BAB I PENDAHULUAN
Obesitas merupakan suatu penyakit multifaktorial, yang terjadi akibat akumulasi jaringan lemak berlebihan, sehingga dapat mengganggu kesehatan. Obesitas terjadi bila besar dan jumlah sel lemak bertambah pada tubuh seseorang. Bila seseorang bertambah berat badannya maka ukuran sel lemak akan bertambah dan kemudian jumlahnya bertambah banyak. 1 Pada Pada masa masa kedo kedokt kter eran an ilmi ilmiah ah (150 (1500 0 hing hingga ga seka sekara rang ng)) obes obesit itas as dipe dipela laja jari ri deng dengan an menggunakan ilmu anatomi, histologi, fisiologi, kimia dan biokimia, genetika dan biologi molekuler, farmakologi, ilmu saraf dan kedokteran klinik. ebelum era ilmiah (a!al 1500") dilaporkan adanya orang#orang dengan obesitas masif dengan berat badan berkisar $%0#&%5 kg. 1 au'ages au'ages dan ullen pertama kali menoba melakukan klasifikasi klasifikasi obesitas. obesitas. *stilah *stilah yang dipakai pada saat itu adalah polysarcie adalah polysarcie.. Pada abad ke 1+ kata obesitas- mulai menggantikan nama#nama sebelumnya seperti polysarcie, seperti polysarcie, embonpoint embonpoint dan corpulence dan corpulence.. 1 aat ini kita hidup pada masa dimana berat badan lebih (*ndeks masa tubuh *"/ $#$&,+ kg2m$) dan obesitas (*"/ $5#0 kg2m$) sudah menjadi suatu epidemi, dengan dugaan bah!a peningkatan pre'alensi obesitas akan menapai 503 pada tahun $0$5 bagi negara#negara maju. 1 Obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan yang sukar diatasi. 4okter dan tenaga kesehatan dari semua subspesialis, saat ini menghadapi dampak dari peningkatan epidemi obesiatas, baik di klinik maupun di rumah sakit. egagalan para dokter dan spesialis dalam mengatasi peningkatan problem abad dua puluh satu ini, telah membuat masyarakat berpaling pada program yang diiklankan, yang menjanjikan, karena mengklaim mempunyai efek yang epat dan menyembuhkan bagi masalah kosmetik- yang menakutkan ini. Belum lagi, media masa yang mendominasi iklan pengobatan o'er!eight atau obesitas yang tidak jelas dan kurang memili bukti#bukti ilmiah. aat ini sebenarnya tenaga kesehatan harus lebih tahu mengenai regulasi berat badan, mekanisme perkembangan berat badan dan obesitas, dan banyaknya komorbidas yang berhubungan dengan hampir semua subspesialisasi. arena dengan dengan mendalami mendalami ini kita dapat melakukan melakukan pendekatan komprehensif komprehensif pengobatan pengobatan yang efektif bagi obesitas.1
BAB II 1
PEMBAHASAN
II.1 DEFINISI
Obesitas merupakan suatu kelainan kompleks pengaturan nafsu makan dan metabolisme energi yang dikendalikan oleh beberapa faktor biologik spesifik. 6aktor genetik diketahui sangat berpengaruh bagi perkembangan penyakit ini. eara fisiologis, obesitas didefinisikan sebagai suatu keadaan dengan akumulasi lemak yang tidak normal atau berlebihan di jaringan adiposa sehingga dapat mengganggu kesehatan. 1 eadaan obesitas ini, terutama obesitas sentral, meningkatkan risiko penyakit kardio'askular karena keterkaitannya dengan sindrom metabolik atau sindrom resistensi insulin yang terdiri dari resistensi insulin2hiperinsulinemia, intoleransi glukosa2diabetes melitus, dislipidemia, hiperuriemia, gangguan fibrinolisis, hiperfibrinogenemia dan hipertensi. 1
II.2 EPIDEMIOLOGI
aat ini diperkirakan jumlah orang di seluruh dunia dengan *"/ 0kg2m $ melebihi $50 juta orang, yaitu sekitar 73 dari populasi orang de!asa di dunia. Bila kita mempertimbangkan masing#masing negara, kisaran pre'alensi obesitas meliputi hampir semua spektrum, dari 8 53 di hina, 9epang dan negara#negara :frika tertentu sampai lebih dari 753 di daerah urban amoa.1 Pre'alensi obesitas berhubungan dengan urbanisasi, perubahan status ekonomi dan mudahnya mendapatkan makanan serta banyaknya jumlah makanan yang tersedia. ;al ini berdampak pada peningkatan pre'alensi obesitas pada berbagai negara, termasuk *ndonesia.
