○
○
○ ○
Ukuran minimal 30 – 40 m2, maksimal 55 – 60 m2 tinggi plafon minimal 2,5 m, maksimal 3,65 m PINTU Sebaiknya bentuk pintu sliding, namun bila pintu swing, maka pintu harus selalu tertutup dengan menggunakan penutup otomatis Ukuran pintu minimal 1,2 X 2,10 m Pintu harus selalu terawat, dan tidak boleh mengeluarkan suara
○
JENDELA Harus Harus ada ada kaca kaca tembu tembus s pand pandan ang g agar agar orang orang dari dari luar luar dapa dapatt melih melihat at keadaan di dalam kamar bedah tanpa harus masuk
○
VENTILASI Memakai AC dilengkapi filter dan sistem ultraclean luminay airflow Suhu diatur antara 19 – 22 oC dan kelembaban udara 50 – 60 %
○
○
○ ○
○ ○ ○
○ ○
SISTEM PENERANGAN Lampu ruangan memakai lampu pijar putih tertanam di dalam langit-langit sehingga tidak menampung debu dan mudah dibersihkan Pencahayan ruangan sesuai peraturan pencahayaan pada buku ini Lampu operasi merupakan lampu khusus yang terdiri dari beberapa lampu yang fokusnya dapat diatur, tidak panas, terang, tidak menyilaukan dan tidak menimbulkan bayangan SISTEM GAS Sistem gas sebaiknya dibuat sentral memakai sistem pipa Sistem pipa melalui bawah lantai atau diatas langit-langit Dibedakan sistem pipa O 2 dan Nitrogen Oksida SISTEM LISTRIK Harus ada sistem penerangan darurat dan sistem listrik cadangan Bila dalam dalam kamar kamar bedah bedah ada beberap beberapa a titik titik penyam penyambun bungan gan aliran aliran listrik, listrik, maka sebaiknya dibedakan sirkuitnya sehingga bila terjadi gangguan listrik pada satu titik, maka bisa dipindahkan ke titik lainnya
SISTEM KOMUNIKASI ○ Harus ada sistem komunikasi dengan ruangan lain di dalam RS dan ke luar RS SISTEM PENGAIRAN ○ Harus selalu siap mengalir. Harus punya sumber air tersendiri INTRUMENTASI ○ Semua Semua peralata peralatan n harus harus mobile, mobile, mempun mempunyai yai roda atau diletakk diletakkan an diatas diatas trolley beroda ○ Semua alat sebaiknya terbuat dari stainless steel dan mudah dibersihkan
○
Prosedur penanganan instrumen di bahas kemudian
A. SISTEM SISTEM ZONAS ZONASII DI KOMPLEKS KOMPLEKS OK-VK OK-VK
KM VK
RR
Sphk
R inst
OK 1 HW
Koridor
R. Sterilisasi
RGP
OK 2 R. Duduk
RG Dpr
R. Istirahat KM
• • • •
ZONA ZONA 1 ZONA ZONA 2 ZONA ZONA 3 ZONA 4
No
Variabel
1
Pakaian
: Zon Zona a Beb Bebas as terb terbat atas as ditandai dengan warna hijau : Zona Zona Ber Bersi sih h (Cle (Clean an Zon Zone) e) ditandai dengan warna kuning : Zon Zona a Sem Semii Ste Steri rill ditandai dengan warna oragne : Zon Zona a Ste Sterril ditandai dengan warna merah Zona 1
Zona 2
-Pakaian luar -Pakaian luar OK masih OK masih boleh boleh dipakai dipa dipaka kai. i. Tida Tidak k boleh lebih -Pakaian dalam dari zona khusus OK ini. ini. Perg Pergan anti tian an tidak boleh pakaian OK – lebi lebih h luar luar dari dari Pakaian Luar zona ini OK disini
Zona 3
Zona 4
Petugas OK wajib memakai pakaian khusus OK lengkap dengan masker dan head cover
-Tim Operasi memakai jas operasi -Petugas OK memakai Handschoen
KET
2
Alas Kaki
-Alas Kaki luar OK masih bisa di pakai. Tidak boleh lebih dalam dari zona ini, pergantian alas kaki luarOK disini
Alas kaki OK harus mulai dipakai
Alas Kaki Khusus OK saja
Alas Kaki khusus OK saja
-Alas Kaki OK tidak boleh lebih luar dari zona ini 3
Bed Pasien
Boleh masuk
Hanya sampai Recovery Room boleh masuk
Tidak boleh masuk
Tidak boleh masuk
4
Brankar OK
Boleh masuk. Tidak boleh lebih luar dari zona ini
Boleh masuk
Boleh masuk
Boleh masuk untuk keluar lagi
5
Petugas luar OK
Boleh masuk
Boleh masuk
Boleh Masuk dengan memakai pakaian pelindung, masker dan head cover
Tidak boleh masuk
6
Lain2
-Berbatas Pintu dari luar kompleks OK
Berbatas pintu dengam zona / ruangan lain
-Berbatas Pintu dari Zona / ruangan lain
A. PERSIAPAN TINDAKAN OPERASI
Syarat tata Ruangan sesuai standard
1. Persia Persiapan pan Pasi Pasien en Oper Operasi asi A. Serah terima terima pasie pasien n Rumah Sakit
Serah Terima Pasien Pra & Pasca Operasi
Budi Luhur
29/KEP/SOP
PROSEDUR TETAP
Tanggal terbit
No Revisi
Ditetapkan Direktur
Peng Penger erti tian an
: Tat Tata a car cara a ser serah ah teri terima ma pasi pasien en yang yang akan akan diop dioper eras asii ant antar ara a perawat ruangan dan staf kamar operasi.
Tujuan
:
Kebijakan
Prosedur 1. 2. 3. 4. 5.
6.
7. 8.
– Diketahui program pengobatan dan pelaksanaan operasi oleh petugas ruangan dan kamar operasi agar pelaksanaan operasi bisa berhasil dengan baik dan mengutamakan mengutamakan keselamatan pasien. – Menyiapkan obat-obatan, alat-alat, darah dan persiapan khusus lainnya yang dibutuhkan untuk menunjang pelaksanaan operasi tersebut. : Pe Petugas ru ruangan da dan pe petugas ka kamar op operasi be bertanggung jawab atas persiapan pasien calon operasi ini. :
Petugas Petugas ruanga ruangan n mengetah mengetahui ui jadwal jadwal operas operasii Petugas ruangan ruangan mempersiapkan mempersiapkan area operasi operasi sesuai sesuai prosedur prosedur yang berlaku. Petugas Petugas ruang ruangan an mengis mengisii berita berita acara. acara. Petugas ruangan ruangan mempersiapkan mempersiapkan semua semua catatan catatan medik medik pasien termasuk surat izin operasi untuk dibawa bersama pasien ke ruang operasi. Petugas ruangan ruangan menyertakan perlengkapan penunjang operasi misalnya : persediaan obat-obatan atau persediaan darah yang diperlukan saat operasi dilakukan yang akan dibawa bersama pasien ke kamar operasi. Setengah jam sebelum sebelum jadwal operasi atau setelah setelah ada ada panggilan panggilan dari dari petugas kamar operasi, pasien dibawa ke kamar operasi dengan memakai tempat tidur yang dipakai di ruangan. Serah Serah terima terima pasien pasien pra operasi operasi dilakuk dilakukan an di ruang ruang transfer. transfer. Petugas ruangan ruangan menyerahkan pasien disertai berita acara serah serah terima terima yang ditanda tangani oleh petugas ruangan dan petugas kamar operasi dan ditulis dalam buku register kamar operasi.
9. Petugas kamar operasi memeriksa kelengkapan berita acara, kelengkapan identitas, catatan medik pasien, keadaan umum pasien, surat izin tindakan dan kelengkapan penunjang lainnya seperti obat-obatan dan persediaan darah. 10.Kejadian khusus dan pengobatan selama operasi berlangsung dicatat dalam berita acara oleh asisten operasi / omloop. 11.Setelah operasi selesai, asisten menyiapkan berita acara, catatan medik pasien. 12.Pasien dipersiapkan untuk serah terima dengan petugas ruangan. 13.Serah terima dilakukan di ruang transfer, petugas kamar operasi menyerahkan pasien beserta semua kelengkapannya yang ditandai dengan penandatanganan penandatanganan berita acara serah terima pasien pasca operasi.
A. Persia Persiapan pan fisik fisik Pasien harus dalam kondisi aman untuk dilakukan operasi yang ditandai oleh Dilakuk Dilakukan an pemer pemeriks iksaan aan fis fisik ik secara secara menye menyelur luruh uh dengan dengan hasil hasil ○ pemeriksaan fisik oleh dokter ruangan dan atau dokter konsulen RSBL menunjukkan kondisi dalam batas toleransi Dila Dilakuk kukan an peme pemeri riksa ksaan an penu penunj njan ang g yang yang leng lengkap kap,, meli melipu puti ti ○ pemeriksaan laboratorium hematologi, kimia klinik, dan lainnya, pemeriksaan radiologi, pemeriksaan EKG, dan pemeriksaan lain yang yang diperl diperlukan ukan dengan dengan hasil hasil pemeri pemeriksaa ksaan n penunj penunjang ang dalam dalam batas normal atau dalam batas toleransi / aman Dokter Ruangan dan atau dokter konsulen penyakit dalam dan ○ atau dokter konsulen anestesi anestesi dan atau dokter konsulen konsulen lainnya menyatakan pasien dapat dioperasi Bila Bila dipe diperl rluka ukan n dila dilakuk kukan an pers persia iapan pan terh terhada adap p pasi pasien en untu untuk k ○ menu menunj njang ang kela kelanc ncar aran an oper operasi asi,, sepe sepert rtii pema pemasa sang ngan an infu infus, s, lavement, puasa, istirahat total, pemasangan Supportif seperti O2, Foley catheter, NGT , dll. Pasien Pasien dalam keadaan keadaan bersih, bersih, bila perlu perlu sudah mandi, mandi, pakaian ○ dari RS, bersih. Diberikan antibiotik perioperatif sesuai petunjuk dokter ○ A. Persia Persiapan pan mental mental Pasien harus memahami maksud dan tujuan operasi serta resiko ○ yang yang harus harus diha dihadap dapii dalam dalam menj menjal alan anii oper operasi asi ini. ini. Laku Lakukan kan Informed Consent sesuai prosedur.
○
○
Pasien di tenangkan dan diberi penyuluhan yang baik agar tegar menghad menghadapi api tindaka tindakan n opera operasi si yang yang akna akna dij dijala alanin ninya. ya. Pasien Pasien diminta untuk berdoa menurut menurut keyakinannya keyakinannya masing-masing. Keluarga Keluarga pasien diminta selalu selalu mendampin mendampingi gi dan mendukung mendukung secara moril.
A. Persiapan Persiapan area area operas operasii Pengertia Pengertian n
Tuj Tujua uan n Kebijakan
: Tata cara mempersia mempersiapkan pkan area pada pada tubuh tubuh pasien pasien yang yang akan dilakukan operasi. : Menyi Menyiap apka kan n area area oper operas asii untu untuk k meng menghi hind ndar arii dari dari infe infeks ksii noso nosoko komi mial al.. :
– Adanya rencana operasi yang ditentukan oleh dokter operator yang diketahui oleh dokter ruangan, petugas ruangan dan bagian keuangan. – Petugas ruangan yang bertanggung jawab atas persiapan pasien calon operasi ini. Prosedur
:
1. Petugas Petugas ruangan ruangan mengetahu mengetahuii rencana rencana operasi operasi dari pasien tersebut. tersebut. 2. Petugas ruangan ruangan mengetahui jenis operasi yang akan akan dilakukan dilakukan sehingga sehingga bisa mengetahui area mana yang perlu dipersiapkan. 3. 2 jam sebelum jadwal operasi ditentukan, petugas ruangan mempersiapkan mempersiapkan area operasi. 4. Selain itu diperhatikan higiene pasien : mulut, kuku, rambut rambut dan kulit. 5. Persiapkan area operasi operasi dengan dengan dilakukan dilakukan pencukuran di area area operasi operasi yang cukup luas dengan mempertimbangkan keperluan untuk perluasan luka operasi. 6. Pencukuran menggunakan pisau cukur searah dengan dengan rambut rambut kemudian kemudian dicuci dengan sabun sampai bersih. 7. Setelah Setelah dilakukan dilakukan pencukur pencukuran, an, pasien pasien dimandikan dimandikan dan dikenaka dikenakan n pakaian khusus dan memakai tutup kepala. 8. Perhiasan, gigi palsu, palsu, kontak kontak lens dan lain-lain lain-lain harus harus sudah ditanggalkan dan diserahkan pada keluaga.
