REPRESENTASI ADAT JAWA DALAM VIDEO KLIP (Analisis Semiotika Roland Barthes terhadap Video Klip Teman Hidup oleh Tulus)
NAMA
:Mentari S. Tridika
NIM
: 1400410035
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS SOSIAL DAN EKONOMI UNIVERSITAS SURYA SERPONG 2015
KATA PENGANTAR Puji dan syukur peneliti panjatkan ke Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, serta kasih penyertaanNya, peneliti dapat menyelesaikan makalah penelitian yang berjudul “Representasi Adat Jawa dalam Video Klip (Analisis Semiotika Roland Barthe dalam Video Klip Teman Hidup oleh Tulus)“ dengan tepat waktu. Peneliti berterima kasih atas segala bantuan yang telah peneliti terima. Untuk itu peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. orang tua yang telah memberi semangat, dukungan, doa, dan restu untuk kemudahan dalam belajar selama ini; 2. Bapak Salim Alatas S.Sos., M.Si., selaku dosen mata kuliah Komunikas Massa di Surya University yang telah memberikan materi penjelasan, bimbingan, dan kesempatan dalam penyusunan penelitian ini; 3. rekan-rekan mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Surya angkatan 2014 yang telah memberikan bantuan dalam penyelesaian penelitian ini. Peneliti menyadari makalah penelitian ini masih jauh dari sempurna, maka saran dan kritik dari pembaca sangat diharapkan
Serpong, Desember 2015 Peneliti
i
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.............................................................................................i DAFTAR ISI...........................................................................................................ii 1. BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1 1.1 Latar Belakang.............................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah........................................................................................3 1.3 Tujuan Penelitian........................................................................................4 2. TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................5 2.1 Representasi................................................................................................5 2.2 Teori Semiotika Roland Barthe.................................................................. 5 3. METODOLOGI PENELITIAN........................................................................6 3.1 Paradigma Penelitian...................................................................................6 3.2 Pendekatan Penelitian..................................................................................6 3.3 Teknik Pengumpulan Data..........................................................................6 3.4 Metode Penelitian........................................................................................7 3.5 Teknik Analisis Data...................................................................................7 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Representasi Adat Jawa dalam Video Klip Teman Hidup oleh Tulus........8 4.2 Makna Denotasi, Konotasi, dan Mitos dalam Video Klip Teman Hidup oleh Tulus....................................................................................................................9
ii
5. PENUTUP 5.1 Simpulan....................................................................................................14 5.2 Saran..........................................................................................................14 DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Komunikasi merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia yang tidak bisa dihilangkan eksistensinya. Maka dari itu, komunikasi mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam sejarah peradaban manusia. Salah satu bagian dari komunikasi yang berkembang sangat pesat yaitu komunikasi massa. Komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa. Media massa dibagi menjadi dua, yaitu media cetak dan media elektronik. Media cetak terdiri dari koran, majalah, tabloid, dan lain-lain. Sedangkan media elektronik seperti radio, televisi, film, dan video (Syahputra 2012). Melalui media massa, segala bentuk informasi akan disampaikan dengan mudah tanpa batasan ruang dan waktu. Video yang merupakan salah satu bentuk dari media massa memiliki peranan dan pengaruh yang cukup kuat kepada masyarakat. Video termasuk dalam media massa elektronik yang karakteristiknya serupa dengan film (Sanjaya 2012). Video merupakan rekaman gambar hidup yang didukung dengan adanya suara. Video berasal dari bahasa Latin “video-vidi-visum” yang artinya melihat (mempunyai daya penglihatan) atau dapat melihat (Siwi 2012). Video menjadi sarana baru yang dijadikan untuk menyebarkan hiburan, peristiwa, cerita, lawak, serta musik. Video dapat digunakan dalam dunia musik, salah satunya digunakan sebagai video klip. Perkembangan video klip berkaitan erat dengan perkembangan industri musik. Pada industri musik dunia, video klip dipelopori oleh penyanyi legendaris Michael Jackson dan Madonna yang di dalam videonya tidak hanya sekadar menari dan bernyanyi di panggung, melainkan tetap berdiri di atas skenario dan storyboard yang pastinya sudah ditentukan. Video klip mulanya merupakan sarana promosi lagu atau album bagi pemusik, penyanyi, maupun grup musik (Sanjaya 2012). Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, maka perkembangan video juga ikut berkembang pesat.
