BAB I PENDAHULUAN
A. Lata Latarr B Bel elak akan ang g
Dalam Dalam menjala menjalani ni hidup hidup sehari sehari-har -harii kita kita sering sering menden mendengar gar seseora seseorang ng mengatakan profesinya sebagai guru, dokter dan lain-lain. Dikalangan profesi profesi yang ada, terdapat kesepakatan tentang pengertian profesi, yaitu profesi menunjuk pada suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian, tanggung jawab, dan kesetiaan terhadap profesi. Namun, ketika dilacak secara mendalam apa dibalik batasan itu, banyak perbedaan yang banyak ditemukan. Seluk-beluk profesi tidaklah sederhana, bahkan mulai dari konsep dasar tentang profesi terdapat perbedaan mendasar. Misalnya profesi tertentu mensyaratkan anggotanya layak disebut professional mana kala pendidikannya sarjana keatas, dalam profesi lain hal ini tidak penting. Jika diamati dengan cermat, bermacam-macam profesi yang disebutkan diatas belumlah dapat dilihat dengan jelas apa yang merupakan kriteria bagi suatu pekerjaan sehingga dapat disebut suatu profesi itu. elihatannya, kriterianya dapat bergerak dari segi pendidikan formal yang diperlukan bagi seseorang untuk mendapatkan suatu profesi, Sampai kepada kemampuan yang menuntut seseorang dalam melaksanakan tugasnya. !leh sebab itu, pada makalah makalah yang kelompok kelompok kami buat ini akan dibahas lebih rinci mengenai pemahaman tentang konsep profesi kependidikan dilihat dari beberapa sudut. Sehubungan dengan hal tersebut maka judul yang kelompok kami pilih adalah konsep dasar profesi kependidikan.
B. Rumu Rumusa san n Mas Masal alah ah
"dapun rumusan masalah yang diangkat pada penulisan makalah ini adalah # $. "pa yang dimaksud dengan profesional, profesionalisme dan profesionalisasi % &. "pakah syarat-syarat profesi kependidikan% '. "pa saj jenis-jenis tenaga kependidikan%
1
C. Tujuan
(ujuan yang ingin dicapai dari penulisan makalah ini adalah memahami apa arti dari profesional, profesionalisme dan profesionalisasi serta syarat-syarat profesi kependidikan dan jenis-jenis tenaga kependidikan.
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian an S!arat"S!arat Pr#$esi %. Pengertian Pr#$esi
)rofesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian atau keterampilan dari pelakunya. )rofesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai
kegiatan
pokok
untuk
menghasilkan
nafkah
hidup
dan
yang
mengandalkan suatu keahlian. )rofesi berasal dari bahasa latin *)roffesio+ yang mempunyai dua pengertian yaitu janjiikrar dan pekerjaan. ila artinya dibuat dalam pengertian yang lebih luas menjadi kegiatan *apa saja+ dan *siapa saja+ untuk memperoleh nafkah yang dilakukan dengan suatu keahlian tertentu. Sedangkan dalam arti sempit profesi berarti kegiatan yang dijalankan berdasarkan keahlian tertentu dan sekaligus dituntut daripadanya pelaksanaan norma-norma sosial dengan baik. ebih lanjut, )eter Jar/is mengutip pendapat 0ogan 1$23' # &$4 profesi adalah suatu *keterampilan yang dalam prakteknya didasarkan atas suatu struktur teoritis tertentu dari beberapa bagian pelajaran atau ilmu pengetahuan+. Dengan demikian tidak semua pekerjaan dapat disebut suatu profesi, karena hanya pekerjaan yang memiliki ciri-ciri tertentu yang dapat dikatakan profesi. "bin Syamsuddin 1$2254 mengartikan profesi sebagai suatu *pekerjaan tertentu yang menuntut
persyaratan
khusus
dan
istimewa
sehingga
meyakinkan
dan
memperoleh kepercayaan pihak yang memerlukannya+. Menurut !rnstein dan e/ine 1$2364 menyatakan bahwa profesi itu adalah jabatan sepanjang hayat, memerlukan ilmu dan keterampilan,menggunakan hasil penelitian dan aplikasi teori ke praktek, memerlukan pelatihan khusus, mempunyai persyaratan masuk, mempunyai otonami dalam ruang lingkup kerjanya, bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil, mempunyai komitmen terhadap jabatan dan klien, menggunakan administrator, mempunyai organisasi yang dikelola anggota profesi, mempunyai kode etik, memiliki kepercayaan publik yang tinggi, mempunyai status sosial yang tinggi, ada kelompok elit untuk menilai keberhasilan.
