I.
PEND PENDAH AHUL ULUA UAN N
Kligman mengatakan bahwa tidak ada seorang pun yang sama sekali tidak pernah menderita penyakit ini. Penyakit ini jarang terjadi pada waktu lahir, lahir, namun ada kasus yang terjadi terjadi pada masa bayi. 85% terjadi terjadi pada usia 113 tahun.!etapi insiden yang paling sering terjadi adalah di masa remaja "#$$%. &kne &kne 'ulgar 'ulgaris is adalah adalah perada peradanga ngan n kronik kronik (olike (olikell pilose pilosebas basea ea yang yang ditandai dengan gejala klinis polimor(ik berupa komedo, papul, pustul, nodus dan jaringan parut yang terjadi akibat kelainan akti( tersebut, baik jaringan parut yang hipotropik maupun yang hipertro(ik.1 Predileksi akne 'ulgaris pada daerah-daerah wajah, bahu bagian atas, dada, dan punggung.) &kne pada pada pada dasarn dasarnya ya merupa merupakan kan penyakit penyakit pada pada remaja remaja,, dengan dengan 85% terj terjad adii pada pada rema remaja ja denga dengan n bebe bebera rapa pa deraj derajat at kepar keparah ahan. an. *ima *imana na didapatkan (rekuensi yang lebih besar pada usia antara 15-18 tahun pada kedua jenis kelamin. Pada umumnya, in'olusi penyakit terjadi sebelum usia )5 tahun.3 &kne 'ulgaris 'ulgaris dapat disebabkan disebabkan oleh berbagai (aktor. (aktor. Penyebab Penyebab yang pasti belum diketahui se+ara pasti. !erdapat beberapa (aktor yang diduga dapat menyebabkan, menyebabkan, antara lain genetik, genetik, endokrin "androgen, "androgen, pituitary sebotropic factor , dsb, dsb, (aktor (aktor makanan makanan,, keakti keakti(an (an dari dari kelenj kelenjar ar sebase sebasea, a, (aktor (aktor psikis psikis,, pengaruh musim, in(eksi bakteri " Propionibacterium Propionibacterium acnes, acnes, kosmetika, kosmetika, dan bahan kimia lainnya.1, &da empat hal penting yang berhubungan dengan terjadinya akne yakni, adanya adanya peningka peningkatan tan sekres sekresii sebum, sebum, hiperk hiperkera erati tinis nisasi asi (olike (olikel, l, bakteri bakteri,, dan peradangan "in(lamasi.3, &kne pada umumnya umumnya diklasi(ika diklasi(ikasikan sikan berdasarkan berdasarkan tipe tipe "komed "komedop opapul apular ar,, pustul pustular arnod nodulok ulokist istik ik dan atau atau beratn beratnya ya penyakit penyakit "ringan "ringanse sedan dangs gsedan edang-be g-berat ratbe berat rat. . /esi /esi kulit kulit dapat dapat digamb digambark arkan an sebagai sebagai in(lamasi dan non-in(lamasi.5 *iagno *iagnosis sis akne akne 'ulgar 'ulgaris is dapat dapat ditega ditegakkan kkan berdas berdasark arkan an anamnes anamnesis, is, pemeriksaan (isis, dan tes laboratorium. *iagnosis banding akne 'ulgaris antara lain erupsi aknei(ormis, rosasea, dan dermatitis perioral.3,0 1
Penatalaksanaan akne 'ulgaris berupa terapi sistemik, topikal, (isik, dan diet. !erdapat berbagai pengobatan terbaru pada penatalaksanaan a+ne tersebut seperti 'aksinasi, blue light therapy dan photodynami+ therapy. Pada umumnya prognosis dari akne ini +ukup baik, pengobatan sebaiknya dimulai pada awal onset onset mun+ul mun+ulnya nya akne dan +ukup +ukup agresi agresi(( untuk untuk menghi menghinda ndari ri sekuel sekuelee yang yang bersi(at permanen.3,#,8 II. II.
DEFI DEFINI NISI SI
&kne 'ulgar 'ulgaris is adalah adalah perada peradangan ngan kronik kronik (olike (olikell pilose pilosebas basea ea yang yang ditandai dengan gejala klinis polimor(ik berupa komedo, papul, pustul, nodus dan jaringan parut yang terjadi akibat kelainan akti( tersebut, baik jaringan parut yang hipotropik maupun yang hipertro(ik.1 Predileksi akne 'ulgaris pada daerah-daerah wajah, bahu bagian atas, dada, dan punggung.)
III. EPIDEM EPIDEMIOL IOLOGI OGI
&kne 'ulgaris pertama kali dipublikasikan pada tahun 1$31 oleh lo+h. Pada saat itu dinyatakan bahwa insiden terjadinya akne 'ulgaris lebih banyak pada anak perempuan dibanding anak laki-laki dengan usia sekitar 13% pada anak usia 0 tahun dan 3)% pada anak usia # tahun. 2ejak saat itu tidak ada e'olusi yang signi(ikan mengenai usia timbulnya jerawat. enurut studi yang berbeda dari literatur berbagai negara, usia awal rata-rata 11 tahun pada anak perempuan dan 1) tahun pada anak laki-laki.# Karena hampir setiap orang pernah menderita penyakit ini, maka sering diang diangga gap p seba sebaga gaii kelai kelainan nan kuli kulitt yang yang timb timbul ul se+a se+ara ra (isi (isiol olog ogis is.. Klig Kligma man n menyat menyatakan akan bahwa bahwa tidak tidak ada seoran seorang g pun yang yang sama sama sekali sekali tidak tidak pernah pernah menderita menderita penyakit ini. &kne pada dasarnya dasarnya merupakan penyakit pada remaja, remaja, dengan dengan 85% terjad terjadii pada remaja remaja dengan dengan beberap beberapaa deraja derajatt akne. akne. 4mumny 4mumnyaa insidens terjadi pada sekitar umur 1 1# tahun pada wanita, 10 1$ tahun pada pria dan pada masa itu lesi yang dominan adalah komedo dan papul dan
2
Penatalaksanaan akne 'ulgaris berupa terapi sistemik, topikal, (isik, dan diet. !erdapat berbagai pengobatan terbaru pada penatalaksanaan a+ne tersebut seperti 'aksinasi, blue light therapy dan photodynami+ therapy. Pada umumnya prognosis dari akne ini +ukup baik, pengobatan sebaiknya dimulai pada awal onset onset mun+ul mun+ulnya nya akne dan +ukup +ukup agresi agresi(( untuk untuk menghi menghinda ndari ri sekuel sekuelee yang yang bersi(at permanen.3,#,8 II. II.
DEFI DEFINI NISI SI
&kne 'ulgar 'ulgaris is adalah adalah perada peradangan ngan kronik kronik (olike (olikell pilose pilosebas basea ea yang yang ditandai dengan gejala klinis polimor(ik berupa komedo, papul, pustul, nodus dan jaringan parut yang terjadi akibat kelainan akti( tersebut, baik jaringan parut yang hipotropik maupun yang hipertro(ik.1 Predileksi akne 'ulgaris pada daerah-daerah wajah, bahu bagian atas, dada, dan punggung.)