1
Di Indonesia, video klip mulai berkembang sejak tahun 1990-an dibarengi dengan menjamurnya stasiun televisi swasta. Berkembangnya televisi dan media lainnya seperti internet juga berperan dalam berkembangnya video klip itu sendiri. Pada eranya, terdapat program khusus yang dibuat untuk mengapresiasikan karya video musik yaitu VMI (Video Musik Indonesia). Acara ini pertama kali disiarkan oleh TVRI yang kemudian berpindah tayang ke stasiun televisi swasta (Pertiwi 2007). Kehadiran video klip memberikan warna kepada industri musik. Dalam pembuatan video klip dibutuhkan ide dan kreatifitas. Video klip yang menarik menambah minat penikmat musik. Selain itu, konten dalam video klip juga memberikan kesan tersendiri kepada penonton. Tema budaya dalam video klip memberikan perhatian berbeda kepada penikmat musik. Kebudayaan menempati posisi sentral di seluruh tatanan kehidupan manusia. Budaya identik dengan yang namanya adat istiadat. Istilah “adat” berasal dari bahasa Arab yang kalau diterjemahkan ke dalam ke Bahasa Indonesia yaitu “kebiasaan”. Adat atau kebiasaan yang dimaksud adalah tingkah laku seseorang atau sekelompok masyarakat yang dilakukan secara terus-menerus dan kemudian diikuti oleh keturunannya dalam waktu yang lama (Ragawino 2010). Setiap bangsa negara ataupun daerah pasti memiliki adat-istiadatnya tersendiri yang berbeda satu dengan yang lainnya. Adat-istiadat mencerminkan kepribadian dari suatu masyarakat atau suatu bangsa (Ragawino 2010). Salah satu adat-istiadat yang kental dan familiar di masyarakat Indonesia adalah adat Jawa. Menurut Karkono Kamajaya, perwujudan budi manusia Jawa yang mencakup ide, cita-cita, kemauan, dan semangat untuk mencapai kesejahteraan, keselamatan, dan kebahagiaan lahir dan batin. Kebudayaan Jawa sudah ada dari jaman pra-sejarah. Kebudayaan Jawa kemudian menyerap budaya dari pendatang-pendatang seperti Cina dan India (Kamajaya 1995). Budaya Jawa mengutamakan keselarasan, keseimbangan, dan keserasian dalam kehidupan sehari-hari. Budaya Jawa menjunjung tinggi kesopanan dan kesederhanaan. Seorang penyanyi muda pendatang baru, Muhammad Tulus Rusydi, mencoba untuk menggambarkan adat Jawa pada salah satu video klipnya. Tulus merupakan penyanyi pendatang baru yang cepat menarik perhatian banyak penikmat musik. Menurut situs resminya, Tulus merilis album perdananya yang
2
bertajuk TULUS pada tahun 2011. Dalam album TULUS, Tulus mengambil peran sebagai penyanyi, penulis lagu, komposer, bahkan koproduser. Atas prestasinya, ia mendapat penghargaan sebagai pendatang baru terbaik oleh Majalah Rolling Stone 2013 (TULUS Official Site t.thn.). Dalam album TULUS, terdapat salah satu lagu berjudul Teman Hidup. Lagu ini mengisahkan tentang seseorang yang merasa nyaman dengan pasangannya. Dalam video klip Teman Hidup, Tulus menampilkan adat Jawa. Adat Jawa diperlihatkan dari kisah pernikahan sepasang suami istri. Makna dari lagu tidak berhubungan dengan adat Jawa itu, melainkan lebih ditekankan pada keadaan pasangan suami istri tersebut. Meskipun demikian, adat Jawa dalam video klip ini tidak hanya sebagai tempelan saja. Adat Jawa diperlihatkan sebagai sarana untuk mempererat hubungan antara kedua pasangan suami istri. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai makna yang terdapat dalam video klip Teman Hidup oleh Tulus, peneliti akan menganalisis tentang representasi adat Jawa dan arti dari video klip ini menggunakan analisis semiotika yang dikembangkan oleh Roland Barthes. Roland Barthes membagi semiotika ke dalam 2 tingkatan pertandaan, yaitu tingkat denotasi dan konotasi. Denotasi adalah makna yang bisa terlihat langsung oleh panca indera atau dengan kata lain makna yang tersurat. Sedangkan konotasi adalah makna yang muncul akibat terlibatnya emosi dan perasaan atau dengan kata lain makna yang tersirat. Di samping itu, terdapat unsur mitos yang merupakan kembangan dari makna konotasi dan denotasi yang kemudian dimaknai sebagai nilai kebudayaan dalam kehidupan sosial.
