BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Masala Mas alah h kek kekura urangan ngan giz gizii mer merupak upakan an mas masala alah h kes keseha ehatan tan ter tertin tinggi ggi di duni dunia, a, terutama di negara – negara berkembang. Data statistik dari pada United Nation Foods and Ag Agric ricult ulture ure Org Organi anizat zation ion (F (FAO AO, , men men!at !atakan akan bah bah"a "a keku kekuran rangan gan giz gizii di dun dunia ia mencap men capai ai #,$ #,$% % mil mil!ar !ar ora orang ng !a !aitu itu kir kira&k a&kira ira #' pop popula ulasi si dun dunia ia dan seb sebagi agian an bes besar ar berasal dari negara berkembang. Anak – anak adalah golongan !ang sering mengalami masalah kekurangan gizi. )ira – kira setengah daripada #$,* +uta anak !aitu kira&kira ' +uta anak meninggal setiap tahun akibat kekurangan gizi.# Menurut data dari pada orld -unger Organization, terdapat empat +enis masalah kekurangan gizi utama dan berpengaruh pada golongan berpendapatan rendah di negara berkembang. Masalah gizi utama tersebut adalah )urang nergi /rotein ()/, Anemia 0izi 1esi (A01, )urang 2itamin A ()2A dan 0angguan Akibat )ekurangan 3odium (0A)3 (orld -unger Organization,%$$*. Masalah malnutrisi pada anak usia ba"ah lima tahun dapat mengganggu proses tumbuh kembang secara 4isikal maupun mental dan ini dap dapat at mem member berika ikan n dam dampak pak !an !ang g nega negati4 ti4 pada sum sumber ber da! da!aa man manusi usiaa pad padaa mas masaa mendatang. 1erdasarkan data 5iset )esehatan Dasar (riskesdas Nasional Departemen )esehatan 5epublik 6ndonesia tahun %$$7 menun+ukkan bah"a pre8alensi gizi buruk nasional berdasarkan presentase berat badan per umur (119U pada anak balita mencapai ',: dan gizi kurang sebesar #; (
,:.% Menurut -O lebih dari '$ kematian ba!i dan anak terkait dengan gizi kurang dan gizi buruk, oleh karena itu masalah gizi perlu ditangani secara cepat dan tepat.?alah satu sat u car caraa unt untuk uk men menangg anggula ulangi ngi mas masala alah h giz gizii kur kurang ang dan giz gizii bur buruk uk adal adalah ah den dengan gan men+ me n+ad adika ikan n ta tata tala laks ksan anaa gi gizi zi bur buruk uk se seba bagai gai up upa! a!aa me menan nanga gani ni se seti tiap ap kas kasus us !a !ang ng ditemukan. /ada saat ini seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi tatalaksana gizi buruk menun+ukkan bah"a kasus ini dapat ditangani dengan dua pendekatan. 0izi 1
buruk dengan komplikasi (anoreksia, pneumonia berat, anemia berat, dehidrasi berat, demam tinggi dan penurunan kesadaran harus dira"at di rumah sakit, /uskesmas pera"atan, /usat /emulihan 0izi (//0 atau @herapeutic Feeding enter (@F, sedangkan gizi buruk tanpa komplikasi dapat dilakukan secara ra"at +alan. /enanganan gizi buruk secara ra"at +alan dan ra"at inap merupakan +a"aban terhadap pelaksanaan ?tandar /ela!anan Minimal (?/M 1idang /erbaikan 0izi, !aitu setiap anak gizi buruk !ang ditemukan harus mendapatkan pera"atan sesuai dengan standar. Untuk melakukan penanganan anak gizi buruk secara ra"at +alan dan ra"at inap diperlukan buku pedoman /ela!anan Anak 0izi 1uruk.;
BAB II 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI 0izi buruk merupakan status kondisi seseorang !ang kekurangan nutrisi, atau
nutrisin!a di ba"ah standar rata – rata. ?tatus gizi buruk dibagi men+adi tiga bagian, !aitu gizi buruk karena kekurangan protein disebut k"ashiorkor, marasmus, dan marasmus k"ashiorkor. 0izi buruk ini biasan!a ter+adi pada anak balita ba"ah lima tahun dan dapat mengganggu proses tumbuh kembang secara 4isikal maupun mental.:,',= B. KLASIFIKASI @erdapat ; tipe gizi buruk adalah marasmus, k"ashiorkor, dan marasmus k"ashiorkor.:,',= 1. Marasmus Marasmus adalah gangguan gizi karena kekurangan karbohidrat. 1erikut adalah ge+ala pada marasmus adalahB a. /enampilan "a+ah sperti orang tua, terlihat sangat kurus. b. /erubahan status mental. c. )ulit kering, dingin dan kendur. d. 5ambut kering, tipis dan mudah rontok. e.
