BAB I PENDAHULUAN
A. Lata Latarr Bel Belak akan ang g
Dalam berbagai penelitian dilaporkan bahwa 5-10% penyebab anemia berat pada neonatus adalah perdarahan. Sedangkan kejadian anemia pada bangsal rawat intensif neonatus tercatat sebesar 5%! yang dinyatakan dengan merendahnya "olume sel darah darah merah. merah. #ngka ngka tersebu tersebutt merupak merupakan an kejadia kejadian n diluar diluar negeri negeri yang yang fasili fasilitas tas perawatannya
sudah
memadai.
$eskipun
belum
ada
data!
tetapi
dengan
memperhatikan masih tingginya pertolongan persalinan oleh dukun &0-'0%( serta fasilitas pelayanan yang untuk sebagian besar belum memadai! dapat diperkirakan bahwa di )ndonesia kejadian perdarahan pada neonatus akan memperlihatkan angka yang jauh lebih tinggi! setidak-tidaknya kali lipat dibandingkan dengan kejadian di negara maju. *erdarahan yang abnormal pada neonatus terbilang cukup umum!tertutama pada bayi preterm. haemostasis hae mostasis yang normal membutuhkan integritas"askular! fungsi platelet yang normal! dan fungsi sistim koagulasi yang baik. Sebaliknya pada bayi neon neonat ates es yang yang sehat sehat peny penyeb ebab ab yang yang umum umum pada pada perd perdara araha han n pada pada bayi bayi adala adalah h trombositopenia sekunder! defisiensi "itamin +! dan yang paling jarang terjadi adalah kongenital defisiensi faktor koagulasi. ,aemorrhagic disease of the newbo newborn rn pada pada umumn umumnya ya
muncu muncull
pada pada
minggu pertama dan paling lambat sampai minggu ke . +ematian dan kecacatan dapat diakibatkan dari perdarahan intracranial seringkali setelah terjadi perdrahan pada umbilical ataupun membrane mukosa. B. Tujuan juan
*enulis *enulis refrat ini bertujuan bertujuan untuk mengetahui mengetahui konsep mengenai perdarahn pada bayi baru lahir! sehingga se hingga di harapkan hara pkan dapat mendukung tercapainya pencegahan dan penatalaksanaan dengan tepat C. Manfaa faat 1. $emberi informasi informasi tentang tentang dampak dampak ,aemorrhagi ,aemorrhagicc Disease Disease of ewborn ewborn . /ntuk meningkatkan meningkatkan pengetahuan pengetahuan tentang tentang ,aemorrhagi ,aemorrhagiss Disease of of ewborn ewborn
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
*erdarahan ialah keluarnya darah dari salurannya yang normal arteri! "ena atau kapiler( ke dalam ruangan ekstra"askulus oleh karena hilangnya kontinuitas pembuluh darah (. Sedangkan perdarahan dapat berhenti melalui mekanisme! yaitu 1. +ontraksi pembuluh darah . *embentukan gumpalan trombosit platelet plug( . *embentukan trombin dan fibrin yang memperkuat gumpalan trombosit tersebut. /mumnya peranan ketiga mekanisme tersebut bergantung kepada besarnya kerusakan pembuluh darah yang terkena. *erdarahan akibat luka kecil pada pembuluh darah yang kecil dapat diatasi oleh kontraksi arteriola atau "enula dan pembentukan gumpalan trombosit! tetapi perdarahan yang diakibatkan oleh luka yang mengenai pembuluh darah besar tidak cukup diatasi oleh kontraksi pembuluh darah dan gumpalan trombosit. Dalam hal ini pembentukan trombin dan akhirnya fibrin penting untuk memperkuat gumpalan trombosit tadi. Disamping untuk menjaga agar darah tetap didalam salurannya diperlukan pembuluh darah yang berkualitas baik. 2ila terdapat gangguan atau kelainan pada salah satu atau lebih dari ketiga mekanisme tersebut! terjadilah perdarahan yang abnormal yang sering kali tidak dapat berhenti sendiri. ,emorrhagic disease of the newborn ,D( didefinisikan sebagai perdarahan spontan atau akibat trauma pada bayi yang berhubungan dengan defisiensi "itamin + dan menurunnya aktifitas faktor pembekuan ))! 