III. EPIDEM EPIDEMIOL IOLOGI OGI
&kne 'ulgaris pertama kali dipublikasikan pada tahun 1$31 oleh lo+h. Pada saat itu dinyatakan bahwa insiden terjadinya akne 'ulgaris lebih banyak pada anak perempuan dibanding anak laki-laki dengan usia sekitar 13% pada anak usia 0 tahun dan 3)% pada anak usia # tahun. 2ejak saat itu tidak ada e'olusi yang signi(ikan mengenai usia timbulnya jerawat. enurut studi yang berbeda dari literatur berbagai negara, usia awal rata-rata 11 tahun pada anak perempuan dan 1) tahun pada anak laki-laki.# Karena hampir setiap orang pernah menderita penyakit ini, maka sering diang diangga gap p seba sebaga gaii kelai kelainan nan kuli kulitt yang yang timb timbul ul se+a se+ara ra (isi (isiol olog ogis is.. Klig Kligma man n menyat menyatakan akan bahwa bahwa tidak tidak ada seoran seorang g pun yang yang sama sama sekali sekali tidak tidak pernah pernah menderita menderita penyakit ini. &kne pada dasarnya dasarnya merupakan penyakit pada remaja, remaja, dengan dengan 85% terjad terjadii pada remaja remaja dengan dengan beberap beberapaa deraja derajatt akne. akne. 4mumny 4mumnyaa insidens terjadi pada sekitar umur 1 1# tahun pada wanita, 10 1$ tahun pada pria dan pada masa itu lesi yang dominan adalah komedo dan papul dan
2
jarang terlihat lesi beradang.1 agaimanpun, agaimanpun, terdapat 'ariabilitas 'ariabilitas yang besar pada usia saat onset dan resolusi 1)% perempuan dan 3% laki-laki akan berlanjut se+ara klinis sampai usia tahun. 2ebagian ke+il akan menjadi papul dan nodul in(lamasi sampai usia dewasa akhir.$ &kne 'ulgaris derajat ringan biasanya terjadi pada bayi yang terjadi oleh karena stimulasi (olikular oleh kelenjar androgen adrenal yang berlanjut pada periode neonatal. &kne juga biasanya bermani(estasi awal pada pubertas, dengan komedo sebagai lesi predominan pada pasien yang sangat muda. 6umlah kasus terbanyak terjadi pada periode pertengahan sampai akhir remaja, setelah itu insidennya akan menurun. 7amun pada wanita dapat terus berlanjut sampai lebih dari dekade ketiga.3 eskip eskipun un pada pada pria pria umumny umumnyaa akne 'ulgar 'ulgaris is lebih lebih +epat +epat berkur berkurang ang,, namun pada penelitian diketahui bahwa justru gejala akne 'ulgaris yang berat biasanya terjadi pada pria. *iketahui pula bahwa ras riental "6epang, 9ina, Korea lebih jarang menderita akne 'ulgaris dibanding dengan ras Kaukasia ":ropa ":ropa,, &meri &merika ka,, dan lebih lebih sering sering terjad terjadii nodulo nodulo-ki -kisti stik k pada kulit kulit purih purih daripada orang kulit hitam. *alam sebuah penelitian diketahui bahwa mereka yang bergenotip ;<< mendapat akne 'ulgaris yang lebih b erat.1
IV. IV.
ETIOLOGI DAN PATO PATOGENESIS GENESIS
&kne 'ulgaris 'ulgaris dapat disebabkan disebabkan oleh berbagai (aktor. (aktor. Penyebab Penyebab yang pasti belum diketahui se+ara jelas, namun terdapat beberapa (aktor yang dapat menyebabkan, antara lain genetik, endokrin "androgen, pituitary sebotropi+ (a+tor, (a+tor, dsb, (aktor makanan, keakti(an dari kelenjar kelenjar sebasea, sebasea, (aktor (aktor psikis, psikis, musim, in(eksi bakteri " Propionibacterium Propionibacterium acnes, acnes, kosmetika, dan bahan kimia lainnya.,1 1. Sebu Sebum m
3
2ebum merupakan (aktor utama penyebab timbulnya akne. Pada akne terjadi peningkatan sebum. 2ebum yang meningkat tidak hanya terjadi pada akne, tetapi dapat juga pada penyakit parkinson dan akromegali. 2. Bakteri
ikroba
yang
terlibat
adalah Propionibacterium Pityrosporum
ovale.
acnes ,
*ari
ketiga
pada
terbentuknya
Stafilococcus mikroba
ini
akne
epidermidis, yang
dan
terpenting
yakni Propionibacterium acnes. akteri ini merupakan bakteri komensal pada kulit. Pada keadaan patologik, bakteri ini membentuk koloni pada duktus pilosebasea yang menstimulasi trigliserida untuk melepas asam lemak bebas, memproduksi substansi kemotaktik pada sel-sel in(lamasi, dan menginduksi duktus epitel untuk mensekresi sitokin pro-in(lamasi. 3. Hereiter
=aktor herediter yang sangat berpengaruh pada besar dan akti'itas kelenjar minyak "glandula sebasea. &pabila kedua orang tua mempunyai parut bekas akne, kemungkinan besar anaknya akan menderita akne. !. H"rm"#
>ormon androgen berasal dari testis, o'arium, dan kelenjar adrenal. >ormon ini menyebabkan kelenjar sebasea bertambah besar dan produksi sebum meningkat pada remaja laki-laki dan perempuan.) >ormon androgen merupakan stimulus utama pada sekresi sebum oleh kelenjar sebasea. Pada penderita akne, kelenjar sebasea berespon sangat +epat pada peningkatan kadar hormon ini di atas normal. >al ini mungkin disebabkan oleh peningkatan akti'itas 5?-redu+tase yang lebih tinggi pada kelenjar sebasea dibanding kelenjar lain dalam tubuh. $. Diet
Pada beberapa pasien, akne dapat diperburuk oleh beberapa jenis makanan, seperti +oklat, ka+ang, kopi, dan minuman ringan.)
4
%. Ik&im
*i daerah yang mempunyai empat musim, biasanya akne bertambah hebat pada musim dingin, dan dapat pula meningkat oleh paparan +ahaya matahari langsung.) '. Fakt"r iatr"(e#ik
Kortikosteroid baik topikal maupun sistemik dapat meningkatkan keratinisasi duktus polisebasea. &ndrogen, gonadotropin, dan kortikotropin dapat menginduksi akne pada dewasa muda. Kontrasepsi oral dapat pula menginduksi terjadinya akne.) Patogenesis akne 'ulgaris sangat kompleks, dipengaruhi banyak (aktor dan kadang-kadang masih kontro'ersial. &da empat hal penting yang berhubungan dengan terjadinya akne, yakni peningkatan sekresi sebum, adanya hiperkeratinisasi (olikel, bakteri, dan peradangan "in(lamasi.1,3, a. Peningkatan sekresi sebum =aktor pertama yang berperan dalam patogenesis akne ialah peningkatan produksi sebum oleh glandula seba+ea. Pasien dengan akne akan memproduksi lebih banyak sebum dibanding yang tidak terkena akne meskipun kualitas sebum pada kedua kelompok tersebut adalah sama. 2alah satu komponen dari sebum yaitu trigliserida mungkin berperan dalam patogenesis akne. !rigliserida dipe+ah menjadi asam lemak bebas oleh P.acnes, (lora normal yang terdapat pada unit piloseba+ea. &sam lemak bebas ini kemudian menyebabkan kolonisasi P.acnes, mendorong terjadinya in(lamasi dan dapat menjadi komedogenik.),3 >ormon androgen juga mempengaruhi produksi sebum. 2erupa dengan akti(itasnya pada keratinosit in(undibuler (ollikular, hormon androgen berikatan dan mempengaruhi akti(itas sebosit. rang-orang dengan akne memiliki kadar serum androgen yang lebih tinggi dibanding dengan orang yang tidak terkena akne. 5?-reduktase, en@im 5
yang bertanggung jawab untuk mengubah testosteron menjadi *>! poten memiliki akti(itas yang meningkat pada bagian tubuh yang menjadi predileksi timbulnya akne yaitu pada wajah, dada, dan punggung.),3 Peranan estrogen dalam produksi sebum belum diketahui se+ara pasti. *osis estrogen yang diperlukan untuk menurunkan produksi sebum jauh lebih besar jika dibandingkan dengan dosis yang diperlukan untuk menghambat o'ulasi. ekanisme dimana estrogen mungkin berperan ialah dengan se+ara langsung melawan e(ek androgen dalam glandula seba+ea, menghambat produksi androgen dalam jaringan gonad melalui umpan balik negati( pelepasan hormon gonadotropin, dan meregulasi gen yang yang menekan pertumbuhan glandula seba+ea atau produksi lipid.3 b. Keratinisasi (olikel >iperproli(erasi epidermis (ollikular menyebabkan pembentukan lesi primer akne yaitu mikrokomedo. :pitel (olikel rambut paling atas, yaitu in(undibulum menjadi hiperkeratosis dengan meningkatnya kohesi dari keratinosit. Kelebihan sel dan kekuatan kohesinya menyebabkan pembentukan plug pada ostium (ollikular. Plug ini kemudian menyebabkan konsentrasi keratin, sebum, dan bakteri terakumulasi di dalam (olikel. >al tersebut kemudian menyebabkan pelebaran (olikel rambut bagian atas, yang kemudian membentuk mikrokomedo.
2timulus
terhadap
proli(erasi
keratinosit
dan
peningkatan daya adhesi masih belum diketahui. 7amun terdapat beberapa (aktor yang diduga menyebabkan hiperproli(erasi keratinosit yaitu stimulasi androgen, penurunan asam linoleat, dan peningkatan akti(itas interleukin "A/-1?. 3 >ormon androgen dapat berperan dalam keratinosit (ollikular untuk
menyebabkan
hiperproli(erasi.