klinik
k"ashiorkor dan marasmus. Makanan sehari – hari tidak cukup mengandung protein dan +uga energi untuk pertumbuhan !ang normal. /ada penderita demikian 3
disamping menurunn!a berat badan C =$ dari normal memperlihatkan tanda – tanda k"ashiorkor, seperti edema, kelainan rambut, kelainan kulit, sedangkan kelainan biokimia"i terlihat pula. &. PAT'FISI'L'(I Malnutrisi merupakan suatu sindrom !ang ter+adi akibat ban!ak 4aktor. Faktor – aktor ini dapat digolongkan atas tiga 4aktor penting !aitu tubuh sendiri (host, agent (kuman pen!ebab, en8ironment (lingkungan. Memang 4aktor diet makan memegang peran penting tetapi 4aktor lain menentukan. Marasmus adalah sebuah mekanisme adaptasi tubuh terhadap kekurangan energi dalam "aktu !ang lama. Dalam keadaan kekurangan makanan, tubuh selalu berusaha untuk mempertahankan hidup dengan memenuhi kebutuhan pokok atau energi. )emampuan tubuh untuk mempergunakan karbohidrat,
protein
dan
lemak
merupakan
hal
!ang
sangat
penting
untuk
mempertahankan kehidupan, karbohidrat (glucosa dapat dipakai oleh seluruh +aringan tubuh sebagai bahan bakar, tetapi kemampuan tubuh untuk men!impan karbohidrat sangat sedikit. Akibatn!a katabolisme protein ter+adi setelah beberapa +am dengan menghasilkan asam amino !ang segera diubah +adi karbohidrat di hepar dan di gin+al. ?elama kurangn!a asupan makanan, +aringan lemak akan dipecah +adi asam lemak, gliserol dan keton. ?etelah lemak tidak mencukupi kebutuhan energi maka otot dapat mempergunakan asam lemak dan keton sebagai sumber energi kalau kekurangan makanan. /ada akhirn!a setelah semua tidak dapat memenuhi kebutuhan akan energi lagi, protein akan dipecah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme basal tubuh. /roses ini ber+alan menahun, dan merupakan respon adaptasi terhadap ketidakcukupan asupan energi dan protein.=,7,>,* D. FAKT') (I*I BU)UK Ada % 4aktor pen!ebab dari gizi buruk adalah sebagai berikut B #. /en!ebab
adalah
kemiskinan,
pendidikan
rendah,
ketersediaan
pangan
dan
kesempatan ker+a. ?ecara garis besar gizi buruk disebabkan oleh karena asupan 4
makanan !ang kurang atau anak sering sakit, atau terkena in4eksi. Asupan makanan !ang kurang disebabkan oleh berbagai 4aktor, antara lain tidak tersedian!a makanan secara adekuat, anak tidak cukup salah mendapat makanan bergizi seimbang, dan pola makan !ang salah. )ekurangan gizi merupakan suatu keadaan dimana ter+adi kekurangan zat – zat gizi ensensial, !ang bisa disebabkan oleh asupan !ang kurang karena makanan !ang +elek
atau
pen!erapan !ang buruk dari usus (malabsorbsi, penggunaan berlebihan dari zat – zat gizi oleh tubuh, dan kehilangan zat – zat gizi !ang abnormal melalui diare, pendarahan, gagal gin+al atau keringat !ang berlebihan.= E. K'MPLIKASI )eadaan malnutrisi marasmus dapat men!ebabkan anak mendapatkan pen!akit pen!erta !ang terkadang tidak ringan apabila penatalaksanaan marasmus tidak segera dilakukan. 