RISALAH KELOMPOK BUDAYA KERJA “Meningkatkan kepatuhan monitoring restrain saat perawat melakukan kegiatan asuhan keperawatan lain menjadi 100% dalam 3 bulan di ruang 12”
Disusun oleh: KBK Mentari (Bidang Keperawatan) RSJD DR AMINO GONDOHUTOMO PROVINSI JAWA TENGAH 2016
A. UMUM
a.
Tema Risalah
: Meningkatkan kepatuhan perawat melakukan monitoring restrain pada pasien lain
b.
Judul Risalah : Meningkatkan kepatuhan monitoring restrain saat perawat melakukan kegiatan askep lain menjadi 100% dalam 3 bulan di ruang 12
c.
Visi
: Terwujudnya pelayanan asuhan keperawatan yang optimal
d.
Misi
: Meningkatkan terwujudnya pelayanan askep yang optimal dan profesional.
e.
Motto
: Step up and spirit for a great journey
B. PROFIL KELOMPOK BUDAYA KERJA NAMA KBK
:Mentari
Tanggal Dibentuk
: 13 April 2016
Usia Rata-rata
: 25 – 50 tahun
Fasilitator
: Rudi Widiyanto, Skep, Ns,MKes
Pendidikan Rata-rata
:DIII
Ketua
: Umtitin, Skep, Ns
Jumlah Pertemuan
: 19x
Sekretaris
: Beny Sancaya, AMK
Kehadiran Rata-rata
: 90%
Anggota
:
Periode Kegiatan
:
1) Kandar, SKep, Ns, MKes
5) Yulia Rosnilawati, AMK
2) Mustaqim, SKep, Ns
6) Muttamimah, AMK
3) Dwi Widodo, AMK
7) Sigit Sutrisno, AMK
4) Eko Harianto, AMK
8) Jeffry Setiaji, AMK
C. TEMA YANG TELAH DISELESAIKAN KELOMPOK BUDAYA KERJA
Tahun
Tema Risalah
Judul Risalah
2016
Meningkatkan kepatuhan
Meningkatkan
perawat melakukan
restrain saat perawat melakukan kegiatan
monitoring restrain.
asuhan keperawatan lain menjadi 100%
kepatuhan
dalam 3 bulan di ruang 12
D. JADWAL RENCANA DAN REALISASI KEGIATAN
Prestasi monitoring
LATAR BELAKANG PERMASALAHAN
Budaya Kerja Rumah Sakit Jiwa
Terwujudnya pelayanan asuhan keperawatan yang optimal dan profesional pada pasien yang dilakukan restrain, Kemungkinan mencederai klien dalam proses restrain san gat besar, sehingga perlu disiapkan jumlah tenaga perawat yang cukup dan harus terlatih untuk mengendalikan perilaku klien. Perlu juga dibuat perencanaan pendekatan dengan klien, penggunaan restrain yang aman dan lingkungan restrain harus bebas dari benda-benda berbahaya. Dalam hal ini KBK mentari menuangkannya dalam bentuk risalah dengan judul “
Meningkatkan kepatuhan monitoring restrain saat perawat melakukan kegiatan
asuhan keperawatan lain menjadi 100% dalam 3 bulan di ruang 12 LANGKAH I
”
MENETAPKAN TEMA DAN JUDUL
1.1 TEMA RISALAH
KBK MENTARI dalam penulisan risalah ini dengan brain storming antar setiap anggota membagi permasalahan dalam bentuk inventarisasi masalah, masalah tersebut didapat dari dalam ruang 12 yang berhubungan dengan asuhan keperawatan, antara lain: 1. Kesinambungan implementasi penulisan SOAP dalam catatan Integrasi 2. Ketidakpatuhan perawat melakukan monitoring restrain. 3. Ketidaksesuain waktu pemberian obat 4. Ketidakpatuhan jam besuk pasien 5. Masih ada pasien yang merokok 6. Tingginya pasien yang pindah ruang pada pasien yang baru 7. Kurangnya perawat melaksanaan TAK (Terapi Aktivitas Kelompok) 8. Ketidakpatuhan hand hygiene 9. Banyaknya pasien yang berebut gelas untuk minum. Sembilan masalah tersebut dilakukan check sheet selama satu minggu yaitu minggu ke dua bulan April 2016 – minggu ke tiga bulan April 2016, dengan penanggung jawab Beny Sancaya, hasil kumulatif terdapat pada table berikut: Masalah
Jumlah
%
%kumulatif
Ketidakpatuhan perawat melakukan monitoring restrain.