*ihidrotestosteron
"*>! 6
merupakan androgen yang poten yang memegang peranan terhadap timbulnya akne. 1#B-hidroksisteroid dehidrogenase dan 5?-reduktase merupakan
en@im
yang
berperan
untuk
mengubah
dehidroepiandrosteron "*>:&2 menjadi *>!. 6ika dibandingkan dengan keratinosit epidermal, keratinosit (ollikular menunjukkan peningkatan akti(itas 1#B-hidroksisteroid dehidrogenase dan 5?reduktase yang pada akhirnya meningkatkan produksi *>!. *>! dapat menstimulasi proli(erasi keratinosit (ollikular. >al lain yang mendukung peranan androgen dalam patogenesis akne ialah bahwa pada orang dengan insensiti'itas androgen komplet
tidak terkena
akne.),3 Proli(erasi keratinosit (ollikular juga diatur dengan adanya asam linolei+. &sam linolei+ merupakan asam lemak esensial pada kulit yang akan menurun pada orang-orang yang terkena akne. Kuantitas asam linoli+ akan kembali normal setelah penanganan dengan isotretinoin. Kadar
asam linolei+
hiperproli(erasi
yang
keratinosit
tidak
normal
(ollikular
dan
dapat
menyebabkan
memproduksi
sitokin
proin(lamasi. !erdapat asumsi bahwa asam linolei+ diproduksi dengan kuantitas yang tetap tetapi akan mengalami dilusi seiring dengan meningkatnya produksi sebum.3 A/-1 juga memiliki peranan dalam hiperproli(erasi keratinosit. Keratinosit
(ollikular
pada
manusia
menunjukkan
adanya
hiperproli(erasi dan pembentukan mikrokomedoe ketika diberika A/-1. &ntagonis reseptor A/-1 dapat menghambat pembentukan mikrokome.3 +. akteri =aktor ketiga yakni bakteri. Propionibacterium acnes juga memiliki peranan akti( dalam proses in(lamasi yang terjadi. P.acnes merupakan bakteri gram-positi(, anaerobik, dan mikroaerobik yang terdapat pada (olikel seba+ea. Cemaja dengan akne memiliki 7
konsentrasi P.acnes yang lebih tinggi dibanding orang yang normal. agaimanapun tidak terdapat korelasi antara jumlah P.acnes yang terdapat pada glandula seba+ea dan beratnya penyakit yang diderita.3 *inding sel P.acnes mengandung antigen yang karbohidrat yang menstimulasi perkembangan antibodi. Pasien dengna akne yang paling berat memiliki titer antibodi yang paling tinggi pula. &ntibodi propioniba+terium
meningkatkan
respon
in(lamasi
dengan
mengakti(kan komplemen, yang pada akhirnya mengawali kaskade proses pro-in(lamasi. P.a+nes juga mem(alisitasi in(lamasi dengan merangsang reaksi hipersensiti(itas tipe lambat dengna memproduksi lipase, protease, hyaluronidase, dan (aktor kemotaktik. *isamping itu, P.acnes tampak menstimulasi regulasi sitokin dengan berikatan dengan Toll-like receptor ) pada monosit dan sel polimor(onuklear yang mengelilingi (olikel seba+ea. 2etelah berikatan dengan Toll-like receptor ), sitokin proin(lamasi seperti A/-1, A/-8, A/-1), dan !7=-? dilepaskan.3 d. An(lamasi Pada awalnya telah diduga bahwa in(lamasi mengikuti proses pembentukan komedo, namun terdapat bukti baru bahwa in(lamasi dermal sesungguhnya mendahului pembentukan komedo. iopsi yang diambil pada kulit yang tidak memiliki komedo dan +enderung menjadi
akne
menunjukkan
peningkatan
in(lamasi
dermal
dibandingkan dengan kulit normal. iopsi kulit dari komedo yang baru terbentuk menunjukkan akti(itas in(lamasi yang jauh lebih hebat.),3 ikrokomedo akan meluas menjadi keratin, sebum, dan bakteri yang lebih terkonsentrasi. Dalaupun perluasan ini akan menyebabkan distensi yang mengakibatkan ruptur dinding (ollikular. :kstrusi dari keratin, sebum, dan bakteri ke dalam dermis mengakibatkan respon in(lamasi yang +epat. !ipe sel yang dominan pada ) jam pertama 8
ruptur komedo adalah lim(osit. 9*E lim(osit ditemukan di sekitar unit piloseba+ea dimana sel 9*8E ditemukan pada daerah peri'askuler. 2atu sampai dua hari setelah ruptur komedo, neutro(il menjadi sel yang predominan yang mengelilingi mikorkomedo.3
Fambar 1 Patogenesis &kne a >iperkeratosis primer b Komedo + An(lamasi papulpustul d 7odul 3
Keempat elemen dari patogenesis akne yaitu hiperpro(li(erasi keratinosit (ollikular, seboroik, in(lamasi, dan P.acnes merupakan langkah-langkah yang saling berkaitan dalam pembentukan akne.),3
9
V.
GE)ALA *LINIS
&kne 'ulgaris adalah peradangan kronik (olikel pilosebasea yang ditandai dengan gejala klinis polimor(ik berupa komedo, papul, pustul, nodus dan jaringan parut yang terjadi akibat kelainan akti( tersebut, baik jaringan parut yang hipotropik maupun yang hipertro(ik.1 /esi awal akne dimulai dari sumbatan pada unit pilosebaseus yang terdiri atas (olikel rambut dan kelenjar sebasea. &kibat dari sumbatan tersebut, terjadi mikrokomedo yang akan membesar menjadi komedo. Komedo merupakan lesi primer dari akne. >al tersebut dapat dilihat sebagai papul yang datar atau sedikit meninggi, komedo dibagi menjadi ) ma+am yaitu komedo terbuka "bla+khead dan komedo tertutup "whitehead. Pada komedo terbuka terdapat pembukaan sentral yang melebar berisi keratin hitam yang diduga karena oksidasi material keratin yang terdapat pada muara (olikular. Komedo tertutup biasanya berupa papul kekuningan berukuran 1 mm yang membutuhkan peregangan pada kulit untuk dapat terlihat. akrokomedo, yang jarang terjadi, dapat men+apai ukuran 3- mm. Papul dan pustul biasanya berukuran 1-5 mm dan disebabkan oleh in(lamasi, oleh sebab itu pasti terdapat eritema dan edema. entuk tersebut dapat membesar dan membentuk nodul dan bergabung membentuk plak yang terindurasi mengandung traktus sinus dan +airan apakan itu serosaginosa atau pus kekuningan.0,$,1 Pasien se+ara umum akan memiliki lesi yang ber'ariasi. Pada pasien dengan kulit yang lebih terang, lesi biasanya pe+ah dengan makula kemerahan sampai keunguan yang memiliki umur yang lebih pendek. Pada pasien dengan warna kulit yang lebih gelap, makula hiperpigmentasi akan terlihat dan bertahan sampai beberapa bulan. 2kar dari akne memiliki penampakan yang heterogen. oro(ologi yang dibentuk termasuk skar yang dalam, narrow ice-pick yang terlihat kebanyakan pada dahi dan pipi, lesi canyon-type atrophic pada wajah, skar papular putih kekuningan pada badan dan dagu, skar tipe 10
anetoderma pada badan, serta skar hipertro(ik dan keloidal yang meninggi pada badan dan leher.$ Predileksi akne umunmya pada wajah, leher, badan bagian atas, dan lengan atas. Pada wajah hal tersebut paling sering terjadi pada pipi, dan sebagian ke+il pada hidung, dahi, dan dagu. !elinga dapat terlibat, dengan komedo yang besar pada +on+ha, kista pada lobus, dan kadang-kadang komedo dan kista pre dan retro-aurikuler. Pada leher khususnya pada daerah nu+hae, lesi kistik yang besar dapat mendominasi.$ &kne umumnya mun+ul pada saat pubertas dan seringkali merupakan tanda awal dari produksi hormon seks yang meningkat. Ketika akne mun+ul pada usia 8-1) tahun, yang tampak biasanya berupak komedo yang utamanya mun+ul pada dahi dan pipi. >al tersebut dapat tetap menjadi ringan dalam ekspresinya dengan papul in(lamasi yang kadang-kadang terjadi. agaiman pun, sebagaimana kadar hormon meningkat pada usia-usia pertengahan remaja, pustul dan nodul in(lamasi yang lebih berat dapat terjadi yang dapat menyebar pada tempat lainnya. /aki-laki muda +enderung memiliki kompleks yang lebih berminyak dan penyebaran penyakit yang lebih berat dibanding perempuan usia muda. Perempuan dapat mengalami perjalanan penyakit yang berat dari lesi papulopustular seminggu sebelum mensturasi. &kne juga dapat mun+ul pada perempuan usia )-35 tahun yang belum mendapatkan akne pada saat remaja. &kne ini kebanyakan bermani(estasi sebagai papul, pustul, dan nodul dalam persisten yang nyeri pada daerah dagu dan leher bagian atas.$
VI. *LASIFI*ASI
!idak terdapat sistem grading yang seragam dan terstandarisasi untuk beratnya akne yang diderita. &kne pada umumnya diklasi(ikasikan berdasarkan
11
tipe " komedoalpapular, pustularnoduokisitk danatau beratnya penyakit " ringansedangsedang-berat berat. /esi kulit dapat digambarkan sebagai in(lamasi dan non-in(lamasi.5 1. *&a+i,ika+i +eer-a#a -
&kne ringan " Mild akne Komedo merupakan lesi utama. Papul dan pustul mungkin ada tetapi memiliki ukuran yang ke+il serta jumlah yang sedikit " umumnya G 1 .