1eberapa keadaan tersebut ialah B= 1. N#ma Noma merupakan pen!akit !ang kadang – kadang men!ertai malnutrisi tipe marasmus – k"ashiorkor. Noma atau stomatitis gangraenosa merupakan pembusukan mukosa mulut !ang bersi4at progresi4 sehingga dapat menembus pipi. Noma dapa ter+adi pada malnutrisi berat karena adan!a penurunan da!a tahan tubuh. /en!akit inimempun!ai bau !ang khas dan tercium dari +arak beberapa meter. Noma dapat sembuh tetapi menimbulkan bekas luka !ang idakdapat hilang seperti len!apn!a hidung atautidak dapat menutupn!a mata karena proses 4ibrosis. 2. +er#,talm"a /en!akit ini sering ditemukan pada malnutrisi !ang berat terutama pada tipe marasmus – k"ashiorkor. /ada kasus malnutrisi ini 8itamin A serum sangat rendah sehingga dapat men!ebabkan kebutaan. Oleh karena itu setiap anak dengan malnutrisi sebaikn!adiberikan 8itamin A baik secara parenteral maupun oral, ditambah dengan diet !ang cukup mengandung 8itamin A. $. Tu-erkul#s"s /ada anak dengan keadaan malnutrisi berat, akan ter+adi penurunan kekebalan tubuh !ang akan berdampak mudahn!a terin4eksi kuman. ?alah sat!un!a adalah mudahn!a anak dengan malnutrisi berat terin4eksi kuman m!cobacterium tuberculosis !ang men!ebabkanpen!akit tuberkulosis. . S"r#s"s !e/at"s 5
?irosis hepatis ter+adi karena timbuln!a perlemakan dan penimbunan lemak pada saluran portal hingga seluruh parenkim hepar tertimbun lemak. /enimbunan lemak ini +uga disertai adan!a i4eksi pada hepar seperti hepatitis !ang menimbulkan pen!akit sirosis hepatis pada anak dengan malnutrisi berat. 0. H"/#term"a -ipotermia merupakan komplikasi serius pada malnutrisi berat tipe marasmus. -ipotermia ter+adi karena tubuh tidak menghasilkan energi !ang akan diubah men+adi energi panas sesuai !ang dibutuhkan tubuh. ?elain itu lemak subkutan !ang tipis bahkan menghilang akan men!ebabkan suhu lingkungan sangat mempengaruhi tubuh penderita. . H"/#gl"kem"a -ipoglikemia dapat ter+adi pada hari – hari pertama pera"atan anak dengan malnutrisi berat. )adar gula darah !ang sangat rendah ini sangat mempengaruhi tingkat kesadaran anak dengan malnutrisi berat sehingga dapat membaha!akanpenderitann!a. . In,eks" traktus ur"nar"us 6n4eksi traktus urinarius merupakan in4eksi !ang sering ter+adi pada anak
bergantung kepada tingkat kekebalan tubuh anak. Anak dengan malnutrisi berat mempun!ai
da!a
tahan
tubuh
!ang
sangat
menurun
sehingga
dapat
mempermudah ter+adin!a in4eksi tersebut. 3. Penurunan ke4er5asan /ada anak dengan malnutrisi berat, akan ter+adi penurunan perkembangan organ tubuhn!a. Organ penting !ang paling terkena pengaruh salah satun!a ialah otak. Otak akan terhambat perkembangann!a !ang diakibatkan karena kurangn!a asupan nutrisi untuk pembentukan sel – sel neuron otak. )eadaan ini akan berpengaruh pada kecerdasan seorang anak !ang membuat 4ungsi a4ekti4 dan kogniti4 menurun, terutama dalam hal da!a tangkap, analisa dan memori. F. PENILAIAN STATUS (I*I )ategori dan Ambang 1atas ?tatus 0izi Anak (?tandar Antropometri.#$ In5eks
Kateg#r"
Am-ang Batas
Status ("6" Berat Ba5an Menurut Umur 7BB8U9 Anak Umur : % : -ulan
0izi buruk
C&; ?D
0izi kurang
&; ?D sampai dengan C &% ?D
6
0izi baik
&% ?D sampai dengan % ?D
0izi lebih
E% ?D
Pan;ang Ba5an Menurut Umur
?angat
C&; ?D
7PB8U9 atau T"ngg" Ba5an Menurut
pendek
Umur 7TB8U9 Anak Umur : % : -ulan
/endek
&; ?D sampai dengan C&% ?D
Normal
&% ?d sampai dengan % ?D
@inggi
E% ?D