3))! )4! dan 4 dengan fibrinogen dan trombosit normal. *ada kebanyakan kasus perdarahan terjadi di kulit! mata! hidung dan saluran cerna. +asus perdarahan pada intracranial jarang di jumpai.Sistem pembekuan darah pada neonatus masih imatur sehingga pada saat lahir kadar protein koagulasinya juga masih rendah. +adar dari system prokoagulasi seperti protein prekalikrein! faktor 3! 4)! 4))! serta faktor koagulasi yang tergantung "itamin + ))! 3))! )4! 4(. +adar faktor koagulasi yang tergantung "itamin + berlangsung kembali ke normal pada usia &-10 hari. adangan
"itamin + pada 226 rendah! hal ini
disebabkan oleh kurangnya "itamin + ibu! serta tidak adanya cadangan flora normal usus yang mampu mensintesa "itamin +. 2. ETIOLOI 1. +ekurangan "itamin + . 7rauma kelahiran *artus biasa
o pemutaran8penarikan kepala yang berlebihan o disproporsi antara kepala anak dan jalan lahir sehingga terjadi mulase
. partus buatan ekstraksi "akum! cunam( 9. partus presipitatus o 2ukan trauma kelahiran! umumnya ditemukan pada bayi kurang bulan prematur(. :aktor dasar ialah prematuritas dan yang lain merupakan faktor pencetus intracranial bleeding )2( seperti hipoksia dan iskemi otak yang dapat timbul pada syok! infeksi intrauterin! asfiksia! dan kejang-kejang! kelainan jantung bawaan! hipotermi! juga hiperosmolaritas8hipernatremia. C. Kla!"f"ka!" *erdarahan Defisiensi 3itamin + *D3+( dibagi menjadi early! clasiccal
dan late berdasarkan pada umur saat kelainan tersebut bermanifestasi Sutor dkk 1;;;! 3on +ries 1;;;(. 1.
terlambat
mendapatkan
suplementasi
makanan. )nsidens
dilaporkan
ber"ariasi! antara 0 sampai 0!99% kelahiran. 7idak adanya angka rata-rata kejadian *D3+ klasik yang pasti karena jarang ditemukan kriteria diagnosis yang menyeluruh. . 6ate 3+D2 *D3+ lambat(! timbul pada hari ke ' sampai bulan setelah lahir! sebagian besar timbul pada umur 1 sampai bulan. +ira-kira setengah dari pasien
ini mempunyai kelainan hati sebagai penyakit dasar atau kelainan malabsorpsi. *erdarahan intrakranial yang serius timbul pada 0-50%. *ada bayi berisiko mungkin ditemukan tanda-tanda penyakit hati atau kolestasis seperti ikterus yang memanjang! warna feses pucat! dan hepatosplenomegali. #ngka rata-rata kejadian *D3+ pada bayi yang tidak mendapatkan profilaksis "itamin + adalah 5-0 per 100.000 kelahiran dengan angka mortalitas sebesar 0% *D3+ dini = 9 jam
/mur *enyebab dan factor resiko
:rekuensi
6okasi perdarahan
*encegahan
*D3+ klasik 1-& hari terbanyak 5 har( ?bat yang diminum *emberian makanan selama hamil terlambat )ntake "it + inadekuat +adar "it + rendah pada #S) 7idak dapat pro"ilaksis "it + )ntake "it + inadekuat +adar "it + rendah pada #S) 7idak dapat pro"ilaksis "it + = 5% pada kelompok 0!01-1% tergantung risiko tinggi pada pola makanan bayi Sefalhematon! @)7! umbilicus! umbilicus! hidung! tempat intracranial! intra suntikan! berkas abdomen! @)7! sirkumsisi! intrathorakal intracranial *enghentian8penggant 3it +! profilaksis ian obat penyebab oral8im( #supan "it + yang adekuat
*D3+ lambat minggu > bulan terutama 9- minggu
2erdasarkan lokasi pendarahan yang terjadi di daerah otak! perdarahan intrakranialpada neonatus dibagi dalam empat daerah yaitu a.