-
&kne sedang " Moderate akne 6umlah papul dan pustul yang +ukup banyak "1-. 6umlah komedo yang +ukup banyak "1- juga ada. Kadang-kadang disertai penyakit yang ringan pada badan.
-
&kne sedang berat " Moderately severe akne 6umlah papul dan pustul yang sangat banyak
" -1, biasanya dengan banyak komedo "-
1 dan kadang-kadang terdapat lesi nodular dalam yang besar dan terin(lamasi " men+apai 5 . &rea yang luas biasanya melibatkan wajah, dada, dan punggung. -
&kne sangat berat "Very severe akne &kne nodulokistik dan akne konglobata dengan lesi yang parahH banyak lesi nodularpustular yan besar dan nyeri bersama dengan banyak komdeon, papul, pustul, dan komedo yang lebih ke+il.5
Fambar ) akne ringan
12
Fambar 3 akne sedang
Fambar akne berat"a,+ dan akne konglobata"d
2. FDA global grade -
Frade Kulit yang bersih tanpa lesi in(lamasi atau non-in(lamasi
-
Frade 1 >ampir bersih dengan lesi in(lamasi atau non-in(lamasi
-
Frade ) Cingan, grade 1 ditambah dengan beberapa lesi nonin(lamasi dengan sangat sedikit lesi in(lamasi yang ada " papulpustul, tidak ada lesi nodular
-
Frade 3 2edang, grade ) ditambah dengan banyak lesi non-in(lamasi dan mungkin terdapat beberapa lesi in(lamasi, tetapi tidak lebih dari satu lesi nodular
13
-
Frade erat, grade 3 ditambah dengan banyak lesi non-in(lamasi dan in(lamasi, dengan sedikit lesi nodular.5
3. Tipe lesi -
6enis &+ne !ak eradang 0 Komedo tertutup dan terbuka dapat melepaskan isinya ke permukaan dan hilang dengan sendirinya. &tau dinding (olikel dapat rupture dan terjadi in(lamasi. Cuptur ini dapat disebabkan karena memen+et atau memegang bagian kulit. 2ehingga menjadi penting untuk tidak memegang bagian kulit yang berjerawat. 1. Komedo tertutup "white +omedo
Fambar 5 komedo tertutup
Ketika sebum yang terperangkap dan ada bakteri yang berada di bawah permukaan kulit , maka terbentuklah komedo tertutup " white +omedo. Komedo putih dapat terlihat sebagai bintik putih ke+il, ataupun tidak dapat terlihat oleh mata telanjang. ). Komedo !erbuka "bla+k +omedo
14
Fambar 0 komedo terbuka
Komedo hitam atau terbuka dapat terbentuk apabila pori-pori terbuka sampai ke permukaan, dan sebum yang mengandung melanin teroksidasi sehingga menimbulkan warna +oklat atau hitam. Komedo ini tidak dapat dibersihkan menggunakan sabun. Komedo hitam dapat mun+ul untuk jangka waktu yang lama karena isi komedo dialirkan se+ara lambat ke permukaan. -
6enis &+ne eradang 0 /esi yang beradang kadang-kadang dapat kempes atau pe+ah, sehingga dapat mengin(lamasi ke sekitar kulit bahkan dapat mengenai (olikel di sebelahnya. /esi seperti ini disebut nodul atau kista.
1. Papul
15
Fambar # papul
Papul dapat timbul bila ada kerusakan pada dinding (olikel. 2el darah putih bekerja dan pori-pori tersebut menjadi terin(lamasi. ). Pustul
Fambar 8 pustul
eberapa hari kemudian,sel darah putih yang terdapat pada bentuk pustule, membuat jalannya sendiri untuk men+apai permukaan kulit. >ali inilah yang disebut sebagai @it atau pimple.
3. 7odul
Fambar $ nodul
Ketika (olikel pe+ah di bagian dasar, dapat menyebabkan pembengkakan yang berukuran besar dan terasa sakit bila disentuh. . Kista
16
Fambar 1 kista
Kadang-kadang reaksi in(lamasi yang berat dapat menyebabkan nanah yang sangat luas menutupi lesi. Klasi(ikasi lainnya berdasarkan bentuk e(loresensi terbanyak 3,0 1. &kne 2istika :(loresensi terutama berbentuk kista ). &kne papulosa :(loresensi terbanyak berupa papula 3. &kne pustulosa :(loresensi terbanyak berupa pustule . &kne konglobata :(loresensi terbanyak berupa nodus yang mengalami in(eksi 5. &kne 2ikatrisial anyak sikatriks atropi Klasi(ikasi erdasarkan Penyebab0 1. ). 3. . 5. 0. #. 8. $.
akne tropika akne mekanik akne neonatorum akne kosmetika akne klor akne jabatna akne minyak akne senilis akne radiasi
VII. DIAGNOSIS
*iagnosis akne 'ulgaris dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan (isis, dan tes laboratorium. ),3,5
17
erdasarkan anamnesis, akne 'ulgaris biasanya terjadi pada saat pubertas, tetapi gejala klinis yang mun+ul sangatlah ber'ariasi. Perempuan mungkin
memperhatikan
bentuk
yang
ber(luktuasi
berdasarkan
siklus
mensturasinya. &kne (ulminan merupakan subtipe akne yang jarang dan terjadi pada berbagai mani(estasi sistemik, termasuk demam, arthralgia, myalgia, hepatosplenomegaly, dan lesi tulang osteolitik.5 Pada pemeriksaan (isis akne non-in(lamasi tampak sebagai komedo terbuka dan tertutup. /esi in(lamasi dimulai dengan adanya mikrokomedo tetapi dapat berkembang menjadi papul, pustul, nodul, atau kista. Kedua tipe lesi ditemukan pada area dengan glandula seba+ea yang banyak.5 !es (ungsi endokrin rutin tidak diindikasikan pada sebagian besar pasien dengan akne. Pada pasien dengan akne dan terdapat bukti hiperandrogenisme, e'aluasi hormonal untuk testeteron bebas, dehidroepiandrostenedion sul(at "*>:&-2, luteni@ing hormone "/>, =2> dapat dilakukan. !es mikrobiologi rutin tidak perlu pada e'aluasi dan dan penanganan pasien dengan akne. 6ika lesi terpusat pada peri oral dan area nasal dan tidak responsi( terhadap penanganan akne kon'ensional, tes kultur dan sensiti'itas bakteri untuk menge'aluasi (ollikulitis gram-negati( dapat dilakukan.5
VIII.DIAGNOSIS BANDING
eskipun terdapat satu jenis lesi yang dominan, akne 'ulgaris didiagnosis dengan adanya beberapa 'ariasi dari lesi akne "komedo, pustul, papul, dan nodul yang erdapat pada wajah, punggung, dan dada. *iagnosis banding akne 'ulgaris antara lain erupsi aknei(ormis, rosasea, dan dermatitis perioral.),0 1.
