11/8/2017
PUSKESMAS SUNGAI RIAM: INFORMED CONSENT Lainnya
Blog Berikut»
PENGUMUMAN
Kamis, 03 Maret 2011
INFORMED CONSENT
Informasi dalam lingkup medis, ternyata sangat penting. penting. Meski tidak semua pasien menghendaki penjelasan yang sejelas-jelasnya, akurat dan lengkap tahap demi tahap perawata justru diharuskan. Bagi pasien pasien yang menolak penjelasan penjelasan bisa bisa diminta untuk menandata menandatangani ngani surat penolakan penolakan penjelasan penjelasan perawata perawatan, n, namun dokter atau atau dokter gigi gigi tetap memberi kesempata kesempatan n bila s Kenapa hal ini begitu penting? Sebab tidak semua kejadian dalam pengobatan berlangsung berlangsung exactly just the way we want to. Dunia kedokteran tidak 2+2=4. Tidak ada kepastian d kasus bagaikan bagaikan teori teori permutasi kombinasi kombinasi.. Latar belakang belakang setiap orang orang berbeda, berbeda, latar belakang belakang kesehatan kesehatan berbeda, berbeda, derajat pengobata pengobatan n yang diberikan diberikan berbeda, berbeda, reaksi reaksi tubuh terh Jadi manalah mungkin seorang dokter dan dokter gi gi yang juga manusia dapat mem enuhi dengan sempurna seluruh kriteria kasus yang ada, sedangkan setiap orang sudah pasti Oleh karena karena itu selain untuk untuk menjaga menjaga kemungkinan kemungkinan ‘terlantar’ ‘terlantar’nya nya pasien oleh oleh dokter dokter atau dokter dokter gigi yang yang mempunyai mempunyai pasien banyak, banyak, atau ‘terlant ‘terlantar’nya ar’nya dokter dokter atau atau dokter gigi gigi k tidak mengkomunikasikan kemungkinan penyakit maka dibuatlah suatu surat perjanjian hitam di atas putih. Ini yang disebut sebagai inform consent.
http://puskesmas-sungai-riam.blogspot.co.id/2011/03/informed-consent.html
1/3
11/8/2017
PUSKESMAS SUNGAI RIAM: INFORMED CONSENT
Seperti apakah surat inform consent itu? Intinya inform consent merupakan surat yang menyatakan bahwa pasien diberitahu perihal penyakit yang dideritanya, kerugian maupun keuntungan dari alternatif perawatan dan mengenai biaya yang harus dibayar dan pilihan-pilihan lain yang memungkinkan untuk mengatasi penyakitnya. Jadi pada dasarnya semua pasien berhak mendapatkan penjelas an sejelas-jelasnya dari dokter dan dokter gigi yang merawat, langsung dari dokternya atau dari brosur yang dokte diajukan untuk melengkapi hal-hal yang belum jelas, atau bisa diberi penjelasan tambahan oleh asisten atau perawat dokter dan dokter gigi. Perawatan apa saja yang butuh inform consent? Semua perawatan yang membutuhkan tindakan, bisa dimintakan inform consent. Contohnya dalam kedokteran gigi Perawatan Saluran Akar atau Pencabutan Gigi. Dalam perawata persetujuan adalah orang tua atau wali.
