PT YAKULT INDONESIA PERSADA
2.1 Sejarah PT.Yakult Indonesia Persada
Yakult ditemukan oleh doktor Minoru Shirota pada 1930 seorang dokter lulusan Kyoto Imperial University, Jepang. Pada 1935, Pada 1935, ia ia mendirikan Yakult Honsha Co., Ltd. ( Kabushiki-gaisha ( Kabushiki-gaisha Yakuruto Honsha) Honsha) untuk memasarkan minuman ini. Yakult hadir untuk “Meningkatkan kesehatan setiap orang yang memerlukannya dengan biaya terjangkau”. terjangkau”. Dasar pemikiran ini bersama dengan prinsip “Mencegah penyakit lebih baik daripada mengobati“ dan “Usus yang sehat menyebabkan panjang umur“ adalah falsafah pendiri Yakult, Dr. Minoru Shirota. Sejak saat itu, Yakult telah memperkenalkan berbagai minuman yang mengandung bakteri Bifidobacterium breve, breve, dan telah menggunakan lactobacilli untuk mengembangkan kosmetika. Yakult Honsha juga memainkan peran penting dalam penelitian obat kemotrapi irinotecan. irinotecan. Selain itu Dr.Minoru Shirota berhasil menemukan bakteri asam laktat yang bermanfaat untuk menekan pertumbuhan bakteri merugikan yang hidup didalam usus manusia. Bakteri ini kemudian dinamakan Lactobacillus casei casei Shirota strain. dengan dedikasi yang tinggi untuk memberikan kontribusi terhadap kesehatan masyarakat, pada tahun 1935 Dr.Shirota berhasil menciptakan minuman probiotik Yakult. Yakult.
Gambar 1. Bapak Minoru Shirota Yakult (Yakuruto) adalah nama yang berasal dari jahurto, jahurto, bahasa Esperanto untuk "yoghurt" adalah minuman probiotik mirip yogurt yang
dibuat dari fermentasi skimmed milk dan gula dengan bakteri Lactobacillus casei dengan jumlah lebih dari 6,5 miliar yang hidup didalam minuman tersebut. Bakteri ini sangat berperan dalam menekan partumbuhan bakteri yang merugikan didalam usus, dapat hidup didalam usus kecil, dapat melewati asam lambung dan cairan empedu, mampu mencapai usus dalam keadaan hidup sehingga bermanfaat untuk mencegah gangguan kesehatan dan dapat membunuh sel kanker dengan cara merusak membrane sel kanker tersebut oleh karena itu minuman yakult ini disebut sebagai minuman pelopor probiotik.
Gambar 2. Minuman Yakult 2.2 Manfaat Yakult
Dengan mengkonsumsi Yakult setiap hari berarti kita memasukkan sekurang-kurangnya 6,5 milyar bakteri
Shirota L actobacil l us casei
strain
hidup kedalam usus kita. Usus kita memainkan peran yang penting dalam kesehatan kita. Bahkan proses penuaanpun dimulai dari usus. Karena itu yang terpenting dalam menjaga kesehatan adalah menjaga kesehatan usus. Manfaat Yakult adalah terletak pada bakterinya yang mampu hidup sampai usus kita karena itu bakteri ini dapat memberikan manfaat seperti: 1. Mencegah gangguan pencernaan 2. Meningkatkan daya tahan tubuh 3. Meningkatkan jumlah bakteri berguna dalam usus 4. Mengurangi racun dalam usus 5. Membatasi jumlah bakteri yang merugikan dalam usus.
Gambar 3. Informasi Nutrisi Minuman Yakult
2.3 Profil Perusahaan PT Yakult Indonesia Persada
Nama Perusahaan
: PT Yakult Indonesia Persada
Status
: PMA murni permodalan dari Yakult Honsha Co. Ltd dan Yakult Management Service Co.Ltd di Jepang
Alamat Perusahaan
: 1. Kantor Pusat Plaza PP Lt. 7 Jl. TB. Simatupang No. 57 Jakarta Selatan, Jakarta 13760 2. Pabrik Kompleks Industri Indolakto - desa Pasawahan Kec. Cicurug - Kab. Sukabumi - Jawa Barat 43359
Lokasi
: luas tanah 50.000 m 2 dengan luas bangunan 12.925 m 2
Pendiri
: Dr.Minoru Shirota
Tanggal Pendirian
: 2 Februari 1990
Awal Produksi
: 1 Januari 1991
Produk Utama
: Minuman susu fermentasi Yakult
Jumlah Produksi
: 3.000.000 botol/hari
Jumlah Karyawan
: lebih dari 2000 karyawan dan 3000 yakult lady
Gambar 4. PT Yakult Indonesia Persada Cicurug, Kab Sukabumi 2.4 Proses Pembuatan Yakult
Yakult dibuat dengan cara memfermentasi campuran susu bubuk skim dan glukosa menggunakan bakteri
Shirota L actobacil l us casei
strain, bakteri
unggul hasil seleksi dan temuan Dr. Minoru Shirota yang diteruskan sampai saat ini oleh Yakult Central Institute for Microbiological Research. Yakult tidak memakai bahan pengawet. Yakult dapat bertahan sejak pembuatannya sampai dengan tanggal kadaluwarsanya karena:
asam laktat yang dihasilkan secara alami selama proses fermentasi dapat memperpanjang umur simpannya.