3
Menurut Sanusi et al1$22$4 menguraikan ciri-ciri utama profesi adalah suatu jabatan yang memiliki fungsi dan signifikansi sosial yang menentukan 1crusial4, menuntut keterampilan dan keahlian tertentu, memerlukan pendidikan tingkat tinggi dengan waktu yang lama, berpegang teguh pada kode etik,memiliki otonomi terhadap masalah yang dihadapinya, bertanggung jawab terhadap tindakannya, memiliki prestise yang tinggi di masyarakat. Menurut Sanusi et.al 1 $22$#2 4 menjelaskan ada 7 konsep mengenai hal tersebut# a. Profesi )rofesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian para anggotanya. "rtinya, ia tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang yang tidak dilatih dan tidak disiapkan secara khusus untuk melakukan pekerjaan itu. eahli an diperoleh melalui apa yang disebut profesionalisasi, yang dilakukan baik sebelum seseorang menjalani profesi itu 1pendidikanlatihan pra-jabatan4 maupun setelah menjalani suatu profesi 1in-ser/ice training4. Diluar pengertian ini, ada beberapa ciri profesi khususnya yang berkaitan dengan profesi kependidikan. b. Professional )rofessional menunjuk pada dua hal. )ertama orang yang menyandang suatu profesi, misalnya *Dia seorang profesional+. edua, penampilan seseorang dalam melakukan pekerjaannya yang sesuai dengan profesinya. )engertian kedua ini, professional dikontraskan dengan *non-profesional+ atau *amatir+. c. Profesionalisme )rofesionalisme menunjuk kepada komitmen para anggota suatu profesi untuk
meningkatkan
kemampuan
profesionalnya
dan
terus-menerus
mengembangkan strategi-strategi yang digunakannya dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan profesinya. d. Profesionalitas )rofesionalitas mengacu kepada sikap para anggota profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki dalam rangka melakukan pekerjaannya. e. Profesionalisasi 4
)rofesionalisasi menunjukkan pada proses peningkatan kualifikasi maupun kemampuan para anggota profesi dalam mencapai kriteria yang standar dalam penampilannya sebagai anggota suatu profesi. )rofesionalisasi pada dasarnya merupakan
serangkaian
proses
pengembangan
professional
1professional
de/elopment4 baik dilakukan melalui pendidikanlatihan *pra-jabatan+ maupun *dalam-jabatan+. !leh karena itu, profesionalisasi merupakan proses yang lifelong dan ne/er-ending, secepat seseorang telah menyatakan dirinya sebagai warga suatu profesi. )rofesionalisasi berasal
dari kata professionalization yang berarti
kemampuan profesional. Dedi Supriadi 1$2234 mengartikan profesionalisasi sebagai pendidikan prajabatan danatau dalam jabatan. )roses pendidikan dan latihan ini biasanya lama dan intensif. Menurut 8ric 9oyle 1$23:4 konsep profesionalisasi mencakup dua dimensi yaitu # *;..the improvement of status and the improvement of practice+. )endapat ini mengemukakan bahwa dimensi yang pertama meliputi upaya yang terorganisir untukmemenuhi kriteria profesi yang ideal dan bila telah mencapai tingkatan profesi yang sudah mapan, maka upaya tersebut adalah mempertahankan serta membina posisi yang telah mapan itu. )rofesionalisasi dalam dimensi ini mengandung implikasi untuk meningkatkan periode latihan bagi anggota profesi yang memiliki kualitas sehingga terlihat jelas batas yang berprofesi dan berhak melaksanakan profesinya secara resmi dengan tidak,
selanjutnya
mempunyai
implikasi
dalam
meningkatkan
kontrol
terhadapakti/itas-akti/itas profesi dan kontrol atas latihan yang dilakukan anggota profesi. Dimensi kedua menurut 9oyle adalah penyempurnaan pelaksanaan 1improvement of practice4, meliputi penyempurnaan keterampilan secara terus menerus,
serta pengetahuan
dari
pelaksanaannya.