Berat Ba5an Menurut Pan;ang
?angat kurus
C&; ?D
Ba5an 7BB8PB9 atau Berat Ba5an
)urus
&; ?D sampai dengan C& % ?D
Menurut T"ngg" Ba5an 7BB8TB9 Anak Umur : % : -ulan
Normal
&% ?D sampai dengan % ?D
0emuk
E% ?D
In5eks Massa Tu-u! Menurut Umur
?angat kurus
C &; ?D
7BB8TB9 Anak Umur :< : -ulan
)urus
&; ?D sampai dengan C &% ?D
Normal
&% ?D sampai dengan %?D
0emuk
E% ?D
In5eks Massa Tu-u! Menurut Umur
?angat kurus
C&; ?D
7IMT8U9 Anak Umur 0 % 13 ta!un
)urus
&; ?D sampai dengan C &% ?D
Normal
&% ?D sampai dengan # ?D
0emuk
E# ?D sampai dengan % ?D
Obesitas
E% ?D
(. PEN&E(AHAN @indakan pencegahan terhadap marasmus dapat dilaksanakan dengan baik bila
pen!ebabn!a diketahui. Usaha – usaha tersebut memerlukan sarana dan prasarana kesehatan !ang baik untuk pela!anan kesehatan dan pen!uluhan gizi. 1eberapa diantaran!a ialah B= #. /emberian A?6 sampai umur % tahun merupakan sumber energi !ang paling baik untuk ba!i. %. Ditambah dengan pemberian makanan tambahan bergizi dan berprotein serta energi tinggi pada anak se+ak umur = bulan ke atas. 7
;. /encegahan pen!akit in4eksi, dengan meningkatkan kebersihan lingkungan dan kebersihan perorangan. :. /emberian imunisasi. '. /en!uluhan9pendidikan gizi tentang pemberian makanan !ang adekuat merupakan usaha pencegahan +angka pan+ang. =. /emantauan !ang teratur pada anak balita di daerah !ang endemis, kurang gizi, dengan cara penimbangan berat badan tiap bulan. 7. Meningkatkan hasil produksi pertanian agar persediaan makanan mencukupi. >. Melakukan program transmigrasi ke daerah lain agar ter+adi pemerataan penduduk. *. Memperbaiki in4rastruktur pemasaran dan mensubsidi harga bahan makanan. #$. Meningkatkan hasil produksi pertanian agar persediaan makanan mencukupi. H. PENATALAKSANAAN @u+uan pengobatan pada penderita marasmus adalah pemberian diet tinggi kalori dan tinggi protein serta mencegah kekambuhan. /ederita marasmus tenpa komplikasi dapat berobat +alan asal diberi pen!uluhan mengenai pemberian makanan !ang baik, sedangkan penderita !ang mengalami komplikasi serta dehidrasi, s!ok , asidosis dan lain – lain perlu mendapat pera"atan dirumah sakit. /enatalaksanaan !ang dira"at di 5? dibagi dalam dua 4ase. Fase "n"t"al, tu+uan !ang diharapkan adalah untuk menangani atau mencegah hipoglikemia, hipotermia, dan dehidrasi. @ahap a"al !aitu %: – :> +am pertama merupakan masa kritis, !aitu tindakan men!elamatkan +i"a, antara lain mengokersi keadaan dehidrasi atau asidosis dengan pemberian cairan intra8ena. airan !ang diberikan adalah larutan Darro" 0lucosa atau 5ingger +am pertama. )emudian #:$ ml sisan!a diberikan dalam #= – %$ +am berikutn!a. -ipotermia ditandai dengan suhu tubuh !ang rendah diba"ah ;=,$ $. /ada keadaan ini anak harus dihangatkan. ara !ang dapat dilakukan adalah ibu atau orang de"asa lain mendekap anak didadan!a lalu ditutupi selimut (metode kanguru. /erlu di+aga agar anak tetap berna4as. ?emua anak menurut -O, diberikan antibiotik untuk mencegah komplikasi !ang bersi4at in4eksi, namun pemberian antibiotik !ang spesi4ik tergantung dari diagnosis, keparahan, dan keadaan klinis dari anak tersebut. /ada anak diatas % tahun diberikan obat anti parasit sesuai protocol. @ahap kedua !aitu pen!esuaian, sebagian besar penderita tidak memerlukan koreksi cairan dan elektrolit, sehingga dapat langsung 8
