Retinopati Diabetic Merupakan kelainan retina akibat dari komplikasi diabetes yang menyebabkan kebutaan, biasanya timbul setelah penderita menderita diabetes mellitus selama 5 – 15 tahun. Dimana angka kejadian pada wanita lebih banyak daripada pria . Umur yang terbanyak menderita retinopati diabetika adalah 50 – 65 tahun. (Valero & Droilhet, 2004)
Bentuk Retinopati Diabetic Retinopati Non Proliferatif
Retinopati Proliferatif
Merupakan stadium awal dari proses penyakit ini. Selama menderita diabetes, keadaan ini menyebabkan dinding pembuluh darah kecil pada mata melemah. Timbul tonjolan kecil pada pembuluh darah tersebut (mikroaneurisma) yang dapat pecah sehingga membocorkan cairan dan protein ke dalam retina.
Retinopati non proliferatif dapat berkembang menjadi retinopati proliferatif yaitu stadium yang lebih berat pada penyakit retinopati diabetik. Retinopati diabetic proliferatif adalah neovaskularisasi (pertumbuhan) pembuluh darah baru yang rapuh pada permukaan retina. Pembuluh darah yang abnormal ini mudah pecah, sehingga terjadi perdarahan pada pertengahan bola mata yang menghalangi penglihatan.
MyHEALTH - Diabetik Retinopati.mp4
Faktor Pencetus Diabetes militus Asupan makanan Obesitas
Manifestasi Klinis Gejala subjektif yang dapat ditemui dapat berupa : - Kesulitan membaca - Penglihatan kabur - Ada titik gelap ditengah lapangan pandang - Penglihatan tiba-tiba menurun pada satu mata - Melihat lingkaran-lingkaran cahaya. - Kebutaan
Gejala objektif yang dapat ditemukan pada retina dapat berupa: - Mikroaneurismata - Pendarahan dapat dalam bentuk titik, garis, dan bercak yang biasanya dekat mikroaneurisma dipolus posterior. - Dilatasi pembuluh darah - infiltrasi lipid ke dalam retina - cotton wool patches - Pembuluh darah baru (Neovaskularisasi) pada retina biasanya terletak dipermukaan jaringan - Edema retina