pembuatannya secara hygienis
penyimpanannya pada suhu dibawah 10°C
2.4.1 Bakteri Lactobacillus casei Shirota strain L actobacil l us casei Shirota
strain adalah salah satu bakteri baik
dalam tubuh kita. Pada tahun 1930, almarhum Dr. Minoru Shirota, pendiri perusahaan Yakult, telah berhasil mengkulturkan berbagai jenis bakteri asam laktat dan memilih satu jenis bakteri yang bersifat paling tahan terhadap cairan pencernaan. Di samping itu, Dr. Minoru Shirota juga memperkuatnya sehingga menjadi strain baru yang unggul. Karena itu, berbeda dengan bakteri lain, bakteri ini dapat menaklukkan
berbagai hambatan fisiologis seperti asam lambung dan cairan empedu sehingga dapat mencapai dan bertahan hidup dalam usus manusia. Dari dalam usus bakteri ini membantu meningkatkan kesehatan kita dengan cara mengaktifkan sel-sel kekebalan, meningkatkan jumlah bakteri berguna, dan mengurangi jumlah bakteri yang merugikan. Yakult merupakan produk susu fermentasi dengan menggunakan starter tunggal yaitu Dornic atau 0,5% asam Lactobacillus casei. Kecepatan pertumbuhan bakteri ini berkisar 50 laktat setelah 48 jam. Lactobacillus casei berbentuk batang tunggal dan termasuk golongan bakteri heterofermentatif, fakultatif, mesofilik, dan berukuran lebih kecil dari pada Lactobacillus bulgaricus, Lactobacillus acidophillus, dan Lactobacillus helveticus. Lactobacillus casei akan merubah ribosa menjadi asam laktat dan asam asetat, perubahan ribosa diinduksi oleh faseketolase (Kurman, 1992). Pembuatan Yakult menurut Kurman (1992) adalah dengan cara susu disterilisasi terlebih selama 3 sampai 4 C selama detik, kemudian ditanamkan Lactobacillus casei dahulu pada suhu 140 empat hari. Nilai gizi yakult yaitu protein (Strain shirota) diinkubasi pada
C, 1,2%,
lemak 0,1%, mineral 0,3%, karbohidrat 16,5%, air 81,9%, dan suhu 37 nilai kalori tiap 100 g. Menurut Margawani (1995), Lactobacilllus casei adalah galur unggul yang mudah dan cocok untuk dikembangbiakkan dalam minuman dasar susu. Selain bakteri ini mampu bertahan dari pengaruh asam lambung, juga mampu bertahan dalam cairan empedu sehingga mampu bertahan hidup hingga usus halus
Gambar 5. Lactobacillus casei Shirota strain
2.4.2 Bahan dan Alat 2.4.2.1Bahan-bahan Pembuatan Yakult
Tabel 1 Bahan yang Dibutuhkan dalam Pembuatan Minuman Yakult dan Botol Yakult No
Bahan Pembuatan Yakult
Bahan Pembuatan Botol Yakult
1
Bakteri Lactobacillus casei
Biji plastik Polystiren Resin
Shirota strain hidup 2
Susu bubuk skim
3
Sukrosa (gula putih)
4
Glukosa
5
Air
6
Perisa
Alumunium foil (sebagai penutup botol)
-
2.4.2.2 Alat Pembuatan minuman Yalkult
Tabel 2. Alat-alat yang Digunakan dalam Memproduksi Minuman Yakult Alat
Homoginizer
Fungsi
Alat yang digunakan untuk menghaluskan gumpalan susu hasil fermentasi menjadi lembut.
Blending pump
Alat untuk menyatukan yakult konsentrat dengan air yang telah disterilkan dalam surge tank untuk
Gambar
selanjutnya dikirim ke ruang pembotolan. Air yang digunakan air steril yang telah mengalami proses ozonisasi menggunakan sinar uv.