A. Persiapan Persiapan Kamar Kamar Operasi Operasi Pembersihan Rutin Pembersihan Harian
•
•
•
•
Setiap hari seluruh permukaan lantai kompleks OK – VK di bersihkan dan di desinfeksi Setiap hari hari dilakukan pemeriksaan prasarana seperti seperti penyediaan air bersih, kelistrikan, pencahayaan, ventilasi, dsb Setelah dibersihkan dilakukan sterilisasi ruangan dengan lampu ultraviolet secara terus menerus hingga saat dibersihkan keesokan harinya. Pelaksana adalah tim pemeliharaan, dan penanggung jawab adalah Kepala OK dan Kepala VK
Pembersihan Mingguan Seluruh permukaan dinding dinding Kamar Operasi dibersihkan dengan air mengalir dan didesinfeksi Lantai dibersihkan dengan air mengalir / disemprot , dicuci dengan detergent, di keringkan dan didesinfeksi Seluruh permukaan lain seperti permukaan lampu operasi, trolley anestesi, Kabel-kabel dan selang , cuff, Tabung O2, Tabung N2O, meja obat, kursi, AC dll dibersihkan dan didesinfeksi Kamar mandi dibersihkan Semua peralatan sterilisasi dibersihkan Dilakukan rutin dan teratur seminggu sekali . Pelaksana adalah tim pemeliharaan dan penanggung jawab adalah kepala OK dan Kepala VK •
•
•
• • • •
Pembersihan Bulanan •
•
•
Dilakukan Pemeriksaan dan penilaian kondisi dan fungsi serta inventarisasi dan kondisi sarana fisik bangunan, prasarana dan peralatan serta obat-obatan di kompleks OK – VK Semua bahan medis yang disterilisasi kering diperiksa kapasitas formalinnya Semua hasil pemeriksaan dilaporkan dilaporkan di rapat bulanan
Pembersihan pra dan pasca operasi
Pembersihan Pra Operasi Bila jadwal operasi dilaksanakan setelah dilakukan pembersihan rutin maka ruangan bedah tidak perlu dibersihkan lagi Bila jadwal operasi sebelum dilaksanakan pembersihan rutin, maka segera dilakukan pembersihan ruangan Operasi dan sekitarnya. •
•
Pembersihan Pasca Operasi Cipratan pada dinding dibersihkan dan didesinfeksi Lantai dibersihkan dan di desinfeksi Meja Operasi Operasi dibersihkan dibersihkan dan didesinfeksi. Bebaskan pengunci roda, lantai dibawah meja operasi dibersihkan dan didesinfeksi. Roda meja operasi digelindingkan digelindingkan ke atas cairan desinfektan bolak balik. Setelah selesai semua, kembalikan meja operasi ke posisi semula dan kunci rodanya. Semua kabel dan selang selang alat yang beada di dalam ruangan bedah dibersihkan Alat-alat penunjang seperti suction, cauter meja instrumen bila terkontaminasi cairan tubuh pasien dibersihkan dan dibawa keluar OK. Hati hati kontaminasi roda. Bila perlu roda dibersihkan sebelumnya. Setelah selesai, selesai, ruangan operasi operasi ditutup dan lampu UV dinyalakan Bersihkan koridor dan ruangan lainnya Penanggung Jawab adalah paramedik yang bertugas di OK • • •
•
•
•
• •
Persiapan lain pra operasi •
• •
Nyalakan AC suhu dibawah 27o C Nyalakan lampu penerangan Siapkan lampu operasi
A. Persiapan instrumen, Linen dan peralatan peralatan lain lain •
• •
•
• • • • • • •
•
•
Persiapan Instrumen Persiapan instrumen dilakukan oleh instrumenter dibantu oleh Omloop dan Asisten dua. Bila Operasi cito, maka persiapan dapat dilakukan dilakuka n oleh paramedik jaga rawat inap Instrumenter mengetahui rencana tindakan operasi. Bila diperlukan instrumenter bisa melihat langsung pasien sehingga mendapatkan gambaran tentang segala kebutuhan di ruang operasi Instrumen , dan omloop berbagi tugas mempersiapkan instrumen, alat dan ruangan Instrumen yang akan dipakai dikeluarkan dan disusun pada pa da trolley. Jenis instrumen dan jumlah disesuaikan standar . Instrumen diperiksa kelayakan pakainya. Pastikan kebersihannya. Instrumen dikelompokkan per jenis instrumen. Pastikan semua kunci instrumen terbuka. Lakukan sterilisasi Sterilisasi dapat dilakukan dengan steam pressure (autoclave) atau dry heat ( UV+panas) sesuai prosedur. Siapkan nampan yang sudah dialasi duk steril, Siapkan Trolley yang sudah dialasi Duk steril berlapis Keluarkan instrumen, letakkan pada nampan kemudian pindahkan pada trolley.
•
•
•
• •
• • •
Susun sedemikian rupa sehingga instrumen mudah disediakan secara berurutan sesuai urutan tindakan. Tutup trolley denganduk sehingga instrumen diatas trolley tertutup seluruhnya. Persiapan Linen Instrumenter dibantu omloop menyiapkan sejumlah linen sesuai kebutuhan jenis tindakan operasi Jenis linen disesuaikan dengan standar Lakukan sterilisasi. Sterilisasi linen harus sudah selesai sebelum instrumen Nampan dan Trolley diberi alas linen steril. Bila perlu berlapis 2. Letakkan linen pada trolley Tutup trolley dengan linen steril
SKEMA ALUR PENGELOLAAN INSTRUMEN
TINDAKAN
Instrumen pasca tindakan
DEKONTAMIN ASI
PROSES PENCUCIAN BIASA
PENGERINGAN
Packing / set
Non packing
STERILISASI DI PUSAT STERILISASI
DISTRIBUSI
PENYIMPANAN
Skema pengelolaan Linen
SKEMA ALUR PENGELOLAAN LINEN KOTOR
LINEN KOTOR
Linen Non Infeksius
Linen Potential
DEKONTAMINAS I
DESINFEKSI
PROSES PENCUCIAN BIASA
PENGERINGAN , PERBAIKAN, PENYETRIKAAN, PACKING
Linen Tindakan
Linen Non Tindakan
STERILISASI DI PUSAT STERILISASI
DISTRIBUSI
PENYIMPANAN
A. Persiapan Persiapan Personil Personil Kamar Kamar Operasi Operasi Penger Pengertia tian n
: Tata cara cara menja menjadwa dwalka lkan n operas operasii pasien pasien..
Tujuan
: Terlaksana operasi pada waktunya.
Kebija Kebijakan kan
: Waktu Waktu opera operasi si adala adalah h kesepa kesepakat katan an antar antara a operat operator or dan dan aneste anestesi si.. Pelaksana pengaturan penjadwalan adalah paramedik.
Prosedur
:
1. Dokter Dokter operator operator menentukan menentukan pasien untuk untuk dioperasi, dioperasi, memberita memberitahukan hukan paramedik tentang waktu operasi. 2. Paramedik melaporkan kepada dokter dokter anestesi anestesi untuk untuk meminta meminta persetujuan persetujuan waktu operasi. 3. Paramedi Paramedik k mengatur mengatur / mengusahaka mengusahakan n kesepakatan kesepakatan waktu waktu antara dokter dokter operator dan dokter anestesi. 4. Jika waktu operasi sudah disepakati, paramedik memberitahukan memberitahukan staf staf kamar operasi lainnya. 5. Paramedi Paramedik k mengusahakan mengusahakan staf staf kamar operasi operasi selengkap selengkap mungkin. mungkin. 6. Staf kamar kamar operas operasii segera segera mempersi mempersiapka apkan n operasi. operasi.
Penunjukkan personil kamar operasi
1. Paramedik Paramedik jaga jaga menentukan menentukan paramedi paramedik k yang akan ditugaskan ditugaskan di kamar operasi 2. Diusahakan Diusahakan paramedi paramedik k yang ditunju ditunjuk k adalah paramedi paramedik k yang sudah berpengalaman di kamar operasi 3. Diusahakan Diusahakan Paramedi Paramedik k yang ditunjuk ditunjuk adalah adalah paramedik paramedik yang sedang tidak tugas jaga rawat inap /UGD 4. Diusahakan Diusahakan paramedi paramedik k yang ditunju ditunjuk k adalah paramedi paramedik k yang sedang tidak libur 5. Paramedik Paramedik yang yang ditugaskan ditugaskan di OK OK datang paling paling lambat lambat 30 menit sebelum jadwal operasi. 6. Jika diperlu diperlukan kan paramedik paramedik jaga jaga ruang rawat rawat inap/UGD inap/UGD membantu menyiapkan instrumentasi dan ruangan OK 7. Selalu Selalu konfirmasi konfirmasi dan pastikan pastikan semua semua siap siap hadir tepat tepat pada pada waktunya
Pembagian tugas personil OK 1. Scrub Scrub Nurse Nurse ( Instru Instrume mente nter) r) Pengertian : Petugas Kamar operasi operasi yang secara steril steril mengelola semua kebutuhan instrumentasi sebelum, selama dan setelah operasi Tanggung jawab : menjaga keutuhan dan efisisensi derah steril dengan menyediakan instrumen dan supply steril yang diperlukan Syarat : intern RS – Paramedik/bidan terlatih secara intern – Menguasai betul / fasih teknik aseptik antiseptik – Mengenal dengan baik teknik operasi yang dilakukan dan kemungkinan kegawatan – Mengenal dengan baik instrumentasi yang diperlukan – Mengenal karakteristik operator
Tugas
:
Sebelum Operasi – Bersama omloop menyiapkan instrumen dan alat-alat termasuk benang jahit, jarum, juga ketersediaan ketersediaan obat2an anestesi, dan cairan – Memeriksa ulang kesiapan instrumentasi , pastkan susunan berdasarkan urutan tindakan operasi. – Melakukan cuci tangan bedah,memakai jas operasi dan sarung tangan steril dengan teknik yang benar – Bila tersedia meja mayo, maka siapkan meja mayo – Membantu dokter atau asisten satu dalam tindakan antiseptik kulit. Berdiri pada disisi operator / asisten satu saat melakukan antiseptik kulit. – Membantu menutup pasien dengan duk steril – Menyiapkan dan memberikan instrument
Selama Operasi
– Memperhatikan jalannya operasi dan mencoba membaca keperluan operator satu langkah lebih dahulu. – Selalu tersedia kasa di daerah operasi. Sediakan pada wadah tertentu seperti nerbekken. – Ingat! Kelompokkan kasa dalam satu ikatan dengan jumlah yang tertentu. Buka lah bundel satu persatu bila diperlukan agar tidak tercampur satu sama lain. Hitung selalu kasa yang tersedia di area operasi dan kasa yang sudah terpakai. Buang Kasa yang sudah terpakai pada tempat sampah infeksius – Menjaga agar daerah operasi selalu rapi dan kering – Instrumen tidak boleh menumpuk tapi harus tersusun. Jangan biarkan darah mengering pada instrumen – Jangan – Meminta supply alat tambahan kepada omloop – Bila sarung tangan bolong atau robek atau tertusuk, segera diganti – Posisi tubuh harus tegak, tidak bolah bersandar pada meja instrumen. – Sebelum menutup luka, hitung kembali kasa , instrumen, jarum.
Pasca Operasi
– Membersihkan luka operasi dengan Na Cl 0,9% steril , keringkan dengan kasa kering operasi ditutup dengan kompres kompres betadine dan – Luka operasi kasa steril dan difixir dengan plester / Hypafix – Lepaskan duk, periksa duk klem jangan sampai tertinggal – Rendam instrumen dalam waskom plastik berisi larutan chlorine 0,5%, biarkan selama10 menit. Rendam secara sekaligus jangan menambah sedikit-sedikit instrumen yang direndam. – Bisturi di buang di tempat sampah benda tajam – Sebelum dicabut, kanul dan selang harus selalu di spooling / bilas dengan air chlorine 0,5% dan air bersih – Cuci handschoen dengan chlorine 0,5% sebelum dilepaskan. Jangan lepas handschoen sebelum semua pekerjaan selesai. Pengelolaan handschoen sesuai prosedur buku ini. – Bila ada spesimen yang sudah disiapkan Omloop, dicek kembali .