arena
itu
konsep
profesionalisasi dapat disamakan dengan pembinaan profesi 1 professional development 4. &. Pr#$esi#nalisasi Tenaga 'e(eniikan
Secara normatif, )asal &: << Nomor $6&::7 tentang =uru dan Dosen menandaskan, dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berkewajiban#
5
a. Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan menge/aluasi hasil pembelajaran> b. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni> c. ertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasarpertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran> d. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika> dan e. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
ebih lanjut )asal &3 )) Nomor $2&::7 tentang Standar Nasional )endidikanmenjabarkan bahwa# $4 )endidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agenpembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional> &4 ualifikasi akademik sebagaimana dimaksud pada ayat 1$4 adalah tingkat pendidikanminimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ija?ah danatau sertifikat keahlian yang rele/an sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku> '4 ompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengahserta pendidikan anak usia dini meliputi# 1a4 ompetensi pedagogik> 1b4 ompetensi kepribadian> 1c4 ompetensi profesional> dan 1c4 ompetensi sosial> 64 Seseorang yang tidak memiliki ija?ah danatau sertifikat keahlian sebagaimanadimaksud pada ayat 1&4 tetapi memiliki keahlian khusus yang diakui dan diperlukan dapat diangkat menjadi pendidik setelah melewati uji kelayakan dan kesetaraan> 74 ualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran sebagaimanadimaksud pada ayat 1$4 sampai dengan 164 dikembangkan oleh SN) dan ditetapkan dengan )eraturan Menteri.
6
). Pengertian an S!arat"s!arat Pr#$esi 'eguruan
National "ssociation of 8ducation1N8"4 menyarankan kriteria jabatan =uru sebagai berikut. husus untuk jabatan guru, sebenarnya sudah ada yang mencoba menyusunnya. Misalnya National Education Associatiaon (NEA) 1$2634 menyaratkan kriteria berikut# a. Jabatan @ang Melibatkan egiatan Antelektual Jabatan guru memenuhi kriteria ini, karena mengajar melibatkan upaya yang sifatnya sangat didominasi kegiatan intelektual. Selanjutnya, kegiatan yang dilakukan anggota profesi adalah dasar bagi persiapan dari semua kegiatan professional lainnya. !leh karena itu mengajar sering disebut ibu dari segala profesi 1Stinnett dan 9uggett dalam Soetjipto dan osasi, &::6#$34 b. Jabatan @ang Menggeluti Suatu atang (ubuh Almu @ang husus Semua jabatan mempunyai monopoli pengetahuan yamg memisahkan anggota mereka dari orang awam, dan memungkinkan mereka mengadakan pengawasan tentang jabatannya. "nggota suatu profesi menguasai bidang ilmu yang
membangun
keahlian
mereka
dan
melindungi
masyarakat
dari
penyalahgunaan, amatiran yang tidak terdidik, dan kelompok tertentu yang ingin mencari keuntungan. Namun, belum ada kesepakatan tentang bidang ilmu khusus yang melatari pendidikan atau keguruan 1!rnstein dan e/ine, dalam Soetjipto dan osasi, &::6#$24 c. Jabatan @ang Memerlukan )ersiapan )rofesional @ang ama (erdapat perselisihan pendapat mengenai hal yang membedakan jabatan professional dan non-profesional antara lain adalah dalam penyelesaian pendidikan melalui kurikulum. )ertama, yakni pendidikan melalui perguruan tinggi disediakan untuk jabatan professional, sedangkan yang kedua yakni pendidikan melalui pengalaman praktek bagi jabatan non-profesional 1!rnstein dan e/ine, &::6#&$4 d. Jabatan