dimulai dengan pen!esuaianterhadap pemberian makanan. /ada hari – hari pertama +umlah kalori !ang diberikan seban!ak ;$ – =$ kalori9kg 119hari atau rata – rata '$ kalori9kg 119hari, dengan protein # – #,'g9kg 119hari. Gumlah ini dinaikan berangsur – angsur tiap # – % hari mencapai diet tinggi kalori tinggi protein ini lebih kurang 7 – #$ hari. aktu !ang diperlukan untuk mencapai diet tinggi kalori tinggi protein 7& #$ hari. airan !ang diberikan seban!ak #'$ ml9kg 119hari. Formula !ang diberikan dalam tahap ini adalah F&7' !ang mengandung 7' kalori9#$$ ml dan $,* protein9#$$ ml !ang diberikan terus – menerus setiap % +am. /emberian 8itamin dan mineral !aitu 8itamin A diberikan seban!ak %$$.$$$ i.u peroral atau #$$.$$$ i.u im pada hari pertama kemudian pada hari kedua diberikan %$$.$$$ i.u oral. 2itamin A diberikan tanpa melihat ada atau tidakn!a ge+ala de4isiensi 8itamin A untuk mencegah ter+adin!a ero4talmia karena pada kasus ini kadar 8itamin A serum sangat rendah. Mineral !ang perlu ditambahkan adalah ), seban!ak # &% meH9kg 119hari962 atau dalam bentuk preparat oral 7' – #$$ mg9kg 119hari dan Mg brupa Mg?O: '$ $,%' ml9kg 119hari atau magnesium oral ;$ mg9kg 119hari. Dapat diberikan # mi 8itamin 1 (6 dan # ml 8it. (6M, selan+utn!a diberikan preparat oral atau dengan diet. Fase re!a-"l"tas" , dimulai saat na4su makan anak meningkat dan in4eksi !ang ada berhasil ditangani. Formula F&7' diganti men+adi F$$ !ang dikurangi kadar gulan!a untuk mengurangi osmolaritasn!a. Genis makanan !ang memenuhi s!arat untuk penderita malnutrisi berat ialah susu dan diberikan bergantian dengan F$$. Dalam penilaian +enis makanan perlu diperhatikan berat badan penderita. Dian+urkan untuk memakai pedoman 11 kurang dari 7 kg diberikan makanan untuk ba!i dengan makanan utama ialah susu 4ormula atau susu !ang dimodi4ikasi, secara bertahap ditambahkan makanan lumat dan makanan lunak. /enderita dengan 11 di atas 7 kg diberikan makanan untuk anak diatas # tahun dalam bentuk cair kemudian makanan lunak dan makanan padat. ?epuluh langkah tatalaksana gizi buruk !aitu B #. Mencegah dan mengatasi hipoglikemia %. Mencegah dan mengatasi hipotermia ;. Mencegah dan mengatasi dehidrasi :. Memperbaiki gangguan keseimbangan elektrolit '. Mengobati in4eksi =. Memperbaiki zat gizi mikro 7. Memberikan makanan untuk stabilisasi dan transisi 9
>. Memberikan makanan untuk tumbuh ke+ar *. Memberikan stimulasi tumbuh kembang #$. Mempersiapkan untuk tindak lan+ut di rumah /ada pasien dengan gizi buruk dibagi % 4ase !ang harus dilalui !aitu 4ase stabilisasi (hari # & 7, 4ase transisi (hari > & #:, 4ase rehabilitasi (minggu ke ; & =, ditambah 4ase tindak lan+ut (minggu ke 7 & %=. /ada 4ase tindak lan+ut dapat dilakukandirumah, dimana anak secara berkala (# minggu9kali berobat +alan ke /uskesmas atau 5umah ?akit.=,7,>,*,#$ I. P)'(N'SIS /rognosis pada pen!akit ini buruk karena ban!ak men!ebabkan kematian dari
