect TB Paru di Desa Sayutan
Penyebab dominan tingginya deviasi kunjungan suspect TB Paru di Desa Sayutan
28%
39%
A B C
33%
KELOMPOK BUDAYA KERJA “ PROAKTIF”
26
LANGKAH 4 MEMBUAT RENCANA DAN MELAKSANAKAN PERBAIKAN Periode : Minggu Ke 3,4 Februari & Minggu ke 1,2,3 Bln Maret I.
MEMBUAT RENCANA
Fakt or M A N
No
Sebab
Why
What
Where
When
Who
How
1.
Kurang pelatihan petugas kesehatan di desa
Agar petugas mempunyai kemampuan dalam memberi penyuluhan dan memotivasi pasien sehingga pasien mau dilakukan pemeriksaan lanjut.
Puskesmas
Tiap tri bulan (Maret, Juni,Sept , Des)
Kepala Puskesm s, Pemega ng program TB
Ceramah, Diskusi
M E T O D E
2.
Penyuluhan tidak terjadwal
Agar petugas dapat konsisten melakukan penyuluhan dan pimpinan bisa mengevaluasi
Pelatihan petugas kesehatan desa (pustu/ponke sdes)dalam memberikan motivasi kepada pasien,untuk kemudian bisa dievaluasi tiap tri bulan. Membuat Jadwal penyuluhan TB selama 1 tahun dimasing masing desa.
Puskesmas
Tiap awal tahun (JanuraiFebruari )
Petugas desa , Pemega ng program. kepala pusk
Membuat jadwal dg Koordinasi kapus, Pemegang prog,petuga s desa
100%
A L A T
3.
Kurang media penyuluhan
Untuk memudahkan petugas dalam penyuluhan
Membuat slide,pamlet/ selebaran
Puskesmas
Tiap awal tahun
Pemega ng Program TB, Promkes ,petugas pustu/po nkesdes
Buat powerpoint, membuat pamflet
70%
II.
MENETAPKAN INTERMEDIATE TARGET A. PENGUKURAN PENYEBAB UTAMA BISA DIKURANGI Berdasarkan faktor penyebab utama yang ditemukan berhubungan dengan petugas kesehatan. KBK menyepakati intermediate target 90 %. Alasan :
perbaikan ke petugas , KBK yakin 100% Pembuatan media penyuluhan , KBK yakin 70% karena berhubungan dengan anggaran operasional terbatas.
KELOMPOK BUDAYA KERJA “ PROAKTIF”
27
How Much 100%
B. INITIAL GOAL KBK sepakat menetapkan initial target sebesar 70%
yang
merupakan target capaian Program P2P TB Paru. C. GRAFIK BATANG PERBANDINGAN MASALAH INITIAL GOAL, INTERMEDIATE GOAL 40
UTAMA
,
36
35 70 %
30
90 %
25 20 15
11
10 4
5 0 Masalah
Initial goal
Intermediate Goal
Masalah yang dihadapi sebesar 36 dengan initial target sebesar 70% dan intermediate target sebesar 90% dari masalah Dukungan Atasan:
Semoga target 70% tercapai ditentukan. Tetap semangat.
sesuai
waktu
yang
Menyetujui :
Diperiksa :
Dibuat oleh :
Dr Avnie Febriana
drg Nur Aini
Dedy Setiawan
Kepala Puskesmas
Fasilitator
Ketua KBK
KELOMPOK BUDAYA KERJA “ PROAKTIF”
28
III.
MELAKSANAKAN PERBAIKAN NO
Rencana
1
Mengadakan Pelatihan petugas kesehatan desa (pustu/ponkesdes)
2
Membuat Jadwal penyuluhan TB selama 1 tahun
3
Membuat slide,pamlet/ selebaran
Langkah Perbaikan Pelatihan petugas pustu/ponkesdes tentang cara penyuluhan efektif dan cara memotivasi pasien. Petugas dapat melakukan penyuluhan secara informal maupun formal baik individu ataupun massa.
Hasil Monitoring
Menyusun jadwal penyuluhan rutin masing masing pustu/ponkesdes dikoordinasikan dengan pemegrang program TB dan Kepala Puskesmas. Sehingga bisa dievaluasi tiap tribulan Tim KBK dan pemegang program membuat powerpoin atau pamlet dan selebaran.