1. Asi Asiste sten n utama utama (asist (asisten en satu) satu) Pengertian : Pe Petugas y ya ang me mebantu op operator melaksanakan operasi Tanggung jawab : terlaksananya terlaksananya operasi dengan baik dan aman. Syarat
:
intern RS – Dokter/Paramedik/bidan terlatih secara intern – Menguasai betul / fasih teknik aseptik antiseptik – Mengen Mengenal al dengan dengan baik baik tekni teknik k operas operasii yang yang dil dilaku akukan kan dan kemungkinan kegawatan – Mampu mengelola pasien gawat – Mengenal dengan baik instrumentasi yang diperlukan – Mengenal karakteristik operator Teliti dan cekatan – Teliti – Diutamakan berpengalaman Tugas : Sebelum operasi Berkom omun unik ikas asii deng dengan an oper operat ator or meng mengen enai ai renc rencan ana a – Berk tindakan operasi dan kemungkinan komplikasi identitas pasi asien dan kelengkapan apan – Memastikan administrasi – Memeriksa pasien yang akan di operasi – Memastikan kelengkapan instrumen dan peralatan – Memastikan kesiapan kegawatan – Memastikan kesiapan anestesi – Memastikan kesiapan fasilitas ruangan operasi – Membantu memposisikan pasien – Membantu operator melakukan antiseptik – Membantu operator menutupi pasien dengan duk steril Berkom omun unik ikas asii deng dengan an anes aneste tesi si tent tentan ang g kesi kesiap apan an – Berk tindakan operasi dan kondisi pasien tangan bedah dan mengenakan mengenakan jas operasi – Cuci tangan Selama Operasi
– Membantu operator dalam setiap tindakan yang dilakukan – Memberikan lapang pandang yang baik pada area operasi dan bersih sepanjang operasi – Memantau dan meminimalisir perdarahan – Mengawasi kondisi pasien dan berkomunikasi dengan anestesi – Mengawasi kinerja instrumenter dan asisten dua
– Mengantisipasi kebutuhan operator baik kebutuhan personal maupun kebutuhan tindakan operasi selangkah di depan operator – Bertindak sebagai manajer dari tim pendukung operasi Sesudah operasi
– Membantu menutup luka, membersihkan pasien – Membantu anestesi mengamankan pasien – Membantu transport pasien – Memberikan penjelasan kepada keluarga pasien – Berkomunikasi dengan operator tentang follow up pasien 1. Asiste Asisten n madya madya (asis (asisten ten dua) dua) Pengertian : Petugas Kamar operasi operasi yang secara steril steril membantu operator dan asisten utama selama operasi Syarat : – Paramedik/bidan terlatih secara intern intern RS – Menguasai betul / fasih teknik aseptik antiseptik Tugas
:
Sebelum Operasi Bersama omloop omloop menyiapkan menyiapkan instrumen dan alat-alat alat-alat – Bersama term termasu asuk k bena benang ng jahit, jahit, jarum jarum,, juga juga keters ketersed edia iaan an obat2an anestesi, dan cairan – Melakukan cuci tangan bedah,memakai jas operasi dan sarung tangan steril dengan teknik yang benar – Bila tersedia meja mayo, maka siapkan meja mayo Memban antu tu dokt dokter er atau atau asis asiste ten n satu satu dala dalam m tind tindaka akan n – Memb antise antisepti ptik k kulit. kulit. Berdir Berdirii pada dis disisi isi operat operator or / asiste asisten n satu saat melakukan antiseptik kulit. – Membantu menutup pasien dengan duk steril Selama Operasi atikan jalannya operasi dan mencoba – Memperhati memb membac aca a kepe keperl rlua uan n oper operat ator or satu satu lang langka kah h lebi lebih h dahulu.
– menghitung selalu kasa yang tersedia di area operasi dan kasa yang sudah terpakai. Buang Kasa yang sudah terpakai pada tempat sampah infeksius – Menjaga agar daerah operasi selalu rapi dan kering – Membantu sehingga Instrumen tidak boleh menumpuk tapi harus tersusun. kembali kasa , – Sebelum menutup luka, hitung kem instrumen, jarum. Pasca Operasi
– Membersihkan luka operasi dengan Na Cl 0,9% steril , keringkan dengan kasa kering Luka operasi operasi ditutu ditutup p dengan kompre kompres s betadine betadine dan – Luka kasa steril dan difixir dengan plester / Hypafix paskan an duk, duk, peri periks ksa a duk duk kle klem janga angan n sampa ampaii – Lepask tertinggal – Rendam instrumen dalam waskom plastik berisi larutan chlorine 0,5%, biarkan selama10 menit. Rendam secara sekaligus sekaligus jangan menambah menambah sedikit-se sedikit-sedikit dikit instrumen instrumen yang direndam. – Bisturi di buang di tempat sampah benda tajam – Membantu Membantu malakukan malakukan spooling spooling / bilas kanul dan selang dengan air chlorine 0,5% dan air bersih Cuci hand handsc scho hoen en deng dengan an chlo chlori rine ne 0,5% 0,5% sebe sebelu lum m – Cuci dilepaskan. dilepaskan. Jangan lepas lepas handschoen handschoen sebelum semua peke pekerj rjaan aan sele selesa sai. i. Peng Pengel elol olaan aan hand handsc scho hoen en sesu sesuai ai prosedur buku ini. – Membantu kegiatan omloop dan instrumenter 1. Circul Circuler er (Omloo (Omloop) p) Nama jaba abatan
: Sirkuler / Omloop
Penge engerrtian tian : Petug etugas as kama kamarr oper operas asii yang ang tida tidak k ster steriil ( tidak memakai jas operasi tidak memakai handschoen steril) Tanggung jawab: membantu memenuhi seluruh kebutuhan kamar operasi, operator, anestesi, instrumenter dan pasien sebelum, selama dan sesudah operasi.
Membantu team yang steril dengan supply yang steril
Syarat
:
intern RS – Paramedik/bidan terlatih secara intern – Menguasai betul / fasih teknik aseptik antiseptik – Mengen Mengenal al dengan dengan baik baik tekni teknik k operas operasii yang yang dil dilaku akukan kan dan kemungkinan kegawatan Mengenal dengan baik instrument instrumentasi asi yang diperlukan diperlukan – Mengenal dan letak letak penyim penyimpana panan n instrume instrumen n dan bahan bahan medik medik lain dalam kompleks OK – Cekatan dan inisisatif Tugas
:
Sebelum Operasi
– Cuci tangan bedah tapi tidak memakai jas dan handschoen steril. Handschoen dapat yang steril tapi tidak dijaga sterilitasnya. – Memeriksa kebersihan ruangan , membersihkan ruangan jika belum dibersihkan – Membantu mempersiapkan instrumen bersama instrumenter – Identifikasi pasien dan serah terima pasien, memastikn kelengkapan administrasi – Membantu transport pasien senyaman mungkin – Mengganti pakaian pasien – Membantu memposisikan pasien di meja operasi – Menyambungkan alat 2 ke supply s upply listrik, menyambungkan selang dan kabel steril dengan alat yang non steril spt suction atau diatermi – Membantu team steril mengenakan apron, jas operasi, sepatu goggle – Mengisi buku catatan operasi, catatan pasien, formulir pemeriksaan, dsb
Selama Operasi
– Meliha Melihatt jalanny jalannya a operas operasii dan selalu selalu memenu memenuhi hi alat , supply atau instrumen yang dibutuhkan team – Menghitung kasa yang dipakai – Memp Memper erha hati tika kan n kebu kebutu tuha han n pasi pasien en semi semisa sall pasi pasien en kedinginan, infus habis , posisi dsb – Selalu berkomunikasi dengan seluruh tim . Bila keluar ruangan agar memberitahukan instrumenter Menerima ima spesim spesimen en dengan dengan baik baik dan menge mengelol lolany anya a – Mener dengan benar Memban antu tu kebu kebutu tuha han n pers person onal al tim tim ster steril il sepe sepert rtii – Memb meng mengha hapu pus s keri kering ngat at,, meng mengha hapu pus s cipr ciprat atan an dara darah, h, memb memben enah ahii pakai pakaian an , meny menyed edia iakan kan alas alas kain kain pada pada lantai dsb Menjaga a agar agar ruang ruang operasi operasi selalu selalu bersih bersih , rapi, rapi, dan – Menjag nyaman Setelah Operasi enyediak diakan an wasko askom m chlor hlorin ine e 0,5% ,5% untu untuk k cuci uci – Meny handschoen operator, melepaskan jas operasi – Memasangkan plester pada kasa/dressing Membersih sihkan kan pasien pasien dari dari darah darah dan kotora kotoran n lainny lainnya a – Member dari tubuh. – Memakaikan pakaian pasien dengan baik Transport pasien ke ruang pemulihan bersama penata – Transport anes aneste tesi si atau atau sera serah h teri terima ma pasi pasien en deng dengan an petu petuga gas s rawat inap. – Menyiapkan laporan operasi, formulir pemeriksaan, atau resep , serta konsumsi untuk operator Memban antu tu inst instru rume ment nter er memb member ersi sihk hkan an alat alat dan dan – Memb instrumen Member ersi sihk hkan an ruan ruanga gan n oper operas asii dan dan menyi enyiap apka kan n – Memb ruangan operasi
A. Transp Transport ort Pasien Pasien •
Pasi Pasien en dian dianta tark rkan an ke Ruan Ruang g oper operas asii oleh oleh para parame medi dik k ruangan rawat inap
•
•
•
•
• •
•
•
•
Tergantun Tergantung g kondisi kondisi pasien, pasien, pasien dapat diantar diantar dengan membawa bed atau dengan kursi roda Dila Dilaku kukan kan sera serah h teri terima ma beri berita ta acar acara a tind tindaka akan n oper operasi asi antara paramedik ruangan dengan petugas OK, besaerta status pasien dan obat-obatan yang diperlukan Petugas OK memeriksa kembali kelengkapan administrasi dan identitas pasien Setelah dinilai lengkap, pasien dibawa ke koridor transport pasien untuk kemudian dipindahkan ke brankar OK Lakukan pemindahan senyaman mungkin Sete Setela lah h pasie asien n diat diatas as bran branka karr, pos possika sikan n seny enyaman aman mungkin, bed pasien dikeluarkan. Pasien dibawa ke koridor ruang recovery Ganti semua pakaian dengan duk bersih, lepaskan semua perh perhia iasa san, n, beri beri penu penutu tup p kepa kepala la,, laku lakuka kan n seny senyam aman an mungkin sesuai tata krama. Tenangkan pasien. Sete Setela lah h sele selesai sai,, pasi pasien en ditr ditran anspo sport rt ke ruang ruang oper operasi asi,, pindah pindahkan kan pasien pasien ke meja meja operas operasii senyam senyaman an mungki mungkin. n. Posisikan senyaman mungkin. Semua Semua suport suportif if diper diperiksa iksa kelanc kelancara aranny nnya a : IV line, line, urine urine catheter, O2, Pasang manset Tekanan darah, pasang pulse oxymetri, nyalakan pulse oksimeter/ECG Monitor
a. Pelaksanaan Operasi
Surgical Scrub Pengertian : Adalah cara cuci tangan bedah yang dilakukan sebelum operasi Tujuan
:
Mencegah terjadinya infeksi dari tangan kepada pasien selama operasi Kebijakan :
– Cuci tangan dilakukan ditempat cuci tangan khusus – Air yang digunakan adalah air tanah yang mengalir dan sudah teruji secara biologis
– Antiseptik yang digunakan adalah Chlorhexidine tanpa diencerkan Prosedur : 1. Lepaskan Lepaskan perhias perhiasan an di tangan tangan dan dan pergelang pergelangan an 2. Pastikan Pastikan bagian bagian lengan lengan pakaian OK OK tidak terlal terlalu u dekat ke siku siku 3. Buka keran, keran, biarkan biarkan air mengalir mengalir sejen sejenak ak 4. Deng Dengan an posi posisi si tang tangan an lebi lebih h ting tinggi gi dari dari siku siku,, alir alirka kan n air air sede sedemi miki kian an rupa rupa sehi sehing ngga ga selu seluru ruh h perm permuk ukaan aan jari jari-j -jar ari, i, telapak tangan, punggung tangan, pergelangan dan lengan bawah terbasuh dan air mengalir ke arah siku 5. Lakuka Lakukan n pada lengan lengan yang yang satun satunya. ya. 6. Keluarkan Keluarkan Chlorhex Chlorhexidine idine secukupn secukupnya ya dengan dengan tangan satu satu dan menampungnya dengan tangan lainnya 7. Lakukan Lakukan tujuh tujuh langkah langkah pencuc pencucian ian tangan : – Gosok-gosokkan kedua telapak tangan Gosok-g -gos osok okkan kan kedu kedua a tela telapa pak k tang tangan an deng dengan an jari jari – Gosok saling saling terkai terkaitt dianta diantara ra jari jari sedem sedemiki ikian an rupa rupa sehing sehingga ga sela jari terkena Gosokk-go goso sok k pung punggu gung ng tang tangan an yang yang satu satu deng dengan an – Goso tela telapa pak k tang tangan an yang yang lain lain , kait kaitkan kan jari jari diant diantar ara a jari jari tangan tangan yang yang lain lain sehing sehingga ga sela sela jari jari terke terkena, na, lakuka lakukan n secara bergantian – Letakkan punggung jari-jari tangan yang satu dengan telapak tangan yang lain dengan jari saling mengunci lalu gosok-gosok sedemikian rupa sehingga ujung jari jari jari tangan tangan yang yang satu satu member membersih sihkan kan buku-bu buku-buku ku jari jari tangan yang lain – Gosok-gosok ibu jari tangan yang satu dengan telapak tangan yang lain secara berputar, lakukan bergantian – Kuncupkan tangan yang satu sehingga semua ujung jari bertemu, lalu gosok-gosokkan ke telapak tangan yang satunya, secara berputar ke kiri dan ke kanan, lakukan bergantian Gosok-gosok seluruh seluruh permukaan permukaan pergelanga pergelangan n tangan – Gosok-gosok hingga hingga seper sepertig tiga a tengah tengah lengan lengan bawah bawah oleh oleh telapak telapak tangan yang lain, lakukan bergantian
1. Seluruh proses 7 langkah tadi dilakukan selama 1 menit, bisa
dibagi2 per langkah atau lagkah tadi dilakukan berulang2 2. Biarkan Biarkan keran keran air terbuk terbuka a dan air mengalir mengalir sepanj sepanjang ang proses proses cuci tangan tadi 3. Dengan Dengan posisi posisi tangan tangan lebih lebih tinggi tinggi dari siku, bilasla bilaslah h seluru seluruh h tang tangan an dan dan leng lengan an deng dengan an air air meng mengal alir ir sede sedemi miki kian an rupa rupa sehi sehing ngga ga selur eluruh uh per permukaan kaan ter terbasu basuh h dan dan bui buih dari dari antiseptik terbasuh 4. Lakuk kukan 7 langkah cuci tang angan seperti diata atas dengan antiseptik chlorheksidin sekali lagi. 5. Tutup keran dengan dengan menggunak menggunakan an siku siku 6. Pert Pertaha ahank nkan an posi posisi si tang tangan an lebi lebih h ting tinggi gi dari dari siku, siku, bila bila perl perlu u jabat jabatkan kan kedua kedua tangan tangan.. Posisi Posisi tangan tangan jangan jangan terlal terlalu u tinggi tinggi jangan terlalu dekat dengan wajah. Kenakan jas operas operasii dan Handsch Handschoen oen dengan dengan lengan lengan dan dan 7. Kenakan tangan masih terbalur antiseptik Surgical gown 1. Pakaian Pakaian OK dan APP tim tim operasi operasi sesuai sesuai prosedur prosedur 2. Jas wajib wajib dipakai dipakai pada pada setiap setiap operasi operasi sedang sedang hingga hingga besar/ besar/ luar biasa 3. Setelah Setelah cuci tangan tangan selesai, selesai, dan dan petugas petugas sudah di dalam dalam ruang operasi, buka Ikatan jas operasi 4. Kenakann Kenakann jas dengan dengan memasu memasukkan kkan tangan tangan dan lengan lengan kedalam lengan jas yang sesuai. Genggam ujung lengan jas dengan tangan. 5. Biarkan Biarkan omloop omloop mengikatkan mengikatkan tali tali di bagian bagian belakang belakang jas jas 6. Ikatlah tali tali pada lengan lengan jas sehingga sehingga ujung ujung lengan lengan jas melek melekat at pada pergelangan 7. Kenakan Kenakan Handschoen Handschoen dan dan posisikan posisikan tangan tangan selalu selalu diatas diatas pusar 8. Ingat, walaupu walaupun n sudah memakai memakai jas, jas, bagian bagian pusar ke bawah bawah tetap dianggap non steril.