:rupsi aknei(ormis :rupsi aknei(ormis merupakan akne yang disebabkan oleh induksi obat, seperti kortikosteroid, Asonia@id, barbiturat,
bromida, iodida,
18
di(enilhidantoin, dan &9!>. Klinis erupsi berupa papul di berbagai tempat tanpa komedo, timbul mendadak tanpa disertai demam.1,0 2.
Cosasea Cosasea adalah penyakit kronik yang etiologinya belum diketahui se+ara pasti, dengan karakteristik adanya eritema pada sentral wajah dan leher. Penyakit ini terdiri atas dua komponen klinik, yakni perubahan 'askuler yang terdiri atas eritema intermiten dan persisten serta erupsi aknei(orm yang terdiri atas papul berukuran ke+il dan papulopustul dengan ukuran ")-3mm, pustul biasanya dengan ukuran "G1mm, kista, dan hiperplasia sebasea. Pada rosasea tidak terdapat komedo dan tidak adanya hubungan antara eksresi sebum dengan beratnya gejala rosasea.1,3,0
3.
*ermatitis perioral Perioral dermatitis adalah penyakit kulit dengan karakteristik papul dan pustul ke+il yang terdistribusi pada daerah perioral, dengan predominan di sekitar mulut. *ermatitis perioral biasanya pada wanita muda, sering ditemukan di sekitar mulut, namun dapat pula di sekitar hidung dan mata. :tiologinya belum diketahui se+ara pasti, namun diduga penyebabnya oleh karena candida, iritasi pasta gigi ber(louride, dan kontrasepsi oral.1,3,1) *ermatitis perioral erpsi simetris yang terbatas pada area hidung, mult, dan dagu, yang terdiri atas mikropapul, mikro'esikel, atau papulopustulosa dengan diameter kurang dari ) mm.
Penyebab pasti belum diketahui,
namun terdapat beberapa (aktor yang mungkin menjadi penyebab antara lain (aktor hormonal, emosional, sensiti( terhadap kosmetik, pasta gigi ber(luoride, agen in(ekti(, dan kortikosteroid topikal.13
I. PENATALA*SANAAN
&da 5 prinsip dasar untuk mengobati akne yaitu dengan menormalisasi keratinisasi
eks(oliasi,
eliminasimengurangi
populasi
bakteria
P.a+nes, 19
membersihkan material yang menutup pori-pori, meredakan respons peradangan, dan menurunkan le'el sebum.1 !erapi akne 'ulgaris terdiri atas terapi lokal, sistemik, topikal, (isik dan diet.3,#,8
Fambar 11 prinsip tatalaksana akne
1. Tera/i &"ka& a. 9leansing men+u+i wajah 2alah satu tatalaksana utama dalam terapi a+ne adalah men+u+i
wajah. *ianjurkan untuk men+u+i wajah dalam sehari sebanyak ) kali dan dilanjutkan dengan terapi lainnya seperti obat topikal wajah. !erlalu sering men+u+i wajah akan meningkatkan paparan sabun alkali ke wajah sehingga dapat meningkatkan p> wajah, mengganggu perlindungan lipid wajah dan meningkatkan potensi terjadinya penggunaan terapi topikal. 2abun men+u+i wajah
iritasi dalam
yang digunakan
adalah sabun yang mengandung ben@oyl peroIide atau asam salisilat.3,1 2. Tera/i Si+temik a. &ntibiotik oral &ntibiotik oral diindikasikan untuk pasien dengan akne yang masih
meradang. &ntibiotik
yang
diberikan
adalah
!etrasiklin,
doksisiklin, eritromisin, kotrimoksasole, dan klindamisin. &ntibiotik ini mengurangi peradangan akne dengan menghambat pertumbuhan dari P.a+nes.3,#,10
20
!etrasiklin
generasi
pertama
"tetrasiklin,
oksitetrasiklin,
tetrasiklin klorida merupakan obat yang sering digunakan unutk akne. bat ini digunakan sebagai terapi lini pertama karena man(aat dan harganya yang murah, walaupun angka kejadian resistensinya +ukup tinggi. *alam 0 minggu pengobatan menurunkan reaksi peradangan 5% dan biasa diberikan dalam dosis 1 gramhari "5mg diberikan dalam ) kali, setelah beberapa bulan dapat diturunkan 5 mghari. Karena absorbsinya dihambat oleh makanan, maka obat ini diberikan 1 jam sebelum makan dengan air untuk absorbsi yang optimal. 3,#,10 <ernati( lain, tetrasiklin generasi kedua "doksisiklin diberikan 1mg-)mg hari dan 5 mghari sebagai maintainan+e dose, "minosiklin biasanya diberikan 1mghari. Folongan obat ini lebih mahal akan tetapi larut lemak dan diabsorbsi lebih baik di saluran pen+ernaan. 3,#,10 :ritromisin 1ghari dapat diberikan sebagai regimen alternati'e. bat ini sama e(ekti(nya dengan tetrasiklin, tapi menimbulkan resistensi yang tinggi terhadap P.a+nes dan sering dikaitkan dengan kegagalan terapi. 3,#,10 Klindamisin merupakan jenis obat yang sangat e(ekti(, akan tetapi tidak baik digunakan untuk jangka panjang karena dapat menimbulkan
perimembranous
"sul(ometoksasoltrimetoprim,
+olitis.
108mg,
Kotrimoksasole dua
kali
sehari
direkomendasikan untuk pasien dengan inadeJuate respon dengan antibiotik yang lain dan untuk pasien dengan gram negati'e (olikulitis. 3,#,10
b. Asotretionoin oral Asotretinoin oral merupakan obat sebosupressi'e paling e(ekti( dan diberikan untuk akne yang berat. 2eperti retinoid lainnya, isotretinoin mngurangi komedogenesis, menge+ilkan ukuran glandula sabaseus hingga $% dengan menurunkan proli(erasi dari basal
21
sebo+yte, menekan produksi sebum in'i'o dan menghambat di(erensiasi terminal sebosit. Dalaupun tidak bere(ek langsung terhadap P.a+nes, ini menghambat e(ek dari produksi sebum dan menurunkan jumlah P.a+nes yang mengakibatkan in(lamasi. 3,15,10 asih terjadi perdebatan "1gramkghari
atau
untuk
5mgkghari,
dosis walaupun
pemeberian hasil
yang
ditunjukkan kedua dosis untuk pengobatan jangka panjang adalah sama, tapi angka kejadian kambuh dan memerlukan pengobatan ulang sering didapatkan pada dosis rendah yang diberikan untuk akne yang berat.3,8 Andikasi pemberian oral isoretinoin adalah pada akne derajat sedang, bernodular dan tidak adanya perbaikan dengan terapi lainnya. Kontraindikasinya adalah tidak boleh dikonsumsi pada ibu hamil, tidak dikombinasikan dengan tetrasiklin karena dapat menimbulkan e(ek samping berupa pseudotumor serebri "pembengkakkan intrakranial jinak.1$ !erapi awal yang diberikan 1gramkghari untuk 3 bulan pertama, dan diturunkan .5mgkghari, jika memungkinkan dapat diberikan .) untuk 3-$ bulan tambahan untuk mngoptimalkan hasil terapi. 3,10 >asil terapi dari isotretinoin menunjukkan perbaikan yang lebih +epat untuk lesi in(lamasi dibandingkan dnegan komedo.Pustule menghilang lebih +epat daripada papul atau nodul, dan lesi yang berlokasi di wajah, lengan atas, dan kaki daripada di punggung dan badan.3,10 :(ek samping dari pemberian obat oral itu sendiri yang sering timbul adalah dapat meningkatkan jumlah transaminase, night blindness, kekeringan pada kulit seluruh tubuh, kekeringan pada bibir, angular +heilitis. &da juga e(ek samping yang jarang terjadi seperti nyeri kepala, depresi, nyeri sendi.1$ +. >ormonal
22
!erapi
hormonal
diindikasikan
pada
wanita
yang
tidak
mempunyai respon terhadap terapi kon'ensional. ekanisme kerja obat-obat hormonal ini se+ara sistemik mengurangi kadar testosteron dan dehidroepiandrosterone, yang pada akhirnya dapat mengurangi produksi sebum dan mengurangi terbentuknya komedo. &da tiga jenis terapi hormonal yang tersedia, yaitu estrogen dengan prednisolon, estrogen
dengan
cyproterone
acetate
!iane,
!ianette"
dan
spironolakton. !erapi hormonal harus diberikan selama 0-1) bulan dan penderita harus melanjutkan terapi topikal. 2eperti halnya antibiotik, tingkat respon obat-obat hormonal juga lambat, dalam bulan pertama terapi tidak didapatkan perubahan dan perubahan kadang-kadang baru dapat terlihat pada bulan ke enam pemakaian. !erapi setelah itu akan terlihat perubahan yang nyata. Perubahan yang dihasilkan pada penggunaan diane hampir mirip dengan tetrasiklin 1 ghari. !iane merupakan kombinasi antara 5 g ethinylestradiol dan ) mg cyproterone acetate. Pada wanita usia tua "L 3 tahun dengan kontraindikasi relati( terhadap pil kontrasepsi yang mengandung estrogen,
salah
satu terapi pilihan
adalah dengan penggunaan
spironolakton. *osis e(ekti( yang diberikan antara 1-) mg. 3,15 &nti androgen hormone dapat diberikan pada pasien perempuan dengan target pilosabaseus unit dan menghambat produksi serum 1).505%. 6ika keputusan untuk hormonal terapi telah dibuat, ada berbagi ma+am pilihan disekitar androgen reseptor blo+ker dan inhibitors o( androgen synthesis pada o'arium dan glandula adrenal.3 3. T"/ika& Penggunaan obat-obatan sebagai terapi topikal merupakan satu +ara yang banyak dipilih dalam mengatasi penyakit akne 'ulgaris. !ujuan diberikan terapi ini adalah untuk mengurangi jumlah akne yang telah ada, men+egah terbentuknya spot yang baru, memper+epat penyembunhan lesi dan men+egah terbentuknya s+ar "bekas jerawat. !erapi topikal diberikan 23
untuk beberapa bulan atau tahun, tergantung dari tingkat keparahan akne. bat-obatan topikal tidak hanya dioleskan pada daerah yang terkena jerawat, tetapi juga pada daerah disekitarnya.0,10 &da berbagai ma+am obat-obatan yang dipakai se+ara topikal, yaitu a. 2ul(ur sodium sulfocetamide # resorcinol Produk yang mengandung sul(ur, sodium sulfocetamide dan resorcinol merupaka salah satu terapi topikal yang sering digunakan pada
a+ne.