1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana representasi adat Jawa dalam video klip Teman Hidup oleh Tulus? 2. Bagaimana makna denotasi, konotasi, dan mitos dalam video klip Teman Hidup oleh Tulus?
3
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Akademis Dari segi akademis, penelitian ini bertujuan untuk memberikan pengertian mengenai representasi adat Jawa, makan denotasi, konotasi, dan mitos dalam video klip Teman Hidup oleh Tulus. 1.3.2 Tujuan Praktis Secara praktis, tujuan dari penelitian ini adalah menguraikan dan menjelaskan representasi adat Jawa, makna denotasi, konotasi, dan mitos dalam video klip Teman Hidup oleh Tulus.
4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Representasi Representasi berasal dari kata represent yang bermakna stand for. Representasi juga berarti suatu tindakan yang menghadirkan sesuatu lewat sesuatu yang berada di luar dirinya, seperti simbol. Representasi merujuk pada proses di mana realitas disampaikan dalam komunikasi melalui kata-kata, bunyi, citra, atau kombinasinya. Disimpulkan bahwa representasi merupakan produksi makna lewat bahasa. Bahasa yang dimaksudkan adalah simbol-simbol dan tanda yang tertulis, lisan, maupun gambar. Melalui bahasa inilah seseorang dapat mengungkapkan pikiran, konsep, dan ide-ide tentang sesuatu (BAB II Kajian Pustaka Representasi 2009).
2.2 Teori Semiotika Roland Barthes Teori yang akan digunakan dalam menganalisis penelitian adalah teori semiotika yang dikembangkan oleh Roland Barthes. Teori ini membahas mengenai tanda. Dalam pengembangannya, Roland Barthes menekankan semiotik antara teks dengan pengalaman personal dan kultur penggunanya. Gagasan Barthes ini dikenal dengan order of signification. Barthes membagi semiotik ke dalam 2 tingkatan, yang pertama adalah denotasi di mana makna yang bisa dilihat dengan indera atau makna sebenarnya sesuai kamus. Dalam denotasi terjadi hubungan antara signifier (penanda) dan signified (petanda). Yang kedua yaitu konotasi, di mana makna yang muncul dari pengalaman kultural dan personal atau maknanya tidak bisa langsung dilihat (tersirat). Barthes juga melihat aspek lain dari penandaan yaitu “mitos” yang menandai suatu masyarakat. Di mitos, tanda yang ada akan menjadi penanda baru yang kemudian akan memiliki petanda kedua dan membentuk tanda baru (Dewi t.thn.).
5
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Paradigma Penelitian Paradigma yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivisme. Paradigma ini memandang ilmu komunikasi sebagai analisis sistematis terhadap socially meaningful action melalui pengamatan langsung terperinci terhadap perilaku sosial dalam latar sehari-hari yang alamiah. Paradigma konstruktivisme membantu dalam memahami dan menafsirkan bagaimana para pelaku sosial memelihara dunia sosial mereka (UII 2013). Peneliti akan mengkontruksi data dari sumber berbeda-beda secara terus menerus yang kemudian akan membentuk informasi baru. Dalam penelitian ini, peneliti ingin meneliti konstruksi masyarakat yang dilakukan oleh Tulus dalam merepresentasikan adat Jawa dari video klip Teman Hidup, dan menganalisis makna denotasi, konotasi, dan mitos dari video klip tersebut.
3.2 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang akan digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan melibatkan observasi dan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti.
3.3 Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu berupa studi pustaka dan observasi terhadap objek penelitian. Observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah mengamati video klip Teman Hidup oleh Tulus untuk mengetahui makna yang terdapat dalam video klip tersebut. Data yang peneliti dapatkan didapat dari jurnal dan artikel yang diakses melalui internet.