85
17.03
17.03
Ketidakpatuhan hand hygiene pemberi asuhan
80
16.03
33.07
ketidaksinambungan implementasi penulisan SOAP dalam catatan
69
13.83
46.89
ketidaksesuaian waktu pemberian obat
68
13.63
60.52
ketidakpatuhan perawat melakukan TAK (terapi aktivitas kelompok)
66
13.23
73.75
ketidakpatuhan jam besuk pasien
63
8.62
82.36
Masih ada pasien yang merokok
40
8.02
90.38
permasalahan pasien yang pindah ruang pada pasien baru
34
6.81
97.19
ketersediaan gelas pasien kurang
14
2.81
100.00
Total:
100
terintegrasi
499
Kemudian dituangkan kedalam diagram pareto tema:
500 400 300 200 100 0
100.00 100.00 97.19 90.00 90.38 82.36 80.00 73.75 70.00 60.00 60.52 50.00 46.89 40.00 33.07 30.00 85 80 69 68 66 20.00 43 40 34 17.03 14 10.00 0.00
inventariasi kumulatif
Kesimpulan: berdasarkan diagram pareto di atas, KBK MENTARI menetapkan tema “Meningkatkan kepatuhan perawat melakukan monitoring restrain”.
1.2.
JUDUL RISALAH
Langkah selanjutnya membuat stratifikasi masalah dari tema di atas dengan dilakukan penelitian selama satu minggu pada minggu keempat bulan April 2016 dengan penanggung jawab Sigit Sutrisno, dengan table berikut: Masalah
Perawat melakukan kegiatan
JML
80
%
36.36
%kum
36.36
86.36 68.18
150
asuhan keperawatan pasien
100
lain. Perawat menganggap pasien
100.00 100.00
200
70
31.82
68.18
80
70 36.36
50
40
0
yang direstrain sudah dalam
80.00 60.00 40.00
30
20.00 0.00
kondisi aman. Pemahaman perawat terhadap
40
18.18
86.36
10
13.64
100.00
220
100.00
spo restrain. Pasien baru yang datang
Diagram pareto judul
bersamaan.
Berdasarkan Diagram Pareto diatas KBK MENTARI sepakat untuk menetapkan judul : “Meningkatkan kepatuhan monitoring restrain saat perawat melakukan kegiatan asuhan keperawatan lain menjadi 100% dalam 3 bulan di ruang 12”.
Series1 Series2
Komentar pimpinan: ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… Semarang, April 2016 Diajukan oleh :
Disetujui oleh :
Diajukan oleh :
Ketua KBK
Kepala Bidang Keperawatan
Fasilitator,
Umtitin, SKep, Ns
Ratna Dewi, SKep,Ns, MM,
R udi Widiyanto, SKep, Ns, MKes
NIP. 1966072 1987032 11
NIP. 19641210 1988032008
LANGKAH II MENGANALISA PENYEBAB
NIP. 19700401993031006
Dalam menganalisa penyebab, kelompok KBK MENTARI menggunakan metode di agram ischikawa yaitu: MAN
MACHINE belum adanya alat audio pengingat waktu monitoring pasien restrain setiap satu jam..
Belum adanya form SPO restrain yang setiap satu jam sesuai SPO belum ada perawat yang khusus menangani pasien restrain
belum adanya system yang mengingatkan monitoring restrain
perawat yang ada melakukan asuhan pasien restrain dan yang tidak restrain
perawat tidak mampu mengingat setiap
Beban kerja satu perawat yang seharusnya menangani 4 pasien harus menangani 7 pasien per hari
jam untuk mengingat monitoring
MATERIAL
substansi di form monitor restrain tertulis setiap 4 jam sekali
Form restrain tidak sesuai dengan SPO
.