penderitan!a akibat in4eksi !ang men!ertai pen!akit tersebut, tetapi prognosisn!a dapat dikatakan baik apabila malnutrisi tipe marasmus ini ditangani secara tepat dan tepat. )ematian dapat dihindarkan apabila dehidrasi berat dan pen!akit in4eksi kronis lain seperti tuberkulosis atau hepatitis !ang men!ebabkan ter+adin!a sirosis hepatis dapat dihindari. /ada anak !ang mendapatkan malnutrisi pada usia !ang lebih muda, akan ter+adi penurunan tingkat kecerdasan !ang lebih besar dan irre8ersibel dibandingkan dengan anak !ang mendapat keadaaan malnutrisi pada usia !ang lebih de"asa. -al ini berbanding terbalik dengan psikomotor anak !ang mendapat penanganan malnutrisi lebih cepat menurut umurn!a, anak !ang lebih muda saat mendapat perbaikan keadaan gizin!a akan cenderung mendapatkan kesembuhan psikomotorn!a lebih sempurna dibandingkan dengan anak !ang lebih tua, sekalipun telah mendapatkan penanganan !ang sama. -an!a sa+a pertumbuhan dan perkembangan anak !ang pernah mengalami kondisi marasmus ini cenderung lebih lambat, terutama terlihat +elas dalam hal pertumbuhan tinggi badan anak dan pertambahan berat badan anak, "alaupun +ika dilihat secara ratio berat dan tinggi anak berada dalam batas normal.=,7
BAB III KESIMPULAN DAN SA)AN
/en!akit )/ atau protein energi malnutrition (kekurangan energi dan protein merupakan salah satu pen!akit gangguan gizi !ang penting bagi negara – negara !ang tertinggal 10
maupun !ang berkembang seperti 6ndonesia dan lainn!a. /re8alensi tertinggi terdapat pada anak – anak diba"ah umur ' tahun (balita. /ada kondisi ini ditemukan berbagai macam keadaan patologis disebabkan kekurangan energi maupun protein dalam tingkat !ang bermacam – macam. Akibat dari konsisi tersebut, ditemukan malnutrisi dari dera+at !ang ringan hingga berat. /ada keaadaan !ang sangan ringan tidak ditemukan kelainan dan han!a didapatkan pertumbuhan !ang kurang sedangkan kelainan biokimia"i dan ge+ala klinis tidak terlihat. /ada keadaan !ang berat ditemukan dua tipe malnutrisi !aitu marasmus dan k"ashiorkor, serta diantara keduan!a terdapat suatu keadaan dimana ditemukan pencampuran ciri – ciri kedua tipe malnutrisi tersebut !ang dinamakan marasmus – k"ashiorkor. Masing – masing dari tipe itu mempun!ai ge+ala – ge+ala !ang khas. /ada semua dera+at maupun malnutrisi ini mempun!ai persamaan bah"a adan!a gangguan pertumbuhan pada penderitan!a. 1an!ak 4aktor !ang mempengaruhi ter+adin!a malnutrisi pada anak, terutama adalah peranan diet sehari – hari !ang kurang mencukupi kebutuhan gizi seimbang anak pada masa usia pertumbuhan, adan!a pen!akit pen!erta !ang memperburuk keadaan gizi serta peranan sosial ekonomi !ang mempun!ai peranan tinggi terutama kemiskinan dalam hal mempengaruhi status gizi seseorang. 0e+ala klinis !ang timbul kekurangan gizi tipe marasmus mempun!ai gambaran !ang khas dalam hal membedakann!a dengan kekurangan gizi tipe k"ashiorkor. /ada tipe marasmus, ge+ala klinis !ang lebih menon+ol bah"a penderita terlihat "a+ah!a seperti orang tua, dan anak !ang sangat kurus karena hilangn!a sebagian besar lemak dan atro4i dari otot – ototn!a. ?edangkan pada k"ashiorkor, ge+ala klinis !ang lebih terlihat adalah penampilann!a !ang gemuk disertai adan!a edema ringan maupun berat dan adan!a