yang
Memerlukan
Batihan
Dalam
JabatanC
yang
erkesinambungan Jabatan guru cenderung menunjukkan bukti yang kuat sebagai jabatan professional, sebab hampir tiap tahun guru melakukan kegiatan latihan
7
profesional, baik yang mendapatkan penghargaan kredit maupun tidak. Justru disaat sekarang ini bermacam-macam pendidikan profesional tambahan diikuti guru dalam menyetarakan dirinya dengan kualifikasi yang ditetapkan. e. Jabatan yang Menjanjikan arier 9idup dan eanggotaan yang )ermanen Diluar negeri barangkali syarat jabatn guru sebagai karier permanen merupakan titik yang paling lemah dalam menuntut bahwa mengajar adalah jabatan profesional. anyak guru baruyang hanya bertahan selama satu atau dua tahun saja pada profesi mengajar, setelah itu mereka pindah kerja kebidang lain yang lebih menjanjikan bayaran yang lebih tinggi. f. Jabatan yang Menentukan aku 1Standarnya4 Sendiri arena jabatan guru menyangkut hajat orang banyak, maka baku untuk jabatan guru ini sering tidak diciptakan oleh anggota profesi sendiri. aku jabatan guru masih sangat banyak diatur oleh pihak pemerintah, atau pihak lain yang menggunakan tenaga guru tersebut seperti yayasan pendidikan swasta. g. Jabatan yang ebih Mementingkan ayanan Diatas euntungan )ribadi Jabatan mengajar adalah jabatan yang mempunyai nilai social yang tinggi. =uru yang baik akan sangat berperan dalam mempengaruhi kehidupan yang lebih baik dari warga Negara masa depan. Jabatan guru telah terkenal secara uni/ersal sebagai suatu jabatan yang anggotanya termoti/asi oleh keinginan untuk membantu orang lain, bukan disebabkan oleh keuntungan ekonomi atau keuangan. h. Jabatan @ang Mempuyai !rganisasi )rofesional @ang uat Dan (erjalin 8rat Semua profesi yang dikenal mempunyai organisasi profesional yang kuat untuk dapat mewadahi tujuan bersama dan melindungi anggotanya. Dalam beberapa hal, jabatan guru telah memenuhi kriteria ini dan dalam hal lain belum dapat dicapai. Di Andonesia telah ada )ersatuan =uru Seluruh Andonesia 1)=A4 yang merupakan wadah seluruh guru mulai dari guru taman kanak-kanak sampai guru sekolah lanjutan tingkat atas, dan ada pula Akatan Sarjana )endidikan Andonesia 1AS)A4 yang mewadahi seluruh sarjana pendidikan.
8
*. +enis"jenis Tenaga 'e(eniikan
(enaga kependidikan merupakan seluruh komponen yang terdapat dalam instansi atau lembaga pendidikan yang tidak hanya mencakup guru saja melainkan keseluruhan yang berpartisipasi dalam pendidikan. Dilihat dari jabatannya, tenaga kependidikan dibedakan menjadi tiga, yaitu# a. (enaga struktural Merupakan tenaga kependidikan yang menempati jabatan-jabatan eksekutif umum 1pimpinan4 yang bertanggung jawab baik langsung maupun tidak langsung atas satuan pendidikan. b. (enaga fungsional Merupakan tenaga kependidikan yang menempati jabatan fungsional yaitu jabatan yang dalam pelaksanaan pekerjaannya mengandalkan keahlian akademis kependidikan. c. (enaga teknis kependidikan Merupakan tenaga kependidikan yang dalam pelaksanaan pekerjaannya lebih dituntut kecakapan teknis operasional atau teknis administratif.