Jadwal penyuluhan satu tahun masing masing desa (terlampir)
Dilakukan monitoring dengan cara melihat kunjungan suspect TB dari masing masing desa. (data terlampir)
60 40 20 0
Keputusan KBK Dari hasil monitoring terjadi penurunan deviasi cakupan suspect TB Paru di Desa sayutan dari 36 menjadi 18 sehingga berhasil menekan deviasi sebesar 50%
Pamphlet (terlampir)
KELOMPOK BUDAYA KERJA “ PROAKTIF”
29
LANGKAH 5 MENELITI HASIL Periode : Minggu Ke 4 Bulan Maret & Ke 1,2 Bulan April
I.
EVALUASI TERHADAP PENYEBAB DOMINAN Data dan diagram radar penyebab dominan sebelum dan sesudah perbaikan N o
Penyebab Dominan
1.
Pelatihan petugas A Pustu/Ponkesdes Jadwal B Penyuluhan Media C Penyuluhan
2. 3.
KODE
Sebelum Perbaikan Sasara Hasil % n 13 5 38.5
Sesudah Perbaikan Sasaran Hasil % 13
13
100
13
7
53.8
13
13
100
13
4
30.8
13
8
61.5
Evaluasi Terhadap penyebab Dominan Sebelum dan Sesudah Perbaikan
A 15 10 5 Sebelum 0
C
sesudah B
Setelah dilakukan perbaikan terdapat peningkatan terhadap : 1. Jumlah petugas pustu/ ponkesdes yang mendapat pelatihan TB Paru 2. Penjadwalan kegiatan penyuluhan 3. Jumlah media penyuluhan
KELOMPOK BUDAYA KERJA “ PROAKTIF”
30
II.
EVALUASI TERHADAP JUDUL A. DATA SEBELUM PERBAIKAN No
Desa
Target suspect
Temuan suspect
Deviasi
%
Komulatif
1
Sayutan
48
12
36
12.9
12.9
2
Krajan
44
16
28
10
22.9
3
Joketro
36
11
25
8.96
31.89
4
Sundul
37
12
25
8.96
40.86
5
Trosono
45
20
25
8.96
49.82
6
Pragak
52
27
25
8.96
58.78
7
Ngaglik
44
20
24
8.60
67.38
8
Ngunut
31
11
20
7.17
74.55
9
Mategal
44
24
20
7.17
81.72
10
Nglopang
26
8
18
6.45
88.17
11
Tamanarum
50
35
15
5.38
93.55
12
Parang
53
42
11
3.94
97.49
13
Bungkuk
24
17
7
2.51
100
534
255
279
B. DATA SESUDAH PERBAIKAN
No
Desa
Target suspect
Temuan suspect
Deviasi
%
Komulatif
1
Sayutan
36
22
14
8.92
8.92
2
Trosono
28
11
17
10.83
19.75
3
Sundul
25
9
16
10.19
29.94
4
Krajan
25
12
13
8.28
38.22
5
Pragak
25
11
14
8.92
47.13
6
Ngaglik
25
9
16
10.19
57.32
7
Joketro
24
11
13
8.28
65.61
8
Mategal
20
6
14
8.92
74.52
9
Ngunut
20
7
13
8.28
82.80
10
Nglopang
18
8
10
6.37
89.17
11
Tamanarum
15
7
8
5.09
94.27
12
Parang
11
6
5
3.18
97.45
13
Bungkuk
7
3
4
2.55
100
279
122
157
100
KELOMPOK BUDAYA KERJA “ PROAKTIF”
31
C. PARETO PERBAIKAN SEBELUM DAN SESUDAH PERBAIKAN Diagram Pareto sebelum perbaikan Deviasi Cakupan suspect TB Paru tahun 2012
100 90 ) 80 g n 70 a r 60 o ( i 50 s a 40 i v e 30 D 20 10 0
l o k k t l g g k n n o u m n r l u a a i a a g n t d n u u t j g n g a a e n o r k u a a u e s a t p r r k g a r a y K u g g o n P n o S o a r P N N a l J u S T M g a N m B a T
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
) % ( f i t a l u m o k
Deviasi Komulatif
Desa
Diagram Pareto Sesudah Perbaikan
Deviasi Cakupan Suspect TB Paru Setelah Perbaikan 100 90 ) 80 g n 70 a r 60 o ( i 50 s a i 40 v 30 e D 20 10 0
k k o l g m g k n o l a t u n u n l r a a a i g n t u j d u n t n g g a r a e e n a r k u o a a u s p t r r g k g a a y o u K g o n P n o a N l P N J a r S a u g S T M N m B a T
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
) % ( f i t a l u m o K
Deviasi Komulatif
Desa
Berdasar perbandingan data sheet dan diagram pareto Sebelum dan sesudah perbaikan diketahui bahwa terjadi penurunan deviasi suspect TB Paru di Desa Sayutan menjadi 8,9%.