asites dikarenakan kekurangan protein, disamping itu +uga terlihat perubahan "arna rambut men+adi merah seperti rambut pada +agung serta mudah dicabut. /engobatan marasmus adalah dengan pemberian diet tinggi protein disertai pemberian cairan untuk menanggulangi dehidrasi +ika ada. ?elain itu +uga diberikan 8itamin A untuk mencegah ter+adin!a kebutaan pada matan!a dan pemberian mineral lain untuk membantu meningkatkan gizi penerita. /en!akit ini mempun!ai komplikasi dari !ang ringan seperti in4eksi traktus urinarius hingga !ang berat seperti tuberkulosis. /enatalaksanaan!a dilakukan secara bersama – sama dengan memperbaiki keadaan gizin!a. alaupun prognosisn!a terlihat buruk tetapi dengan penanganan !ang cepat dan tepat dapat menghindarkan penderitan!a dari kematian. SA)AN
11
/en!akit marasmus merupakan pen!akit kekurangan gizi !ang ban!ak sekali ter+adi di6ndonesia dan terutama ter+adi pada anak – anak. Gika kondisi ini dibiarkan berlarut – larut maka akan ban!ak sekali anak 6ndonesia !ang terhambat perkembangan dan pertumbuhann!a dalam menatap masa depann!a, sehingga diperlukan usaha untuk menanggulangi permasalahan tersebut, diantaran!a adalah B #. Anak
–
anak
dalam
masa
pertumbuhan
dan
perkembangan
sebaikn!a
mendapatkan asupan gizi !ang adekuat sesuai gizi seimbang !aitu kecukupan karbohidrat, lemak , protein, serat, 8itamin, mineral dan terutama air. %. Orang tua harus lebih memperhatikan asupan makanan anak – anakn!a apakah makanan !ang diberikan sudah mencukupi nutrisi !ang dibutuhkandalam masa perkembangann!a, selain itu orang tua harus memeriksakan kesehatan anakn!a ke pusat pela!anan kesehatan seperti pos!andu atau puskesmas secara rutin. ;. /emerintah bersama – sama dengan mas!arakat melalui pos!andu dan puskesma turut berperan serta akti4 sebagai basis terdepan dalam usaha meningkatkan tara4 hidup mas!arakat terutama anak – anak dalam menu+u 6ndonesia sehat dimasa !ang akan datang.
DAFTA) PUSTAKA
#. orld -ealth Organinization.%$$>.The Global Nutrition Challenge:Getting a Healthy Start .@he /aci4ic -ealth ?ummit. %. ;.
)ementerian )esehatan 5.6.%$#;. Riset Kesehatan Dasar 2013. Depkes 56.%$##. Pedoan Perbai!an Gi"i #na! Se!olah Dasar$ dan %adrasah &btidaiyah.GakartaBDirektor 0izi Mar!arakat. 12
:. 1ehrman 5, 5M )liegman, -1 Genson. Food 6nsecurit!, -unger, and Undernutrition in Nelson tebook o4 /ediatric #> th edition, %$$:. '. /ud+iadi ?olihin. /en!akit )/ ()urang nergi dan /rotein dari 6lmu 0izi )linis pada anak disi keempat. Fakultas )edokteran Uni8ersitas 6ndonesia, Gakarta B %$$'. =. @atalaksana 0izi 1uruk. httpB99repositor!.usu.ac.id 7. 0izi 1uruk. httpB99+ournal .unhas.ac.id9inde.php9mgmi9artikel. >. 1ernal, . 2elasHuez, . AlcarazaI0., 1otero, G. %$$7. @reatment O4 ?e8ere Malnutrition 6n Management O4 @he hild ith ?erious 6n4ection Or ?e8ere Malnutition,
orld
-ealth
0uidelines
6n
@urbo,
olumbia.httpB99+ournals.l"".com *. rd! Nicko. 1agan @atalaksana Anak 0izi 1uruk. 1uku 6. Direktorat 1ina 0izi&Direktorat Genderal 1ina 0izi dan )6A. etakan keenam %$##. #$. ?tandar Antropometri /enilaian ?tatus 0izi Anak. Direktorat 1ina 0izi& Direktorat Genderal 1ina 0izi dan )6A. %$##.
13