Tangki Penyimpanan
Susu hasil fermentasi
(Kapasitas 24000
yang telah homogen
Liter = 730000 botol
dicampur dengan larutan
yakult)
gula yang telah steril, hasil tersebut disebut yakult konsentrat. Yakult tersebut disimpan sementara sebelum dibotolkan.
UHT
Mensterilkan atau
(Kapasitas 12000
membunuh semua
Liter/jam)
mikroba dalam susu.
HTST
Mensterilkan atau
(Kapasitas 12000
membunuh semua
Liter/jam)
mikroba dalam larutan gula.
Tangki Fermentasi
Hasil sterilisasi
(Kapasitas 24000
menggunakan UHT
Liter)
dimasukkan ke dalam tank yang terbuat dari stainless steel berkualitas tinggi. Kemudian difermentasi dengan Lactobacillus casei Shirota strain.
Tangki Pembibitan
sebagai tempat untuk
(seed tank)
menyiapkan dan memgembangbiakan bibit bakteri Lactobacillus casei Shirota Strain.
Tangki Pelarutan
untuk mencampurkan bahan-bahan utama yaitu susu bubuk skim dan glukosa dicampur dengan air dan ditampung dalam tangki pelarutan.
Mesin Pembuat
alat untuk membuat
Botol (Injection and
botol yakult dengan
blow)
sistem injeksi dan blowing.
Mesin Pengisian
alat untuk mengisi minuman yakult ke dalam botol dan sekaligus dilakukan pencetakan informasi yang ada seperti kandungan nutrisi, tanggal kadaluwarsa, dll.
Mesin Pengepakan
sebagai
alat
mengemas yang
sudah
untuk
botol-botol terisi
ke
dalam kemasan dimana 1 kemasan terdiri dari 6 botol Yakult.
Mesin Pendingin
untuk
(ruang pendingin)
kemasan botol
menyimpan yang
Yakult
berisi dalam
kondisi dingin sehingga dapat menjaga kualitas dari produk yakult yang akan dipasarkan.
2.4.3 Prosedur Pembuatan Minuman Yakult
Gambar 6. Proses Produksi pembuatan minuman Yakult
Sumber : PT Yakult website
Gambar 7. Rangkaian Kerja Alat Pembuatan Minuman Yakult
PEMBAHASAN 3.1 Pembahasan Alat-alat 3.1.1
Proses pembuatan seed starter
Proses pembuatan seed starter bertujuan untuk memperbanyak bakteri, proses ini dilakukan dengan mencampurkan skim milk powder dan glukosa yang dilarutkan dengan air di dalam seed tanki dengan kapasitas 250 liter, tanki ini sebelumnya telah mengalami sterilisasi. Terdapat dua proses sterilisasi tanki seed yaitu secara manual (dicuci oleh pegawai menggunakan sabun) dan secara otomatis (disteam).
Setelah
proses pelarutan, campuran tersebut disterilisasi dan di fermentasi dengan penambahan Lactobacillus casei Shirota strain, proses fermentasi ini dilakukan dengan suhu 37 oC selama 24 jam, kemudian hasil fermentasi ini dipindahkan dan disimpan sementara ke dalam dua tanki yaitu tanki 7D (7 hari penyimpanan) dan 5D (5 hari penyimpanan), tujuan dari proses penyimpanan ini agar bakteri tersebut dorman. Proses pembibitan ini dilakukan didalam ruang pembibitan khusus dengan keadaan lantai yang basah, lantai tersebut diberi desinfektan agar tidak terjadi kontaminasi dengan lingkungan sekitar. 3.1.2 Proses Pembuatan Susu Fermentasi
Proses pembuatan susu fermentasi ini dengan mencampurkan susu bubuk skim dan glukosa yang dilarutkan dengan menggunakan air panas di dalam silo tank, pencampuran susu bubuk skim dan glukosa ini digunakan sebagi nutrisi untuk pertumbuhan bakteri Lactobacillus casei Shirota strain. setelah proses pencampuran, larutan tersebut difilter dan ditransfer ke dalam mesin Ultra High Temperatur (UHT) untuk disterilisasi dengan temperature 120oC. Sterilisasi dengan menggunakan mesin UHT ini bertujuan untuk membunuh mikroba di dalam susu. Susu steril tersebut dimasukkan ke dalam culture tank lalu dialirkan bakteri untuk fermentasi, proses fermentasi ini dilakukan selama seminggu dengan suhu 37 oC, pada proses fermentasi ini bakteri akan mengasilkan asam laktat yang memberikan rasa asam pada larutan. Selain
itu penambahan gula juga dilakukan agar memberikan rasa manis pada larutan, gula putih dilarutkan dengan air menggunakan mesin High Temperature Short Time (HTST), penggunaan mesin HTST ini bertujuan untuk membunuh mikroba di dalam larutan gula. Setelah itu untuk mendapatkan warna khas yakult susu tersebut dipanaskan dengan suhu sekitar 98oC, berdasarkan proses diatas didapatlah yakult konsentrat dengan
tekstur
kental,
kemudian
yakult
konsentrat
tersebut
dihomogenisasi dengan menggunakan mesin homogizer. 3.1.3 Proses Sterilisasi Air Pencampur
Air yang digunakan dalam proses pembuatan minuman yakult ini telah dilakukan proses ozonisasi dan proses sterilisasi dengan mesin ultraviolet (UV) dan ditampung sebagai air steril didalam water tank.