fraktur linier tulang kepala dan tanda shock hipo"olemik. @angguan fungsi otak bergantung pada luas dan banyaknya perdarahan. 2ila perdarahan sedikit! tidak dijumpai tanda-tanda gangguan fungsi otak. Aika perdarahan banyak! dalam beberapa jam setelah lahir akan tampak tanda-tanda dan gejala peninggian tekanan intrakranial seperti iritabel! menangis melengking cephalic cry(! ubun-ubun tegang dan menonjol! de"iasi mata! sutura melebar! kejang! hemiparase! atau tanda-tanda herniasi unkal seperti dilatasi pupil homolateral. b. Subdural ,emorrhage dengan laserasi tentorium disebabkan oleh rupturnya "ena galen! sinus strait! dan kadang-kadang sinus trans"ersal. *erdarahan ini sering di infratentorial. 2ila perdarahan banyak! dapat meluas ke fossa posterior dan menyebabkan kompresi batang otak brain stemp(. +adang-kadang! perdarahan ini dapat meluas ke permukaan superior atau posterior dari serebellum. *erdarahan subdural dengan laserasi falks serebri terjadi karena rupturnya sinus sagitalis inferior. *erdarahan biasa terjadi di tempat pertemuan falks serebri dan tenterium. *erdarahan ini kurang sering bila dibandingkan dengan laserasi tenterium. 6okasi perdarahan di dalam fisura serebri longitudinal berada di atas korpus kollosum. Bupturnya "ena superfisial serebri bridging "ein(! mengakibatkan perdarahan subdural pada permukaan hemisfer serebri. *erdarahan ini sering unilateral dan biasanya diikuti perdarahan subaraknoid. c. Subarachnoid ,emorrhage! perdarahan dalam rongga araknoid akibat rupturnya "ena-"ena dalam rongga araknoid bridging "eins(!
rupturnya pembuluh darah
kecil di daerah leptomeningen! atau perluasan perdarahan. 7imbunan darah biasanya berkumpul di lekukan serebral bagian posterior dan di fossi posterior.,al yang ditakutkan adalah terjadi hidrosefalus karena penyumbatan trabekula araknoid oleh darah dan menyebabkan peninggian tekanan intrakranial. d. )ntra"entricular hemorrhage adalah pendarahan yang terjadi di bagian lateral "entrikel ketiga dan keempat. 7erjadi perdarahan fleCus choroid dan pemanjangan dari matriks subependymal atau thalamus. e. )ntraparenchymal hemorrhage adalah pendarahan yang terjadi diantara jaringan parenkim otak. 2iasanya terjadi edema "asogenik dalam jumlah yang besar.
D. Man"fe!ta!" Kl"n"!
1. @ejala-gejala ,emorrhagic disease of the newborn ,D( tidak khas! dan umumnya sukar didiagnosis jika tidak didukung oleh riwayat persalinan yang jelas.@ejalagejala berikut dapat ditemukan a. *ada kebanyakan kasus perdarahan terjadi di kulit! mata! hidung dan saluran cerna. b. *erdarahan kulit sering berupa purpura! ekimosis atau perdarahan melalui bekas tusukan jarum suntik. c. *erdarahan intrakranial merupakan komplikasi tersering %(! '0-100% berupa perdarahan subdural dan subaraknoid. d. *ada perdarahan intrakranial didapatkan gejala peningkatan tekanan intrakranial 7)+( bahkan kadang-kadang tidak menunjukkan gejala ataupun tanda. e. *ada sebagian besar kasus 0%( didapatkan sakit kepala! muntah! anak menjadi cengeng! ubun-ubun besar membonjol! pucat dan kejang. +ejang yang terjadi dapat bersifat fokal atau umum. . :ontanel tegang dan menonjol oleh kenaikan tekanan intrakranial! misalnya pada perdarahan subaraknoid. . )ritasi korteks serebri berupa kejang-kejang!
irritable!
twitching!
opistotonus.