restrain
karena jumlah pasien akut kls I dan II lebih sedikit dibandingkan pasien akut kelas III
Shift jaga dinas yang berbeda beda
Sosialisasi tidak optimal ttg SPO belum ada ruang akut untuk melakukan asuhan keperawatan pasien kelas I dan II
Perawat tidak memahami SPO (monitoring dilakukan 1 jam sekali)
perawat ruang 12 melakukan asuhan keperawatan pd pasien dengan 3 tingkat
KETIDAKPATUHAN MONITORING RESTRAIN SAAT PERAWAT MELAKUKAN KEGIATAN ASUHAN KEPERAWATAN
ENVIRONMENT
METHODE
2.1.1. Metode Nominal Group Technic (NGT) duri terkecil untuk menentukan penyebab yang diduga dominan.
Pengambilan scoring dilakukan dengan cara tertutup, satu dengan yang lain antar anggota tidak saling mengetahui.
Jumlah masalah . Jumlah penilai . ½ + 1= garis batas 5.10. ½ + 1= 26
............... garis batas
LANGKAH III MENGUJI & MENENTUKAN PENYEBAB DOMINAN
3.1.
PENGUJIAN CALON PENYEBAB YANG DIDUGA DOMINAN
Periode Pengujian
: minggu ketiga Mei 2016 s/d Minggu kelima Mei 2016
penanggung jawab Umtitin. Hasil NGT dilakukan uji korelasi dan signifikansiterhadap masalah utamanya dengan Diagram Scatter. 3.1.1. Scatter Diagram untuk membuktikan korelasi antara Belum adanya alat audio pengingat waktu monitoring pasien restrain setiap satu jam (X1) DENGAN Ketidakpatuhan monitoring restrain saat perawat melakukan kegiatan asuhan keperawatan lain (Y1). X1
Y
7
9
5
6
5
7
3
4
2
3
5
0
2
4
4
5
10 y = 1.0254x + 1.4661 R² = 0.9123 7
8 6
9
6
4
4
0
2
5 4
5
4
6
8
Kesimpulan: Dengan menggunakan Scater Diagram dengan hasil r = 0,9555artinya korelasi positif kuat hubungan antara X1 dan Y sebagai penyebab dominan.
3.1.2 Scatter Diagram untuk membuktikan korelasi antara jumlah pasien akut kls I dan II lebih sedikit dibandingkan pasien akut kelas III (X2)DENGAN Ketidakpatuhan monitoring restrain saat perawat melakukan kegiatan asuhan keperawatan lain (Y).
X2
Y
2
9
4
6
3
5
2
4
2
2
3
0
2
4
2
5
10 8 y = 0.4231x + 4.1154 R² = 0.0291
6 4
0
2
4
6
Kesimpulan: Dengan menggunakan Scater Diagram didapatkan korelasi lemah hubungan antara X dan Y dengan r = 0,17054 sehingga tidak layak dikatakan penyebab dominan
3.1.3 Scatter Diagram untuk membuktikan korelasi antara Belum adanya form SPO restrain yang setiap satu jam sesuai SPO (X3) DENGAN Ketidakpatuhan monitoring restrain saat perawat melakukan kegiatan asuhan keperawatan lain (Y). 8 y = 1.175x + 1.4 R² = 0.8121
6 4 2 0 0
2
4
6
X3
Y
5
7
4
7
2
4
3
4
4
6
3
5
3
5
Kesimpulan : Dengan menggunakan Scater Diagram didapatkan korelasi positif kuat hubungan antara X dan Y dengan r = 0,9018sehingga layak ditangani sebagai penyebab dominan.
Berdasarkan hasil uji korelasi maka KBK MENTARI menyimpulkan bahwa penyebab dominannya adalah: 1. Belum adanya alat audio pengingat waktu monitoring pasien restrain setiap satu jam. 2. Belum adanya form SPO restrain yang setiap satu jam sesuai SPO
LANGKAH IV MEMBUAT RENCANA PERBAIKAN & MELAKSANAKAN PERBAIKAN MINGGU KE 1 BULAN JUNI 2016 – MINGGU II BULAN AGUSTUS 2016
4.1.