II.3 PATOFISIOLOGI2 2
Pengaturan keseimbangan energi diperankan oleh hipotalamus melalui proses fisiologis, yaitu = pengendalian rasa lapar dan kenyang, mempengaruhi laju pengeluaran energi dan regulasi sekresi hormon yang terlibat dalam pengaturan penyimpanan energi, melalui sinyal#sinyal efferent yang berpusat di hipotalamus setelah mendapatkan sinyal afferent dari perifer terutama dari jaringan adipose serta dari usus dan jaringan otot. inyal# sinyal tersebut bersifat anabolik (meningkatkan asupan makanan, menurunkan pengeluaran energi) dan katabolik (anoreksia, meningkatkan pengeluaran energi) dan dibagi menjadi $ kategori, yaitu sinyal pendek dan sinyal panjang. inyal pendek (situasional) yang mempengaruhi porsi makan dan !aktu makan serta berhubungan dengan faktor distensi lambung dan peptida gastrointestinal, yaitu kolesistokinin () yang mempunyai peranan paling penting dalam menurunkan porsi makan dibanding glukagon, bombesin dan somatostatin. inyal panjang yang diperankan oleh fat-derived hormon leptin dan insulin yang mengatur penyimpanan dan keseimbangan energi. 4idalam sistem ini leptin memegang peran utama sebagai pengendali berat badan. umber utama leptin adalah jaringan adiposa, yang disekresi langsung masuk ke peredaran darah dan kemudian menembus sa!ar darah otak menuju ke hipotalamus. :pabila asupan energi melebihi dari yang dibutuhkan maka massa jaringan adiposa meningkat, disertai dengan peningkatan kadar leptin dalam peredaran darah. >eptin kemudian merangsang anorexigenic center di hipotalamus agar menurunkan produksi ?P@, sehingga terjadi penurunan nafsu makan dan asupan makanan. 4emikian pula sebaliknya bila kebutuhan energi lebih besar dari asupan energi, maka massa jaringan adiposa berkurang dan terjadi rangsangan pada orexigenic center di hipotalamus yang menyebabkan peningkatan nafsu makan dan asupan makanan. Pada sebagian besar orang obesitas, mekanisme ini tidak berjalan !alaupun kadar leptin didalam darah tinggi dan disebut sebagai resistensi leptin. Beberapa neurotransmiter, yaitu norepineprin, dopamin, asetilkolin dan serotonin berperan juga dalam regulasi keseimbangan energi, demikian juga dengan beberapa neuropeptide dan hormon perifer yang juga mempengaruhi asupan makanan dan berperan didalam pengendalian kebiasaan makan. ?europeptide#neuropeptide ini meliputi neuropeptide @ (?P@), melanin#onentrating hormone, ortiotropin#releasing hormone (A;), bombesin dan somatostatin. ?P@ dan A; terdapat di nukleus para'entrikuler (P?) yang terletak di bagian dorsal dan rostral 'entromedial hypothalami (";), sehingga lesi pada daerah ini akan mempengaruhi kebiasaan makan dan keseimbangan energi. ?P@ merupakan neuropeptida perangsang nafsu makan dan diduga berperan didalam respon fisiologi terhadap starvasi dan obesitas. ?ukleus "; merupakan satiety center / anorexigenic center . timulasi pada nukleus "; akan menghambat asupan makanan dan kerusakan nukleus ini akan menyebabkan makan yang berlebihan (hiperfagia) dan obesitas. edang nukleus area lateral hipotalamus (>;:) merupakan feeding center / orexigenic center dan memberikan pengaruh yang berla!anan. >eptin dan insulin yang bekerja pada nukleus aruatus (:A), merangsang neuron proopimelanoortin 2 oain and amphetamine#regulated transript (PO"2 :A/) dan 3
menimbulkan efek katabolik (menghambat nafsu makan, meningkatkan pengeluaran energi) dan pada saat yang sama menghambat neuron ?P@2:CAP ( agouti related peptide) dan menimbulkan efek anabolik (merangsang nafsu makan, menurunkan pengeluaran energi). Pelepasan neuropeptida#neuropeptida ?P@2:CAP dan PO"2:A/ oleh neuron#neuron tersebut kedalam nukleus P? dan >;:, yang selanjutnya akan memediasi efek insulin dan leptin dengan ara mengatur respon neuron#neuron dalam nukleus traktus solitarius (?/) di otak belakang terhadap sinyal rasa kenyang (oleh kolesistokinin dan distensi lambung) yang timbul setelah makan. inyal rasa kenyang ini menuju ?/ terutama melalui ner'us 'agus. 9alur descending anabolik dan katabolik diduga mempengaruhi respon neuron di ?/ yang mengatur penghentian makan. 9alur katabolik meningkatkan dan jalur anabolik menurunkan efek sinyal kenyang jalur pendek, sehingga menyebabkan penyesuaian porsi makan yang mempunyai efek jangka panjang pada perubahan asupan makan dan berat badan.