@ejala-gejala ini baru timbul beberapa jam setelah lahir dan menunjukkan adanya perdarahan subdural ! kadang-kadang juga perdarahan subaraknoid oleh robekan tentorium yang luas. 9. $ata terbuka dan hanya memandang ke satu arah tanpa reaksi. *upil melebar! refleks cahaya lambat sampai negatif.+adang-kadang ada perdarahan retina! nistagmus dan eksoftalmus. 5. #pnea berat dan lamanya apnea bergantung pada derajat perdarahan dan kerusakan susunan
saraf
pusat. #pnea dapat
berupa serangan diselingi
pernapasan
normal8takipnea dan sianosis intermiten. . ephalic cry menangis merintih(. &. @ejala gerakan lidah yang menjulur ke luar di sekitar bibir seperti lidah ular snake like flicking of the tongue( menunjukkan perdarahan yang luas dengan kerusakan pada korteks. '. 7onus otot lemah atau spastis umum. ,ipotonia dapat berakhir dengan kematian bila perdarahan hebat dan luas. Aika perdarahan dan asfiksia tidak berlangsung lama! tonus otot akan segera pulih kembali. 7etapi bila perdarahan berlangsung lebih lama! flaksiditas akan berubah menjadi spastis yang menetap. +elumpuhan lokal dapat terjadi misalnya kelumpuhan otot-otot pergerakan mata! otot-otot muka8anggota gerak monoplegi8hemiplegi( menunjukkan perdarahan subdural8 parenkim.
;. @ejala-gejala lain yang dapat ditemukan ialah gangguan kesadaran apati! somnolen! sopor atau koma(! tidak mau minum! menangis lemah! nadi lambat8cepat! kadangkadang ada hipotermi yang menetap. #pabila gejala-gejala tersebut di atas ditemukan pada bayi prematur yang 9--9' jam sebelumnya menderita asfiksia! maka *) dapat dipikirkan. 2erdasarkan perjalanan klinik! )2 dapat dibedakan sindrom yaitu a. Saltatory syndrome gejala klinik dapat berlangsung berjam-jam8berhari-hari yang kemudian berangsur-angsur menjadi baik. Dapat serabuh sempurna tetapi biasanya dengan gejala sisa. b. atastrophic syndrome.
gejala klinik makin lama makin berat! berlangsung
beberapa menit sampai berjam-jam dan akhirnya meninggal. E. Pat#f"!"#l#g"
3itamin + adalah "itamin yang larut dalam lemak! merupakan suatu naftokuinon yang berperan dalam modifikasi dan akti"asi beberapa protein yang berperan dalam pembekuan darah faktor ))! 3))! )4! dan 4( sedangkan faktor koagulasi yang tidak tergantung pada "itamin +! kadar fibrinogen dan jumlah trombosit masih dalam batas normal. #da bentuk "itamin + yang diketahui di sintesis oleh flora normal usus seperti 2acteriodes :ragilis dan beberapa strain <. oli! yaitu 1. 3itamin + 1 phytomenadion( berasal dari diet sayuran berwarna hijau. 3itamin +1 bersifat larut dalam lemak .
3itamin + menauinone(
berasal dari sintesis flora intestinal. 3itamin +
bersifat larut dalam lemak .