Status 'etenagaan Tenaga Struktural
Tem(at 'erja i Sek#lah
Tem(at 'erja i Luar Sek#lah
E epala SekolahE Fakil epala
E )usat # Menteri, Sekjen,
Sekolah-
DirjenE Filayah #
-
-
-
Tenaga ,ungsi#nal E =uruE )embimbing)enyuluh
a.anwil > ormin > epala idangE Daerah # akandepdiknas ab.ec. # asi E )enilikE )engawasE
1=uru )4E )engembangan
)elatih
urikulum dan (eknologi
E (utor G Hasilitator
ependidikan
9
E )engembang tes
E )engembangan )endidikan
E )ustakawan Tenaga Teknis
E aboranE (eknisi Sumber elajarE
E (eknisi Sumber
)elatih 1!lahraga4 > esenian G
elajarSanggar elajarE
eterampilan
)etugas (<
E )etugas (<
(abel $. Jenis-jenis tenaga kependidikan untuk lingkungan Departemen )endidikan Nasional Sedangkan menurut 9artati Sukirman 1&:::#34, tenaga kependidikan dibagi atas # a. (enaga pendidik (enaga pendidik adalah personil di lembaga pelaksanaan pendidikan yang melakukan salah satu aspek atau seluruh kegiatan 1proses4 pendidikan, mikro ataupun makro. "danya tenaga pendidik selain mengajar secara teori juga diharapkan dapat membimbing anak didiknya. b. )engajar )engajar adalah personil yang
secara legal
profesional
bertugas
melaksanakan kegiatan pendidikan. )engajar tidak hanya dikonotasikan sebagai pemberi materi pelajaran saja, melainkan utuh sebagai pendidik, hanya saja pendidikannya dilakukan melalui materi pelajaran tertentu. c. )embimbing )embimbing adalah personil yang bertugas melaksanakan kegiatan pendidikan yang khas, yaitu tertuju pada orang-orang yang bermasalah secara psikologis-rohaniah atau sosial. d. Super/isor pendidikan
10
Super/isor pendidikan adalah personil yang bertugas melaksanakan kegiatan pendidikan terhadap para pengajar dan pembimbing dalam pelaksanaan tugasnya. e. (enaga administrator pendidikan "dministrator
pendidikaan
merupakan
personil
yang
bertugas
melaksanakan kegiatan pengelolaan penyelenggaraan pendidikan. )ersonil yang meiliki wawasan pendidikan yang luas dan kemampuan administratorial pengelolaan penyelenggaraan pendidikan. elompok administrator tersebut meliputi# $4 )erencana pendidikan professional &4 )engembang kurikulum pendidikan '4 )eneliti dan pemngembang pendidikan 64 )erancang sarana dan media pendidikan
f. (enaga teknisi pendidikan Merupakan orang-orang yang bertugas memberikan layanan pendidikan melalui pendekatan kondisional 1 fasilitas dan layanan khusus4. (enaga teknisi pendidikan ini dapat meliputi# $4 )ustakawan pendidikan &4 )etugas pusat sumber belajar '4 aboran-pendidik (enaga kependidikan merupakan hasil analisis jabatan yang dibutuhkan oleh suatu sekolah atau satuan organisasi yang lebih luas. Sejalan dengan << No.&& (ahun $222 tentang pemerintahan daerah dan )) No.&7 (ahun &::: tentang ewenangan )emerintah dan ewenangan )ro/insi sebagai daerah otonom, maka jenis-jenis tenaga kependidikan dapat ber/ariasi sesuai kebutuhan organisasi yang bersangkutan.
11
BAB III PENUTUP
A. 'esim(ulan erdasarkan pembahasan dan tanggapan yang telah diuraikan maka kelompok kami dapat mengambil simpulan bahwa profesi pada hakekatnya merupakan suatu pekerjan tertentu yang menuntut persyaratan khusus dan istimewa sehingga meyakinkan dan memperoleh kepercayaan pihak yang memerlukannya. Suatu profesi menuntut profesionalisme melalui suatu proses yang disebut dengan profesionalisasi, dimana profesionalisme menunjuk kepada komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya dan terus-menerus mengembangkan strategi-strategi yang digunakannya dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan profesinya.
DA,TAR PUSTA'A
12
Danim. Sudarwan, hairil. &:$:. Profesi Kependidikan, andung# "lfabeta )idarta, Made. &::I. Landasan Kependidikan.Jakarta # ineka 0ipta Soetjipto dan aflis osasih. $22$. Profesi Keguruan. Jakarta# ineka 0ipta
13