II.4 MANIFESTASI KLINIS Anamnesis2 •
aat mulanya timbul obesitas
•
Ai!ayat tumbuh kembang (mendukung obesitas endogen)
•
:danya keluhan ngorok atau nyeri pinggul
•
Ai!ayat gaya hidup
•
Pola makan
•
Pola akti'itas fisik
•
Ai!ayat keluarga dengan obesitas
•
osial ekonomi (tingkat pendapatan)
•
:supan nutrisi
II.5 PEMERIKSAAN FISIK Kasi!i"asi O#esi$as Men%&%$ 'HO (1))*+ 3
Dmumnya Obesitas dapat dibagi atas dua kelompok besar, yaitu Obesitas tipe :ndroid dan Obesitas tipe Cynoid. 1. O#esi$as $i,e An-&i-
Badan berbentuk gendut seperti gentong atau buah apel, perut membunit kedepan, banyak didapatkan pada kaum pria, sehingga disebut pula obesitas tipe pria atau male type obesity. /ipe ini enderung mengakibatkan penyakit jantung koroner, diabetes, dan stroke. ?ama lain obesitas tipe ini adalah obesitas tipe sentral (entral obesity), 4
abdominal obesity, atau 'iseral obesity. 4isebut obesitas 'iseral karena penimbunan lemak terjadi di dalam rongga perut (abdomen), tepatnya di sekitar omentum usus ('iseral). >emak 'iseral yang berlebihan ini memperoleh suplai darah dari pembuluh darah omentum, dan mengeluarkan banyak bahan kimia dan hormone ke dalam peredaran darah. Banyaknya lemak yang tertimbun dalam rongga perut menerminkan makin lebarnya lingkaran pinggang (!aist irumferene) orang itu. 2. O#esi$as $i,e G/ni-
Banyak dijumpai pada kaum !anita, terutama yang telah masuk masa menopause, panggul dan pantatnya besar, dari jauh tampak seperti buah pir. /ipe ini dinamakan juga obesitas tipe !anita atau female-type obesity. ?ama lain tipe ini adalah obesitas tipe perifer (peripheral obesity), atau gluteal obesity (dari kata gluteus yang berarti pantat).