KELOMPOK BUDAYA KERJA “ PROAKTIF”
32
Analisa perbandingan Deviasi Cakupan Suspect TB Paru Sebelum dan sesudah perbaikan dengan diagram Batang dan Diagram Garis Perbandingan Deviasi Cakupan Suspect TB Paru Sebelum dan Sesudah Perbaikan 40 ) 35 g n30 a r 25 o ( i 20 s a 15 i v e 10 D 5 0
Sebelum Perbaikan l o k n n o u r a a a t j t a e d n g u r k n o a r y K o u s o a r P J S T S
l g k i t u a l g n g n a a u e p g g t a l o N N M g N
g k m n u u a r r k a a g n P n a u B m a T
Sesudah Perbaikan
Desa
Perbandingan Deviasi Cakupan Suspect TB Paru Sebelum dan Sesudah Perbaikan 40 ) 35 g n30 a r 25 o ( i 20 s a 15 i v e 10 D 5 0
Sebelum Perbaikan l o k k t l g g k n n o i u a n m n u r a l a a g a u a u t j d n t g n g o e n s a a u e r k u a p r g a n y r k u o r g g t o a n P o S a K J r P N N a l a u S T M g B N m a T
Sesudah Perbaikan
Desa
KELOMPOK BUDAYA KERJA “ PROAKTIF”
33
D. ANALISA
PERBANDINGAN
SEBELUM
DAN
SESUDAH
PERBAIKAN, INITIAL GOAL, INTERMEDIATE GOAL. Perbandingan terhadap Judul
40
36
35
70 %
30
90 %
61 %
25 20 14
15
11
10 4
5 0 Sebelum perbaikan
Initial goal
Intermediate Goal Setelah Perbaikan
Jumlah penurunan deviasi cakupan suspect TB Paru Di desa Sayutan sebesar 61 % dari 36 menjadi 14. KESIMPULAN : Dari analisa diatas, KBK Proaktif berhasil menekan deviasi sebesar 61%. Dengan fakta ini KBK menyimpulkan bahwa perbaikan yang telah dilakukan belum berhasil 100% masih dibawah target sebesar 10%.
III.
EVALUASI TERHADAP TEMA A. Data sheet sebelum perbaikan (Januari 2012-desember 2012)
No 1
2 3
Masalah Angka penjaringan suspect penderita TB Paru Penemuan dan penangan pasien baru BTA + Angka keberhasilan pengobatan pasien baru BTA +
Kode B
Target 534
Hasil 255
Deviasi 279
% 91,2%
Komulatif 91,7
A
49
24
25
8,2%
99,4
C
15
13
2
0,6%
100
598
KELOMPOK BUDAYA KERJA “ PROAKTIF”
292
306
100
34
Diagram Pareto Sebelum perbaikan Program P2TB Puskesmas Parang tahun 2012 300
100.00%
250
98.00% 96.00%
200
94.00% 150 92.00% 100
deviasi(orang)
90.00%
komulatif (%)
50
88.00%
0
86.00% Angka Penemuan dan Angka penjaringan penangan keberhasilan suspect pasien baru pengobatan penderita TB BTA + pasien baru Paru BTA +
B. Data sheet sesudah perbaikan (Januari-April 2013)
No 1
2 3
Masalah Angka penjaringan suspect penderita TB Paru Penemuan dan penangan pasien baru BTA + Angka keberhasilan pengobatan pasien baru BTA +
Kode B
Target 220
Hasil 122
Deviasi 98
% 88.5
Komulatif 88.5
A
22
9
13
11.7
100
C
9
0
0
0
100
251
131
KELOMPOK BUDAYA KERJA “ PROAKTIF”
111
100
35
Diagram Pareto Program P2 TB setelah perbaikan
Diagram Pareto Program P2TB Puskesmas Parang 120
102 100 98 96 94 92 90 88 86 84 82
100 ) g 80 n a r o ( i 60 s a i v e 40 D
20 0 B
A
) % ( f i t a l u m o K
Deviasi Komulatif
C
Masalah
KESIMPULAN : Berdasar data sheet dan diagram Pareto sesudah perbaikan, dapat disimpulkan bahwa KBK berhasil menurunkan deviasi cakupan suspect TB Paru. Namun demikian Deviasi cakupan suspect dan temuan penderita baru BTA + masih cukup besar. IV.