3itamin + menadion( merupakan "itamin + sintetik yang sekarang jarang diberikan kepada neonatus karena dilaporkan dapat menyebabkan anemia hemolitik. 3itamin + banyak terdapat pada hati! kedelai dan sayuran seperti tomat! bayam.Secara fisiologi kadar faktor koagulasi yang tergantung "itamin + dalam tali pusat sekitar 50% dan akan menurun dengan cepat mencapai titik terendah dalam 9-& jam setelah kelahiran. +emudian faktor
ini akan bertambah secara
perlahan selama beberapa minggu tetapi tetap berada di bawah kadar orang
dewasa. Sedangkan bayi baru lahir relati"e kekurangan "itamin + karena beberapa alasan! seperti 1. Simpanan "itamin + yang rendah pada waktu lahir karena ibu kekurangan Eat ini. . Sedikitnya perpindahan "itamin + melalui plasenta. . Bendahnya kadar "itamin + pada #S) 9. Sterilitas saluran cerna. *ada trauma kelahiran! perdarahan terjadi oleh kerusakan8robekan pembuluh darah intrakranial secara langsung. *ada perdarahan yang bukan karena trauma kelahiran! faktor dasar ialah prematuritas. *ada bayi-bayi tersebut! pembuluh darah otak masih embrional dengan dinding tipis! jaringan penunjang sangat kurang dan pada beberapa tempat tertentu jalannya berkelok-kelok! kadang-kadang membentuk huruf / sehingga mudah sekali terjadi kerusakan bila ada faktor pencetus hipoksia8iskemia(. +eadaan ini terutama terjadi pada perdarahan intra"entrikuler8 peri"entrikuler. *erdarahan epidural8 ekstradural terjadi oleh robekan arteri atau "ena meningika media antara tulang tengkorak dan duramater. +eadaan ini jarang ditemukan pada neonatus. 7etapi perdarahan subdural merupakan jenis )2 yang banyak dijumpai pada 22. Di sini perdarahan terjadi akibat pecahnya "ena-"ena kortikal yang menghubungkan rongga subdural dengan sinus-sinus pada duramater. *erdarahan subdural lebih sering pada bayi yang lahir cukup umur daripada bayi yang prematur sebab pada bayi prematur "ena-"ena superfisial belum berkembang baik dan mulase tulang tengkorak sangat jarang terjadi. *erdarahan dapat berlangsung perlahan-lahan dan membentuk hematoma subdural. *ada robekan tentorium serebeli atau "ena galena dapat terjadi hematoma retroserebeler. @ejala-gejala dapat timbul segera dapat sampai bermingguminggu! memberikan gejala kenaikan tekanan intrakranial.
Dengan kemajuan dalam bidang obstetri! insidensi perdarahan subdural sudah sangat menurun. *ada perdarahan subaraknoid! perdarahan terjadi di rongga subaraknoid yang biasanya ditemukan pada persalinan sulit. #danya perdarahan
subaraknoid
dapat
dibuktikan
dengan
fungsi
likuor.