Handgloving 1. Kenakan Kenakan Handschoen Handschoen secara secara hand hand to hand Glove Glove to glove glove 2. Hand Handsc scho hoen en sela selalu lu dalam dalam kead keadaan aan bagi bagian an leng lengan an terl terlip ipat at keluar.
3. Ambil handshoen kanan dengan tangan kiri dengan memegang bagi agian lipatan handsc sch hoen kana anan yang merupakan sisi yang melekat ke kulit 4. Masu sukk kka an tang angan kan kanan hingga semua jari masuk ke tempatnya tempatnya masing masing. Lepaskan tangan kiri dan biarkan biarkan handschoen masih dalam keadaan terlipat ditangan kanan 5. Ambil Ambil handschoe handschoen n kiri kiri dengan dengan menggun menggunakan akan tangan tangan kanan kanan yang yang sudah sudah memak memakai ai handscho handschoen en dengan dengan mengai mengaitka tkan n jari jari tangan kanan ke dalam lipatan, yaitu sisi yang kelak akan menghadap ke luar, tidak melekat ke kulit 6. Masu Masukka kkan n tang tangan an kiri kiri hing hingga ga jari jari-j -jar arii masu masuk k kete ketemp mpat atny nya a masi masing ng masi masing ng.. Deng Dengan an jari jari tang tangan an kana kanan n yang yang masi masih h mengait ke lipatan handschoen kiri, lipatan kemudian di buka sede sedemi miki kian an rupa rupa sehi sehing ngga ga bagi bagian an leng lengan an hand handsc scho hoen en menutupi sepertiga distal lengan bawah tangan kiri. 7. Jari tangan kiri mengait ke lipatan handschoen kanan pada sisi sisi yang yang kela kelak k meng menghad hadap ap kelu keluar ar,, kemu kemudi dian an memb membuk uka a lipata lip atan n sedemi sedemikia kian n rupa rupa sehing sehingga ga sepert sepertiga iga dis distal tal lengan lengan bawah kana tertutup handschoen 8. Posisi Posisikan kan tanga tangan n diatas diatas pusa pusarr
Posisikan tubuh pasien •
•
Posisi Anestesi Anestesi Umum ○ Bila Bila dil dilakuk akukan an aneste anestesi si umum, umum, maka maka sebelu sebelum m aneste anestesi si umum umum pasi pasien en su suda dah h dipo diposi sisi sika kan n terl terlen enta tang ng.. Posi Posisi sika kan n seny senyam aman an mung mungki kin. n. Ikat Ikat tung tungkai kai pada pada bagi bagian an atas atas lutu lutut. t. Posi Posisi si leng lengan an terlentang dan terikat pada penyanggah. Anestesi spinal ○ Bila dilakukan anestesi spinal, maka posisi anestesi spinal adalah duduk dengan tungkai lurus ke depan atau uncang-uncang pada kedua sisi bed operasi, tangan diletakkan pada bed atau tungkai dengan posisi palmar diatas, lemas, kepala tertunduk. ○ Posisi Posisikan kan pasien pasien sesuai sesuai kebutu kebutuhan han operas operasii setel setelah ah aneste anestesi si selesai. Posisi Terlentang
○
•
•
•
Setelah proses anestesi selesai, maka posisi lengan disesuaikan kebutuhan apakah akan terlentang dan terikat pada penyanggah, atau terlipat dibawah kepala, atau lurus disamping tubuh pasien, Tungkai biasanya lurus dan terikat pada bagian atas lutut, lutut, tambahan-tam tambahan-tambahan bahan lain semisal semisal penyanggah penyanggah bahu, penyanggah panggul dsb disesuaikan kebutuhan
Posisi Litothomi Posisi bokong pasien pada batas bagian badan dan tungkai bed ○ operasi. Siapkan penyanggah tungkai di sisi kiri dan kanan batas tersebut. Leta Letakk kkan an peli pelind ndun ung g / pad pad pada pada peny penyan angg ggah ah tung tungka kai, i, lalu lalu ○ letakkan letakkan bagian belakang lutut pada penyanggah, penyanggah, sedemikian sedemikian rupa rupa sehi sehing ngga ga bagia bagian n peri perine neum um tere tereksp kspos os deng dengan an baik baik dan dan tungkai terposisikan dengan nyaman. Posisikan lengan terlentang dan terikat pada penyanggah ○ ○ Tutup pasien dengan baik Posisi miring Posisi Posisi pasien pasien miring miring kiri atau kanan sedemi sedemikian kian rupa sehingga sehingga ○ area area operas operasii tereks terekspos pos dengan dengan baik, baik, jalan jalan nafas nafas dan aneste anestesi si tidak terganggu, dan posisi pasien stabil tidak dapat jatuh ke posisi depan atau belakang. Posisi tengkurap Idem posisi miring. ○
Antiseptik area operasi •
•
Dengan bantuan sponge clamp / klem kassa / penser klem, balurkan Betadine ke area operasi menggunakan kassa steril Bila Bila area area operas operasii dinil dinilai ai kotor kotor , terkon terkontam tamina inasi, si, misal misal pada pada fraktu daerah ekstremitas, terutama tungkai, apalagi fraktur terbuka, area operasi dapat dicuci dulu dengan NaCl 0,9% ster steril il deng dengan an atau atau tanp tanpa a laru larutan tan savl savlon on sebe sebelu lum m diba dibalu lurr betadi betadine. ne. Pencu Pencucia cian n dil dilakuk akukan an oleh oleh omloop omloop menggu menggunak nakan an handschoen non steril.
•
•
•
•
•
•
•
Balurkan mulai titik tengah area operasi berputar kekiri atau ke kanan terus makin luas sedemikian rupa sehingga area yang terbalur betadine cukup luas dan jauh dari area operasi. Bila Bila terpaks terpaksa a memba membalur lur dengan dengan arah arah lurus, lurus, maka maka balurk balurkan an menjauh area operasi. Betadi Betadine ne yang yang dibalu dibalurka rkan n harus harus cukup cukup banyak, banyak, tidak tidak tipistipistipis. tipis. Pada area operasi operasi pembalura pembaluran n dapat dilakukan berkaliberkalikali disertai disertai sedikit sedikit tekanan tekanan agar kasa kasa sekaligus sekaligus berfungsi berfungsi membersihkan kulit juga. Buanglah kasa ke tempat sampah bila betadine yang terdapat pada pada kasa kasa ting tingga gall sedi sediki kit. t. Gant Gantii kasa kasa deng dengan an yang yang baru baru sebelum memulai membalur lagi. Daerah Daerah sela-s sela-sela ela selang selangkang kangan an dbalur dbalur terakh terakhir. ir. Klem Klem kasa kasa yang yang sudah sudah dipakai dipakai membal membalur ur daerah daerah selangk selangkang angan an tidak tidak boleh dipakai lagi sebelum sebelum disteril ulang, Setelah selesai antisepsis, klem kasa dipisahkan dengan alat lain dan dianggap non steril. Bila sudah ditutup dengan duk, betadine pada area operasi dibersihkan dengan alkohol 70%
Menutup area operasi •
•
•
•
•
•
Setelah Proses antisepsis selesai, batasi area operasi dengan duk steril. Pert Pertam ama a tutu tutup p bagi bagian an tung tungka kaii hing hingga ga batas batas bawah bawah area area operasi. Pada posisi lithotomi tutup bagian alas bokong dan bagian bawah bed. Bila Bila menggu menggunaka nakan n duk bolong bolong,, maka maka langkah langkah selanj selanjutn utnya ya hanya memakai duk bolong ini. Bila menggunakan duk biasa, maka setelah bagian tungkai, maka maka tutu tutup p bagi bagian an atas atas pasi pasien en hing hingga ga bata batas s atas atas area area operasi. Hati-hati duk menutupi wajah pasien Setelah itu tutup bagian samping tubuh pasien hingga batas lateral area operasi kiri dan kana. Fiksasi duk dengan doek kle klem. Posisikan kan doek kle klem supaya aya tidak menonjol / mengganggu pelaksanaan operasi. Lapi Lapisi si bagi bagian an bawa bawah h deng dengan an duk duk satu satu lagi lagi sehi sehing ngga ga bila bila bagian bagian bawah bawah dipakai dipakai menyi menyimpa mpan n ins instru trume men n tidak tidak mudah mudah melorot atau basah dan terkena bed operasi.
Beberapa petunjuk selama operasi •
•
Menggunakan hak Agar tercipta lapang pandang yang baik sisi luka perlu ditarik ke ○ arah luar atau atas. Guna Gunakan kan hak hak yang yang sesua sesuaii deng dengan an ukur ukuran an luka luka oper operas asii dan ○ kedal kedalam aman an lapan lapang g pand pandan ang g yang yang dibu dibutu tuhka hkan. n. Cont Contoh oh untu untuk k ekst ekstir irpa pasi si FAM FAM mung mungki kin n hany hanya a dibu dibutu tuhk hkan an hak hak Gigi Gigi atau atau langenbeck kecil saja. Untuk Hernia mungkin perlu hak Roche dan langenbeck saja, Untuk hysterctomy pada yang kurus bisa hanya blaas hak saja atau hak cangku / langenbeck besar pada orang gemuk dsb. Sela Selalu lu lepa lepaska skan n hak hak dari dari area area oper operasi asi bila bila tang tangan an oper operat ator or ○ masuk, karena selain bisa menghalangi tangan juga menyebabkan sakit pada tangan operator Perh Perhat atik ikan an arah arah oper operat ator or , gera gerakk kkan an / pind pindahk ahkan an hak hak untu untuk k ○ memberi lapang pandang yang lebih baik bila diperlukan Membersihkan darah Untuk darah yang menggenang, gunakan suction s uction dengan canul. ○ Untuk perdarahan yang banyak dan cepat dapat menggunakan ○ suction tanpa kanul. Hindari tangan terlalu dekat dengan area operasi / menghalangi pandangan. Untuk perdarahan yang merembes pada daerah yang sempit / ○ dangkal, gunakan kasa depper kecil / terlipat pada klem kasa Untuk perdarahan yang merembes pada daerah yang dalam / ○ luas, gunakan kasa depper besar / tak terlipat / bendera pada klem klem kasa kasa.. Gunak unakan an hany hanya a 1 kasa kasa saj saja untu untuk k mence encega gah h ketinggalan. Menggu Menggunak nakan an kasa depper depper adalah adalah dengan dengan di tekan-t tekan-teka ekankan nkan,, ○ buka bukan n di us usap ap / goso gosoka kan n pada ada luka luka kare karena na gese geseka kan n bisa bisa
○
○
•
•
menimbulkan kembali perdarahan, terutama pada daerah yang rapuh Ingat usahakan selalu area operasi dalam keadaan yang kering dan bersih. Gunakan kasa untuk membersihkan membersihkan area operasi operasi dan instrumen instrumen dari bekuan darah.