MEMBUAT RENCANA PERBAIKAN Tabel Rencana Perbaikan dengan Tabel 5W+2 H
FAKTOR
WHY
WHAT
WHERE
WHEN
WHO
HOW
DOMINAN
HOW COME
Belum adanya
Agar lebih patuh
menyediakan
Di ruangan
mulai minggu I
Jeffry
Setiap pasien yang dilakukan restrain perawat
alat audio
memonitoring
alat pengingat
perawat
bulan Juni 2016
Setiaji
wajib: Inputing data pasien terdiri dari: Nama
pengingat
pasien restrain
monitoring
(Ruang
hingga minggu
pasien, No. Rekam medis, Keterangan (diisi sesuai
retrain
Madrim)
ke II bulan
dengan perubahan TTV, tanda akibat restrain:
Agustus 2016
cidera, lecet, lukasi, fraktur) dan set waktu
waktu monitoring pasien restrain
monitoring setiap satu jam.
setiap satu
Aktifkan kode “actived ” pada pojok kanan atas.
jam.
Alarm akan berbunyi setiap satu jam selama 20
100%
detik. Perawat akan melihat monitor komputer pada kotak warning yang memperlihatkan identitas pasien bahwa waktu monitoringnya sudah satu jam Perawat klik “OK” pada kotak warning .
FAKTOR
WHY
WHAT
WHERE
WHEN
WHO
HOW
DOMINAN
HOW COME
Belum adanya
Agar lebih
Melakukan
Di ruangan
mulai minggu I
Dwi
Buat pertemuan rutin membahas tentang restrain
form SPO
peduli terhadap
pendidikan
perawat
bulan Juni 2016
Widodo
dan sosialisasi SPO restrain, serta melakukan audit
restrain yang
pasien yang di
tentang restrain
(Ruang
hingga minggu
setiap satu jam
restrain, serta
dan sosialisasi
Madrim)
ke II bulan
sesuai SPO
mengetahui SPO
SPO restrain
restrain
Agustus 2016
keperawatan
100%
FAKTOR
WHY
WHAT
WHERE
WHEN
WHO
HOW
HOW
DOMINAN
COME
Belum adanya
Agar lebih
Melakukan
Di ruangan
mulai minggu I
Dwi
Buat pertemuan rutin membahas tentang restrain
form SPO
peduli terhadap
pendidikan
perawat
bulan Juni 2016
Widodo
dan sosialisasi SPO restrain, serta melakukan audit
restrain yang
pasien yang di
tentang restrain
(Ruang
hingga minggu
setiap satu jam
restrain, serta
dan sosialisasi
Madrim)
ke II bulan
sesuai SPO
mengetahui SPO
SPO restrain
100%
keperawatan
Agustus 2016
restrain
4.2 MELAKSANAKAN PERBAIKAN
NO.
1
FAKTOR
SEBELUM
DOMINAN
PERBAIKAN
MACHINE :
Belum adanya alat audio pengingat waktu monitoring pasien restrain setiap satu jam.
A. Monitoring restrain dilakukan
LANGKAH PERBAIKAN
•
Menyediakan alat pengingat monitoring restrain sesuai SPO dalam bentuk program aplikasi di komputer. 1. Setiap pasien yang dilakukan restrain perawat wajib: Inputing data
MONITORING
2 1 0 -1
UC xba LCL … 0.5 LCL r 0 =… 1 2 3 4 5 6 1 0.50.5
KESIMPULAN
Ada 3 ketidakpatuhan Monitoring
berdasarkan
pasien terdiri dari: Nama pasien, No. Rekam medis, Keterangan
restrain yang
SPO restrain
(diisi sesuai dengan perubahan TTV, tanda akibat restrain: cidera,
didapatkan
B. Tidak
lecet, lukasi, fraktur) dan set waktu monitoring setiap satu jam.
Monitoring restrain
selama 6 hari dan
tersedia alat
2. Aktifkan kode “actived ” pada pojok kanan atas.
dilakukan pada
penurunannya:
pengingat
3. Alarm akan berbunyi setiap satu jam selama 20 detik.
minggu ke 3 bulan Juli
85,7%
atau alarm.