6
3.4 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Dalam metode ini terdapat upaya untuk mendeskripsikan, mencatat, dan menganalisis objek yang diteliti. Penggunaan metode ini dilakukan agar peneliti dapat menguraikan dan memahami representasi adat Jawa dalam video klip Teman Hidup oleh Tulus.
3.5 Teknik Analisis Data Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif, yaitu di mana peneliti akan menguraikan dan menjelaskan secara terperinci fenomena-fenomena yang tidak dapat diukur.
7
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Representasi adat Jawa dalam Video Klip Teman Hidup oleh Tulus Teman Hidup merupakan lagu dengan tema kasih dan jatuh cinta. Disebutkan di liriknya tentang seseorang yang sudah merasakan kenyamanan terhadap pasangannya dan menginginkan pasangan tersebut supaya dapat selalu bersama untuk selamanya dalam kondisi apa pun. Dalam video klip ini, Tulus menghadirkan sepasang suami istri dengan berlatar adat Jawa. Adat Jawa dapat dilihat di awal mula video dengan hadirnya batik yang merupakan kain khas Jawa. Pemakaian blangkon oleh sang istri ke suaminya menandakan layanan yang dilakukan seorang istri kepada suami, ini menunjukkan adanya tanggung jawab. Adat Jawa kental dengan tata krama dan kesopanan. Ada pula keris yang diselipkan ke kain suami. Indahnya rumah tangga pasangan suami istri dibalut dengan kesederhanaan yang digambarkan dengan keseharian mereka di rumah. Kasih atau cinta terasa begitu kuat saat menyaksikan video ini. Adat Jawa tidak ditaruh sebagai pajangan saja, tetapi adat Jawa menjadi sarana keintiman bagi pasangan suami istri tersebut. Tulus merupakan sosok yang mencintai Indonesia, ia ingin menonjolkan Indonesia di setiap karyanya. Dalam video klip Teman Hidup, adat Jawa ditonjolkan dari awal hingga akhir video. Adat Jawa digambarkan sebagai sesuatu yang harmonis dan hangat. Kebersamaan dalam keluarga disajikan begitu hangat dengan kesederhanaan penuh tanpa kemewahan. Dipadukan dengan dengan hadirnya atribut-atribut pakaian khas Jawa yang dikenakan sang suami karena ia bekerja di sebuah museum. Adat Jawa tidak dimunculkan melalui lirik atau tulisan apa pun, melainkan dengan gambar dan gerakan serta penghadiran hal-hal yang identik atau menjadi ciri khas adat Jawa. Keadaan rumah sederhana dengan tembok kasar dan masih menggunakan sumur menggambarkan bahwa adat Jawa masih tradisional. Menyantap makanan dengan duduk bersama di lantai serta makanan yang ditaruh di lantai juga menggambarkan keserhadaan dan keselarasan akan kebahagiaan. Senyum yang
8
terpancar dari setiap anggota keluarga menandakan bahwa mereka dipenuhi dengan ucapan syukur atas apa yang diberikan Sang Pencipta. Tulus sangat menonjolkan kebahagiaan dan kehangatan keluarga di balik kesederhanaan. Penghadiran blangkon, keris, batik, dan bahasa tubuh seperti cium tangan merepresentasikn adat Jawa dalam video klip ini. Selain itu, adat Jawa juga direpresentasikan dengan kesederhanaan, kesopanan, dan kebahagiaan.
4.2 Makna denotasi, konotasi, dan mitos dalam video klip Teman Hidup oleh Tulus Berdasarkan teori yang dipakai peneliti untuk menganalisis, yaitu teori semiotika yang dikembangkan oleh Roland Barthes, terdapat 3 unsur yang dapat digunakan untuk memahami makna yang terdapat dalam video klip Teman Hidup oleh Tulus. Unsur-unsur tersebut yaitu denotasi, konotasi, dan mitos. Denotasi adalah makna yang muncul ke permukaan dan dapat dilihat dan ditangkap secara langsung oleh indera. Konotasi adalah makna yang ditangkap dengan melibatkan emosi dan perasaan serta tersirat. Sedangkan mitos adalah nilai kebudayaan yang muncul setelah munculnya makna konotasi. Peneliti hanya mengambil scene yang memiliki makna denotasi, konotasi, dan mitos.