2ul(onamid dan
resor+inol diduga memiliki reaksi
antibakterial dengan menghambat para-aminoben$oic acid "P&& yang penting untuk pertumbuhan bakteri. 2ul(ur juga bekerja dengan menghambat free fatty acid dan memiliki peran sebagai keratolitik. 2ul(ur ini sering dikombinasikan dengan sodium sulfocetamide untuk menyamarkan si(at sul(ur yang berbau. *iberikan dalam sediaan resor+inol )% dikombinasikan dengan sul(ur 5%. 3 b. &sam salisilat erupakan B-asam hidroksi bersi(at larut lemak yang e(ek utamanya adalah keratolitik, meningkatkan konsentrasi dari substansi lain, selain itu juga mempunyai e(ek bakteriostatik dan bakteriosidal. 3,#,10
. ekerja sebagai komedolitik namun (ungsinya lebih lemah
dibandingkan retinoid. 2elain itu, asam salisilat juga dapat menimbulkan eks(oliasi pada stratum korneum dengan menurunkan kohesi pada keratinosit. *iberikan dalam sediaan .5 )%.3 +. &sam a@elaik &sam a@elaik merupakan asam dikarbosiklik yang mempunyai e(ek sebagai antimikrobal, komedolitik dan bekerja sebagai inhibitor kompetiti( pada tirosin serta dapat menurunkan hiperpigmentasi pada postin(lamasi. &sam a@elaik aman digunakan pada ibu hamil dan tersedia dalam bentuk krim )% dan gel 15%.3 d. en@oil peroksida en@oil peroksida merupakan salah satu obat topikal yang sering digunakan pada dermatologis untuk terapi a+ne serta dijual se+ara bebas. en@oil peroksida adalah antimikrobal kuat yang bekerja dengan 24
menurunkan populasi bakteri tersebut dan menghidrolisis trigliserida. !ersedia dalam bentuk krim, gel, lotion, sabun +u+i muka dan . dengan pemberian se+ara topikal yang dioleskan pada kulit memiliki e(ekti'itas yang lebih baik, namun dapat menimbulkan e(ek samping berupa kulit kering dan iritasi.3 e. Cetinoid topi+al. Cetinoid memiliki
kemampuan
untuk
berikatan
dan
mengakti(kan asam retinoid reseptor yang akan bekerja komedolitik dan antiin(lamasi.3 ekanisme kerja dari retinoid topi+al engeluarkan komedo yang telah matur. enghambat pembentukan dan jumlah dari mikrokomedo. enghambat reaksi in(lamasi. enekan perkembangan mikrokomedo baru yang penting untuk maintenan+e terapi.10 b. !retinoin !retinoin merupakan retinoid pertama yang diperkenalkan oleh 2tuttgen dan eer. engurangi komedo se+ara signi(ikan dan juga lesi peradangan akne. >al ini ditunjukkan pada per+obaan untuk 1) minggu menurunkan 3)-81% untuk non-in(lamnatory lesi dan 1#-#1% untuk in(lammatory lesi. !retinoin tersedian dalam galani+ (ormulation +ream .)5%, .1%, gel .1%, .)5% dan dalam solution ".5%. =ormula topi+al gel ini mengandung polyoprepolymer-), tretinoin prenetration.1,10 +. &dapalene &dapalene adalah generasi ketiga dari retinoid tersedia dalam gel, +ream, atau solution dalam konsentrasi .1%. *alam sur'ey yang melibatkan 1 pasien ditunjukkan bahwa adapalen .1% gel mempunya e(ikasi yang sama dengan tretinoin .)5%. 3,10 d. !a@arotene !a@arotene merupakan retinoid sintetik yang berkerja dengan menghambat
C&C-ϒ reseptor
sehingga
memiliki
e(ek
sebagai
komedolitik yang lebih baik. *isamping untuk psoriasis, ta@arotene juga
25
digunakan sebagai terapi untuk akne, dengan sediaan .)5 dan .1% gel atau +ream. 10 e(ek iritan pada ta@arotene juga dapat dihindari dengan pemakaian jangka pendek. 9ara pemakaiannya dengan mengaplikasikan ke wajah dam didiamkan selama 5 menit lalu dilanjutkan dengan men+u+i wajah. 3 e. Asotretinoin Asotretinoin tersedia dalam sediaan gel, mempunyai e(ikasi yang sama dengan tretinoin, mereduksi komedo antara 8-#8% dan in(lammatory lesi antar ) dan 55% setelah 1) minggu pengobatan.10 (. &ntibiotik !opikal Keguanaan paling penting dan mendasar dari antibiotik topi+al adalah rendah iritasi, tapi kerugiannya adalah menambah obat-obat yang resisten terhadap P.a+nes dan 2. &ureus.4ntuk mengatasi masalah ini, klindamisin dan eritromisin ditingkatkan konsentrasinya dari 1 menjadi % dan (ormulasi baru dengan @in+ atau kombinasi produk denganPs atau retinoid. 3,#,10 &ntibiotika topikal banyak digunakan sebagai terapi akne. ekanisme kerja antibiotik topikal yang utama adalah sebagai antimikroba. >al ini telah terbukti pada e(ek klindamisin 1% dalam mengurangi jumlah P.acnes baik dipermukaan atau dalam saluran kelenjar sebasea. /ebih e(ekti( diberikan pada pustul dan lesi papulopustular yang ke+il. :ritromisin 3% dengan kombinasi ben@oil peroksida 5% tersedia dalam bentuk gel. !homas dkk melakukan penelitian dengan membandingkan eritromisin 1,5% dengan klindamisin 1% mendapatkan hasil yang sama-sama e(ekti(, duapertiga pasien mendapatkan respon yang sangat baik dalam waktu 1) minggu, tetapi penggunaan eritromisin se+ara tunggal tidak direkomendasikan karena dapat menyebabkan resistensi. Penggunaan eritromisin atau klindamisin kombinasi dengan ben@oil peroksida lebih direkomendasikan. 3,#,10 Kee(ekti(an antibiotik topikal pada akne terbatas karena mekanisme kerja dalam mengeliminasi bakteri membutuhkan jangka 26
waktu yang panjang. akteri dapat timbul di mana-mana dan tidak se+ara langsung menyebabkan akne. Pada keadaan di mana kelenjar sebasea memproduksi sebum berlebihan, pori-pori kulit juga akan lebih mudah terbuka sehingga banyak bakteri yang akan masuk dan berkembang. &danya sel kulit mati juga bisa memperburuk keadaan. ila kelenjar sebasea tidak memproduksi sebum berlebihan, maka bakteri tidak mudah masuk ke dalam kulit. *engan kata lain, jumlah produksi sebum menjadi masalah utama dalam akne. &ntibiotik topikal kerjanya terbatas, karena tidak mengatasi masalah dalam jumlah produksi sebum. 3,#,10 g. &nti-androgen 2ejak diketahui bahwa akne merupakan salah satu penyakit yang berhubungan dengan akti'itas hormon androgen, beberapa dermatologis dan industri (armakologi mengembangkan anti androgen topikal sebagai salah satu terapi akne yang tidak mempunyai e(ek sistemik. 2tudi yang dikembangkan
adalah
tentang
penggunaan
topikal
dari
1#%-
propylmesterolone, akan tetapi preparat ini belum tersedia se+ara komersial. 3,#,10 /ogaritme dalam penatalaksaan akne berdasarkan klasi(ikasinya Pada akne derajat ringan dapat diberikan antibiotik topikal seperti klindamisin dan eritromisin. *apat diberikan juga ben@oil peroksida topikal berupa gel ")%, 5%, 1% dan topikal retinoid gelkrim+air -
yang diberikan se+ara bertahap dari ,1% ke ,)5% hingga ,5%. Pada akne derajat sedang dapat diberikan oral antibiotik. &ntibiotik yang paling e(ekti( adalah minosiklin yang diberikan sebesar 51mghari atau dapat juga diberikan doksisiklin 5-1mg ) kali dalam 1 hari, bila lesi akne sudah berkurang dapat diturunkan dosisnya se+ara bertahap 5mghari. dapat juga diberikan isoretinoin oral untuk men+egah terjadinya skar.