4. Perawat akan melihat monitor komputer pada kotak warning yang
2016 selama 6 hari,
memperlihatkan identitas pasien bahwa waktu monitoringnya sudah
dengan Penanggung
satu jam
jawab: Jeffry Setiaji
5. Perawat klik “OK” pada kotak warning . 6. Perawat mencatat hasil monitoring di lembar monitoring restrain. 7. Perawat akan lapor DPJP/ dokter jaga bila ditemukan restrain lebih dari 4 jam ke dua dan atau ditemukan tanda akibat restrain (merah, lecet, luksasi, fraktur) perubahan TTV, status mental dari hasil monitoring.
8. Perawat akan melakukan setting alarm berikutnya jika terdapat restrain pasien kedua dan seterusnya.
4.2 MELAKSANAKAN PERBAIKAN
NO.
1
FAKTOR
SEBELUM
DOMINAN
PERBAIKAN
MACHINE :
Belum adanya alat audio pengingat waktu monitoring pasien restrain setiap satu jam.
A. Monitoring
LANGKAH PERBAIKAN
•
restrain dilakukan
MONITORING
2
Menyediakan alat pengingat monitoring restrain sesuai SPO dalam
1
bentuk program aplikasi di komputer. 1. Setiap pasien yang dilakukan restrain perawat wajib: Inputing data
0 -1
KESIMPULAN
UC xba LCL … 0.5 LCL r 0 =… 1 2 3 4 5 6 1 0.50.5
Ada 3 ketidakpatuhan Monitoring
berdasarkan
pasien terdiri dari: Nama pasien, No. Rekam medis, Keterangan
restrain yang
SPO restrain
(diisi sesuai dengan perubahan TTV, tanda akibat restrain: cidera,
didapatkan
B. Tidak
lecet, lukasi, fraktur) dan set waktu monitoring setiap satu jam.
Monitoring restrain
selama 6 hari dan
tersedia alat
2. Aktifkan kode “actived ” pada pojok kanan atas.
dilakukan pada
penurunannya:
pengingat
3. Alarm akan berbunyi setiap satu jam selama 20 detik.
minggu ke 3 bulan Juli
85,7%
atau alarm.
4. Perawat akan melihat monitor komputer pada kotak warning yang
2016 selama 6 hari,
memperlihatkan identitas pasien bahwa waktu monitoringnya sudah
dengan Penanggung
satu jam
jawab: Jeffry Setiaji
5. Perawat klik “OK” pada kotak warning . 6. Perawat mencatat hasil monitoring di lembar monitoring restrain. 7. Perawat akan lapor DPJP/ dokter jaga bila ditemukan restrain lebih dari 4 jam ke dua dan atau ditemukan tanda akibat restrain (merah, lecet, luksasi, fraktur) perubahan TTV, status mental dari hasil monitoring.
8. Perawat akan melakukan setting alarm berikutnya jika terdapat restrain pasien kedua dan seterusnya.
NO
2.
FAKTOR DOMINAN MATERIAL :
SEBELUM PERBAIKAN
A. Kurang peduli nya
LANGKAH PERBAIKAN
•
perawat terhadap Belum adanya form SPO restrain yang setiap satu jam sesuai SPO
monitoring restrain.
restrain •
B. Pemahaman SPO restrain kurang optimal.
Melakukan sosialisasi terhadap SPO pasien
2 1
Membacakan SPO restrain setiap ganti shift jaga selama proses perbaikan.
•
MONITORING
0
KESIMPULAN
Ada 4 melakukan UCL = LCL 1.CL … =0. 28 1 2 3 4 5 6
ketidaksesuaian SPO dalam 6 hari monitoring dan form restrain hasil penurunan = 81%
Melakukan audit keperawatan tentang pelaksanaan restrain dan SPO restrain. Monitoring dilakukan pada minggu ke 3 bulan Juli 2016 selama 6 hari, dengan Penanggung jawab: Dwi Widodo
NO
2.
FAKTOR DOMINAN MATERIAL :
SEBELUM PERBAIKAN
A. Kurang peduli nya
LANGKAH PERBAIKAN
•
perawat terhadap Belum adanya form SPO restrain
monitoring restrain.