*ada
perdarahan
intraserebral8intraserebeler! perdarahan terjadi dalam parenkim otak! jarang pada neonatus karena hanya terdapat pada trauma kepala yang sangat hebat kecelakaan(. *erdarahan intra"entrikuler dalam kepustakaan ada yang gabungkan bersama perdarahan intraserebral yang disebut perdarahan peri"entrikuler. Dari semua jenis )2! perdarahan peri"entrikuler memegang peranan penting! karena frekuensi dan mortalitasnya tinggi pada bayi prematur. Sekitar &5--;0% perdarahan peri"entrikuler berasal dari jaringan subependimal germinal matriks8 jaringan embrional di sekitar "entrikel lateral. *ada perdarahan intra"entrikuler! yang berperanan penting ialah hipoksia yang menyebabkan "asodilatasi pembuluh darah otak dan kongesti "ena. 2ertambahnya aliran darah ini! meninggikan tekanan pembuluh darah otak yang diteruskan ke daerah anyaman kapiler sehingga mudah ruptur. Selain hipoksia! hiperosmolaritas pula dapat menyebabkan perdarahan intra"entrikuler. ,iperosmolaritas antara lain terjadi karena hipernatremia akibat pemberian natrium bikarbonat yang berlebihan8plasma ekspander. +eadaan ini dapat meninggikan tekanan darah otak yang diteruskan ke kapiler sehingga dapat pecah. F. Pe$er"k!aan F"!"k % Penunjang
*ada
pemeriksaan
fisik
didapatkan
#danya
perdarahan
di
saluran
cerna!umbilikus! hidung! bekas sirkumsisi dan lain sebagainya. *ada perdarahan akibat defisiensi "itamin + untuk menentukan diagnosis dibutuhkan *emeriksaan penunjang F Gaktu pembekuan memanjang F **7 *lasma *rothrombin 7ime( memanjang F *artial 7hromboplastin 7ime *77( memanjang F 7hrombin 7ime normal F /S@! 7 Scan atau $B) untuk melihat lokasi perdarahan
. Penatalak!anaan
1. 2ayi dengan ,D harus di berikan "itamin +1 subkutan atau i" 0!5 -1 mg( dan mg pada kasus berat( dua atau tiga dosis dengan inter"al 9-' jam ! dengan kecepatan suntikan kurang dari 1 mg8menit
. Bespons yang cepat terjadi dalam 9- jam dengan berhentinya perdarahan dan membaiknya masa protrombin. . 2ayi yang mengalami perdarahan luas juga harus mendapatkan fresh froEen plasma ::*( 10 sampai 15 ml8kg. perdarahan yang hebat yang menyebabkan ,b turun 1 mg8d6 ( diberikan packed red cells *B(. 9. Aika terjadi perdarahan yang mengancam jiwa perdarahan intrakranial( dapat diberikan prothrombin compleC-concentrates *s(. Diusahakan tindakan untuk mencegah terjadinya kerusakan8kelainan yang lebih parah pada bayi dengan dirawat secara intensif diruang )/ eonatal )ntensi"e are /nit( yaitu dengan a. 2ayi dirawat dalam inkubator yang memudahkan obser"asi kontinu dan pemberian ? b. *erlu diobser"asi secara cermat suhu tubuh! derajat kesadaran! besarnya dan reaksi pupil! akti"itas motorik! frekuensi pernapasan! frekuensi jantung bradikardi8 takikardi(! denyut nadi dan diuresis. Diuresis kurang dari 1 ml8kg228jam berarti perfusi ke ginjal berkurang! diuresis lebih dari 1 ml8kg228jam menunjukkan fungsi ginjal baik. c. $enjaga jalan napas tetap bebas! apalagi kalau penderita dalam koma diberikan 0. d. 2ayi letak dalam posisi miring untuk mencegah aspirasi serta penyumbatan larings oleh lidah dan kepala agak ditinggikan untuk mengurangi tekanan "ena serebral. e. *emberian "itamin + serta transfusi darah dapat dipertimbangkan. f. )nfus untuk pemberian elektrolit dan nutrisi yang adekuat berupa larutan glukosa 5-10%( dan al 0!;% dengan perbandingan 91 atau glukosa 5--10% dan abik 1!5% dengan perbandingan 91. g. *emberian obat-obatan
1( "alium8luminal bila ada kejang. Dosis "alium 0!--0!5 mg8kg22! tunggu 15 menit! jika belum berhenti diulangi dosis yang sama. 2ila berhenti diberikan luminal 10 mg8kg22 neonatus 0 mg(! 9 jam kemudian luminal per os ' mg8kg22 dibagi dalam dosis selama hari! selanjutnya 9 mg8kg22 dibagi dalam dosis sambil perhatikan keadaan umum seterusnya. ( kortikosteroid berupa deksametason 0!5--1 mg8kg2289 jam yang mempunyai efek baik terhadap hipoksia dan edema otak. ( antibiotika dapat diberikan untuk mencegah infeksi sekunder! terutama bila ada manipulasi yang berlebihan. 9( :ungsi lumbal untuk menurunkan tekanan intrakranial! mengeluarkan darah! mencegah terjadinya obstruksi aliran likuor dan mengurangi efek iritasi pada permukaan korteks. h. 7indakan bedah darurat bila terjadi perdarahan8hematoma epidural walaupun jarang dilakukan
eCplorati"e burrhole
dan bila positif dilanjutkan dengan
kraniotomi! e"akuasi hematoma dan hemostasis yang cermat. *ada perdarahan8 hematoma subdural! tindakan kraniotomi!