Informed Consent Informed consent adalah : Bukti tertulis tentang persetujuan terhadap prosedur klinik suatu metode kontrasepsi yang akan dilakukan pada klien. Harus ditandatangani oleh klien sendiri atau walinya apabila akibat kondisi tertentu klien tidak dapat melakukan hal tersebut. Persetujuan diminta apabila prosedur klinik mengandung risiko terhadap keselamatan klien (baik yang terduga atau tak terduga sebelumnya). Persetujuan tindakan medik (Informed Consent) berisi tentang kebutuhan reproduksi klien, informed choice, dan prosedur klinik yang akan dilakukan; ada penjelasan tentang risiko d prosedur yang akan dilakukan dan upaya untuk menghindarkan risiko; klien menyatakan mengerti tentang semua informasi tersebut diatas dan secara sadar memberikan persetujua Informed consent juga dilakukan pada pasangannya dengan alasan sebagai berikut : Aspek hukum, hanya saksi yang mengetahui bahwa pasangannya secara sadar telah memberikan persetujuan terhadap tindakan medik. Suami tidak dapat menggantikan posisi istrinya untuk memberikan persetujuan (atau sebaliknya) kecuali pada kondisi khusus / tertentu. Secara kultural (Indonesia) suami selalu menjadi penentu dalam memberikan persetujuan tetapi secara hukum, hal tersebut hanya merupakan persetujuan terhadap konsekuensi bia sebelumnya) yang mungkin timbul dari prosedur klinik yang akan dilakukan. a. Informed choise sebagai pencegahan konflik etik Dalam pencegahan konflik etik dikenal ada empat butir yang urutannya adalah sebagai bertikut : 1 Informed consent Disini informed consen merupakan suatu dialok antara bidan dengan pasien yang didasari keterbukaan dan pikiran dengan suatu penandatanganan formulir. 2 Negoisasi Berlangsungnya tawar menawar dengan jalan berunding untuk menbangun atau menerima guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak atau lebih. Dalam pihak ini kese dengan klien atau walinya. 3 Persuasi Ajakan yang diberikan bidan kepada seorang klien dengan cara memberikan alasan yang meyakinkan klien tersebut. 4 Komite etik Sekelompok orang yang diberikan tugas tertentu. Segala keputusan yang diawali tidak bisa hanya oleh satu individuan saja tetapi harus berdasarkan organisasi yang dia miliki. Misal Informed choise merupakan butir yang paling penting kalau informed consent gagal maka butir selanjutnya baru dipergunakan secara berurutan sesuai dengan kebutuhan. b. Dimensi Informed consent Dalam proses informed consent terdapat dua dimensi yang tercakup didalamnya, yaitu: 1 Dimensi yang menyangkut hukum Dalam hal ini inforcement consent merupakan perlindungan bagi ps terhadap bidan yang berprilaki memaksakan kehendak. Proses informed choise sudah memuat: a. Keterbukaan informasi dari bidan terhadap pasien b. Informasi tersebut harus dimengerti pasien c. Memberikan kesempatan kepada pasien untum memberikan kesempatan yang terbaik 2 Dimensi yang menyangkut etik. Dari proses informed consent terkandung nilai – nilai etik sebagai berikut: a. Menghargai kemandirian / ototnomi pasien b. Tidak melakukan intervensi melainkan membantu pasien bila dibutuhkan atau diminati sesuai dari informasi yang telah diberikan c. Bidan menggali keingginan pasien baik yang dirasakan secara subjektif maupun sebagai hasil pemikiran yang rasional.
INFORMED CHOICE • Pengertian Informed choice berarti membuat pilihan setelah mendapatkan penjelasan tentang alternatif asuhan yang akan dialaminya. Pilihan (choice) dari persetujuan (consen) perrsetujuan berhubungan dengan aspek hukum yang memberikan otoritas untuk semua prosedure yang akan diberikan oleh Bidan. Sedangkan pilihan (choice) lebih penting dari sudut pandan asuhan kebidanan ) yang memberikan pemahaman masalah yang sesungguhnya ini adalah aspek etika dalam hubungan dengan otonomi pribadi berarti menentukan sendiri Hak dan keinginan wanita harus dihormati. Tujuanya adalah untuk mendorong wanita memilih asuhanya. Peran bidan tidak hanya membuat keputusan dalam manajemen asuhan k untuk memilih asuhanya dan keinginan terpenuhi. Ini sesuai dengan Kode Etik Internasional Bidan yang dinyatakan oleh ICM 1993 “Bidan harus menghormati hak wanita setelah m untuk menerima tanggungjawab untuk hasil dari pilihanya”. Informed (mendapatkan penjelasan) disini maksudnya “informasi yang lengkapsudah diberikan dan dimengerti oleh wanita itu menyangkut risiko, manfaat, keuntungan, hasil yang