Review Jurnal
HUBUNGAN KOMPETENSI PERSONAL DAN PROFESIONAL GURU DANGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMKN 2 KOTA Dosen pengampu : Anifah, S.Sos, M.Pd
Disusun oleh: ULFA RIZKY AFRIYANNI (5143141025) Kelas : Reguler A 2014 Tata Busana Mata Kuliah: Profesi Kependidikan
PRODI TATA BUSANA JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA MARET 2017
a. Latar Belakang Teori dan Tujuan Penelitian Pada era globalisasi seperti sekarang ini, institusi pendidikan formal mengemban tugas penting untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang berkualitas di masa depan. Di lingkungan pendidikan persekolahan ini, guru profesional memegang kunci utama bagi peningkatan mutu SDM masa depan itu. Guru merupakan tenaga profesional yang melakukan tugas pokok dan fungsi meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik sebagai aset manusia Indonesia masa depan. Pemerintah tidak pernah berhenti berupaya meningkatkan profesionalisme guru dan kesejahteraan guru. Pemerintah telah melakukan langkah-langkah strategis dalam kerangka peningkatan kualifikasi, kompetensi, kesejahteraan, serta perlindungan hukum dan perlindungan profesi bagi mereka. Langkah-langkah strategis ini perlu diambil, karena apresiasi tinggi suatu bangsa terhadap guru sebagai penyandang profesi yang bermartabat merupakan pencerminan sekaligus sebagai salah satu ukuran martabat suatu bangsa. Kompetensi guru sebagai agen pembelajaran meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial, dimana hal itu diharapkan dapat diperoleh secara penuh melalui pendidikan profesi. Saat ini telah muncul komitmen kuat dari Pemerintah Indonesia, terutama Depdiknas, untuk merevitalisasi kinerja guru antara lain dengan memperketat persyaratan bagi siapa saja yang ingin meniti karir profesi di bidang keguruan. Dengan persyaratan minimum kualifikasi akademik sebagaimana diatur dalam UU No. 14 Tahun 2005, diharapkan guru benar-benar memiliki kompetensi sebagai agen pembelajaran. Dalam UU No. 14 tahun 2005, kata profesional diartikan sebagai pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Di dalam UU ini diamanatkan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kebijakan prioritas dalam rangka pemberdayaan guru saat ini adalah meningkatan kualifikasi, peningkatan kompetensi, sertifikasi guru,
pengembangan karir, penghargaan dan perlindungan, perencanaan kebutuhan guru, tunjangan guru, dan sebagainya. Dengan demikian sesuai dengan latar belakang yang telah dijelaskan maka tujuan penelitian ini untuk memperoleh gambaran tentang kompetensi personal dan profesional guru terhadap motivasi belajar siswa dan mengetahui hubungan yang signifikan secara bersamasama antara kompetensi personal, kompetensi profesional guru dengan motivasi belajar siswa. b. Metode Penelitian
ini
menggunakan
pendekatan
kuantitatif
dengan
metode
deskriptif
korelasional. Pengumpulan data menggunakan angket tertutup dengan 80 responden siswa kelas 2. Data yang telah diperoleh selanjutnya dianalisis menggunakan beberapa alat analisis yaitu analisis deskriptif, korelasi, dan regresi berganda. c. Hasil dan Pembahasan Hasil analisis menunjukkan bahwa kompetensi personal guru SMKN 2 Kota Gorontalo berada pada kategori sedang yakni 50,06 % dengan nilai tertinggi adalah 70% dan terendah adalah 20%. Kontribusi kompetensi personal guru terhadap motivasi belajar siswa SMKN 2 Kota Gorontalo yang masih dalam ukuran sedang menunjukkan bahwa guru belum menampilkan secara optimal kompetensi personalnya untuk dapat meningkatkan motivasi belajar pada siswa. Kompetensi personal guru merupakan kondisi yang harus diwujudkan secara optimal sebagai upaya untuk dapat meningkatkan motivasi belajar siswa terutama di SMKN 2 Kota Gorontalo. Semakin baik kompetensi personel guru akan semakin dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah kompetensi personel guru akan berdampak pada menurunnya motivasi belajar siswa. Kemampuan guru menampilkan kompetensi personal secara optimal akan memberikan dampak yang positif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga akan mendorong siswa terus belajar dengan lebih baik.
REVIEW JURNAL
Hubungan Kompetensi Personal dan Profesional Guru dengan Motivasi Belajar Siswa di SMKN 2 Kota Gorontalo Judul
Hubungan Kompetensi Personal dan Profesional Guru dengan Motivasi Belajar Siswa di SMKN 2 Kota
Jurnal Download Volume & Halaman Tahun Penulis Reviewer Tanggal
Tujuan Penelitian
Gorontalo Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Journal.um.ac.id Volume 19, Nomor 2 ( Halaman 212 – 219 ) 2012 Sitti Roskina Mas
Ulfa Rizky Afriyanni ( 5143141025 ) 29 Maret 2017
1. Memperoleh
gambaran
tentang
kompetensi
personal dan profesional guru terhadap motivasi belajar siswa 2. Mengetahui hubungan yang signifikan secara bersama-sama
antara
kompetensi
personal,
kompetensi profesional guru dengan motivasi Subjek Penelitian Assessment Data
belajar siswa di SMKN 2 Kota Gorontalo. 80 responden siswa kelas 2 Menggunakan beberapa cara, yakni:
Metode Penelitian Langkah Penelitian
1. Studi dokumen tertutup 2. Pengolahan data Deskriptif korelasional Dalam penelitian ini langkah – langkah yang digunakan untuk
memperoleh
menggunakan
analisis
hubungan
antar
variabel
deskriptif,
korelasi,
dan
maka regresi
berganda. Sehingga dapat mengetahui hubungan kompetensi
personal dan profesional guru dengan motivasi belajar
Hasil Penelitian
siswa di SMKN 2 kota Gorontalo 1. Kompetensi personal dan professional guru SMKN 2 Gorontalo berada pada kategori sedang 2. Terdapat hubungan yang signifikan
antara
kompetensi personal dan profesional guru dengan motivasi belajar siswa dalam proses belajar mengajar. Kekuatan Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan teori – teori yang
Kelemahan Penelitian
cukup jelas dan mudah dipahami. Ada beberapa materi yang bisa disempurnakan, yakni: Analisis yang digunakan kurang mendalam dan masih
Kesimpulan
ada analisis lain yang tidak digunakan. Hanya satu metode penelitian yang digunakan. Jurnal penelitian ini sudah layak untuk di publikasi.