pembukaan
eCplorati"e burrhole
duramater!
e"akuasi
dilanjutkan dengan
hematoma
dengan
irigasi
menggunakan cairan garam fisiologik. *ada perdarahan intra"entrikuler karena sering terdapat obstruksi aliran likuor! dilakukan shunt antara "entrikel lateral dan atrium kanan. . K#$&l"ka!"
+omplikasi pemberian "itamin + antara lain reaksi anafilaksis bila diberikan secara )3(! anemia hemolitik! hiperbilirubinemia dosis tinggi( dan hematoma pada lokasi suntikan.
H. Pen'ega(an
,ealth 7echnology #ssesment ,7#( Departemen +esehatanDepkes( B) 1. Semua bayi baru lahir harus mendapat profilaksis "itamin +1
. Dosis yang diberikan 1 mg dosis tunggal )$ atau oral kali masing-masing mg pada waktu lahir! umur -& hari! dan saat bayi berumur 1- bulan . /ntuk bayi yang lahir ditolong dukun diwajibkan pemberian "itamin +1 secara oral 9. )bu hamil yang mendapat pengobatan antikon"ulsan harus mendapat "itamin + 5 mg sehari selama trimester ketiga atau 9 jam sebelum melahirkan diberikan "itamin + 10 mg8)$! kepada bayinya diberikan "itamin + 1 mg )$ dan diulang 9 jam kemudian. I. Pr#gn#!"!
+arena kemajuan obstetri! )2 oleh trauma kelahiran sudah sangat berkurang. $ortalitas )2 non traumatik 50-&0%. *rognosis )2 bergantung pada lokasi dan luasnya perdarahan! umur kehamilan! cepatnya didiagnosis dan pertolongan. *ada perdarahan epidural terjadi penekanan pada jaringan otak ke arah sisi yang berlawanan! dapat terjadi herniasi unkus dan kerusakan batang otak. +eadaan ini dapat fatal bila tidak mendapat pertolongan segera. *ada penderita yang tidak meninggal! dapat disertai spastisitas! gangguan bicara atau strabismus. +alau ada gangguan serebelum dapat terjadi ataksi serebeler. *erdarahan yang meliputi batang otak pada
bagian
formasi retikuler!
memberikan sindrom hiperakti"itet. *ada perdarahan subdural akibat trauma! hanya 90% dapat sembuh sempurna setelah dilakukan fungsi subdural berulang-ulang atau tindakan bedah. *erdarahan subdural dengan hilangnya kesadaran yang lama! nadi cepat! pernapasan tidak teratur dan demam tinggi! mempunyai prognosis jelek. *ada perdarahan intra"entrikuler! mortalitas bergantung pada derajat perdarahan. *ada derajat 1- ringan-sedang(! angka kematian 10-5%! sebagian besar sembuh sempurna! sebagian kecil dengan sekuele ringan. *ada derajat --9 sedang-berat(! mortalitas 50--&0% dan sekitar 0% sembuh dengan sekuele berat. Sekuele dapat berupa
cerebral palsy!
gangguan bicara! epilepsi!
retardasi mental dan hidrosefalus. ,idrosefalus
merupakan
peri"entrikuler.
komplikasi
paling
sering
99%(
dari
perdarahan