Choice (pilihan) berarti ada alternatif lain, dan dari satu pilihan dan wanita itu mengeri perbedaannya, sehingga dia dapat menentukan mana yang disukai atau sesuai da kebutuhan petugas kesehatan termasuk bidan sungkan untuk membagikan informasi maupun membuat keputusan bersama klien. Ini bertentangan dengan aspek hukum dan untuk sikap profesionalisme yang wajib dan bersusah payah untuk menjelaskan kepada klien semu diharapkan dari setiap pilihan. Dinegara manapun ada hambatan dalam memberdayakan wanita mengenai pelaksanaan informed choice ini, misalnya sangat kurang informasi yang diperoleh ketika wanita mulai enggan mengambil tanggung jawab untuk membuat keputusan yang sulit dalam kehamilan maupun persalinan. Dari hasil penelitian yang prnah dilakukan menunjukkan bahwa wa lengkap agar wanita dapat membuat keputusan, tetapi untuk sebagian besar masih sulit karena berbagai alasan, misalnya alasan sosial ekonomi, kurangnya pendidikan dan masal sistem kesehatan yang tersedia. • Rekomendasi 1. Bidan harus terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam berbagai aspek kehidupan dapat membuat klinis secara teoritis agar dapat memberikan pelayanan yang 2. Bidan wajib memberikan informasi secara rinci dan jujur dalam bentuk dapat oleh siwanita dengan menggunakan media altematif dan penterjemah kalau perlu, begitu juga tatap 3. Bidan dan petugas ks lain perlu belajar untuk membantu wanita melatih diri dalam menggunakan haknya dan menerima tanggung jawab untuk keputusan yang mereka ambil se tetapi juga melegakan para persona; kesehatan. Memberikan jaminan bahwa wanita itu sudah diberikan informasi yang lengkap tentang implikasi dari keputusan mereka telah me 4. Dengam memfokuskan asuhan yang berpusat pada wanita dan berdasarkan fakta, diharapkan bahwa konflik dapat ditekan serendah mungkin kompetensinya dalan memberikan maka pertimbangan keamanan bagi ibu, janin dan sipenolong haras rnenjadi prioritas, dan diadakan negoisasi secara terbuka. 5. Tidak perlu takut akan konflik tetapi menganggapnya sebagai suatu kesempatan untuk saling memberi dan mungkin suatu penilaian ulang yang objektif, bermitrapda wanita dan perubahan • Bentuk asuhan yang ada dalam asuhan kebidanan Ada beberapa jenis pelayanan kebidanan yang dapat dipilih oleh oasien, antara lain: 1 Gaya bentuk pemeriksaan antenatal dan pemeriksaan laboratorium / screenting antenatal 2 Tempat melahirkan (rumah, polindes, RB, RSB, atau RS), dan kelas perawatan di RS. 3 Masuk kamar bersalin pada tahap awal persalinan
http://puskesmas-sungai-riam.blogspot.co.id/2011/03/informed-consent.html
2/3
11/8/2017
PUSKESMAS SUNGAI RIAM: INFORMED CONSENT
4 Pendampingan waktu melahirkan 5 Klisma dan cukur daerah pubis 6 metode monitor denyut jantung janin. 7 Percepatan persalinan/augmentasi 8 Diet selama proses persalinan 9 Mobilisasi selama proses persalinan 10 Pemakaian obat penghilang sakit 11 Pemecahan ketuban secara rutin 12 Posisi ketika melahirkan 13 Episiotomi 14 Penolong persalinan 15 keterlibatan suami waktu bersalin/kelahiran, misalnya pemotongan tali pusat. 16 Cara memberikan minuman bayi 17 Metode pengontrolan kesuburan Semua di tentukan bidan atas nama atau dengan alasan demi kepentingan pasien. Dalam memberikan pelayanan kebidanan, Bidan harus mengukur
Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : (L/P) Umur/Tgl Lahir : Alamat : Telp : Menyatakan dengan sesungguhnya dari saya sendiri/*sebagai orang tua/*suami/*istri/*anak/*wali dari : Nama : (L/P) Umur/Tgl Lahir Dengan ini menyatakan SETUJU/MENOLAK untuk dilakukan Tindakan Medis berupa……………………………………………………………………………. Dari penjelasan yang diberikan, telah saya mengerti segala hal yang berhubungan dengan penyakit tersebut, serta tindakan medis yang akan dilakukan dan kemung sesuai penjelasan yang diberikan. Sungai Ri am,………………….20…… Dokter/Pelaksana, Yang membuat pernyataan, Ttd
ttd
(……………………) *Coret yang tidak perlu
(…………………………..)
Sumber : http://ayumarthasari.wordpress.com/2010/01/01/contoh-informed-choise/
Diposting oleh rudiaridinata di 23.33
Tidak ada komentar: Posting Komentar Masukkan komentar Anda...
Beri komentar sebagai:
Publikasikan
Ilmiawan Buto
Pratinjau
Posting Lebih Baru
Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)
Tema PT Keren Sekali. Diberdayakan oleh Blogger .
http://puskesmas-sungai-riam.blogspot.co.id/2011/03/informed-consent.html
3/3