Menghentikan perdarahan Harus Harus pro aktif aktif dalam mengh menghent entikan ikan perda perdarah rahan. an. Bedaka Bedakan n ○ perd perdar arah ahan an yang yang mere meremb mbes es dari dari jjar arin ingan gan,, men mengal galir ir dari dari pembuluh vena dan menyemprot dari pembuluh arteri a rteri Perdarahan Perdarahan yang merembe merembes s dari jaringan yang robek / di sayat, sayat, ○ berasal dari pembuluh darah kecil. Coba lakukan pembersihan dengan dengan kasa. kasa. Biasany Biasanya a lama-ke lama-kelam lamaan aan berhen berhenti ti sendir sendiri.b i.bila ila masih, coba lakukan penekanan dengan kasa selema beberapa detik. Bila tampak perdarahan perdarahan mengalir, mengalir, atau tidak berhenti berhenti dengan ○ tekanan, mungkin berasal dari pembuluh vena yang ukurannya kecil sampai besar. Darah yang mengalir biasanya lebih gelap dan tidak ada pullsasi. Gunakan klem untuk menjepit pembuluh darah. Biarkan beberapa saat. Bila perdarahan berhenti, maka tidak perlu dijahit/ cauter. Tapi bila masih ada perdarahan, maka jepit ulang dengan klem untuk selanjutnya dijahit / diikat/ atau dibakar dengan cauter. Pengik Pengikatan atan / penjah penjahita itan n perdar perdarahan ahan pada bagian bagian tubuh tubuh yang yang ○ menetap dalam tubuh menggunakan plain gut atau chromic gut. Untuk bagian tubuh yang akan dibuang, menggunakan silk/seide. Cauterisasi dengan menempelkan ujung pen pada klem. Tekan ○ tomb tombol ol coagu coagula late te untu untuk k memb membak akar ar pemb pembul uluh uh dara darah h sela selama ma beberapa detik hingga tampak bagian yang dijepit menghitam. Hindar Hindarii klem klem atau atau cauter cauter menem menempel pel pada pada jaring jaringan an epider epidermis mis kulit. Lepskan klem, perhatikan apakah perdarahan berhenti. Tentang Jarum Sela Selalu lu memeg memegang ang benda benda taja tajam m sepe sepert rtii bistu bisturi ri atau jarum jarum ○ dengan alat, baik pinset,klem atau naldfulder. ○ Jarum dapat dipakai kembali sedangkan bisturi harus dibuang ditempat sampah benda tajam.
○
○
○
○
•
jenis jarum menurut mata jarumnya Jarum taper bermata jaru bulat, bila ditusukkan tidak merobek jaringan yang ditembusnya. Digunakan untuk menjahit jaringan lunak dibawah jaringan kutis. Kecuali pada jaringan yang keras sepe sepert rtii cerv cervix ix uter uteri, i, kele kelenj njar ar payud payudar ara a yang yang displ displast astik ik,, bisa bisa dipakai jarum cutting dengan pengawasan perdarahan. Jar Jarum um Cutt Cuttin ing g berm bermat ata a jaru jaru segi segi tiga tiga,, bila bila ditu ditusuk sukkan kan akan akan merobek jaringan yang ditembusnya sehingga bisa menimbulkan perdarahan. Digunakan untuk menjahit kulit atau jaringan yang keras. Jaru Jarum m non non trau trauma mati tik, k, yait yaitu u jaru jarum m yang yang lang langsu sung ng terh terhub ubun ung g dengan benang diujung diujung belakang belakang /pangkalnya. /pangkalnya. Tidak memiliki memiliki lubang jarum sehingga dapat menembus jaringan dengan mulus. Misal jarum pada benang dalam kemasan sachet. Ekor benang pada lubang jarum jangan terlalu pendek sehingga muda mudah h lepa lepas s atau atau terl terlal alu u panj panjan ang g sehi sehing ngga ga meng mengga gang nggu gu penjahitan. Standar panjang ekor benang adalah 4 – 5 cm.
Tentang benang Mengambil benang dalam kaset harus menggunakan naldfulder ○ atau klem . tarik tarik sebanyak sebanyak 2 kali panjang panjang naldfulde naldfulderr atau kirakir kira 40cm. cm. Atau tau sesu sesuai aika kan n deng dengan an kebu kebutu tuha han n / karak araktter operator. Mengambil Mengambil benang benang dari sachet sachet juga menggunakan menggunakan naldfulder. naldfulder. ○ Buka lipatan dan ambil jarum dengan nalfulder, dan tarik hingga benang keluar seluruhnya. Secara umum benang operasi dibagi menjadi 2 golongan besar ○ yaitu benang absorbable ( dapat diabsorpsi) dan dan non absorbable ( tidak diabsorpsi) Bena Benang ng yang yang dapa dapatt diab diabso sorp rpsi si dapa dapatt dice dicern rna a tubu tubuh h untu untuk k ○ kemudian hancur oleh proses radang / inflamasi / reaksi tubuh sendiri sehingga hubungan antar 2 sisi bisa saja lepas . Jangka waktu waktu pengha penghancu ncuran ran ini berbed berbeda a beda beda berkis berkisar ar antara antara 3 hari hari hingga 3 bulan. Benan Benang g yang yang non non abso absorp rpsi si tidak tidak dapat dapat dicer dicerna na tubu tubuh. h. Bisa ○ bertahan di dalam tubuh selama bertahun-tahun karena bersifat Inert ( tidak menimbulkan / merangsang reaksi tubuh) digunakan untuk kulit atau jaringan dibawah kulit yang sukar sembuh.
○
○
○
•
Cont Conto oh ben benang ang abso absorrps psii adal adalah ah plai plain n gut, gut, chrom hromic ic gut gut , Polyglycolic acid acid (dexxon / Atramat / polysorb) poligaktin ( Safil, safi quick) Contoh benang non absorpsi adalah silk / seide, nilon (monosof , Dermalon ), Polypropylen ( Prolene , mersilene) Ukuran benang benang bermacam-m bermacam-macam, acam, pemakai pemakaiannya annya tergant tergantung ung kebutuhan / jenis operasinya.
Tentang gunting Semua instrumen yang memiliki bagian yang diperuntukkan jari ○ seperti gunting, klem, dsb di pegang dengan memasukkan ibu jari pada lubang yang satu dan jari manis pada lubang yang lain. Jari Jari telunj telunjuk uk dan tengah tengah menopa menopang ng ins instr trume umen n dan memban membantu tu mengarahkan instrumen Dalam hal gunting, untuk menjaga agar tangan tidak goyah yang ○ bisa berakibat fatal, maka jari pada tangan kiri ikut membantu menopang gunting saat pengguntingan dilakukan
a. Pasc Pasca a Opera Operasi si Pengelolaan Pasien Perawatan luka operasi •
•
•
Segera setelah selesai tindakan operasi, area a rea operasi dicuci bersih dengan NaCL 0,9% steril. Pembersihan dilakukan mulai dari luka sayatan meluas kesekitarnya. Luka operasi ditutup dengan kasa kompres betadine , lalu kasa steril polos. Fixasi kasa dengan Hypafix atau plester Setelah masuk rawat inap perawatan luka sebagaimana standar asuhan keperawatan
Membersihkan Pasien dan memberikan pakaian
•
•
•
•
Setelah area operasi dan sekitarnya dibersihkan pasien dipindahkan ke brankar dengan hati-hati. Bersih Bersihkan kan bagian bagian tubuh pasien pasien yang menempe menempell pada bed operas operasii dengan air air bersih dan washlap. Miring-mai -mairringkan kan pasi asien untukmencapai bagian itu. Sambil dibersihkan, pakaian pasien diiapkan. Kenakan pakaian pada pasien, beri sarung atau kain bersih, serta selimuti ia. Pasien pindah ke bed pasien dalam keadaan sadar / tidak, pakaian dan tempat tidur rapi.
Recovery Room (RR) dan Pengawasan di ruang rawat inap • •
•
Tempatkan pasien dalam RR sampai pasien sadar betul. Petugas Petugas OK melaks melaksana anakan kan tugas pasca pasca operas operasii sambil sambil mengawa mengawasi si pasien. Setelah selesai atau setelah pasien stabil dan sadar betul , pasien ditranfer ke rawat inap. Kemung Kemungkin kinan an lain lain adalah adalah setela setelah h selesa selesaii operas operasii pasien pasien langsun langsung g ditransfer ke rawat inap dan ditempatkan di HCU untuk beberapa jam sampai pasien sadar betul dan diawasi petugas rawat inap. Bila sudah sadar betul / stabil, dapat dipindahkan ke ruangan inapnya.
Pengelolaan Linen •
•
•
• •
•
•
Segera dekatkan waskom berisi Chlorine 0,5%, untuk cuci handschoen operator. Mintalah operator melepaskan handschoen untuk direndam pada waskom tsb. Segera buka jas operasi operator. Letakkan didalam ember linen kotor berpenutup. Semu Semua a duk duk dima dimasu sukk kkan an ke ember ember line linen n koto kotor. r. Jangan Jangan biasaka biasakan n menjatuhkan duk di lantai. Jika ada kain alas kaki k aki dilantai juga dimasukkan ke dalam ember tsb. Jik Jika a apro apron n terb terbua uatt dari dari plas plasti tik k saj saja dan dan tida tidak k ada ada bagi bagian an yang yang meny menyer erap ap cair cairan an tubu tubuh h pasi pasien en cuku cukup p dibe dibers rsih ihkan kan deng dengan an cair cairan an chlorine saja. Tapi bila terbuat dariparasit dan atau ada bagian yang menyerap cairan tubuh pasien, harus diperlakukan sebagaimana linen. Pakaian OK setelah berganti pakaian diletakkan didalam ember. Jangan dibiasakan berserakan dilantai Penu Penutu tup p kepa kepala la dan dan mask masker er dibu dibuan ang g keda kedala lam m temp tempat at samp sampah ah infeksi infeksius. us. Selanj Selanjutn utnya ya Transp Transport ort Linen Linen kotor kotor dalam dalam ember ember tertut tertutup up menggu menggunak nakan an troll trolley ey khusus khusus dengan dengan jalur jalur yang yang sudah sudah ditent ditentukan ukan,,
•
langsung ke ruang laundry. Jangan berhenti atau mampir ke manamana. Linen diolah di ruang laundry sesuai prosedur.
Pengelolaan Instrumen •
• •
•
•
•
•
•
Sege Segera ra rend rendam am inst instru rume men n keda kedala lam m larut arutan an chlo chlori rine ne 0,5% 0,5% yang yang terdapat dalam wadah / ember plastik. Sebaiknya instrumen direndam sekaligus, jangan sedikit-sedikit. Rendam Rendam selama selama 10 menit. menit. Bila Bila ins instru trumen men dirend direndam am sediki sedikit-s t-sedi edikit kit,, maka hitungan 10 menit sejak instrumen terakhir dimasukkan. Rendam sampai seluruh instrumen terendam seluruhnya, jangan lupa membuka pengunci instrumen Untu Untuk k sela selang ng dan dan atau atau kanul kanul,, maka maka sebe sebelu lum m dire dirend ndam am dila dilaku kukan kan spooling dulu dengan larutan chlorine 0,5% untuk kemudian direndam selama 10 menit. Setelah 10 menit lakukan pencucian dengan detergent dan pembilasan dengan dengan air bersih bersih mengal mengalir ir dan penyik penyikata atan n jika jika diper diperluk lukan. an. Untuk Untuk kanul dispooling dengan air detergent dan dispooling dengan airbersih dan dibilas. Keri Kering ngkan kan deng dengan an meng menggu guna nakan kan hand handuk uk bers bersih ih atau atau dian diangi gink nkan an menggunakan hairdryer Bila Bila inst instru rume men n term termas asuk uk dala dalam m pac packing king,, maka aka sete setela lah h keri kering ng dila dilakuk kukan an packi packing ng kemb kembal alii dan dila dilaku kukan kan ster steril ilis isas asii sege segera ra.. Bila Bila instrumen tidak termasuk yang di packing maka instrumen disimpan dalam dalam lemari lemari kaca kaca yang yang dil dileng engkapi kapi kantun kantung g karbon karbon hidrop hidrophil hilik ik dan penerangan sekaliguss pemanasan dengan lampu pijar 10 Watt.
Pengelolaan Peralatan dan Fasilitas •
Bed Operasi Seluruh permukaan bed operasi dibersihkan dengan chlorine ○ 0,5%
○
•
•
•
•
•
•
Buka kunci roda, dan pindahkan bed agar lantai dibawah bed bisa dibersihkan. Gulirkan roda diatas genangan larutan chlorine bolak balik, keringkan lantai, kemudian kembalikan bed ke tempat semula dan di kunci roda
Trolley Perlakuan sama dengan bed operasi. ○ ○ Trolley diletakkan di ruang peralatan Brankar dan standar Perlakuan sama dengan bed operasi. ○ Standar diletakkan di ruang peralatan, brankar di koridor ○ transport / RR Lampu Operasi Seluruh permukaan lampu operasi dibersihkan dengan chlorine ○ 0,5% Periksa adakah bola lampu yang rusak. Segera laporkan kepada ○ bagian pemeliharaan untuk segera diganti. Alat anestesi Permukaan trolley di bersihkan dengan chlorine 0,5% ○ Vaporizer ditutup, O2 dan N2O ditutup. ○ Facemask di bersihkan denganchlorine 0,5% ○ Selang, canule, ETT, mayo diperlakukan sebagaimana instrumen. ○ Monitor EKG Matikan monitor ECG, cabut kabel dari stekker ○ Gulung dengan bai semua kabel dan letakkan pada ○ gantungannya. AC ○
Matikan AC
Pengelolaan Ruangan • • • • • • • • •
Lantai dibersihkan dengan chlorine 0,5% Dinding dibersihkan dengan chlorine 0,5% Tempat cuci tangan diperiksa kebersihannya k ebersihannya Spoolhoek diperiksa kebersihannya Ruang ganti pakaian dan Ruang dokter diperiksa kebersihannya Kamar mandi diperiksa Ruang instrumen diperiksa Ruang RR diperiksa Ruang sterilisasi diperiksa.