4iagnosis obesitas dilakukan berdasarkan penampilan 'isual, berat dan nilai B"*. ?amun, sebagian besar kasus obesitas ukup jelas dengan pemeriksaan 'isual. 9ika dokter menyatakan pasien kelebihan berat badan atau obesitas maka dokter akan meninjau ri!ayat kesehatan pasien seara detail, melakukan pemeriksaan fisik dan merekomendasi beberapa tes. 1. BMI ( Body mass index + ebuah indeks untuk menghubungkan berat terhadap tinggi. 4isingkat B"* atau *ndeks
massa tubuh (*"/). B"* adalah berat badan seseorang dalam kilogram (kg) dibagi dengan tinggi dalam meter kuadrat (m $). Aumus = B"* (kg2m $) = Berat (kg) E tinggi (m $) /abel 1. lasifikasi Berat Badan >ebih dan Obesitas pada Orang 4e!asa 1
2. Men0%"%& &a$i in0"a& ,in00an0,in00%. Pinggang#pinggul ratio (
yang tersimpan di tubuh berada di pinggang (bentuk apel) atau di pinggul (bentuk pear). /abel $. lasifikasi BB lebih dan Obesitas berdasarkan *"/ dan >ingkar Perut 1 5
Organisasi esehatan 4unia (<;O) merekomendasikan bah!a risiko relatif indi'idu dengan diabetes tipe $ dan penyakit jantung dapat diklasifikasikan lebih akurat menggunakan B"* dan lingkar pinggang#pinggul (lihat /abel ). & /abel . lasifikasi Aisiko Penyakit oleh <;O berdasarkan B"* dan lingkar pinggang&
II. PEMERIKSAAN PENUNANG2
1. 4arah rutin $. Clukosa puasa . Profil lipid ( kolesterol total, >4>#kolesterol, ;4>#kolesterol, trigliserid) &. :sam urat
6
5. erum /; dan 6/& F. 6ree ortisol urin $& jam 7. Glektrokardiografi dan rongent thorak %. /es fungsi respirasi +. Plasma leptin
II. PENATALAKSANAAN
Penurunan berat badan mempunyai efek yang menguntungkan terhadap komorbid obesitas. Bahkan, penurunan berat badan sebesar 5 sampai 10 persen dari berat a!al dapat mengakibatkan perbaikan kesehatan seara signifikan. /erdapat bukti kuat bah!a penurunan berat badan pada indi'idu obesitas dan overweight mengurangi faktor resiko diabetes dan penyakit kardio'askular. Bukti kuat lainnya juga menunjukkan bah!a penurunan berat badan dapat menurunkan tekanan darah pada indi'idu overweight normotensi dan hipertensiH mengurangi serum trigliserida dan meningkatkan kolesterol ;4> dan seara umum mengakibatkan beberapa pengurangan pada kolesterol serum total dan kolesterol >4>. Penurunan berat badan juga dapat mengurangi kadar glukosa darah pada indi'idu overweight dan obesitas tanpa diabetes dan juga mengurangi kada glukosa darah serta ;b:1 pada beberapa pasien dengan diabetes tipe $.1 Penuruan berat badan harus ":A/ ( Spesific, Measurable, Achievable, Realistic and ime limited ). /ujuan a!al dari terapu penurunan berat badan adalah untuk mengurangi berat badan sebesar sekitar 10 persen dari berat a!al. Batas !aktu yang masuk akal untuk penuruanan berat badan sebesar 10 persen adalah F bulan. Dntuk pasien overweight dengan rentang B"* sebesar $7 sampai 5, penurunan kalori sebesar 00 hingga 500 kal2hari akan menyebabkan penurunan berat badan sebesar I sampai 1 kg2minggu. etelah F bulan, keepatan penurunan berat badan laJimnya akan menlambat dan berat badan menetap karena seiring dengan berat badan yang berkurang terjadi penurunan energi ekspenditure. 1 /erapi penurunan berat badan yang sukses meliputi empat pilar yaitu diet rendah kalori, akti'itas fisik, perubahan perilaku dan obat#obatan2bedah. 1 1.
/erapi diet 7
Pada program manajemen berat badan, terapi diet direnakan berdasarkan indi'idu. /erapi diet ini harus dimasukkan ke dalam status pasien o'er!eight. ;al ini bertujuan untuk membuat defisit 500 hingga 1000kal2hari menjadi bagian yang tak terpisahkan dari program penurunan berat badan apapun. Pengurkuran kebutuhan energi basal sebaiknya diukur terlebih dahulu. Perhitungannya dengan menggunakan rumus ;arris# Benedit =1 >aki#laki = 1 B.G.G K FF.5 L (1.75 M kg) L (5.00 M m) N (F.775 M age)
:kti'itas fisik Peningkatan akti'itas fisik pada pasien de!asa overweight dan obese meningkatkan kebugaran kardiorespirasi dan menurunkan resiko penyakit kardoi'askuler. :kti'itas fisik merupakan terapi tambahan untuk membantu penurunan dan memelihara berat badan bersama terapi diit. urangnya aktifitas fisik merupakan salah satu faktor penting dalam timbulnya obesitas. Penurunan akti'itas fisik menyebabkan rendahnya tingkat kesegaran jasmani dengan berkurangnya kekuatan, tenaga aerobik dan ketrampilan atletik. Obesitas terjadi akibat masukan energi melebihi penggunaan energi untuk kepentingan metabolisme dan akti'itas fisik. :kti'itas fisik dapat diukur dengan dengan berbagai ara seperti doubly labeled water (4><), kalorimetri indirek, monitoring denyut nadi (;eart rate), pedometer, akselerometer, obser'asi langsung dan pengukur dengan adolecent physical activity !uestionnaire. :kti'itas fisik terutama latihan dapat memperbaiki kelenturan, kekuatan otot,daya tahan otot dan kesegaran kardiorespirasi. :kti'itas fisk akan mengubah komposisi tubuh yaitu menurunkan lemak tubuh baik total dan 'iseral serta meningkatkan masa tubuh tanpa lemak. Olah raga intensif selama 10 bulan dan pengatutan diit akan menurunkan lemak tubuh dan meningkatkan kesegaran jasmani.5
.