DAMPAK PERBAIKAN 1. DAMPAK POSITIF Jumlah kunjungan suspect meningkat Kesadaran masyarakat meningkat Motivasi petugas kesehatan di desa meningkat Media penyuluhan bertambah Kegiatan penyuluhan dilaksanakan lebih optimal Kepatuhan Petugas untuk melakukan penyuluhan meningkat 2. DAMPAK NEGATIF Tidak ada dampak negative dari kegiatan KBK
KELOMPOK BUDAYA KERJA “ PROAKTIF”
36
LANGKAH 6 MEMBUAT STANDAR BARU Minggu ke 3 dan 4 bulan April
I.
TUJUAN STANDAR BARU a. Menyamakan metode kerja petugas tentang standar penjaringan suspect TB b. Mencegah terulangnya kembali masalah yang sama c. Meningkatkan kemampuan petugas desa dalam penjaringan suspect Tb
II.
STANDAR PROSEDUR 1. Melakukan penyuluhan intensif dan memotivasi pasien suspect TB Paru untuk pemeriksaan Laboratorium (SOP Penyuluhan TB Paru terlampir) 2. Petugas Pustu/Ponkesdes melakukan pengambilan sampling untuk kemudian
dikirim
ke
laboratorium
Puskesmas
Induk
(SOP
pengambilan Sampling terlampir) 3. Petugas Pustu/ponkesdes melakukan sweeping/ kunjungan rumah pasien suspect TB Paru (Protap Sweeping terlampir)
KELOMPOK BUDAYA KERJA “ PROAKTIF”
37
Alur pelayanan suspect TB Paru di Pustu Sayutan :
MULAI
TPP
BP
LAB PKM INDUK
FARMASI
PULANG Keterangan :
III.
Pasien datang ke Pustu mendaftar di TPP Pasien dilakukan pemeriksaan di BP, Pasien dengan suspect TB dilakukan pengambilan Sampling di pustu dan sampel dikirim ke laboratorium Puskesmas Induk Pasien pulang
STANDAR HASIL Apabila semua suspect bisa dilakukan pengambilan sampling di pustu dan setiap pasien suspect di sweeping untuk dilakukan pengambilan sampel maka deviasi dapat ditekan seminimal mungkin dalam waktu 3 bulan ke depan.
IV.
STRATEGI IMPLEMENTASI 1. Lakukan penyuluhan dan motivasi terhadap pasien suspect 2. Setiap petugas dilatih rutin untuk pengambilan sampling 3. Melakukan penyuluhan kepada masyarakat 4. Meningkatkan sweeping pada keluarga suspect TB Paru dan BTA + 5. Petugas Pustu/Ponkesdes mengantar sampling ke Puskesmas Induk 6. Setiap pasien suspect TB Paru langsung diambil sampling di Pustu
KELOMPOK BUDAYA KERJA “ PROAKTIF”
38
V.
MANFAAT PENERAPAN STANDAR Q : Penjaringan suspect TB Paru dengan standar baru C : Biaya perjalanan rendah D : Waktu lebih cepat S : Penularan TB Paru dapat ditekan M : Penderita suspect antusias untuk dilakukan pemeriksaan BTA E : Lingkungan mendukung
Menyetujui :
Diperiksa :
Dibuat oleh :
Dr Avnie Febriana Kepala Puskesmas
drg Nur Aini Fasilitator
Dedy Setiawan Ketua KBK
KELOMPOK BUDAYA KERJA “ PROAKTIF”
39
LANGKAH 7 MENGUMPULKAN DATA BARU DAN RENCANA BERIKUTNYA Minggu ke 1 dan 2 Bulan Mei I. No 1
2 3
INVENTARIS MASALAH Masalah Angka penjaringan suspect penderita TB Paru Penemuan dan penangan pasien baru BTA + Angka keberhasilan pengobatan pasien baru BTA +
Kode B
Target 220
Hasil 122
Deviasi 98
% 88.5%
Komulatif 88.5
A
22
9
13
11.7%
100
C
9
0
0
0%
100
251
131
111
100
Diagram Pareto Program P2TB Puskesmas Parang 120
102 100 98 96 94 92 90 88 86 84 82
100 ) g 80 n a r o ( i 60 s a i v e 40 D
20 0 B
A
) % ( f i t a l u m o K
Deviasi Komulatif
C
Masalah
Berdasar kesepakatan anggota KBK dan arahan dari pimpinan instansi untuk melanjutkan mengangkat tema Program Pencegahan TB Paru karena walaupun sudah berhasil ditekan deviasinya tetapi cakupannya masih rendah.
KELOMPOK BUDAYA KERJA “ PROAKTIF”
40