Pengelolaan spesimen Hal-hal yang harus diperhatikan pada penanganan specimen adalah label label yang yang benar, benar, pengaw pengaweta etan n (prese (preserv rvera erasi) si) dan pengir pengirim iman an yang yang benar, sebab bila pemberian label yang salah atau specimen tertukar dapat berari menentukan diagnose yang salah untuk dua orang pasien. Hilangnya specimen dapat berarti tidak dapat menentukan diagnose ata atau harus dilakuk kukan pengamb ambilan specimen baru dengan kemu kemung ngki kina nan n tida tidak k mend mendap apat atkan kan speci specime men n yang yang sama sama jeni jenisn snya ya dengan yang hilang. Oleh Oleh karena karena itu semua semua specim specimen en harus harus diaman diamankan kan kecual kecualii dokter dokter memintanya untuk membuang. A. Prosedur Prosedur penanganan penanganan specimen specimen 1. Tangani Tangani speci specimen men dengan hati-hati hati-hati 2. Instrumen Instrumenter ter mengkonfi mengkonfirmasi rmasikan kan lagi dengan dengan dokter mengenai mengenai sifat specimen dan jenis pemeriksaan yang akan dilakukan, kemudian periksa ulang dengan om loop sebelum menyerahkan kepada on loop. 3. Om loop loop menyimpanny menyimpannya a ke dalam tempat tempat yang tepat, tepat, seperti seperti kantong plastik, stoples dan sebagainya yang steril. 4. Berika Berikan n label label yang yang memu memuat at : a. Nam Nama pasi pasien en b. Nomor Nomor C.M. C.M. ( Catatan Catatan Medik Medik ) c. Tang Tangga gall Oper Operas asii d. Nama Nama sp spec ecim imen en
1. Apabila Apabila diambil diambil lebih dari satu satu specimen, specimen, specimen-s specimen-speci pecimen men itu harus diberi nomor label sesuai dengan urutan diangkatnya dan tempatkan dalam tempat yang terpisah kecuali dokter meminta untuk menyimpan dalam satu wadah. 2. Organ-orga Organ-organ n yang solid seperti seperti : hati, limpa, limpa, uterus, uterus, dan lain-lain lain-lain biasanya dipotong dahulu oleh Dokter sebelum disimpan pada tempat yang sudah berisi pengawet. 3. Organ yang yang berbentuk berbentuk pipa pipa seperti seperti : jaster, jaster, Colon, Vesica Vesica Winara Winara harus dibuka dulu agar bahan pengawet mengenai sisi luar dan dalamnya. 4. Jangan membuat membuat trauma trauma pada pada jaringan jaringan specimen specimen seperti seperti biopsi biopsi nosofaringeal. 5. Tidak boleh boleh memasukk memasukkan an dengan paksa paksa ke dalam dalam tempat tempat yang sempit. 6. Jangan membuan membuang g specimen specimen kecuali kecuali Dokter Dokter memintany memintanya a untuk dibuang. A. Prosedur Prosedur khusus Penanganan Penanganan Specimen Specimen untuk Pemerik Pemeriksaan saan Histologi Histologi 1. Rendam specim specimen en dalam formal formalir ir 10% (0 cc larutan larutan formal formalir ir kadar 40% dalam 90 cc air ) 2. Tutup rapat-rap rapat-rapat at tempat tempat specimen specimen tadi untuk untuk mencegah mencegah penguapan bahan pengawet. A. Prosedur Prosedur Khusus Khusus penanganan penanganan Specimen Specimen Untuk Untuk Kultur. Kultur. 1. Simpan Simpan dalam stoples stoples atau tabung tabung pemerik pemeriksaan saan / test tube tube yang steril oleh instrumenter. 2. Tidak boleh boleh diberi diberi bahan pengawet, pengawet, karena karena jaringan jaringan harus harus dalam keadaan segar dan seperti asalnya. 3. Idealnya Idealnya specimen specimen untuk untuk kultur dikiri dikirim m segera segera kalau tidak tidak specimen tersebut harus disimpan oleh kotak yang bersuhu ruangan, untuk mempertahankan agar jumlah bakteri tetap sampai kultur dilakukan. A. Prosedur Prosedur Khusus Khusus Penanganan Penanganan Specimen Specimen untuk Frozen Frozen Section Section 1. Pastikan Pastikan bahwa bagian bagian ahli, ahli, Patologi Patologi sudah sudah diberitah diberitahu u sebelumnya, biasanya sehari sebelumnya diberitahu oleh dokter ahli bedah yang akan mengoperasi pasien. 2. Perintahla Perintahlah h seseorang seseorang untuk bersiap-siap bersiap-siap pergi pergi mengantar mengantarkan kan specimen ke bagian Patologi Anatomi.
3. Ingatkan Ingatkan dokter untuk untuk mengisi formuli formulirr Histologi Histologi dengan tepat, tepat, misalnya riwayat klinis dan penemuan operasi. 4. Simpan Simpan specimen specimen dalam wadah wadah yang sudah sudah diberi diberi label. Untuk Untuk pemeriksaan ini tidak perlu bahan pengawet. 5. Tuliskan Tuliskan nomor telepon telepon yang yang harus dihubungi dihubungi oleh oleh ahli oleh oleh patologi pada sebelah kanan atas formulir sehingga hasil dapat diperoleh dengan cepat. 6. Specimen Specimen dikiri dikirimkan mkan ke Laboratori Laboratorium um P.A. P.A. 7. Catatkan Catatkan hasil pemeri pemeriksaan ksaan dengan dengan nama pasien pasien nomor catatan catatan medik, bila cocok laporkan segera ke dokter. 8. Jika specimen specimen dikemb dikembalikan alikan ke kamar kamar bedah, bedah, rendam specim specimen en itu dalam formulir tandai pada tempat specimen itu “Frosen section sudah dilakukan”. A. Prosedur Prosedur Khusus Khusus Penanganan Penanganan Specime Specimen n Untuk Difoto. Difoto. 1. Tempatkan Tempatkan specime specimen n pada sebuah sebuah tempat tempat yang datar, datar, kalau kalau perlu yang dilapisi duk. 2. Sebelum Sebelum dilakukan dilakukan pemeriksaan pemeriksaan specime specimen n tidak boleh diberi diberi bahan pengawet.
A. Prosedur Prosedur khusus khusus Penanganan Penanganan Benda Benda Asing. Asing. 1. Simpan Simpan dalam kotak kotak kontainer kontainer seperti seperti stoples, stoples, kemudian kemudian kembalikan pada pasien, benda asing ini dapat da pat berupa : tulang ikas, gigi palsu, dan sebagainya. 2. Benda asing asing jika perlu perlu dibungkus dibungkus dengan dengan kertas kasa, kasa, kemudian kemudian masukkan ke dalam wadah/stoples, catat dalam buku catatan benda asing, kemudian serahkan kepada polisi sebagai tanda polisi mengambilnya ia harus menandatangani catatan tadi. 3. Data yang yang dibentuk dibentuk dalam tubuh tubuh dimasukkan dimasukkan ke ke dalam kantong kantong plastik tanpa bahan pengawet dan diberi label. Tanyakan pada dokter apakah data tersebut diperlukan oleh analisa atau diserahkan ke keluarganya.
Catatan :
•
•
•
Semua specimen harus dikirimkan dengan formulir yang tepat dan sudah ditandatangani. Specimen pada bagian yang menular misalnya : Hepatitis B harus ditangani lebih hati-hati. Simpan specimen ini pada stoples yang berlabel khusus, sehingga orang-orang yang menanganinya akan lebih hati-hati.
I.
PENG PENGEN ENDA DALI LIAN AN INFE INFEKS KSII NOSO NOSOKO KOMI MIAL AL DI KAMA KAMAR R BERS BERSAL ALIN IN
Pengertian
: Prosedur kegiatan-kegiatan kegiatan-kegiat an yang dilakukan dalam rangka pengendalian sumber infeksi di kamar bersalin
Sasaran
: •
Karyawan / tenaga kesehatan
1. TATA TATA RUA RUANG NG DAN DAN BAN BANGUN GUNAN AN Lihat tata ruang dan bangunan Kamar operasi 2. SIST SISTEM EM ZONA ZONAS SI Lihat sistem zonasi kompleks OK dan VK 3. TATA TATA TERTI TERTIB B DI KAMAR KAMAR BER BERSAL SALIN IN a) Persi Persiapa apan n kama kamarr bersa bersalin lin
Pembersihan Rutin Pembersihan Harian Setiap hari seluruh permukaan lantai kompleks OK – VK di bersihkan dan di desinfeksi Setiap hari hari dilakukan pemeriksaan prasarana seperti seperti penyediaan air bersih, kelistrikan, pencahayaan, ventilasi, dsb •
•
•
•
Setelah dibersihkan dilakukan sterilisasi ruangan dengan lampu ultraviolet secara terus menerus hingga saat dibersihkan keesokan harinya. Pelaksana adalah tim pemeliharaan, dan penaggung jawab adalah Kepala OK dan Kepala Kepala VK
Pembersihan Mingguan Seluruh permukaan dinding dinding Kamar Bersalin dibersihkan Lantai dibersihkan dengan dan didesinfeksi Seluruh permukaan lain seperti permukaan lampu , trolley , Lemari, bedside cabinet, Kabel-kabel dan selang , cuff, Tabung O2, meja obat, kursi, kursi, AC dll dibersihkan dan didesinfeksi Kamar mandi dibersihkan Semua peralatan sterilisasi dibersihkan Dilakukan rutin dan teratur seminggu sekali . Pelaksana adalah tim pemeliharaan dan penanggung jawab adalah kepala OK • • •
• • • •
Pembersihan Bulanan •
•
Dilakukan Pemeriksaan dan penilaian kondisi dan fungsi serta inventarisasi dan kondisi sarana fisik bangunan, prasarana dan peralatan serta obat-obatan di kompleks OK – VK Semua hasil pemeriksaan dilaporkan dilaporkan di rapat bulanan
Pembersihan Pra dan Pasca Persalinan Bila pasien masuk VK setelah dilakukan pembersihan rutin maka ruangan bersalin tidak perlu dibersihkan lagi Bila pasien masuk VK sebelum dilaksanakan pembersihan rutin, maka segera dilakukan pembersihan ruangan bersalin dan sekitarnya. Pasca persalinan semua permukaan yang terkontaminasi dibersihkan dan di desinfeksi •
•
•
a) Persi Persiapa apan n pasie pasien n bers bersal alin in
A. Persia Persiapan pan fisik fisik
Pasien harus dalam kondisi aman dan sehat untuk melakukan persalinan yang ditandai oleh Dilakuk Dilakukan an pemer pemeriks iksaan aan fis fisik ik secara secara menye menyelur luruh uh dengan dengan hasil hasil ○ pemeriksaan fisik oleh dokter ruangan dan atau dokter konsulen RSBL menunjukkan kondisi dalam batas toleransi Dokte kter Ruang angan dan atau dokter konsu sullen Kebidanan ○ menyatakan pasien dapat melaksanakan persalinan normal Bila diperlukan diperlukan dapat dilakukan dilakukan pemasangan pemasangan Supportif Supportif seperti seperti ○ O2, IV line Pasien Pasien dalam keadaan keadaan bersih, bersih, bila perlu perlu sudah mandi, mandi, pakaian ○ dari RS, bersih.