27
-
Pada akne derajat berat diberikan obat topikal dan dikombinasikan dengan obat sistemik berupa isoretinoid oral yang diindikasikan pada akne jenis kistik atau konglobata.1$
Fambar 1) alogaritme penatalaksanaan akne 'ulgaris
!. Tera/i Fi+ik 2elain terapi topikal dan terapi oral, terdapat beberapa terapi tambahan
dengan menggunakan alat ataupun agen (isik, diantaranya adalah a. :kstraksi komedo
28
Pengangkatan komedo dengan menekan daerah sekitar lesi dengan menggunakan alat ekstraktor dapat berguna dalam mengatasi akne. 2e+ara
teori,
pengangkatan
closed
comedos
dapat
men+egah
pembentukan lesi in(lamasi. *ibutuhkan keterampilan dan kesabaran untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.1,10 b. Kortikosteroid Antralesi &kne cysts dapat diterapi dengan triamsinolon intralesi atau krioterapi. 7odul-nodul yang mengalami in(lamasi menunjukkan perubahan yang baik *alam kurun waktu 8 jam setelah disuntikkan dengan steroid. *osis yang biasa digunakan adalah ),5 mgml triamsinolon asetonid dan menggunakan syringe 1ml. 6umlah total obat yang diinjeksikan pada lesi berkisar antara ,)5 sampai ,1 ml dan penyuntikan harus ditengah lesi. Penyuntikan yang terlalu dalam atau terlalu super(isial akan menyebabkan atro(i.#,10 Anjeksi glukokortikoid dapat menurunkan se+ara drasti+ ukuran dari lesi nodular.Anjeksi .5-.)5 ml perlesi dari triam+inolone a+etat dengan
suspensi
").5-1mgml
direkomendasikan
sebagai
anti
in(lamasi. !erapi jenis ini sangat berman(aat dibandingkan terapi lain untuk akne tipe nodular. &kan tetapi harus diulang dalam )-3 minggu. an(aat utamanya adalah menghilangkan lesi nodular tanpa insisi sehingga mengurangi pembentukan s+ar.1# +. /iJuid 7itrogen 9ara lain untuk terapi akne cysts adalah dengan mengaplikasikan nitrogen +air selama ) detik, aplikasi kedua diberikan ) menit berikutnya. !erapi ini bekerja dengan mendinginkan dinding (ibrotik dari akne cysts sehingga akan terjadi kerusakan pada dinding tersebut. 10 d. =ototerapi Cadiasi 4M mempunyai e(ek untuk menghambat in(lamasi dengan menghambat aksi dari sitokin. Cadiasi 4M& dn 4M sebaiknya diberikan se+ara bersama-sama untuk meningkatkan hasil yang ingin di+apai. =ototerapi dapat diberikan dua kali seminggu. Cadiasi
29
ultra'iolet alami "4MC yang didapat dari paparan matahari, 0% dapat digunakan sebagai terapi tambahan pada akne, tetapi sekarang terapi ini tidak dianjurkan lagi karena penetrasi 4M kurang baik pada (olikel dermal dan bila digunakan dosis yang lebih besar dapat menyebabkan sunburn dan memi+u terjadinya a+ne lebih lanjut. 3,10,1# !ipe lainnya dari (ototerapi dengan diberikan blue light spectrum sebesar #-) nm yang akan menimbulkan irradiasi pada P.a+nes dengan blue light dapat memi+u terjadinya (otoeksitasi dari bakterial endogen por(irin dan menyebabkan destruksi pada bakteri itu sendiri. 'lue light ini telah disetujui oleh =*& untuk penatalaksanaan moderate inflammatory acne, sebutan lainnya adalah (learlight "/umenis.3,1# &da juga )ed light spectrum yang dapat penetrasi lebih dalam pada (olikel dermis dan memiliki e(ek antiin(lamasi yang lebih baik, namun (otoakti'asi terhadap bakterial endogen por(irin lebih rendah. leh karena itu, pemberikan kombinasi blue light dan red light dapat memberikan hasil yang lebik baik. !erapi ini dapat diberikan ) kali seminggu selama 15 menit pada bagian wajah saja, dan selama 5 menit untuk bagian wajah, dada dan punggung. Pada berbagai study menunjukkan bahwa terapi dengan (learlight selama minggu dapat menurunkan lesi akne sebesar 0%. 7amun rekurensi mun+ulnya akne dapat timbul sekitar 3-0 bulan kemudian.3,1# 4ntuk mendapatkan hasil yang lebih konsisten dapat dilanjutkan pemberian terapi (otodinamik. !erapi (otodinamik ini disertai dengan pemberian obat topikal berupa asam aminole'ulinik "&/& selama 1 jam dengan paparan sinar lebih rendah. Paparan sinar ini dapat berupa laser. *engan pemberian topikal &/& akan diserap oleh pilosebaseus, dan memetabolisme protopor(irin yang akan ditargetkan oleh sinar laser sehingga akan merusak glandula sebaseus.3 e. (hemical peeling
30
9hemi+al peeling pertama kali digunakan pada bangsa esir yang menggunakan susu asam untuk mandi "asam laktat dan berbagai bahan kimia seperti garam dan alabaster. 9hemi+al peeling ditujukan untuk menimbulkan penipisan terkontol pada sebagian ketebalan kulit, merusak sejumlah tertentu dari epidermis dan dermis bagian atas sehingga memun+ulkan pertumbuhan kulit baru dengan karakteristik yang lebih baik dari sebelumnya. Cespon penyembuhan dari peeling adalah berupa hilangnya keratosis, regenerasi epidermal akibat migrasi epitel dari struktur adneksa dan penggantian jaringan ikat baru. &plikasi yang biasa digunakan dalam terapi akne adalah asam glikolat. &sam ini memiliki e(ek antiin(lamasi, antioksidan dan bersi(at keratolitik.