/erapi perilaku Dntuk menapai penurunan berat badan dan mempertahankannya, diperlukan suatu strategi untuk mengatasi hambatan yang munul pada saat terapi diet dan akti'itas fisik. 8
trategi yang spesifik meliputi penga!asan mandiri terhadap kebiasaan makan dan akti'itas fisik, manajemen stress, dan dukungan sosial. 1 &.
6armakoterapi Obat obat yang direkomendasikan oleh ?*G (?ational *nstitute of linial GMellene ) adalah orlistat dan sibutramine. Orlistat menghambat lipase lambung dan pankreas, serta mengurangi absorpsi lemak. 4alam suatu penelitian terapi orlistat bersama perubahan polahidup selama & tahun dapat menurunkan berat badan, kejadian diabetes dan penyakit kardio'askuler dibanding perubahan pola hidup saja. Sibutramin (serotonin dan inhibitor ambilan#kembali noradrenalin) memperepat rasa kenyang dan mengurangi asupan makanan. ibutramin selain dapat menurunkan berat badan ternyata dapat memperbaiki profil lemak( triglisrerid, >4>#kolesterol dan ;4>#kolesterol). Selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI+, seperti fluoksetin dosis tinggi bisa membantu dengan efektif. Derivat amfetamin (-e!en!%&amin6 !en!%&amin+ dapat menekan nafsu makan, tetapi
telah ditarik dari peredaran karena efek samping ('al'ulopati jantung). Pemakaian dua obat kombinasi tidak direkomendasikan. 5 5.
Pembedahan1 "erupakan salah satu pilihan untuk menurunkan berat badan. /erapi ini hanya diberikan kepada pasien obesitas berat yang seara klinis dengan B"* &0 atau 5 dengan kondisi komorbid. /erapi bedah ini harus dilakukan sebagai alternatif terakhir untuk pasien yang gagal dengan farmakoterapi dan menderita komplikasi obesitas yang ekstrem. 1 Bedah Castrointestinal (restriksi gastrik banding 'ertial gastri) atau bypass gastri (AouM#en @) adalah suatu inter'ensi penurunan berat badan pada subyek yang bermoti'asi dengan risiko operasi yang rendah. 1
9
BAB III PENUTUP
G*"PD>:? Obesitas didefinisikan sebagai suatu kelebihan lemak dalam tubuh, sehingga berat badan seseorang jauh di atas normal dan dapat membahayakan kesehatan. Obesitas disebabkan oleh ketidakseimbangan antara konsumsi dan kebutuhan energi. 6aktor# faktor yang mempengaruhi obesitas adalah faktor giJi, ekonomi, genetis, sosial budaya, dan pola makan. Obesitas juga menimbulkan berbagai penyakit, gejala psikopatologis dan dampak ekonomi. Obesitas dapat ditanggulangi dengan ara melakukan diet rendah 10
kalori, olahraga, farmakoterapi, perubahan gaya hidup dan pengenalan metabolisme tubuh.
:A:? eorang manusia yang sehat tidak hanya sehat jasmani, tetapi juga harus sehat rohani. ehingga tubuh sehat dan ideal dari segi kesehatan meliputi aspek fisik, mental dan sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit. Oleh karena itu setiap indi'idu berhak dan harus selalu menjaga kesehatan, yang merupakan modal utama agar dapat hidup produktif, bahagia dan sejahtera.
11