Melakukan sosialisasi terhadap SPO pasien restrain
•
B. Pemahaman SPO
yang setiap satu
MONITORING
1
Membacakan SPO restrain setiap ganti shift 0
jaga selama proses perbaikan.
restrain kurang optimal.
jam sesuai SPO
•
2
KESIMPULAN
Ada 4 melakukan UCL = LCL 1.CL … =0. 28 1 2 3 4 5 6
ketidaksesuaian SPO dalam 6 hari monitoring dan form restrain hasil penurunan = 81%
Melakukan audit keperawatan tentang pelaksanaan restrain dan SPO restrain. Monitoring dilakukan pada minggu ke 3 bulan Juli 2016 selama 6 hari, dengan Penanggung jawab: Dwi Widodo
LANGKAH V MENELITI HASIL PERBAIKAN
5.1. PENELITIAN HASIL
5.1.1 Tabel evaluasi sebelum dan setelah perbaikan berdasarkan TEMA MASALAH
SEBELUM
JML
%
SESUDAH
%KUM
JML
%
%KU M
ketidakpatuhan monitoring fixasi kurang ketidakpatuhan hand hygiene pemberi asuhan
85
36.32
36.32
57
27.67
27.67
80
34.19
70.51
80
38.83
66.50
69
29.49
100.00
69
33.50
100.00
ketidaksinambungan implementasi penulisan SOAP
LANGKAH V MENELITI HASIL PERBAIKAN
5.1. PENELITIAN HASIL
5.1.1 Tabel evaluasi sebelum dan setelah perbaikan berdasarkan TEMA MASALAH
SEBELUM
JML
%
SESUDAH
%KUM
JML
%
%KU M
ketidakpatuhan monitoring
85
36.32
36.32
57
27.67
27.67
80
34.19
70.51
80
38.83
66.50
69
29.49
100.00
69
33.50
100.00
234
100.00
57
100.00
fixasi kurang ketidakpatuhan hand hygiene pemberi asuhan ketidaksinambungan implementasi penulisan SOAP dalam catatan terintegrasi
Diagram pareto sebelum perbaikanDiagram pareto setelah perbaikan 250 200 150 100
70.51 85
80 36.32
69
100.00 100.00 80.00
200 72.33
150
60.00
100
40.00
80
69 38.83
57
100100.00 80.00 60.00 40.00
50
20.00
Series1
50
20.00
Series1
0
0.00
Series2
0
0.00
Series2
5.1.2 Tabel evaluasi Sebelum dan sesudah perbaikan berdasarkan JUDUL
MASALAH
SEBELUM JML
Perawat melakukan kegiatan asuhan keperawatan pasien lain.
SESUDAH
%
%KUM
JML
%
%KUM
27.67
27.67
77
12.28
12.28
70
38.83
66.50
30
52.63
64.91
40
33.50
100.00
20
35.09
100.00
206
100.0
803806. 320
Perawat menganggap pasien yang direstrain sudah dalam kondisi aman. Pemahaman perawat terhadap spo restrain.
100.0
57
0
Diagram pareto sebelum perbaikan Diagram pareto setelah perbaikan 200
100.00 100.00 78.95
150 100 50 0
80
80.00 60.00
70 42.11
40
40.00 20.00 0.00
Kesimpulan Penurunan judul =80 – 7 x 100% = 91,25% 80
Series1 Series2
60 50 40 30 20 10 0
87.72 30
100100.00 80.00 60.00
52.63 20
40.00 7
20.00 0.00
Series1 Series2
PASIEN TERINDIKASI UNTUK
FLOW CHART
DILAKUKANRESTRAIN
PERAWAT MELAPOR DPJP
DPJP MENGINTRUKSIKAN UTK DILAKUKAN RESTRAIN
PERAWAT MELAKUKAN RESTRAIN
PERAWAT INPUTING DATA PASIEN DAN SETTING PROGRAM ALARM SETIAP SATU JAM DI KOMPUTER
1 JAM KEMUDIAN ALARM BERBUNYI
PERAWAT MEMONITORING PASIEN RETRAIN SESUAI FORM MONITORING RESTRAIN
SETELAH 4 JAM KEDUA DOKTER MEMBERIKANINSTRUKSI LAGI
LEPAS RESTRAIN
LANJUT RESTRAIN
PERAWAT MELEPAS
SETTING ULANG SYSTEM
RESTRAIN
APLIKASI PENGINGAT RESTRAIN DI KOMPUTER
LANGKAH VI MEMBUAT STANDAR BARU
Belajar dari permasalahan yang ada dan proses perbaikan yang telah dilakukan maka kelompok KBK MENTARI menetapkan standar baru sebagai berikut : 6.1 STANDART PROSEDUR OPERASIONAL