A. Persia Persiapan pan mental mental Pasien Pasien harus memahami memahami teknik teknik yang benar benar dari persalinan persalinan dan ○ memaham memahamii tentan tentang g segala segala kemung kemungkin kinan an yang yang harus harus dihadap dihadapii dalam persalinan ini. Lakukan Informed Consent sesuai prosedur. Pasi Pasien en di tena tenang ngkan kan dan dibe diberi ri peny penyul uluh uhan an yang yang baik baik agar agar ○ tega tegarr . Pasi Pasien en dimi dimint nta a untu untuk k berd berdoa oa menu menuru rutt keya keyaki kina nann nnya ya masing-masing. Keluarga Keluarga pasien diminta selalu selalu mendampin mendampingi gi dan mendukung mendukung ○ secara moril. Perlakukan sesuai peraturan Tatakrama di RSBL ○ A. Persiapan Persiapan jalan jalan lahir lahir ○
Tidak ada persiapan khusus jalan lahir untuk persalinan normal
A. Persiapa Persiapan n personil personil kamar kamar bersal bersalin in •
Pelaksana Observasi / Penolong Persalinan Pengertian : Adalah petugas yang memeriksa pasien, memeriksa kehamilan, mengobservasi kemajuan persalinan, menolong persalinan, melakukan asuhan Bayi Baru lahir, dan mengelola kala IV Syarat : Bidan/ dokter/Spesialis terlatih Memahami /fasih asuhan persalinan normal Memahami/fasih tindakan aseptik / antiseptik Mampu melakukan resusitasi BBL Mampu melakukan Episiotomy dan Penjahitan Mengenal tanda-tanda bahaya persalinan
Mampu menangani kegawatan persalinan Tugas : Melakukan anamnesa, Melakukan pemeriksaan fisik Menegakkan diagnosa Melakukan konsultasi Melakukan observasi Mellengkapi formulir SOAP dan Partograf Menolong persalinan kala II Melakukan Asuhan BBL Melakukan Resusitasi BBL Melakukan Inisiasi Menyusu Dini Mengelola perdarahan dan perlukaan pasca persalinan Memantau Kala IV Membuat Laporan • • • • • • • • • • • • •
Asisten Penolong Pengertian : Adalah petugas yang membantu penolong melaksanakan tugasnya •
Syarat : Paramedik / Bidan terlatih Memahami proses asuhan persalinan normal Memahami/fasih tindakan aseptik / antiseptik Mampu membantu melakukan resusitasi BBL Mampu membantu tindakan Episiotomy dan Penjahitan Mengenal tanda-tanda bahaya persalinan Mampu membantu penenganan kegawatan persalinan Mengenal betul ruangan bersalin dan letak alat / obat Tugas Membantu anamnesa, Membantu pemeriksaan fisik Membantu melakukan observasi Sebagai asisten persalinan kala II Membantu Asuhan BBL Membantu resusitasi BBL Membantu Inisiasi Menyusu Dini Membantu pengelolan perdarahan dan perlukaan pasca persalinan Membantu memantau Kala IV Melakukan pembersihan ruangan, desinfeksi, pengelolaan sampah dsb • • • • • • • • • •
Rumah Sakit
Prosedur Pelayanan Pasien Bersalin
Budi Luhur
01/KEP/SOP
PROSEDUR TETAP
Tanggal terbit
No Revisi
Ditetapkan Direktur
Prosedur Tetap Pelayanan Pasien Bersalin di RSBL Tujuan : • • •
Terlaksana pelayanan persalinan normal yang aman dan sesuai standar Ibu dapat melahirkan dengan selamat dan terawasi dengan cermat Bayi dapat lahir dengans elamat dan terawat dengan baik
Kebijakan : •
•
•
•
Tata laksana laksana persalin persalinan an normal normal mengacu mengacu pada pada Standa Standarr asuhan asuhan persalin persalinan an normal normal JNPK-KR Pelayanan persalinan normal dilaksanakan oleh setidaknya seorang bidan terlatih dan seorang asisten Semua Kegiatan pelayanan harus tetap sesuai dengan standar kerja, standar profesi dan kode etik yang berlaku di RSBL RSBL mendukung program IMD, RS. Sayang Ibu dan Sayang Bayi
Prosedur 1. Pasien Pasien datang datang ke RS melal melalui ui Polikli Poliklinik nik atau atau UGD UGD 2. Pasie Pasien n dapa dapatt langs langsun ung g masu masuk k ruan ruanga gan n / VK setel setelah ah itu dilakuk dilakukan an pend pendaft aftara aran n atau atau sebaliknya. 3. Pasie Pasien n yang yang belum belum inpart inpartu u dan dan atau atau pasie pasien n deng dengan an kala I masu masuk k ke Ruang Ruang rawat rawat Kebidanan (R23), sedangkan pasien dengan Kala II masuk ke Ruang Bersalin/VK 4. Pasien Pasien diga diganti nti pakai pakaiann annya ya denga dengan n pakaia pakaian n 5. Siapkan Siapkan Bed sesuai sesuai dengan dengan aturan aturan 6. Semua Semua pasien pasien rujukan kebidan kebidanan an dilakukan dilakukan pemasan pemasangan gan infus RL dengan dengan Transfus Transfusion ion set dan IV canule 20 F atau sesuai kebutuhan 7. Bidan Bidan jaga jaga segera segera meme memeriksa riksa pasien pasien dan dan melakuka melakukan n penapis penapisan an 8. Konsult Konsultasik asikan an pasien pasien kepada Konsule Konsulen/ n/ Spesialis Spesialis Kebidan Kebidanan an 9. Bila diputuska diputuskan n untuk untuk persalin persalinan an normal, normal, maka maka penatal penatalaksa aksanaa naan n selanjut selanjutnya nya sesuai sesuai standar pelayanan kebidanan / asuhan persalinan normal oleh Bidan 10. Segera konsultasikan konsultasikan pasien kepada kepada Konsulen bila terjadi : ○ Perdarahan pervaginam yang mencurigakan ○ Ketuban pecah bercampur mekonium ○ Ada tanda-tanda gawat janin ○ Ada tanda-tanda infeksi ○ Fase aktif kala I kepala 5/5 pada primipara ○ Tali pusat menumbung ○ Presentasi ganda ○ Gejala shock ○ Fase laten > 8 jam grafik partograf dikanan garis waspada 1. Bila pembuka pembukaan an hampir hampir lengkap lengkap dan kemajua kemajuan n persalinan persalinan baik, baik, serta kondisi kondisi ibu dan janin baik, pasien segera dipindah ke kamar bersalin / VK 2. Asisten segera menyiapkan menyiapkan ruangan ruangan , alat dan bahan bahan medis medis lainnya lainnya 3. Dilakuka Dilakukan n asuha asuhan n persa persalina linan n kala kala II II 4. Konsult Konsultasik asikan an kepada kepada konsule konsulen n Kebidan Kebidanan an apabila apabila : ○ Kala II > 1 jam pada multipara ○ Kala II > 2 jam pada primipara 1. Bila Bila dipu diputu tuska skan n untu untuk k:
Vaccuum Ekstraksi, maka lakukan VE sesuai prosedur ○ Sectio Caesaria, maka lakukan SC sesuai prosedur ○ Lahir Lahir normal, normal, maka maka dilakuka dilakukan n asuhan asuhan persalin persalinan an normal, normal, asuhan asuhan BBL dan pengawasan kala IV Pasca persalinan persalinan,Asuhan ,Asuhan BBL dan dan pengawasa pengawasan n kala IV dilakukan dilakukan di VK. VK. Inisiasi Inisiasi menyu menyusu su dini dini dan imunis imunisasi asi dilaku dilakukan kan di VK VK Setel Setelah ah kondi kondisi si stabi stabill pasca pasca pengaw pengawas asan an kala kala IV, IV, pasie pasien n dipind dipindah ahka kan n ke rawat rawat inap inap kebidanan Pasca persalinan persalinan normal, pengawasan pengawasan ibu dan bayi bayi setidaknya setidaknya dilakukan dilakukan selama selama 24 jam ○
1. 2. 3. 4.
ASUHAN PERSALINAN NORMAL DI KAMAR BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM BUDI LUHUR
PENATALAKSANAAN KALA I 1. Lakuk Lakukan an peng pengum umpu pula lan n data data subye subyekti ktiff deng dengan an mela melakuk kukan an anam anamne nesa sa dan dan catat catat data data subyektif pada kolom Subyektif lembaran SOAP 2. Lakukan Lakukan pemeriksa pemeriksaan an fisik menyeluru menyeluruh h dan mencata mencatatnya tnya dalam dalam kolom data obyektif obyektif pada lembaran SOAP 3. Tata Cara Cara mengukur mengukur tinggi tinggi fundus fundus Uteri Uteri (TFU) : ukur panjang panjang jarak jarak tepi atas atas symphisis symphisis pubis sampai puncak fundus uteri dengan menggunakan meteran kain 4. Tata Cara pemeriks pemeriksaan aan abdome abdomen n cara cara Lloyd Lloyd ○ Lloyd I dengan kedua tangan meraba puncak fundus untuk menentukan tinggi fundus uteri dan isi fundus uteri. Bedakan puncak terisi Bokong, Kepala atau Kosong
○
○
○
Lloyd Lloyd II Deng Dengan an kedu kedua a tang tangan an merab meraba a sisi sisi kiri kiri dan dan kanan kanan perut perut ibu untuk untuk mene menent ntuk ukan an bagi bagian an-b -bag agia ian n keci keci dan dan bagi bagian an besa besarr jani janin. n. Bagi Bagian an keci kecill menunju menunjukkan kkan sisi tangan tangan dan kaki, kaki, sedang sedangkan kan bagian bagian besar besar menunju menunjukkan kkan punggung janin Lloyd III Dengan kedua tangan meraba bagian terendah janin. Bila kedua tangan arah menyemp menyempit it kemung kemungkina kinan n bagian bagian terenda terendah h masih masih tinggi, tinggi, sedangk sedangkan an bila kedia tangan mengarah melebar kemungkinan kepala sudah masuk panggul Lloyd IV dengan satu tangan kanan bagian terendah dipegang dengan ibu jari dan jari lainnya serta dicoba untuk digerakkan. Bila bergerak bagian terendah belum masuk panggul, sedangkan bila tidak bergerak, bagian terendah sudah masuk panggul
1. Tata cara menilai kontraksi uterus : Palpasi uterus sekitar umbilicus dengan sedikit tekanan. Catatlah berapa kali uterus berkontraksi dalam setiap 10 menit. Catatlah berapa lama waktu yang dibutuhkan setiap kali kontraksi kontraksi,, serta serta Nilailah Nilailah kekuatan kekuatan kontraksi kontraksi secara secara kualitat kualitatif if dengan dengan mencoba mencoba menekan jari – jari pada daerah pemeriksaan saat kontraksi berlangsung. 2. Tata Cara menghitung Denyut Jantung Janin (DJJ) : Letakkan monoaural atau probe doppler pada daerah punggung janin. Gunakan jelly bersih untuk menambah sensitifitas doppler. Dengarkan DJJ mulai sebelum atau selama puncak kontraksi. Dengarkan selama 60 detik atau setidaknya 30 detik setelah kontraksi berakhir. berakhir. Dengark Dengarkan an DJJ di lebih lebih dari satu satu kontraks kontraksi.Be i.Bersihk rsihkan an jelly jelly setelah setelah selesai selesai pemeriksaan. Cara lain adalah dengan menghitung DJJ dalam setiap 5 detik 3 kali , dengan selang 5 detik. Jumlahkan ketiga hasil pemeriksaan, dan kalikan dengan 4. Interpretasi DJJ normal bila DJJ antara 120 – 160 kali permenit DJJ waspada bila 120>DJJ>160 kali permenit DJJ bahaya bila 100>DJJ>180 kali permenit DJJ ireguler bila perbedaan perhitungan per 5 detiknya selisih 2deti atau lebih 3. Tata cara mengukur Penurunan Kepala janin Dengan Dengan salah salah satu tangan dan jari-jari jari-jari rabalah rabalah kepala kepala janin janin bila presentasi presentasi kepala. kepala. Interpretasi : Bila kepala teraba dengan 5 jari : Penurunan kepala 5/5 : Kepala belum masuk Panggul Bila kepala teraba dengan 4 jari : Penurunan Kepala 4/5: Kepala di Hodge I-II Bila Kepala teraba dengan 3 jari :Penurunan Kepala 3/5 : Kepala di Hodge II-III Bila Kepala teraba dengan 2 jari :Penurunan Kepala 2/5 : Kepala di Hodge III(+) Bila kepala teraba dengan1 jari :Penurunan kepala 1/5 : Kepala di Hodge III-IV Bila kepala tak teraba : Penurunan Kepala 0/5 : Kepala di Hodge IV 4. Tata Cara melakukan Pemeriksaan Dalam ( Vaginal Touche/VT) Cuci tangan bersih dan memakai handschoen sesuai prosedur •
•
•
• •
•
•
• •
•
•
• • • • •
1. 2. 3. 4.
Posisikan ibu terlentang dengan kedua tungkai terlekuk pada lutut,sedemikian rupa sehingg sehingga a perineu perineum m / vulva terekspos. terekspos. Ingat selalu selalu untuk menutupi menutupi ibu semaksimal mungkin. Basuh vulva dengan Kasa steril dan NaCl 0,9% steril, oleskan dengan arah atas ke bawah, sisi kiri ,sisi kanan dan tengah vulva Nilai secara visual kondisi vulva, cairan yang keluar dari vulva Buka labia dengan ibujari dan jari manis tangan kiri, masukkan jari telunjuk dan jari tengan tangan kanan secara perlahan . Nilai Nilai Kapa Kapasit sitas as pang panggu gull terut terutam ama a pada pada primip primipara ara,, deng dengan an cara cara menca mencari ri Promontorium, dan jarak antara promontorium dengan batas bawah symphisis, raba linea innominata, kelengkungan sacrum dan penonjolan spina ischiadica Nilai mukosa vagina vagina : apakah apakah ada jaringan jaringan parut, parut, bagaima bagaimana na kondisi kondisi cairan cairan dalam vagina Nilai cervix dan pembukaan serta penipisan cervix Nilai kondisi selaput Ketuban dan air ketuban ○ Jika selaput utuh Kode U ○ Jika Cairan ketuban jernih Kode J ○ Jika Cairan Ketuban berdarah Kode D ○ Jika Cairan ketuban Mekoneal Kode M ○ Jika cairan ketuban kering Kode K Tentuka Tentukan n bagian bagian terenda terendah h janin, janin, nilai nilai penurun penurunan an janin, janin, serta posisi bagian bagian terendah janin.