&sam
ini
bekerja
menipiskan
stratum
korneum,
menimbulkan epidermolisis, dan juga memberikan perbaikan kulit serta restorasi kulit menjadi tampak normal kembali dengan +epat. Pada pasien akne digunakan larutan asam glikolat #% dengan lama sekitar )-8 menit. 6umlah dan (rekuensi aplikasi tergantung dari intensitas respon klinis, rata-rata sekitar 0 kali aplikasi. Perbaikan paling +epat ditunjukkan pada kasus akne komedo dan papulopustuler. Peeling asam glikolat juga menunjukkan hasil yang signi(ikan berupa perbaikan (.
skar super(isial post akne nodular kistik dengan peeling 8 -1 kali. Maksinasi Maksinasi yang diberikan berupa P.a+nes yang inakti(, yang mana akan membentuk imunitas protekti(
terhadap P.a+nes
sehingga dapat
men+egah pertumbuhan dari bakteri tersebut. *alam penelitian yang dilakukan oleh 7akatsuji et al, tahun )8, dilakukan injeksi pada telinga tikus, didapatkan adanya penurunan reaksi in(lamasi dan tidak terdapat lesi a+ne. 7amun terapi ini masih dalam masa penelitian. $. Diet
eberapa artikel menyarankan pengaturan diet untuk penderita akne 'ulgaris. Amplikasi dari penelitian tentang diet +oklat, susu, dan makanan
31
berlemak dan hubungannya dengan akne masih diteliti. >ingga saat ini belum ada e'iden+e base yang mendukung bahwa eliminasi makanan akan berdampak pada akne, akan tetapi beberapa pasien akan mengalami kemun+ulan akne setelah mengkonsumsi makanan tersebut. # %. Pe#0e(a-a# enghindari terjadinya peningktan jumlah sebum dan perubahan isi sebum dengan +ara diet rendah lemak dan karbohidrat, melakukan perawatan kulit untuk membersihkan permukaan kulit dan kotoran yang berperan pada etiopatogenesis akne 'ulgaris. enghindari terjadinya (aktor pemi+u terjadinya akne, misalnya hidup teratur dan sehat, +ukup istirahat, olahraga sesuai kondisi tubuh, hindari stres. /ebih baik penggunaan kosmetika se+ukupnya, baik banyaknya maupun lamanya. enjauhi terpa+unya kelenjar minyak misalnya minuman keras, pedas, rokok, lingkungan yang tidak sehat dan sebagainya. >indari polusi debu, pemen+etan lesi yang tidak lege artis yang dapat memperberat erupsi yang telah terjadi. emberikan in(ormasi yang +ukup pada penderita mengenai penyebab penyakit, pen+egahan dan +ara maupun lama pengobatannya, serta prognosisnya. >al ini penting agar penderita tidak underestimate atau o'erestimate terhadap usaha penatalaksanaan yang dilakukan yang akan membuatnya putus asa atau ke+ewa.
.
POGNOSIS
nset dari akne 'ulgaris sangat ber'ariasi, dimulai dari 0 hingga 8 tahun dan kemudian tidak timbul lagi hingga umur ) atau lebih.Kejadian akne ini biasanya diikuti oleh remisi yang terjadi se+ara spontan.
Dalaupun rata-rata pasien akan
mengalami penyembuhan pada usia awal )an tapi ada juga yang masih menderita akne hingga de+ade ketiga sampai de+ade keempat.3
32
&kne pada wanita biasanya ber(luktuasi berkaitan dengan siklus haid dan biasanya bermun+ulan sesaat sebelum menstruasi.Kemun+ulan akne ini tidak seharusnya berhubungan dengan perubahan akti'itas glandula sabaseus, dimana tidak terjadi peningkatan produksi sebum pada (ase luteal dalam siklus menstruasi.3 Pada umumnya prognosis dari akne ini +ukup menyenangkan, pengobatan sebaiknya dimulai pada awal onset mun+ulnya akne dan +ukup agresi( untuk menghindari sekuele yang bersi(at permanen.3 Pada kebanyakan kasus, akne biasanya sembh se+ara spontan ketika melewati usia remaja dan memasuki usia )an. &lasan untuk hal ini masih belum diketahui se+ara jelas, tidak ada penurunan se+ara bersama-sama pada produksi sebum ataupun perubahan komposisi lemak.18 . *ESIMPULAN
&kne 'ulgaris adalah peradangan kronik (olikel pilosebasea yang ditandai dengan gejala klinis polimor(ik berupa komedo, papul, pustul, nodus dan jaringan parut yang terjadi akibat kelainan akti( tersebut, baik jaringan parut yang hipotropik maupun yang hipertro(ik. Predileksi akne 'ulgaris pada daerah-daerah wajah, bahu bagian atas, dada, dan punggung. &kne 'ulgaris dapat disebabkan oleh berbagai (aktor. Penyebab yang pasti belum diketahui se+ara pasti. !erdapat beberapa (aktor yang diduga dapat menyebabkan, antara lain genetik, endokrin "androgen, pituitary sebotropic factor , dsb, (aktor makanan, keakti(an dari kelenjar sebasea, (aktor psikis, pengaruh musim, in(eksi bakteri " Propionibacterium acnes, kosmetika, dan bahan kimia lainnya. &da empat hal penting yang berhubungan dengan terjadinya akne yakni, adanya peningkatan sekresi sebum, hiperkeratinisasi (olikel, bakteri, dan peradangan "in(lamasi. &kne pada umumnya diklasi(ikasikan berdasarkan tipe "komedopapular, pustularnodulokistik dan atau beratnya penyakit "ringansedangsedang-beratberat. /esi kulit dapat digambarkan sebagai in(lamasi dan non-in(lamasi. &da 5 prinsip dasar untuk mengobati akne yaitu dengan menormalisasi keratinisasi eks(oliasi,
33
eliminasimengurangi populasi bakteria P.a+nes, membersihkan material yang menutup pori-pori, meredakan respons peradangan, dan menurunkan le'el sebum. !erapi akne 'ulgaris terdiri atas terapi lokal, sistemik, topikal, (isik, dan diet. &da juga beberapa tatalaksana terkini dalam pengobatan akne dengan +ara (ototerapi, chemical peeling dan 'aksinasi. Prognosis dari penyakit ini +ukup baik, namun dapat terjadi rekurensi terutama pada wanita akibat dari siklus haid yang berhubungan dengan (aktor perbubahan hormonal.
34
DAFTA PUSTA*A
1. *juanda &, >am@ah , &isah 2, editor . *lmu penyakit kulit dan kelamin. :d ke0. 6akarta alai Penerbit =akultas Kedokteran 4ni'ersitas AndonesiaH )13.p)53-03. ). oIton PK. &'( of !ermatology. th ed. /ondon6 FroupH)3. p#-$. 3. Naenglein &/, Fraber :, !hiboutot *, 2trauss 62. &cne Vulgaris and &cneiform +ruptions. An Dol(( K, Foldsmith /, Kat@ 2, Fil+hrest , Paller &, /e((ell *, eds. =it@patri+kOs *ermatology in Feneral edi+ine #th ed. 7ew illH )#. p 0$-#3. . >unter 6ohn, 2a'in 6ohn, *ahl ark. (linical !ermatology. 3rd ed. assa+husetts la+kwell 2+ien+e,An+.H)). p18-150. 5. &nonim. &+ne Mulgaris. 9ited on ) 6une )11.
&'ailable
(rom
httpbestpra+ti+e.bmj.+ombestpra+ti+emonographbasi+s+lassi(i+ation.html
0. atra, 2onia. &+ne. An &rdnt K&, >s 6!, eds. Manual of !ermatology Therapeutics. #th ed.
assa+husetts/ippin+ot Dilliams and DilkinsH )#.
P-18 #. *reno , Poli =. :pidemiology o( &+ne. !ermatology, &cne Symposium at the orld (ongres of !ermatology Paris uly //. p#-$. )3 8. Debster, Fuy. 0verview of the Patogenesis of &cne. An Debster F=, Cawlings &M, eds. &+ne and its !herapy. /ondonAn(orma >ealth+areH)#. p1-5 $. 6ames D*, erger !F, :lston *. &+ne. An 6ames D, erger !, :lston *, eds. &ndrews1 disease of the skin (linical !ermatology. 1th ed. 9anada :l 2e'ierH ). p )31-. 1. Kartowigno, >2. Sepuluh 'esar 2elompok Penyakit 2ulit . :d ke-). Palembang 4nsri PressH)1). p 1)1-1)$. 11. !ruter A. +vidence-based Pharmacy Practice 3 &cne Vulgaris.2& Pharma+euti+al 6ournal. )$HH1)1$. 1). 2heen, arbara. !iseases and !isorders &cne. =ramington >ills /u+ent ooksH)5. p1-). 13. 2+halo+k P9. )osaceae and perioral periorificial" dermatitis. An anual o( *ermatology !herapeuti+s #th ed. assa+husetts/ippin+ot Dilliams and DilkinsH )#. P1#5-18 1. oothroyd, 2te'e. Topical therapy and formulation priciples. An Debster F=,
35