Scene
Denotasi Seorang
Konotasi
bapak Bapak itu bangun Seorang
sedang
bersiap- lebih pagi dari rumah
siap untuk kerja, anaknya sedangkan anaknya
bekerja. tertidur
pulas.
kepala tangga
untuk bekerja keras demi keluarganya, merepresentasikan tanggung jawab.
Seorang
istri Istri
mengikatkan tali membantu di
Mitos
pinggang suaminya
itu Seorang
istri
bertugas
untuk
untuk melayani
suami,
suaminya.
9
memakai
kain merepresentasikan
batik. Bapak
kerendahan hati.
memakai Bapak itu sedang Seorang
baju adat Jawa.
bersiap-siap
kepala
rumah
tangga
untuk berangkat membanting kerja.
tulang
untuk
menghidupi keluarganya. Istri keris
menaruh Istri ke
itu Seorang
istri
dalam membantu suami bertugas
untuk
untuk meletakkan melayani
suami,
kain suami.
keris di pinggang merepresentasikan bagian belakang. Istri
memegang Istri
kepala suami.
kerendahan hati.
membantu Seorang
istri
suami memasang bertugas
untuk
blangkon
di melayani
kepalanya.
suami,
merepresentasikan kerendahan hati.
Istri
mencium Istri
tangan suami.
melepas Seorang
suami
yang menghormati
berpamitan akan
istri
dan suaminya. pergi
bekerja. Seseorang
Seseorang
mengayuh sepeda. pergi
akan Dibandingkan bekerja naik
kendaraan
dengan
bermotor,
orang
menggunakan
ini lebih memilih
sepeda.
naik
sepeda,
merepresentasikan kesederhanaan.
10
Sekelompok
Sekelompok
Kebersihan
dan
orang
berkain orang itu sedang kesederhanaan
batik
berjalan menuju
tidak
bagian
tempat sehingga
tidak
dalam menggunakan alas
menggunakan alas museum.
kaki.
kaki. Seorang
wanita Wanita
itu Kebanggaan
dan
tertawa duduk di menceritakan
kebahagiaan
dekat kasur sambil tentang
tersendiri dimiliki
membawa album keluarganya foto.
di untuk diceritakan
rumahnya.
kepada orang lain serta kesederhanaan tempat tinggal.
Seorang
wanita Wanita
itu Seorang istri dan
sedang memasak mempersiapkan di
dapur
yang makanan
sederhana.
ibu memiliki peran
untuk dan
suami
dan jawab
anaknya.
tanggung untuk
melayani keluarga, merepresentasikan kerendahan hati.
Seorang
wanita Wanita
itu Seorang
istri
sedang
mengurusi
kain bertugas
untuk
mengangkat
batik yang biasa melayani
suami,
jemuran.
dipakai
suami merepresentasikan
saat bekerja. Seorang sedang kain batik.
wanita Wanita
kerendahan hati. itu Seorang
istri
kain bertugas
untuk
batik yang biasa melayani
suami,
melipat mengurusi
dipakai
suami merepresentasikan
saat bekerja.
kerendahan hati.
11
Seorang sedang
pria Pria itu sedang Gerakan tertawa menjelaskan
sambil menunjuk budaya dan
kirinya
yang
Jawa diangkat
mengangkat kepada
satu tangan.
tangan
saat
menjelaskan
wisatawan.
merepresentasikan kesopanan.
Keadaan
rumah Tempat
bagian belakang.
biasa Merepresentasikan
keluarga
kesederhanaan.
menghabiskan waktu. Makanan ditaruh Keluarga di lantai.
makan
akan Makan
lesehan
bersama merepresentasikan
secara lesehan.
kesederhaan
dan
kebersamaan. Seorang
ibu Ibu
mengambil
itu Hormat
nasi mengambil
serta
nasi kerendahan
hati
untuk ditaruh di di piring pertama istri dan anak yang piring.
untuk
diberikan mendahulukan
kepada suaminya. suami bapaknya
dan makan
terlebih dahulu. Sebuah keluarga Keluarga itu akan Kebersamaan dan duduk
bersama makan bersama.
secara
lesehan
sebuah
mengelilingi makanan
kebahagiaan
dalam yang
keluarga sebuah
kesederhanaan.
ditaruh di lantai. Anak
dan
istri Bapak itu sedang Penunjukkan rasa
memandangi
bernyanyi untuk terima kasih dan
bapak dan suami istrinya.
kasih
yang
kepada istri.
sedang
sayang
berdiri.