Nilai adanya Moulage ○ Jika tidak ada moulage ○ Jika ika ad ada ke kedua si sisi hanya berse rsentuhan ○ Jika ada moulage masih bisa dipisahkan ○ Jika Jika ada ada mou moula lage ge tida tidak k bis bisa a dip dipis isah ahka kan n
Kode 0 Kode 1 Kode 2 Kode Kode 3
Nilai adakah bagian terkemuka atau menumbung Jika sudah selesai, keluarkan tangan dengan perlahan Cuci handschoen dan rendam dalam chlorine 0,5% Cuci tangan dan keringkan Posisikan ibu ke posisi yang lebih nyaman, Beri penjelasan kepada ibu dan keluarganya
Konsult Konsultasik asikan an denga dengan n Spesial Spesialis is Kebida Kebidanan nan Bila diadviskan diadviskan untuk persalinan persalinan normal, maka prosedur berlanjut. berlanjut. Catat Catat diagno diagnosa sa pada pada kolom kolom asses assesmen mentt pada pada lemba lembaran ran SOAP SOAP Buat Buat perencan perencanaan aan penanga penanganan nan sesuai sesuai kondisi kondisi pasien, pasien, catat dalam kolom kolom perencanaa perencanaan n pada lembaran SOAP. 5. Bila pasien pasien masuk masuk dalam dalam fase aktif, maka maka pemeriksaan pemeriksaan dilanjutkan dilanjutkan ke lembar lembar Partograf Partograf Bila pasien masuk dalam fase laten, pemeriksaan dilanjutkan pada lembar observasi. 6. Observas Observasii DJJ, DJJ, nadi, nadi, dan dan His setiap setiap 30 30 menit menit
Observasi Tekanan darah, suhu dan urine setiap 4 jam Pemeriksaan dalam diulang pada jam ke 4. Catat semua data dalam lembaran kedua SOAP sampai 30 menit sebelum jam ke 4. 7. Pada jam ke 4 ulangi ulangi seluruh pemeriksaan pemeriksaan dan dicatat dicatat pada pada lembaran lembaran catatan catatan SOAP 8. Bila hasilnya hasilnya pasien pasien memasuk memasukii fase aktif, aktif, maka pemeriksa pemeriksaan an selanjutn selanjutnya ya pada lembar lembar partograf. Bila hasilnya pasien masih dalam fase laten maka observasi dilanjutkan lagi pada lembar observasi sampai 30 menit sebelum jam ke 8 9. Pada Pada jam ke 8 seluruh seluruh pemeriks pemeriksaan aan diulang diulangii lagi dan dicatat dicatat pada lembara lembaran n catatan catatan SOAP 10. Konsultasikan Konsultasikan hasilnya dengan konsulen konsulen Kebidanan. 11. Bila hasilnya Sectio maka dilanjutkan ke prosedur Sectio Caesaria. Bila advisnya untuk terus melanjutkan, maka prosedur berlanjut. 12. Bila pasien masuk ke dalam fase aktif, maka pemeriksaan selanjutnya dicatat dalam lembaran partograf. Bila pasien masih dalam fase laten, kemungkinan besar konsulen akan mengadviskan untuk Sectio cesaria. 13. Catat kemajuan persalinan persalinan dalam partograf sesuai petunjuk petunjuk APN. 14. Segera konsultasikan konsultasikan dengan kosulen kosulen Kebidanan Kebidanan bila : ○ Ada tanda-tanda gawat janin ○ Penurunan kepala tidak ada kemajuan ○ Pembukaan cervix tidak ada kemajuan / grafik di kanan garis waspada ○ Ada tanda-tanda gawat ibu
PENATALAKSANAAN KALA II 1. Bila Bila pemb pembuk ukaa aan n leng lengka kap p / hamp hampir ir leng lengka kap, p, pasi pasien en sege segera ra dipi dipind ndah ahka kan n ke kama kamar r bersalin / VK 2. Penolon Penolong g dan asisten asisten segera segera mempers mempersiapk iapkan an ruangan, ruangan, tempat tempat tidur, tidur, trolley alat, meja resusita resusitasi, si, obat-ob obat-obata atan n dan bahan bahan medis medis lain, lain, serta serta Alat Alat Perlindu Perlindunga ngan n Perorang Perorangan an (APP) 3. Pers Persia iapa pan n Rua Ruang ngan an ○ Bila ruang ruang bersalin bersalin dipakai dipakai sebelum sebelum jadwal pembers pembersihan ihan rutin, harian, harian, maka maka segera dilakukan pembersihan rutin harian ○ Bila dipakai setelah dilakukan pembersihan rutin, maka tidak perlu dibersihkan lagi ○ Nyalakan lampu ○ Nayalakan AC, atur suhu 27oC ○ Periksa kelancaran air kran ○ Semprotkan pewangi ruangan 1. Persi Persiap apan an tempa tempatt tidur tidur ○ Stand Standar ar lapis lapisan an tempa tempatt tidur tidur : Matras Matras,, sepra seprai, i, laken laken,, penu penutup tup laken laken,, alas alas / selendang pasien, pasien, selimut
○ ○
Semua komponen Bed dalam keadaan bersih Posisikan ibu senyaman mungkin
1. Pers Persia iapa pan n trol trolle ley y ○ Gelar paket partus set diatas trolley. Perhatikan label pensterilan tidak boleh lebih dari 7 hari. Bila lebih, harus disteril ulang ○ Siapkan paket linenpartus. Perhatikan label sterilisasi terakhir. ○ Masukan bahan medis lain secara aseptik ○ Standar susunan trolley :
○
○
Paket Partus set terdiri dari : 2 buah – Klem 1 buah – Amniotome Guntin ing g Epi Episi siot otom omy y 1 bua buah h – Gunt 1 buah – Gunting benang 1 buah – Needle holder 1 buah – Pinset anatomis 2 buah – Kom kecil 2 buah – Kom sedang 2 buah – Nerbekken 1 buah – Jarum Taper 1 buah – Jarum Cutting 1 buah – Nelaton Paket linen partus terdiri dari : – Duk alas bokong – Flanel pembungkus bayi – Handuk besar jang – Baju bayi lengan panjan – Popok bayi
2 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah
– Celana panjang tutup – Sarung tangan – Topi bayi ○
1 buah 1 buah 1 buah
Bahan Medis yang ditambahkan : 1 bundel – Kasa steril 1 buah – NaCl 0,9% steril 4 pasang – Handschoen 1 amp – Oxitocin 1 amp – Methergin 1 amp – Vitamin K1 1 amp – Lidocain 1 buah – Salep tetrasiklin 2 buah – Syringe 3cc 1 buah – Syringe 5 cc
1. Persi Persiap apan an Mej Meja a Resu Resusit sitas asii ○ Siapkan alas selimut ○ Siapkan gajal bahu ○ Siapkan lampu sorot 60 watt ○ Siapkan suction pump ○ Siapkan O2 ○ Siapkan Ambu bag 1. Persiap Persiapan an Alat Alat Perlind Perlindunga ungan n Perora Peroranga ngan n ○ Apron 2 buah ○ Goggle 2 buah ○ Masker 2 buah ○ Sepatu 2 pasang ○ Pelindung kepala 1 buah 1. Persi Persiap apan an Saran Sarana a pend penduk ukun ung g ○ Tempat sampah infeksius ○ Wadah sampah benda tajam ○ Washkom + Chlorine untuk handschoen ○ Ember besar berpenutup untuk linen kotor ○ Spoolhoek, wastafel dan air mengalir 1. Persi Persiap apan an Laru Larutan tan Chlor Chlorine ine ○ Larut Larutan an chlori chlorine ne disia disiapka pkan n di wada wadah h untuk untuk meren merenda dam m alat, alat, wada wadah h untuk untuk mencuci handscoen, dalam wadah untuk mengela permukaan .
1. Pim Pimpina pinan n Kal Kala a II Ibu
Bidan / Penolong
Ibu ingin mengedan
Asisten •
•
• • •
Cek Visual, bila tanda-tanda lengkap ada, minta asisten menyiapkan alat Pasang APD Cuci tangan Pakai handschoen Ki+Ka
• •
•
• •
•
•
•
Bersihkan vulva dengan kassa +NaCl steril Pemeriksaan dlam +/- Amniotomy Cuci hanschoen, lepas, cuci tangan
•
•
Menyiapkan trolley beserta isinya Cuci tangan Pasang handschoen +siapkan oxitocin one hand Siapkan bengkok di perineum Sediakan Kassa Sediakan amniotome, pegang bengkok Uang air ketuban ke spoolhoek, kassa ke tempat sampah infeksius Siapkan doptone, siapkan jelly dan kassa
• •
•
Kepala janin crowning
Cek DJJ Jelaskan pada ibu dan posisikan ibu
•
Pakai Handschoen
•
Pimpin meneran s/d lahir kepala
•
Cek lilitan
•
Tunggu putaran paksi luar
•
Lahirkan bahu
•
Sanggah Susur, lahirkan bayi
•
•
•
•
•
•
•
•
Hangatkan , keringkan,rangsang taktil BBL Oxitocin 1 amp IM * Potong Umbilikus, pasang umbilical klem Posisikan IMD +/- metode kangguru
•
•
Lakukan PTT + dorong uterus dorsokranial •
•
Sediakan Kainflanel, sediakan handuk besar di perut ibu Cek DJJ diantara his Siap-siap kalau lilitan perlu dipotong
Bayi ditaruh diperut ibu+Penilaian BBL
• •
Bantu posisikan ibu.
Placenta lepas, laksanakan perlahan
•
Massase uterus 15”
•
A
•
CekPlasenta
•
Cek Robekan
•
•
Posisikan umbilikus sebebas mungkin Siap-siap barangkali perlu resusitasi Siapkan Spuit Oxitocin, bila perlu lansung berikan oxitocin IM atau IV* Siapkan Klem dan gunting dan umbilical klem
Bantu posisikan bayi IMD dan cara kangguru Bila >15” siapkan oksitosin II bila >30” siapkan
•
Cek Kontraksi minta ibu bantu massase
•
Hecting bila ada robekan
•
Bersih-bersih Ibu
•
• •
•
Kain disimpan diember berpenutup Ibu dibersihkan dengan washlap dan NaCl, keringkan dengan washlap bersih
•
•
• •
Ganti Alas Ibu •
•
Cuci Handschoen, lepaskan, Cucitangan
• •
•
Pantau kala IV •
•
Isi laporan dan lengkapi Partograf • •
•
• •
1 jam post partum
• • • • • •
•
Pakai Handschoen bersihkan dari talc atau formalin Beri pakaian pada bayi Vit K 1 strip Ukur panjang bayi Beri salep mata Selimuti bayi, timbang bayi Berikan pada ibu, disisi ibu,atau disusui atau metode kangguru Pantau kala IV sampai jam ke dua post partum
•
• • •
•
•
•
manual. Bantu hitung detik. Bantu tampung plasenta
Siap-siap barangkali atoni Dalam pikiran “methergin? IV?gastrul?RL? HES? Guyur? Siapkan kassa, saksikan kelengkapan plasenta, simpan placenta Siapkan barangkali hecting Bericontoh massase Asistensi hecting Lakukan pemantauan kala IV bila sudah 15 menit Siapkan Kain bersih Ibu, bantu beresin kain ibu Beberes Trolley Rendam alat dalam chlorine, Kasa dibuang ke tempat sampah infeksius Jarum di tempat benda tajam Benang bersihkan dengan chlorine dan disimpan pada tempatnya beberes ruangan Cuci alat dan tiriskan Cuci Handschoen, Lepas, cucitangan Pake rubber glove, Cuci handschoen, bilas dan tiriskan Bila alat sudah keringbisa dimulai sterilisasi Siapkan Perlengkapan bayi, bantu memakaikan
• •
•
1. Pengelo Pengelolaan laan Peralata Peralatan n pasca pasca persalin persalinan an Idem pengelolaan instrumen pasca operasi 1. Pengelo Pengelolaan laan Linen Linen Pasca Pasca persalin persalinan an Idem pengelolaan linen infeksius 1. Peng Pengelo elolaa laan n sampa sampah h dan limb limbah ah Idem pengelolaan sampah dan limbah 1. Peng Pengelo elolaa laan n ben benda da tajam tajam Idem pengelolaan sampah benda tajam 1. Peng Pengelo elolaa laan n hand handsch schoe oen n Idem pengelolaan handschoen 1. Peng Pengelo elolaa laan n ruang ruangan an Bersa Bersalin lin Idem pembersihan ruangan pasca persalinan •
•
•
•
•
•
Siapkan vit K dalam spuit Siapkan meteran, sipakan salep, siapkan timbangan
Pindahkan ibu setelah 2 jam stabil
BAB II. DEKONTAMINASI, DESINFEKSI , STERILISASI A. DEFINISI Dekontaminasi Adalah sustu proses / kegiatan yang berusaha menghilangkan kontaminasi suatu benda oleh benda lain yang potensial menjadi sumber infeksi yang sekaligus juga membasmi sebagian mikroorganisme sehingga kita dapat menangani secara aman Desinfeksi Adalah tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan hampir semua mikroorganisme penyebab penyakit yang mencemari benda mati atau instrumen. Tindakan serupa pada kulit disebut Antisepsis Sterilisasi Adalah tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua mikroorganisme termasuk endospora bakteri
B. DEKO DEKONT NTAM AMIN INAS ASII C. DESI DESINF NFEK EKSI SI D. STER STERIL ILIS ISAS ASII