ALAT PENGINGAT MONITORING RESTRAIN 1. Perawat menemukan pasien gelisah terindikasi akan dilakukan restrain, 2. Perawat segera melapor ke DPJP 3. DPJP mengintruksikan kepada perawat untuk pasien gelisah tersebut dilakukan restrain, 4. Perawat melakukan restrain sesuai advis dokter. 5. pasien yang dilakukan restrain perawat wajib: Inputing data pasien terdiri dari: Nama pasien, No. Rekam medis, Keterangan (diisi sesuai dengan perubahan TTV, tanda akibat restrain: cidera, lecet, lukasi, fraktur) dan set waktu monitoring setiap satu jam. 6. Aktifkan kode “actived ” pada pojok kanan atas. 7. Alarm akan berbunyi setiap satu jam selama 20 detik. 8. Perawat akan melihat monitor komputer pada kotak warning yang memperlihatkan identitas pasien bahwa waktu monitoringnya sudah satu jam 9. Perawat klik “OK” pada kotak warning . 10. Perawat melakukan monitoring : a. Tanda tanda vital, b. Tanda cidera yang berhubungan dengan proses pengikatan, c. Sirkulasi dan rentang gerak ekstremitas d. Status mental. 11. Perawat mencatat hasil monitoring di lembar monitoring restrain. 12.
Perawat akan lapor DPJP/ dokter jaga bila ditemukan restrain lebih dari 4 jam ke dua
dan atau ditemukan tanda akibat restrain (merah, lecet, luksasi, fraktur) perubahan TTV, status mental dari hasil monitoring. 13. Bila dokter mengintruksikan untuk melepas restrain, maka perawat melepas retrain
14. Bila dokter mengintruksikan untuk melanjutkan pemasangan restrain maka perawat akan melakukan setting alarm berikutnya jika terdapat
restrain pasien kedua dan
seterusnya. 15. Apabila terjadi restrain pasien diwaktu bersamaan, maka dalam mensetting alarm diberi jeda beberapa menit untuk menghindari terjadinya tumpang tindih bunyi alarm.
Komentar Pimpinan :
……………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………
Semarang, Agustus 2016 Diajukan oleh :
Disetujui oleh :
Diajukan oleh :
Ketua KBK,
Kepala Bidang keperawatan
Fasilitator,
Rudi Widiyanto, Skep,
Umtitin, Skep, Ns
Ratna Dewi, Skep, Ns
Ns, Mkes
NIP. 1966072 1987032 11
NIP. 19641210 1988032008
NIP. 19700401993031006
LANGKAH VII MENGUMPULKAN DATA BARU & RENCANA BERIKUTNYA
7.1. INVENTARISASI MASALAH Periode Masalah
: Agustus 2016
Penanggung jawab
MASALAH
: Beny Sancaya
JML
%
%KUM
ketidakpatuhan hand hygiene pemberi asuhan
300 63.27
200
80
16.88
16.88
100
80
69 43.44 68 23.32
0
ketidaksinambungan
100.00 100.00 80.00 60.00 40.00 60 20.00 Series1 0.00 Series2
82.51 66
implementasi penulisan SOAP dalam catatan terintegrasi
69
14.56
31.43 Kesimpulan: Berdasarkan hasil
ketidaksesuaian waktu pemberian obat
68
14.35
45.78
tabulasi data dan diagram pareto
ketidakpatuhan perawat
diatas, maka Kelompok Budaya Kerja
melakukan TAK (terapi
MENTARI menentukan tema sebagai
aktivitas kelompok)
66
13.92
59.70
Ketidakpatuhan hand hygiene
ketidakpatuhan monitoring fixasi kurang
7.3.
berikut : “Menekan Tingginya
57
12.66
JADWAL RENCANA SELANJUTNYA
72.36
pemberi asuhan”