3.1.4
Proses Mixing
Proses mixing adalah proses pencampuran antara yacon (yakult konsentrat) dengan air steril pada mesin Blending pump. Hasil pencampuran dari mesin blending pump ini dimasukkan ke dalam surge tank untuk selanjutnya dimasukkan ke dalam botol pengemasan.
3.1.5
Proses Pembotolan dan Pengepakan
Pembuatan botol dilakukan dengan system Injection Iomodick , pembuatan botol ini menggunakan biji plastic dengan jenis Polistyrene sebanyak 3,34 gram. Pencetakan botol-botol yakult dilakukan di dalam mesin moulding. Mesin moulding tersebut selalu dilakukan pengecekan selama 6 bulan sekali (overroll). Setiap proses pencetakan botol yakult mesin moulding menghasilkan 18 buah botol dalam 6 detik seti ap jam nya. Yakult yang telah siap dibotolkan secara otomatis oleh mesin pengisi dan ditutup menggunakan Aluminium Foil, setiap botol memiliki volume 65 ml. yakult yang telah dibotolkan tersebut selanjutnya dikemas menjadi kemasan Multi yang terdiri dari 5 botol/pak dan dikemas lagi menjadi kemasan repack yang terdiri dari 10 pak multi. Pengemasan ini
menggunakan plastic dengan 2 warna, yaitu plastic warna bening dan plastic warna biru. Pengepakan menggunakan plastic warna biru artinya produk tersebut siap dipasarkan, namun plastic warna bening artinya produk tersebut harus disimpan untuk dilakukan analisis kimia, fisik, mikrobiologi, dan organoleptik. Analisis mikrobiologi tersebut dilakukan inokulasi bakteri dari sampel yakult ke dalam cawan petri, kemudian di beri media Spesific Count (SPC) yang berwarna biru, Yeast Complete (YC) berwarna kuning, Desoxycholate Agar (DESO) berwarna abu-abu, MRS Agar yang berwarna hijau. Kemudian hasil inkubasi dari media tersebut amati dibawah mikroskop dengan pembesaran 1000x.
3.1.6
Penyimpanan dingin
Yakult-yakult yang sudah dikemas selanjutnya disimpan di dalam cool storage dengan suhu 0-10 oC. Produk minuman kesehatan Yakult sangat
sensitif
terhadap
temperatur.
Perubahan
temperatur
sangat
berpengaruh terhadap bakteri Lactobacillus casei Shirota strain yang terdapat dalam minuman Yakult. Bakteri Yakult harus dipertahankan hidup, karenanya harus diusahakan agar setelah dibotolkan, bakteri-bakteri tersebut tidak lagi melakukan proses fermentasinya. Untuk itu Yakult harus selalu disimpan didalam pendingin (dibawah 10°C) karena penyimpanan didalam pendingin akan menjaga bakteri Yakult tetap non aktif hal ini berkaitan dengan mutu minuman Yakult tersebut.
3.2 Kebersihan Karyawan dalam Proses Pembuatan Yakult
Setiap tahapan proses produksi Yakult harus memenuhi standar internasional secara ketat dan higienis untuk menjamin kualitas produk, dan proses produksi dilakukan dengan cara-cara yang ramah lingkungan. Pabrik Yakult menggunakan mesin otomatis dan system tertutup, yang merupakan standar bagi seluruh pabrik Yakult di penjuru dunia dan seluruh perlengkapan produksi menggunakan bahan stainless steel terbaik yang berkualitas. Untuk menghasilkan produk yang aman dengan kualitas terbaik, Yakult Indonesia menerapkan proses produksi berdasarkan manajemen keamanan pangan sesuai standar ISO 22000;2005. Selain itu, perusahaan telah
mendapatkan
sertifikat
internasional
ISO
9001:2008
untuk
manajemen kualitas. Agar menjamin proses produksi serta penanganan produk Yakult yang benar-benar higienis, perusahaan ini telah menerapkan suatu standar prosedur operasi yang dibakukan.sebagai contoh, pintu masuk karyawan dilekngkapi dengan pembersih sepatu otomatis. Selain itum pintu-pintu di ruang produksi hanya dapat dibuka apabila karyawan telah mensucihamakan kedua tangannya. Setelah itu, sebelum memasuki ruangan produksi, karyawan kami harus melalui air shower, yang berfungsi untuk membersihkan rangkaian pakaian mereka dari kotoran yang menempel.