12
Istri
mencium Istri
Istri menunjukkan
tangan suami di mengucapkan depan anaknya.
terima
ucapan
syukur
kasih pada suaminya di
kepada suami.
depan
anak-anak
supaya
dapat
diteladani.
Dalam setiap scene terlampir, terdapat ketiga makna denotasi, konotasi, dan mitos. Adanya makna denotasi membuat penonton video klip ini melihat bagaimana adat Jawa dalam kesehariannya. Melalui makna konotasi, penonton dapat mengerti bagaimana adat dan budaya Jawa memiliki kesederhanaan serta mementingkan kesopanan. Penyampai pesan, yaitu Tulus, ingin penonton dapat memahami adat dan budaya yang terbentuk dari sebuah tingkah laku sederhana seperti yang ditampilkan dalam video klip Teman Hidup miliknya.
13
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti, disimpulkan bahwa adat Jawa yang terdapat dalam video klip Teman Hidup oleh Tulus direpresentasikan
dengan
kesederhanaan
dan
aktifitas
dalam
keluarga.
Dihadirkannya sepasang suami istri dengan berlatar adat Jawa membuat penonton mengerti bahwa adat Jawa mengutamakan kesopanan, kerendahan hati, dan kasih sayang dalam kehidupan. Selain itu, hadirnya atribut khas Jawa seperti blangkon, keris, dan batik juga menambah kesan adat Jawa. Tulus juga ingin menyampaikan bahwa keabadian cinta dapat diperoleh dengan berperilaku baik kepada pasangan, hal ini dapat dilihat dari adat Jawa seperti cium tangan, memasak, mengucap terima kasih, sopan, berkorban, dan lainnya yang terdapat dalam video klip ini. Selain itu, Tulus ingin penonton dapat berperilaku seperti pasangan dan keluarga yang ada di dalam video klip ini.
5.2 Saran Masyarakat atau penonton yang menyaksikan video klip Teman Hidup oleh Tulus ini diharapkan untuk dapat lebih bijaksana dalam memahami makna yang ingin diberikan oleh penyampai pesan. Makna yang diserap lebih baik makna yang tersirat dan bukan makna yang sekadar ditangkap oleh indera.
14
DAFTAR PUSTAKA
"BAB II Kajian Pustaka Representasi." UPN JATIM. 2009. http://eprints.upnjatim.ac.id/4652/2/file2.pdf (accessed 12 09, 2015). Dewi, AK. "Semiotika Bagian I." CORE. n.d. http://core.ac.uk/download/pdf/12238120.pdf (accessed 12 09, 2015). Kamajaya, Karkono. Kebudayaan Jawa: Perpaduannya dengan Islam. Yogyakarta: IKAPI, 1995. Pertiwi, R. "Pembuatan Video Klip Lagu "Kau T'lah Pergi" sebagai Media Promosi Berbasis Multimedia untuk Band Potato." AMIKOM. 2007. http://repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_06.12.1899.pdf (accessed 12 08, 2015). Ragawino, Bewa. "Pengantar dan Asas-Asas Hukum Adat Indonesia." UNPAD. 2010. http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2009/05/pengantar_dan_asas_asas_hukum_adat_istiadat.p df (accessed 12 09, 2015). Sanjaya, Y.B. "Makna Ikon Video Klip (Analisis Semiotika Video Klip Armada Racun "Amerika" Versi 1)." UKSW. 2012. http://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1067/2/T1_362007074_B AB%20I.pdf (accessed 12 08, 2015). Siwi, U. "Analisis Semiotika Penggunaan Video dalam Kemampuan Menyimak Dongeng pada Siswa Kelas V SD Negeri Panjatan." UNY. 2012. http://eprints.uny.ac.id/9809/3/BAB%202%20-08108244022.pdf (accessed 12 08, 2015). Syahputra, D. "Pengertian Komunikasi Massa." USU. 2012. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/32702/3/Chapter%20II.pd f (accessed 10 06, 2015). TULUS Official Site. n.d. situstulus.com. UII. "Paradigma Penelitian." UII. 04 23, 2013. http://communication.uii.ac.id/images/PERKULIAHAN/paradigma%20pe nelitian%20%5Bcompatibility%20mode%5D.pdf (accessed 12 09, 2015).
15