Gambar 8. Sanitasi dan Higiene Pekerja
3.3 Proses Distribusi :
Proses Distribusi minuman Yakult ini menggunakan dua jenis system, yaitu system direct sales dan system Yakult Lady. 1. Sistem direct sales Sistem ini digunakan untuk mendistribusikan Yakult ke toko-toko, supermarket, koperasi, kantin dan lain-lain. Distribusi dilakukan menggunakan mobil berpendingin. Sampai Mei 2007, PT. Yakult Indonesia Persada mempunyai 37 ( tigapuluh tujuh ) cabang ata u TKU ( tempat kegiatan usaha ) yang melayani outlet-outlet yang tersebar di Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan & Sulawesi. 2. Sistem Yakult Lady Melalui sistem ini Yakult didistribusikan oleh ibu-ibu rumah tangga kepada masyarakat di lingkungan tempat tinggal mereka. Ketika
melayani
masyarakat,
Yakult
Lady
juga
melakukan
propaganda yang berisi tentang penjelasan mengenai manfaat Yakult. Saat ini PT. Yakult Indonesia Persada memiliki kurang lebih 1100 Yakult Lady yang tersebar di 93 center-center di seluruh Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Serang, Cilegon, Bandung, Purwakarta, Cirebon, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Bali dan Palembang.
PERTANYAAN DAN JAWABAN
1. Bagaimana prinsip pengolahan limbah yang diterapkan oleh PT Yakult Indonesia Persada ? Jawab : Pabrik yakult indonesia telah membangun sistem pengolahan air limbah dengan menggunakan teknologi yang diciptakan oleh yakult jepang. Sistem ini menggunakan botol yakult tanpa dasar yang diletakkan dalam
tangki
pengolahan
limbah
dimana
kemudian
beragam
mikroorganisme menempati bagian dalam dan luar botol yakult tersebut. Mikroorganisme ini mengurai dan mengolah zat-zat organik yang membuat keruh air sehingga menghasilkan air yang jernih. Penanganan limbah yang diterapkan oleh PT Yakult Indonesia Persada menggunakan prinsip indolakto, dimana proses pengolahan limbah terdapat 5 proses penyaringan. Pengolahan limbah menggunakan bantuan bakteri Cytofaga, dalam instilasi pengolahan limbah terdapat akuarium yang digunakan sebagai indikator. Jika air hasil pengolahan limbah itu jernih, maka air akan dilepas ke lingkungan. 2. Mengapa susu skim yang digunakan diimpor dari Australia dan New Zealand ? Mengapa tidak menggunakan susu skim dari Indonesia? Apa karakteristik khusus dari susu skim yang digunakan PT Yakult Indonesia Persada ? Jawab : Karena perusahaan membutuhkan ketersediaan dan kualitas. Selain itu, dengan menggunakan susu skim impor tidak membutuhkan biaya yang mahal. Jika perusahaan menggunakan susu skim dari Indonesia ketersediaannya belum terjamin dan harganya pun dapat lebih mahal dibandingkan dengan susu skim impor. Karakteristik dari susu skim yang digunakan sesuai dengan standar yang telah ditentukan sehingga menghasilkan minuman yakult yang berkualitas tinggi.
3. Apa perbedaan UHT dengan HTST ? Jawab : Dari segi suhu dan temperatur berbeda antara UHT dan HTST. Selain itu, UHT digunakan untuk membunuh mikroba dalam susu. Sedangkan HTST digunakan untuk membunuh mikroba dalam larutan gula.
4. Penanganan apa yang akan dilakukan apabila pada saat distribusi mesin pendingin pada mobil pengangkut produk yakult tidak berfungsi ? Jawab : Selama ini belum pernah terjadi hal seperti itu, karena mobil atau mesin pendingin tersebut dilakukan pengecekan secara berkala. Namun, apabila terjadi kerusakan tindakan yang akan dilakukan adalah dengan menghubungi cabang terdekat dan mengganti kendaraan tersebut saat distribusi.